Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KABINET WILOPO

Dibuat oleh :

Vina

Diza Luthfia Salsabila

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PANGKALAN BUN


Alamat : Jl. Alipandi Sarjan Nomor 44, Telepon/Fax ( 0532) 212333
Pangkalan Bun
Website : www.sman1pangkalanbun.sch.id,
E-mail : sman1pbun@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu sejarah tentang kabinet-kabinet yang pernah ada di Indonesia yang
membahas Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Sejak Berlakunya UUD 1950-
1959, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Kabinet Wilopo”. Penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada Guru kami yang telah membimbing penyusun agar dapat
mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Penulis

2
DAFTAR ISI

Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
A. Rumusan Masalah.......................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
A. Pengertian Kabinet Wilopo........................................................................7
B. Kegagalan dan Keberhasilan Kabinet Wilopo.........................................7
C. Terbentuknya Kabinet Wilopo..................................................................7
D. Susunan Kabinet Wilopo............................................................................8
E. Program Kerja Kabinet Wilopo................................................................9
F. Penyebab Jatuhnya Kabinet Wilopo.......................................................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kabinet adalah suatu badan yang terdiri dari pejabat pemerintah senior/level
tinggi, biasanya mewakili cabang eksekutif. Kabinet dapat pula disebut
sebagai Dewan Menteri, Dewan Eksekutif, atau Komite Eksekutif, penyebutan
ini tergantung pada sistem pemerintahannya dan diketuai oleh Presiden atau
Perdana Menteri sebagai pimpinan cabinet.
Masalah Setelah Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan sistem negara
federalnya resmi berakhir pada 15 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi
Negara Kesatuan dengan sistem Parlementer. Sejak saat itu pula dasar negara
Indonesia yang semula meggunakan Undang-Undang Dasar (UUD) RIS 1950
diganti dengan Undang–Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950. Pada masa ini
terdapat kebebasan yang diberikan kepada rakyat tanpa pembatasan dan
persyaratan yang tegas dan nyata untuk melakukan kegiatan politik, sehingga
berakibat semakin banyak partai yang bermunculan. Menjamurnya partai politik
pada masa itu membuat keadaan pemerintah kedepannya menjadi tidak stabil
Persaingan antar partai dalam kancah politik di Indonesia pada saat itu sangat
jelas terasa. Masing-masing partai berlomba untuk mencapai cita-cita dan tujuan
politiknya, hal ini memicu jatuh bangunnya kabinet yang memerintah di Indonesia
pada masa demokrasi liberal ini. Pada masa demokrasi liberal sampai berakhirnya
UUDS 1950, terhitung terdapat 7 kabinet yang memerintah. Kabinet tersebut
adalah Kabinet Natsir (September 1950-maret 1951), Kabinet Sukiman (April
1951- Februari 1952), Kabinet Wilopo (April 1952- juli 1953), Kabinet Ali
Sastroamidjojo I (Juli 1953- 1955), Kabinet Burhanudin Harahap (1955-1956),
Kabinet Ali Sastroamidjojo II (Maret 1955-1957), dan Kabinet Juanda (1957-
1959). ketujuh kabinet ini bergantian menduduki kursi pemerintahan hanya dalam
kurun waktu Sembilan tahun.
Kami memutuskan untuk memilih judul ini dikarena ingin mengetahui lebih
dalam lagi mengenai Kabinet Wilopo.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka rumusan Masalah dalam penelitian


ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Kabinet Wilopo bisa terbentuk ?


2. Mengapa Kabinet Wilopo mengalami Kegagalan ?
3. Bagaimana program kerja Kabinet Wilopo?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan proses terbentuknya Kabinet Wilopo.
2. Menganalisis program kerja Kabinet Wilopo.
3. Menjelaskan akhir pemerintahan Kabinet Wilopo.

5
BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kabinet Wilopo


Kabinet Wilopo  adalah kabinet ketiga setelah pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat yang bertugas pada masa bakti 3 April 1952 hingga 30
Juli 1953. Kabinet Wilopo didemisionerkan berdasarkan Keputusan Presiden RI
Nomor 99 Tahun 1953 tertanggal 3 Juni 1953.
B. Kegagalan dan Keberhasilan Kabinet Wilopo
Kegagalan Kabinet Wilopo, yaitu:

1. Peristiwa pada tanggal 17 Oktober 1952 yang disebabkan oleh masalah


ekonomi, reorganisasi atau profesionalisasi tentara, dan adanya
campuran.
2. Adanya kondisi krisis ekonomi sehingga menyebabkan jatuhnya harga
barang ekspor Indonesia.
3. Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu acara di mana protes rakyat terhadap
pemerintah yang telah mengerjakan perkebunan bagi para investor
dengan alasan untuk meningkatkanhasil devisa negara.

Keberhasilan Kabinet Wilopo, yaitu :


1. Melakukan pemilu.
2. Memperketat impor.
3. Memperkenalkan konsep balanced budget.
4. Rasionalisasi angkatan bersenjata melalui modernisasi dan pengurangan
personil.
5. Menekan pengeluaran pemerintah.
C. Terbentuknya Kabinet Wilopo
Presiden Soekarno menunjuk Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) dan Sidik
Djojosukarto (PNI) sebagai formatur pada tanggal 1 Maret 1952. Fomatur ialah
suatu tim yang dibentuk melalui pertemuan/rapat untuk diberikan mandat agar
dapat membentuk kepengurusan organisasi. Pemilihan formatur didasarkan pada

6
kekuatan kabinet yang dapat mendukung perlemen. Namun kedua formatur
tersebut gagal menciptakan kabinet yang kuat. Hal ini dikarenakan tidak memiliki
kesepakatan antar calon yang dapat menduduki kabinet tersebut. Kedua fromatur
tersebut mengembalikan jabatannya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 19
Maret 1952. Pada saat itu juga Mr. Wilopo (PNI) ditunjuk sebagai formatur baru.
Hal inilah yang menjadi faktor terbentuknya kabinet wilopo. Mr Wilopo berhasil
mendirikan kabinetnya selama 2 minggu. Kemudian Mr. Wilopo mengajukan
susunan kabinetnya pada tanggal 30 Maret 1952 yang terdiri dari :
1. PSI sebanyak 2 orang
2.  Parkindo atau Partai Kristen Indonesia
3.  Masyumi  sebanyak 4 orang dan PNI sebanyak 4 orang
4. PKRI atau Partai Katholik Republik Indonesia
5.  Golongan tidak memiliki partai sebanyak 3 orang
6.  Partai Buruh 
7. Parindra atau Partai Indonesia Raya
8. PSII sebanyak satu orang
D. Susunan Kabinet Wilopo
Terbentuknya Kabinet Wilopo secara resmi didasari oleh Keputusan Presiden
No. 85 Tahun 1952 pada tanggal 1 April 1952. Di bawah ini terdapat susunan
Kabinet Wilopo serta partai pendukung yang meliputi :
1. Mr. Wilopo (PNI) sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri.
2. Prawoto Mangkusasmito (Masyumi) sebagai Wakil Perdana Menteri.
3. Mr. Moh. Roem (Masyumi) sebagai Menteri Dalam Negeri.
4. Sri Sultan Hamengku Bowono IX sebagai Menteri Pertahanan.
5. Mr. Lukman Wiriadinata (PSI) sebagai Menteri Kehakiman.
6. Mr. Arnold Mononutu (PNI) sebagai Menteri Penerangan.
7. Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo (PSI) sebagai Menteri Keuangan.
8. Moh. Sardjan (Masyumi) sebagai Menteri Petanian.
9. Mr. Sumanang (PNI) sebagai Menteri Perekonomian.
10. Ir. Djuanda sebagai Menteri Perhubungan.
11. Ir. Suwarta (partai Katolik) sebagai Menteri Pekerjaan Umum.

7
12. Ir. Iskandar Tedjasukmana (partai Buruh) sebagai Menteri Perburuhan.
13. Anwar Tjokroaminoto (PSII) sebagai Menteri Sosial.
14. Prof. Dr. Bader Djohan sebagai Menteri P & K.
15. K.H Faqih Usman (Masyumi) sebagai Menteri Agama.
16. Dr. Johanes Leimena (Parkindo) sebagai Menteri Kesehatan.
17. R.P. Suroso (Parindra) sebagai Menteri Urusan Pegawai Negeri.
E. Program Kerja Kabinet Wilopo
1. Organisasi Negara
a. Melaksanakan pemilihan umum untuk dewan konstituante dan
dewan-dewan daerah
b.  Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
c. Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat
2. Kemakmuran
a. Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan meningkatkan
produksi nasional, termasuk bahan makanan rakyat
b. Melanjutkan usaha perubahan agrarian
3. Keamanan
Menjalankan berbagai kebijakan untuk mengatasi masalah keamanan
dengan kebijaksanaan sebagai negara hukum dan menyempurnakan
organisasi alat-alat kekuasaan negara serta mengembangkan tenaga
masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketenteraman.
4. Perburuhan
Memperlengkapkan perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan
derajat kaum buruh guna menjamin proses perekonomian nasional.
5. Pendidikan
Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan
pengajaran.

8
6. Luar Negeri
a) Mengisi politik luar negeri yang bebas dan aktif dengan aktifitas
yang sesuaidengan kewajiban bangsa Indonesia dalam kekeluargaan
bangsa-bangsa dan sesuai dengan kepentingan nasional menuju
perdamaian dunia.
b) Menyelenggarakan hubungan antara Indonesia dengan Belanda yang
sebelumnya berdasarkan asas unie-statuut menjadi hubungan
berdasarkan perjanjian internasional biasa, mempercepat peninjauan
kembali persetujuan hasil Konferensi Meja Bundar, serta
meniadakan perjanjian-perjanjian yang pada kenyataannya
merugikan rakyat dan negara.
c) Memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Republik
Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya.
F. Penyebab Jatuhnya Kabinet Wilopo
Selanjutnya saya akan membahas tentang penyebab jatuhnya kabinet wilopo.
Kebinet Wilopo mengalami beberapa kesulitan seperti mengatasi gerakan
separatisme yang terjadi di berbagai daerah, penekanan Presiden Sookano yang
dilakukan oleh sejumlah perwira Angkatan Darat pada tanggal 17 Oktober 1952
agar perlemen dibubarkan, serta kejadian Tangjung Morawa yang terjadi di
Sumatera Utara. Peristiwa Tanjung Morawa terjadi akibat persetujuan pemerintah
sesuai dengan KMB agar memberikan izin kepada pengusaha asing agar dapat
mengusahakan tanah perkebunan di Indonesia lagi. Tanah ini sebelumnya digarap
oleh para pertani karena bertahun tahun telah ditinggalkan oleh pemiliknya pada
saat Kabinet Sukiman. Saat itu juga Mr. Iskaq Cokroadisuryo selaku menteri
dalam negeri memberikan persetujuan agar tanah Deli dikembalikan. 
Tanah tersebut berhasil dikembalikan saat masa Kebinet Wilopo. Kemudian
pada tanggal 16 Maret 1953, pihak polisi mengusir penggarap sawah yang tidak
mempunyai izin. Akibat pengusiran tersebut, banyak terjadi bentrokan bersenjata
yang menewaskan 5 orang petani. Peristiwa bentrokan itu mendapatkan sorotan
yang tajam dari pihak parlemen maupun pers. Hal inilah yang tentunya menjadi

9
penyebab jatuhnya kabinet wilopo. Akibatnya Kabinet Wilopo memperoleh mosi
tidak percaya dari Sidik Kertapati dari Serikat Tani Indonesia atau Sakti. Lalu
Wilopo mengembalikan mandatnya kepada Presiden pada tanggal 2 Juni 1953.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Kabinet Wilopo  adalah kabinet ketiga setelah pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat yang bertugas pada masa bakti 3 April 1952 hingga 30
Juli 1953. Kabinet Wilopo didemisionerkan berdasarkan Keputusan Presiden RI
Nomor 99 Tahun 1953 tertanggal 3 Juni 1953.
Terbentuknya Kabinet Wilopo secara resmi didasari oleh Keputusan Presiden
No. 85 Tahun 1952 pada tanggal 1 April 1952
Program Kerja Kabinet Wilopo meliputi bidang :
1. Organisasi Negara
2. Kemakmuran
3. Keamanan
4. Perburuhan
5. Pendidikan
6. Luar Negeri

11
DAFTAR PUSTAKA

Bibit Suprapto. (1985) Perkembangan Kabinet dan Pemerintahan di Indonesia.


Jakarta: Ghalia Indonesia.

Departemen Penerangan.((1970). Susunan dan Program Kabinet Republik


Indonesia selama 25 Tahun. Jakarta : Pradnja Paramita.

Feith Herbert. (2009). The Wilopo Cabinet 1952-1953 : A Turning Point in Post
Revolutionary Indonesia. New York: Cornel University Press.

12

Anda mungkin juga menyukai