Anda di halaman 1dari 9

Kabinet Wilopo

Nama anggota: 1. Adelia Kusuma Wardani


2. Daigo Tanu Saputra
3. Lovidiaz Elsyifa Yesi Ratna
4. Olivia Pascha Kristianti
5. Solehuddin Hidayat Tri Suwito Adi
1. Pembentukan Kabinet Wilopo

• Pada awal pembentukan Kabinet Wilopo ini, pada awalany


a adalah Presiden Soekarno menunjuk dua orang untuk m
enjadi formatur dalam membentuk Kabinet. Kedua orang t
ersebut adalah Sidik Joyosukarto dari Partai PNI dan Praw
oto Mangkusasmito dari Partai Masyumi. Soekarno memin
ta kepada kedua orang tersebut untuk membentuk dan m
enyususn sebuah kabinet yang kuat dan mendapatkan duk
ungan yang cukup dari parlemen. Namun sayang, usaha in
i menemui jalan buntu karena tidak ditemukan kesepakata
n siapa saja yang akan didudukkan dalam kabinet penggan
ti Kabinet Sukiman ini. Kabinet Sukiman sendiri dianggap s
ebagai kabinet yang gagal dalam menjalankan amanatnya.
• terjadi banyak sekali masalah seperti krisis moral yang bisa dilihat dari maraknya kosup
si yang terajadi di setiap lembaga pemerintahan. Selain korupsi, gaya hidup yang hedon
is juga menjadi masalah yang menyebabkan Kabinet Sukiman ini gagal. Ditambah lagi
masalah Irian Barat yang tak kunjung selesai semenjak dari Kabinet Natsir semakin me
mperburuk kondisi Kabinet Sukiman. Belum lagi hubungan buruk antara Sukiman deng
an militer. Hal ini tercermin dari kurang tegasnya Pemerintah dalam menindak dan men
ghadapi pemberontakan yang terjadi di Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan juga Jawa B
arat.
• Dan yang kemudian membuat Kabinet Sukiman jatuh adalah karena penandatanganan
bantuan ekonomi dari Amerika Serikat kepada Indonesia yang didasarkan atas Mutual
Security Act ( MSA ). Kesepakatan ini kemudian menimbulkan tafsir bahwa Indoenseia t
elah masuk pada Blok Barat yang tentunya hal ini bertentangan dengan prinsipdasar po
litik Indonesia yang bebas aktif. Bebas aktif artinya bebas dari blok Barat maupun Blok
Timur, tapi meski tidak masuk blok manapun, Indonesia tetap aktif di dunia internasion
al dengan menyalurkan aspirasinya. Tindakan kesepakatan yang diambil Sukiman ini ke
mudian membuat Masyumi dan PNI menarik dukungannya kepada kabinet tersebut. Ke
mudian terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden dan sam
a dengan Kabinet Sukiman berakhir.
• Akhirnya, karena kedua formatur menemui jalan buntu dalam memben
tuk kabinet, maka pada tanggal 19 Maret, kedua formatur mengembalik
an mandat kepada Presiden Soekarno yang kemudian menunjuk Mr. Wil
opo dari PNI sebagai formatur baru. Dan tidak lama kemudian pada tan
ggal 30 Maret, Mr. Wilopo mengajukan susunan daftar kabinetnya yang
baru yang tersusun atas PNI dan Masyumi masing-masing mendapat jat
ah 4 orang, PSI 2 orang, PKRI (Partai Katholik Republik Indonesia), Parki
ndo (Partai Kristen Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya). Kemudi
an disusul dengan Partai Buruh dan PSII masing-masing 1orang dan golo
ngan orang tak berpartai 3 orang. Dalam menyusun kabinetnya kala itu,
Wilopo membentuk tim kabinetnya dengan mengusahakan adanya satu
tim yang dianggap sebagai Zaken Kabinet atau kabinet yang ahli pada bi
dangnya yang bukan tunjukan atau representative dari Partai Politiknya.
Dalam iklim politik saat itu, partai-partai kecil tetap diperhitungkan keh
adirannya untuk bisa mencapai mayoritas di dalam parlemen.
2. Program Kerja Kabinet Wilopo

• Dalam menjalankan pemerintahan, tentunya setiap Kabinet


memiliki program kerja masing-masing yang berbeda. Progra
m kerja Kabinet Ali Sastroamijoyo I misalnya, tentu tidak sam
a dengan program kerja Kabinet Djuanda. Hal ini bisa terjadi
karena situasi dan kondisi yang dihadapi dalam setiap kabine
t berbeda-beda, sehingga masalah juga berbeda dan tentuny
a prioritas utama yang dikerjakan juga berbeda. Nah, sama h
alnya dengan Kabinet Wilopo, kabinet ini juga mempunyai pri
oritas utama yang akan dikerjakan dalam masa tugasnya. Ada
beberapa hal pokok yang menjadi program kerja dari Kabinet
Wilopo, seperti persiapan penyelenggaraan Pemilu, kemakm
uran, pendidikan rakyat, dan masih banyak lagi yang lainnya,
selengkapnya seperti di bawah ini.
• a. Organisasi Negara
• - Melaksanakan pemilu untuk konstituante dan dewan dewan daerah
• - Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
• - Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat
• b. Kemakmuran
• - Memajukan tingkat penghidupan rakyat dengan mempertinggi produksi nasional, terutama bahan makanan rakyat
• - Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah
• - Usaha memperbaiki bidang pendidikan
• c. Keamanan
• - Menjalankan segala sesuatu untuk mengatasi masalah keamanan dengan kebijaksanaan sebagai Negara hukum dan menyempur
nakan organisasi alat-alat kekuasaan Negara
• - Memperkembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketentraman
• d. Perburuhan
• Melengkapi perundang-undangan perburuhan untuk meninggikan derajat kaum buruh guna menjamin proses nasional
• e. Pendidikan dan Pengajaran
• Mempercepat usaha-usaha perbaikan untuk pembaharuan pendidikan dan pengajaran
• f. Luar Negeri
• - Mengisi politik luar negeri yang bebas dengan aktivitas yang sesuai dengan kewajiban kita dalam kekeluargaan bangsa-bangsa d
an dengan kepentingan nasional menuju perdamian dunia
• - Menyelesaikan penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan Nederland ( Belanda)
• - meneruskan perjuangan menggabungkan Irian Barat dalam wilayah kekuasaan Indonesia secepatnya
4. Hambatan Dan Kesulitan Yang Dihadapi Ka
binet Wilopo

• Dalam menjalankan program kerja, sebuah kabinet tentu saja memiliki berbagai
masalah dan kendala yang harus dihadapi. Demikian halnya dengan Kabinet Wilo
po, juga memiliki beragam masalah yang harus segera diselesaikan dalam waktu
yang sesegera mungkin. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi, di bawah ini
adalah beberapa kendala yang dihadapi Kabinet Wilopo.
• 1. Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan jatuhnya harga barang-barang
eksport Indonesia, sementara kebutuhan impor terus meningkat
• 2. Terjadi defisit kas negara karena penerimaan negara yang berkurang banyak
• 3. Munculnya gerakan separatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam ke
utuhan bangsa
• 4. Munculnya sentimen kedaerahan akibat ketidakpuasan terhadap pemerintaha
n
• 5. Terjadi Peristiwa 17 Oktober 1952, yakni konflik dalam tubuh TNI Angkatan Da
rat
• 6. Munculnya peristiwa Tanjung Morawa
5. Kejatuhan Kabinet Wilopo

• Dalam menjalankan tugas dan program kerjanya, kabinet Wilopo


mengalami banyak kendala dan kesulitan yang tak kunjung bisa d
iselesaikan. Terutama kesulitan yang terkait dengan penyelesaian
masalah-masalah gerakan kedaerahan dan benih-benih perpecah
an yang kemudian mengganggu kestabilan politik dan ekonomi In
donesia. Puncak dari berbagai masalah yang kemudian menganta
r kepada kejatuhan Kabinet Wilopo adalah ketika Kabinet Wilopo
berusaha menyelesaikan sengketa tanah perusahaan asing yang
berada di Sumatera Utara. Kebijakan yang diambil Kabinet Wilop
o saat itu ternyata mendapatkan tentangan dari wakil-wakil parta
i oposisi. Tentangan dari wakil partai oposisi di DPR itulah yang ke
mudian mengantar kabinet Wilopo jatuh pada tanggal 2 Juni 195
3 dalam usia yang masih sangat muda yaitu 14 bulan.

Anda mungkin juga menyukai