Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah
Pendidikan Pancasila Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
Kelompok 4/GMI.G
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia
mengalami perkembangan yang pesat, hal ini secara tidak langsung juga
mempengaruhi hukum-hukum di beberapa Negara termasuk Indonesia.
Indonesia mengalami perubahan hukum yang mendasar, ditandai dengan
adanya amandemen pada UUD 1945. Pada awal terbentuknya, UUD 1945
memiliki 37 pasal, hingga sekarang setalah mengalami beberapa amandemen
UUD 1945 telah memiliki pasal seumlah 39 pasal. Amandemen tersebut telah
dilakukan sebanyak empat kali. Amandemen pertama dimulai pada tanggal 19
Oktober 1999 sebanyak dua pasal, amandemen kedua pada tanggal 18
Agustus 2000 sebanyak 10 pasal, amandemen ketiga pada tanggal 10
November 2001 sejumlah pasal, dan amandemen keempat pada tanggal 10
Agustus 2002 sejumlah 10 pasal ditambah 3 pasal aturan peralihan dan aturan
tambahan 2 pasal. Pasal- pasal yang di amandemen diharapkan dapat
memberikan perubahan bangsa kearah yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pelaksanaan UUD 1945 pada masa Orde Lama?
2. Bagaimana Pelaksanaaan UUD 1945 pada masa Orde Baru?
3. Bagaimana Pelaksanaan UUD 1945 pada masa Reformasi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui pelaksanaan UUD 1945 pada masa Orde Lama
2. Untuk Mengetahui pelaksanaan UUD 1945 pada masa Orde Baru
3. Untuk Mengetahui pelaksanaan UUD pada masa Reformasi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
produk hukum yang setingkat dengan Undang-Undang tanpa
melalui persetujuan DPR dalam bentuk penetapan presiden.
3. Dalam tahun 1960, karena DPR tidak dapat menyetujui rancangan
pendapatan dan Belanja Negara yang di ajukan oleh pemerintah.
Kemudian presiden waktu itu membubarkan DPR hasil pemilu 1955
dan kemudian membentuk DPR gotong royong. Hal ini jelas-jelas
sebagai pelanggaran konstitusional yaitu kekuasaan eksekutif di atas
kekuasaan legislatif.
4. Pimpinan lembaga tertinggi dan tinggi negara dijadikan menteri
negara, yang berarti sebagai pembantu presiden. Selain
penyimpangan-penyimpangan tersebut masih banyak penyimpangan-
penyimpangan dalam pelaksanaan ketatanegaraan yangseharusnya
berdasarkan pada UUD 1945. Karena pelaksanaan yang
inskonstitusional itulah maka berakibat pada ketidak stabilan dalam
bidang politik, ekonomi terutama dalam bidang keamanan. Puncak dari
kekuasaan Orde Lama tersebut ditandai dengan pemberontakan G30S.PKI
dan pemberontakan tersebut dapat digagalkan oleh rakyat Indonesia
terutama oleh generasi muda. Dengan dipelopori oleh pemuda, pelajar,
dan mahasiswa rakyat Indonesia menyampaikan Tritula (Tri Tuntutan
Rakyat) yang meliputi :
a. Bubarkan PKI
b. Bersihkan kabinet dari unsur-unsur KPI
c. Turunkan harga/perbaikan ekonomi.
Gelombang gerakan rakyat semakin besar, sehingga presiden tidak
mampu lagi mengembalikannya ,maka keluarlah surat perintah 11
maret 1966 yang memberikan kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk
mengambil langkah-langkah dalam mengembalikan keamanan
negara. Sejak peristiwa inilah sejarah ketatanegaraan Indonesia
dikuasai oleh kekuasaan Orde Baru.1
1
Nurul Fatimah. “Pendidikan Pancasila: Dinamika pelaksanaan UUD 1945.”
https://www.academia.edu/28990359/Pendidikan_Dinamika_pelaksanaan_UUD_1945. Diakses
tanggal 10 Oktober 2020
3
dan lahirlah Tritura. Selanjutnya keluarlah SUPERSEMAR yang
menandai berakhirnya kekuasaan Soekarno sebagai presiden Indonesia.
Pada saat itu bangsa Indonesia dalam keadaan yang tidak menentu
baik yang menyangkut bidang politik, ekonomi maupun keamanan.
Dalam keadaan yangdemikian inilah pada bulan Pebruari 1967 DPRGR
mengeluarkan suatu resolusi yaitu meminta MPR(S) agar mengadakan sidang
istimewa pada bulan maret 1967. Sidang istimewa tersebut mengambil suatu
keputusan sebagai berikut :
4
1. Presiden Soekarno tidak dapat memenuhi tanggungjawab
konstitusional dan tidak menjalankan GBHN sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945.
2. Sidang menetapkan berlakunya Tap No. XV/MPRS/1966 tentang
pemilihan/ penunjukan wakil presiden dan tata cara pengangkatan
pejabat presiden dan mengangkat Jenderal Soeharto.
Pengembangan Tap. No. 6 IX/MPRS/1966, sebagai pejabat
presiden berdasarkan pasal 8 Undang-Undang Dasar 1945 hingga
dipilihnya presiden oleh MPR hasil pemilihan umum.
Dalam masa orde baru ini (1967-1997) pelaksanaan UUD 1945 belum
juga murni dan konsekuen, praktis kekuasaan presiden tidak secara langsung
kekuasaan lembaga tertinggi dan tinggi negara dibawah kekuasaan presidan
tetapi seluruhnya hampir dituangkan dalam mekanisme peraturan antara lain :
5
buakannya diperuntukan kepada rakyat melainkan demi kekuasaan. Mulailah
ambisi kekuasaan orde baru menjalar keseluruh sandi-sandi kehidupan
ketatanegaraan Indonesia. Kekuasaan orde baru menjadi otoriter namun
seakan-akan dilaksanakan secara demokratis.
Penafsiran dan penuangan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945 tidak
dilaksanakan sesuai dengan amanat sebagaimana tertuang dan terkandung
dalam Undang-Undang Dasar tersebut melainkan dimanipulasikan demi
kekuasaan. Bahkan pancasila pun diperalat demi legitimasi kekuasaan
dan tindakan presiden.Hal ini terbukti dengan adanya ketetapan MPR
No.II/MPR/1978. Tentang P-4 yang dalam kenyataannya sebagai media untuk
propaganda kekuasaan orde baru.Realisasi UUD 1945 lebih banyak
memberikan porsi atas kekuasaan presiden.Walaupun sebenarnya UUD 1945
tidak mengamanatkan demikian.2
Masa Orde Baru di bawah kepemimpinan presiden Soeharto sampai tahun
1998 membuat pemerintahan Indonesia tidak mengamanatkan nilai-nilai
demokrasi seperti yang tercantum dalam Pancasila, bahkan juga tidak
mencerminkan pelaksanaan demokrasi atas dasar norma-norma dan pasal-
pasal UUD 1945. Pemerintahan dicemari korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN)
6
diakhiri oleh lengsernya Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998, kemudian
beralih kepada Pemerintah beraliran Reformasi.
UUD 1945 pada masa era globalisasi yang ditandai oleh reformasi
berawal dari ketetapan MPR RI No.IV/MPR/1999 tentang GBHN kemudian
disusul oleh Tap MPR yang lain. Dari segi pengembangan hokum terlihat
pada Tap MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan
peraturan perundangan.
Masa orde baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto sampai
tahun 1998 membuat pemerintahan Indonesia tidak mengamanatkan nilai
demokrasi seperti yang tercantum dalam Pancasila, bahkan juga tidak
mencerminkan pelaksanaan demikrasi atas dasar norma-norma dan pasal-
pasal UUD 1945. Pemerintahan dicemari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Keadaan tersebut membuat rakyat Indonesia semakin menderita. Terutama
karena adanya krisi moneter yang melanda Indonesia yang membuat
perekonomian hancur. Hal itu menyebakan munculnya berbagai gerakan
masyarakat yang dipelopori oleh generasi muda Indonesia terutama mahsiswa
sebagai gerakan moral yang menuntut adanya reformasi disegala bidang.
Keberhasilan reformasi tersebut ditandai dengan turunya Presiden
Soeharto sebagai presiden dan diganti oleh B.J. Habiebie pada tanggal 21 Mei
1998. Kemudian bangsa Indonesia enyadari bahwa UUD 1945 yang berlaku
pada masa orde baru masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu
diadakan amandemen lagi. Berbagai macam produk peraturan perundang-
undangan yang dihasilkan dalam reformasi hokum antara lain:
1. UU No.2 tahun 1999 tentang Partai Politik
2. UU No.3 tahun 1999 tentang Pemilihan Umum
3. UU No.4 tahun 1999 tentang Susunan Kedudukan MPR, DPR, dan
DPRD
4. UU No.25 tentang Otonomi Daerah
5. UU No.28 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas koruosi,
kolusi, dan nepotisme
7
Didalam pengembangan lebih lanjut bahwa Pancasila sebagai
paradigma yaitu merupakan pola pikir atau kerangka berfikir, disini
menunjukkan bahwa pembukaan UUD 1945 memiliki peranan penting
yang menjadi satu kesatuan UUD 1945. Menyangkut perubahan
amandemen UUD 1945 untuk menghadapi perkembangan dunia yang
begitu cepat.3
3
Riski Putra Utama. “Pelaksanaan UUD 1945 (Reformasi) Dalam Perspektif
Ketatanegaraan.” (2020)
4
Elly M. Setiadi. (2005) “Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi.”
Hal. 79
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Neurin dan Kallen. Sejarah orde baru dan orde reformasi. 2012.
https://neurin.blogspot.com/2012/03/sejarah-orde-baru-dan-orde-
reformasi.html
10