Anda di halaman 1dari 9

Pelaksanaan UUD

1945 Dari Awal


Kemerdekaan Sampai
Sekarang
Dosen : DR. ivan Kaunang. M.Hum.
KELOMPOK 5
1. Putri Wulandari Sujarwo
2. Siti Nurhalija Baluntu
3. Amalia Djailani
4. Meishy Rombon
5. Rafly Ma’a
Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan pasal-pasal UUD 1945,
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, dan diundangkan dalam
Berita Republik Indonesia Tahun II NO.7. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas
empat alinea, pada bagian alinea IV memuat pernyataan mengenai keadaan
setelah Negara Indonesia terbentuk dan memiliki hubungan yang bersifat
kausal dan organis dengan pasal-pasal UUD 1945.
A. Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa
Awal Kemerdekaan
A. Pelaksanaan UUD 1945 Pada Masa Awal KemerdekaanPada awal masa
Indonesia setelah memproklamasikan kemerdekaan, mengalami berbagai
macam gangguan terutama dalam upaya untuk mempertahankan
kemerdekaannya.Sistem pemerintahan berdasarkan UUD 1945 belum dapat
dilaksanakan. Pada tahun ini di bentuklah DPA sementara, sedangkan DPR
dan MPR belum dapat dibentuk karena harus melalui pemilu. Waktu itu masih
di berlakukan pasal aturan peralihan pasal IV yang menyatakan, "Sebelum
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar, segala
kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite
nasional."Pada saat itu terjadilah suatu perkembangan ketatanegaraan
Indonesia yaitu, berubahnya fungsi komite nasional Indonesia pusat dari
pembantu presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara.
Tanggal 3 November 1945 di keluarkan juga suatu maklumat yang ditandatangani oleh Wakil
Presiden yang isinya tentang pembentukan partai politik. Hal ini bertujuan agar berbagai aliran
yang ada didalam masyarakat dapat diarahkan kepada perjuangan untuk memperkuat
mempertahankan dengan persatuan dan kesatuan. Sejak tangga 14 November 1945 kekuasaan
pemerintah (eksekutif) dipegang oleh Perdana Menteri sebagi pimpinan kabinet. Secara bersama-
sama atau sendiri-sendiri, perdana menteri atu para menteri itu bertanggung jawab kepada KNPI,
yang berfungsi sebagai DPR, dan tidak bertanggung jawab kepada presiden sebagaimanayang
dikehendaki oleh 1945. Hal ini berakibat semakin tidak setabilnya Negara Republik Indonesia baik
di bidang politik, ekonomi, pemerintahan maupun keamanan.
B. Masa Orde Lama
Pada bulan September 1955 dan Desember 1955, diadakan pemilihan umum
yang memilih anggota DPR dan anggota Konstituan. Tugas Konstituan adalah
untuk merancang UUD sebagai pengganti UUDS 1950. Presiden dalam
pidatonya pada tanggal 22 April 1959 di depan siding konstituante yang
menyarankan “marilah kembali kepada UUD 1945”. Dan, penggunaan
kembali UUD 1945 ditandai dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden pada
tanggal 5 Juli 1959. Jadi, sejak saat itu, Undang-Undang Dasar 1945 berlaku
lagi.Banyak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan memburuknya
keadaan politik dan keamanan serta kemerosotan ekonomi yang mencapai
puncaknya pada pemberontakan G30 S/PKI. Pemberontakan ini dapat
digagalkan melalui kekuatan-kekuatan yang melahirkan pemerintahan orde
baru
C. Masa Orde Baru
Gerakan G30 S/PKI yang didalangi oleh PKI telah menimbulkan banyak korban jiwa
serta banyak juga terjadi pelanggaran hukum dan UUD yang berlaku. Dan juga,
gerakan tersebut jelas memiliki tujuan untuk mengganti dasar falsafah Negara yaitu
Pancasila dengan dasar falsafah yang lain. Keadaan semakin memburuk, keadaan
ekonomi dan keamanan makin tidak terkendalikan. Dengan dipelopori oleh
pemuda/mahasiswa, rakyat menyampaikan tiga tuntutan kepada Pemerintah, yang
disebut juga dengan Tritura, yaitu:1.Bubarkan PKI2.Bersihkan cabinet dari unsur-unsur
PKI3.Turunkan harga-harga / perbaiki ekonomi.Lalu, dikeluarkanlah Surat Perintah 11
Maret (supersemar) oleh pemerintah yang dianggap juga sebagai kelahiran pemerintah
orde baru. Dan pengemban supersemar, yaitu Soeharto telah melaksanakan tugasnya,
yaitu membubarkan PKI dan ormas-ormasnya serta mengadakan koreksi terhadap
berbagai penyimpangan dalam berbagai bidang selama pemerintahan orde lama.
D. Masa Reformasi dan Globalisas
Setelah berakhirnya Pemerintahan Soeharto, terbukalah kesempatan para pakar
untuk membicarakan perlunya UUD 1945 dilakukan amandemen. Beberapa pakar,
mengutamakannya perubahan UUD 1945. Laica Marzuki berpendapat, dalam
menuju Indonesia baru yang demokratis, UUD 1945 perlu diamandemen.Dalam
kenyataannya, selama 32 tahun pemerintahan orde baru memberikan kekuasaan
yang maha dasyat kepada Presiden. Sehingga, hasilnya justru lebih parah daripada
yang terjadi pada masa orde lama. Dan, menurut Prof. Muchsan pasti ada sesuatu
yang salah dalam UUD 1945 yang mengakibatkan kerancuan dalam kehidupan
bernegara. Sehingga, UUD 1945 sebagai hukum dasar Negara harus subjektif dan
tidak menimbulkan celah interpretasi yang salah. Sebagai usaha untuk
mengembalikan kehidupan Negara yang berkedaulatan rakyat yang berdasarkan
UUD 1945, salah satu aspirasi yang terkandung dalam semangat reformasi adalah
melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Dengan disah kannya perubahan
UUD 1945, berarti Indonesia telah melakukan lompatan besar, karena bangsa
Indonesia telah mempunyai UUD yang lebih sempurna dari yang sebelumnya.
Dengan pengesahan ini juga, berarti MPR telah menuntaskan reformasi
konstitusisebagai suatu langkah demokrasi dalam upaya menyempurnakan UUD
1945, menjadi konstitusi yang demokratis
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon and infographics
Please keep this slide for&attribution
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai