Anda di halaman 1dari 21

A3

Pelaksanaan
UUD1945
Kelompok 4
Anggota Kelompok :
1. AISHA PUTRI MEIDIAH

2. RIZKA DESTIANA

3. RAODIATUN

4. RIZKA DWI APRIANTI

5. TIARA SILMAYANI

6. SAHRUL

7. RENDI RAHMAN
01

Dinamika
Pelaksanaan UUD 1945
Pengertian
Dinamika dapat diartikan keseluruhan perubahan
dari seluruh komponen masyarakat dari waktu ke
waktu berupa perubahan-perubahan nilai-nilai
sosial, norma-norma yang berlaku di masyarakat,
pola-pola perilaku individu dan organisasi, susunan
lembaga kemasyarakatan,lapisan-lapisan maupun
kelas-kelas dalam masyarakat, kekuasaan, dan
wewenang. Dengan kata lain dinamika merupakan
perubahan sosial meliputi perubahan organisasi
sosial, status, lembaga, dan struktur sosial
masyarakat.
02

Masa
Awal Kemerdekaan
Masa Awal Kemerdekaan
UUD 1945 sebagai hukum dasar
tertulis dalam gerak pelaksanaannya
pada kurun waktu 1945-1949, dan
jelas tidak dapat dilaksanakan dengan
baik, karena kita memang sedang
dalam masa pancaroba, dalam usaha
membela dan mempertahankan
kemerdekaan yang baru saja
diproklamirkan.
Periode Berlakunya UUD 1945
(18 Agustus 45 - 27 Desember 49)

Pada 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan


sepenuhnya, karena Indonesia disibukkan dengan
perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Maklumat Wakil
Presiden Nomor X, pada 16 Oktober 1945 memutuskan
bahwa kekuasaan legislatif diserahkan kepada Komite
Nasional Indoesia Pusat (KNIP), karena MPR dan DPR
belum terbentuk. Pada 14 November 1945, dibentuk Kabinet
Semi-Presidensial (Semi Parlementer) yang pertama,
sehingga peristiwa ini merupakan perubahan pertama dari
sistem pemerintah Indonesia terhadap UUD 1945.
Periode Berlakunya Konstitusi RIS 1949
(27 Desember 49 - 17 Agustus 50)

Pada masa ini, sistem pemerintahan Indonesia adalah


parlementer. Bentuk pemerintahan dan bentuk negaranya
federasi yaitu negara yang di dalamnya terdiri dari negara-
negara, yang masing-masing memiliki kedaulatan sendiri
untuk mengurus urusan dalam negerinya. Hal ini merupakan
perubahan UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa
Indonesia adalah Negara Kesatuan.
Periode UUDS 1950 (17 Agustus 50 - 5 Juli 59)

Pada periode UUDS 1950, diberlakukan sistem Demokrasi


Parlementer yang sering disebut Demokrasi Liberal. Pada
periode ini kabinet silih berganti, akibatnya pembangunan
tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih
memperhatikan kepentingan partai atau golongannya.

Rakyat Indonesia kemudian sadar bahwa UUDS 1950


dengan sistem Demokrasi Liberal tidak cocok karena aturan
pokok itu mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan,
dan sistem pemerintahan Indonesia.
03

Masa
Orde Lama
Masa Orde Lama
Pada bulan September 1955 dan Desember 1955, diadakan pemilihan
umum yang memilih anggota DPR dan anggota Konstituante.Tugas
Konsituante adalah untuk merancang UUD sebagai pengganti UUDS
1950.

Presiden dalam pidatonya pada tanggal 22 April 1959 di depan siding


konstituante yang menyarankan “marilah kembali kepada UUD
1945”.Dan, penggunaan kembali UUD 1945 ditandai dengan
dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959. Jadi, sejak
saat itu, Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi.

Banyak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan memburuknya


keadaan politik dan keamanan serta kemerosotan ekonomi yang
mencapai puncaknya pada pemberontakan G30 S/PKI. Pemberontakan
ini dapat digagalkan melalui kekuatan-kekuatan yang melahirkan
pemerintahan orde baru.
Periode Kembalinya ke UUD 1945
(5 Juli 1959 - 1966)
Pada Sidang Konstituante 1959, banyak kepentingan partai
politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru. Maka pada
5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden
yang salah satu isinya, memberlakukan kembali UUD 1945
sebagai undang-undang dasar, menggantikan Undang-
undang Dasar Sementara 1950. Namun dalam pelaksanaanya
ada 2 penyimpangan UUD 1945, di antaranya :

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan


MA serta wakil ketua DPA menjadi Menteri Negara.

MPRS menetapkan Sukarno sebagai presiden seumur hidup.


04

Masa
Orde Baru
Masa Orde Baru
Keadaan semakin memburuk, keadaan ekonomi dan keamanan makin tidak
terkendalikan. Dengan dipelopori oleh pemuda/mahasiswa, rakyat
menyampaikan tiga tuntutan kepada Pemerintah, yang disebut juga dengan
Tritura, yaitu:

1. Bubarkan PKI

2. Bersihkan cabinet dari unsure-unsur PKI

3.Turunkan harga-harga / perbaiki ekonomi.

Lalu, dikeluarkanlah Surat Perintah 11 Maret (supersemar) oleh pemerintah


yang dianggap juga sebagai kelahiran pemerintah orde baru. Dan pengemban
superemar, yaitu Soeharto telah melaksanakan tugasnya, yaitu membubarkan
PKI dan ormas-ormasnya serta mengadakan koreksi terhadap berbagai
penyimpangan dalam berbagai bidang selama pemerintahan orde lama.
Periode UUD 1945 Masa Orde Baru
(11 Maret 66 - 21 Mei 1998)
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan
menjalankan UUD 1945, dan Pancasila secara murni dan konsekuen.

Pada masa Orde Baru, UUD 1945 menjadi konstitusi yang sangat
'sakral', di antara melalui sejumlah peraturan :

- Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR


berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak
akan melakukan perubahan terhadapnya.
- Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang
antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD
1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.
- Undang-undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang
merupakan pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983.
04

Masa
Reformasi
Masa Reformasi dan Globalisasi

Setelah berakhirnya Pemerintahan


Soeharto, terbukalah kesempatan para
pakar untuk membicarakan perlunya
UUD 1945 dilakukan amandemen.
Beberapa pakar, mengutamakannya
perubahan UUD 1945.Laica Marzuki
berpendapat, dalam menuju Indonesia
baru yang demokratis, UUD 1945
perlu diamandemen.
Periode Perubahan UUD 1945

Tujuan perubahan UUD 1945 adalah


menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan
negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian
kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan
negara hukum. Perubahan UUD 1945 dengan
kesepakatan di antaranya tidak mengubah
pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan
susunan kenegaraan kesatuan, serta
mempertegas sistem pemerintahan
presidensial.
Periode Perubahan UUD 1945
Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 1-4 kali
amandemen yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang
Tahunan MPR :

Sidang Umum MPR 1999, 14-21 Oktober 1999 = Perubahan


Pertama UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2000, 7-18 Agustus 2002 = Perubahan


Kedua UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2001, 1-9 November 2001 = Perubahan


Ketiga UUD 1945

Sidang Tahun MPR 2002, 1-11 Agustus 2002 = Perubahan


keempat UUD 1945
‫َج َزا ُك ُم هللاُ َخ ْي ًرا‬
Thanks!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai