Anda di halaman 1dari 6

Nama:

Kelas: XI P
Tugas:PPKN
“Menganalisis undang -undang yang pernah berlaku dari
awal kemerdekaan sampai sekarang”

1. UUD Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945, 18 Agustus


1945-27 Desember 1949

UUD 1945 memuat aturan-aturan pokok ketatanegaraan yang dijadikan


dasar bagi aturan ketatanegaraan lainnya di Indonesia. Beberapa aturan
pokok tersebut mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan,
pembagian kekuasaan, dan sistem pemerintahan.

Di tahun ini, pelaksanaan aturan pokok ketatanegaraan terbagi atas dua


periode sebagai berikut:

1) Periode 18 Agustus 1945-14 November 1945

- Bentuk negara: negara kesatuan

- Bentuk pemerintahan: republik

- Bentuk kabinet: kabinet presidensial

2) Periode 14 November 1945-27 Desember 1949

- Bentuk negara: negara kesatuan

- Bentuk pemerintahan: republik

- Bentuk kabinet: kabinet parlementer

Sistematika UUD 1945 sebelum amandemen yaitu:


- Pembukaan UUD NRI tahun 1945 terdiri atas 4 alinea

- Batang Tubuh UUD NRI tahun 1945 terdiri atas 16 bab, 37 pasal

- Penutup terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan khusus, kelak


akan dicabut dalam amandemen ke-4

2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) , 27 Desember 1949-17


Agustus 1950
Setela Agresi Militer Belanda II, bangsa Indonesia menghadapi
pembentukan negara-negara federal atau bagian dari Belanda.
Pemerintah berbicara dengan wakil-wakil negara untuk menentukan
konstitusi apa yang akan digunakan.

Akhirnya, rancangan UUD RIS diajukan dan disahkan oleh badan


perwakilan rakyat dan pemerintah negara bagian. Konstitusi RIS
disahkan lewat Keputusan Presiden pada 13 Januari 1950 dan
diundangkan pada 6 Februari 1950.

Konstitusi RIS mengatur bentuk negara, bentuk pemerintahan, dan


bentuk kabinet sebagai berikut:

-Bentuk negara: negara federasi/serikat

-Bentuk pemerintahan: republik

-Bentuk kabinet: parlementer

Sistematika konstitusi RIS 1945 yaitu:

- Pembukaan (Mukadimah) terdiri atas 4 alinea

- Batang Tubuh terdiri atas 6 bab dan 197 pasal

- Tidak ada bagian penjelasan

Akhirnya pada 19 Mei, terbentuklah negara kesatuan sebagai


perwujudan Republik Indonesia berdasarkan Proklamasi 17 Agustus
1945. Lalu pada 15 Agustus 1950, terbentuk UUD Sementara (UUDS),
UUD baru yang menggantikan UUD RIS.

Bentuk negara, pemerintahan, dan kabinet berdasarkan UUDS 1950


yaitu:

- Bentuk negara: negara kesatuan

- Bentuk pemerintahan: republik

- Bentuk kabinet: parlementer

Sistematika UUDS 1950 yaitu:

- Pembukaan (Mukadimah) terdiri atas 4 alinea, tetapi rumusannya tidak


sama dengan UUD 1945

- Batang Tubuh terdiri atas 6 bab dan 146 pasal

- Tidak ada bagian penjelasan

4. UUD 1945, 5 Juli 1959 - Sekarang


Pelaksanaan UUDS 1950 tidak berjalan baik dan terjadi pergantian
kabinet berkali-kali. Sebab, banyak muncul partai politik dengan garis
politik berbeda-beda yang menghendaki kabinet.

Sebelum Badan atau Dewan Konstituante meresmikan UUD baru untuk


membawa stabilitas politik di tengah pelaksanaan demokrasi liberal
berdasarkan UUDS 1950, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959.

Salah satu isi Dekrit Presiden 1959 yaitu ingin menggunakan UUD 1945
lagi. Sejak itu, Indonesia kembali memakai konstitusi UUD 1945.

- Bentuk negara: negara kesatuan

- Bentuk pemerintahan: republik

- Bentuk kabinet: presidensial


Sistematika UUD 1945 sebelum amandemen yaitu:

- Pembukaan (Mukadimah) terdiri atas 4 alinea

- Batang Tubuh terdiri atas 16 bab dan 37 pasal

- Penutup terdiri atas penjelasan umum dan penjelasan khusus

Setelah Orde Lama dan Orde Baru berakhir, UUD 1945 mengalami
amandemen di masa Reformasi. Konstitusi diubah untuk diselaraskan
dengan perkembangan zama

 Periode Berlakunya Undang Undang Dasar 1945 (18 Agustus


1945- 27 Desember 1949)
Pelaksanaan Undang Undang Dasar 1945 belum dapat
dilaksanakan sepenuhnya pada kurun waktu ini. Hal ini karena
Indonesia masih berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Dalam Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada 16 Oktober 1945
memutuskan bahwa kekuasaan legislatif diserahkan kepada
Komite Nasional Indoesia Pusat (KNIP), karena MPR dan DPR
belum terbentuk. Pada 14 November 1945, dibentuk Kabinet
Semi-Presidensial (Semi Parlementer) yang pertama, sehingga
peristiwa ini merupakan perubahan pertama dari sistem
pemerintah Indonesia terhadap UUD 1945.
 Periode Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949- 17 Agustus
1950)
Selama kurun waktu ini, Indonesia menganut sistem pemerintahan
parlementer. Bentuk pemerintahan dan bentuk negaranya adalah
federasi di mana negara yang di dalamnya terdiri dari negara-
negara, yang masing-masing memiliki kedaulatan sendiri untuk
mengurus urusan dalam negerinya. Kurun waktu ini merupakan
perubahan UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa Indonesia
adalah Negara Kesatuan.
 Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950- 5 Juli 1959)
Dalam kurun waktu ini, Indonesia memberlakukan sistem
demokrasi parlementer atau Demokrasi Liberal. Kabinet terus
mengalami perubahan hingga menyebabkan proses
pembangunan tidak berjalan lancar, masing-masing partai lebih
berfokus pada kepentingan golongannya.

Pelaksanaan UUDS 1950 ini dinilai tidak cocok sehingga kembali


diubah.
 Periode Kembalinya ke UUD 1945 (5 Juli 1959 - 1966)
Gagal dihasilkannya Undang Undang Dasar Baru pada sidang
Konstituante 1959 mendorong kembalinya UUDS menjadi UUD
1945 kembali. Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden
pada 5 Juli 1959, di mana salah satu isinya mengembalikan UUD
1945 sebagai undang-undang dasar, menggantikan UUDS 1950

Pada masa ini, terdapat sejumlah penyimpangan UUD 1945, di


antaranya :

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA


serta wakil ketua DPA menjadi Menteri Negara.
MPRS menetapkan Sukarno sebagai presiden seumur hidup.
 Periode UUD 1945 di Masa Orde Baru (11 Maret 1966 - 21 Mei
1998)
Dalam kurun waktu ini, UUD 1945 dan pancasila dilaksanakan.
Berikut sejumlah peraturan yang diterbitkan:

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa


MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak
berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya.
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang
antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah
UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui
referendum.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang
merupakan pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983.
 Periode Transisi (21 Mei 1998-19 Oktober 1999)
Kurun waktu ini disebut sebagai masa transisi lantaran terjadi
peggantian Presiden. Presiden Soeharto digantikan oleh B.J.
Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.
 Periode Perubahan UUD 1945
Tuntutan reformasi 1988 salah satunya yakni melakukan
perubahan (amandemen) Undang Undang Dasar 1945.
Perubahan ini bertujuan menyempurnakan aturan dasar seperti
tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan,
eksistensi negara demokrasi dan negara hukum.

Meski begitu, perubahan Undang Undang Dasar 1945 disepakati


dengan tidak mengubah poin pembukaan UUD 1945, tetap
mempertahankan susunan kenegaraan kesatuan, serta
mempertegas sistem pemerintahan presidensial.

Sejak 1999-2002, Undang Undang Dasar 1945 mengalami 4 kali


amandemen yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang
Tahunan MPR :

Sidang Umum MPR 1999 (14-21 Oktober 1999): Perubahan


Pertama UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2000 (7-18 Agustus 2000): Perubahan
Kedua UUD 1945
Sidang Tahunan MPR 2001 (1-9 November 2001): Perubahan
Ketiga UUD 1945
Sidang Tahun MPR 2002 (1-11 Agustus 2002): Perubahan
keempat UUD 1945

Anda mungkin juga menyukai