Aliran Ilmu Kalam Pemikiran tentang Pemikiran tentang Pemikiran Pemikiran tentang Pemikiran tentang Al

akal dan Wahyu Perbuatan Manusia tentang Perbuatan Iman dan Kufur Qur’an
Allah
Aliran Khawarij Bagi aliran Khawarij,
iman tidak cukup
hanya diucapkan
atau dibenarkan
melainkan harus
dibuktikan dengan
perbuatan, karena
itulah yang
merupakan penentu
iman. Maka dari itu
bagi
yang melakukan dosa
besar adalah kafir.
Aliran Mu’tazilah Bahwa sebelum Aliran Mu’tazilah Aliran Mu’tazilah
datang wahyu, akal memandang bahwa mengemukakan
dapat dijadikan manusia sendirilah bahwa, iman adalah
pedoman dalam sebenarnya yang ketaatan kepada apa
menentukan apa mewujudkan yang
yang baik dan apa perbuatannya, baik diwajibkan dan
yang buruk, sehingga perbuatan jahat disunatkan. Ini
melakukan penalaran maupun perbuatan berarti bahwa unsur
adalah wajib, Karena baik, iman bagi Mu’tazilah
dengan penalaran begitu pula iman tidak
yang mendalam dan kufur. Manusia hanya ikrar dan
dapat mengetahui tidak dikendalikan tashdiq, tetapi juga
kewajiban- tetapi pengamalan sangat
kewajiban. dapat memilih. berpengaruh
terhadap
iman, sehingga
seseorang yang
beriman melakukan
 dosa besar tidak
dapat
dikatakan kafir,
karena masih ada
unsur lain yang
dimiliki, yaitu:
pengakuan
atau ikrar dan
tashdiq. Pelaku dosa
besar hanya
dikatakan sebagai
fasiq, bukan
mukmin secara
mutlak dan bukan
kafir secara mutlak.
Aliran Asya’ariyah Imam Asy’ari Menurut Asy’ariyah Aliran Asy’ariyah
menjelaskan bahwa, manusia lemah, membedakan antara
wahyulah yang banyak bergantung iman dan Islam. Iman
menentukan baik dan kepada kehendak bersifat khusus,
buruk, dan berhubungan dengan
menentukan kemauan Tuhan. hati yakni ikrar dan
kewajiban terhadap Dalam tashdiq. Sementara
Tuhan dan kewajiban menggambarkan Islam mempunyai
melaksanakan yang hubungan ruang lingkup yang
baik perbuatan manusia luas meliputi syari’at
dan menjauhi yang dengan atau pengamalan,
buruk. Akal tidak kehendak dan sehingga tidak
berperan dalam hal kekuasaan Tuhan. Al dapat digolongkan
tersebut, sehingga Asy’ari memakai kafir karena
kalau istilah kasb melakukan dosa
dikatakan bohong itu (perolehan). besar. Tentang iman,
adalah buruk karena Menurut al Asy’ari, Imam Asy’ari
wahyulah yang inti dari kasb itu menjelaskan bahwa
menetapkannya. adalah bahwa perbuatan manusia
 sesuatu itu timbul dapat
dari menjadikan iman itu
yang memperoleh kuat dan lemah.
dengan perantaraan Untuk memperkokoh
daya yang iman itu harus
diciptakan Allah. menjalankan
ketaatan. Iman yang
kuat menjadi
penghalang dalam
berbuat
dosa, sementara
iman yang lemah
memudahkan untuk
melakukan
pelanggaran.
Aliran Maturidiyah Abu Mansur Dalam perwujudan
menjelaskan, bahwa perbuatan terdapat
akal dapat dua perbuatan,
mengetahui Tuhan, perbuatan Tuhan
baik dan buruk serta dan
mengetahui perbuatan manusia.
kewajiban Perbuatan Tuhan
terhadap Tuhan, mengandung
akan tetapi wahyulah kebijaksanaan
yang (hikmah).
menetapkannya. Baik dalam cipta-
Begitu pula tidak ciptaannya maupun
semua yang baik dan perintah dan larang-
buruk diketahui akal larangannya,
sehingga sangat perbuatan manusia
diperlukan wahyu. bukanlah
Termasuk merupakan paksaan
menjelaskan dari Allah, karena itu
kewajiban tidak
 melaksanakan yang bisa dikatakan
baik dan menjauhi wajib, karena
yang kewajiban itu
buruk. Sedangkan al mengandung suatu
Bazdawi perlawanan
berpendapat bahwa, dengan iradahnya
semua pengetahuan
dapat
dicapai oleh akal
sedang kewajiban-
kewajiban diketahui
melalui wahyu.
Aliran Murji’ah Iman adalah ma’rifah
sama dengan ikrar
dan tashdiq, amal
tidak termasuk unsur
iman. Sedang kufr
adalah mengingkari.
Oleh karena itu,
apapun yang
dilakukan
oleh seseorang tidak
mempengaruhi
imannya, sekalipun
berbuat dosa.
Aliran Jabariyah Aliran jabariyah
memandang bahwa
manusia tidak
merdeka dari
mengerjakan
perbuatannya
dalam keadaan
terpaksa (fatalism).
Aliran jabariyah
memandang
manusia tidak
mempunyai pilihan.
Manusia dalam
perbuatannya
adalah majbur
(terpaksa). Manusia
digerakkan Allah,
sebagaimana
bendabenda
yang mati dan tak
bernyawa dapat
bergerak hanya
karena digerakkan
oleh Tuhan.