Anda di halaman 1dari 12

Konsep Aqidah dalam

Islam
Nama Kelompok 3 :
1. Ahmad Saifudin Arif (200)
2. Firnanda Kasih Mulia (201)
3. Mochamad Agung S. (202)
4. Fikra Mulana (203)
5. Setiaji Zaeni M. (204)
6. Putri Diantika (205)
7. Tasya febby y.(206)
Materi yang Bahas

Pengertian Aqidah Tujuan dari Aqidah

Ruang Lingkup
Penyimpangan Aqidah
Aqidah
dan Cara
Penanggulangannya
Sumber dan Fungsi
Aqidah
PENGERTIAN AQIDAH
Secara Etimologis , Aqidah berasal dari kata ‘aqada – ya’qidu – ‘aqdan yang berarti simpul, ikatan,
perjanjian, dan kokoh. Kemudian terbentuk Aqidah yang berarti Keyakinan. Relevansi antara arti
kata aqdan dan aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat
dan mengandung perjanjian.
Secara Terminologis, ada 2 Pendapat yaitu:
1. Menurut Hasan Al-Banna:

“Aqidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini keberadaannya oleh hatimu, mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan”

2. Munurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:

“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (Kebenaran) itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta
diyakini kesahihan dan kebenarannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan kebenaran itu”
1. RUANG LINGKUP AQIDAH
ilahiyat Nubuwat
Segala sesuatu Segala sesuatu
pembahasan yg pembahasan mengenai
berhubungan dengan ilah nabi dan rasul beserta
(tuhan, Allah). I N kitab dan mukjizat.

Ruhaniyat R S Sam’iyyat
Segala sesuatu Segala sesuatu pembahsan
pembahasan mengenai yg hanya bisa diketahui
alam metafisik. lewat sam’I (dalil naqli
berupa al-quran dan as-
sunnah).
SUMBER DAN FUNGSI AQIDAH
Sumber Aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi
hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba (kalau
diperlukan) membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan Sunnah. Itupun harus
didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas. Sesuatu yang terbatas(akal) tidak akan
mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.
Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan. Semakin tinggi bangunan yang akan didirikan
harus semakin kokoh pula fondasi yang dibuat. Kalau fondasinya lemah bangunan itu akan cepat ambruk. Tidak
ada bangunan tanpa fondasi.

Kalau ajaran Islam kita bagi dalam sistimatika Aqidah,Ibadah ,Akhlak dan Mu’amalat, atau Aqidah Syari’ah
dan Akhlak, atau Iman Islam dan Ihsan, maka ketiga/keempat aspek tersebut tidak bisa dipisahkan sama sekali.
Satu sama lain saling terkait. Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan ibadah
dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik. Ibadah seseorang tidak akan
diterima oleh Allah swt kalau tidak dilandasi dengan aqidah. Misalnya orang nonmuslim memberi beras kepada
seorang yang miskin, amal ibadah orang itu nilainya NOL di hadapan Allah, Allah tidak menerima ibadahnya
karena orang itu tidak punya landasan aqidah.
Seseorang bisa saja merekayasa untuk terhindar dari kewajiban formal, misalnya zakat, tapi dia tidak
akan bisa menghindar dari aqidah. Misalnya, aqidah mewajibkan orang percaya bahwa Tuhan itu cuma
satu yaitu Allah, orang yang menuhankan Allah dan sesuatu yang lain [uang misalnya] maka akan
kelihatan nanti, tidak bisa ditutup-tutupi, tidak bisa direkayasa. Entah dari bicaranya yang seolah-olah
uang telah membantu hidupnya, tanpa uang dia tidak akan bisa hidup, atau dari perilakunya yang satu
minggu sekali datang ke pohon besar dan berdoa disitu.

Itulah sebabnya kenapa Rasulullah SAW selama 13 tahun di periode Mekah dan memusatkan
dakwahnya untuk membangun aqidah yang benar dan kokoh. Sehingga bangunan Islam dengan mudah
berdiri di periode Madinah. Dalam dunia nyata pun ternyata modal untuk membangun sebuah
bangunan itu lebih besar tertanam di fondasi.

Jadi Aqidah berfungsi sebagai Ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka syari’at/jasad kita
tidak ada guna apa-apa.
TUJUAN AQIDAH
Aqidah islam mempunyai banyak tujuan yang baik yg harus dipegang teguh, yaitu

1 2 3
Membebaskan akal Ketenangan jiwa dan
Untuk
dan pikiran dari pikiran, tidak cemas
mengikhlaskan niat 4 kekacauan yang 5 dalam jiwa dan tidak
dan ibadah kepada
timbul dari goncang dalam
allah semata. Meluruskan tujuan Bersungguh sungguh
kosongnya hati dan pikiran.
dan perbuatan dari
akidah. dalam segala sesuatu
penyelewengan
dengan tidak
dalam beribadah menghiangkan
kepada allah dan kesempatan beramal
bermuamalah keada
baik, kecuali
orang lain
digubakan dengan
mengharap pahala
CARA PENANGGULANGANNYA
PENYIMPANGAN AQIDAH DAN Sebab-sebab Penyimpangan Aqidah yaitu:
Fanatik
Kebodohan terhadap Meyakini kepada sesuatu yang diwarisi
Aqidah dari bapak dan nenek moyangnya,
sekalipun hal itu batil, dan
mencampakkan apa yang menyalahinya,
Disebabkan karena tidak mau mempelajari sekalipun hal itu benar. Sebagaimana
dan mengajarkannya, atau karena kurangnya firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat
perhatian terhadapnya. Sehingga tumbuh 170, yang artinya:
generasi yang tidak mengenal aqidah ”Dan apabila dikatakan kepada mereka,
shahihah dan juga tidak mengetahui lawan ikutilah apa yang telah diturunkan
atau kebalikannya. Akibatnya, mereka Allah ,mereka menjawab(tidak), tetapi
menyakini yang haq sebagai sesuatu yang kami hanya mengikuti apa yang telah
batil dan yang batil dianggap sebagai yang kami dapati dari (perbuatan) nenek
haq. moyang kami.”(Apakah mereka akan
mengikuti juga ), walaupun nenek
moyang mereka itu tidak mengetahui
suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?”.
CARA PENANGGULANGANNYA
PENYIMPANGAN AQIDAH DAN Taqlid buta Ghuluw
Dalam mencintai para wali dan orang-
Dengan mengambil pendapat manusia dalam orang shalih, serta mengangkat mereka
masalah aqidah tanpa megetahui dalilnya dan di atas derajat yang semestinya,
tanpa menyelidiki seberapa jauh kebenarannya. sehingga menyakini pada diri mereka
sesuatu yang tidak mampu dilakukan
kecuali oleh Allah, baik berupa
mendatangkan kemanfaatan maupun
meolak kemudharatan.
Lalai
Perenungan terhadap ayat-ayat Allah yang terhampar di jagat raya ini (ayat-ayat kauniyah)
dan ayat-ayat Allah yang tertuang dalam kitabNya (ayat-ayat Qura’niyah). Disamping itu,
juga terbuai dengan hasil teknologi dan kebudayaan, sampai-sampai mengira bahwa itu
semua adalah hasil kreasi manusia semata, sehingga mereka mengagung-agungkan
manusia dan menisbatkan seluruh kemajuan ini kepada jerih payah dan penemuan manusia
semata.
KESIMPULAN
● Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi. Di mana seluruh
komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan
keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena
bersifat keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah
Swt. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad Saw.
● Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah. Allah
menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir kepada manusia untuk mengenal adanya Allah
dengan memperhatikan alam sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan
Allah itu serba teratur, cermat dan berhati-hati.
● Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah,
tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan
mencoba (kalau diperlukan) membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an
dan Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas.
Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai