Anda di halaman 1dari 8

SOAL

Aqidah akan berbuah ibadah, ibadah akan berbuah taqwa. Tidak ada
takwa kecuali ada ibadah. Sedangkan ibadah tidak akan ada kecuali
ada aqidah. Ke-3 aspek tersebut akan senantiasa berhubungan.
Jelaskan pengertian aqidah dan ruang lingkupnya !
Jelaskan fungsi aqidah !
Jelaskan sumber aqidah serta beberapa kaidah aqidahnya !

Nisbah (Keterikatan) seorang muslim dengan agamnya (Islam)


setidaknya ada 5 hal.
Jelaskan pengertian Islam !
Jelaskan karateristik ajaran Islam !
Jelaskan keterikatan muslim dengan agamanya !

Pada hakikatnya, setiap manusia lahir sudah terjadi MOU (Perjanjian)


antara ruh yang akan dimasukan kedalam diri setiap manusia sejak
usia janin 4 bulan.
Jelaskan makna kalimat Laa Ilaha Illahah !
Jelaskan jaminan Allah bagi setiap orang yang bertauhid kepada-
Nya !
Jelaskan pengertian tauhid !

JAWAB
A. Pengertian Aqidah dan Ruang Lingkupnya
Aqidah Seringkali Diidentikkan dengan istilah iman. Upaya
identifikasi ini tidak keliru, mengingat memang terdapat titik temu
antara akidah dan iman. Persamaan keduanya bisa ditinjau dari aspek
semantik kebahasaannya maupun dari ruang lingkup kajiannya. Akidah
adalah bagian dari iman. Jika iman hanya dimaknai sebagai
pembenaran di dalam hati saja, maka akidah dan iman adalah
bersinonim. Dengan demikian akidah dapat dimaknai sebgai
kebenaran yang dapat diterima manusia berdasarkan fitrah,
pertimbangan akal dan bimbingan wahyu, terpatri secara koko didalam
hati.

Beberapa unsur keimanan yang terdapat dalam ruang lingkup


adalah :
Ilahiyat
Pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan ketuhanan (al-ilah), seperti wujud
(ada) Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah.
didalamnya kajian tentang kitab-kitab Allah dan
mujizat yang dianugerahkan Terutama pengakuan
terhadap wahdaniat (keesaan) Allah.
Nubuwat
Pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk sebagai
peneguh kenabian mreka , karomah dan lainnya.
Ruhaniyat
Pembahasan tentang segala sesuatu yang
beruhubangan dengan alam ghaib seperti malaikat, jin,
ibilis, syaitan, roh dan lainnya.

Samiyat
Pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui melalui sami / wahyu. Pembahasan aqidah juga
bisa mengikuti sistem arkan al-iman, yaitu :
Iman kepada Allah SWT
Iman kepada Malaikat
Iman kepada Kitab-kitab Rasul
Iman kepada Nabi dan Rasul
Iman kepada Hari Akhir
Iman Kepada Taqdir Allah

B. Fungsi Aqidah
Berikut adalah fungsi dan peranan Aqidah Islam :
Menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan
yang dimiliki manusia sejak lahir
Manusia sejak lahir telah memiliki potensi keberagaman
(fitrah), sehingga sepanjang hidupnya manusia
membutuhkan agam dalam rangka mencari keyakinan
terhadap tuhan. Aqidah islam berperan memenuhi
kebutuhan fitrah manusia tersebut, menuntun dan
mengarahkan manusia kepada keyakinan yang benar
tentang tuhan.

Memberikan ketenangan dan ketentraman jiwa


Agama sebagai kebutuhan fitrah manusia akan
senantiasa menuntut dan mendorongnya untuk terus
mencarinya. Aqidah memberikan jawaban yang pasti,
sehingga kebutuhan rohaniahnya dapat terpenuhi
sehingga ia memperoleh ketengan dan ketentrama jiwa
yang diperlukan.

Memberikan pedoman hidup yang pasti


Keyakinan terhadap tuhan yang diberikan aqidah islam
memberikan arahan dan pedoman yang pasti, sebab
aqidah menunjukkan kebenaran keyakinan yang
sesungguhnya. Aqidah memberikan pengetahuan
darimana manusia datang, untuk apa hidup dan kemana
manusia akan pergi, sehingga kehidupan manusia akan
lebih jelas dan lebih bermakna.
C. Sumber Aqidah dan Kaidah Aqidah
Sumber aqidah ini tentunya Al-Quran dan As-Sunnah,
karena hanya 2 sumber ini saja yang memadai untuk menjelaskan
kompleksitas agama wahyu islam. Dalam menetapkan Al-Quran dan
As-Sunnah sebagai sumber aqidah, ada 2 hal yang mesti diperhatikan
dan diteliti secara seksama, yaitu kedua sumber tersebut harus
mengandung kebenaran pasti dan memiliki tujuan tegas.
Akal pikiran tidak memadai dijadikan sumber aqidah islam,
namun akal bisa difungsikan untuk memahami nash-nash yang
terdapat dalam dua sumber wahyu,dan dalam kondisi tertentu dapat
menguji atau membuktikan kebenaran Al-Quran dan As-Sunnah secara
ilmiah.
Beberapa kaidah berikut akan memperjelas sejauh mana fitrah
dan kinerja akal berperan dalam permasalahan aqidah :

Apa yang saya dapat dengan indera, saya yakini adanya,


kecuali bila akal saya mengatakan tidak berdasarkan
pengalaman masa lalu.
Pertama kali orang melihat sebatang kayu yang bengkok di
dalam gelas berisi air putih, maka anak berkesimpulan bahwa
kayu tersebut benar-benar bengkok. Namun di kemudia waktu
ternyata dibuktikan bahwa hal itu salah dan hanya tipuan
inderawi.
Keyakinan, disamping diperoleh dengan menyaksikan
langsung, juga bisa melalui berita dari seseorang yang
diyakini kejujurannya.
Terkadang kita dipaksa meyakini sesuatu yang belum
disaksikan oleh indera mata. Bahkan jika keyakinan demi
keyakinan dikaji ulang, maka akan didapati keyakinan yang
belum disaksikan lebih banyak daripada keyakinan dengan
menyaksikan langsung.
Anda tidak berhak memungkiri wujudnya sesuatu, hanya
karena anda tidak bisa menjangkau dengan indera mata.
Hakikat kebenaran tidak selamanya harus dapat dijangkau
indera. Hal ini dikarenakan kemampuan indera memang sangat
terbatas.
Seseorang hanya bisa mengkhayalkan sesuatu yang sudah
pernah dijangkau oleh inderanya.
Tidak ada kreator murni selain Allah SWT. Segala ciptaan,
temua dan hasil pengamatan yang dilakukan manusia hanya
berkutat pada kasus-kasus recovery.
Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dengan
ruang dan waktu.
Akal manusia hanya dapat memikirkan dan memahami segala
sesuatu yang terikat dengan ruang dan waktu (dimensi
kemanusiaan). Bahkan akal tidak bisa mnjangkau hikmah, dan
baru memahaminya ketika hikmah tersebut terhidang di
hadapannya.
Iman adalah fitrah setiap manusia.
Dalam kondisi bagaimana dan di manapun manusia akan
berusaha mencari sandaran hidup. Hal ini karena pada
fitrahnya manusia merasa ada sesuatu yang melampau dirinya,
sehingga cenderung untuk meminta bantuan pada
perlindungan kepadanya.
Kepuasan material didunia sangat terbatas.
Manusia tidak akan pernah merasa puas terhadap apa yang
telah dimilikinya. Sebut saja seseorang yang sangat ingin
memiliki sepeda, setelah itu ia pasti ingin memiliki motor,
kemudian ingin mobil, dan begitu seterusnya.

Keyakinan tentang hari akhir adalah konsekuensi logis dari


keyakinan tentang adanya Allah.
Adakah diantara kita yang mempercayai seseorang hanya
lantaran ia memiliki nama tertentu? Tentu jawabannya tidak.
Tidak ada seorangpun yang percaya dan menjadi fanatik
karena hanya mengenal namanya. Kecuali itu, mempercayai
seseorang berarti mempercayai ucapannya, sifat-sifatnya,
idealismenya dan segala sesuatu yang melekat padanya.

A. Pengertian Islam
Secara etimologis islam adalah derivasi dari kata aslama-
yuslimu-islaman yan berakar dari kata salima. Secara umum kata
dasar ini memiliki 2 kelompok kata yang saling berkaitan, yaitu :
pertama, kata saloma yang berarti damai, selamat, sejahtera. Kedua,
aslama yang berarti patuh, tunduk, berserah diri. Dengan demikian
islam bermakna kedamaian dan keselamatan yang diperoleh dengan
melakukan penyerahan diri dan kepatuhan secara total (kaffah).
Diantaranya :
Aslama yang Berati Berserah Diri kepada Allah SWT
ini dilakukan sebagai bentuk ketaatan atau kepatuhan
dan ketundukannya kepada-Nya, seperti firman Allah dalam QS.
Ali Imran : 83 dan An-nisa : 65.
Silm yang Berarti Damai atau Kasih Sayang
Hal ini bermakna bahwa islam adalah agaman yang
mengajarkanperdamaian dan kasih sayang pada manusia tanpa
membedakan SARA dan status sosial. (Al-Baqarah : 208)
Salim dana Salam artinya selamat dan Sejahtera
Hal ini bermakna bahwa islam adalah agama yang
berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia agar memperoleh
keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat, seperti
dalam firman Allah SWT pada Al-Syuara : 89.

Dengan demikian, secara terminologis-normatif dapat


disimpulkan bahwa islam memiliki dua pengertian, diantaranya :
Islam adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW
Islam adalah agama yang diajarkan oleh semua Nabi dan Rasul
utusan Allah SWT, yang masih murni sesuai dengan yang diajarkan
oleh Nabi dan Rasul

Agama islam dibangun atas 5 dasar yang disebut dengan rukun islam.
Yaitu :
Pengakuan bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW adalah Rasul Allah
Menegakkan shalat 5 waktu
Menunaikan zakat bagi yang telah memenuhi syarat wajib zakat
Puasa Ramadhan
Menunaikan ibadah haji bagi yang telah mampu.

B. Karateristik Ajaran Islam


Islam mempunyai karateristik yang membedakannya dengan
sistem-sistem atau ideologi-ideologi yang lain. Karateristik adalah ciri
ciri umum yang menjadi bingkai dari keseluruhan ajaran islam. Antara
lain :
Islam merupakan agama universal untuk seluruh umat manusia
bahkan jin dan seluruh alam (Saba : 28 & Al-furqan : 1)
Islam merupakan agama untuk sepnajang zaman, berlaku hingga
akhir zaman
Islam merupakan agama yang sempurna, mencakup seluruh aspek
kehidupan, baik aspek lahir, batin, pribadi maupun masyarakat (Al-
maidah : 3 , Al-Anam : 38,115)
Islam merujpakan agama fitrah. Sesuai dengan fitrah manusia dan
tidak bertentangan dengan fitrahnya. (Ar-rum : 30)
Islam merupakan agama ilmu dan menjunjung tinggi ilmu (Ibrahim :
1 & Fathir : 28)

Disamping itu , Dr. Yusuf Qardlawi Menejelaskan karateristik yang


lain. Yaitu :
Rabbaniyyah
Yang berarti masdhar yang dinisbatkan kepada kata rabb yang
berarti Tuhan. Rabbaniyah yang dimaksud meliputi beberapa
hal, diantaranya :
Rabbaniyah sumbernya. Hal ini bermakna bahwa islam
bersumber dari Allah SWT bukan dari manusia (Al-Syura : 13)
Rabbaniyah tujuannya. Hal ini bermaksud pada tujuan
pertama dan terakhir agama Islam agar manusia
menyembah Allah. (Al-Dzariyat : 56)
Insaniyyah Alamiyyah (Kemanusiaan Universal)
Yang dimaksud ialah islam diturunkan sebagai petunjuk untuk
seluruh manusia, bukan khusus suatu kaum atau golongan. (Al-
Anbiya : 107)
Kamil dan Syamil (Lengkap dan Komprehensif)
Syamil adalah bahwa hukum dan ajaran islam mencakup seluruh
aspek kehidupan. Tidak ada suatu pekerjaan, baik yang kecil
maupun yang besar sekalipun kecuali islam telah menerangkan
hukumnya. (Al-Anam : 38 & An-Nahl : 89)
Al-basathah (Mudah)
Yang dimaksud mudah adalah bahwa ajaran islam mudah untuk
dikerjakan, tidak ada kesulitan sedikitpun, sebab islam tidak
membebankan tanggung jawab atau kewajiban kepada manusia
kecuali sebatas kemampuannya (Al-Hajj : 78 , Al-Maidah : 6 , Al-
Baqarah : 286)
Al-Adalah (Keadilan)
Bermakna bahwa tujuan islam adalah menegakkan keadilan dan
mewujudkan persaudaraan di tengah kehidupan manusia
dengan melindungi kemaslahatan menusia, yaitu semua ajaran
dan hukum islam bertujuan memelihara agama, jiwa, akal,
kehormatan dan harta. (Al-maidah : 8 , Al-anam : 152, Al-
nisaa : 135)
Tawazun (Keseimbangan)
Islam dan seluruh ajarannya menjaga keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan umum, antara jasad dan
ruh, antara dunia dan akhirat. (Al-Qashash : 77)
Perpaduan antara Tsabat dan Murunah
Tsabat (tetap) pada pokok-pokok dan tujuannya, murunuah pada
cabang, sarana dan cara caranya. Sehingga dengan sifat
murunahnya islam dapat menyesuaikan diri dan dapat
menghadapi perkembangan zaman serta sesuai dengan segala
keadaan yang terjadi.

C. Keterikan Muslim dengan Agamanya

A. Makna Kalimat Laa Ilaha Illa-Allah


Kalimat laa ilahaa illa-Allah menganduang dua makna yaitu
makna penolakan segala bentuk sesembahan selain Allah SWT dan
makna menetapkan bahwa satu-satunya sesembahan yang benar
hanyalah Dia semata.

Syarat-Syarat Laa Ilaaha Illa-Allah


Bersaksi dengan laa ilaaha illa-Allah harus dengan 7
syarat, yaitu :
`Ilmu (mengetahui), yakni menafikan jahl (kebodohan)
Yaqin (yakin), yang manfikan syak (Keraguan)
Qabul (menerima), yang menafikan radd (penolakan)
Inqiyad (patuh), yang menafikan tark (menginggalkan)
Ikhlash, yang menafikan syirik
Shidq (jujur), yang menafikan kidzb (dusta)
Mahabbah (Kecintaan), yang menafikan baghdha
(kebencian)

B. Jaminan Allah Terhadap Orang Orang yang Bertauhid


Tidak diragukan lagi bahwa tauhid memiliki kedudukan sangat
agung dalam islam. Oleh karena itu, bagi siapa yang mampu
merealisasikan tauhid dengan benar akan mendapat beberapa
keistimewaan.

Ahli Tauhid Mendapat Keamanan dan Petunjuk


Seseorang yang bertauhid dengan benar akan mendapatkan rasa
aman dan petunjuk. Allah SWt menegaskan dalam surat Al-Anam :
82.
Kezhaliman meliputi tiga perkara, yaitu kezhaliman terhadap hak
Allah yaitu dengan berbuat syirik, kezhaliman seseorang terhadap
orang lain yaitu dengan menganiaya orang lain.

Ahli Tauhid Dijamin Masuk Surga


Rasulullah bersabda tentang SYAHADAT , ini merupakan janji dari
Allah SWT untuk ahli tauhid bahwa mereka akan dimasukkan ke
dalam surga. Ahli tauhid adalah mereka yang bersyahadat
(bersaksi) dengan persaksian yang disebut dalam hadis di atas.

Ahli Tauhid Diharamkan dari Neraka


Sungguh, neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Betapa
bahagianya seseorang yang tidak menjadi penghuni neraka. Hal ini
akan didapatkan oleh seseorang yang bertauhid dengan benar.
Pengharaman dari neraka ada 2 bentuk. Pertama, diharamkan
masuk neraka secaramutlak dalam arti dia tidak akan pernah
masuk neraka sama sekali. Boleh jadi dia mempunyai dosa, lalu
Allah SWT mengampuninya atau dia termasuk golongan orang-
orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab. Kedua,
diaharamkan kekal masuk neraka dalam arti dikeluarkan dari
neraka setelah sempat dimasukkan ke dalamnya selama beberapa
waktu.

Ahli Tauhid Diampuni Dosa-dosanya


Pengampunan dosa adalah sesuatu yang sangat kita harapkan.
Dengan melaksanakan tauhid secara benar, menjadi sebab
terbesar dapat menghapus dosa-dosa kita.
Dalam hadist , Rasulullah SAW mengabarkan tentang luasnya
keutamaan dan rahmat Allah. Allah akan menghapus dosa-dosa
yang besar sekalipun selama itu buka dosa syirik.

Jaminan Bagi Masyarakat yang Bertauhid


Kebaikan tauhid ternyata tidak hanya bermanfaat bagi individu. Jika
suatu masyarakat benar-benar merealisasikan tauhid dalam
kehidupan mereka, Allah SWT akan memberikan jaminan bagi suatu
masyarakat yang mau mengimplementasikan nilai-nilai ketauhidan
dalam kehidupan, yaitunmendapatkan kekuasaan di muka bumi,
mendapat kemantapan dan keteguhan dalam beragama, serta
mendapatkan keamanan dan dijauhkan dari rasa takut.

Mengutip Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sadi, termasuk keutamaan


tauhid adalah :
Dapat menghapusk dosa-dosa
Merupakan faktor terbesar dalam melapangkan berbagai
kesusahan serta bisa menjadi penangkal dari berbagai akibat
buruk dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Mencegah kekekalan dalam api neraka meskipun dalam hati
hanya tertanam keimanan sebesar biji sawi. Juga mencegah
masuk neraka secara mutlak.
Merupakan sebab satu0satunya untuk menggapai ridha Allah
SWT dan pahala-Nya.
Penerimaan seluruh amalan dan ucapan baik yang tampak dan
yang tersembunyi tergantung kepada tauhid seseorang.
Memudahkan seorang hamba untuk melakukan kebaikan-
kebaikan dan meninggalkan kemungkaran-kemungkaran serta
menghibur tatkala menghadapi berbagai musibah.
Bila tauhid sempurna dalam hati seseorang, Allah
menjadikannya mencintai keimanan, membeci
kekafiran,kefasikan, dan kemaksiatan.
Meringankan segala kesulitan dan rasa sakit.
Melepaskan seorang hampa dari ketergantungan dan
pengharapan kepada makhluk.
Bila tauhid sempurna dalam hati seseorang dan terealisasi
lengkap dengan keikhlasan, amal yang sedikit akan berubah
menjadi banyak.
Allah SWT menajamin kemenangan, pertolong, kemuliaan,
kemudahan dan petunjuk di dunia bagi pemilik tauhid.

C. Pengertian Tauhid
Secara bahasa, tauhid memiliki makna yaitu sesuati itu satu (esa).
Sedangkan secara syari tauhid bermakna mengesakan Allah dalam
ibadah, bersamaan dengan keyakinan keesaan-Nya dalam dzat, sifat
dan perbuatan-perbuatan-Nya.
Tauhid (Arab : ), adalah konsep dalam aqidah Islam yang
menyatakan keesaan Allah. Dalam pengamalannya ketauhidan dibagi
menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa
Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan
konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah diikrarkan oleh seorang
muslim.

Anda mungkin juga menyukai