Anda di halaman 1dari 89

Untuk mentor akhwat kelas X

SMA Negeri 1 Bogor


dari bidang MK
FORKOM ALIMS

JILID 1
MK >> FORKOM ALIMS

Salam MK

Assalāmu’alaykum warahmatullāhi wabarakātuh..


[jawab ya.. ^u^]
Alhamdulillāh wa sholāwatu ‘alā nabiyīna Muhammad s.a.w..

Apa kabar ukhtifillah??


Insya Allah dalam nikmat iman Islam dan ukhuwah yang dinaungi
kasih sayang Allah dan selalu terikat hatinya dalam girah da’wah
di sekolah alumni kita tercinta, SMA Negeri 1 Bogor.
Pasti sekarang lagi baca halaman pengantar yang berisi salam
hangat dari MK squad ya??
OK, girls!! Ini dia buku terbitan MK, namanya:
Novel Mentoring Kelas: ...
[ditulis tuh titik-titiknya sesuai dengan kelas yang dida’wahin =a+
Isinya akan menjadi kisah yang penuh perjuangan antunna
setahun ke depan. Diisi oleh curhatan mentor, cerita berhikmah,
dan tips mentoring di kelas..
Lengkap deh untuk menemani perjalanan mentoring ukhti yang
cantik ini..
So,, pesen dari kami, selalu bawa buku ini di hari ukhti
mentoring ya..

Teruntuk murabi kelas ... yang cantik ini..


Salam menebar kebaikan!

MK Squadwati

2
MK >> FORKOM ALIMS

Prolog
Kita adalah da’i sebelum menjadi apapun...

Benar tentunya demikian. Sadar atau tak sadar, seorang muslim


adalah seorang da’i di mana pun ia berada. Apalgi muslimah,
dengan identitas yang dibanggakan yang dapat membedakan ia
dari perempuan kafir. Jilbab. Berjilbab, yang dapat menjaga
seorang muslimah dari melakukan perbuatan maksiat, yang
selalu memotivasi muslimah untuk takut pada Allah. Muslimah
pula yang diberikan amanah di bahunya untuk menjadi teladan
perilaku bagi orang yang di sekitarnya. Ga mau kan dibilang,
“koq cantik-cantik pake kerudung tapi koq masih [menyebutkan
perihal jelek]”. Na’udzubillahi min dzalik.. >.<

Ukhti yang manis, yang mencintai Allah, Rasulullah, ahlulbait,


dan para sahabatnya. Pernah melihat Rasulullah saat berda’wah
[baca: mengajak pada kebaikan dan menjauhkan dari
kemunkaran], menebar kebaikan kepada kaum muslim dan non-
muslim sekalipun? T_T kita sudah tidak di masanya lagi, tapi
semoga kita menjadi bagian umatnya yang mendapat syafa’at di
akhirat nanti [aamiin ^u^]

Hmm, kalo baca buku siroh nabawiyah? Di kisahnya, dipaparkan


bagaimana caranya Rasulullah berda’wah, dengan cara yang
indah, cantik, penuh hikmah. Koq bisa ya?? Ya iya lah, karena
Rasulullah telah menanamkan 3 tekad seorang da’i *@.@ apa
aja?] Pertama, kalo bertemu seseorang yang dikenal maupun
belum dikenal, pandanglah ia sebagai ladang pahala, bukan
ladang ma’isyah atau mencari penghasilan dunia (uang,
popularitas, kekerenan, dsb dll dst). Insya Allah kalo tekad ini

3
MK >> FORKOM ALIMS

sudah tertanam, kelelahan dunia ga akan kerasa berat, coz


bayang-bayang surga selalu ada di depan pelupuk mata. Ukhti,
ada orang bijak bilang, “da’wah adalah perniagaan surga” alias
Allah akan membayar berpeluh-peluh keringat da’i da’iyah
dengan nikmat jannah yang ga terhingga, ketemu Allah pula,,
[^0^ mau mau mau!!+ Ada lagi orang cerdas yang bilang, “kalo
ketemu orang, maka yang terbesit di dalam pikiran kita adalah
orang itu jadi partner da’wah atau objek da’wah”. Subhanallah..
OK! So, kita tanam tekad yang satu ini, [jleb..]

Yang kedua, kalo ketemu seseorang, pandanglah ia dengan hati,


bukan dengan kesombongan. Jangan sampai rasa sombong
seorang da’i yang berilmu membuat Allah mencabut hidayah dari
diri da’i. Hati-hati dengan sifat riya. Rasulullah pun wanti-wanti
kalo riya itu lebih halus dari langkah semut hitam di atas batu
hitam dalam kegelapan malam. Astagfirullah.. waktu ketemu
mentee, apalah yang akan anti rasakan? “Iih, anak ini, udah ga
pake kerudung, tilawah aja ga bener..” *>.< jangan sampai ini
yang terbesit+ atau “Masya Allah, adikku.. Ya Allah, maafkan aku
jika aku belum menjadi teladan yang baik, dan malah
membiarkan adik-adikku ini bersahabat dengan hal yang tidak
disukaiMu, Ya Rabb..”

Ya Allah, jangan biarkan hambaMu ini memiliki hati yang keras


yang tak dapat ditempa oleh petunjukMu,.

Ya Allah, jagalah hati ini untuk selalu terikat padaMu, kuat untuk
menguatkan jasad ini yang terus bergerak di jalanMu, tidak
lemah untuk bertahan dari godaan syetan dan hinaan manusia,.

Aamiin..

4
MK >> FORKOM ALIMS

OK, girls!! Siap menanam tekad ini?! [jlepppp..] dan siap untuk
tekad yang ketiga, selalu mengoreksi diri. Ukhti, pernah
mendengar kisah Rasulullah satu ini? Sehabis perang, banyak
pasukan yang gugur baik dari kalangan muslimin maupun
musyrikin. Dan Rasul pun memberi perintah untuk memisahkan
kelompok jenazah muslim di sisi yang berbeda dengan kaum
musyrik. Ketika berjalan, tibalah Rasul di seorang mayit. Rasul
pun berhenti dan bertanya pada sahabatnya. Siapakah dia?
Apakah dia sahabatku? Tapi aku lupa namanya.. [intinya Rasul
bertanya demikian]. Lalu sahabat menjawab bahwa itu si fulan,
Ya Rasul, si fulan yang suka melempari Rasul dengan kotoran
unta, meludahi, mengejek, dan selalu mengikuti tindak tandak
Rasul saat berda’wah, mengapa Rasul mengira ia sahabat kami?
Lalu Rasul terkaget, yang terpikir oleh Rasul adalah ‘mengapa
bisa demikian, justru dia yang selalu mengikuti kegiatan
da’wahku, melihat keseharianku, tapi mengapa hatinya tidak
tersentuh sampai ia meninggal,, apakah ada kata-kataku yang
kurang lembut, ada cara da’wahku yang salah, caranya tidak
tepat..?’

Subhanallah, sekaliber Rasul pun yang dipanuti oleh umatnya,


yang dijaga oleh Allah dari dosa,, Rasul pun masih
mengintrospeksi diri. Apalagi dengan da’i seperti kita?? Sudah
sepatutnya kita melihat cermin diri kita ketika melihat
kekecewaan tentang mentee kita. Mengapa mentee ga mau
dengerin pas aku memaparkan materi, mengapa mentee yang
dateng sedikit, mengapa ga ada yang ngena kalo nerangin
materi, kenapa begini kenapa begitu,, yang keluar saat
mengeluhkan mentoring. Kembali melihat diri mentor.
Bagaimanakah sikap kita ketika menghadiri liqo, rajinkah? Asal
datangkah? Sikap kita pada orang tua, berbaktikah? Sikap kita

5
MK >> FORKOM ALIMS

kepada teteh MR? Lalu bagaimana amalan yaumiyah kita? Bisa


jadi Allah memberikan pelajaran dan peringatan melalui mentee
kita [mari perbanyak muhassabah]. Dan ketika mentee berhasil
melakukan kebaikan, ingat-ingat lagi, bahwa bukan mentor yang
bisa bangga, merasa hebat mebuat mentee berjilbab. Karena
Allah lah yang telah meberikah hidayahNya, karena itu hak
prerogatif Allah. Mentor hanya perantara, yang tidak memegang
kendali pada hati mentee.

Ukhti, hati semua manusia milik Allah, hidayah pun hak Allah,
dan Allah lah yang Maha membolak-balikkan hati. Seorang da’i
adalah yang selalu berusaha menyisipkan nama mentee-
menteenya dalam do’a nya seusai sholat, membayangkan wajah
mentee-menteenya saat mambaca do’a rabithah, yang berharap
majlis mentoringnya dihampiri oleh malaikat Allah.

Ukhti yang cantik luar dan dalam, selepas tekad-tekad tersebut


ditanam, tentu mereka ga tumbuh tanpa nutrisi. Terus disiram
dengan tilawah harian, terus dipupuk dengan dzikir, diberi
penyinaran hangat dari semangat qiyamullail, dan diberi kasih
sayang oleh husnuzhon pada Allah. Semoga kita menjadi
perantara hidayah orang lain sehingga ia melakukan kebaikan
karena Allah, sehingga kita diberikan keutamaan lebih dari bumi
dan seisinya.

Bisa ukhti?! BISA!! Rasulullah aja bisa, ‘Aisyah juga.. masa’ kita ga
bisa?! Insya Allah, dengan dimulai dengan kalimat isti’adzah dan
basmallah.

6
MK >> FORKOM ALIMS

Sahabat, jika ada saat kau merasa sedih


karena beratnya dakwah, maka ingatlah
beratnya kesedihan saat kau berdiri di
kedahsyatan padang Mahsyar,,
Jika ada saat kau lelah hadapi segala
amanah, maka ingatlah kelelahan abadi di
nerakak berlembabh-lembah..
Sahabat, tak ada salah jika di saat kau
merasakan sedih itu, kau ingat rasa
bahagia saat ruhmu disambut sallam
ribuan malaikat di pintu-pintu surga..
Semoga Allah catat segala perjuangan dan
kebaikan.. Aamiin

7
MK >> FORKOM ALIMS

Perjalanan Menebar Kebaikan

Persiapan Mentoring
Oleh: Ukhti Shofiyyah

Hari Jum’at akan segera tiba!! Senengnya.. Surga menunggu ni..


Pengennya sich dapet pahala yang paling gede, niatnya paling
ikhlas, menteenya dateng semua, mentoringnya efektif dan
efisien, datengnya ga telat, kuliahnya juga lancar,.
Siapa yang ga pengen mentoring yang terbaik? Pasti bukan
muslim tulen kalo mentoringnya abal-abal, alias asal dateng, asal
punya absen, dan asal-asalan lainnya,, ichz.. naudzubillah.. apa
kata malaikat pencatat amal?
Orang bijak bilang, gagal merencanakan sama dengan
merencanakan gagal.. Bahkan Allah pun memerintahkan hamba-
Nya untuk: ‘Bertaqwalah pada Allah dan mempersiapkan untuk
menghadapi hari esok. Dan Allah Mahamengetahui apa yang
kalian kerjakan.’
So, bisa dibilang kalo perencanaan adalah manifestasi dari
ketaqwaan.. And let’s prepare the best mentoring every week!!
Apa aja yang harus disiapin?? [ruhiyah, fikriyah, jasadiyah....]
Subhanallah,, teteh keren banget.. [mentor tawazun gitu.. =a]

Teteh-teteh mentor suka nanya ke aku, apa aja yang aku siapin
terkait 3 hal itu. Kata beliau-beliau, mentoring kelas aku paling
seru dan mentee yang hadir pada istiqomah, keluaran MP nya
pun rutin tiap bulan 2 orang.. Alhamdulillah, aku hanya
mengamalkan apa yang Allah bilang, kita kan hanya berusaha,
dan Allah yang memberi hasil yang terbaik bagi-Nya..
8
MK >> FORKOM ALIMS

Aku share ya teh, apa aja yang aku kerjain sebelum mentoring..

Firstly, RUHIYAH
1. Karena ruh yang menggerakan jasad kita, kalo ruhnya
berantakan, aktivitas jadi penuh kegalauan..
2. Malemnya qiyamullail, paginya shalat dhuha,, setiap
harinya tilawah 1 juz..
3. Tiap seusai sholat, mendoakan mentee,, di do’a rabithah
mengingat mentee,, plus plus sms taushiyah ke mentee
2 hari sekali.. [udah punya nomernya kan di hape teteh?
Bikin grupnya teh..]
4. Berdzikir pas di angkot menuju smansa untuk
membenahi hati biar tetep ikhlash LILLĀHITA’ALA..
5. Sehabis mentoring, muhasabah dan mencatat hasil
evaluasinya di laporan pekanan.. ^u^

Secondly, FIKRIYAH
1. Teteh punya list kurikulumnya kan? Trus setiap pekan
dapet reminder dari MK News kan? Hmm,, CD MK Kit
nya masih ada kan? Dah dibuka-buka teh? Insya Allah..
2. Berbekal info terkini tentang kondisi terkini mentee dari
sms kabar-kabari atau catatan presensi kemaren,, teteh
bisa menyesuaikan metode penyampaian materi
mentoring biar efektif dan efisien..
3. Ohya teh, pake fasilitas yang ada di kelas,, ya..
mentoringnya ga gaptek-gaptek amat gitu.. ;p
4. Catat request dan pertanyaan dari mentee!! Dan bahas
di pekan berikutnya,, ini bisa meningkatkan kedekatan
hati mentee sama mentor lho..
5. Mentor minimal pernah baca buku fiqih ibadah plus fiqih
wanita, siroh Rasul, ikut taklimnya, ikut dauroh yang

9
MK >> FORKOM ALIMS

diadain FORKOM, buka MK Kit, or browsing di internet..


banyak juga euy fasilitasnya.. Inget kan?! Rasul pernah
bilang kalo ahli ilmu lebih utama dari ahli ibadah..
6. Kalo mentee ada bertanya dan teteh belum bisa jawab,,
dipending dulu ya.. untuk mencegah ‘son’ *Sok Nyaho
kalo kata anak gahoel mah =D] dan berusaha untuk
menghindari kata ‘menurut teteh...’ untuk hal selain
opini dan curhat..
7. Kalo udah mantep, Insya Allah mentoring kita akan
terhindar dari taqlid yang ga jelas..
8. Punya semangat untuk menjadi lebih baik!!
9. Mengingat kata Rasul, kalo udah dapet 1 ayat, maka
sampaikanlah..
10. Megingat perilaku sahabat, yang selalu berusaha
mengamalkan ilmu yang didapat, bahkan belum
menambah hafalan 10 ayat sebelum bisa mengamalkan
ayat yang sedang dipelajari.. [bener banget teh, intinya
terus bersemangat untuk berda’wah,, belajar dan
mengajarkan ilmu]
11. Penting ni!! Ga bolos LIQO.. ^u^ [kalo izin syar’i,
dimaklumi, teh]
12. Baca do’a keluar rumah, baca ta’awudz dan bismillah
pas masuk smansa, dan membuka mentoring dengan
do’a yang baik supaya terhindar dari godaan syetan yang
bikin lupa ingatan sama materi dan Allah menolong
perkataan kita, teh.. ^0^

Thirdly, JASADIYAH
1. Teteh pasti udah top banget soal yang satu ini.. terbukti
dengan suksesnya jadi aktivis di kampus dan di seklah
juga.. ckckck.. Subhanallah..

10
MK >> FORKOM ALIMS

2. OK, sarapan pagi atau sahur, tidur yang cukup, ga makan


yang bikin sakit perut, pusing, atau alergi sebelum
mentoring..
3. Olahraga dan minum air yang cukup untuk
mempertahankan konsentrasi..
4. Qiyamul lail,, kayak pejuang-pejuang jihad ya?! Iya teh!
Ini kan jihad juga, Cuma medannya aja yang dinamis dan
ga pake hujan peluru..

Kesannya banyak banget ya teh? Ga koq teh, karena ditulis aja


jadi berpoin-poin,, padahal kalo dikerjain akan mengalir seperti
keseharian kita biasa.. tidak serumit yang dibayangkan..

Ayo teteh! Semangat!! \(^0^)/


Abis ini, teteh akan ketemu temen aku, namanya Hafshah dan
sahabat-sahabatnya..

11
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Pertama
-Yang Bikin Jatuh Hati-
Oleh: Ukhti Hafshah

“Ya Allah, aku deg-degan ni.. hari pertama aku masuk kelas
mentoring baru. Teh Muti, aku jiper sama Teh Muti ma Teh
Anneke. Aku kan masih kelas 12. Kalo teteh-teteh kan udah jadi
alumni, lebih expert.”
“Ya ampun, Hafshah. Sama aja, yang namanya bertemu dengan
sesuatu yang baru pasti deg-degan. Iya kan, Mut?!”
“Betul betul betul, kalo Ipin bilang ^u^ Toh kita udah
mempersiapkannya dengan maksimal. Tinggal berdoa dan
tawakal sama hasilnya. Lagian mentoring kan bukan materialistis
[mentingin pencapaian materi =a], yang penting usaha kita yang
ikhlash untuk menebar kebaikan.”

12
MK >> FORKOM ALIMS

“Bener, Teh?”
“Pertamanya memang agak grogi, tapi seterusnya insya Allah
lebih ringan.”
“Bismillah, rabbish rahliī shodrī wa yassirlī amrī wahlul ‘uqdatan
min lisāni yafqahū qahū qawlī,,”

Pas aku masuk kelas, jeng jeng!!


Lho, akhwat-akhwatnya pada mau keluar kelas, pada bilang
laper, mau kumpul ini, kumpul itu, ketemu mama, malah ke toko
buku dulu.. Owala..
Hmm aku yang yang imut-imut, pendiam, dan lugu ini harus
mempersuasi adik kelas 10 yang notabene baru kenal sama yang
namanya mentoring.. Apa aku dulu juga gitu ya sama teteh
mentor aku?? Hoho..
Tenang, Hafshah.. calm down..
“Ga papa, kalo mau beli makanan dulu di kantin.. nanti makan ya
bareng-bareng aja di kelas ya.. kebetulan Teteh juga bawa
cemilan ni”
“Mau kumpul ya? Hmm, ikut mentoring aja dulu, insya Allah aa
tetehnya ngerti koq kalo ikut mentoring, nanti Teteh yang
ngomong ke DH nya..”
Dalem hati, emangnya gue siapa, bisa ngadepin DH yang
secarrrra mereka temen aku sendiri?! Haha..
Eits, mentor gitu lho, udah dikasih amanah ni ama sekolah,, so
berarti kita punya hak untuk mempertahankan mentee kita.
Sambil berdo’a, Ya Allah.. Hafshah ingin sekolah tercinta ini
menjadi hanif ilmu dan ahsan pergaulannya, termasuk para
pemegang birokrasinya.. ^u^
Alhamdulillah, akhirnya bisa mengumpulkan hampir semua
akhwat kelas ini! Wah, wah.. Aku harus bisa
mempertahankan! >.<

13
MK >> FORKOM ALIMS

Soalnya tahun pertama itu pencitraan mentoring banget bagi


mereka! Dibuka dengan tilawah yang dibaca artinya juga. Dan
momen ini aku manfaatkan untuk menyampaikan keutamaan
majlis ilmu di hadapan Allah, malaikat, dan Rasul-Nya.
Wow, semangatnya naik 10 meter.. @.@

Sekarang giliran perkenalan dan bagi-bagi kuisioner biodata..


Kali ini aku pake selembar kertas kosong, biarin aja mereka
berekspresi sendiri, tapi tetep isinya dipandu kayak yang ada di
panduan mentor.. seneng deh liat ekspresi mereka.
‘Ini kali ya yang dirasain teteh mentor waktu aku seneng dateng
mentoring,, duuh ga kekira.. Subhanallah’
Abis itu, kita share-share tentang mentoring itu apa, pernah ga
ikut mentoring di SMP. Aku ceritain juga tentang mentoring di
smansa kayak gimana. Dan aku ajak mereka buat cerita tentang
diri mereka pake games perkenalan yang pernah aku dapet
waktu mentoring.

Like this, mereka disuruh nulis tempat tanggal lahir, alamat


rumah, warna kesukaan, kelebihan dan kekurangan di atas kertas
panjang, terus kertasnya dilipat kayak bentuk bintang. Bintang
itu dimasukkin ke kotak ajaib. Dan tiap orang yang ngambil
bintang itu harus nebak siapa nama yang ada di dalamnya. Kalo
ga bisa, iqobnya harus mempraktekan gaya khas temen yang ada
di dalem kertas itu. Harapannya dengan game ini, mereka
termotivasi untuk lebih mengenal teman barunya ga hanya
temen satu sekolah asalnya..

Alhamdulillah, hari pertama ini lancar.. langsung deh aku catet di


diari mentor alias laporan pekanan.. hehe.. seneng..

Cerita aku akan dilanjutin sama Teh Muti dan Teh Anneke lho..

14
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Kedua
-Menyambut Ramadhan-
Oleh: Ukhti Mutia

Subhanallah, waktu itu ga kerasa ya berjalan secepat ini.


Ternyata minggu depan udah mau Ramadhan lagi. Emh, makin
semangat ibadah deh! Makin semangat meningkatkan amalan
yaumiyah dan makin semangat ngementor juga! Hehehe :D
Tentunya Muti ingin menularkan virus-virus semangat ini ke
mentee-mentee Muti. Biar nanti di bulan Ramadhan, kami bisa
berlomba-lomba di dalam kebaikan.. :)
Oh iya, biar pada semangat, Muti nyiapin beberapa kertas warna
untuk masaing-masing mentee. Habis itu Muti suruh mereka
untuk menuliskan apa-apa yang mau mereka capai di Ramadhan
tahun ini! Dan Muti minta mereka menambahkan satu statement
di bagian bawah : “Aku akan jadikan Ramadhan tahun ini
menjadi Ramadhan terbaikku!”. Lalu, kami sama-sama melipat-
lipat kertas itu menjadi bentuk burung bangau. Semuanya
dikumpulkan ke Muti dan Muti taruh di toples dan akan dibuka
bersama-sama setelah Ramadhan tahun ini selesai.. Semoga
target-target yang kami tulis dapat tercapai.. ^o^9
Setelah itu.. Muti sampaikan materi yang Muti kemas dengan
tampilan menarik dong, dengan powerpoint yang interaktif.. jadi
maknanya juga nyampe ke mentee nanti.. aamiin.. Ini, sobat,
Muti share sumbernya.. semoga bermanfaat.. q(^v^)p

15
MK >> FORKOM ALIMS

Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan

Selain memerintah shaum, dalam menyambut menjelang bulan


Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan
pesan-pesan. Inilah 'azimat' Nabi tatkala memasuki Ramadhan

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan
membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia
disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-
malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya
adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan
oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah,
amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada
Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah
membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang


agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat.
Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang
tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu,
jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu
memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu
mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia
anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu.
Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu
karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla
memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab
mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika
mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka
berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-


amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu

16
MK >> FORKOM ALIMS

berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan


memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya


bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud,
dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia
berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada


orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah
nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi
ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya:
“Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”

Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun


hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun
hanya dengan seteguk air.”

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia


akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki
tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang
dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah
akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa
menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya
pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak
yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa
dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan
(silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan
rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa
memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan
rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa
melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya
kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu
baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.
Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah
akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan

17
MK >> FORKOM ALIMS

meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran,


ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan
yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu,


maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya
bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu
untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu,
maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin
k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang
paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang
paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang
diharamkan Allah”.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang


senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya
ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah
telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya
suatu tathawwu’.”

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan


kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan
suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”

“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah


pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan (
syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin
di dalamnya.”

“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang


berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi
dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang
memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang
berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki


makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka

18
MK >> FORKOM ALIMS

bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang


yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”

“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan


dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan
beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah)
niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari
neraka.”

“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan


Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan
dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”

“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya


bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya .
Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan
perlindungan dari neraka.”

“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa,


niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan
suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya,
sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).

Countdown to Ramadhan

eramuslim - Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, tak terasa kita kita
akan segera memasuki bulan Ramadhan. Ada yang menyambutnya
dengan gembira karena merasa ini adalah momentum terbaik bagi
gugurnya dosa, meningkatnya harga pahala dan tersambungnya
kembali jalinan silaturahim. Bulan penuh berkah, bulan penuh rahmah,
bulan kembali kepada alquran dan ibadah. Seandainya setiap bulan
adalah Ramadhan.

19
MK >> FORKOM ALIMS

Di sisi lain ada juga sebagian dari kita yang biasa-biasa saja
menyambut Ramadhan, tidak ada yang istimewa. Padahal Rasulullah
SAW, mengajarkan kita untuk berdoa agar bisa disampaikannya pada
bulan ramadhan. Ya Allah berkatilah kami di bulan Rajab, berkatilah
kami di bulan Sya'ban dan ijinkanlah kami untuk bertemu dengan bulan
Ramadhan. Subhanallah, itulah keistimewaan Ramadhan sampai-
sampai Rasulullah meminta seperti itu. Karena kita tidak tahu, apakah
masih ada umur kita sampai ke bulan penuh berkah itu?
Terkait dengan itu, adakah kita sudah mempersiapkan diri
menyambutnya? Setidaknya ada beberapa persiapan yang harus kita
lakukan, diantaranya: persiapan fisik (jasadiyah), mental (aqliyah),
spiritual (ruhiyah), dan silaturahim.

1. Persiapan Fisik (Jasadiyah)


Puasa terkait dengan menahan makan dan minum, oleh karena
itu tubuh yang sehat dan kuat sangat dibutuhkan pada bulan puasa.
Sangat disarankan untuk tidak melakukan kegiatan yang
membahayakan fisik kita sebelum ramadhan sehingga tidak terjadi hal-
hal yang menyebabkan tubuh kita sakit dan lemah.
Pola makan kita di luar bulan puasa akan mempengaruhi fisik
kita di awal Ramadhan, bagi yang tidak terbiasa berpuasa biasanya
mengalami pusing-pusing. Beruntung bagi yang sudah terbiasa puasa
sunnah, hanya tinggal melanjutkan kebiasaannya.

2. Persiapan Ilmu (Aqliyah)


Amal tanpa ilmu akan sia-sia. Ilmu yang terkait dengan
menjalankan ibadah puasa cukup luas dan literatur bacaan mengenai
puasa sudah banyak diterbitkan. Ada Fiqih Sunnah karya Sa'id Hawwa,
Fiqih Puasa karya Sayyid Quthb dan masih banyak lagi. Dengan
membaca buku-buku tersebut, Insya Allah pemahaman kita tentang
puasa akan lebih baik dan benar.

3. Persiapan spiritual (ruhiyah)


Berapa banyak orang yang puasa hanya mendapatkan lapar dan
dahaga? Itu dikarenakan puasanya tidak memiliki nilai spiritual

20
MK >> FORKOM ALIMS

sehingga ketika dia berpuasa pada hakekatnya hanya menahan lapar


dan haus saja, tapi jiwanya tidak ikut berpuasa. Hatinya masih penuh
dengki, hasad, hasud, iri, dendam bahkan pikirannya masih kotor.
Seperti kita semua ketahui, puasa adalah ibadah istimewa karena
memiliki nilai tarbiyah (pembinaan) langsung dari sang Khalik. Secara
fisik bisa saja kita terlihat berpuasa tapi secara spiritual (ruhiyah) amat
sulit menilainya, ia hanya bisa dirasakan oleh si pelaku puasa dan Allah
Yang Maha Kuasa. Oleh karenanya, sangat disarankan untuk
membersihkan hati kita dari berbagai macam penyakit hati. Perbanyak
dzikir dan shalat sunnah, menjaga pandangan, lidah dan pikiran.

4. Silaturahmi
Salah satu keberkahan dari bulan suci Ramadhan adalah
silaturahim. Sebaiknya untuk meringankan beban dosa kita terhadap
sesama, mohonkanlah maaf kepada saudara, sahabat, keluarga dan
rekan kita, sehingga pada saat memasuki bulan puasa diri kita menjadi
lebih ringan menjalaninya.
Dari semua persiapan di atas ada satu hal penting yang harus
juga kita lakukan, yaitu: manajemen waktu ibadah. Waktu ibadah di
bulan suci ini harus kita siasati. 10 hari terakhir adalah waktu kita untuk
i'tikaf, oleh karena itu aktivitas pada saat itu harus kita atur sedemikian
rupa sehingga tidak mengganggu i'tikaf. Belanja bisa kita lakukan di
awal Ramadhan, sembako bisa kita siapkan dari sekarang. Bagi pekerja
yang pada saat itu masih harus bekerja dapat ber-i'tikaf di malam
harinya. Jadi upayakan setiap waktu yang kita pakai di bulan Ramadhan
nanti membuahkan pahala kebaikan buat kita, terjaganya ibadah
kepada Allah dan makin mendekatkan diri kita kepada-Nya.

Insya Allah jika kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya


kita akan mendapatkan hikmah dan berkah dari Ramadhan. Sudah
sepatutnya kita berjuang meraih kemenangan Ramadhan. So, let's
countdown to Ramadhan!

21
MK >> FORKOM ALIMS

Amalan Mulia di Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah bulan mulia dan bulan pengampunan. Di


bawah ini ada 12 amalan mulia yang bisa dikerjakan di bulan Ramadhan
yang kini tengah kita jalani. Rasulullah Saw bersabda; “Apabila orang-
orang mengetahui nilai lebih Ramadhan, mereka akan berharap agar
semua bulan dijadikan sebagai bulan Ramadhan”. (HR. Ibnu Huzaimah).
Diantara amaliyah-amaliyah Ramadhan yang telah dicontohkan
oleh Rasulullah SAW baik itu amaliyah ibadah maupun amaliyah
ijtijma’iyah adalah sebagai berikut:

Shiyam (puasa)
Amaliyah terpenting selama bulan Ramadhan tentu saja adalah
shiyam (puasa), sebagaimana termaktub dalam firman Allah pada surat
al Baqarah : 183-187. Dan diantara amaliyah shiyam Ramadhan yang
diajarkan oleh Rasulullah ialah:

1. Berwawasan yang benar tentang puasa dengan mengetahui dan


menjaga rambu-rambunya. “Barangsiapa berpuasa Ramadhan
kemudian mengetahui rambu-rambunya dan memperhatikan apa
yang semestinya diperhatikan, maka hal itu akan menjadi pelebur
dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya” (HR. Ibnu Hibban
dan Al Baihaqi).
2. Tidak meninggalkan shiyam, walaupun sehari, dengan sengaja tanpa
alasan yang dibenarkan oleh syari’at Islam. Rasulullah SAW
bersabda bahwa : “Barangsiapa tidak puasa pada bulan Ramadhan
sekalipun sehari tanpa alasan rukhshoh atau sakit, hal itu
(merupakan dosa besar) yang tidak bisa ditebus bahkan seandainya
ia berpuasa selama hidup” (HR At Turmudzi).
3. Menjauhi hal-hal yang dapat mengurangi atau bahkan
menggugurkan nilai shiyam. Rasulullah SAW pernah bersabda:
Bukanlah (hakikat) shiyam itu sekedar meninggalkan makan dan

22
MK >> FORKOM ALIMS

minum, melainkan meninggalkan pekerti sia-sia (tidak bernilai) dan


kata-kata bohong” (HR Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah).
4. Bersungguh-sungguh melakukan shiyam dengan menepati aturan-
aturannya. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa berpuasa
Ramadhan dengan penuh Iman dan kesungguhan, maka akan
diampunkani dosa-dosa yang pernah dilakukan “ (HR. Bukhori,
Muslim dan Abu Daud).
5. Bersahur, makanan yang berkah (al ghoda’ al mubarak). Dalam hal
ini Rasulullah pernah bersabda bahwa : “ Makanan sahur semuanya
bernilai berkah, maka jangan anda tinggalkan, sekalipun hanya
dengan seteguk air. Allah dan para Malaikat mengucapkan salam
kepada orang-orang yang makan sahur” (HR. Ahmad). Dan
disunnahkan mengakhirkan waktu makan sahur .
6. Ifthar, berbuka puasa. Rasululah pernah menyampaikan bahwa
salah satu indikasi kebaikan umat manakala mereka mengikuti
sunnah dengan mendahulukan ifthor (berbuka puasa) walau dengan
air saja. Rasulullah SAW bersabda bahwa: “ Sesungguhnya termasuk
hamba Allah yang paling dicintai oleh-Nya, ialah mereka yang
bersegera berbuka puasa. “ (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
7. Berdo’a. Sesudah menyelesaikan ibadah puasa dengan ber-ifthar,
sebagai wujud syukur kepada Allah, Rasulullah Saw berdo’a.

Tilawah (membaca) al Qur’an


Ramadhan adalah bulan diturunkannya al Qur’an. (QS. Al
Baqarah: 185). Pada bulan ini Malaikat Jibril pernah turun dan
menderas al Qur’an dengan Rasulullah Saw (HR. Bukhori). Imam az
Zuhri pernah berkata: “ Apabila datang Ramadhan maka kegiatan
utama kita (selain shiyam) ialah membaca al Qur’an”. Hal ini tentu saja
dilakukan dengan tetap memperhatikan tajwid (kaidah membaca al
Qur’an) dan esensi dasar diturunkannya al Qur’an untuk ditadabburi,
dipahami dan diamalkan (QS. Shad: 29).

Ith’am ath tho’am (memberikan makanan dan shodaqoh lainnya)

23
MK >> FORKOM ALIMS

Salah satu amaliyah Ramadhan Rasulullah ialah memberikan


ifthor (santapan berbuka puasa) kepada orang-orang yang berpuasa.
Seperti beliau sabdakan :
“Barangsiapa yang memberi ifthor kepada orang-orang yang
berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang
berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut “
(HR. Turmudzi dan an Nasa’i). Memberi makan dan sedekah selama
bulan Ramadhan ini bukan hanya untuk keperluan ifthar melainkan
juga untuk segala kebajikan. Rasulullah yang dikenal dermawan dan
penuh peduli terhadap nasib umat, pada bulan Ramadhan
kedermawanan dan keperduliannya tampil lebih menonjol.

Memperhatikan kesehatan.
Shaum memang termasuk kategori ibadah mahdhah (murni).
Sekalipun demikian agar nilai maksimal ibadah puasa dapat diraih,
Rasulullah justru mencontohkan kepada umat agar selama berpuasa
tetap memperhatikan kesehatan. Hal ini terlihat dari beberapa
peristiwa dibawah ini:

Bersikat gigi (bersiwak) (HR. Bukhori dan Abu Daud).


Berobat seperti dengan berbekam (al hijamah) seperti yang
diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Memperhatikan penampilan,
seperti pernah diwasiatkan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat
Abdullah ibnu Mas’ud Ra, agar memulai puasa dengan penampilan baik
dan tidak dengan wajah yang cemberut. ( HR. Al Haitsami)

Memperhatikan keharmonisan keluarga


Sekalipun puasa adalah ibadah yang khusus diperuntukkan
kepada Allah, yang memang juga mempunyai nilai khusus dihadapan
Allah, tetapi agar hal tersebut di atas dapat terealisir dengan lebih baik,
maka Rasulullah justru mensyari’atkan agar selama berpuasa umat
tidak mengabaikan harmoni dan hak-hak keluarga.

24
MK >> FORKOM ALIMS

Memperhatikan aktivitas da’wah dan sosial


Kontradiksi dengan kesan dan perilaku umum tentang berpuasa,
Rasulullah Saw justru menjadikan bulan puasa sebagai bulan penuh
amaliyah dan aktivitas positif. Selain yang telah tergambar seperti
tersebut dimuka, beliau juga aktif melakukan da’wah, kegiatan sosial,
perjalanan jauh dan berjihad.
Dalam sembilan kali Ramadhan yang pernah beliau alami, beliau
misalnya melakukan perjalanan dalam perang Badr (tahun 2 H),
Mekkah ( tahun 8 H), dan Tabuk (tahun 9 H), mengirimkan 6 askariyah
(pasukan jihad yang tidak secara langsung beliau pimpin),
melaksanakan perkawinan putrinya (Fathimah) dengan Ali RA, beliau
berkeluarga dengan Hafshoh dan Zainab Ra, meruntuhkan berhala-
berhala Arab seperti Lata, Manat dan Suwa’, meruntuhkan masjid adh
Dhiror, dll.

Qiyam Ramadhan (sholat tarawih)


Diantara kegiatan ibadah Rasulullah selama bulan Ramadhan
ialah ibadah qiyam al lail, yang belakangan lebih populer disebut
sebagai shalat tarowih. Hal demikian ini beliau lakukan bersama dengan
para sahabat beliau. Sekalipun karena kekhawatiran bila akhirnya
shalat tarawih (berjama’ah) itu menjadi diwajibkan oleh Allah,
Rasulullah kemudian meninggalkannya. (HR. Bukhori Muslim).
Dalam situasi itu riwayat yang shohih menyebutkan bahwa
Rasulullah shalat tarawih dalam 11 raka’at dengan bacaan-bacaan yang
panjang (HR. Bukhori Muslim). Tetapi ketika kekhawatiran tentang
wajibnya shalat tarawih itu tidak ada lagi, kita dapatkan riwayat-riwayat
lain, juga dari Umar ibn al Khothob Ra, yang menyebutkan jumlah
raka’at shalat tarawih adalah 21 atau 23 raka’at. (HR. Abdur Razaq dan
al Baihaqi).

I’tikaf
Diantara amaliyah sunnah yang selalu dilakukan oleh Rasulullah
Saw dalam bulan Ramadhan ialah i’tikaf, yakni berdiam diri di dalam

25
MK >> FORKOM ALIMS

masjid dengan niat beribadah kepada Allah. Seperti dilaporkan oleh


Abu Sa’id al Khudlri Ra, hal demikiam ini pernah beliau lakukan pada
awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan dan terutama pada 10 hari
terakhir bulan Ramadhan.
Ibadah yang demikian penting ini sering dianggap berat sehingga
ditinggalkan oleh orang-orang Islam, maka tidak aneh kalau Imam az
Zuhri berkomentar; “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka
meninggalkan ibadah i’tikaf, padahal Rasulullah Saw tak pernah
meninggalkannya semenjak beliau datang ke Madinah sehingga
wafatnya disana.”

Lailat al Qodr
Selama bulan Ramadhan ini terdapat satu malam yang sangat
berkah, yang populer disebut sebagai lailat al Qadr, malam yang lebih
berharga dari seribu bulan (QS. Al Qadr : 1-5). Rasulullah tidak pernah
melewatkan kesempatan untuk meraih lailatul qadr terutama pada
malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan puasa (HR. Bukhori
Muslim).
Dalam hal ini Rasulullah menyampaikan bahwa : “Barangsiapa
yang sholat pada malam lailatul qadr berdasarkan iman dan ihtisab,
maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. “ (Hr.
Bukhori Muslim).

Umroh
Umroh atau haji kecil itu bagus juga apabila dilaksanakan pada
bulan Ramadhan, sebab nilainya bisa berlipat-lipat, sebagaimana
pernah disabdakan oleh Rasulullah kepada seorang wanita dari anshar
bernama Ummu Sinan: “Agar apabila datang bulan Ramadhan ia
melakukan umroh, karena nilainya setara dengan haji bersama
Rasulullah SAW. (Hr. Bukhori Muslim)

Zakat Fitrah

26
MK >> FORKOM ALIMS

Pada hari-hari terakhir bulan Ramadhan amaliyah yang


disunnahkan oleh Rasulullah SAW ialah membayarkan zakat fitra, suatu
kewajiban yang harus dipenuhi oleh umat Islam baik laik-laki maupun
perempuan, baik dewasa maupun anak-anak (HR. Bukhori Muslim).
Zakat fitrah ini juga berfungsi sebagai pelengkap penyucian
untuk pelaku puasa dan untuk membantu kaum fakir miskin. (HR. Abu
Daud dan Ibnu Majah)

Ramadhan Bulan Taubat Menuju Fithrah


Selama sebulan penuh, secara berduyun-duyun umat kembali
kepada Allah yang Maha Pemurah juga Maha Pengampun. Dia Dzat
yang menyampaikan bahwa pada setiap malam bulan Ramadhan Allah
membebaskan banyak hambaNya dari api nereka (HR. Tirmidzi dan
Ibnu Majah).
Karenanya inilah satu kesempatan emas agar umat dapat
kembali, bertaubat agar ketika mereka selesai melaksanakan ibadah
puasa mereka benar-benar kembali kepada fithrahnya.
(bul/Hidayatullah)

Ya, Allah.. berikanlah Muti dan mentee-mentee Muti sifat


istiqomah supaya bisa menjadikan Ramadhan kali ini sebagai
Ramadhan yang terbak.. ^u^ lebih lagi, dan semoga smansa
makin terwarnai dengan Islam di Bulan Ramadhan dan
seterusnya.. aamiin

27
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Ketiga
-Salimul Aqidah-
Oleh: Ukhti Anneke

Subhanallah.. Hari ini anak-anak lumayan anteng. Ga pengen


cepet capek kali yaa soalnya lagi shaum Ramadhan. Hehe..
Gapapa, mudah-mudahan materi yang gue sampein lebih berkah
soalnya ini di bulan mulia. Of course, gue juga semangat banget
hari ini karena ini minggu pertama mentoring di bulan
Ramadhan.. xD
Sebelum ke materi, gue nanya-nanya dulu nih ke mereka, gimana
kabar puasa dan Ramadhannya? Moga ga ada lagi yang nyemen-
nyemenan.. Ah, gue juga percaya mereka udah dewasa dan ga
akan bohong dalam berpuasa. Cuma, sekedar cek n ricek
bolehlah.. Hhe.. Soalnya sengaja membatalkan puasa itu tiada
dapat digantikan.. Hheu, serem.. >.<
Hari ini materinya Salimul Aqidah.. Hmm, berat juga ya. Tapi,
mau ga mau, memang aqidah duluan yang harus dilurusin!
Sebelum beranjak ke perbaikan akhlak dan lain-lain. Siapa tau aje,
masih ada mentee-mentee yang percaya kalo orang yang baik
banget walaupun agamanya bukan Islam tetep bisa masuk
syurga.. Atau masih ada mentee yang percaya sama zodiak!
Widiiiw.. sayang banget kan kalo ternyata amalan baik kita tidak
bernilai cuma gara-gara kita tidak tahu kalau aqidah kita ternyata
menyimpang..
Siip, kemarin udah nyiapin materinya.. Hmm, tentunya gue harus
pintar membahasakannya dengan mudah, biar nanclep di hati..
Bisa dengan membeberkan contoh-contoh yang real gitu..
Ini nih sumber materinya....

28
MK >> FORKOM ALIMS

Kedudukan Ilmu Tauhid Dalam Islam

A. Iman adalah Asas Amal


Mengapa Allah SWT tidak menerima amal kecuali dari
mukmin (yang beriman kepada Allah dengan iman yang sesuai
syariat Islam)?
Sebab orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, tak
mengharapkan pahala dari-Nya, tidak takut dengan hukuman-
Nya, beramal tanpa pernah menginginkan keridhaan-Nya, dan
tak peduli apakah yang mereka lakukan halal atau haram, maka
mereka jelas tidak berhak memperoleh ganjaran pahala atas
amal mereka meskipun amalnya baik. Karena mereka adalah
orang-orang kafir (mengingkari kenabian Muhammad SAW) yang
tidak berusaha mencari agama Allah yang benar, tidak mau
mendengar penjelasan ilahi yang dibawa oleh para rasul
alaihimussalam, di samping itu, jika mereka mendengar ayat-
ayat Allah dibacakan kepada mereka, mereka mengolok-
olokkannya, sehingga wajar kalau amal mereka tertolak dan
mereka mendapat sangsi atas kekafiran mereka.
“Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan,[1] lalu
kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS.
Al-Furqaan: 23).
“Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan
mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada
suatu hari yang berangin kencang. mereka tidak dapat
mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka
usahakan (di dunia). yang demikian itu adalah kesesatan yang
jauh.” (QS. Ibrahim: 18)
“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-
orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak
mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan)
Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan

29
MK >> FORKOM ALIMS

amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat


perhitungan-Nya.” (24: 39).
Sebagai contoh :
John (misalnya) masuk ke sebuah kebun besar yang
bukan miliknya, ia menemukan beragam buah-buahan di
dalamnya, lalu ia makan dan minum serta melakukan berbagai
perbuatan: mencabut beberapa pohon dan menanam pohon
yang lain tanpa seizin pemilik kebun. Sementara Muhsin
(misalnya) masuk ke dalam kebun yang sama namun ia berkata
pada dirinya sendiri: “Saya tidak akan melakukan apa-apa
sebelum saya bertemu dengan pemilik kebun atau orang yang
ditugaskan oleh pemilik kebun mewakilinya.” Lalu ia mulai
mencarinya. Pada saat bertemu, pemilik kebun marah dan
menolak apa yang dilakukan oleh John tapi John tidak peduli dan
tetap melakukan apa yang ia kehendaki tanpa izin pemilik kebun.
Sedangkan Muhsin mendengarkan dan mentaati semua arahan
pemilik kebun. Siapakah yang berhak mendapat penghargaan
dari pemilik kebun, John ataukah Muhsin? Apakah John berhak
mendapatkan ucapan terima kasih apalagi bayaran atas apa yang
telah ia lakukan meskipun baik?
Orang yang berakal pasti berkata bahwa Muhsinlah yang
berhak mendapat penghargaan karena ia menuruti arahan dan
aturan pemilik kebun, sedangkan John tidak memperolehnya
karena perintah dan larangan dari pemilik kebun telah ia ketahui
namun ia tak mau peduli, sehingga meskipun ada sebagian
perbuatannya dianggap baik tetap saja ia tidak berhak
memperoleh penghargaan.
Demikianlah, bumi ini dan semua isinya adalah milik
Allah secara mutlak, para rasul-Nya adalah wakil Allah di bumi,
orang yang beriman seperti “si Muhsin” yang beramal sesuai
petunjuk Allah Penciptanya, dan orang kafir seperti “si John”
yang berperilaku tanpa mau mengikuti petunjuk dan syariat Allah
dan berpaling dari apa yang telah disampaikan rasul-Nya.

30
MK >> FORKOM ALIMS

B. Pintu Islam : Dua Kalimat Syahadat


Mengapa Islam menjadikan dua kalimat syahadat
sebagai rukun yang pertama?
Pengakuan dan pernyataan dengan syahadat pertama
berarti: Anda meyakini dan membenarkan bahwa alam semesta
ini ada Pencipta yang telah mengadakannya dari ketiadaan,
mengatur dan menyempurnakannya, bahwa Dialah satu-satunya
yang berhak disembah – tak ada sekutu bagi-Nya – bahwa Anda
adalah salah satu ciptaan-Nya. Sedangkan syahadat kedua
berarti Anda beriman, membenarkan dan meyakini bahwa
Muhammad adalah utusan Allah SWT, Dia mengutusnya dengan
membawa petunjuk dan penjelasan tentang hal-hal yang halal
yang diridhai-Nya dan penjelasan tentang yang haram yang
menyebabkan murka-Nya, bahwa dengan ketaatan Anda
mengikuti Muhammad SAW berarti Anda telah merealisasikan
ketaatan kepada Allah. Dan sudah sama-sama kita ketahui
bahwa jika Anda tidak beriman dengan tauhid maka syahadat
Anda dapat dikatakan batal atau tidak diterima.
JADI, kita harus mempelajari ilmu tauhid agar syahadat
kita diakui, keislaman kita benar, dan agar amal kita diterima di
sisi Allah SWT.
“Maka Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah
(sesembahan, Tuhan) selain Allah.” (QS. Muhammad: 19)
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia
(yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para
malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak
disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ali
Imran:18).
Oleh karena itu, ilmu tauhid adalah dasar semua ilmu
agama dan sekaligus ilmu yang paling baik.

31
MK >> FORKOM ALIMS

C. Kesimpulan
 Allah SWT tidak akan menerima amal orang-orang kafir,
Dia hanya menerima amal mereka yang muslim (beriman
kepada Allah sesuai syariat yang dibawa rasul-Nya).
 Alasannya: karena orang kafir bisa jadi melakukan amal
yang baik namun tidak menginginkan keridhaan Pencipta
dan Pemilik dirinya bahkan ia tidak peduli apakah Allah
ridha atau murka, maka ia berhak dihukum dan tak
berhak mendapat pahala.
 Pintu masuk Islam adalah dua kalimat syahadat.
Sedangkan syahadat tidak akan sempurna jika seseorang
tidak mengetahui ilmu tauhid. Oleh karenanya ilmu
tauhid adalah ilmu paling penting menurut agama Islam.

Catatan Kaki:
[1] Yang dimaksud dengan amal mereka di sini ialah amal-amal
mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia, amal-
amal itu tak dibalas oleh Allah karena mereka tidak beriman.

32
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Keempat
- Ma’rifatullah -
Oleh: Ukhti Saudah

Hmm.. Hmm.. Ini dia! Materi awal-awal mentoring selalu dimulai


dengan tema Aqidah. Ya jelas dong! Sebelum meluruskan yang
lain, kita wajib meluruskan aqidah dulu. Karena ia adalah
dasarnya..

Yep, hari ini akan ngebahas Ma’rifatullah.. :)


The key is.. Bagaimana kita bisa menghamba dan
mempersembahkan ibadah kepadaNya, kalau berma’rifat
(mengenal) saja ga?
Terus bagaimana sih cara yang benar dalam mengenal Allah?

Ini materi berat ya.. Tapi, itu lho seni jadi mentor! Tantangannya
selalu sama! Membahasakan yang sulit jadi sederhana..
Untuk mentee-menteeku tercinta.. ^^

Wujud dan Sifat Allah

dakwatuna.com - Pembahasan ini merupakan pembahasan yang


wajib diketahui oleh setiap muslim, sebagaimana wajibnya
seorang muslim untuk mengenal Tuhannya, Allah swt.
Pembahasan ini merupakan pengantar dari kajian Ilmu Tauhid
(Keesaan Allah swt.). Diharapkan dengan menguasai kajian ini
seorang hamba dapat lebih mengenal dirinya sebagai hamba dan
bagaimana seharusnya bersikap sebagai hamba, dan juga lebih
mengenal Tuhannya, Allah swt., sehingga mengetahui
bagaimana ia bersikap di hadapan Tuhannya serta beribadah

33
MK >> FORKOM ALIMS

sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya menurut apa yang


disukai-Nya.
Sebagai contoh dari harapan pembahasan ini adalah
mengenal (salah satu) Sifat Allah swt. bahwa Dia adalah Maha
Besar; dan sebaliknya bahwa manusia penuh dengan kelemahan.
Setelah mengetahuinya diharapkan seorang hamba akan dapat
merasakan kebesaran Allah swt dan merasakan kelemahan
dirinya sehingga tidak ada lagi padanya sifat sombong, merasa
hebat, merasa besar, merasa paling benar dan sebagainya.
A. Mengetahui Wujud Allah
Bagaimana kita dapat mengetahui wujud Allah swt.? Bila
Anda melihat mobil bergerak di depan Anda dari jauh, atau
menyaksikan pesawat terbang melintas di udara, maka dengan
yakin Anda mengatakan bahwa pasti ada sopir yang menyetir
mobil dan ada pilot yang mengendalikan pesawat meskipun
Anda tidak melihat mereka berdua. Karena jika yang
mengendalikan mobil atau pesawat itu tidak ada, mustahil mobil
atau pesawat itu dapat melalui rutenya dengan selamat.
Bagaimana kaitannya dengan wujud Allah? Jawabnya,
kita melihat matahari, bulan, bintang dan planet bergerak
teratur, malam dan siang berganti dengan keteraturan yang
amat detil. Mungkinkah mereka ada dan bergerak sendiri? Tidak
diragukan lagi bahwa semuanya telah diciptakan dan diatur oleh
Allah swt. Jika Allah tidak ada – kita memohon ampun kepada-
Nya – mustahil matahari, bulan, bintang-bintang, planet, siang,
dan malam menjadi ada dan bertahan dengan pergerakannya
yang amat teratur. Dengan demikian pula tidak akan ada
makhluk yang sangat tergantung dengan mereka semua.
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah
mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka
telah menciptakan langit dan bumi itu?; Sebenarnya mereka
tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (52:35-36).

34
MK >> FORKOM ALIMS

Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara’ dan


indera.
1. Dalil Fitrah.
Bukti fitrah tentang wujud Allah adalah bahwa iman
kepada sang Pencipta merupakan fitrah setiap makhluk, tanpa
terlebih dahulu berpikir atau belajar. Tidak akan berpaling dari
tuntutan fitrah ini, kecuali orang yang di dalam hatinya terdapat
sesuatu yang dapat memalingkannya. Rasulullah bersabda:
“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Ibu
bapaknyalah yang menjadikannya Yahudi, Kristen, atau Majusi. ”
(HR. Al Bukhari)
Ketika seseorang melihat makhluk ciptaan Allah yang
berbeda-beda bentuk, warna, jenis dan sebagainya, akal akan
menyimpulkan adanya semuanya itu tentu ada yang
mengadakannya dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Dan
panca indera kita mengakui adanya Allah di mana kita melihat
ada orang yang berdoa, menyeru Allah dan meminta sesuatu,
lalu Allah mengabulkannya.
Adapun tentang pengakuan fitrah telah disebutkan oleh
Allah di dalam Al-Qur’an:
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu menurunkan keturunan anak-
anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini
Tuhanmu’ Mereka menjawab: ‘ (Betul Engkau Tuhan kami) kami
mempersaksikannya (Kami lakukan yang demikian itu) agar
kalian pada hari kiamat tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya kami
bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya
orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak
dahulu sedangkan kami ini adalah anak-anak keturunan yang
datang setelah mereka.’” (QS. Al A’raf: 172-173).
Ayat ini merupakan dalil yang sangat jelas bahwa fitrah
seseorang mengakui adanya Allah dan juga menunjukkan, bahwa

35
MK >> FORKOM ALIMS

manusia dengan fitrahnya mengenal Rabbnya. Adapun bukti


syari’at, kita menyakini bahwa syari’at Allah yang dibawa para
Rasul yang mengandung maslahat bagi seluruh makhluk,
menunjukkan bahwa syari’at itu datang dari sisi Dzat yang Maha
Bijaksana. (Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh
Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin hal 41-45)
2. Dalil Al Hissyi (Dalil Indrawi)
Bukti indera tentang wujud Allah dapat dibagi menjadi
dua:
a. Kita dapat mendengar dan menyaksikan terkabulnya doa
orang-orang yang berdoa serta pertolongan-Nya yang diberikan
kepada orang-orang yang mendapatkan musibah. Hal ini
menunjukkan secara pasti tentang wujud Allah. Allah berfirman:
“Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa dan
Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia
beserta keluarganya dari bencana yang besar.” (Al Anbiyaa 76)
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu,
lalu diperkenankan-Nya bagimu…” (Al Anfaal 9)
Anas bin Malik berkata, “Pernah ada seorang Badui datang pada
hari Jum’at. Pada waktu itu Nabi tengah berkhutbah. Lelaki itu
berkata, “Hai Rasul Allah, harta benda kami telah habis, seluruh
warga sudah kelaparan. Oleh karena itu mohonkanlah kepada
Allah untuk mengatasi kesulitan kami. ” Rasulullah lalu
mengangkat kedua tangannya dan berdoa. Tiba-tiba awan
mendung bertebaran bagaikan gunung-gunung. Rasulullah
belum turun dari mimbar, hujan turun membasahi jenggotnya.
Pada hari Jum’at yang kedua, orang Badui atau orang lain berdiri
dan berkata, “Hai Rasul Allah, bangunan kami hancur dan harta
benda pun tenggelam, doakanlah akan kami ini (agar selamat)
kepada Allah. ” Rasulullah lalu mengangkat kedua tangannya,
seraya berdoa: “Ya Rabbku, turunkanlah hujan di sekeliling kami
dan janganlah Engkau turunkan sebagai bencana bagi kami. ”
Akhirnya beliau tidak mengisyaratkan pada suatu tempat, kecuali
menjadi terang (tanpa hujan). ” (HR. Al Bukhari)
36
MK >> FORKOM ALIMS

b. Tanda-tanda para Nabi yang disebut mu’jizat, yang dapat


disaksikan atau didengar banyak orang merupakan bukti yang
jelas tentang keberadaan Yang Mengutus para Nabi tersebut,
yaitu Allah, karena hal-hal itu berada di luar kemampuan
manusia. Allah melakukannya sebagai pemerkuat dan penolong
bagi para Rasul.
Ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul laut
dengan tongkatnya, Musa memukulkannya, lalu terbelahlah laut
itu menjadi dua belas jalur yang kering, sementara air di antara
jalur-jalur itu menjadi seperti gunung-gunung yang bergulung.
Allah berfirman, yang artinya: “Lalu Kami wahyukan kepada
Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu.” Maka
terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti
gunung yang besar. ” (Asy Syu’ara 63)
Contoh kedua adalah mu’jizat Nabi Isa ketika menghidupkan
orang-orang yang sudah mati; lalu mengeluarkannya dari kubur
dengan ijin Allah.
“…dan aku menghidupkan orang mati dengan seijin Allah…” (Al
Imran 49)
“…dan (ingatlah) ketika kamu mengeluarkan orang mati dari
kuburnya (menjadi hidup) dengan ijin-Ku…” (Al Maidah 110)
Contoh ketiga adalah mu’jizat Nabi Muhammad ketika kaum
Quraisy meminta tanda atau mu’jizat. Beliau mengisyaratkan
pada bulan, lalu terbelahlah bulan itu menjadi dua, dan orang-
orang dapat menyaksikannya. Allah berfirman tentang hal ini,
yang artinya: “Telah dekat (datangnya) saat (Kiamat) dan telah
terbelah pula bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik)
melihat suatu tanda (mu’jizat), mereka berpaling dan berkata:
“ (Ini adalah) sihir yang terus-menerus. ” (Al Qomar 1-2)
Tanda-tanda yang diberikan Allah, yang dapat dirasakan oleh
indera kita itu adalah bukti pasti wujud-Nya.
3. Dalil ‘Aqli (dalil akal pikiran)

37
MK >> FORKOM ALIMS

Bukti akal tentang adanya Allah adalah proses terjadinya


semua makhluk, bahwa semua makhluk, yang terdahulu maupun
yang akan datang, pasti ada yang menciptakan. Tidak mungkin
makhluk menciptakan dirinya sendiri, dan tidak mungkin pula
tercipta secara kebetulan. Tidak mungkin wujud itu ada dengan
sendirinya, karena segala sesuatu tidak akan dapat menciptakan
dirinya sendiri. Sebelum wujudnya tampak, berarti tidak ada.
Lihatlah sekeliling anda dari tempat duduk anda. Akan
anda dapati bahwa segala sesuatu di ruang ini adalah “buatan”:
dindingnya sendiri, pelapisnya, atapnya, kursi tempat duduk
anda, gelas di atas meja dan pernak-pernik tak terhitung lainnya.
Tidak ada satu pun yang berada di ruang anda dengan kehendak
mereka . Gulungan tikar sederhana pun dibuat oleh seseorang:
mereka tidak muncul dengan spontan atau secara kebetulan.
Begitu pula, orang yang memandang suatu pahatan tidak
sangsi sama sekali bahwa pahatan ini dibuat oleh seorang
pemahat. Hal ini bukan mengenai karya seni saja: batu bata yang
bertumpukan pun pasti dikira oleh siapa saja bahwa tumpukan
batu bata sedemikian itu disusun oleh seseorang dengan rencana
tertentu. Karena itu, di mana saja yang terdapat suatu
keteraturan, entah besar entah kecil, pasti ada penyusun dan
pelindung keteraturan ini. Jika pada suatu hari seseorang berkata
dan menyatakan bahwa besi mentah dan batu bara bersama-
sama membentuk baja secara kebetulan, yang kemudian
membentuk Menara Eiffel secara lagi-lagi kebetulan, tidakkah ia
dan orang yang mempercayainya akan dianggap gila?
Pernyataan teori evolusi, suatu metode unik penyangkal
keberadaan Allah, tidak berbeda daripada ini. Menurut teori ini,
molekul-molekul anorganik membentuk asam-asam amino
secara kebetulan, asam-asam amino membentuk protein-protein
secara kebetulan, dan akhirnya protein-protein membentuk
makhluk hidup secara lagi-lagi kebetulan. Akan tetapi,
kemungkinan pembentukan makhluk hidup secara kebetulan ini
lebih kecil daripada kemungkinan pembentukan Menara Eiffel

38
MK >> FORKOM ALIMS

dengan cara yang serupa, karena sel manusia bahkan lebih rumit
daripada segala struktur buatan manusia di dunia ini.
Bagaimana mungkin mengira bahwa keseimbangan di
dunia ini timbul secara kebetulan bila keserasian alam yang luar
biasa ini pun bisa teramati dengan mata telanjang? Pernyataan
bahwa alam semesta, yang semua unsurnya menyiratkan
keberadaan Penciptanya, muncul dengan kehendaknya sendiri
itu tidak masuk akal.
Karena itu, pada keseimbangan yang bisa dilihat di
mana-mana dari tubuh kita sampai ujung-ujung terjauh alam
semesta yang luasnya tak terbayangkan ini pasti ada pemiliknya.
Jadi, siapakah Pencipta ini yang mentakdirkan segala sesuatu
secara cermat dan menciptakan semuanya?
Ia tidak mungkin Dzat material yang hadir di alam
semesta ini, karena Ia pasti sudah ada sebelum adanya alam
semesta dan menciptakan alam semesta dari sana. Pencipta
Yang Maha Kuasa, Dialah yang mengadakan segala sesuatu,
sekalipun keberadaan-Nya tanpa awal atau pun akhir.
Agama mengajari kita identitas Pencipta kita yang
keberadaannya kita temukan melalui akal kita. Melalui agama
yang diungkapkan kepada kita, kita tahu bahwa Dia itu Allah,
Maha Pengasih dan Maha Pemurah, Yang menciptakan langit
dan bumi dari kehampaan.
Meskipun kebanyakan orang mempunyai kemampuan
untuk memahami kenyataan ini, mereka menjalani kehidupan
tanpa menyadari hal itu. Bila mereka memandang lukisan
pajangan, mereka takjub siapa pelukisnya. Lalu, mereka memuji-
muji senimannya panjang-lebar perihal keindahan karya seninya.
Walau ada kenyataan bahwa mereka menghadapi begitu banyak
keaslian yang menggambarkan hal itu di sekeliling mereka,
mereka masih tidak mengakui keberadaan Allah, satu-satunya
pemilik keindahan-keindahan ini. Sesungguhnya, penelitian yang
mendalam pun tidak dibutuhkan untuk memahami keberadaan
Allah. Bahkan seandainya seseorang harus tinggal di suatu ruang
39
MK >> FORKOM ALIMS

sejak kelahirannya, pernak-pernik bukti di ruang itu saja sudah


cukup bagi dia untuk menyadari keberadaan Allah.
Tubuh manusia menyediakan begitu banyak bukti yang
mungkin tidak terdapat di berjilid-jilid ensiklopedi. Bahkan
dengan berpikir beberapa menit saja mengenai itu semua sudah
memadai untuk memahami keberadaan Allah. Tatanan yang ada
ini dilindungi dan dipelihara oleh Dia.
Tubuh manusia bukan satu-satunya bahan pemikiran.
Kehidupan itu ada di setiap milimeter bidang di bumi ini, entah
bisa diamati oleh manusia entah tidak. Dunia ini mengandung
begitu banyak makhluk hidup, dari organisme uniseluler hingga
tanaman, dari serangga hingga binatang laut, dan dari burung
hingga manusia. Jika anda menjumput segenggam tanah dan
memandangnya, di sini pun anda bisa menemukan banyak
makhluk hidup dengan karakteristik yang berlainan. Di kulit anda
pun, terdapat banyak makhluk hidup yang namanya tidak anda
kenal. Di isi perut semua makhluk hidup terdapat jutaan bakteri
atau organisme uniseluler yang membantu pencernaan. Populasi
hewan di dunia ini jauh lebih banyak daripada populasi manusia.
Jika kita juga mempertimbangkan dunia flora, kita lihat
bahwa tidak ada noktah tunggal di bumi ini yang tidak
mengandung kehidupan. Semua makhluk ini yang tertebar di
suatu bidang seluas lebih daripada jutaan kilometer persegi itu
mempunyai sistem tubuh yang berlainan, kehidupan yang
berbeda, dan pengaruh yang berbeda terhadap keseimbangan
lingkungan. Pernyataan bahwa semua ini muncul secara
kebetulan tanpa maksud atau pun tujuan itu gila-gilaan. Tidak
ada makhluk hidup yang muncul melalui kehendak atau upaya
mereka sendiri. Tidak ada peristiwa kebetulan yang bisa
menghasilkan sistem-sistem yang serumit itu.
Semua bukti ini mengarahkan kita ke suatu kesimpulan
bahwa alam semesta berjalan dengan “kesadaran”
(consciousness) tertentu. Lantas, apa sumber kesadaran ini?
Tentu saja bukan makhluk-makhluk yang terdapat di dalamnya.

40
MK >> FORKOM ALIMS

Tidak ada satu pun yang menjaga keserasian tatanan ini.


Keberadaan dan keagungan Allah mengungkap sendiri melalui
bukti-bukti yang tak terhitung di alam semesta. Sebenarnya,
tidak ada satu orang pun di bumi ini yang tidak akan menerima
kenyataan bukti ini dalam hati sanubarinya. Sekalipun demikian,
mereka masih mengingkarinya “secara lalim dan angkuh, kendati
hati sanubari mereka meyakininya” sebagaimana yang
dinyatakan dalam Al Qur’an. (Surat An-Naml: 14)
Semua makhluk tidak mungkin tercipta secara kebetulan,
karena setiap yang diciptakan pasti membutuhkan pencipta.
Adanya makhluk-makhluk itu di atas undang-undang yang indah,
tersusun rapi, dan saling terkait dengan erat antara sebab-
musababnya dan antara alam semesta satu sama lainnya. Semua
itu sama sekali menolak keberadaan seluruh makhluk secara
kebetulan, karena sesuatu yang ada secara kebetulan, pada
awalnya pasti tidak teratur.
Kalau makhluk tidak dapat menciptakan diri sendiri, dan
tidak tercipta secara kebetulan, maka jelaslah, makhluk-makhluk
itu ada yang menciptakan, yaitu Allah Rabb semesta alam.
Allah menyebutkan dalil aqli (akal) dan dalil qath’i dalam
surat Ath Thuur: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun
ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” (Ath
Thuur 35)
Dari ayat di atas tampak bahwa makhluk tidak diciptakan
tanpa pencipta, dan makhluk tidak menciptakan dirinya sendiri.
Jadi jelaslah, yang menciptakan makhluk adalah Allah.
Ketika Jubair bin Muth’im mendengar dari Rasulullah
yang tengah membaca surat Ath Thuur dan sampai kepada ayat-
ayat ini: “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun, ataukah
mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka
telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak
meyakini (apa yang mereka katakan). Ataukah di sisi mereka ada
perbendaharaan Rabbmu atau merekakah yang berkuasa?” (Ath
Thuur 35-37)
41
MK >> FORKOM ALIMS

“Ia, yang tatkala itu masih musyrik berkata, “Hatiku hampir saja
terbang. Itulah permulaan menetapnya keimanan dalam
hatiku. ” (HR. Al Bukhari)
Dalam hal ini kami ingin memberikan satu contoh. Kalau
ada seseorang berkata kepada Anda tentang istana yang
dibangun, yang dikelilingi kebun-kebun, dialiri sungai-sungai,
dialasi oleh hamparan karpet, dan dihiasi dengan berbagai
perhiasan pokok dan penyempurna, lalu orang itu mengatakan
kepada Anda bahwa istana dengan segala kesempurnaannya ini
tercipta dengan sendirinya, atau tercipta secara kebetulan tanpa
pencipta, pasti Anda tidak akan mempercayainya, dan
menganggap perkataan itu adalah perkataan dusta dan dungu.
Kini kami bertanya pada Anda, masih mungkinkah alam semesta
yang luas ini beserta apa-apa yang berada di dalamnya tercipta
dengan sendirinya atau tercipta secara kebetulan?!
4. Dalil Naqli (Dalil Syara’)
Bukti syara’ tentang wujud Allah bahwa seluruh kitab
langit berbicara tentang itu. Seluruh hukum yang mengandung
kemaslahatan manusia yang dibawa kitab-kitab tersebut
merupakan dalil bahwa kitab-kitab itu datang dari Rabb yang
Maha Bijaksana dan Mengetahui segala kemaslahatan
makhluknya. Berita-berita alam semesta yang dapat disaksikan
oleh realitas akan kebenarannya yang didatangkan kitab-kitab itu
juga merupakan dalil atau bukti bahwa kitab-kitab itu datang dari
Rabb yang Maha Kuasa untuk mewujudkan apa yang diberitakan
itu.
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur’an? Kalau
kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (QS. 4:82)
Demikian juga adanya para Rasul dan agama yang
bersesuaian dengan kemaslahatan umat manusia menunjukkan
adanya Allah, karena tidak mungkin ada agama dan Rasul kecuali
ada yang mengutusnya. Akan tetapi agama-agama yang ada

42
MK >> FORKOM ALIMS

selain Islam telah mengalami penyimpangan dan perubahan


sehingga mereka menyimpang dari jalan yang lurus.
Setelah kita mengenal dan mengimani keberadaan Allah
sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka perlu kita kenali Allah
sebagai Rabb yang telah menciptakan, memiliki dan mengatur
semua makhluknya, Dialah satu-satunya pencipta yang
mengadakan sesuatu dari ketiadaan, Allah berfirman:
Allah pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk
menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan
kepadanya:”Jadilah”. Lalu jadilah ia. (QS. 2:117)
Dialah satu-satunya pemilik sebagaimana Dia adalah satu-
satunya pencipta, demikian juga Dia pengatur satu-satunya yang
mengatur segala sesuatu. Semua ini diakui oleh kaum musyrikin
Makkah, sebagaimana diberitakan dalam Al Qur’an: Katakanlah:
“Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi,
atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan
penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari
yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup
dan siapakah yang mengatur segala urusan.” Maka mereka
menjawab: “Allah.” Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak
bertaqwa (kepada-Nya)?” (QS. 10:31)
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka :”Siapakah
yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”,
maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari
menyembah Allah). (QS. 43:87)
Ini semua menunjukkan imannya kaum musyrikin
terhadap Rububiyah Allah, akan tetapi hal ini tidak cukup untuk
menyelamatkan mereka. Memang demikianlah, sebab mereka
belum merealisasikan iman mereka terhadap Allah sebagai satu-
satunya sesembahan.
5. Dalil Sejarah.

43
MK >> FORKOM ALIMS

Adalah dalil-dalil kekuasaan dan keagungan Allah yang


diambil dari peristiwa-peristiwa yang telah berlaku di atas muka
bumi.
• Q. 3:137, Sesungguhnya telah lalu beberapa peraturan (Allah)
sebelum kamu, maka berjalanlah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana akibatnya orang-orang yang
mendustakan agama.
• Q. 7:176, Demikianlah umpamanya kaum yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Sebab itu kisahkanlah kisah itu, mudah-
mudahan mereka berpikir.
• Q. 12:111, Sesungguhnya dalam kisah-kisah mereka itu ada
ibrah (pengajaran) bagi orang-orang yang berakal.
• Q. 11:120, Setiap riwayat kami kisahkan kepadamu di antara
perkhabaran para Rasul supaya Kami tenteramkan hatimu
dengannya.
6. Mengagungkan Allah dan MenTauhidkan Allah.
Dari semua dalil-dalil yang dapat dilihat di atas itu adalah
berfungsi menguatkan pandangan kita betapa keagungan Allah
swt begitu luar biasa dan menundukkan kita sendiri di hadapan
keagungan ini. Langsung mencetuskan Tauhidullah yang luar
biasa.
• Q. 21:92, Sesungguhnya ini, ummat kamu (hai mukminin)
ummat yang satu dan Aku Tuhanmu, sebab itu sembahlah Aku.
B. Mengenal sifat-sifat Allah swt ( )
Bagaimana kita mengenal sifat Allah? Kita dapat
mengenal sifat Allah swt melalui:
• Tafakkur (memikirkan) ciptaan Allah.
• Belajar dari ajaran yang dibawa para rasul
Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang
beriman. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-

44
MK >> FORKOM ALIMS

binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat


tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini. (45:3-
4).

Apa maksudnya kita dapat mengenal sifat Allah melalui


tafakkur terhadap ciptaan-Nya? Bila Anda memperhatikan
sebuah mobil, Anda dapat memastikan bahwa:

• Logam yang ada pada mobil itu menunjukkan kepada Anda


bahwa pembuat mobil tersebut memiliki logam dan kemampuan
membentuk logam menjadi bentuk yang sesuai untuk mobil.
• Kaca yang Anda lihat menunjukkan bahwa pembuat mobil itu
memiliki kaca serta kemampuan untuk membentuk kaca sesuai
kebutuhan mobil (jendela, kaca depan, dll..).
• Begitu pula dengan kabel tembaga …
• Yang tidak kalah penting bahwa mobil tersebut menunjukkan
bahwa pembuatnya mempunyai kehendak, dan ilmu untuk
membuat mobil.

Apa hubungan antara contoh tadi dengan mengenal sifat


Allah swt? Beberapa sifat pembuat mobil dapat kita ketahui
melalui produk mobilnya, begitu pula dengan Allah swt (bagi-Nya
permisalan yang maha agung, Dia tidak seperti makhluk-Nya)
kita dapat mengetahui sebagian sifat-sifat Allah swt melalui
tafakkur terhadap ciptaan-Nya.

• Bahwa hikmah (maksud & manfaat) dari setiap makhluk yang


diciptakan menunjukkan bahwa Penciptanya memilki sifat Al-
Hakim (Maha Bijaksana).
• Bahwa khibrah (ketelitian dan kedalaman) dari penciptaan
semua makhluk menunjukkan bahwa Penciptanya memiliki sifat
Al-Khabir (Maha dalam dan detil pengetahuan-Nya).
Mungkinkah kita mengetahui seluruh sifat-sifat Allah swt
melalui tafakkur terhadap ciptaan-Nya? Tidak mungkin.
Mengapa? Bila kita berpikir tentang sebuah mobil, kita

45
MK >> FORKOM ALIMS

mengetahui bahwa pembuatnya memiliki kemampuan, ilmu,


ketelitian dan kehendak, dan bahwa ia memiliki materi untuk
membuat mobil berupa logam, kaca, dll.. Tapi kita tahu apakah ia
dermawan atau bakhil? Tinggi atau pendek? Menyukai kita atau
membenci kita, adil atau zhalim?
Demikian juga kita tidak mungkin mengenal semua sifat
Allah swt hanya dengan tafakkur, misalnya mengapa Allah
menciptakan kita? Dan Mengapa Dia mematikan kita? Kita juga
tidak mungkin tahu bahwa Allah adalah:
Al-ma’bud (yang wajib diibadahi),
Al-quddus (Maha Suci),
(Maha Tinggi),
(Maha Menghitung),
(Maha Pengampun).
Lalu bagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum
kita ketahui? Melalui para rasul ‘alaihimus salam yang telah
mengajarkan kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita
ketahui.
“dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” (2:255).

C. Kesimpulan ( )

• Mobil dan pesawat terbang yang bergerak terarah sesuai


rutenya menunjukkan adanya supir atau pilot
• Matahari, bulan, bintang, planet, malam dan siang yang
bergerak teratur pasti menunjukkan adanya Zat yang Maha
Mengatur, Allah swt.
• Seandainya Allah swt tidak ada, maka alam semesta ini pasti
tidak ada.

46
MK >> FORKOM ALIMS

• Bahwa mobil yang terdiri dari bahan pembentuknya


menunjukkan bahwa pembuatnya memiliki semua bahan-bahan
itu, bahwa ia memilki kehendak, ilmu dan kemampuan untuk
membuat mobil dengan baik.
• Alam semesta yang sempurna menunjukkan bahwa Allah
memiliki semua sifat-sifat kesempurnaan, manfaat dan hikmah
yang dimiliki setiap makhluk menunjukkan bahwa Dia adalah AL-
Hakim (Maha Bijaksana), kekuatan yang dimiliki oleh makhluk
sebagai bukti bahwa Dia Maha Kuat.
• Allah swt mengutus kepada kita rasul-Nya untuk mengajarkan
hal-hal yang tidak dapat kita ketahui hanya melalui tafakkur,
seperti perintah & larangan-Nya, apa saja yang Dia ridhai atau
murkai.

47
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Kelima
- Rukun Islam dan Bangunan Islam -
Oleh: Ukhti Que Sera

Smansa mulai memasuki aktifitas seperti biasa setelah liburan


hari raya. Bau-bau liburannya masih ada, termasuk maaf-maafan
idul fitri. Termasuk aku, yang baru pulang dari kampung,
jauuuuh, di Cibungbulang. =,= Hehe, tau ga daerah itu? Kalo anak
Ipb ga tau, ga gaul deh. OK, kita kembali ke sisi kota Bogor di
depan Istana Bogor, bukan RP, melainkan smansa tercinta.
Mentoring lagi donk! Semangat lebaran aku masih membara-
bara untuk tetap menebar kebaikan di sini. Tapi pas masuk kelas.
@.@ rona-rona bete udah muncul lagi ternyata. Ooh, denger-
denger kabar kalo liburan kemarin tidak terasa liburan katanya.
Karena mereka dibebankan tugas liburan yang komplit dari
setiap pelajaran. Hehe, sama aja kayak anak kuliahan. Bukan soal
itu sich yang parah. Yang membuat aku khawatir adalah
semangat mereka untuk tilawah, sholat berjamaah ikutan turun
setelah idul fitri kemarin. Walau ada beberapa anak yang masih
bersemangat, tapi bahaya kan kalo ke-BeTe-an 80% anak lainnya
bisa menular. Malah ada lagi, yang selama 10 hari terakhir bulan
Ramadhan kemarin disibukkan dengan persiapan mudik dan
bikin kue. >.< sedihnya.. Apa materi aku pas Ramadhan ga sampe
ya,, T.T hix hix hix.. nah lho, jangan-jangan aku nya lagi juga lagi
futur.. *0*
Ini tak bisa aku biarkan. Pejuang Sera beaksi. Ok, adikku, sini
teteh terangin soal problematika iman!! Ya, ga secara gamblang
bilang begitu sich, dengan pendekatan personal lah =p Sapa-
sapa, tanya-tanya, curhat-curhat, komen-komen, nyampe deh
esensi.. We did it!! ^u^

48
MK >> FORKOM ALIMS

Hmm, hari ini tentang Rukun Islam dan Bangunan Islam! Aku
ingat, dulu waktu teteh mentorku menyampaikan ini, di awal
beliau membuat sebuah simulasi.. kami diberi sebuah gambar
rumah!

Itu diibaratkan sebagai bangunan Islam. Pertanyaannya adalah


yang mana ihsan, yang mana Islam, yang mana iman??

Ternyata jawabannya adalah…

1. Rukun iman adalah pondasi.


2. Rukun Islam adalah bangunannya.
3. Ihsan dianalogikan sebagai atap bangunan Islam.

Kenapa gitu ya? Setelah jadi mentor, aku makin paham


maknanya. Hehehe.. Terus aku kasih simulasi itu juga deh ke

49
MK >> FORKOM ALIMS

mentee-menteeku.. beserta penjelasan terpapar juga tentunya.


Check this out!

Dalam hal iman sebagai pondasi, aku mereview lagi penjelasan


tentang Aqidah Islamiyah..

Konsepsi Islam dapat digambarkan sebagai sebuah bangunan


yang kokoh. Dalam sebuah hadits “Dibangun Islam atas lima
perkara, (1) Mengakui bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan
Muhammad itu adalah utusan Allah; (2) Mendirikan shalat; (3)
mengeluarkan zakat; (4) mengerjakan haji ke Baitullah; (5) puasa
di bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari Muslim)

Secara rinci dapat dijelaskan, bahwa bangunan Islam ditegakkan


oleh lima tiang, yaitu:

1. Syahadatain, QS. Ali Imran (3) : 18

2. Shalat, QS. Thaahaa (20) : 14


a. Merupakan pembeda antara muslim dan kafir serta amal yang
pertama kali dihisab
b. Harus dilakukan dalam kondisi apa pun
c. Banyak hikmahnya, antara lain:
• Mengajarkan kedisiplinan, QS. An Nisaa’ (4) : 104
• Mencegah perbuatan keji dan munkar, QS. Al Ankabut (29) : 45

3. Zakat, QS. Al Hajj (22) : 41


a. Pemberdayaan ekonomi umat

50
MK >> FORKOM ALIMS

b. Mensucikan harta jiwa


c. Terhindarnya masyarakat dari kecemburuan social
d. Baitul Mall di jaman Rasulullah
4. Puasa, QS. Al Baqarah (2) : 183
a. Latihan fisik dan mental
b. Mensucikan ruhani
c. Ibadah yang ganjarannya hanya Allah yang tahu

5. Haji, QS. Al Baqarah (2) : 158


a. Lambang persatuan umat
b. Penyempurna keislaman seseorang
c. Diperuntukkan hanya bagi yang mampu
d. Banyak hikmah yang terkandung di dalamnya, misal:
• Kisah Nabi Ibrahim as dan Ismail as
• Kisah Umar dengan Hajatul Aswad

• Ihsan (perbuatan baik dan berkualitas) berfungsi sebagai


pelindung bagi bangunan keislaman seseorang. Jika seseorang
berbuat ihsan, maka amal-amal Islam lainnya atan terpelihara
dan tahan lama (sesuai dengan fungsinya sebagai atap bangunan
Islam)

Landasan ihsan
1. Landasan Qauliy
2. “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk berbuat
ihsan terhadap segala sesuatu. Maka jika kamu
menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang ihsan,
dan hendaklah menajamkan pisau dan menyenangkan
(menenangkan & menen-tramkan) hewan sembelihan

51
MK >> FORKOM ALIMS

itu” (HR Muslim). Tuntutan untuk berbuat ihsan dalam


Islam yaitu secara maksimal (terhadap segala sesuatu:
manusia, hewan) dan optimal (terhadap yang hidup
maupun yang akan mati)
3. Landasan Kauniy
Dengan melihat fenomena dalam kehidupan ini, secara
sunatullah setiap orang suka akan perbuatan yang ihsan.
4. Alasan Berbuat Ihsan
Ada dua alasan mengapa kita berbual ihsan:
1. Adanya Monitoring Allah (Muraqabatullah)
Dalam HR Muslim dikisahkan jawaban Rasul ketika ditanya
malaikat Jibril yang menyamar sebagai manusia, tentang definisi
ihsan: “Mengabdilah kamu kepada Allah seakan-akan kamu
melihat Dia. Jika kamu tidak melihatNya, sesungguhnya Dia
meIihatmu”.

2. Adanya Kebaikan Allah (Ihsanullah)


Allah telah memberikan nikmatnya yang besar kepada semua
makhlukNya (QS. 28:77 QS. 55, QS. 108: 1-3)

Dengan mengingat Muraqabatullah dan Ihsanullah, maka sudah


selayaknya kita ber-Ihsanun Niyah (berniat yang baik). Karena
niat yang baik akan mengarahkan kita kepada:
1. Ikhlasun Niyat (Niat yang Ikhlas)
2. Itqonul ‘Amal (Amal yang rapi)
3. Jaudatul Adaa’ (Penyelesalan yang baik)

Jika seseorang beramal dan memenuhi kriteria di atas, maka ia


telah memiliki Ihsanul ‘Amal (Amal yang ihsan).

52
MK >> FORKOM ALIMS

Ada 3 keuntungan jika sesorang meramal dengan amal yang


ihsan:
1) Dicintai Allah [2:195]
2) Mendapat Pahala [33: 29]
3) Mendapat Pertolongan Allah [16:128]

Kesimpulan :
Jadi untuk beramal ihsan harus memenuhi kriteria:
1) Zhohirotul Ihsan (Menampakan Ihsan). Artinya: Lakukan yang
terbaik !
2) Qiimatul Ihsan (Nilai Ihsan). Artinya: Ikhlaslah selalu!

53
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Keenam
- Tawazun -
Oleh: Ukhti Bianca

Masa-masanya anak kelas 10 mempersiapkan regen. Sibuknya ga


ketolong. Sudah di sekolah dikasi PR, aa tetehnya juga ngasih
tugas ekskul yang ga kepalang, setelah ekskul mereka juga ikut
les.. kebayang kan bagaimana kita harus ngertiin perasaan dan
aktivitas mereka yang sejibun. Pernah juga kali ngalamin masa
itu? =’)
Kalo urusan dunia sudah menyibukkan kita, waktu jadi ga kerasa
berjalan selama itu. Definisi waktu? Suatu hal yang ga nyata tapi
ada. Ga kerasa udah sore, ga kerasa udah gede, ntar lagi sweet
seventeen. Tapi itu memang adanya, sudah selama itu kita
hidup. Justu itu, kita harus peka sama waktu, yang kata Einstein:
waktu punya relativitas tersendiri. Malahan Allah ngebahas
sendirian soal waktu di satu surat di Al-Qur’an. Mengingatkan
manusia akan haqiqinya ia diciptakan untuk apa? Tentu saja
beribadah pada Allah.
Whuaa, kalau lagi zaman-zaman regen kayak gini, pertanyaan
mentee ga jauh-jauh dari ‘Teh, gimana ya biar bisa bagi waktu
dengan baik?’. Hmm, itu susah.. >.< Pun saya masih sulit untuk
itu.. Untuk adil membagi, untuk bisa seimbang, atau istilahnya
TAWAZUN..
Saya tau bahasan ini pasti lagi pas banget sama mereka. Karena
ini adalah saat-saat mereka dituntut banyak hal dan semuanya
harus proporsional..
Dan kami mengkaji tentang potensi manusia yang diberikan oleh
Allah untuk mencapai ketawazunan dalam menjalani hidup.. :)

54
MK >> FORKOM ALIMS

TAWAZUN

Tawazun artinya seimbang. Allah telah mengisyaratkan


agar kita hidup seimbang, sebagaimana Allah telah menjadikan
alam beserta isinya berada dalam sebuah keseimbangan.
(QS.67:3)
Manusia dan agama Islam kedua-duanya merupakan
ciptaan Allah yang sesuai dengan fitrah yang telah Allah tetapkan.
Mustahil Allah menciptakan agama Islam untuk manusia yang
tidak sesuai dengan fitrah tersebut (QS.30:30). Ayat ini
menjelaskan kepada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai
dengan fitrah Allah yaitu memilki naluri beragama (agama
tauhid : al-Islam) dan Allah menghendaki manusia untuk tetap
dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid,
itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits, “Tiap bayi
terlahir dalam keadaan fitrah (Islam) orangtuanyalah yang
menjadikan ia sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”).
Sesuai dengan fitrah Allah,manusia memiliki tiga potensi,
yaitu al-jasad (jasmani), al-aql (akal), dan ar-ruh (ruhani). Islam
menghendaki ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan
tawazun (seimbang). Perintah untuk menegakkan neraca
keseimbangan ini dapat dilihat pada QS.55:7-9.
Ketiga potensi ini membutuhkan makanannya masing-masing,
yaitu sbb :
1. Jasmani
Jasmani atau fisik adalah amanah dari Allah swt,karena
itu harus kita jaga . Dalam sebuah hadits dikatakan ,”Mu’min
yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada mu’min yang
lemah.”(HR.Muslim), maka jasmani pun harus dipenuhi
kebutuhannya agar menjadi kuat. Kebutuhannya adalah
makanan, yaitu makanan yang halalan thoyyiban (halal dan baik)

55
MK >> FORKOM ALIMS

(QS.80:24,2:168), beristirahat (QS.78:9), kebutuhan biologis


(QS.30:20-21) dan hal-hal lain yang menjadikan jasmani kuat.
2. Akal
Yang membedakan manusia dengan hewan adalah akal.
Akal pulalah yang menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk-
makhluk lainnya. Dengan akal manusia mampu mengenali
hakikat sesuatu, mencegahnya dari kejahatan dan perbuatan
jelek. Membantunya dalam memanfaatkan kekayaan alam yang
oleh Allah diperuntukkan baginya supaya manusia dapat
melaksanakan tugasnya sebagai khalifatullah fil-ardhi (wakil Allah
di atas bumi) (QS.2:30;33:72). Kebutuhan akal adalah ilmu
(QS.3:190) untuk pemenuhan sarana kehidupannya.
3. Ruh (hati)
Kebutuhannya adalah dzikrullah (QS.13:28;62:9-10).
Pemenuhan kebutuhan ruhani sangat penting, agar ruh/jiwa
tetap memiliki semangat hidup, tanpa pemenuhan kebutuhan
tersebut jiwa akan mati dan tidak sanggup mengemban amanah
besar yang dilimpahkan kepadanya.
Dengan keseimbangan, manusia dapat meraih
kebahagiaan hakiki yang merupakan ni’mat Allah, karena
pelaksanaan syariah sesuai dengan fitrahnya. Untuk skala
ketawazunan akan menempatkan umat Islam menjadi umat
pertengahan/ummatan wasathon (QS.2:143), yaitu umat yang
seimbang.
Kebahagiaan pada diri manusia itu dapat berupa:
· Kebahagiaan bathin/jiwa, dalam bentuk ketenangan jiwa
(QS.13:28)
· Kebahagiaan dzahir/gerak, dalam bentuk kesetabilan,
ketenangan ibadah, bekerja dan aktivitas lainnya.
Dengan menyeimbangkan dirinya, maka manusia tersebut
tergolong sebagai hamba yang pandai mensyukuri ni’mat Allah.
Hamba/manusia seperti inilah yang disebut manusia seutuhnya.

56
MK >> FORKOM ALIMS

Contoh-contoh manusia yang tidak tawazun


· Manusia Atheis: tidak mengakui Allah, hanya bersandar pada
akal (rasio sebagai dasar).
· Manusia Materialis: mementingkan masalah jasmani/materi
saja.
· Manusia Pantheis (kebatinan): bersandar pada hati/batinnya
saja.

57
MK >> FORKOM ALIMS

Dari air kita belajar ketenangan


Dari batu kita belajar ketegaran
Dari tanah kita belajar kehidupan
Dari kupu2 kita berlajar mengubah diri
Dari padi kita belajar rendah hati
Dari Allah kita belajar Kasih Sayang yang sempurna
Melihat ke atas, memperoleh semangat untuk maju
Melihat ke bawah, bersyukur atas semua yang ada
Melihat ke samping, semangat kebersamaan
Melihat ke belakang, sebagai pengalaman berharga
Melihat ke dalam, untuk intropeksi diri
Melihat ke depan, untuk menjadi lebih baik
58
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Pertama
- Yang Penuh Kejutan -
Oleh: Ukhti Chika

Siang ini cerah, matahari tidak terik, awan tidak hujan, tidak
mendung. Tengah kota Bogor, sedang nyaman-nyamannya. Lalu,
apa kabar cuaca hatimu, adikku?
“Teh Chika, aku ga bisa ngerjain soal ulangannya. Ih, sekarang
guru-guru pada kreatif bikin soalnya..”
Kalo soal ujian ga sulit, bukan ujian namanya, sayang..
berhusnuzhon aja ma Allah, ya.. sambil banyak berdo’a dan
sholat..
Hmm.. ini bisa jadi peringatan karena kemarin waktu belajar di
sekolah, ga merhatiin gurunya, ngisengin guru, nganggep remeh
guru begitu? Adik teteh ga kayak gitu kan?

59
MK >> FORKOM ALIMS

Adikku, ilmu yang bermanfaat adalah cahaya dari Allah, dan Allah
hanya memberikan cahaya-Nya pada hamba-Nya yang beriman,
salah satunya dengan bersikap sopan sama orang tua dan guru..
Inget kan, yang teteh bilang waktu itu, setelah orang tua yang
melhirkan kita, lalu orang tua yang menikahkan kita, Rasul
memerintahkan kita agar berbakti pada guru yang
menyampaikan ilmu pada kita.. =’)
“Teh Chika!! Do’ain Anita ya,, hari ini bagi raport. Yang ngambil
mama. Nita deg-degan.”
Iya, tentu aja teteh do’ain satu-satu adik-adik teteh, supaya
dapet hasil yang terbaik dari Allah dan terhindar dari sifat
takabbur. Kalaupun hasilnya kurang memuaskan di hatimu,
adikku, semoga Allah memberikan kelapangan hati untuk
menerimanya dan semangat untuk berusaha lebih baik lagi.. ^u^
“Teh, Nina sakit hati.. Sakiiiit banget. Nina udah berusaha ga
nyontek, tapi temen Nina yang nyontek dapet nilai lebih bagus
dari Nina, dapet rangking 2 lagi, sedangkan Nina di rangking 3
nya.. Sebel ga sich teh!!”
Sabar ya, sayang.. itu namanya ujian buat orang yang sholihah,
adikku.. Allah ingin melihat seberapa besar hamba-Nya bisa
bersabar menahan godaan syetan. Insya Allah Allah naikkan
derajat imanmu, jika kamu menerimanya dengan penuh
tawakkal.. kita sudah berusaha dan berdo’a, setelah itu tugas
kita cuma tawakkallah..
Dan kalo buat temen Nina itu, Nina seharusnya sedih karena
temen Nina khawatir akan terlena dalam perbuatan jelek. Ini
juga ujian dari Allah pada kita, ketika kita melihat orang di sekitar
kita melakukan kemaksiatan, apakah tindakan kita sebagai orang
beriman? Kalo Nina dekat dan berani untuk bilang dengan baik

60
MK >> FORKOM ALIMS

dan tegas, bilanglah kebenarannya. Namun jika belum, Nina


do’akan teman Nina ya, supaya Allah membukakan hatinya.
Dan kalo Allah sudah benci pada hamba-Nya yang melanggar,
Allah akan memberinya kesempatan untuk senang di dunia,
namun Allah akan membalasnya lebih di akhirat, seperti
terhadap orang kafir. Kita berdo’a semoga teman Nina masih
dapat kasih sayang Allah ya,,
“Teteh, lega rasanya.. masa regen udah selesai, ga ada tugas
aneh-aneh lagi.. aaaah..”
Dudududu, sayang.. amanahnya belum selesai lho..
“Teh, maaf ya, aku baru dateng mentoring.. bisnya kemaren-
kemaren sibuk di regen. Aku janji deh, abis ini aku rajin dateng
mentoring.”
Insya Allah, sayang.. semoga langkah ke majlis ilmu ini
dimudahkan.. ^u^
“Teh, Si Kiki jadi Sesat KIR lho.. udah githu ya Si Rizal jadi Kuda
OSIS, beuuh tambah lagi Si Dhani jadi Kutu DKM.. belum Si Fika,
Ami, Intan, Rosi, Jenny, Uti, Widya, Poppy, mereka semua orang-
orang penting di ekskulnya.. kelas kita kayak kelas pejabat aja ni..
Pasti nanti kalo ada acara gede, banyak yang dispen.. Haha.”
Subhānallāh.. ternyata mentee-mentee Chika, orang-orang yang
terpilih. Ini tugas besar untuk Chika membimbing mereka. Secara
tidak langsung, mereka menjadi teladan bagi rekan-rekannya.
Kalo mentee-mentee Chika baik, insya Allah bisa membawa
kebaikan sama ekskulnya, dan sama smansa.. Semangat Chika!!
Ohya, kudu dilaporin ni sama tim keorgnisasian, sepertinya Chika
bakal dapet job baru ni..

61
MK >> FORKOM ALIMS

Adik-adikku, barokallahulakum.. mudah-mudahan adik-adikku ini


bisa cepat naik ke MP buat bawa perubahan yang baik.. Ya Allah,
bantu Chika dan mentee-mentee Chika.. >,<
“Teh, hari ini mentoringnya ngapain?”
“Kita main games yuk, teteh bawa ni permainan baru. Namanya
Ulat Tangga Forkom.. Teteh bacaain ni peraturannya..”
“??? Boleh teh..”
“Teh, koq ga nonton film?”
“@.@ film?”
Mentoring hari ini jadinya ga ada materi dech, tapi Chika seneng
bisa melepas rindu sama mentee-mentee tersayang. Tema hari
ini adalah bermain!! ^u^ tetep Islami koq,, kan yang dimainin
gamesnya Forkom. Bermain dengan hikmah, itu slogannya..
setelahnya nonton film tentang sakaratul maut.. Hoho,, abis
chacacha main game, terus terbengong-bengong merinding
karena takut mati. Cukup ampuh buat ngajak mereka sholat
tepat waktu.. =p
Yang bikin Chika tambah seneng adalah mereka sudah mau
cerita banyak sama Chika. Kalo gitu kan da’wah fardhiyahnya
bisa lebih lancar.. ^0^
Today is so full of surprise from my luvly sista.. ^,^

62
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Kedua
- Thaharah (Hukum Air dan Jenis Najis) -

Muwashaffat yang ingin dicapai : Shahihul Ibadah (Ihsan


dalam Thaharah)

THAHARAH

1. Definisi
Menurut bahasa, thaharah berarti bersuci. Sedangkan
wudhu disebut bersuci karena dapat membersihkan
mutawadhi (orang yang berwudhu) dari keadaan
sebelumnya yang dianggap tidak suci.
2. Hukum Thaharah
Thaharah merupakan ciri terpenting dalam Islam, yang
berarti bersih atau sucinya seorang muslim secara lahir
maupun batin. Secara batin, Islam menuntut seorang
muslim untuk membersihkan hatinya dari syirik, dengki, dan
iri hati.
Nah, secara lahir, seorang muslim juga diwajibkan untuk
mensucikan badan dan pakaian serta tempat shalatnya dari
najis yang bersifat lahir, agar sejalan dengan pensucian hati.
Dari Abu Hurairah ra. Diriwayatkan, bahwa Nabi saw. pernah
bersabda:
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kalian
apabila berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Al-Bukhari)

63
MK >> FORKOM ALIMS

Para ulama telah bersepakat mengharamkan shalat tanpa


bersuci terlebih dahulu, baik dengan air maupun debu.
Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara shalat fardhu,
shalat sunnah, sujud tilawah, sujud syukur maupun shalat
jenazah. Artinya mutlak bahwa shalat jenis apapun,
sebelumnya diwajibkan untuk bersuci terlebih dahulu.

Jika dalam keadaan terpaksa atau karena adanya alasan yang


tepat, misalnya tidak adanya air maupun debu, maka dalam
hal ini terdapat empat pendapat yang dikemukakan oleh
Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah, yang sekaligus merupakan
pendapat para ulama yang masing-masing mengatakan:
- Pertama, orang tersebut wajib mengerjakan shalat
dengan kondisi yang dialaminya dan ia harus mengulangi
shalatnya apabila telah memungkinkan baginya untuk
bersuci.
- Kedua, dilarang mengerjakan shalat pada saat itu, akan
tetapi ia harus mengqadhanya.
- Ketiga, disunnahkan baginya mengerjakan shalat, dan
tetap harus mengqadhanya di lain waktu.
- Keempat, ia harus mengerjakan shalat pada saat itu dan
tetap harus mengqadhanya pada waktu yang lain.

Allah tidak akan menerima shalat hamba-Nya apabila ia


mengerjakannya dalam keadaan berhadast sehingga ia
berwudhu atau bertayamum. Karena, wudhu merupakan
hukum pokok di dalam shalat.

3. Sarana bersuci, mengenal hukum air..


Air Mutlak

64
MK >> FORKOM ALIMS

Adalah air yang suci dan mensucikan. Yaitu, air yang asih
murni dan belum atau tidak tercampuri oleh sesuatu (najis).
Adapun air itu terdapat beberapa macam, yaitu:
a. Air laut
b. Air hujan, salju, dan embun
Allah telah berfirman:
“Dan Allah telah menurunkan kepada kalian air hujan
dari langit, untuk mensucikan kalian.” (Al-Anfal : 11)
c. Air zamzam
d. Air yang berubah karena lama tidak mengalir
Misalnya, air di bak tertutup yang kemudian di sana
tumbuh lumut. Hukumnya tetap seperti air mutlak.
Debu yang Suci
Yaitu debu yang berada di permukaan tanah, pasir, dinding
atau batu. Pendapat ini didasarkan pada sabda Rasulullah
saw.:
“Dijadikan bumi ini bagiku sebagai masjid, yang berarti suci.”
(HR. Ahmad)
Air Musta’mal
Air yang sudah terpakai yang terjatuh dari anggota badan
orang yang berwudhu. Hukumnya suci menyucikan.
Air yang tercampur dengan barang suci
Misal tercampur dengan sabun, tepung, dll. Hukumnya tetap
suci mensucikan selama kemutlakannya tidak hilang.
Air yang tercampur najis
Pertama, jika najisnya mengubah warna, rasa, bau, maka air
tersebut najis.
Kedua, jika tidak mengubah warna, rasa, bau, maka
hukumnya tetap suci mensucikan.

65
MK >> FORKOM ALIMS

4. Najis dan Macam-Macamnya


Najis adalah bentuk kotoran yang setiap Muslim diwajibkan
untuk memberskan diri darinya atau mencuci bagian yang
terkena olehnya. Mengenai hal ini, Allah telah berfirman:
”Dan bersihkanlah pakaianmu.” (Al-Muddatsir: 4)
Sedangkan Rasulullah saw. Pernah bersabda:
“Kesucian itu sebagian dari iman.” (HR Muslim)

a. Anjing
Hal ini didasarkan pada hadits dari Abdullah bin
Mughafal, bahwa Rasulullah pernah bersabda,
“Apabila ada anjing menjilati bejana salah seorang di
antara kalian, maka hendaklah ia mencucinya sebanyak
tujuh kali dengan air dan campurilah dengan tanah,
untuk yang kedelapan kalinya.” (Muttafaqun Alaih)
b. Babi
Ada di surat Al-An’am ayat 145…
c. Kotoran dan kencing hewan yang haram dimakan
dagingnya
d. Hewan jalalah (liar)
Hewan liar yang memakan kotoran sehingga berubah
baunya. Dalam sebuah riwayat disebutkan:
“Rasulullah saw. melarang menunggangi hewan jalalah”.
(HR. Abu dawud)
e. Khamr
Masih ada perbedaan pendapat. Menurut jumhur ulama,
khamr itu dihukumi najis, didasarkan kepada Al-Ma’idah
ayat 90. Sekelompok ulama ada yang menyatakan,
bahwa khamr itu pada dasarnya suci. Tetapi tentu saja
lebih baik kita jauhi…
f. Wadi

66
MK >> FORKOM ALIMS

Cairan kental yang keluar setelah seseorang selesai


buang air kecil. Jadi, wajib dibersihkan setelah buang air
kecil!
g. Madzi
Cairan bening sedikit kental yang keluar dari saluran
kencing ketika nafsu syahwat mulai terangsang. Tidak
perlu mandi, cukup dicuci atau dibasuh saja.
h. Kencing manusia
i. Darah
Yang dimaksud di sini adalah darah haid, pendarahan
wanita yang sedang hamil, nifas, ataupun darah yang
mengalir (misalnya darah hewan yang disembelih).
Namun, jika terciprat sedikit saja, akan dimaafkan.
j. Mani
Keluarnya mani mewajibkan seorang muslim untuk
mandi. Namun, pada dasarnya ia suci. Sehingga jika
terkena kulit atau baju, cukup dibersihkan saja.
k. Bangkai
Kecuali bangkai ikan, bangkai yang tidak memiliki darah
mengalir (semut, lebah, dll), tulang-tanduk-bulu bangkai,
hati dan limpa.
l. Sisa air minum
Air yang tersisa di dalam bekas tempat air minum,
diantaranya :
Sisa air minum anjing dan babi, hukumnya najis.
Sisa air minum keledai, binatang buas, hukumnya suci.
Sisa air minum kucing, hukumnya suci.
Sisa air minum orang, hukumnya suci.

67
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Ketiga
- Thaharah (Wudhu) -
Oleh: Ukhti Raudhah

Uhuy! (Kayak slogannya Aa siapa gitu ya?) Semester baru!


Luar biasa. Tidak terasa kalau mentoring telah berjalan selama
satu semester. Saatnya kita bermuhasabah..
Sudah berapa mentee yang tersentuh?
Sudah berapa mentee yang bisa diajukan ke MP?
Targetan yang sudah tercapai apa saja ya?

Hmm.. Kalau semester lalu banyak bicara tentang Salimul


Aqidah, ternyata MK memberi banyak materi tentang Shahihul
Ibadah semester ini.. :D
Seru sih! Kadang-kadang sambil praktek langsung juga!
Yaahh, ternyata memang masih banyak lho adik-adik yang belum
paham benar rukun-rukun wudhu atau shalat.. padahal itu
penting!
Saatnya berkreatif ria! Bikin games tentang rukun wudhu..
Rukun-rukun itu ditulis di gulungan kertas, terus yang dapat
gulungan tersebut wajib menggambarkan rukun wudhu yang
tertulis di sana di papan tulis! Pasti gambarnya unyu-unyu deh..
huehehehe..

Wudhu

‘Kalau Anda menyuruh saya shalat khusyu’, itu berarti


Anda menyuruh saya menyempurnakan thaharah…’
-Salim A. Fillah
68
MK >> FORKOM ALIMS

Wudhu adalah membasuh bagian tertentu yang boleh


ditetapkan dari anggota badan dengan air sebagai persiapan bagi
seorang Muslim untuk menghadap Allah swt. (mendirikan shalat).

1. Kewajiban Berwudhu
Dalilnya ada di QS. Al-Ma’idah ayat 6.
Dalil yang kedua adalah hadits Rasulullah yang diriwayatkan
dari Abu Hurairah, dimana Nabi saw. pernah bersabda:
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang di antara
kalian apabila berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Al
Bukhari, Muslim, Abu Daud dan At-Tirmidzi)
2. Keutamaan Wudhu
“Maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang
dengannya Allah akan menghapuskan dosa-dosa kalian dan
meninggikan derajat kalian? Para sahabat menjawab: Mau,
ya Rasulullah. Kemudian beliau pun berkata: Yaitu, dengan
cara menyempurnakan wudhu dari hal-hal yang bersifat
makruh. Banyak melangkahkan kaki menuju masjid dan
menunggu waktu shalat setelah shalat (tahiyatul masjid).
Yang demikian itu adalah ikatan (perjanjian).” (HR. Muslim)
Diriwayatkan oleh Imam Malik dan perawi lainnya, bahwa
Rasulullah saw. pernah bersabda:
”Apabila seorang hamba Muslim atau mukmin berwudhu,
lalu ia membasuh wajahnya, maka akan keluar dari
wajahnya itu setiap kesalahan (dosa) yang dilihat oleh kedua
matanya bersamaan dengan air atau tetesan air terakhir.
Sehingga ia keluar dan berwudhu dalam keadaan bersih dari
dosa.”
3. Fardhu Wudhu

69
MK >> FORKOM ALIMS

Wudhu memiliki beberapa fardhu dan rukun yang


ditertibkan secara berurutan. Jika ada salah satu di antara
fardhu tersebut ada yang tertinggal, maka wudhunya tidak
sah menurut syari’at.
a. Niat
Niat adalah kemauan dan keinginan hati untuk berwudhu.
Niat itu bermuara hati, sedangkan melafazhkannya bukanlah
sesuatu yang disyari’atkan.
b. Membasuh wajah
Kewajibannya hanya sekali. Yaitu dari bagian atas dahi
sampai bagian dagu yang bawah dan dari bagian bawah satu
telinga ke bagian bawah telinga yang lain. Air wudhu itu
harus mengalir pada wajah
c. Membasuh kedua tangan
Yaitu sampai ke siku dan hanya dilakukan satu kali saja.
d. Mengusap kepala
Dilakukan dari arah depan ke belakang, yaitu dari bagian
depan kepala sampai ke tengkuk. Namun, pada sisi yang lain
diperbolehkan membasuh bagian depan kepala, sesuai
dengan hadits dari Anas bin Malik ra.:
“Aku pernah melihat Rasulullah saw. berwudhu, sedang
beliau memakai surban dari Qatar. Maka beliau menyelipkan
tangannya dari bawah surban, untuk menyapu kepala
bagian depan, tanpa melepas surban itu.” (HR. Abu Dawud)
e. Membasuh kedua kaki
Yaitu, membasuh kaki hingga mencapai kedua mata kaki. Hal
ini didasarkan pada firman Allah : “Basuhlah kaki kalian
sampai kedua mata kaki.” (Al-Ma’idah: 6)
f. Tertib
Urutannya sesuai dengan yang di atas.
g. Berwudhu sekaligus

70
MK >> FORKOM ALIMS

Artinya, tidak terselang waktu yang lama antara satu fardhu


wudhu ke fardhu wudhu yang lain.
4. Sunnah Wudhu
a. Membaca basmalah
b. Membersihkan kedua telapak tangan tiga kali
c. Bersiwak
d. Berkumur tiga kali
e. Istinsyaq dan istintsar tiga kali
Intinsyaq adalah memasukkan atau menghirup air
sampai ke dalam rongga hidup. Sedangkan istintsar
berarti mengeluarkan air tersebut dari dalam hidung.
f. Membersihkan sela-sela jari
g. Mendahulukan yang kanan
h. Mengusap daun telinga
i. Memperlebar basuhan pada dahi, lengan dan kaki
j. Membaca doa setelah wudhu
Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu la syarika lahu wa
asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuluhu.
Allahummaj’alni minat tawwabina, waj’alni minal
mutatahhirina waj’alni min ‘ibadikas-salihina.
Artinya : “Aku bersaksi, bahwa tidak ada Ilah yang berhak
disembah selain Allah dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku juga
bersaksi, bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul-
Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan orang-
orang yang bertaubat dan jadikan pula aku termasuk
golongan orang-orang yang mensucikan diri.”
5. Yang disunnahkan setelah berwudhu
Setelah wudhu, disunnahkan mengerjakan shalat dua raka’at.
Hal ini sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah pernah bersabda kepada Bilal:

71
MK >> FORKOM ALIMS

“Wahai Bilal, katakanlah kepadaku amalan utama apa yang


pernah engkau kerjakan dalam Islam. Sebab aku mendengar
bunyi terompahmu di surga! Bilal menjawab: Tidak satu pun
amal yang lebih aku utamakan melainkan setiap kali aku
bersuci (berwudhu), baik pada siang atau malam hari, maka
aku akan selalu mengerjakan shalat (sunnah) sesuai dengan
yang ditetapkan bagiku mengerjakannya.” (Muttafaqun
Alaih)
6. Hal-Hal Makruh dalam Berwudhu
a. Berwudhu di tempat yang mengandung unsur najis.
b. Membasuh dan mengusap anggota wudhu lebih dari tiga
kali.
c. Boros dalam menggunakan air.
d. Berwudhu dari sisa air wudhu wanita.
7. Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu
a. Keluarnya sesuatu melalui dua jalan kotoran
Baik kencing, madzi, wadi, maupun angin, atau bahkan ulat,
rambut, atau batu kecil, itu tetap membatalkan wudhu.
b. Tidur (Tak sadarkan diri)
c. Pingsan
d. Tidur dalam shalat
e. Murtad
f. Menyentuh kemaluan
8. Hal-Hal yang Tidak Membatalkan Wudhu
a. Sentuhan seorang istri terhadap suaminya
b. Keragu-raguan dalam berwudhu
Sebagaimana diriwayatkan dari Abbad bin Tamim, dari
pamannya, dimana ia menceritakan:
“Ada seseorang mengadu kepada Nabi yang membayangkan
bahwa ia merasakan sesuatu (kentut) di dalam shalatnya.
Maka beliau pun bersabda: Hendaklah ia tidak berpaling,

72
MK >> FORKOM ALIMS

sehingga mendengar atau mencium baunya.” (HR. Jamaah,


kecuali At-Tirmidzi)
c. Keluarnya darah bukan dari jalan biasanya
Misalnya luka atau mimisan. Hal itu tidak membatalkan
wudhu.
d. Muntah
9. Catatan penting lainnya..
- Amalan yang disunnahkan disudahi dengan berwudhu
Memandikan mayat dan wanita mustahadhah
- Amalan yang mewajibkan wudhu
Shalat dan Thawaf
- Amalan yang disunnahkan diawali dengan wudhu
Ketika hendak menyebut nama Allah, ketika hendak tidur,
memperbaharui wudhu setiap shalat

73
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Keempat
- Thaharah (Mandi) –

Muwashaffat yang ingin dicapai : Shahihul Ibadah (Ihsan


dalam Thaharah)

Mandi

Hendaklah seorang muslim mengetahui bahwa mandi itu


ditetapkan melalui Al-Qur’an dan juga Al-hadits. Diantaranya
adalah firman Allah:
“Dan jika kalian junub, maka mandilah.” (Al-Ma’idah: 6)
Mandi di sini adalah membasahi seluruh tubuh dengan air.
Menetapkan niat dalam mandi ini merupakan hal yang wajib bagi
laki-laki maupun wanita.

1. Hal-Hal yang Mewajibkan Mandi


a. Keluarnya mani karena syahwat, baik dalam tidur
maupun tidak
b. Orang kafir yang baru masuk Islam
c. Kematian
d. Selesai haid (Untuk wanita)
2. Cara Mandi Janabah
a. Membaca basmalah, dengan niat menghilangkan hadats
besar melalui mandi. Selanjutnya membasuh kedua
telapak tangan tiga kali.
b. Setelah itu beristinja dan membersihkan segala kotoran
yang terdapat pada kemaluan.

74
MK >> FORKOM ALIMS

c. Buerwudhu seperti ketika hendak mengerjakan shalat.


d. Membasuh kepala dan kedua telingan sebanyak tiga kali.
e. Selanjutnya menyiramkan air ke seluruh tubuh.
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah ra., dimana
dia pernah menceritakan:
“Apabila Rasulullah saw. hendak mandi janabah beliau
memulai dengan membasuh kedua telapak tangan
sebelum beliau memasukkannya ke dalam bejana.
Kemudian beliau membasuh kemaluan dan berwudhu
sebagaimana hendak melaksanakan shalat. Lalu beliau
menyela-nyela rambutnya dengan air. Setelah itu, beliau
menyiram kepalanya tiga kali dan menyiramkan air ke
seluruh tubuhnya.” (HR. At-Tirmidzi, dan beliau
menshahihkannya)
Ketika mandi, seorang muslim diwajibkan
memperhatikan bagian ketiak, lutut dan pusar, sehingga
bagian-bagian tersebut benar-benar terkena air.
Demikian juga kulit kepala.
3. Mandi-mandi yang Disunnahkan
a. Mandi pada hari Jum’at
b. Mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha
c. Mandi ketika hendak melakukan ihram
d. Mandi ketika hendak masuk kota Makkah
e. Mandi ketika hendak wuquf di Arafah
4. Rukun dan Sunnah Mandi
Rukun :
1. Niat
2. Berkumur dan beristinsyaq (mencuci hidung) disertai
guyuran air ke seluruh tubuh.
Sunnah :
1. Membasuh kedua tangan sebanyak tiga kali.

75
MK >> FORKOM ALIMS

2. Membasuh kemaluan.
3. Berwudhu secara sempurna.
4. Menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali disertai
penyelaan rambut.
5. Mengguyurkan air ke seluruh tubuh, yang dimulai dari
setengah bagian sebelah kanan dan kemudian setengah
bagian sebelah kiri.
6. Membasuh kedua ketiak, pusar, dan kedua lutut.
7. Bergeser dari tempat semula dan membasuh kedua kaki.

Tayamum

Menurut bahasa, tayamum berarti menuju ke debu.


Sedangkan menurut pengertian syari’at, tayamum adalah
mengusapkan debu ke wajah dan kedua tangan dengan niat
untuk bersuci. Dalam Al-Qur’an ditetapkan:
“Kemudian kalian tidak mendapatkan air, maka
bertayamumlah dengan tanah yang baik (suci). Usaplah
wajah dan tangan kalian.” (An-Nisa: 43)

1. Sebab-Sebab Diperbolehkannya Tayamum


a. Apabila tidak ditemukan air atau karena sakit yang
menyebabkan ketidakmampuan bergerak atau
menyentuh air.
b. Apabila air yang ada hanya cukup untuk minum saja,
maka diperbolehkan tayamum.
c. Apabila sumber air berbahaya.
d. Musafir yang tidak mendapatkan air.
2. Cara Bertayamum

76
MK >> FORKOM ALIMS

Tayamum itu dilakukan dengan cara menepukkan kedua


tangan ke tanah yang suci dengan satu kali tepukan,
kemudian mengusapkannya ke wajah dan kedua tangan,
sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits
tentang kisah Ammar:
“Sebenarnya cukup bagimu begini, seraya menepukkan
kedua telapak tangannya ke tanah dan mengusapkan ke
wajah serta kedua tangannya.” (HR. Muttafaqun Alaih)
3. Debu yang Digunakan Bertayamum
Dalam bertayamum diperbolehkan memakai debu yang
suci dan segala sesuatu yang sejenis dengan tanah
seperti kerikil, batu atau kapur, sebagaimana
difirmankan oleh Allah:
“Maka bertayamumlah kalian dengan tanah yang baik
(suci).” (An-Nisa: 43)
Para ahli bahasa telah sepakat, bahwa “Ash-Sha’id”
memiliki arti permukaan tanah, baik itu berupa debu
atau yang lainnya.
4. Hal-Hal yang Membatalkan Tayamum
a. Semua yang membatalkan wudhu. Karena, tayamum
merupakan pengganti wudhu.
b. Apabila mendapatkan air sebelum atau pada saat
mengerjakan shalat, maka diharuskan untuk
membatalkan shalatnya dan berwudhu
menggunakan air.

77
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Kelima
- Shalat 1 -

Muwashaffat yang ingin dicapai : Shahihul Ibadah


(Ihsan dalam Shalat)

Shalat 1

Shalat merupakan salah satu pilar agama yang menduduki


peringkat kedua setelah syahadat. Mengerjakannya pada awal
waktu merupakan amalan yang terbaik, sedang
meninggalkannya merupakan perbuatan kufur. Seorang muslim
akan ditanya mengenai shalat ini di hadapan Allah pada hari
kiamat kelak, sebagaimana firman-Nya:
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisa : 103)
Sedang Rasulullah pernah bersabda:
“Sesungguhnya tanda-tanda yang ada diantara seorang hamba
dengan syirik maupun kufur itu adalah perbuatan meninggalkan
shalat.” (HR. Muslim)

1. Pengertian Shalat
Secara etimologis, shalat berarti doa. Adapun menurut
syari’at, shalat berarti ekspresi dari berbagai gerakan
sebagaimana diketahui. Jika dalam suatu dalil terdapat
perintah dan petunjuk shalat, maka hal itu berarti secara
lahiriyah kembali kepada shalat dalam pengertian syari’at.
2. Hikmah Shalat

78
MK >> FORKOM ALIMS

Shalat lima waktu mampu membawa pelakunya berbuat adil


dan mensucikan serta mendekatkan diri kepada Allah,
sebagaimana upaya mempersiapkan diri menghadapi hari
kiamat kelak. Sebagaimana shalat juga mencegah pelakunya
dari perbuatan keji dan munkar. Dalam hal ini Allah
berfirman:
“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah
perbuatan keji dan munkar.” (Al-Ankabut: 45)
3. Hukum bagi yang Meninggalkan Shalat
Menurut ijma’ ulama, seorang Muslim yang meninggalkan
shalat karena ingkar, mak ia telah kafir dan keluar dari Islam.
Sedang apabila meninggalkan shalat yang masih disertai rasa
keimanan dan keyakinan terhadap hukum wajibnya, dimana
ia meninggalkannya karena malas atau sibuk, yang menurut
syari’at idak tergolong sebagai alasan yang dapat diterima,
maka banyak hadits yang mengkufurkannya dan bahkan ada
yang mewajibkan untuk membunuhnya.
Dari Ibnu Umar, bahwa Nabi pernah bersabda:
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai
mereka bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah
selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, mendirikan
shalat serta menunaikan zakat. Apabila mereka
mengerjakannya, maka darah dan harta kekayaan mereka
mendapat perlindungan dariku, kecuali dengan hak Islam
dan perhitungan mereka di tangan Allah swt.” (Muttafaqun
Alaih)
4. Fardhu Shalat
Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit ra., ia berkata: aku
pernah mendengar Rasulullah bersabda:
“Shalat lima waktu telah ditetapkan oleh Allah bagi para
hambaNya dalam satu hari satu malam. Barangsiapa

79
MK >> FORKOM ALIMS

memeliharanya, maka di sisi Allah ia akan mendapatkan janji


untuk dimasukkan surga. Dan barangsiapa yang tidak
memeliharanya, maka di sisi Allah ia tidak mendapatkan
janji tersebut. Apabila Allah berkehendak, maka Dia akan
mengadzabnya dan jika Dia berkehendak akan memberikan
ampunan kepadanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Allah mewajibkan shalat lima waktu pada hari
diperjalankannya Rasululla melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj.
Dari Anas bin Malik ra., ia bercerita:
“Shalat itu pada awalnya diwajibkan kepada Nabi pada
malam diperjalankannya Nabi sebanyak lima puluh kali.
Kemudian dikurangi hingga akhirnya menjadi lima. Setelah
itu beliau diseru: Wahai Muhammad, sesungguhnya tidak
ada firman yang dapat diganti di hadapan-Ku dan dengan
lima shalat ini kamu akan mendapatkan pahala sebanyak
lima puluh kali lipat.” (HR. Ahmad, An-Nasa’I, At-Tiirmidzi
dan dishahihkannya)
5. Syarat-Syarat Sah Shalat
a. Suci, yaitu suci badan, tempat, dan pakaian.
b. Shalat pada waktunya, karena hal ini merupakan amalan
terbaik.
c. Menutup aurat.
d. Menghadap kiblat.
6. Syarat Wajib Shalat
a. Shalat itu tidak diwajibkan kecuali bagi seorang muslim
yang telah mengucapkan syahadatain.
b. Shalat itu hanya diwajibkan bagi mereka yang berakal
sehat dan telah mencapai usia baligh.
c. Shalat juga diwajibkan setelah memasuki waktunya.
d. Suci dari hadast besar, seperti haid, nifas, dan junub.
7. Waktu dalam Shalat

80
MK >> FORKOM ALIMS

a. Shalat Subuh
Dimulai dari terbitnya fajar shadiq sampai terbitnya
matahari. Shalat ini juga disebut dengan shalat fajar
karena dikerjakan pada awal fajar.
b. Shalat Zhuhur
Dimulai dari tergelincirnya matahari, yaitu condongnya
matahari dari tengah-tengah langit, sampai bayangan
benda sama dengan bendanya.
c. Shalat Ashar
Dimulai ketika bayangan benda sama dengan bendanya
sampai menguningnya matahari di ufuk Barat. Shalat
Ashar disebut juga shalat Wushtha.
d. Shalat Maghrib
Dimulai dari sejak terbenamnya matahari sampai
sebelum menghilangnya awan merah di ufuk Barat.
Rasulullah saw. bersabda:
“Umatku masih tetap baik selama mereka tidak
mengakhirkan waktu shalat Maghrib sampai bintang-
bintang terlihat gemerlapan.” (HR. Ahmad)
e. Shalat Isya
Sejak menghilangnya awan merah, yaitu warna merah
yang tampak di langt sebagi pengaruh dari sinar
matahari.
8. Waktu shalat yang utama (afdhal) adalah pada awal
waktunya.

81
MK >> FORKOM ALIMS

Pertemuan Keenam
- Shalat 2 -

Muwashaffat yang ingin dicapai : Shahihul Ibadah


(Ihsan dalam Shalat)

Shalat 2

1. Rukun Shalat
Ada beberapa rukun shalat, yang tanpanya pelaksanaan
shalat dianggap tidak sah. Rukun shalat tersebut adalah:
a. Niat. Niat itu berada dalam hati, tidak dilafazhkan pun
tidak apa-apa.
b. Takbiratul ihram. “Allahu Akbar”
c. Membaca Al-Fatihah
d. Ruku’
e. Berdiri dari ruku’. Setelah ruku’, lalu berdiri secara tegak
dan bertuma’ninah.
f. Sujud
g. Bangkit dari sujud. Setelah sujud, lalu duduk secara tegak
dan bertuma’ninah. Kemudian sujud lagi dengan
tuma’ninah (tuma’ninah artinya bertahap, sesuai step,
tidak terburu-buru).
h. Salam
i. Tertib
2. Sunnah-Sunnah Shalat
a. Mengangkat kedua tangan
Pada empat hal, yaitu:

82
MK >> FORKOM ALIMS

1. Ketika takbiratul ihram


2. Ketika ruku’
3. Ketika bangun dari ruku’
4. Ketika bangun dari tasyahud pertama
b. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
c. Doa iftitah
d. Membaca ta’awwudz
e. Mengucapkan “Amin”
f. Membaca bacaan setelah Fatihah
g. Takbir perpindahan
h. Bacaan ruku’ dan sujud
i. Membaca doa di antara dua sujud
j. Tasyahud pertama
3. Hal-Hal yang Boleh Dilakukan dalam Shalat
a. Memberi isyarat dengan mata atau tangan
b. Membunuh ular atau hewan berbahaya lainnya
c. Menggendong anak kecil
4. Hal-Hal yang Makruh dalam Shalat
a. Dimakruhkan mengulang Al-Fatihah dalam satu raka’at.
b. Menggabungkan dua bacaan surat dalam satu raka’at
shalat fardhu (kecuali shalat sunnah).
c. Meletakkan kedua tangan di pinggang.
d. Melihat sesuatu yang dapat menjadikan lalai.
e. Menjalinkan jari jemari.
f. Membunyikan suara dengan jari-jemari
g. Melakukan sesuatu yang sia-sia. Berlebihan dalam
gerakan tambahan. Rasulullah saw. bersabda:
“Tenanglah dalam shalatmu.” (HR. Ibnu Majah)
h. Menahan kencing atau buang air besar.
i. Melaksanakan shalat ketika makanan telah dihidangkan.
j. Duduk seperti anjing. Ketika sujud..

83
MK >> FORKOM ALIMS

5. Hal-Hal yang Membatalkan Shalat


a. Berbicara secara sengaja
b. Tertawa terbahak-bahak
c. Makan dan minum secara sengaja
d. Melakukan terlalu banyak gerakan
e. Tidak menghadap kiblat secara sengaja
f. Batalnya wudhu
g. Mengingat shalat yang belum dikerjakan. Misalnya ketika
shalat Ashar, kita lupa belum shalat Zhuhur.
h. Tidak tuma’ninah pada saat ruku’, berdiri, sujud, maupun
duduk.
6. Catatan Penting Lainnya…
a. Tidak diperbolehkan seorang muslim berjalan di hadapan
orang yang sedang shalat kecuali jika ada pembatas atau
sutrah (pemisah) di antaranya. Sebagaimana sabda Nabi
saw.:
“Lebih baik salah seorang di antara kalian berdiri seratus
tahun daripada berjalan di hadapan saudaranya yang
sedang shalat.” (HR. Muslim)
b. Disyari’atkan melaksanakan sujud sahwi apabian merasa
ragu dalam pelaksanaan shalat. Mengenai hal itu,
Rasulullah pernah bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian lupa, sehingga terjadi
kelebihan atau kekurangan dalam bilangan shalat, maka
hendaklah ia bersujud dua kali.”

84
MK >> FORKOM ALIMS

Sering kita memohon kekuatan dan Allah


memberi kesulitan untuk membuat kita kuat..
Kita memohon kebijakan dan Allah memberi
persoalan untuk diselesaikan..
Kita memohon kemakmuran dan Allah memberi
pikiran dan tenaga untuk bekerja..
Kita memohon keteguhan hati dan Allah memberi
bahaya untuk diatasi..
Kita memohon cinta dan Allah memberi orang-
orang bermasalah untuk ditolong..
Kita memohon kemurahan dan kebaikan hati, dan
Allah memberi kesempatan-kesempatan..
Kita tidak memperoleh yang diinginkan tapi Allah
memberkan yang kita butuhkan..
Jika Allah membiarkan kita hidup tanpa kesulitan,
justru itu mungkin akan melemahkan kita.. 85
MK >> FORKOM ALIMS

Epilog
Sungguh akan Kami Berikan Cobaan Kepadamu

Pernahkah kita merasa diuji oleh Allah? Tentu pernah, apalagi


bagi orang yang mncurahkan hati dan raganya untuk da’wah.
Seorang mentor yang perlu perjalan 1,5 jam untuk sampai ke
sekolah dari kampusnya, walaupun ia harus segera kembali ke
kampus setelahnya karena ada praktikum. “Ga boleh telat”, kata
aspraknya.

Waktu dikorbankan, dana dikeluarkan, energi pun dibakar,


pikiran dikuras. Hati diuji karena menteenya jarang datang, atau
kalaupun banyak yang datang, mereka hanya hadir memenuhi
absen.

Kita cenderung mengatakan kalau kita ditimpa kesusahan maka


kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah. Jarang sekali
kalau kita dapat rezeki dan kebahagiaan kita teringat bahwa
itupun merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Ada diantara kita
yang tak sanggup menghadapi ujian itu dan boleh jadi ada pula
diantara kita yang tegar menghadapinya. Yakin, bahwa
saudaraku ini termasuk dalam kategori yang terakhir, yang tegar
dalam kesabaran dan rasa syukur.

Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berdo'a: "Ya Tuhan kami,


janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang
se¬belum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya… "(QS 2:
286)

86
MK >> FORKOM ALIMS

Do'a tersebut lahir dari sebuah kepercayaan bahwa setiap derap


kehidupan kita merupakan cobaan dari Allah. Kita tak mampu
menghindar dari ujian dan cobaan tersebut, yang bisa kita pinta
adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan yang
datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar,
kurang harta dan lainnya.

Bukankah karena alasan takut lapar, saudara kita bersedia


melepaskan qona’ahnya, mulai dari membunuh hanya karena
persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu
kuitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah. Bukankah
karena rasa takut akan kehilangan jabatan, membuat sebagian
saudara kita rela mengorbankan tauhidnya dan pergi ke "orang
pintar" agar bertahan pada posisinya atau supaya malah
meningkat ke "kursi" yg lebih empuk. Bukankah karena takut
kehabisan harta, kita jadi enggan mengeluarkan zakat dan
sodaqoh.

Bukankah karena takut IP turun? ada yang tidak mau disibukkan


dengan amalan da’wah. Bukankah karena alasan kesibukan
kuliah ataupun pekerjaan? ada yang menelantarkan amalan
yaumiyah. Bukankah karena alasan aktivitas kampus, ada yang
melupakan da’wah sekolah. Bukankah karena alasan tidak
mampu, alasan belum berani? ada yang tidak mau melakukan
da’wah, enggan berbagi ilmu pada adik-adiknya di mentoring.

Al-Qur'an melukiskan secara luar biasa cobaan-cobaan tersebut.


Allah berfirman: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira
kepada orang-orang yang sabar." (QS 2: 155) Amat menarik
bahwa Allah menyebut orang sabarlah yang akan mendapat
berita gembira. Jadi bukan orang yang menang atau orang yang
gagah… .tapi orang yang sabar! Biasanya kita akan cepat-cepat

87
MK >> FORKOM ALIMS

berdalih, "yah..sabar kan ada batasnya… " Atau lidah kita


berseru, "sabar sih sabar… saya sih bisa aktif di sana-sini, tapi
apa keluarga saya sampai tidak punya waktu untuk berkumpul
sama saya?" Memang, manusia selalu dipenuhi dengan
pembenaran-pembenaran yang ia ciptakan sendiri. Sejauh mana
ia dapat berpikir dewasa untuk tidak menggunakan orang lain
sebagai alasan. Sejauh mana ia dapat mengatur waktu dan
perannya dengan adil, dengan meniru bijaknya Rasulullah dan
Aisyah.

Kemudian Allah menjelaskan siapa yang dimaksud oleh Allah


dengan orang sabar pada ayat di atas: "(yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan "Inna lillahi wa
inna ilaihi raji'un". (Qs 2: 156) Ternyata, begitu mudahnya Allah
melukiskan orang sabar itu. Bukankah kita sering mengucapkan
kalimat "Innā lillāhi… ." Orang sabar-kah kita? Nanti dulu!

Andaikata kita mau merenung makna kalimat Innā lillahi wa innā


ilaihi rāji'ūn maka kita akan tahu bahwa sulit sekali menjadi
orang yang sabar. Arti kalimat itu adalah : "Sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali."

Kalimat ini ternyata bukan sekedar kalimat biasa. Kalimat ini


mengandung pesan dan kesadaran tauhid yang tinggi. Setiap
musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti apa-apa karena
kita semua adalah milik Allah; kita berasal dari-Nya, dan baik
suka-maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali
kepada-Nya. Ujian apapun itu datangnya dari Allah, dan hasil
ujian itu akan kembali kepada Allah. Inilah orang yang sabar
menurut Al-Qur'an!

Ikhlaskah kita bila laptop yang kita beli dengan susah payah hasil
keringat sendiri tiba-tiba hilang. Relakah kita bila proyek yang
sudah didepan mata, tiba-tiba tidak jadi diberikan kepada kita,

88
MK >> FORKOM ALIMS

dan diberikan kepada saingan kita. Berubah menjadi dengkikah


kita bila melihat sahabat kita sudah membeli hape baru, motor
baru atau malah rumah baru.

Yakin, saudaraku ini tidak berpikir demikian. Saudaraku ini sudah


terlatih untuk mengucap pelan-pelan dengan penuh kesadaran,
bahwa semuanya dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Kita
ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah… . Bila
kita mampu mengingat dan menghayati makna kalimat tersebut,
ditengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka
Allah menjanjikan dalam Al-Qur'an: "Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk."

Allah berfirman dalam Al-Qur'an : Laa yukallifullahu nafsan illa


wus ‘aha = Allah tidak akan memberi cobaan pada manusia
kecuali mereka mampu menanggungnya.

Untuk itu tak usah buru-buru meratapi kondisi yang begitu


runyam, dengan amanah dimana-mana, pundak pun terasa berat
karenanya, belum lagi tuntutan akademis, belum pula harapan
orang tua pada kita. Seakan kita ditimpa bencana. Seakan hanya
kita yang mendapat cobaan yang berat dari Allah.

Innallāha maashōbirīn. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang


yang sabar. Orang yang sabar dalam mengajak orang lain pada
kebaikan. Yang sabar mengikat dirinya di jalan kebaikan. Orang
yang sabar dalam menjauhkan orang di sekitarnya dari
kemaksiatan. Yang sabar berjihad nafsi melawan bisikan syetan
untuk lalai pada Allah. Orang yang sabar sehingga ia mampu
mengahdirkan cahaya Allah untuk memperoleh solusi..

A’ūdzu billāhissamī’il ‘alīmi minasysyaithōnirrajīm..

89

Anda mungkin juga menyukai