Anda di halaman 1dari 2

Manusia dan Tujuh Pilar Kehidupan

Oleh: Muhammad Ilzam Falah

Dr. Muhammad Ratib an-Nabulsi dalam bukunya 7 Pilar Kehidupan


mengatakan bahwa Allah telah menciptakan tujuh pilar perancang pembangunan
kehidupan. Tujuh pilar tersebut adalah alam semesta, akal, fitrah, syariat, syahwat,
kebebasan memilih, dan waktu. Tujuh pilar tersebut selanjutnya akan menjadi
sumber daya bagi manusia dalam menjalani kehidupannya.
Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman tentang penciptaan alam semesta
yang tidak pernah sia-sia.
Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang
yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):
Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia .
Maha-Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(Q.S. Ali Imran : 190-191)
Dalam penciptaanya, alam semesta diciptakan oleh Allah SWT dengan dua
tujuan. Tujuan pertama adalah tujuan pengenalan, sedangkan tujuan kedua
adalah tujuan pemanfaatan. Dua tujuan tersebut sama-sama termaktub
dalam Q.S. Ali Imran di atas.
Dalam Al-Quran, terdapat sekitar 800 ayat kauniyah yang
menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan sains. Jumlah tersebut hampir
mencapai lima kali dari jumlah ayat yang berkaitan dengan fiqih di AlQuran. Namun, yang menjadi masalah saat ini adalah masih sangat sedikit
umat islam yang mengkaji tentang ayat-ayat kauniyah tersebut. Sebagian
besar umat islam hanya berkutat pada ayat-ayat yang berhubungan dengan

fiqih saja. Padahal, ayat-ayat kauniyah tersebut merupakan sumber ilmu


pengetahuan yang bisa dikembangkan untuk kemakmuran rakyat
khususnya umat islam sendiri. Hal tersebut disebutkan oleh Ketua Majelis
Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Surabaya yang juga dosen
Institut Teknologi Surabaya (ITS), Agus Purwanto dalam seminar tentang
Alquran sebagai inspirasi pengembangan pengetahuan yang digelar
Program Pasca Sarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta
yang dipublikasikan oleh Republika Online.

Anda mungkin juga menyukai