di Jalan Dakwah
Ikhwah fillah,mari kita renungkan fragment berikut ; “Akhi,dulu ana merasa
semangat saat aktif dalam dakwah.Tapi belakangan rasanya semakin
hambar.Ukhuwah makin kering .Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula
yang aneh-aneh…” Begitu keluh kesah seorang kader dakwah kepada murobbinya
di suatu malam.
“Akhi,apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang
paling utama menuju ridho Allah SWT ?” (Pertanyaan menohok ini menghujam
jiwa sang ikhwah. Ia hanya mengangguk. Bagaimana bila ternyata mobil yang
antum kendarai dalam menempuh jalan itu ternyata mogok ? Antum akan berjalan
kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya ?”
Tanya sang murobbi lagi.
Semua manusia punya kapasitas yang berbeda.Namun tak ada yang bisa
menilai bahwa yang satu lebih baik dari yang lain !” sahut sang murobbi.
“Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiyah dalam kebenaran,kesabaran,dan
kasih saying pada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena
peringatan selalu berguna bagi orang yang beriman. Bila ada sebuah isu atau
gossip,tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghibah antum
terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hin a
menemui kemuliaannya…”
Ikhwah fillah, Jalan ini,seberat dan sesulit apapun itu, seorang mukmin
sejati akan senantiasa menikmati dan mencintainya. Dalam menjalaninya, kita
akan dapat merasakan manisnya jalan ini,rasa manis yang akan memudahkan
semua kesulitan,meringankan beban berat,menabahkan kita untuk terus menapaki
dan mendakinya, dan menjadikan kita ridho terhadap-Nya,bahkan ketika melweati
masa terpahit dan hari terberat sekalipun. kita akan selalu ingatkan siapa saja yang
berniat mundur dari jalan ini : “Sesungguhnya akibat dari pengunduran diri
adalah keburukan. Apalagi bagi orang yang telah mengerti kebenaran lalu
berpaling darinya. Bagi orang yang telah merasakan manisnya kebenaran lalu
tenggelam dalam kebatilan, Sesungguhnya membatalkan janji kepada Allah
termasuk dosa yang paling besar di sisi Allah di dan hina dipandangan orang-
orang yang beriman…” sesungguhnya kita akan menemui masa-masa sulit,masa-
masa yang melelahkan,dan berbagai ujian. Padahal kita tengah berada dan berjalan
diatas jalan kebenaran dan disibukkan berbagai aktifitas dakwah.Tapi kita
melayani bahwa teguh diatas jalan ini dan sabar menghadapi berbagai,niscaya
kepedihan akan sirna,kelelahan akan hilang,dan yang tersisa bagi kita adalah
ganjaran dan pahala…
Amal islami bukanlah aktifitas yang cukup dikerjakan disaat kita memiliki
waktu luang dan bisa ditinggalkan saat kita sibuk. Sekali-kali tidak…
Amal islami terlalu mulia dan agung. Sesungguhnya celah tidak akan
pernah tertutup…
Kekurangan tidak akan pernah hilang, dan yang ma’ruf tidak akan pernah
terwujud kecuali dengan amal…
Kita paham dan sadar bahwa agama ini hanya akan tegak diatas pundak
orang-orang yang memiliki azzam yang kuat.Ia tidak akan tegak diatas pundak
orang-orang yang lemah dan suka berura-hura,tidak akan pernah. Tidak akan
pernah tegak agama ini hanya dengan ragu,termangu menjalin mimpi tanpa gerak
maju…
Tidak akan pernah tegak agama ini tanpa kerja nyata,dan tercencang jeratan
angan hampa…
Ada nasehat yang luar biasa dari Ibnul Qayyim Rahimahullah…
Nasehat tersebut sangat mengena buat kehidupan kita… betapa kita sering
memiliki semangat yang banci dalam mengemban dan menapaki jalan ini,bukan
semangat yang membaja…
Kita sering dan mudah sekali mengeluh ,padahal kita belum mencoba
berbuat sesuatu…
“Wahai orang yang meminang bidadari surga tetapi tidak memiliki sepeser
pun semangat,janganlah engkau bermimpi…
Telah sirna manisnya masa muda dan yang tersisa hanyalah kepahitan dan
penyesalan…