1
Perlu diketahui Soekarno resmi menjadi kader Muhammadiyah di tahun
1930. Bahkan Soekarno setelah itu, menjadi pengurus majelis
pendidikan dasar dan menengah milik Muhammadiyah di Bengkulu.
Soekarno pun lantas beristrikan Fatmawati, seorang kader Aisyiah-
organisasi Muhammadiyah, yang juga anak tokoh Muhammadiyah
Bengkulu.
Maka yang dahulu awal-awal tahun berdirinya muhammadiyah dicela
dianggap remeh, namun Ketika memasuki masa orde lama dan orde
barulah Muhammadiyah mendapatkan apresiasi atas usaha usahanya
dalam memajukan negeri dari banyak kalangan. Hingga sampai
sekarang muhammadiyah tumbuh berkembang menjadi salah satu
organisasi masyarakat yang mempengaruhi kemajuan Negara Indonesia.
Kini, di abad ke 21 ini, tidak lagi ada orang Islam yang menolak sekolah
modern, yang menolak pengobatan di rumah sakit, dan yang menolak
praktek penyembelihan korban dan pembagian zakat maal atau fitrah
bagi kelompok masyarakat yang tergolong miskin. Paham keagamaan
semakin berkembang, sikap sosial terhadap orang lain juga semakin
baik, pendidikan pun sudah mulai merata.
Akan tetapi masalah bangsa yang masih menghantui itu adalah adanya
korupsi yang kian merajalela, penegakan hukum yang lemah,
kesenjangan ekonomi sosial yang kian melebar, dan sumber daya alam
yang dieksploitasi dan dikuasai asing, serta lain-lainnya yang
berdampak luas pada kehidupan berbangsa
Maka gerakan di abad 21 lebih ke arah menolong permasalahan-
masalahan internal bangsa dengan cara persatuan, sebagaimana tema
diangkat muhammadiyah adalah ta'awun (tolong menolong) untuk
negeri.
Menyelesaikan permasalahan negeri tidak mampu dilakukan hanya
dengan seorang diri atau sekelompok golongan saja namun seluruh
negeri harus bersatu. Karena negeri ini untuk kita semua.
2
Sebagaimana Pidato Bung Karno dalam sidang BPUPK tahun 1945,
“Kita hendak mendirikan suatu negara semua buat semua. Bukan buat
satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan,
maupun golongan yang kaya, tetapi semua buat semua,”
Maka muhammadiyah kini berusaha menjadi pilar pemersatu bangsa,
yang mana ketika kita telah bersatu kita kuat, kita dapat saling tolong
menolong dalam menghadapi permasalahan bangsa. Sebagaimana
perintah quran,