Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH DASAR PEMAHAMAN PERILAKU

TEORI HUMANISTIK

Dosen pengampu : Ferisha Prasetyaning Utami, S.Pd, M.Pd

Oleh :
1. Aditya Anisa Rahmawati (21500021)
2. Natalia Oktaviani (21500007)
3. Fenti May Gita (21500006)
KELAS 01

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemahaman Tingkah Laku
Berdasarkan Teori Humanistik” yang dimana setiap pembahasannya sederhana dan mudah
dimengerti.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ferisa selaku dosen pengampu
mata kuliah ini. Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Dalam penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak kesulitan,
namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Oleh karenanya kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang sudah berkontribusi.
Kami menyadari adanya kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang positif guna penulisan makalah yang lebih baik lagi
dimasa yang akan datang dan semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan
mengenai teori-teori pemahaman tingkah laku .

Sukoharjo, 22 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................4
B. Perumusan Masalah......................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pemahaman Tingkah Laku Menurut Carl Rogers....................................................5
1. Riwayat Carl Rogers.................................................................................................5
2. Pokok-Pokok Pikiran Carl Rogers..........................................................................5
a) Struktur Kepribadian............................................................................................6
b) Dinamika Kepribadian..........................................................................................7
c) Perkembangan Kepribadian.................................................................................7
B. Penerapan Teori Rogers Dalam Pemahaman Tingkah Laku...............................................7
BAB III.................................................................................................................................................8
PENUTUPAN......................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendekatan humanistik muncul sebagai bentuk ketidaksetujuan pada dua pandangan


sebelumnya, yaitu pandangan psikoanalisis dan pandangan behavioristik dalam menjelaskan
tingkah laku manusia. Pada pendekatan humanistik, manusia digambarkan secara optimistic
dan enuh harapan. Manusia digambarkan sebagai individu-individu yang aktif, bertanggung
jawab mempunyai potensi, kreatif, bebas, berorientasi pada masa depan, dan selalu berusaha
untuk dirinya.
Meskipun tokoh-tokoh dalam pendekatan ini memiliki pandangan yang berbeda-beda,
akan tetapi pada dasarnya mereka berpijak pada konseps fundamental yang sama mengenai
manusia, yang berakar pada salah satu aliran filsafat modern yaitu eksistensialisme. Aliran
eksistensialisme memandang manusia sebagai sesuatu yang mengada dalam dunia (being in
the world), dan menyadari penuh akan keadaanya, sehingga manusia memiliki kebebasan dan
bertanggung jawab bagi Tindakan-tindakannya.

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari Dasar Pemahaman Tingkah Laku Menurut Pendekatan Humanistik adalah
kita dapat mengetahui beberapa teori yang dikemukan oleh para ahli dan juga dapat
menjelskan pokok-pokok dari teori pendekatan humanistik yang dikemukakan oleh ahli-ahli
serta menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemahaman Tingkah Laku Menurut Carl Rogers

1. Riwayat Carl Rogers

Carl Rogers lahir di Oak Park Illions , pada tanggal 8 Januari 1902 ,
merupakan anak tengah dari sebuah keluarga besar yang sangat menekankan
kerjakeras dan iman kristen protestan yang sangat konservatif ( hampir
fundamentalis).
Ketika Rogers berusia 12 tahun , keluarganya pindah kesuatu daerah
pertanian dan sejak saat itu dia tertarik pada ilmu pertanian. Rasa tertariknya
membawanya keperguruan tinggi. Setelah lulus dari Universitas Winconsin pada
tahun 1924, lalu ia masuk ke Union Theological seminary di new york city,
dimana ia berkenalan dengan pandangan yang liberal dan filosifis mengenai
agama. Kemudian ia berpindah ke teacher off college columbia university, lalu ia
terpengaruh oleh filsafat john dewey serta diperkenalkan pada psikologi klinis
oleh letta hollingwort. Ia mendapat gelar master pada tahun 1928 dan doktor di
columbia pada tahun 1931.
Pengalaman praktis pertamanya dalam psikologi klinis dam psikoterapi
diperolehnya dari dokter muda di instutut for child gui – dance yang sangat
berorientasi freudian. Rogert mengamati bahwa ada ketidakcocokan yang
mencolok antara berfikir spekulatif yang bergaya freudian yang diterapkan di
instutut dan pandangan thorndikean yang sangat statis pada teacher college.
Setelah mendapat gelar doktor dalam psikologi, Rogert menjadi anggota staff di
Rochester Guidance Center dan kemudian menjadi pemimpinnya.
Pada tahun 1940 Rogert menerima tawaran untuk menjadi profesor
psikologi di ohio state university. Pada tahun 1945 Rogert menjadi profesor
psikoklogi di universitas Chicago dan sekertaris eksekutif dari counseling center
dimana ia mengembanngkan metode client centered psychrotherapy, merumuskan
teori tentang kepribadian dan melakukan penelitian tentang psikoterai.

2. Pokok-Pokok Pikiran Carl Rogers

Teori rogers juga mempunyai persamaan dengan psikologi eksistensial.


Teori ini pada dasarnya adalah fenomenologis, artinya memberikan tekanan yang
kuat pada pengelaman-pengalaman pribadi, perasaan-perasaan, dan nilai-nilainya,
serta semua yang teringkas daloam ekspresi kehidupan batin.

5
Carl Rogers diidentifikasikan dengan metode psikoterapi yang diciptakan
dan dikembangkannya. Tipe terapi ini disebut tidak mengarahkan atau berpusat
pada client yang disebut dengan client centered therapy. Ciri utama konsep
konseptualisai dari produser terapi ini adalah apabila para client mempresepsikan
bahwa ahli terapin ini memiliki unconditional positive regard ( pengarahan positif
tanpa syarat ) terhadap mereka dan suatu pemahaman empatik terhadap kerangka
acuan internal ( internal frens off refrence) mereka maka proses perubahan ini
mulai bergerak.
Di tahun-tahun terakhir, Rogers memandang proses terapi sebagai salah
satu contoh wujud semua hubungan dan komunikasi antar pribadi. Hal ini
menyebabkan Rogers menerapkan teori umum tenatang hubungan antar pribadi.
Dalil utama teori tersebut adalah adanya:

 Kerelaan pada kedua belah fihak untuk mengadakan kontak


 Kemampuan dan kerelaan pada masing-masing pihak untuk
menerima komunikasi dari yang lainnya.
 Kesepakatan bahwa kontak itu akan berlangsung dalam jangka
waktu tertentu.

a) Struktur Kepribadian

Walaupun Roger tidak mementingkan konstruk-konstruk struktural, namun


ada 2 konstruk yang sangat penting dalam teorinya bahkan dianggap sebagai tempat
berpijak bagi seluruh teorinya.
Kedua konstruk tersebut adalah organisme dan diri(self)

 Organisme
Secara psikologi organisme adalah lokus atau tempat dari seluruh
pengalaman.Keseluruhan pengalaman ini merupakan medan
fenomenal.Medan fenomenal frame of reference dari individu yang hanya
dapat diketahui oleh individu itu sendiri.Dengan demikian medan fenomenal
terdiri dari pengalaman sadar( dilambangkan) dan pengalaman tak sadar
( tidak dilambangkan ).Mengikuti mc clearly dan lazarus (1949) Rogers
menyebut peristiwa ini sebagain subsepsi (subception)

 Diri (self)
Sebagian dari medan fenomenal lama-kelamaan menjadi bterpisah, ini adalah
diri adalah. Disamping diri sebagaimana adanya ( struktur diri), terdapat suati
diri ideal, yakni apa yang diinginkan orang tentang dirinya. Dalam teori rogers
secara imprisif terdapat manifestasi lain dari keselarasan atau ketidakselarasan
anatara kenyataan subjektif (medan fenomenal) dan kenyataan dari luar (dunia
sebagaimana adanya).

6
b) Dinamika Kepribadian

Organisme mempunyai satu kecenderungan dan kerinduan dasar yakni


mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan organisme yang
mengalami. Kecenderungan untuk mengaktualisasikan ini bersifat selektif, menaruh
perhatian hanya pada aspek-aspek lingkungan yang memungkinkan orang bergerak
secara kontruktif kearah pembenahan dan kebulatan. Meskipun teori Rogers tentang
motifasi bersifat monistik ia telah memberi perhatian khusus pada 2 kebutuhan yakni
kebutuhan akan penghargaan yang positif dan kebutuhan akan harga diri.

c) Perkembangan Kepribadian

Meskipun organisme dan diri mempunyai tendensi yang sama untuk


mengaktualisasi diri, namun keduanya sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan,
khususnya lingkungan sosial. Tidak seperti teori kus klinis lainnya, seperti preut,
sullivan dan erikson , Rogers tidak memberikan jadwal waktu tahap-tahap penting
yang dilalui orang mulai dari masa bayi hingga masa dewasa. Apabila penilaian-
penilaian ini semata-mata bersifat positif, yang oleh Rogers disebut sebagai
penghargaan positif tanpa syarat (uncoditional positif regard) maka tidak akan terjadi
ketidaksesuaian antara organisme dengan diri.

B. Penerapan Teori Rogers Dalam Pemahaman Tingkah Laku

Teori Rogers memberi sumbangan yang berarti dalam pemahaman tingkah


laku berupa :
A) Pandangannya yang optimistik terhadap manusia karena berpandangan bahwa
manusia memiliki potensi untuk berkembang
B) Sumbangannya tentang metode terapi yang berpusat client (client centered
therapy) dalam mengatasi masalah-masalah pribadi
C) Metode ilmiah yang digunakan Rogers dalam penelitian-penelitian yang
dilakukannya dengan mendudukan rumusan-rumusannya sebagai hipotesis
yang dapat diuji.
D) Implikasi-implikasi teorinya meluas diberbagai bidang, baik pendidikan
berupa pengajaran yang berpusat pada siswa, dibidang bisnis, industri, dan
hubungan internasional.

7
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Teori belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang


mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya.
Tokoh-tokoh dari teori humanistik ini antara lain : Maslow, Carl Rogers.
Penerapan atau aplikasi teori belajar humanistik ini tercermin dari peserta
didik yang berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pengalaman
belajarnya sendiri, sedangkan guru sebagai fasilitator (pendamping) dan motivator

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai