Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN MAGANG (PL-NON KEPENDIDIKAN)

Tentang:

UPAYA PENURUNAN KASUS STUNTING MELALUI KEGIATAN


DISKUSI IBU HAMIL DI NAGARI KAJAI

Disusun Oleh:

Nurmailisa

20070015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG (PL NON – KEPENDIDIKAN)

Tentang:

UPAYA PENURUNAN KASUS STUNTING MELALUI KEGIATAN


DISKUSI IBU HAMIL DI NAGARI KAJAI

Disusun Oleh:

Nama : Nurmailisa

NPM : 20070015

Telah disetujui:

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

(Dr. Firdaus, S.Sos, M.Si) (Yulia Nanda, S.Si)


NIP: 1008098301

Mengetahui :
Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi
Universitas PGRI Sumatera Barat

( Dr. Firdaus, S.Sos M.Si )


NIP :1008098301

2
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu


Wata’ala yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga
saya dapat menyelesaikan Laporan Magang yang berjudul “Upaya Penurunan
Kasus Stunting Melalui Kegiatan Diskusi Ibu Hamil di Nagari Kajai” dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti. Laporan ini telah saya selesaikan dengan
maksimal berkat kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya
sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah berkontribusi
secara maksimal dalam penyelesaian laporan ini.

Laporan ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan


magang. Dalam laporan penyusunan ini, saya menyadari dalam pelaksanaan
kegiatan magang tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak baik bersifat moril
maupun materiil, oleh sebab itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas PGRI Sumataera Barat Bapak Prof Dr.H. Ansofino M.


Si
2. Wakil Rektor I Universitas PGRI Sumatera Barat Dr. Rina Widiana, M.Si,
3. Wakil Rektor II Universitas PGRI Sumatera Barat Ibu Sri Imelwaty,
M.Pd, Ph.D
4. Wakil Rektor III Universitas PGRI Sumatera Barat Bapak Jarudin, M.A,
Ph.D
5. Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas PGRI Sumatera
Barat Bapak Dr.F
6. Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas PGRI
Sumatera Barat Ibu Yanti Sri Wahyuni, M.Pd
7. Dosen Pembimbing Magang Bapak Dr. Firdaus,S.Sos M.Si

3
8. Bapak Dan Ibu Dosen Beserta Staf Administrasi Program Studi
Pendidikan Sosiologi Universitas PGRI Sumatera Barat
9. Kepala Direktur JEMARI Sakato Bapak Robi Syafwar, S.H., M.H
10. Pembimbing Magang Eganesa Maria Noprijayanti, S.Pd
11. Bapak Dan Ibu Beserta Staf Karyawan /ti JEMARI Sakato
12. Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan arahan, bantuan
baik moril maupun materil serta motivasi kepada penulis.
13. Serta teman-teman yang sama-sama menjalani magang khususnya di
JEMARI Sakato.

Di luar itu, penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan


dalam penulisan ini. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati saya selaku
penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga laporan ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat.

4
DAFTAR ISI

LAPORAN MAGANG (PL-NON KEPENDIDIKAN).......................................1

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................2

KATA PENGANTAR............................................................................................3

DAFTAR ISI...........................................................................................................5

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................6

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................7

BAB I GAMBARAN UMUM LEMBAGA MAGANG......................................8

1.1 Sejarah Perkembangan Lembaga..............................................................8

1.2 Struktur Lembaga....................................................................................23

1.3 Denah Lokasi Magang.............................................................................24

1.4 Keadaan Fasilitas Lembaga.....................................................................24

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................25

2.1 Keterlibatan Mahasiswa Magang Pada Instansi Terkait.........................25

A. Kegiatan Formal...................................................................................25

B. Pelaksanaan Kegiatan...........................................................................25

BAB III PENUTUP.............................................................................................28

3.1 Kesimpulan...............................................................................................28

3.2 Saran.........................................................................................................28

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Struktur Jemari Sakato......................................................................25


Gambar 1. 2 Denah Lokasi Magang......................................................................25
Gambar 1. 3 Keadaan Fasilitas Lembaga...............................................................26

6
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Pendaftaran Magang Prodi Pendidikan Sosiologi..............33


Lampiran 2 Diskusi ibu hamil masalah stunting...................................................34
Lampiran 3 Penyuluhan ibu hamil di nagari kajai................................................34
Lampiran 4 Foto bersama staf jemar sakato.........................................................35
Lampiran 5 Pemberian hadiah hasil wawancara transformasi di kota padang.....35

7
BAB I
GAMBARAN UMUM LEMBAGA MAGANG

1.1 Sejarah Perkembangan Lembaga

JEMARI Sakato didirikan pada tanggal 14 Juli 2004 di Sumatera Barat.


Sejarah berkembangnya lembaga ditandai dengan deklarasi pendirian oleh para
pegiat partisipasi di Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota. Deklarasi ini
menandai dimulainya gerakan pengembangan partisipasi oleh JEMARI sakato
dengan cita-cita dapat berkontribusi bagi pembangunan masyarakat yang lebih
baik – For Better Society.

JEMARI Sakato mengembangkan empat kompetensi untuk menjalankan


berbagai kegiatan dan kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak. Kompetensi
yang dimaksud itu meliputi;

1. Riset Aksi dan Fasilitasi Menuju Tata Pemerintahan yang Lebih baik
(termasuk advokasi perencanaan dan penganggaran daerah yang
terintegrasi);
2. Advokasi kebijakan dan anggaran yang berkeadilan;
3. Monitoring dan evaluasi program /kebijakan bagi Perbaikan Pelayanan
Publik;
4. Pengembangan Metodologi Fasilitasi yang Efektif, Interaktif dan
Partisipatif.

JEMARI Sakato berdiri untuk membuka, mengisi, dan mengawal ruang


partisipasi dalam penyelenggaraan negara agar lebih responsif kepada kebutuhan
dan persoalan masyarakat. Secara terus menerus mengembangkan metode dan
fasilitasi dialog multipihak untuk perluasan partisipasi dan tata kelola
pemerintahan yang lebih baik. Mengantisipasi lingkungan strategis yang dinamis,
JEMARI Sakato mengembangkan nilai organisasi belajar yang meliputi; shared
vision, team learning, mental model, personal mastery and system thinking.

8
Pengelolaan pekerjaan oleh JEMARI Sakato mengandalkan 4 (empat) kompetensi
yang dimiliki.

Tanpa merubah visi dan kompetensi JEMARI Sakato, lembaga ini


melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan strategis yang cepat.
Trend penyesuaian pendekatan dan isu tersebut setidaknya terjadi 5 (lima) tahun
sekali. Pada lima tahun awal (2004-2009), lembaga ini lebih fokus pada perbaikan
tata kelola lembaga dan kegiatannya fokus pada riset dan monitoring pelayanan.
Pada lima tahun kedua (2009- 2014), memasukan Pengurangan Risiko Bencana
Berbasis Masyarakat, Pembangunan Inklusif dan Adaptasi Perubahan Iklim ke
dalam Rencana Strategis sehingga beberapa kegiatan juga menyesuaikan.

Memasuki lima tahun ketiga (2014-2019) tetap fokus pada perluasan partisipasi,
dan kemudian terus melakukan advokasi berbasis bukti pada level desa,
kabupaten/kota dan provinsi. Selain itu mengembangkan pendekatan
pembangunan yang lebih inklusif, akuntabel dan transparan, pengembangan
jejaring dan optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Untuk
fase lima tahun keempat (2020-2024) JEMARI Sakato akan beradaptasi dengan
lingkungan strategis yang terus berubah. Merespon revolusi industry 4.0 dan
Society 5.0, di mana membangun masyarakat lebih berpusat pada manusia yang
menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial oleh
sistem yang mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik. Lalu berupaya
untuk beradaptasi dengan situasi pandemi yang mengharuskan penggunaan
teknologi informasi lebih masif, pendekatan keluarga, integrasi program dalam
advokasi. Memperkuat capaian pada limatahun ketiga dan mengambil manfaat
dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin dominan.

Merujuk pada phase perkembangan lembaga, setidaknya hal hal berikut


menjadi faktor yang berpengaruh pada kinerja lembaga, antara lain;

1. Merespon Kebutuhan dan Persoalan Daerah untuk Beradaptasi dengan


Situasi Pandemi dan Perubahan Iklim. Potensi risiko bencana, pandemi
dan perubahan iklim, Seperti COVID 19, gempa dan tsunami, banjir serta

9
longsor memberikan dampak pada keberlanjutan kehidupandan mata
pencaharian penduduk. Keterlibatan penuh JEMARI Sakato dalam respon
bencana Gempa Lombok dan gempa Tsunami, Liquifaksi di Sulawesi
tengah tahun 2018 berkontribusi pula pada mekanisme kerja lembaga
JEMARI Sakato. Perubahan iklim yang ditandai dengan semakin
tingginya eskalasi bencana mendorong JEMARI untuk melakukan
penyesuaian. Kondisi ini berdampak pada perubahan struktur, penyesuaian
isu dan mitra/jejaring.
2. Komitmen Global untuk Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs)
yang telah disahkan oleh PBB mengamanahkan 17 tujuan SDGs yang
terdiri dari : tidak adanya kemiskinan; bebas dari kelaparan; sehat dan
sentosa; pendidikan berkualitas; persamaan gender; air bersih dan sanitasi;
energi bersih dan terjangkau; pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi;
industri, inovasi dan infrastruktur; berkurangnya ketimpangan; kota dan
komunitas berkelanjutan; konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab;
perubahan iklim ditangani; sumberdaya laut dipelihara; ekosistem darat
dipelihara; perdamaian, keadilan dan lembaga yang efektif; serta adanya
kerjasama global
3. Kebijakan Lokal dan Nasional yang berdampak langsung pada
pengelolaan perencanaan, penganggaran daerah dan pelayanan publik.
JEMARI Sakato fokus pada aspek tata kelola pemerintahan daerah,
sehingga perubahan regulasi tentang Pemerintahan Daerah, termasuk juga
regulasi pemilu, dan regulasi tentang Desa akan berdampak langsung pada
mitra JEMARISakato di daerah dan desa.
4. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kecenderungan yang
meningkat pada penggunaan teknologi membuat JEMARI Sakato juga
harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Beberapa program
kerjasama yang melibatkan JEMARI Sakato diperkaya dengan
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

10
1) VISI DAN MISI JEMARI SAKATO

VISI

Terwujudnya Pengembang Partisipasi yang Profesional dalam mendorong


kepemerintahan yang baik menuju Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

MISI

1) Mendorong perluasan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam


kebijakan public
2) Mengintegrasikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dalam pelayanan
publik, pengurangan risiko bencana dan penghidupan berkelanjutan
3) Mengembangkanpendekatan dan pembelajaran metode fasilitasi yang
efektif Sumber : AD dan ART JEMARI Sakato 2018-2021

2) PENGUASAAN METODE

Tim JEMARI Sakato terus mengembangkan pendekatan Appreciative


Inquiry (AI), penggunaan metode penyusunan kegiatan dan monitoring yang
partisipatif, seperti; TOP (ORIK, Participatory Workshop, Action Plan),
Participatory Rapid Appraisal (PRA), Ziel Orientirte Projekt Planung (ZOPP),
Cornerstone, Bisnis Canvas Model, Balanced Score Card, Fish bone. Dalam
penyusunan rencana strategis dan monitoring/evaluasi juga mengembangkan
metode Scenario Planning, Participatory Monitoring and evaluation (PME),
Citizen Report Card (CRC), Community Score Card (CSC), Mapping GIS,
dan lainlain.

3) KEUNIKAN JEMARI Sakato

Keunikan dari lembaga JEMARISakato adalah:

11
a) Mampu memaduserasikan inisiatif dan potensi sumber daya lokal dengan
program terobosan yang difasilitasi pemerintah, swasta dan organisasi
swadaya untuk kesiapsiagaan, kemandirian dan ketangguhan komunitas.
b) Terbiasa mengintegrasikan pembelajaran klasikal dengan labor lapangan
yang berkontribusi langsung pada pemenuhan indikator kinerja,
c) Mengoptimalkan kemampuan yang ada dari daerah program untuk bisa
menjadi mentor untuk keberlanjutan dan pengembanganselanjutnya,
d) Menggunakan metode pembelajaran terkini, dilengkapi dengan
penggunaan aplikasi berbasis GIS dan Teknologi Informasi dan
berorientasi kemandirian dan keberlanjutan,
e) Terbiasa berkolaborasi dengan pihak pemerintah, komunitas dan sektor
swasta untuk membangun jejaring yang lebih produktif.

4) KELEMBAGAAAN JEMARI Sakato

Terdapat 4 komponen kelembagaan yang menjadi kekuatan JEMARI


Sakato yaitu; Musyawarah Besar Aktivis (MUBA) JEMARI Sakato yang
dilaksanakan tiga tahun sekali, Dewan JEMARI Sakato, Pengurus Harian dan
Aktivis JEMARI Sakato. MUBA Sakato adalah forum yang demokratis dan
merupakan kelembagaan tertinggi yang memiliki wewenang untuk menerima
atau menolak laporan pertanggung-jawaban dari pengurus, menyusun dan
mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
JEMARI Sakato, menetapkan dan mengukuhkan anggota Dewan JEMARI
Sakato serta merumuskan dan mengesahkan kebijakan dasar lembaga seperti
Rencana Strategis. Dewan JEMARI Sakato merupakan perwakilan dari aktifis
JEMARI Sakato. Dewan Sakato memiliki hak dan kewajiban dalam memilih
dan menetapkan Direktur Eksekutif selaku ketua pengurus harian, menetapkan
kelengkapan Pengurus Harian, membuat keputusankeputusan strategis,
melakukan monitoring dan evaluasi internal melalui rapat Dewan JEMARI

12
Sakato, serta menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada MUBA
Sakato.

Sedangkan Pengurus Harian adalah pengelola JEMARI Sakato, yang


terdiri dari Direktur Eksekutif, Sekretaris Eksekutif dan Manager Keuangan.
Struktur ini didukung dan dibantu oleh tim kerja yang bergerak dalam
Pengembangan Program, Pengembangan Advokasi dan Jaringan,
Pengembangan Media dan Teknologi serta Penelitian dan Pengembangan
(Litbang). Selain itu, di JEMARI Sakato juga terdapat Aktifis yang merupakan
individu yang yang beraktifitas dan memiliki komitmen, kepedulian, serta
berupaya untuk mendorong perluasan partisipasi, Transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan negara.

5) SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN LEMBAGA

a. Sumber Pembiayaan

Operasional organisasi JEMARI Sakato, dikelola sesuai dan tidak


bertentangan dengan AD/ART bersumber dari :

 Donasi Aktifis yang mendirikan JEMARI Sakato yang dipisahkan dari


harta pribadinya masing-masing sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah),
serta donasi lain yang tidak mengikat dari aktifis. Jumlah nominal dan tata
caranya diatur dalam anggaran rumah tangga
 Hasil kerjasama dengan masyarakat baik perorangan maupun organisasi
yang bersifat tidak mengikat
 Hasil kerjasama kemitraan dengan Pemerintah Daerah yang bersifat tidak
mengikat
 Hasil kerjasama dengan lembaga dana lainnya baik nasional maupun
international sepanjang tidak bertentangan dengan visi, misi dan nilai-nilai
JEMARISakato;

13
 Hasil pengumpulan dana dari kegiatan yangdikelola oleh JEMARISakato

b. Pendanaan saat ini

Untuk pengelolaan dan operasional lembaga, saat ini JEMARI Sakato


mengandalkan dukungan dari :

 Kerjasama dengan The Asia Foundation dalam Program SETAPAK


 Dana mandiri lembaga yang merupakan pendapatan lembaga yang
didapatkan secara sah dan sesuai dengan SOP Lembaga
 Kerjasama dengan Pemerintah Daerah/Nagari mitra strategis JEMARI
Sakato di Sumatera Barat

6) JEJARING JEMARI Sakato

Mengandalkan jejaring sebagai kekuatan penentu dalam bergerak.


Dengan mengandalkan kemampuan aktifis, domisili, keahlian yang dimiliki
serta kesamaan visi dalam cita kesejahteraan masyarakat, jejaring yang
terbangun sudah sangat luas. Jejaring yang terbangun pun terdistribusi dalam
berbagai isu/kepentingan yang sebagian besar mengarah pada upaya perbaikan
tata kelola pemerintahan (Pemerintah Daerah, Legislatif, Masyarakat Sipil,
Dunia Usaha dan Dunia Pendidikan).

 Humanitarian Knowledge Hub - Jejaring Mitra Kemanusiaan (HKH-


JMK) sebagai Koordinator/LeadJaringan
Humanitarian Knowledge Hub yang kemudian dikenal dengan sebutan
JMK (Jejaring Mitra Kemanusiaan) pada awalnya di inisiasi sebagai
upaya manatakelola pengetahuan dan memperkuat jejaring. Jejaring Mitra
Kemanusiaan (JMK) merupakan Jejaring organisasi yang juga memiliki
kepedulian pada upaya respon kebencanaan yang beranggotakan 23 (dua
puluh tiga) lembaga yang berbasis lokasi dari Barat sampai Timur
Indonesia. Dalam konteks Humanitarian khususnya untuk respon
bencana, HKH-JMK sudah bergerak sejak peristiwa bencana yang terjadi

14
di Indonesia seperti Erupsi Gunung Sinabung, Kabut Asap Palembang,
Gempa Bumi Pidie Jaya, Banjir Garut, Erupsi Gunung Merapi dan
Gunung Agung, Gempa Lombok, Gempa, Tsunami dan Liquifaksi
Sulawesi Tengah, Tsunami selat Sunda Banten, Rapid Assessment dan
renspon bencana banjir Sentani Papua, Rapid Assessment dan respon
bencana banjir Makasar Sulawesi Selatan, dan saat ini sedang
melaksanakan Rapid Assessment bencana banjir bandang Masamba,
Luwu Utara Sulawesi Selatan. Kerja-kerja respon ini merupakan bentuk
sinergitas respon bersama yang melibatkan keahlian yang dimiliki setiap
lembaga mitra JMK. JMK awalnya memiliki tim Respon yang dikenal
dengan sebutan Tim Standby Agreement (Tim SA) dengan kompetensi
spesifik yang terdiri dari JEMARI Sakato, KKSP Medan, SUAR
Indonesia Kediri, LP2DER Bima, CIS Timor NTT dan Aksara Jogja.
Sejalan dengan perkembangan kompetensi dan jejaring, tim ini sedang
dalam proses perluasan dan dikembangkan secara lebih profesional.

 Forum Pengurangan Resiko Bencana Sumatera Barat (2010 – sekarang)


Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB) Sumatera Barat merupakan
platform bersama untuk Pengurangan Risiko Bencana Provinsi dan
dibentuk untuk waktu yang tidak ditentukan. Pendirian dilakukan atas
prakarsa dari organisasi masyarakat, pemerintah, dunia usaha, media
massa, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga
internasional yang bekerja di Sumatera Barat. Sifat keanggotaan dari F-
PRB Sumatera Barat adalah Terbuka. Forum PRB Sumatera Barat
berkedudukan di Provinsi Sumatera Barat. Saat ini JEMARI Sakato
terlibat aktif di forum dan diamanahkan sebagai Sekretaris Forum PRB
untuk periode 2018 – 2021.

 Masyarakat Peduli Dampak Covid19 Sumatera Barat


Merupakan forum komunikasi yang bersifat temporer yang dibangun oleh
para aktifis NGO, pemerhati, kalangan pemerintah, akademisi dan lain-

15
lain sebagai wadah diskusi menyikapi pandemi covid19 di Sumatera
Barat.

 Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Barat.


Sebuah wadah advokasi terbuka yang dibentuk oleh kalangan NGO di
Sumatera Barat dalam rangka memberikan masukan berkaitan dengan isu
tatakelola pemerintahan di provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten/kota.

7) PENGALAMAN LEMBAGA

Melalui Kompetensi JEMARI Sakato, dalam kurun waktu tahun 2010


hingga 2020, JEMARI Sakato telah memfasilitasi isu yang berkaitan
komunikasi multipihak dengan penguatan tata pemerintahan adalah fasilitasi
perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi. Beberapa Kabupaten/Kota
sudah pernah bekerjasama dengan JEMARI Sakato baik dalam melalui
fasilitasi kegiatan baik yang dibiyai oleh donor dalam dan luar negeri maupun
melalui pembiayaan pemerintah daerah. JEMARI Sakato juga melakukan
riset dan advokasi yang memusatkan perhatiannya pada isu tata kelola
pemerintahan daerah, terutama isu perbaikan tata kelola. Melalui kerja-
kerjanya, JEMARI Sakato aktif mendorong terciptanya tata kelola pemerintah
daerah yang baik, transparan, dan adil demi mewujudkan kesejahteraan sosial
bagi seluruh masyarakat.

Selain aktif melakukan penelitian, JEMARI Sakato kerap memberikan


pendampingan teknis kepada pemerintah. Di samping itu, JEMARI Sakato
juga membantu masyarakat dan Pemerintah Nagari dalam upaya membangun
kemandirian Nagari dalam berbagai isu sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki oleh lembaga.

16
A. Riset Aksi dan Fasilitasi Menuju Tata Pemerintahan yang Lebih baik
 Respon Bencana Gempa Bumi Pasaman Barat – bekerjasama dengan
Save The Children didukung oleh Star Fund Network – (2022)
 SETAPAK (Selamatkan Hutan dan Lahan melalui Perbaikan Tata
Kelola) di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Agam. Kabupaten
Tanah Datar - The Asia Foundation – UkAid (2021 - 2022)
 Fasilitasi pendampingan penguatan ekonomi masyarakat Mentawai
bersama Yayasan Field – (2021)
 Fasilitasi Penetapan dan Penegasan Batas Nagari Kabupaten Agam
2021;
 Kecamatan Malalak (Nagari Malalak Timur, Nagari Malalak
Barat, Nagari Malalak Selatan, Nagari Malalak Utara)
 Kecamatan IV Nagari (Nagari Bawan, Nagari Sitanang, Nagari
Sitalang)
 Kecamatan Lubuk Basung (Nagari Kp. Tangah, Nagari
Manggopoh, Nagari Geragahan)
 Kecamatan Candung Koto Laweh (Nagari Bukik Batabuah)
 Pembuatan Pengambilan Keputusan berbasis Teknologi Informasi –
2019
 Pembuatan Sistim Infomasi Masyarakat Miskin Kota Padang Panjang –
2019
 Program Penanggulangan COVID-19 di Nagari Tiku Selatan,
Kecamatan Tanjung Mutiara - OXFAM Indonesia - Ausaid (2020)
 Survei Kebutuhan Masyarakat Untuk Kebutuhan Pembangunan Agam
(Masukan untuk Penyusunan Pembangunan Agam (Masukan untuk
Penyusunan Rancangan Teknokratik RPJMD Kab. Agam 2020-2025) –
2019
 Pembuatan Sistim Update Masyarakat Miskin Kota Solok (Web dan
App) - 2019

17
 Indonesia Climate and Disaster Resilient Community Program -
OXFAM Indonesia - Ausaid (2019 - 2020)
 Pemetaan Wilayah Potensi Ekonomi Kelompok Usaha Dampingan
Program Gugah Nurani Indonesia (GNI) - Gugah Nurani Indonesia
(2018)
 Penyusunan Assesment tool dalam rangka mengembangkan mata
pencarian yang berkelanjutan bagi masyarakat berbasis pengurangan
risiko bencana - ASB Indonesia – 2018
 Cocoa Life Program (CLP) Fase I di Kabupaten Lima Puluh Kota,
Pilar: Livelihood, Community, Youth - Save The Children Indonesia -
OLAM - Mondelez (2016 - 2018)
 Cocoa Life Program (CLP) Fase II di Kabupaten Lima Puluh Kota,
Pilar: Livelihood, Community, Youth - Save The Children Indonesia -
OLAM - Mondelez International (2018 - 2021)
 Indonesia Climate and Disaster Resilient Community Program -
OXFAM Indonesia - Ausaid (2017 - 2019)
 Respon Darurat Bencana Gempa Bumi Lombok - Jejaring Mitra
Kemanusiaan - OXFAM Indonesia - Ausaid (2018 - 2019)
 Respon Darurat Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi Tengah -
Jejaring Mitra Kemanusiaan - OXFAM Indonesia - Ausaid (2018 -
2019)
 Survey penyusunan Peta Tata Ruang Nagari/Desa partisipatif berbasis
GIS di 5 Nagari di Kabupaten Agam – 2018
 Penguatan pemerintah Nagari / desa dalam mendorong kemandirian
nagari (Penguatan perencanaan dan proses penganggaran) 2017-2018
 Survey penyusunan master plan nagari/desa (Master plan/RTRW
nagari/Desa) partisipatif berbasis GIS di 6 Nagari di Kabupaten Agam -
2017
 Pembuatan Web-Nagari di KecamatanTanjung Mutiara Kab. Agam –
2017

18
 Pembuatan Digital Web KnowledgeHub OXFAM – JEMARISakato –
2017
 Fasilitasi pendirian Badan usaha milik Nagari/Desa di 10 Nagari/Desa
– 2018
 Fasilitasi Penyusunan Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Pariaman 2015 - 2016
 Survey Standar Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pariaman
Desember- 2015
 Program Memperkuat Ketahanan Masyarakat (Deepening Resilient in
Agam District, West Sumatera) - OXFAM Indonesia - Ausaid (2014 -
2017)
 Survei Evaluasi Publik Atas Keefektifan Kampanye Rumah Aman
Gempa Andalan Masyarakat Masalah Sosial Kemasyarakatan di
Kabupaten Padang Pariaman – IDEP Foundation - 2014
 Program Membangun Ketahanan Masyarakat Terhadap Bencana dan
Perubahan Iklim kerjasama denganOxfam di Kabupaten Agam 2012-
2013
 Training dan Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana Untuk Siswa/i
Sekolah Luar biasa di Kota Padang, Bulan Desember - 2012
 TOT Pengintegrasian PRB Kedalam Kurikulum Sekolah. Kerjasama
Dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumbar tahun -
2011
 Program Inisiasi Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat
Terkait Pengelolaan Air di Saat Bencana Kerjasama. Kerjasama Mercy
Corps-ITT Water tahun – 2011
 Program Pengurangan Resiko Bencana berbasis Komunitas (PRBBK)
kerjasama dengan SCDRR-UNDP − Community Based Disaster and
Local Government - 2010-2011

19
 Capacity Building (Program PREPARE Sumbar) Kerjasama dengan
MERCYCorp dengan dukungan pembiayaan dari DIPECHO – Uni
Eropa 2010- 2011.
 Program pengintegrasian pengurangan resiko bencana dan adaptasi
perubahan iklim kedalam penghidupan berkelanjutan. Kerjasama
SCDRRUNDP tahun 2011 − Vulnerability and Capacity Assessment
(VCA) di Kota Padang, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman.
Kerjasama dengan MercyCorps-UKAid2010.
 Survei Evaluasi Publik Atas Keefektifan Kampanye Rumah Aman
Gempa Andalan Masyarakat Masalah Sosial Kemasyarakatan di
Kabupaten Padang Pariaman – AusAid - 2011
 Survey Linkage antara UKM, Pemda dan Universitas di Kota Padang,
Sumatera Barat- Kerjasama denganCESS – JICA (September 2005)
 Survey Peta konstituen Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sumatera
Barat (Juli – September 2005), kerjasama dengan IFES (International
Foundation Election System)
 Assessment LG AMP (Local Government Activity Mapping Protocol),
untuk program LGSP (Local Government Support Program) di
Sumatera Barat, (Juli – Agustus 2005), kerjasama dengan USAID– RTI
– LGSP

B. Advokasi Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi


 Pendampingan program penurunan Angka kematian Ibu dan bayi baru
lahir berbasis Nagari Siaga (Sibangga) - 2018
 Pelatihan kelompok masyarakat tentang Perencanaan dan
penganggaran yang terntegrasi serta Advokasi anggaran yang
berkeadilan. JEMARI SakatoSave the children-PemKabLimapuluh
Kota) - 2018
 Pelatihan Advokasi untuk mendorong pengalokasian anggaran untuk
perlindungan terhadap perempuan korban kekerasan. Kerjasama
dengan Nurani Perempuan-WomenCrisis Center -Kota Padang -2017

20
 Pelatihan perencanaan dan penganggaran untuk PRB (CDSP-
AIFDR)2012
 Penguatan kapasitas anggota DPRD untuk analisa anggaran (Sistem
Informasi Analisa Anggaran daerah- SIMRANDA),USAID2009 dan
2012 –
 Analisa Anggaran untuk DPRD Kota Padang dan Penguatan Kapasitas
Sekretariat DPRDKota Padang-APBDKota Padang 2010-2011
 Analisa Anggaran dan Penguatan Kapasitas Sekretariat DPRK
Kabupaten Aceh Utara 2010 - 2011
 Advokasi hasil hasil VCA untuk Kota Padang, Pesisir selatan, dan
Padang Pariaman. Kerjasama dengan MercyCorps-UKAid- 2010
 Integrasi hasil VCA kedalam Perencanaan dan Penganggaran Daerah
untuk Kota Padang, Pesisir selatan, dan Padang Pariaman. Kerjasama
dengan MercyCorpsUKAid- 2010
 Integrasi hasil VCA ke dalam Perencanaan dan Penganggaran
Provinsi Sumatera Barat. Kerjasama denganMercyCorps-UKAid- 2010
 Pelembagan Provincial Spatial Information Center(PSIC) 2005 dan
2006

C. Monitoringdan evaluasi program /kebijakanbagi


PerbaikanPelayananPublik
 Monitoring Pelayanan Publik Evaluasi Implementasi RPJMD Kab
Agam 2016-201 Metode Citizen Report Card (CRC) - 2018
 Citizen Report Card-kartu penilaian Warga. Survey Kepuasan
Masyarakat terhadap kinerja Bupati dan wakil Bupati Agam dalam
pelaksanaan 2 tahun Implementasi RPJM Kabupaten 2016-2021) -
Kabupaten Agam - 2018
 Survey Pemetaan wilayah potensi ekonomi Kelompok usaha
dampingan program Gugah Nurani Indonesia (GNI) Sumatera Barat
2018

21
 Lokakarya Kemitraan Kelompok Usaha Bersama Ekonomi Kenagarian
Canduang Koto laweh dengan pemerintah kabupaten Agam serta
lembaga Keuangan – 2011
 Endline Survey Program Save the Children dalam Pengurangan Resiko
Bencana Save the Children, Save The Children, Desember-Februari-
2011
 Monitoring Pelayanan Publik Sektor Pendidikan dan Pertanian Kota
Padang Panjang dengan Metode CitizenReport Card (CRC) 2007 dan
2009

D. Pengembangan Metodologi Fasilitasi yang Efektif, Interaktif dan


Partisipatif
 Fasilitasi Dialog Multi Stakeholder untuk Gerakan Penanggulangan
Stunting Terpadu di Kabupaten Agam – 2020
 Fasilitasi Penyusunan Rencana Keberlanjutan Usaha (Business
Continuity Plan) untuk pelaku UMKM Nasional. Bersama BNPB dan
Kementrian UMKM Bogor – 2020
 Fasilitasi penguatan UMKM tangguh untuk fasilitator UMKM di
Wilayah Pasca Bencana Gempa Tsunami dan Liquifaksi di Sulawesi
tengah - Palu – 2020
 Kolaborasi Multi Stakeholder dalam Penanganan Stunting,
Peningkatan Keselamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir serta Perlindungan
Anak menuju Kabupaten Layak Anak (KLA) - Kabupaten Lima Pulu
Kota -2020
 Fasilitasi Sinergi Program untuk Penanggulangan Kemiskinan dan
Penyusunan Indikator Kemiskinan Kabupaten Agam. Kerjasama
Bappeda Kabupaten Agam dan Dinas Sosial Kabupaten Agam – 2019
 Sekolah Cerdas Bencana Kota Padang - BPBD Kota Padang (2019)
 Desa Tangguh Bencana 4 Desa/Nagari di Kota Pariaman - BPBD Kota
Pariaman (2019)

22
 Sekolah Cerdas Bencana Kota Padang - BPBD Kota Padang (2018)
 Desa Tangguh Bencana 3 Desa/Nagari di Kota Pariaman - BPBD Kota
Pariaman (2018)
 Desa Tangguh Bencana, Kab. Sijunjung BPBD Prov Sumatera Barat -
BPBD Kab Sijunjung (2018)
 Tim Building PT. LG Electronics Cabang Padang - Desember 2012
 Tim Building SMAN1 Padang, Desember 2012
 Pelatihan Kader PNPM Kabupaten Solok, tahun 2012
 Pelatihan Kader Jorong PNPM Kabupaten 50 Kota , tahun 2012
 Pelatihan UPK PNPM Kabupaten 50 Kota , tahun – 2012
 Workshop Interaktif membangun komitmen Pemilu Damai di
Kabupaten Agamdan Kabupaten Pasaman. Kerjasama dengan KPU
Agam dan KPU Kab. Pasaman – 2010
 TeamBuilding Bagi Universitas, Pemerintah Daerah, DPRD, KPU,dll.
 Pelatihan Penyusunan Rencana Kerja (RKPD) - Pelatihan Advokasi
Musrenbang Kota Solok
 Pelatihan Metodologi Partisipatif Guru/Dosen(2007)
 Penyusunan PERDA Penanggulangan Bencanadi Kab Agam

1.2 Struktur Lembaga

23
Gambar 1. 1 Struktur Jemari Sakato

1.3 Denah Lokasi Magang

Gambar 1. 2 Denah Lokasi Magang

1.4 Keadaan Fasilitas Lembaga

24
Gambar 1. 3 Keadaan Fasilitas Lembaga

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keterlibatan Mahasiswa Magang Pada Instansi Terkait

A. Kegiatan Formal

a.Nama Kegiatan
Proses magang yang dimulai pada tanggal 15 Agustus sampai 15
Oktober 2022 .Penulis melaksanakan magang ini di Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) tepatnya di JEMARI Sakato. Selama magang di
JEMARI Sakato penulis banyak kegiatan yang dilakukan, mulai dari
kegiatan formal sampai kegiatan non-formal. Kegiatan formal yang
penulis lakukan yaitu berupa presentasi materi-materi yang di tugaskan
oleh aktifis di JEMARI Sakato dan juga metode-metode baru yang belum
penulis dapatkan di perkuliahan. Selain presentasi juga ada diskusi ataupun
pelatihan bersama aktifis maupun staf di jemari sakato terkait program dan
metode yang digunakan untuk program tersebut. Disini kami juga bahas
sedikit tentang materi program keluaraga berencana.penulis ada beberapa
hari ditempatkan di magang di nagari kajai kabupaten pasaman barat
selama kurang lebih 10 hari dengan kegiatan yang dilakukan tentang
program upaya penurunan kasus stunting melalui kegiatan diskusi ibu
hamil di nagari kajai .Dalam melaksanakan kegiatan tersebut kami juga
ikut partisipasi dengan masyarakat dan ibu bidan posyandu dalam program
diskusi ibu hamil.Pembekalan tim volunteer yang akan bertugas sebagai
tim peni penyuluhan dan sosialisasi mengenai program keluarga berencana
dalam meningkatkan kapasitas masyarakat yang dilaksanakan di
Kabupaten Pasaman Barat.

25
Dalam melaksanakan kegiatan di nagari kajai kecamatan talamau kami Membahas
tentang apa itu stuntung, Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya
asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya
pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan
anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak
jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika
dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika
memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan
dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai
terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka
memasuki usia dua tahun. Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali,
misalnya:

a.Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya

b.Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat

c.Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk

d.Pubertas yang lambat

e.Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak
banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya

f.Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya

Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman


utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu
pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang
akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. Selain itu, anak yang
menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan
tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila
tidak ditangani dengan serius.

26
Kami juga menjelaskan tentang bagaimana cara antisipasi stunting pada anak

1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.

2. Menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa
kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat,
yodium yang cukup.

3.Melakukan kunjungan secara rutin ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan


lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu:

-setiap bulan ketika anak anda berusia 0 sampai 12 bulan

-setiap 3 bulan ketika anak anda berusia 1 sampai 3 tahun

-setiap 6 bulan ketika anak anda berusia 3 sampai 6 tahun

-setiap tahun ketika anak anda berusia 6 sampai 18 tahun

4.Memenuhi program terutama tekanan dasar.

5.Memberikan ASI eksklusif sampai anak anda berusia 6 bulan dan memberikan
MPASI yang mencukupi.

Ada dua poin utama yang menjadi faktor penyebab stunting pada anak.

1. Kurang asupan gizi selama hamil,WHO atau badan kesehatan dunia


menyatakan bahwa sekitar 20% kejadian stunting sudah terjadi saat bayi masih
berada di dalam kandungan.Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil
yang kurang bergizi dan berkualitas sehingga nutrisi yang diterima janin
cenderung sedikit.Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat
dan terus berlanjut setelah kelahiran. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi
berbagai nutrisi penting selama hamil.

27
2.Kebutuhan gizi anak tidak tercukupi,Selain itu kondisi ini juga bisa terjadi
akibat asupan makanan balita saat masih di bawah usia 2 tahun yang tidak
tercukupi.

Asupan ini bisa meliputi posisi menyusui yang kurang tepat, tidak diberikan ASI,
hingga MPASI (makanan pendamping ASI) yang kurang berkualitas.Banyak teori
yang menyatakan bahwa kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah
satu faktor utama penyebab stunting,Khususnya asupan makanan yang
mengandung protein serta mineral zinc (seng) dan zat besi ketika anak masih
berusia balita, berisiko menimbulkan stunting pada anak.

Melansir buku Gizi Anak dan Remaja, kejadian ini umumnya sudah mulai
berkembang saat anak berusia 3 bulan. Proses perkembangan tersebut lambat
laun mulai melambat ketika anak berusia 3 tahun Setelah itu, grafik penilaian
tinggi badan berdasarkan umur (TB/U), terus bergerak mengikuti kurva standar
tapi dengan posisi berada di bawah Ada sedikit perbedaan kondisi stunting yang
dialami oleh kelompok usia 2 – 3 tahun dan anak dengan usia lebih dari 3 tahun

Pada anak yang berusia di bawah 2 – 3 tahun, rendahnya pengukuran grafik


tinggi badan menurut usia (TB/U) bisa menggambarkan proses stunting yang
sedang berlangsung Sementara pada anak yang berusia lebih dari itu, kondisi
tersebut menunjukkan kalau kegagalan pertumbuhan anak memang telah terjadi
(stunted)

b.Tempat dan Waktu


Kegiatan ini dilakukan pada :
Tempat : Nagari kajai adalah salah satu daerah yang terletak di

28
Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi
` sumatera Barat 26561
Waktu
Hari : sabtu
Tanggal : 1 s/d 10 september 2022
Pukul : 08.00 - 19.00

c.Aktor yang Terlibat


No Nama
1 Yulia Nanda
2 Hamidi
3 Randa
4 Nessa
5 Sisi
6 Lala
7 Lisa
8 Rahmi
Tabel 2. 1 Aktor yang Terlibat

d.Peran Masing-masing Aktor

No Nama Peran
1 Yulia Nanda Koordinator Lapangan
2 Hamidi Fasilitator
3 Nessa Fasilitator
4. Randa Fasilitator
5 Sisi Fasilitator
6 Lala Volunteer
7 Lisa Volunteer

29
8 Rahmi Volunteer
Tabel 2. 2 Peran Masing masing Aktor

2.2. Pelaksanaan Kegiatan

a.Metode Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendekatan berbasis komunitas,


di mana fasilitator lapangan mengadakan kegiatan diskusi dari jorong ke
jorong untuk melakukan edukasi kepada ibu-ibu hamil terkait gizi ibu
hamil, dan lain sebagainya, terkait permasalahan ibu hamil. Dalam
pelaksanaannya, penulis melakukan kegiatan pengumpulan data melalui
pengamatan langsung, diskusi dan studi literatur.

1. Pengamatan Langsung
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung untuk mendapatkan informasi tentang objek yang diamati.
2. Diskusi dan Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara diskusi dan waawancara secara
langsung kepada pembimbing lapangan,teknisi,dan bagian bagian lain
yang berkaitan untuk memperoleh informasi tentang objek yang
dipelajari sehingga dapat menambah wawasan serta pengetahuan.
3. Studi Literature
Metode ini dilakukan dengan mencari data dari literature berupa
buku,jurnal,internet,laporan atau thesis ilmiah lainnya guna
melengkapi dan menunjang data yang diperlukan.

30
b.Analisis Masalah

Meskipun pravelensi angka stunting Indonesia menurun 6,4%


dibandingkan tahun 2018, namun angka stunting yang masih terjadi cukup
tinggi. Di Sumatera Barat, kasus stunting yang tinggi terjadi di kabupaten
Pasaman Barat. Hal ini menjadi catatan penting sebab stunting merupakan
kondisi gagal tubuh pada anak yang menjadikannya memiliki kondisi fisik
yang lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya gangguan pada tumbuh dan kembang anak, yang di sebabkan oleh
malnutrisi yang dialami oleh ibu saat masa kehamilan, maupun saat anak
telah lahir.

Selama melaksanakan magang penulis juga berusaha agar pekerjaan


yang dilakukan dapat selesai dengan hasil yang maksimal dan tepat waktu.
Namun dalam pelaksanaan magang tidak semua permasalahan dapat
diselesaikan dengan mudah tentu ada beberapa hal yang menjadi perhatian
khusus.

Ada juga beberapa masalah yang kami hadapi di kabupaten


pasaman barat dalam membahas diskusi ibu hamil yaitu :
1. Jumlah partisipasi peserta makin berkurang
2. Kebanyakan peserta tidak mengulang pembelajaran sebelumnya
3. Kesulitan dalam penyesuaian waktu pelaksanaan kegiataan dengan
peserta
4. Kurangnya kesadaran peserta terhadap isu sosial dan kesehatan dalam
program ini dan lebih tertarik pada isu yang berkaitan dengan
ekonomi
5. Cuaca yang sering berubah
6. Beberapa bidan pemateri kurang dapat menyampaikan informasi
7. Konflik internal antar kader posyandu

31
Faktor Pendorong:

1. Fasilitator sangat bersemangat untuk mendampingi masyarakat


2. Beberapa anak magang dari Jemari Sakato ikut membantu kegiatan
3. Fasilitator melakukan persiapan yang matang dari administrasi sampai
ke pemahaman materi yang akan diberikan oleh narasumber
4. Fasilitator mampu ngeback-up narasumber ketika kesulitan
memberikan materi diskusi.

c.Penyelesaian Masalah
Mengingat fenomena ini, maka JEMARI Sakato bekerja sama
dengan Yayasan Kerti Praja (YKP) dan UNFPA mengadakan program
preparedness and response di kabupaten Pasaman Barat dan kabupaten
Pasaman, yang salah satu fokus programnya menyelesaikan masalah
stunting di kedua daerah tersebut.

Kegiatan ini telah dilakukan Mei - September 2022, dengan


rangkaian kegiatan diskusi bulanan ibu hamil dan pembagian cash voucher
assistance (CVA). Kegiatan diskusi bulanan ibu hamil ini dilaksanakan di
seluruh jorong di nagari Kajai. Adapun beberapa topik yang di bahas antara
lain, permasalahan gizi, pelayanan kesehatan ibu hamil, serta permasalahan
selama masa kehamilan. Dalam memonitoring kesehatan selama masa
kehamilan, ibu hamil diberikan bantuan cash voucher assistance (CVA)
yang digunakan untuk memeriksa kehamilan di rumah sakit, klinik
kesehatan maupun akses kesehatan lainnya, yang diterima setiap
bulannya.ksmi juga Melakukan skema door to door bagi peserta yang tidak
hadir dalam kegiatan yang menjaring 13 posyandu di Nagari Kajai sesuai
wilayah intervensi Randa & Nesa ,Mengganti snack dengan sesuatu yang
lebih berbeda agar menarik peserta (mie goreng, nasi goreng, ketan durian,
dsb),Memberikan reward setiap kegiatan, guna memotivasi peserta untuk

32
hadir,Mempersiapkan segala kebutuhan lapangan yang menunjang kinerja
fasilitator seperti vitamin, mantel, dll

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proses magang yang dimulai pada tanggal 15 Agustus sampai 15 Oktober


2022 penulis melaksanakan magang ini di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
tepatnya di JEMARI Sakato. Selama magang di JEMARI Sakato penulis banyak
kegiatan yang dilakukan, mulai dari kegiatan formal sampai kegiatan non-formal.
Kegiatan formal yang penulis lakukan yaitu berupa presentasi materi-materi yang
di tugaskan oleh aktifis di JEMARI Sakato dan juga metode-metode baru yang
belum penulis dapatkan di perkuliahan. Selain presentasi juga ada diskusi ataupun
pelatihan bersama aktifis maupun staf di jemari sakato terkait program dan
metode yang digunakan untuk program tersebut.

3.2 Saran

Saran penulis setelah melaksanakan magang selama kurang lebih 2 bulan


untuk mahasiswa pendidikan sosiologi yang akan melaksanakan magang
sebaiknya memilih tempat magang seperti lembaga swadaya masyarakat ( LSM )
dikarenakan di lembaga tersebut lebih mengaplikasikan apa yang telah di pelajari

33
perkulihaan. Dari pengalaman magang saya pribadi mempunyai saran kepada
prodi Sosiologi sebaiknya tempat magang untuk mahasiswa magang tahun
berikutnya ditetapkan atau di arahkan ke tempat LSM dikarenakan sesuai dengan
tujuan magang dari magang yang diinginkan oleh kampus dan prodi maka
pelajaran ataupun pengalaman yang didapatkan di tempat magang di LSM akan
sangat baik saya rasakan. Di tempat LSM akan bisa lansung mahasiswa magang
menerapkan ilmu yang telah diajarkan selama perkuliahan dan diterapkan selama
magang di LSM.

Saran Pentingnya pendidikan gizi bagi wanita usia subur dan ibu hamil
mengenai status gizi yang optimal untuk siap hamil dan pemenuhan asupan yang
baik untuk perkembangan janin yang optimal. Bagi Wanita Usia Subur
Pentingnya pemenuhan gizi sebelum dan selama kehamilan serta rutin melakukan
ANC (Antenatal Care) terkhusus bagi ibu dengan status kurang energi kronis
(KEK) agar dapat melahirkan bayi dengan berat badan normal. Ibu hamil dengan
usia risiko tinggi harus memperhatikan kondisi kesehatan dengan baik dan tidak
memiliki penyakit penyerta sehingga dapat mengandung janin dengan baik dan
melahirkan bayi yang sehat.

1. Bagi Masyarakat

Bagi Masyarakat Suami disarankan mendukung proses pengambilan


keputusan dalam menggunakan alat kontrasepsi, karena menurut hasil
penelitian dukungan suami mempengaruhi istri dalam penggunakan alat
kontrasepsi.

2. Bagi Kesehatan

Bagi Petugas Kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan


sumber informasi tentang program pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan
keluarga berencana.

34
DAFTAR PUSTAKA

https://www.avenza.com/support

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.Avenza&hl=en_US&gl=US

https://www.avenzamaps.com/help/about

https://support.avenzamaps.com/hc/en-ushttps://awalbros.com/anak/kenali-
stunting-dan-cara-pencegahannya/

35
Lampiran 1 Formulir Pendaftaran Magang Prodi Pendidikan Sosiologi

NAMA : NURMAILISA

BP / NPM : 20/20070015

KONSENTRASI :

SKS TERTABUNG : 89

IPK : 3,46

ALAMAT RUMAH : JALAN BANDUNG J1.10 SURAU


GADANG SITEBA

HP / E-MAIL : 082385907752/
nurmailisa53@gmail.com

NAMA INSTANSI MAGANG : LSM JEMARI SAKATO

ALAMAT INSTANSI MAGANG : JL.Singgalang II no.16,RT 01/ RW 01,


Alaiparak kopi ,Kel.Gn.Pangilun
Kec.padang utara,kota padang sumatra
barat 25172

36
Lampiran 2 Diskusi ibu hamil masalah stunting

Lampiran 3 Penyuluhan ibu hamil di nagari kajai

37
Lampiran 4 Foto bersama staf jemar sakato

Lampiran 5 Pemberian hadiah hasil wawancara transformasi di kota padang

38

Anda mungkin juga menyukai