Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN MAGANG MAHASISWA

STRATEGI PENDAMPINGAN DAN PENANGANAN YAYASAN


SOLIDARITAS PEREMPUAN UNTUK KEMANUSIAAN DAN HAK
ASASI MANUSIA (SPEK-HAM) TERHADAP ISTRI SEBAGAI KORBAN
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
(Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Kelulusan Mata
Kuliah Kegiatan Magang Mahasiswa)

Disusun oleh:

Rufaidah Fajriati Andini


D0318060

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN MAGANG
“STRATEGI PENDAMPINGAN DAN PENANGANAN YAYASAN
SOLIDARITAS PEREMPUAN UNTUK KEMANUSIAAN DAN HAK
ASASI MANUSIA (SPEK-HAM) TERHADAP ISTRI SEBAGAI KORBAN
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA”

Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Dosen Pembimbing


Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Dr. Bagus Haryono, M.Si.


NIP. 196112101989031002

ii
LEMBAR PENGESAHAN
“STRATEGI PENDAMPINGAN DAN PENANGANAN YAYASAN
SOLIDARITAS PEREMPUAN UNTUK KEMANUSIAAN DAN HAK
ASASI MANUSIA (SPEK-HAM) TERHADAP ISTRI SEBAGAI KORBAN
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA”
Disusun oleh:
Rufaidah Fajriati Andini
NIM : D0318060
Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret
Pembimbing 1
1. Nama : Dr. Bagus Haryono, M.Si.
2. NIP : 196112101989031002
3. Program Studi : Sosiologi
Pembimbing 2 (Instansi Mitra)
1. Nama : Rahayu Purwaningsih, S.E.
2. NIP :-
3. Nama Kantor : Yayasan SPEK-HAM) Surakarta
4. Jangka Waktu Magang : 04 Januari s.d. 26 Februari 2021
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing 1 Pegawai Pembimbing 2

Dr. Bagus Haryono, M.Si Rahayu Purwaningsih, S.E.


NIP. 196112101989031002

Surakarta, 06 Juni 2021


Mengetahui,
Kepala Program Studi Sosiologi
FISIP UNS

Dr. Argyo Demartoto, M.Si.


NIP. 19650825 199203 1 003

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Magang
Mahasiswa Sosiologi (KMMS) di Yayasan Solidaritas Perempuan Untuk
Kemanusiaan dan HAM ini dengan baik. Dalam keberjalanan kegiatan magang ini,
penulis telah memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak dan Ibu penulis yang selalu memberikan bimbingan dan doa
kepada penulis dalam kehidupannya.
2. Ibu Atik Tri Wahyuni dan Elizabeth Yulianti sebagai pembimbing di
tempat magang.
3. Bapak Galih Novianto yang telah menjadi narahubung pada saat proses
persetujuan magang dan juga sebagai pembimbing.
4. Ibu Rahayu Purwaningsih selaku direktur Yayasan SPEK-HAM yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama magang.
5. Segenap pegawai dan staff Yayasan SPEK-HAM Surakarta yang telah
banyak membantu dalam proses magang dari awal sampai dengan akhir.
6. Ayu, Sukma, dan Mutia teman seperjuangan yang selalu memberikan
support dan penguatan selama kuliah dan sehari-hari.
7. Teman-teman Sosiologi 2018 yang saling memberikan dukungan dan
berjuang bersama.
Semoga segala amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan
balasan berlipat ganda. Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, laporan
magang ini masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kritikan dan masukan yang
membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini ke depan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Surakarta, 06 Juni 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan Magang ......................................................................................... 3
C. Manfaat Magang ....................................................................................... 4
BAB II DESKRIPSI INSTANSI TEMPAT MAGANG .................................. 6
A. Profil Instansi ............................................................................................ 6
B. Mandat, Visi, dan Misi Instansi ................................................................ 7
C. Program dan Inisiasi Kegiatan .................................................................. 8
D. Mitra Kerja ................................................................................................ 11
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG ....................................... 12
A. Persiapan ................................................................................................... 12
B. Pelaksanaan ............................................................................................... 12
C. Proses Magang .......................................................................................... 14
D. Kendala Magang ....................................................................................... 21
E. Pembahasan ............................................................................................... 22
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 28
A. Kesimpulan ............................................................................................... 28
B. Saran .......................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 29
LAMPIRAN ......................................................................................................... 31

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Time Schedule Kegiatan Magang ............................................................ 13
Tabel 2. Agenda Kegiatan Magang ....................................................................... 18

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan zaman yang semakin maju mengakibatkan
perkembangan yang cukup besar pada dunia. Aspek-aspek kehidupan
sekarang dijadikan sebagai acuan kemajuan negara atau bangsa. Tak
terkecuali adalah bangsa Indonesia. Salah satu aspek yang menentukan
kemajuan bangsa Indonesia sendiri adalah pengembangan sumber daya
manusia yang lebih berkualitas baik dalam segi akademik maupun non
akademik. Untuk itu, pendidikan sangat diperlukan dalam memajukan
bangsa menjadi kaum yang berintelektual tinggi dan berbudi luhur.
Pendidikan tersebut dapat terimplementasi pada sekolah-sekolah dan
perguuran tinggi yang melahirkan generasi muda dengan kualitas tinggi
dan berintektual.
Peningkatan kualitas tersebut diharapkan mahasiswa menjadi agen
perubahan yang memiliki peran dan tanggungjawab dalam memecahkan
permasalahan yang ada di Indonesia. Dalam meningkatkan kualitas
tersebut, institusi pendidikan memberikan kesempatan kepada pada
mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan melalui
kegiatan belajar yang berbasis pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni
pendidikan dan pengabdian, penelitian dan pengembangan, serta
pengabdian masyarakat. Penerapan tersebut dapat diimplementasikan
melalui kegiatan magang yang bersifat wajib bagi seluruh Mahasiswa
Sosiologi. Bentuk kegiatan ini disebut dengan Kegiatan Magang
Mahasiswa Sosiologi (KMMS) yang bersifat wajib bagi seluruh
Mahasiswa Sosiologi.
Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi ini membutuhkan
Kerjasama dengan instansi-instansi atau perusahaan-perusahaan sebagai
tempat bagi mahasiswa untuk kerja praktik. Berkaitan dengan hal tersebut,
mahasiswa diberi kebebasan memilih instani magang yang dikehendaki

1
baik berupa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Swasta atau instansi lainnya yang disesuaikan dengan
minat mahasiswa dan program studinya. Kegiatan magang ini menjadi
penting keberadaannya mengingat diperlukannya pengalaman mahasiswa
di dalam dunia kerja sehingga diharapkan dapat menciptakan sumber daya
manusia yang berkompeten.

Mengingat pentingnya kegiatan magang terutama dalam rangka


pengenalan dunia kerja, mahasiswa diwajibkan untuk memilih lokasi
magang berdasarkan hal yang diminati. Dalam hal ini penulis yang
berminat pada bidang lembaga bantuan hukum yang menangani hak-hak
perempuan, maka penulis memilih tempat magang berupa Yayasan atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terutama pada lingkup Analisis
Gender atau perempuan dan Hak Asasi Manusia. Lembaga yang di tuju
penulis sebagai lokasi magang yaitu Yayasan Solidaritas Perempuan
Untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Surakarta.

Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi


Manusia (SPEK-HAM) Surakarta merupakan sebuah organisasi non-profit,
independen, mandiri, terdiri atas kumpulan orang orang berlatar belakang
gerakan mahasiswa, organisasi sosial, serta bersifat pluralis dengan
komitmen pada penegakan Hak Asasi Manusia khususnya Hak Asasi
Perempuan.

Adanya berbagai bentuk ketidakadilan terjadi dalam masyarakat


yang disebabkan karena konsep pembangunan yang hanya berpihak pada
akumulasi modal dan kebutuhan pasar sedangkan kebutuhan dasar
masyarakat tidak lagi menjadi prioritas. Dalam situasi ini, pada kenyataan
di masyarakat masih menempatkan perempuan dalam posisi paling
terpinggirkan diantara kelompok masyarakat yang termiskinkan. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa sejak awal berdirinya SPEK-HAM telah
melakukan berbagai upaya penguatan dan pembangunan kesadaran

2
masyarakat sipil. Berbagai upaya itu dilakukan sebagai komitmen
organisasi untuk ikut berkontribusi dalam proses perubahan sosial menuju
pada masyarakat yang lebih adil dan bermartabat. Dalam menjalankan
aktivitasnya, SPEK-HAM selalu berlandaskan pada perspektif gender, Hak
Asasi Manusia, pluralism, dan keseimbangan lingkungan.

Salah satu wujud penguatan, pencegahan, penanggulangan dan


pembangunan kesadaran masyarakat akan isu kekerasan yang dilakukan
Yayasan SPEK-HAM yaitu melalui Divisi Pencegahan dan Penanganan
Kasus Berbasis Masyarakat yang bergerak untuk memberikan
pendampingan kasus kekerasan, penegakan hukum, edukasi terhadap
masyarakat mengenai kekerasan seksual, KDRT, dan hal-hal yang
berhubungan dengan kekerasan lainnya.

Maka dari itu, penulis memilih topik mengenai “Strategi


Pendampingan dan Penanganan Yayasan Solidaritas Perempuan Untuk
Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) terhadap Istri
Sebagai Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga” sebagai judul dari
laporan kegiatan magang ini.

B. Tujuan Magang
Tujuan Magang Mahasiswa Sosiologi ini adalah:
a. Mengetahui dan mempelejari program-program pemberdayaan dan
pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan Solidaritas
Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-
HAM) di daerah eks Karisidenan Surakarta.
b. Mempelajari bagaimana Yayasan Solidaritas Perempuan untuk
Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) melakukan
berbagai pendampingan dan fasilitator dalam berbagai upaya
pencegahan dan penanggulangan kasus kekerasan terhadap
perempuan serta pendampingan korban.

3
c. Mengetahui peran Divisi PPKBM (Penanganan dan Pencegahan
Kekerasan Berbasis Masyarakat) Yayasan Solidaritas
PEREMPUAN Untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia
(SPEK-HAM) dalam penguatan hak-hak sipil perempuan dan
penanganan kasus kekerasan.
C. Manfaat Magang
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Dapat mengaplikasikan teori-teori sosiologi yang telah dipelajari
selama di bangku perkuliahan.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mempersiapkan diri
di lingkungan kerja secara teoritis maupun praktis.
c. Mendapatkan pengalaman kerja dan ikut berpartisipasi dalam
kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Solidaritas Perempuan
untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia.
d. Mahasiswa menjadi mampu melihat sisi lain dan membengun
mental dalam persaingan di dunia kerja yang sesungguhnya
sehingga mau tidak mau mahasiswa dituntut untuk selalu
mengembangkan ilmu dan keahliannya agar dapat bertahan dalam
situasi persaingan di dunia kerja yang sesungguhnya.
e. Mahasiswa menjadi lebih memahami mengenai isu- isu yang dikaji
dalam Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan
Hak Asasi Manusia sehingga menjadi lebih tahu dan paham ketika
menghadapi fenomena tersebut di masyarakat.
2. Manfaat Bagi Universitas
a. Membangun relasi yang kuat antara Program Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta dengan lembaga atau instansi dimana mahasiswa
menjalankan Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi.
b. Meningkatkan kualitas lulusan dari Universitas Sebelas Maret
melalui pengalaman kerja Magang.
3. Manfaat bagi Instansi

4
a. Tempat magang atau instansi dapat memanfaatkan tenaga terdidik
dalam membantu penyelesaian tugas-tugas yang ada sesuai
kebutuhan di unit kerja masing-masing.
b. Turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas pendidikan
perguruan tinggi dalam menciptakan lulusan yang berkualitas,
terampil dan memiliki pengalaman kerja.
c. Menjadi momentum sebagai penyambung hubungan yang baik dan
kerjasama bagi pihak instansi dengan Universitas.

5
BAB II

DESKRIPSI INSTANSI TEMPAT MAGANG

A. Profil Instansi
1. Sejarah Yayasan SPEK-HAM
Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia
atau SPEK-HAM adalah sebuah organisasi nirlaba dan non partisan yang
berpusat di Kota Surakarta, Jawa Tengah. SPEK-HAM merupakan
perkumpulan yang didirikan aktivis gerakan mahasiswa dan aktivis
organisasi sosial dengan menjunjung sifat-sifat pluralitas dan penegakan
Hak Asasi Manusia terutama Hak Asasi Perempuan.
SPEK-HAM di dirikan pada 20 November 1998 dengan bentuk
yayasan dan terdaftar pada Akta Notaris No. 4, tanggal 6 Januari 1999
oleh kantor Notaris Sunarto, S.H di Jl. Prof. Dr. Supomo 20 A Surakarta.
Berdasarkan hasil Musyawarah Anggota SPEK-HAM pada 28 April
sampai 1 Mei 2006, SPEK-HAM berubah menjadi perhimpunan yang
dicatatkan dalam Akta Notaris No. 115 tanggal 14 Mei 2007 oleh kantor
notaries yang sama. Kantor SPEK-HAM berlokasi di Jalan Srikoyo No. 20
RT 01 RW 04, Karangasem Laweyan, Surakarta.
SPEK-HAM di dirikan sebagai upaya untuk mengambil bagian
dalam proses perubahan menuju tatanan masyarakat yang lebih adil dan
bermartabat. Dalam menjalankan aktivitasnya SPEK-HAM selalu
berlandaskan pada perspektif gender, Hak Asasi Manusia dan menjunjung
tinggi pluralisme. Fokus aktivitas SPEK-HAM yaitu melakukan
pendampingan dan bekerja sama dengan korban kekerasan berbasis gender
dalam pendidikan publik yang kritis sebagai upaya pencegahan kekerasan.
SPEK-HAM merumuskan lima strategi utama yang sekaligus
menjadi kerja utama SPEK-HAM selama lima tahun ke depan, yaitu antara
lain: penguatan leadership untuk mendukung peran organisasi sebagai
pelopor gerakan dan pusat pembelajaran, pusat pembelajaran pencegahan,
penanganan dan pemulihan korban kasus kekerasan terhadap perempuan

6
dan Kesehatan Reproduksi (Kespro), edukasi dan advokasi hak-hak
kesehatan reproduksi, perempuan dan pengelolaan sumber daya alam dan
pembelajaran ekonomi perempuan dan keberlanjutan serta kemandirian
organisasi.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Yayasan SPEK-HAM Surakarta per tahun 2017
s.d. 2022 terdiri dari:
• Badan Pembina
- Ketua : Indriyati Suparno
- Sekertaris : Tri Hastuti Nur R.
- Bendahara : Kelik Ismunandar
• Badan Pengawas : Ahmad Mahmudi
• Badan Usaha Milik Yayasan
- Ketua/ Direktur : Endang Listiani
• Badan Pengurus
- Ketua/ Direktur : Rahayu Purwaningsih
- Unit Keuangan
➢ Pembukuan : Roskaningrum Kusumo W.
➢ Kasir : Devinta Ayu Mutiara
- Biro Supporting & Fundrising
➢ Koordinator & ITDM : Galih Novianto
➢ Sekretariat & admin : Sri Sumarti
➢ Kerumahtanggaan : Wahyudi
- Divisi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Berbasis
Masyarakat
➢ Fitri Haryani (Manager)
➢ Elizabeth Yulianti, S.H (Lawyer)
➢ Achmad Bachrudin, S.H (Lawyer)
- Divisi Kesehatan Masyarakat
➢ Antonius Danang Wijayanto (Manager)
➢ Henrico Fajar Kristiarji Wibowo

7
- Divisi Sustainable Livelihood
➢ Nila Ayu Puspaningrum (Manager)
➢ Soepadmin
- Volunteer: Atik Tri Wahyuni
3. Strategi Kerja
SPEK-HAM mendampingi kelompok perempuan korban
kekerasan berbasis gender, perempuan miskin di pedesaan dan di
perkotaan, Ibu Rumah Tangga positif HIV (IRT ODHA), perempuan
korban kekerasan. Dengan strategi pencegahan dan penanganan kasus
kekerasan, pendidikan kritis, riset partisipatif, advokasi kebijakan,
penguatan hak-hak kesehatan reproduksi perempuan untuk
meningkatkan akses layanan kesehatan reproduksi.
B. Mandat, Visi, dan Misi SPEK-HAM
1. Mandat
Mandat dari Yayasan SPEK-HAM yaitu “SPEK-HAM bersama
dengan masyarakat mendorong tanggungjawab negara untuk
memenuhi kebutuhan dan juga hak dasar yang mewujudkan
kemandirian serta kesejahteraan secara partisipasif”.
2. Visi
Visi Yayasan SPEK-HAM adalah “Menjadi pelopor gerakan
perempuan yang inovatif guna mewujudkan pranata sosial yang adil
dan inklusif”.
3. Misi
Adapun misi dari Yayasan SPEK-HAM yaitu antara lain:
1) Mengembangkan pendidikan keadilan gender.
2) Meningkatkan kapasitas perempuan dalam pengelolaan sumber
daya alam.
3) Mengembangkan prakarsa untuk kemandirian organisasi.
4) Memperkuat sistem pengelolaan pengetahuan organisasi.
C. Program dan Inisiasi Kegiatan
1. Program

8
a. Divisi Penanganan dan Pencegahan Kekerasan Berbasis
Masyarakat
Divisi ini bekerja untuk melakukan pencegahan dan
penanganan kasus kekerasan berbasis gender seperti kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, tindak pidana
perdagangan orang. Divisi ini menangani berbagai kasus kekerasan
pada perempuan dan anak berbasis gender di wilayah Jawa Tengah.
Guna mendekatkan akses layanan bagi korban, SPEK-HAM
menginisiasi dan menguatkan sisten layanan terpadu di eks
karisidenan Kota Surakarta. Salah satu yang dilakukan yaitu
pembentukan layanan pencegahan dan penanganan kekerasan
berbasis komunitas, mendorong lahirnya kebijakan desa untuk
perenanaan dan penganggaran program pencegahan dan
penanganan kekerasan berbasis gender.
b. Divisi Kesehatan Masyarakat
Divisi ini berfokus pada isu kesehatan reproduksi guna
meningkatkan kualitas kesehatan perempuan. Dalam
implementasinya, divisi ini bekerja denan menggunakan strategi
pendidikan kritis untuk membangun kesadaran akan hak dasar
kesehatan reproduksi dan hak seksual, mulai dari akses informasi
dan akses layanan, advokasi kebijakan untuk mendekatkan akses
layanan bagi perempuan dan riset kritis. Adapun kegiatan yang
dilakukan yaitu pembentukan dan penguatan masyarakat peduli
kesehatan reproduksi di eks karisidenan Kota Surakarta. Selain itu
juga adanya pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim, infeksi
menular seksual (IMS), tes HIV, serta permasalahan kesehatan
reproduksi bekerja sama dengan layanan kesehatan reproduksi
pemerintah.
c. Divisi Sustainable Livelihood
Divisi ini terfokus pada isu pemberdayaan ekonomi
masyarakat terutama perempuan dengan melalui pengelolaan

9
sumber daya alam lokal. Strategi yang dilakukan adalah dengan
melalui pendidikan kritis dalam isu ketahanan pangan, eco-
feminism, pertanian terpadu, serta penguatan ekonomi untuk
pemulihan perempuan korban kekerasan berbasis gender. Adapun
kegiatan yang dilakukan bersama dengan komunitas perempuan
dampingan, yaitu program pengelolaan bank sampah di Surakarta,
program pertanian terpadu, inisiasi pembentukan dan penguatan
BUMDes, riset partisipasif bersama kelompok dampingan,
pendampingan kelompok perempuan untuk pengelolaan dan
produksi aneka olahan makanan salah satunya yaitu olahan bunga
mawar menjadi teh, keripik, dan sirup pada komunitas Putri Mawar
Cluntang, Musuk.
2. Inisiasi Kemandirian Kemandirian Organisasi
Yayasan SPEK-HAM yang telah berdiri sejak rahun 1998 awalnya
memiliki beberapa usaha guna inisiasi kemandirian organisasi diantaranya
yaitu peminjaman untuk staff, sewa peralatanm dan penjualan tiket
pesawat. Hal tersebut merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk
membuat rintisan usaha yang mendukung pendanaan organisasi.
Kemudian, di tahun 2018 SPEK-HAM telah menjalankan beberapa
rintisan usaha yakni pra koperasi.
Pra koperasi SPEK-HAM di mulai sejak berdirinya organisasi,
usaha ini di bentuk guna menjembatani kebutuhan- kebutuhan staff terkait
dengan kebutuhan financial. Awalnya, kegiatan ini hanya dilakukan untuk
simpan pinjam dan selalu pangkas tunai setiap tahunnya. Sejak 2010,
usaha ini kemudian muali dikelola layaknya koperasi atau pra koperasi
baik pembukuan maupun operasionalnya.
Perkembangan pra koperasi per bulan Oktober 2018 jumlah
anggota mencapai 46 orang yang terdiri dari staff, pihak eksternal, dan
kelompok perempuan. Melihat tingginya ajuan peminjaman anggota
(perorangan dan kelompok perempuan) dan keterbatasan asset yang
dikelola maka untuk mendukung perkembangan pra koperasi, organisasi

10
telah menurunkan dana untuk pemupukan modal sebesar Rp 56.500.000.
Dengan aset yang dikelola berupa Simpanan Pokok sebesar Rp 11.000.000,
Simpanan Wajib sebesar Rp 28.066.973, dan Simpanan Sukarela sebesar
Rp 84.757.635.
D. Mitra Kerja SPEK-HAM
Mitra kerja sama dari Yayasan SPEK-HAM Surakarta terdiri atas
beberapa sektor dan instansi atau lembaga. Dalam sektor pemerintahan,
SPEK-HAM bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Dinas UMKM, Dinas
Sosial, PTPAS, IPAS, dan Baznaz. Selain itu, SPEK-HAM juga menjalin
kerja sama dengan sektor swasta lainnya. Selanjutnya, SPEK-HAM juga
bekerja sama dengan lembaga dana seperti Baznaz. Dalam bidang media
massa bekerja sama dengan Immanuel FM dan www.spekham.org.

11
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
A. Persiapan
Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi merupakan kegiatan yang
bertujuan guna memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa Sosiologi
pada institusi mitra di luar Universitas Sebelas Maret baik itu pemerintah,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta atau Non-Governmental
Organization (NGO) yang lingkup tugasnya relevan dengan Program
Studi Sosiologi. Pelaksanaan Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi ini
dilaksanakan pada masa liburan semester 5 supaya Kegiatan Magang
Mahasiswa Sosiologi dapat dilaksanakan secara maksimal. Dalam
pelaksanaannya, mahasiswa dituntut untuk mempersiapkan segala
sesuatunya secara disiplin dan mandiri.
Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi ini diharapkan dapat
menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan inovatif dalam bekerja nantinya.
Dengan adanya kegiatan magang ini, mahasiswa akan memperoleh
pengalaman kerja yang dapat digunakan sebagai bekal guna menempuh
dunia kerja yang nyata setelah mendapatkan gelar Sarjana Sosial. Oleh
karena itu, di dalam pelaksanaan kegiatan magang ini harus di jalani
secara teratur dan disiplin. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
persiapan kegiatan magang yaitu sebagai berikut:
1. Mengikuti sosialisasi dan pembekalan magang yang diadakan oleh
prodi bersama dengan Kepala Prodi Sosiologi, Koordinator Kegiatan
Magang Mahasiswa Sosiologi, dan Mahasiswa Sosiologi 2018.
2. Menentukan tema atau fokus yang diminati dan mencari lembaga atau
yayasan yang sesuai dengan tema atau fokus tersebut.
3. Penulis menentukan tempat magang di Yayasan Solidaritas Perempuan
Untuk Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM).
4. Mengumpulkan berbagai informasi terkait dengan lembaga atau
yayasan dari website, sosial media, teman maupun kakak tingkat dan

12
juga dosen untuk mendapat pertimbangan terkait dengan tempat
magang.
5. Mengajukan permohonan magang dan mempersiapkan berkas-berkas
yang diperlukan sebagai bahan pengajuan kegiatan magang. Dalam
pengajuan surat izin magang.
6. Melakukan pertemuan dengan pihak Yayasan SPEK-HAM untuk
membehas tentang rencana magang dan rentan waktu pelaksanaan
magang.
7. Selanjutnya penulis diberikan penjelasan terkait dengan divisi dan
program yang dilakukan oleh Yayasan SPEK-HAM.
8. Penulis mulai melakukan kegiatan magang sesuai dengan kurun waktu
dan kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua instansi.
B. Pelaksanaan
Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi (KMMS) Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik di Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan
dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Surakarta dilaksanakan pada :
Waktu : 04 Januari s.d. 26 Februari 2021
Tempat : Yayasan Solidaritas Perempuan untuk Kemanusiaan dan
Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Surakarta
Alamat : Jl. Srikoyo No. 20 RT 01 RW 04 Karangasem, Laweyan,
Surakarta, 57145, Jawa Tengah, Indonesia
Telepon : 0271-714057
Email : spek-ham@indo.net.id; spekhamsurakarta@gmail.com
Website : www.spekham.org
Berikut ini merupakan time schedule Kegiatan Magang Mahasiswa
Sosiologi :
Tabel 1. Time Schedule Kegiatan Magang
No Kegiatan Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pengenalan instansi

13
magang
2 Proses pelaksanaan
kegiatan magang
3 Melengkapi data
untuk pembuatan
laporan magang

C. Proses Magang
Kegiatan magang dimulai pada tanggal 4 Januari 2021 dengan
menyampaikan maksud dan tujuan magang. Selama kegiatan magang,
mahasiswa diharuskan untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan
yang dilakukan oleh Yayasan SPEK-HAM. Mahasiswa yang sedang
magang di Yayasan SPEK-HAM pada saat itu hanya satu orang, yaitu
penulis. Proses pelaksanaan magang dilakukan selama 50 hari, selama
proses magang penulis diarahkan melakukan kegiatan-kegiatan yang
biasanya dilakukan oleh sebuah LSM dalam memberikan pendampingan
kepada masyarakat. Dalam kegiatan magang ini, pembimbing penulis dari
instansi berasal dari divisi pencegahan dan penanggulangan kekerasan
berbasis masyarakat. Selain itu, penulis juga dilibatkan dalam kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan SPEK-HAM seperti pendampingan
korban kekerasan, konseling korban, rapat, sosialisasi, dan FGD.
Proses magang penulis dimulai pada minggu pertama yaitu tanggal
4 Januari 2021 yang merupakan awal kegiatan magang dan perkenalan
divisi-divisi yang ada di Yayasan SPEK-HAM. Pertemuan pertama di
minggu pertama ini, peserta magang diperkenalkan dengan profil dari
Yayasan SPEK-HAM, divisi-divisi, serta program-program kerja yang
dilakukan yayasan. Pemaparan divisi beserta program kerja dilakukan oleh
pihak yayasan yang bertanggung jawab ketika menerima peserta magang.
Divisi dan program kerja yang dipaparkan yaitu divisi PPKBM
(Penanganan dan Penanggulangan Kekerasan Berbasis Masyarakat) yang
bekerja untuk melakukan pencegahan dan penanganan kasus kekerasan

14
berbasis gender seperti kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual,
dan berbagai kasus kekerasan pada perempuan dan anak lainnya berbasis
gender di wilayah Jawa Tengah. Selanjutnya divisi kesehatan masyarakat
(KesMas) dengan kegiatan berupa pembentukan dan penguatan
masyarakat peduli kesehatan reproduksi di eks karisidenan Surakarta dan
pemeriksaan deteksi dini kenker leher rahim, infeksi menular seksual, dan
tes HIV serta permasalahan kesehatan reproduksi bekerja sama dengan
layamam kesehatan reproduksi pemerintah. Divisi yang terakhir yaitu
ekonomi dan lingkungan atau sustainable livelihood dengan kegiatan yang
dilakukan bersama komunitas perempuan dampingan yaitu program
penglolaan bank sampah di Surakarta, program pertanian terpadu, inisiasi
pembentukan dan penguatan BumDes, riset partisipatif bersama kelompok
dampingan, serta pendampingan kelompok perempuan untuk pengelolaan
dan produksi aneka olahan makanan salah satunya olahan bunga mawar
menjadi the mawar, kripik mawar, dan sirup mawar pada Putri Mawar
(Cluntang) Musuk. Peneliti memperoleh bagian untuk magang di divisi
Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Berbasis Masyarakat.
Minggu pertama di mulainya kegiatan magang ini, penulis
menangani data kasus kekerasan terhadap perempuan. Penulis ditugaskan
untuk mengarsipkan berkas korban kekerasan dan mengunggah data-data
tersebut pada laman TITIAN PEREMPUAN, yakni sistem informasi
penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan berbasis online yang
digunakan sebagai forum pengada layanan bagi perempuan korban
kekerasan. Selain pendataan via digital, penulis juga melakukan pendataan
pada buku kasus dan memberikan penomoran serta pemilahan pada kasus
yang sudah selesai ditangani, kasus yang sedang berada pada tahapan
konseling, kasus yang sedang dalam proses persidangan, maupun kasus
yang termasuk dalam pengaduan awal.
Minggu kedua, penulis mengurus laman sosial media SPEK-HAM
mulai dari website, Instagram, Facebook, Anchor, dan Spotify. Dalam
mengurus laman sosial media, penulis mengelola website dengan

15
mengganti tata letak website serta menambahkan menu pada laman
spekham.org. Dalam mengelola website sendiri, penulis sudah dibekali
skill yang dimiliki sebelum melamar menjadi mahasiswa magang.
Pengelolaan website terdiri dari penunggahan artikel, pengubahan tata
letak, pembuatan slider, serta penambahan widgets pada laman website
SPEK-HAM. Pada minggu kedua penulis juga mengikuti rapat internal
divisi PPKBM yang membahas mengenai rekap data kasus kekerasan
tahun 2020.
Di minggu ketiga kegiatan magang, penulis melakukan kegiatan
yang sama dengan minggu pertama dan minggu kedua yakni pendataan
kasus dan pengelolaan sosial media. Di minggu kedua penulis melakukan
editing podcast. Serta di minggu kedua penulis membantu dalam
melakukan siaran radio Immanuel yang bekerjasama dengan SPEK-HAM.
Dalam siaran tersebut membawakan tema “Kelibatan Laki-Laki dalam
Kesehatan Reproduksi”. Pada minggu ketiga, penulis mulai menerima
konseling kasus yang dialami oleh para client. Penulis mendampingi
korban dalam bercerita mengenai kronologi kasus yang dia alami untuk
kemudian dilakukan pendataan dan ditindaklanjuti. Dalam hal ini, penulis
menerima kunjungan secara langsung oleh client dan melakukan home
visit ke rumah client.
Minggu keempat, penulis membuat draft administrasi penanganan
kasus yang meliputi surat kuasa, konseling hukum, kronologi kasus, serta
pengarsipan data yang dibutuhkan untuk menindaklanjuti kasus secara
hukum. Selain itu, pada minggu keempat penulis mulai diperbolehkan
untuk mengikuti proses penegakan keadilan bagi para client atau korban.
Penulis mendampingi proses hukum pertama kalinya di Pengadilan Agama
Klaten. Dalam mendampingi client, penulis bertugas untuk mendaftarkan
antrean sidang dan mengurus administratif yang berhubungan dengan
admin pengadilan.
Selanjutnya di minggu kelima, penulis melakukan pendampingan
sidang di Pengadilan Negeri Surakarta dengan agenda mediasi. Selain itu,

16
selama 7 hari tersebut penulis menerima pengaduan korban atau client
baru dan menghabiskan waktu di kantor dengan mengisi form “Laporan
Catatan Akhir Tahunan KOMNAS PEREMPUAN 2020”.

Pada minggu keenam, penulis berkunjung ke Pengadilan Agama


Sukoharjo untuk mendaftarkan surat kuasa bersama advokat hukum dari
SPEK-HAM. Hari berikutnya, penulis melakukan pendampingan
client/korban untuk melaksanakan sidang pembuktian kasus. Selanjutnya,
penulis melakukan kunjungan ke rumah korban KDRT dan korban
kekerasan seksual untuk melakukan wawancara. Selain itu, penulis juga
melakukan kunjungan ke PTPAS (Unit Pelayanan Terpadu Perempuan dan
Anak Surakarta) untuk melakukan koordinasi terkait kasus yang sedang
berjalan.

Pada minggu ketujuh, penulis melakukan rekap perkembangan


bank sampah dan pra-koperasi SPEK-HAM selama tahun 2020, serta
melakukan pembuatan foldering untuk mengklasifikasikan wilayah
paralegal. Penulis juga melakukan layanan konseling kepada client/korban
baru serta membuatkan surat kuasa untuk ditandatangani. Selain itu,
penulis juga melakukan pertemuan need assessment dengan perempuan
kelompok rentan dan paralegal serta LSM lain yang menangani kasus
kekerasan.

Di minggu kedelapan, penulis melakukan kunjungan ke Balai Desa


Juwiring untuk melakukan sosialisasi mengenai perubahan UU
Perkawinan. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh masyarakat Juwiring beserta
perangkat desa yang ada. Selajutnya, penulis juga melakukan
pendampingan sidang di Pengadilan Agama Karanganyar dengan agenda
mediasi. Pada minggu terakhir ini, penulis juga melakukan rekapan
mengenai data kasus kekerasan, pembuatan desain untuk social media,
editing podcast, serta pengelolaan website. Di hari terakhir, penulis
melakukan perpisahan dengan pihak SPEH-HAM.

17
Adapun beberapa agenda kegiatan yang dilakukan selama proses
magang di Yayasan SPEK-HAM antara lain sebagai berikut:

Tabel 2. Agenda Kegiatan Magang

No Kegiatan Deskripsi Kegiatan

1. Rekap data kasus kekerasan Dalam kegiatan ini, penulis melakukan


rekapan mulai dari menuliskan laporan
aduan pada form yang telah
disediakan, melakukan pengarsipan
dengan pemberian nomor pada setiap
kasus, dan pendataan tertulis pada
buku kasus SPEK-HAM.
2. Home visit korban Melakukan kunjungan ke rumah
korban kekerasan dalam rumah tangga
untuk melakukan pendampingan
korban.
3. Konseling kasus Penulis dalam hal ini menerima aduan
kasus yang dilaporkan baik melalui
sosial media maupun korban yang
datang langsung ke kantor SPEK-
HAM. Selama proses konseling,
penulis menanyakan kronologi kasus
kepada korban dan mencatat detail
kronologinya pada buku kasus.
4. Rapat internal divisi Penulis mendegarkan dan mengikuti
Penanganan dan Pencegahan rapat internal divisi PPKBM mengenai
Kekerasan Berbasis progress kasus yang telah selesai,
Masyarakat sedang berjalan, dan dalam proses
pengaduan.
5. Editing podcast dan live Membantu menyiapkan peralatan

18
radio selama siaran jarak jauh serta
melakukan editing pada produk
podcast SPEK-HAM untuk diunggah
ke laman spotify dan anchor SPEK-
HAM.
6. Social Media Handling Penulis memegang dan mengelola
akun sosial media SPEK-HAM seperti
Facebook, Twitter, Spotify, Anchor,
Website, dan Instagram. Dalam hal
ini, penulis melakukan unggahan
konten dan membuat desain untuk
diupload pada semua sosial media
tersebut. Selain itu, penulis juga
melakukan layouting, editing konten,
pengubahan tata letak, pembuatan
slider, serta pengubahan tata menu
pada website SPEK-HAM.
7. Konseling Hukum Penulis melakukan crosscheck ulang
kronologi kasus mulai dari awal
hubungan antara pelaku dengan
korban, pembuatan surat kuasa untuk
advokat, serta pembuatan surat-surat
penting yang berkaitan dengan
pengadilan.
8. Pendampingan korban Dalam hal ini, penulis melakukan
pendampingan mulai dari menerima
aduan hingga menemani sampai di
pengadilan.
10. Pertemuan di PTPAS dengan Dalam pertemuan ini, penulis
korban menerima aduan kasus korban yang

19
menyerahkan kasusnya ke PTPAS
untuk kemudian diambil alih oleh
SPEK-HAM.
11. Pertemuan dengan pihak Dalam pertemuan ini membahas
PTPAS mengenai konsultasi kasus korban
lintas provinsi.
12. Pertemuan rencana mediasi di Dalam pertemuan ini, membahas
PTPAS dengan korban mengenai rencana korban yang ingin
melakukan mediasi dengan pelaku
melalui PTPAS dan SPEK-HAM.
13. Rekap data bank sampah dan Penulis melakukan pendataan
pra-koperasi SPEK-HAM mengenai data bank sampah dan pra-
koperasi SPEK-HAM selama tahun
2020.
14. Rekap data dalam “Catatan Penulis membuat pendataan dan
Akhir Tahun KOMNAS penggolongan kasus yang telah
PEREMPUAN 2020” dilaporkan kepada SPEK-HAM
berdasarkan kriteria tertentu untuk
dimasukkan dalam CATATAN
AKHIR TAHUN KOMNAS
PEREMPUAN 2020.
15. Sosialisasi Perubahan UU Pertemuan ini membahas mengenai
No. 16 Tahun 2019 tentang perubahan UU Perkawinan. Penulis
Perubahan Atas UU No. 1 bertugas untuk mencatat atau
Tahun 1974 tentang melakukan notulensi selama
Perkawinan di Balai Desa keberjalanan sosialisasi tersebut
Pundungan. bersama dengan masyarakat Desa
Pundungan.
16. Pertemuan Need Assessment Pertemuan ini membahas mengenai
Perempuan Kelompok Rentan kebutuhan lembaga penanganan isu

20
dengan lembaga yang kekerasan dan pemberdayaan
menangani isu kekerasan dan perempuan serta kendala yang
pemberdayaan perempuan dihadapi oleh lembaga-lembaga
dan anak Jawa Tengah. tersebut dalam menangani kasus.

D. Kendala Magang
Dalam keberjalanan magang ini, penulis tentunya tak luput dari
tantangan dan hambatan dalam melakukan aktivitas magang baik yang
bersumber dari dalam maupun dari luar. Proses magang sendiri tentunya
berjalan sangat panjang, mulai dari pra-magang, masa magang, maupun
pasca magang. Selama proses tersebut, penulis menjumpai hambatan dan
kendala yang dihadapi ketika melaksanakan kegiatan magang. Kendala
tersebut antara lain:
1. Kegiatan magang yang merupakan kegiatan wajib mahasiswa
Sosiologi ini merupakan hal yang pertama kali dilakukan oleh penulis.
Proses pencarian magang pun terkendala oleh pandemi yang mana
membatasi aktivitas penulis dalam proses pencarian tempat magang.
Hal ini dikarenakan beberapa tempat magang banyak yang tidak
membuka magang pada waktu tersebut.
2. Kegiatan magang ini merupakan sarana bagi penulis untuk
memperoleh pengalaman dalam mengenal dunia kerja. Penulis baru
pertama kali bersinggungan dengan isu kekerasan dan hukum. Untuk
itu, penulis perlu penyesuaian yang cukup lama untuk menghadapi isu-
isu tersebut.
3. Pada awal magang, penulis harus bisa menyesuaikan dengan
lingkungan kerja yang mana jauh dari kehidupan perkuliahan.
Sehingga penulis merasa canggung ketika berinterkasi dengan pegawai
SPEK-HAM pada waktu awal magang.
4. Penulis pada saat memasuki kantor di hari pertama magang belum
mendapatkan bagian divisi mana penulis akan bekerja. Hal tersebut

21
mengakibatkan penulis kebingungan akan kejelasan saat magang hari
pertama.
5. Adanya pandemi menyebabkan keterbatasan penulis dalam
beraktivitas turun lapangan.
6. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Surakarta
mengharuskan adanya pembatasan kegiatan di kantor pula. Hal
tersebut menyebabkan kantor menerapkan sistem shift masuk kepada
pegawai dan anak magang. Oleh karena itu, selama 3 minggu awal
penulis hanya bekerja di kantor dan dari rumah.
7. Pemberlakuan PSBB pun menyebabkan pelayanan di Pengadilan pun
harus ditutup selama 3 minggu di awal magang. Hal tersebut
menyebabkan banyaknya penumpukan kasus di awal tahun dan
menyebabkan penulis serta pegawai SPEK-HAM kewalahan dalam
menangani kasus karena keterbatasan SDM yang hanya 3 orang
ditambah penulis.
E. Pembahasan
1. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Kekerasan menurut Undang-Undang Nomor 23 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga menyebutkan bahwa
kekerasan adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama
perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan
secara fisik, seksual, psikologi, dan/atau penelantaran rumah tangga
termasuk ancaman melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Sedangkan pada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan ancaman kekerasan adalah setiap perbuatan
secara melawan hukum berupa ucapan, tulisan, gambar, simbol, atau
gerakan tubuh baik dengan atau tanpa menggunakan sarana yang
menimbulkan rasa takut atau mengekang kebebasan hakiki seseorang.

22
Kekerasan dalam rumah tangga bisa dilakukan kepada siapa saja
terutama adalah kepada istri. Kekerasan terhadap istri merupakan
bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan yang paling umum dan
dilaporkan terjadi dalam semua masyarakat dengan berbagai latar
belakang ekonomi, agama, dan budaya (World Health Organization,
2021).
Kekerasan terhadap istri merupakan salah satu bentuk dari adanya
kekerasan dalam rumah tangga. Bentuk tingkat kekerasan terhadap istri
dapat diklasifikasikan menjadi beragam, diantaranya: kekerasan fisik,
kekerasan seksual, kekerasan secara psikologis, dan kekerasan
ekonomi yang tiap bentuknya dapat berdiri sendiri atau terjadi dalam
waktu yang bersamaan (Rusyidi, 2018). Kekerasan fisik merupakan
bentuk yang paling sering dilaporkan, dengan diikuti kekerasan
kekerasan seksual, psikologi dan ekonomi (KOMNAS PEREMPUAN,
2021).
2. Strategi Pendampingan Yayasan Solidaritas PEREMPUAN Untuk
Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (SPEK-HAM) Terhadap
Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Fenomena kekerasan dalam rumah tangga merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan. Masalah tersebut erat kaitannya dengan
perempuan dan anak yang mana sebagai korban dari adanya kekerasan.
Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya menimpa pada perempuan
sebagai istri maupun laki-laki sebagai suami, tetapi kekerasan dalam
rumah tangga juga bisa terjadi pada anak. Kekerasan dalam rumah
tangga tidak hanya berbentuk kekerasan fisik. Namun, kekerasan
dalam rumah tangga juga bisa berbentuk kekerasan seksual, kekerasan
psikis, dan kekerasan ekonomi.
Di Indonesia sendiri, tingkat kekerasan dalam rumah tangga
tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari rekapan kasus Catatan
Tahunan KOMNAS Perempuan pada tahun 2019 dan 2020. Pada tahun
2019, terdapat 4.783 kasus KDRT dalam bentuk kekerasan fisik, 2.807

23
kasus dalam bentuk kekerasan seksual, 2.056 kasus dalam bentuk
kekerasan psikis, dan 1.459 kasus dalam bentuk kekerasan ekonomi.
Sedangkan pada tahun 2020 terdapat 2.025 kasus KDRT dalam bentuk
kekerasan fisik, 1.983 kasus dalam bentuk kekerassan seksual, 1.792
kasus dalam bentuk kekerasan psikis, dan 680 kasus dalam bentuk
kekerasan ekonomi.
Kekerasan tentunya membutuhkan penanganan yang serius dan
memiliki dasar perlindungan hukum tersendiri. Perlindungan dan
penanganan tersebut dapat terimplementasikan dengan adanya
lembaga hukum yang menangani kekerasan. Salah satunya adalah
dengan berdirinya lembaga sosial masyarakat yang bergerak dalam
bidang hukum atau lembaga bantuan hukum.
Di Surakarta sendiri, Yayasan Solidaritas Perempuan Untuk
Kemanusiaan dan HAM (SPEK-HAM) merupakan salah satu lembaga
swadaya masyarakat yang bergerak dalam isu penanganan kasus hak
asasi manusia, pemberdayaan masyarakat, dan kesehatan masyarakat
terutama bagi perempuan. Yayasan SPEK-HAM juga merupakan
lembaga bantuan hukum yang merespon akan isu-isu pelanggaran hak
asasi manusia. Hak asasi manusia tersebut salah satunya adalah
kekerasan, baik kekerasan seksual maupun kekerasan dalam rumah
tangga. Tujuan pokok dari berdirinya yayasan ini juga tidak lain tidak
bukan untuk menangani kasus kekerasan baik yang terjadi pada
perempuan, anak, maupun kaum marginal seperti LGBTQ.
Selain menangani kasus kekerasan, SPEK-HAM juga memiliki
peran dalam membangun wawasan masyarakat akan isu-isu kekerasan.
Pembangunan wawasan masyarkat tersebut dilakukan dengan
menyebarkan infografis mengenai kekerasan, hak-hak perempuan,
serta perlindungan bagi perempuan dan anak melalui platform sosial
media yang dimiliki. Selain itu SPEK-HAM juga seringkali melakukan
sosialisasi ke beberapa daerah sebagai sarana keterbukaan pengetahuan
kepada masyarakat.

24
Dalam penanganan kasus sendiri, SPEK-HAM melakukan
pendampingan mulai dari pengaduan hingga proses penanganan kasus.
Dalam hal ini, SPEK-HAM menerapkan pendampingan terjun
langsung ke lapangan dan dengan target se-Karisidenan Surakarta
(Solo, Karanganyar, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, dan
Sragen). Upaya penanganan kasus SPEK-HAM sendiri dimulai dengan
penyebaran informasi kepada masyrakat terutama masyrakat
menengah ke bawah bahwasanya ada lembaga bantuan hukum yang
bisa menjadi sumber bantuan untuk menegakkan kasus kekerasan,
terutama kekerasan dalam rumah tangga.
Untuk memberikan pendampingan kepada korban sendiri, SPEK-
HAM membuka sarana aduan kasus melalui sosial media, home visit¸
maupun dengan datang ke kantor secara langsung. Langkah pertama
yang dilakukan oleh korban adalah memberikan laporan aduan kepada
pihak SPEK-HAM melalui salah satu dari tiga cara tersebut. Melalui
sosial media, SPEK-HAM memberikan sarana untuk berkeluh
mengenai kasus yang dialami korban dan dari situlah korban mulai
diberikan dampingan. Selain itu, SPEK-HAM juga membuka layanan
aduan dengan datang ke kantor dan setelahnya akan diadakan
konseling awal kasus. Dimana korban menceritakan kronologi kasus
yang dilaporkan dan pihak SPEK-HAM mencermati kasus serta
melakukan pendataan kasus tersebut pada buku kasus untuk
ditindaklanjuti. Sarana aduan juga dilakukan oleh SPEK-HAM dengan
mendatangi rumah korban yang tidak bisa melakukan aduan secara
langsung ke kantor SPEK-HAM. Pegawai akan mendatangi rumah
korban untuk mencari tahu lebih lanjut kronologi kasus yang menimpa
korban.
Berangkat dari kronologi kasus tersebut, diperlukan upaya
pendampingan korban untuk mengusut kasus yang sedang terjadi.
Dilakukanlah assessment untuk mengetahui apa kebutuhan korban.
Laporan aduan tidak hanya dilakukan sekali saja. Pihak SPEK-HAM

25
perlu melakukan konseling hukum kepada korban untuk mengetahui
seluk beluk serta detail dari kronologi kasus yang diadukan. Konseling
hukum dilakukan oleh lawyer SPEK-HAM dengan waktu yang telah
disepakati antara lawyer dan korban atau client. Korban atau client
ditanyakan kejelasan, apakah setelah adanya kasus KDRT tersebut
korban dan suami Setelah melakukan konseling hukum, penanganan
dilakukan dengan pembuatan surat kuasa dan surat gugatan untuk
melanjutkan ke persidangan. SPEK-HAM mempersiapkan berkas
administratif korban untuk mengadukan kasus lebih lanjut ke ranah
hukum. Dalam mendaftarkan persidangan, korban atau client hanya
menunggu pendaftaran dari pihak SPEK-HAM. Setelah kasus sidang
didaftarkan, lawyer harus melakukan pendaftaran surat kuasa ke
Pengadilan Agama maupun Pengadilan Negeri untuk setelahnya
menunggu penentuan hari persidangan. Selain itu, pendamping SPEK-
HAM atau lawyer juga harus membayar biaya panjar perkara untuk
mendaftarkan sidang tersebut.
Selama penantian proses sidang, korban atau client didampingi
melalui komunikasi intens untuk menanyakan kesiapan dalam sidang.
Apabila sudah memasuki hari persidangan, korban atau client
didampingi oleh lawyer SPEK-HAM bersama dengan pendamping. Di
Pengadilan, pendamping bertugas untuk mendampingi dan
mendaftarkan antrean untuk persidangan. Dalam persidangan sendiri
dibagi menjadi beberapa tahap, tahap pertama yang selalu dilakukan
adalah mediasi. Mediasi sendiri merupakan tahapan dimana kedua
belah pihak saling bertemu untuk didamaikan oleh hakim sebagai
mediator yang ditunjuk di Pengadilan. Apabila mediasi berhasil, maka
bisa dikatakan bahwa keduabelah pihak kembali rujuk. Namun, apabila
sidang mediasi tersebut gagal maka akan dilanjutkan proses
pemeriksaan perkara.
Tahapan lain persidangan setelah mediasi adalah sidang yang berisi
pembacaan surat gugatan penggugat, dimana surat gugatan yang telah

26
diajukan ke Pengadilan tersebut dibacakan oleh penggugat atau majelis
hakim dan sebelum diberikan kesempatan oleh majelis hakim kepada
tergugat memberikan jawabannya. Apabila penggugat menyatakan
tidak ada perubahan dan tambahan dalam surat gugatan, maka
persidangan dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Apabila sudah
dilakukan pembacaan surat gugatan, pihak SPEK-HAM mendampingi
pula dalam jawaban tergugat, replik penggugat, duplik penggugat,
hingga pembuktian. Pada pembuktian sendiri lawyer maupun client
memberikan bukti-bukti baik berupa surat maupun saksi-saksi secara
bergantian yang diatur oleh hakim. Setelah itu dilakukanlah
kesimpulan dari hasil pemeriksaan selama sidang berlangsung dan
diadakanlah musyawarah majelis hakim hingga terwujudnya putusan
hakim pada sidang berikutnya. Selama keberjalanan sidang, lawyer
dari SPEK-HAM melakukan pendampingan dan membantu client
dalam persidangan. Selain itu, pihak SPEK-HAM juga membantu
dalam mengurus berkas-berkas perisdangan hingga keluar putusan.
Dalam menangani dan mendampingi kasus KDRT, SPEK-HAM juga
bekerjasama dengan pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Surakarta.

27
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan yang telah dibuat
penulis adalah:
1. Yayasan SPEK-HAM adalah lembaga swadaya masyarakat yang juga
lembaga bantuan hukum yang berfokus pada isu-isu hak asasi
perempuan, penguatan reproduksi, pemberdayaan perempuan, serta
penguatan hak sipil perempuan dan kaum marjinal. Melalui Kegiatan
Magang Mahasiswa Sosiologi (KMMS) ini, penulis memiliki
kemampuan dan pengetahuan akan isu-isu penguatan hak asasi
manusia, pemberdayaan, serta penegakan hukum korban kekerasan.
2. Strategi penanganan dan pendampingan korban diawali dengan
menerima dan mendengarkan pengaduan awal dari client atau korban
untuk kemudian ditindak lanjuti. Setelah pengaduan, dilakukanlah
assessment untuk mengetahui apa kebutuhan korban. Apabila
membutuhkan tindakan hukum, maka dilakukanlah konseling hukum.
Pendampingan sendiri dilakukan selama awal pengaduan, assessment
kebutuhan korban hingga proses persidangan selesai. Dalam
melakukan penanganan kasus, SPEK-HAM bekerjasama dengan
KOMNAS Perempuan dan Unit Pelayanan Terpadu Perempuan dan
Anak Kota Surakarta.
3. Selain menangani kasus, SPEK-HAM juga memiliki fungsi dalam
memberikan edukasi kepada masyarakat terkait isu-isu kekerasan, hak
asasi manusia, dan isu gender melalui sosialisasi kepada masyarakat
luas. Sosialisasi tersebut bisa dilakukan melalui platform sosial media
maupun dengan penyelenggaraan sosialisasi secara langsung
B. Saran

28
Sebagai peserta Kegiatan Magang Mahasiswa Sosiologi (KMMS),
penulis memiliki beberapa saran yang kiranya mampu membangun
berbagai pihak untuk mencapai hal yang lebih baik, antara lain sebagai
berikut :
1. Bagi Program Studi
a. Perlunya membangun dan mempererat jaringan dengan tempat
magang sehingga hubungan kerja sama antara keduanya dapat
terus terbina dan terjaga. Termasuk juga membangun relasi dan
komunikasi antara dosen program studi dengan tempat magang
sehingga tidak terbatas selama waktu kegiatan magang masasiswa
saja.
b. Selain itu, diperkukan juga pembinaan dalam pengembangan fokus
kajian guna meningkatkan kualitas mahasiswa dan mempercepat
masa studi.
2. Bagi Yayasan SPEK-HAM
a. Diharapkan pegawai yayasan SPEK-HAM terus memiliki
semangat juang yang tinggi untuk menanggulangi kasus kekerasan,
isu hak asasi manusia, kesehatan masyarakat, serta pemberdayaan
masyarakat.
b. Pegawai yayasan SPEK-HAM diharapkan selalu kompak dalam
menghadapi isu-isu yang diperjuangkan.

DAFTAR PUSTAKA
KOMNAS PEREMPUAN, 2021. Lembar Fakta dan Poin Kunci Catatan
Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2020, Jakarta: KOMNAS PEREMPUAN.

Rusyidi, B., 2018. Definisi Kekerasan Terhadap Istri di Kalangan Mahasiswa


Kesejahteraan Sosial. Social Work Journal, VII(1), pp. 1-12.

World Health Organization, 2021. https://www.who.int. [Online]


Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/violence-
against-women
[Accessed 04 June 2021].

29
LAMPIRAN

30
1.1.LOG BOOK KEGIATAN MAGANG
AGENDA HARIAN
KEGIATAN MAGANG MAHASISWA SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITUK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

Nama : Rufaidah Fajriati Andini


NIM : D0318060
Tempat Magang : Yayasan Solidaritas Perempuan Untuk Kemanusiaan dan
HAM (SPEK-HAM)

No. Hari, Tanggal Tempat dan Waktu Keterangan

1. Kamis, 24 Kantor SPEK-HAM Mengajukan surat permohonan


Desember (16.30 WIB) magang ke Yayasan SPEK-
2020 HAM
2. Senin, 04 Kantor SPEK-HAM - Hari pertama magang.
Januari 2020 (08.30 WIB)
(10.00 WIB) - Berkenalan dengan pegawai
SPEK-HAM.
(13.00 s.d. 16.00 WIB) - Mengisi waktu luang
dengan membaca buku di
kantor.

3. Selasa, 05 Kantor SPEK-HAM - Syukuran dan makan


Januari 2021 (08.30 s.d. 15.00 WIB) bersama di kantor atas
pencapaian SPEK-HAM
pada tahun 2020.
4. Rabu, 06 Kantor SPEK-HAM - Membaca buku mengenai
Januari 2021 (09.30 s.d. 11.30 WIB) perspektif gender dan

31
(13.00 s.d. 16.00 WIB) hukum.
- Membaca data kasus
kekerasan tahun 2020.
5. Kamis, 07 Gentan, Sukoharjo - Home visit client untuk
Januari 2021 (09.00 WIB) menerima aduan kasus
kekerasan.
Kantor SPEK-HAM - Rapat internal Divisi
(13.00 s.d. 16.00 WIB) Penanganan dan
Penanggulangan Kasus
Berbasis Masyarakat.
6. Jumat, 08 Kantor SPEK-HAM - Rapat Friday Morning SPEK-
Januari 2021 (09.00 s.d. 11.30 WIB) HAM

(13.30 s.d. 15.00 WIB) - Menerima aduan kasus baru


dari client
7. Senin, 11 LIBUR PSBB
Januari 2021
8. Selasa, 12 LIBUR PSBB
Januari 2021
9. Rabu, 13 Kantor SPEK-HAM - Mengelola konten website
Januari 2021 (10.00 s.d. 15.00 WIB) SPEK-HAM.
- Mengelola Facebook, Twitter,
dan Instagram SPEK-HAM.
10. Kamis, 14 LIBUR PSBB
Januari 2021
11. Jumat, 15 Kantor SPEK-HAM - Menjadi notulen pada diskusi
Januari 2021 (10.00 s.d. 11.45 WIB) internal SPEK-HAM dengan
pembahasan “Undang-Undang
Kebiri Kimia pada Pelaku
Tindak Kekerasan Seksual”.

32
(13.00 s.d. 16.00 WIB) - Membuat rekapan sebaran
data kasus yang ditangani
SPEK-HAM pada tahun 2020.
12. Senin, 18 Kantor SPEK-HAM - Memberikan penandaan
Januari 2021 (10.00 s.d. 15.00 WIB) berkas pada map kasus
terlapor 2020.
13. Selasa, 19 LIBUR PSBB
Januari 2021
14. Rabu, 20 Gentan Sukoharjo - Melakukan home visit client
Januari 2021 (10.00 s.d. 13.00 WIB) untuk menerima aduan
keberlanjutan kasus.
(15.00 s.d. 16.00 WIB) - Melakukan pendataan
administratif client yang akan
melakukan proses sidang.
15. Kamis, 21 LIBUR PSBB
Januari 2021
16. Jumat, 22 Kantor SPEK-HAM - Melakukan editing podcast
Januari 2021 (10.00 s.d. 15.00 WIB) yang berjudul “Peran Laki-
Laki Dalam Kesehatan
Reproduksi Perempuan” mulai
dari pembuatan cover art
hingga editing audio untuk
diunggah pada Anchor dan
Spotify SPEK-HAM.
17. Senin, 25 LIBUR SHIFT - Membuat surat kuasa untuk
Januari 2021 diajukan ke Pengadilan Negeri
Surakarta agar proses sidang
dapat berjalan dengan lancar.
- Menerima aduan kasus baru
dari client.

33
18. Selasa, 26 Kantor SPEK-HAM - Melakukan rekapan data bank
Januari 2021 (09.00 s.d. 14.00 WIB) sampah dan pra-koperasi
SPEK-HAM tahun 2020.
(15.00 s.d. 16.00 WIB) - Entry data kasus kekerasan
terbaru yang diadukan.
19. Rabu, 27 Kantor SPEK-HAM - Membuat daftar perkara
Januari 2021 (10.00 s.d. 15.00 WIB) kasus yang belum selesai dan
masih dalam proses
penanganan.
- Menerima aduan kasus baru
dari client
- Mengisi form untuk rekapan
CATATAN TAHUNAN
KOMNAS PEREMPUAN
2020.

20. Kamis, 28 LIBUR SHIFT


Januari 2021
21. Jumat, 29 Kantor SPEK-HAM - Friday Morning SPEK-
Januari 2021 (09.00 s.d. 11.30 WIB) HAM dengan bahasan
“Alokasi Dana Bumi Desa”.
(13.00 s.d. 16.00 WIB) - Melanjutkan isian form
CATATAN TAHUNAN
KOMNAS PEREMPUAN
2020.
22. Senin, 01 Kantor SPEK-HAM - Mengelola tata letak widgets,
Februari 2021 (09.00 s.d. 11.30 WIB) menu, konten, slider, dan tab
(13.00 s.d. 15.00 WIB) bar website SPEK-HAM.
23. Selasa, 02 Kantor SPEK-HAM - Melakukan konseling hukum
Februari 2021 (10.00 s.d. 12.00 WIB) kepada client.

34
(13.00 s.d. 16.00 WIB) - Editing podcast SPEK-HAM
x MERAPI 96.3 FM
mengenai “Pencegahan dan
Penanganan Kasus
Kekerasan Terhadap
Perempuan”
24. Rabu, 03 Kantor SPEK-HAM - Membuat label foldering
Februari 2021 (09.00 s.d. 15.00 WIB) untuk paralegal.
- Mengisi daftar perkara
25. Kamis, 04 UPT Pelayanan - Melakukan pertemuan di
Februari 2021 Terpadu Perempuan PTPAS dengan korban atau
dan Anak Kota client baru yang dilimpahkan
Surakarta dari PTPAS ke SPEK-HAM.
(10.00 s.d. 15.00 WIB)
26. Jumat, 05 Kantor SPEK-HAM - Membuat daftar foldering
Februari 2021 (10.00 s.d. 12.00 WIB) untuk paralegal.
27. Senin, 08 Kantor SPEK-HAM - Membuat transkrip
Februari 2021 (10.00 s.d. 12.00 WIB) wawancara yang dilakukan
oleh lawyer.
- Menerima aduan kasus dari
client baru.
28. Selasa, 09 Kantor SPEK-HAM - Membantu menyelesaikan
Februari 2021 (10.00 s.d. 15.00 WIB) laporan pertanggungjawaban
SPEK-HAM pada tahun
2020.
29. Rabu, 10 Kantor SPEK-HAM - Membantu mempersiapkan
Februari 2021 (10.00 s.d. 12.00 WIB) siaran radio dengan
Immanuel FM.
(13.00 s.d. 15.00 WIB) - Melakukan entry data kasus
terbaru.

35
30. Kamis, 11 Pengadilan Agama - Melakukan pendampingan
Februari 2021 Klaten sidang client.
(09.00 s.d. 15.00 WIB)
31. Jumat, 12 HARI LIBUR
Februari 2021 NASIONAL
32. Senin, 15 Kantor SPEK-HAM - Melanjutkan isian data kasus
Februari 2021 (09.00 s.d. 10.00 WIB) terbaru di buku kasus.

UPT Pelayanan - Melakukan diskusi dan


Terpadu Perempuan konsultasi perihal kasus yang
dan Anak Kota melibatkan antar-provinsi
Surakarta kepada pihak PTPAS.
(11.00 s.d. 12.00 WIB)

Pengadilan Agama - Mendaftarkan surat kuasa


Sukoharjo khusus untuk sidang client.
(14.00 s.d. 16.00 WIB)
33. Selasa, 16 Pengadilan Negeri - Melakukan pendampingan
Februari 2021 Surakarta sidang mediasi client.
(10.00 s.d. 14.00 WIB)

Kantor SPEK-HAM - Melakukan editing podcast


(14.30 s.d. 16.00 WIB) dan membuat cover art
untuk diunggah di sosial
media SPEK-HAM.
34. Rabu, 17 Kantor SPEK-HAM - Mengisi surat pengaduan
Februari 2021 (10.00 – 16.30 WIB) untuk kasus yang diadukan
secara online.
- Mengisi data kasus baru di
buku kasus.

36
35. Kamis, 18 Kantor SPEK-HAM - Melakukan pendampingan
Februari 2021 (10.00 s.d. 11.00 WIB) konseling hukum dan
mengurus pemberkasan
adminstratif client.

UPT Pelayanan - Mendengarkan dan berdikusi


Terpadu Perempuan aduan client lama perihal
dan Anak Kota kasus baru dan
Surakarta berkomunikasi dengan pihak
(12.30 s.d. 16.00 WIB) PTPAS.
36. Jumat, 19 Pengadilan Agama - Melakukan pendampingan
Februari 2021 Sukoharjo sidang client.
(09.00 s.d. 11.30 WIB)

Bakalan, Polokarto, - Kunjungan ke rumah korban


Sukoharjo kekerasan seksual.
(13.00 s.d. 15.00 WIB)
37. Senin, 22 Kantor Jaringan Radio - Melaksanakan pertemuan
Februari 2021 Komunitas Indonesia “Need Assassement”
(09.00 s.d. 17.00 WIB) bersama Dinas Perempuan
dan Anak Jawa Tengah serta
lembaga yang menangani
isu-isu sosial perempuan.
38. Selasa, 23 Kantor Balai Desa - Mengadakan penyuluhan
Februari 2021 Pundungan, Klaten hukum berupa sosialisasi UU
(10.00 s.d. 13.30) No. 16 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas UU No. 1
Tahun 1974 tentang
Perkawinan.

37
Kantor SPEK-HAM - Menerima aduan kasus baru
(14.30 s.d. 16.00 WIB) dari client.
39. Rabu, 24 Kantor SPEK-HAM - Mengelola konten website
Februari 2021 (09.00 s.d. 12.00 WIB) SPEK-HAM dan
menyelesaikan editing
podcast.
(14.00 s.d. 17.00 WIB) - Rapat internal Divisi
Pencegahan dan
Penanggulangan Kekerasn
Berbasis Masyarakat.
40. Kamis, 25 Pengadilan Agama - Melakukan pendampingan
Februari 2021 Karanganyar persidangan client.
(09.00 s.d. 14.00 WIB)
41. Jumat, 26 Kantor SPEK-HAM - Syukuran dan makan besar
Februari 2021 (09.00 s.d. 11.30 WIB) bersama pegawai SPEK-
HAM
(13.00 s.d. 14.00 WIB) - Perpisahan magang.
42. Sabtu, 27 Kantor SPEK-HAM - Pertemuan dengan kelompok
Februari 2021 (15.00 s.d. 18.00 WIB) LGBT untuk mengadakan
diskusi.

38
1.2 Dokumentasi Kegiatan Magang

Gambar 1. Pengelolaan website SPEK-HAM.

Gambar 2. Pengelolaan podcast SPEK-HAM.

39
Gambar 3. Database kasus kekerasan terhadap Perempuan (TITIAN
PEREMPUAN).

Gambar 4. Kegiatan pemberkasan adminstratif client.

40
Gambar 5. Kegiatan Friday Morning dengan tema “Alokasi Dana Bumi
Desa”.

Gambar 6. Rapat Divisi Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan


Berbasis Masyarakat dan melakukan pemberkasan kasus tahun 2020.

41
Gambar 7. Kegiatan pengisian form CATATAN AKHIR TAHUN KASUS
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN 2020.

Gambar 8. Kegiatan konseling atau pengaduan awal kasus dari client.

42
Gambar 9. Kegiatan diskusi dengan Unit Pelayanan Terpadu Perempuan
dan Anak Kota Surakarta.

Gambar 10. Kegiatan konseling dengan client di Unit Pelayanan Terpadu


Perempuan dan Anak Kota Surakarta.

43
Gambar 11. Sosialisasi Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan di
Balai Desa Pundungan.

Gambar 12. Kegiatan pendampingan sidang di Pengadilan Agama Klaten

44
Gambar 13. Kegiatan pendampingan sidang di Pengadilan Negeri
Surakarta dan Pengadilan Agama Sukoharjo.

Gambar 14. Perpisahan dengan rekan-rekan SPEK-HAM.

45

Anda mungkin juga menyukai