BERTAHAN HIDUP
(Studi Kasus Di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Unit Pelaksana Teknis
Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita Kota Kediri)
LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Praktik Kerja Sosial Keagamaan (PKSK)
NIP. 197307042005012003
Disusun Oleh ;
Naila Fauziah
NIM. 9.337.077.18
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
(Studi Kasus Di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Unit Pelaksana Teknis
Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita Kota Kediri)
NAILA FAUZIAH
NIM. 9.337.077.18
Laporan kegiatan praktik kerja sosial keagamaan (pksk) ini telah disetujui oleh :
Kediri,......................................
Mengetahui
NIP. 197207252006041003
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, kita memuji-Nya, dan meminta
dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat petunjuk
dari Allah, maka tidak akan ada yang menyesatkannya dan barang siapa yang sesat
maka tidak ada petunjuk baginya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan
bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Semoga doa, shalawata tercurah
pada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan
sahabat serta siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat. Aamiin.
Dalam menyelesaikan laporan ini peneliti menyadari bahwa masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik saran dan masukan yang sifatnya membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan tugas laporan ini kedepannya agar tidak
terulang kembali. Selama proses penyusunan tugas laporan praktikum ini, penulis
telah banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dengan
pihak teirkait.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................
Halaman Persetujuan...............................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................................ii
Daftar Isi….............................................................................................................iii
Abstrak....................................................................................................................vi
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
BAB II .............................................................................................................. 10
LANDASAN TEORI........................................................................................ 10
iii
B. Perempuan Produktif dalam Keluarga ..................................................... 11
D. Subjek Penelitian..................................................................................... 19
BAB IV ............................................................................................................. 25
iv
BAB V............................................................................................................... 41
PEMBAHASAN ............................................................................................... 41
BAB VI ............................................................................................................. 45
PENUTUP ........................................................................................................ 45
A. Kesimpulan ............................................................................................. 45
B. Saran ....................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………..…………..47
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………49
v
ABSTRAK
Naila Fauziah, 2021. Strategi Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Dalam
Bertahan Hidup (Studi Kasus Di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Unit Pelaksana
Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita Kota Kediri). program studi Sosiologi
Agama, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri. Dosen Pembimbing
Lapangan Yuli Darwati, M.Si.
vi
Hasil penelitian ini adalah Strategi Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)
dalam bertahan hidup yaitu dengan mengikuti program pelatihan dan dapat dilihat
dari beberapa tahapan program pelatihan ini. Diantara tahapan-tahapan yang
dilakukan adalah : Tahapan Assesment / Pengungkapan Masalah, Tahapan
Pembinaan dan Bimbingan, Tahapan Resosialisasi, Tahapan Pembinaan Lanjut, dan
Tahapan Terminasi. Selanjutnya, faktor pendukung dan faktor penghambat WRSE
dalam bertahan hidup. Faktor pendukung pertama yaitu adanya bentuk pendampingan
terhadap klien secara berkelanjutan, Kedua, adanya partisipasi masyarakat yang tinggi
dalam melakukan program pemberdayaan, Ketiga, adanya modal sosial yang
dimiliki oleh masyarakat. Adapun faktor-faktor penghambat WRSE dalam bertahan
hidup yang pertama yaitu kurangnya minat klien terhadap program yang diberikan
oleh dinsos, kedua, pemberian program kerja yang kurang dapat diminati oleh klien
dan ketiga yaitu rendahnya etos kerja klien.
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
juga sosial, budaya dan politik. 1 Kemiskinan yang disebabkan oleh faktor
1
Sriharini, “Strategi Pemberdayaan Masyaraka Miskin” dalam Model-model
Kesejahteraan Sosial Islam Perspektif Filosofis dan Praktis (Yogyakarta: PT Lkis, 2007) , 110.
2
Ahmad Hikamuddin, Masyarakat Konsumtif, dalam
http://sosbud.kompasiana.com/2013/04/08/masyarakat-konsumtif-544253.html (diakses pada
tanggal 29 November 2021).
1
dengan karakter yang konsumtif, Indonesia akan selalu tergantung pada
sangatlah penting. Selain sebagai pengurus rumah tangga dalam hal ini
masyarakat, bangsa dan negara. Dalam hal ini, harus ada dorongan dan
3
Dina Martiany, “Perspektif Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Sosial” dalam
Pembangunan Sosial Wacana Implementasi dan Pengalaman Empirik, Tim Peneliti Kesejahteraan
Sosial Pusat Pengkajian Data dan Informasi Sekretarian Jendersl DPR RI (tkp:2010) , .26.
2
kesempatan agar para perempuan dapat memaksimalkan potensi yang ada
pada diri mereka. Potensi pada diri perempuan tidak kalah dengan yang ada
pada diri seorang laki-laki bahkan jauh lebih besar. Jika potensi tersebut
4
Aan Zainal Hafid, “Keberfungsian Sosial Pada Perempuan Rentan” dalam Secercah Cahaya
Menuju Kesejahteraan Perempuan (Sebuah Kajian), Kementerian Sosial RI Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan Keluarga (tkp: 2010) , 110-126.
3
usaha ekonomis produktif (UEP).
berbagai macam strategi agar mereka dapat bertahan hidup dengan kondisi
yang sekarang ini. Oleh karena itu, maka peneliti ingin mengkaji tentang
Kediri).
B. Fokus Penelitian
2. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang dihadapi wanita rawan
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
4
a. Penelitian ini digunakan sebagai pengetahuan dan menambah
masalah tersebut.
2. Secara praktis
E. Penelitian Terdahulu
5
Tri Setyowati (2015), “Strategi Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Berkah
Lestari Di Dusun Karangkulon Desa Wukirsari Imogiri Bantul” (N.D.): 50. http://digilib.uin-
suka.ac.id/id/eprint/18837. Diakses 30 November 2021.
5
pemberdayaan itu terhadap perekonomian anggota kelompok tersebut.
Berkah Lestari yang merupakan bentukan LSM Dompet Dhuafa dan juga
masyarakat setempat walaupun batik cap dan batik printing sudah mulai
6
potensi sumber daya pesisir untuk pengembangan ekowisata, 2)
potensi perikanan dan terumbu karang, (2) sumber daya buatan yaitu
3. Penelitian Sri Marwanti dan Ismi Dwi Astuti yang menjelaskan tentang
6
I Putu Ananda Citra,”Strategi Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengembangan Ekowisata Wilayah
Pesisir di Kabupaten Bulelang”. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol. 6 No. I April 2017.
7
beberapa permasalahan terkait penyelenggaraan pemberdayaan
diskusi, dan studi dokumen. Hasil penelitian ini adalah model bernama
kesejahteraan. 7
7
Sri Marwanti dan dwi Astuti, “Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Melalui Pengembangan
Kewirausahaan Keluarga Menuju Ekonomi Kreatif Di Kabupaten Karanganyar”. Jurnal.SEPA : Vol.
9 No.1 September 2012, 134 – 144.
8
memutus mata rantai kemiskinan. 8
wanita rawan sosial ekonomi. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan
bertahan hidup.
8
Kunarti, “Model Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Perempuan Melalui Poklahsar”. Skripsi.
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah Pati. 2013.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Pemberdayaan
keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial. 10
9
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis Pembangunan
Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), 58.
10
Ibid., 59-60.
10
pembangunan kesejahteraan sosial dengan jalan memanfaatkan potensi dan
Dalam kebudayaan Jawa, selama ini dikenal ada mitos peran bagi
dengan berkembangnya zaman, peran macak, masak dan manak sudah harus
rumah tangga, sebaliknya perempuan yang bekerja dianggap hal yang tidak
sesuai. Pola pikir seperti itu yang menjadikan kaum perempuan masih dalam
11
Ibid., 63
11
zona ketertinggalan. 12
terkecil yaitu keluarga. Peran perempuan dalam keluarga sama halnya seperti
laki-laki. Apalagi jika dalam suatu keluarga tersebut yang menjadi kepala
suami meninggal, ditinggal suami tanpa kabar, suami sakit parah dan lain
(bekerja), baik itu di dalam rumah maupun di luar rumah sehingga masalah
dalam keluarga adalah masalah ekonomi, yaitu masalah yang terkait dengan
12
Tim Monografi Lembaga Studi Realino, “Perempuan dalam Budaya Jawa” dalamPerempuan
dan Politik Tubuh Fantastis Edisi 9 (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 24
12
C. Teori AGIL Talcott Parson
sebagian teori sosial yang dipaparkan oleh Talcott Parson mengenai struktur
stabil.
sebagai berikut :
13
wilayah tertentu mengharuskan untuk beradaptasi, belajar menyesuaikan
ekonomi, dimana wanita rawan sosial ekonomi adalah wanita yang kurang
kehidupan pada saat ini, mereka harus belajar kembali tentang bagaimana
hidup pada kondisi yang sekarang ini, menyesuaikan pola hidup dengan
2. Tujuan (Goal). Yakni sebuah sistem harus mampu menentukan tujuan dan
individu dalam mencapai tujuan dari sistem itu sendiri. Kembali pada cita-
cita seorang wanita rawan sosial ekonomi, mereka tentu memiliki tujuan
selalu maju mengapai tujuan. Karena jika tidak memiliki sebuah tujuan
14
dan cita-cita maka sistem didalam masyarakat atau keluarga akan mandek
kehidupan sosial bangsa Indonesia agar tercipta masyarakat yang adil dan
15
terjadi konflik di dalamnya.
4. Latensy. Pada akhirnya di dalam masyarakat itu harus ada Latensi atau
nilai dasar serta norma-norma yang dianut bersama oleh para anggota
pola atau struktur yang ada dengan menyiapkan norma dan nilai-nilai
13
George Ritzer. Teori Sosiologi : Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan
Terakhir Postmodern, ke delapan. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012). 185
16
Kehidupan sosial sebagai suatu sistem sosial memerlukan terjadinya
sebut saja karena tidak adanya kesadaran bahwa mereka merupakan sebuah
kesatuan, menjadikan sistem tersebut tidak teratur. Suatu sistem sosial akan
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
lebih penting dari suatu barang atau jasa seperti fenomena, kejadian, dan
gejala sosial adalah makna di balik keejadian tersebut yang dapat dijadikan
individu yang terkait oleh tempat, waktu, atau ikatan tertentu. Studi kasus
makna dan memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kasus sama sekali
kesimpulan dari populasi. Kesimpulan studi kasus hanya berlaku untuk kasus
tersebut. Tiap kasus bersifat unik atau memiliki karakteristik sendiri yang
14
M. Junaidi Ghony, Metode Penelitian Kualitatif (Jogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014), 25.
18
berbeda dengan kasus lainnya. 15
B. Kehadiran Peneliti
C. Lokasi Penelitian
Karena di kantor UPT ini terdapat klien dengan kategori Wanita Rawan
Sosial Ekonomi (WRSE), yang mana klien dengan kategori tersebut menjadi
D. Subjek Penelitian
Kantor Dinas Sosial Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya
15
M. Junaidi Ghony, Metode Penelitian Kualitatif , 62.
16
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2018), 112.
17
Basrowi dan Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: Rineka Cipta,2008),188
19
E. Data dan Sumber Data
narasi. Berdasrkan sumbernya, data dibedakan atas data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama
atau tangan pertama dilapangan. Sumber data ini bisa responden atau subjek
1. Observasi
atau dasar dan paling tua, karena kita selalu terlibat dengan proses
18
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktek (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013),
42.
20
konteks laboratorium maupun dalam konteks alamiah. Observasi yang
2. Wawancara
atau lebih saling berhadapan yang mengarah pada suatu masalah tertentu.
informasi.
3. Dokumentasi
19
Imam Gunawan, METODE PENELITIAN KUALITATIF Teori dan Praktek (Jakarta: Bumi Akasar,
2013). 143-144.
21
data dalam penelitian untuk meneliti data hostoris. Teknik dokumentasi
pada masa kini diperlukan dalam penelitian kualitatif dan menjadi salah
satu yang tidak bisa dipisahkan. Hal dikarenakan banyak data yang
tersimpan dalam bentuk dokumen dan artefak yang baru disadari dan
penelitian. 20
G. Analisis Data
Analisis data adalah tahap awal atau tahap penting dari penelitian
karena dari analisis diperoleh temuan baik substantif maupun formal. Pada
sehingga diperoleh sebuah temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin
20
Imam Gunawan, METODE PENELITIAN KUALITATIF Teori dan Praktek (Jakarta: Bumi Akasar,
2013), 175-178.
22
1. Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, mencari dan
21
Imam Gunawan, METODE PENELITIAN KUALITATIF Teori dan Praktek (Jakarta: Bumi Akasar,
2013), 209-211.
23
pengecekan keabsahan data yang berfungsi sebagai pembanding atau
mengecek data yang telah ada seperti hasil wawancara, hasil observasi dan
22
Deny Nofriansyah, Penelitian Kualitatif Analisis Kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2018), 12.
24
BAB IV
Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) dan Pekerja Seks (PS) untuk diberikan
Departemen Sosial Provinsi Jawa Timur dengan nama Panti Sosial Karya
2000, kemudian ditetapkan lagi perda prov. Jatim nomor 14/2002 melalui
pokok dan fungsi pelaksana teknis dinas sosial provinsi Jawa Timur.
No. 119 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, dengan nama UPT RSTS
25
menjadi RSBKW (Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita) Kediri sesuai
asusila, wanita korban perdagangan orang dan wanita tuna susial dari
yang sangat kompleks dan saling terkait, antara lain kemiskinan, faktor
Jawa Timur memiliki salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi
Sosial Bina Karya Wanita Kediri yang merupakan unsur pelaksana Dinas
penunjang tertentu.
Adapun Visi dan Misi UPT Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita
a. Visi
penyandang masalah.
26
b. Misi
Evaluasi
Prasarana
Kepegawaian
27
11 Edi Susilo, S.Sos Petugas Keamanan PNS
Sosial
dan Kesehatan
dan Kesehatan
Kasar
Sosial Bina Karya Wanita (RSBKW) Kota Kediri adalah sebagai berikut :
28
a. Kedudukan
Jawa Timur.
b. Tugas Pokok
c. Fungsi
mempunyai fungsi
29
individu, keluarga, dan masyarakat
9. Pelaksanaan ketatausahaan
Dinas
a. Sasaran pelayanan
b. Kriteria pelayanan
30
5. Bersedia mengikuti program pelayanan di panti
c. Seleksi
2. Tahapan Penerimaan
b. Wawancara
c. Pencatatan data
d. Registrasi
a. Pengisian kuosioner
b. Wawancara
c. Konsultasi
a. Pembinaan fisik
sehat.
b. Bimbingan mental
31
Bimbingan keimanan dan ketaqwaan, pembentukan
sikap kerja yang baik serta tingkah laku yang baik pula
di masyarakat.
c. Bimbingan sosial
d. Bimbingan ketrampilan
5. Tahapan Resosialisasi
e. Penyaluran
f. Rujukan
7. Tahapan Terminasi
32
rehabilitasi sosial bagi eks klien yang sudah kembali normal
masyarakat.
shift pertama mulai pukul 07.00 – 14.00 WIB. Kemudian dilanjutkan oleh
shift dua mulai pukul 14.00 – 20.00 WIB. Selama proses Praktik Kerja
33
NO HARI JAM KEGIATAN
34
12.00 - 15.30 ESQ
35
09.45 - 12.00 Kerajinan tangan membuat tas
tangan plastik
B. Paparan Data
“Aku nok kene i maune di kon guru sekolahku biyen mbak, guru ku i
muni awakmu no J kemampuanmu nok nyalon i apik, iki lo enek nggon
pelatihan gratis nok Kediri meluo. Terus dadine aku yo melu daftar mbak.
Terus nek sok mari teko kene aku kapene buka salon dewe nok omah” 24
23
Wawancara Klien berinisial R, 25 November 2021.
24
Wawancara Klien berinisial J, 25 November 2021.
36
Kemudian diungkapkan juga oleh klien yang berinisial E :
“Aku ki nok omah nganggur mbak, nah daripada nganggur aku ya melu
pelatihan nok kene, itung-itung ya gae ngembangne kemampuan ku, terus
nek wis mari teko kene aku buka usahaku kuwi mbak”25
dalam bertahan hidup juga disampaikan oleh beberapa klien yang telah
“Faktor pendukunge kuwi mbak dalam program pelatihan iki kuwi akeh
masyarakat sing minat dan berpartisipasi mengikuti kegiatan iki. Terus
penghambate nek menurutku program-program selama pelatihan kuwi lo
mbak koyok mboseni ngono”27
25
Wawancara Klien berinisial E, 25 November 2021.
26
Wawancara Klien berinisial R, 25 November 2021.
27
Wawancara Klien berinisial J, 25 November 2021.
37
“Menurutku faktor pendukunge iku masyarakat koyok nduweni
kepercayaan sing podo nek ancen pelatihan iki dadi strategi ne mereka
dalam bertahan hidup. Dan faktor penghambate iku kurang semangat e
wong-wong dalam bekerja”28
C. Temuan Penelitian
(RSBKW) Kota Kediri dan dilakukan mulai dari observasi, wawancara dan
yaitu klien yang berkategori Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE). Setelah
bertahan hidup yang pertama yaitu kurangnya minat klien terhadap program
28
Wawancara Klien berinisial E, 25 November 2021.
38
yang diberikan oleh dinsos, kedua, pemberian program kerja yang kurang
dapat diminati oleh klien dan ketiga yaitu rendahnya etos kerja klien.
39
BAB V
PEMBAHASAN
pihak dinas sosial dan dapat dilihat dari beberapa tahapan program
assesment terlebih dahulu, kita akan mengetahui latar belakang, potensi, dan
Seperti, pembinaan fisik (Kegiatan bimbingan ini untuk melihat cara hidup
sehat secara teratur, hidup disiplin agar kondisi badan selalu sehat),
kerja yang baik serta tingkah laku yang baik pula di masyarakat), bimbingan
ketrampilan tata rias rambut, tata rias wajah, tata busana, tata boga, tata
border, aneka kerajinan tangan disesuaikan dengan bakat dan minat). Dalam
40
pemberian program kegiatan ini diharapkan akan lebih sesuai kebutuhan
klien karena berdasarkan data hasil assesment. Dalam tahapan ketiga yaitu
keempat yaitu tahapan pembinaan lanjut, yang mana dalam tahapan ini para
selesai, maka tahapan yang terakhir yaitu tahapan terminasi, dimana dalam
bagi eks klien yang sudah kembali normal dan dapat menjalankan fungsi
sumber daya yang ada di lapangan ini, tim pelaksana program akan lebih
41
Faktor pendukung dan penghambat WRSE dalam bertahan hidup.
klien secara berkelanjutan, hal ini dimaksud agar klien mampu bertahan hidup
masyarakat yang tinggi. Ketiga, adanya modal sosial yang dimiliki oleh
hidup yang pertama yaitu kurangnya minat klien terhadap program yang
diberikan oleh dinsos, kedua, pemberian program kerja yang kurang dapat
diminati oleh klien dan ketiga yaitu rendahnya etos kerja klien. Ketiga faktor
pemberdayaan.
berhasil.
42
mengimplementasikan program tersebut dengan baik dan menghasilkan
produk nyata. Adapun hasil dari program tersebut yaitu WRSE mampu
(kelompok), yang mana ada beberapa kelompok yang berhasil dan ada
pemberdayaan tidak bisa berhasil dengan baik. Ketiga, dilihat dari segi
43
BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
BERTAHAN HIDUP (Studi Kasus Di Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Unit
Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Karya Wanita Kota Kediri). Peneliti
oleh pihak dinas sosial dan dapat dilihat dari beberapa tahapan program
Terminasi.
44
penghambat WRSE dalam bertahan hidup yang pertama yaitu kurangnya
minat klien terhadap program yang diberikan oleh dinsos, kedua, pemberian
program kerja yang kurang dapat diminati oleh klien dan ketiga yaitu
B. Saran
Saran untuk klien, lebih serius lagi dalam menjalani program-program yang
telah direncanakan oleh pihak dinas sosial. Dan lebih semangat lagi dalam
melakukan pekerjaannya.
45
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan , Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktek . Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013.
Hafid , Aan Zainal. Keberfungsian Sosial Pada Perempuan Rentan dalam Secercah
Cahaya Menuju Kesejahteraan Perempuan (Sebuah Kajian). Kementerian
Sosial RI Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan
Keluarga. tkp: 2010.
Tim Monografi Lembaga Studi Realino. Perempuan dalam Budaya Jawa dalam
Perempuan dan Politik Tubuh Fantastis Edisi 9.Yogyakarta: Kanisius, 1998.
46
Ananda Citra , I Putu. Strategi Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengembangan
Ekowisata Wilayah Pesisir di Kabupaten Bulelang. Jurnal Ilmu Sosial dan
Humaniora. Vol. 6 No. I April 2017.
47
LAMPIRAN - LAMPIRAN
48
49
50
51
52
53