Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN HASIL PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) INDIVIDU

DI DESA SILAU DUNIA KECAMATAN SILAU KAHEAN


KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2021

OLEH :

RIMA TRI WAHYUNI


20.122.009

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT JALUR TRANSFER


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Proposal : Laporan Hasil Praktek Belajar Lapangan (PBL) Individu di


Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten
Simalungun Tahun 2021
Nama Mahasiswa : Rima Tri Wahyuni
NPM : 20.122.009
Fakulas : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi : Kesehatan Masyarakat Jalur Transfer

Yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 November s/d 04 Desember Tahun 2021
di Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes


NPP.19580113.201402.1.002

Disetujui,

Kepala Desa Perlanaan Dosen Pembimbing PBL

Ahmad Fadli Viktor Edyward Marbun, SKM,


MKM

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal : Laporan Hasil Praktek Belajar Lapangan (PBL) Individu di


Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten
Simalungun Tahun 2021
Nama Mahasiswa : Rima Tri Wahyuni
NPM : 20.122.009
Fakulas : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Program Studi : Kesehatan Masyarakat Jalur Transfer

Telah diterima sebagai Laporan Praktek Belajar Lapangan (PBL) sesuai dengan
standart yang telah ditetapkan oleh Program Studi Kesehatan Masyarakat Program
Jalur Transfer Institut Kesehatan Deli Husada Delitua.

Pembimbing,

Viktor Edyward Marbun, SKM, MKM


NPP. 19941021.201312.1.001

Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua


Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes


NPP.19580113.201402.1.002

ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penyusun ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

kasih dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil praktek belajar

dengan tepat waktu. Laporan ini diajukan untuk membenuhi tugas mata kuliah

Praktek Belajar Lapangan (PBL) Pada Program Sarjana Jalur Transfer Fakultas

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua.

Di dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak

kekurangan dan kelemahan dan masih jauh dari sempurna, baik dari segi

penyusunan maupun isinya. Untuk itu juga mengharapkan kritik positif dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal yang mendatang.

Penyusun juga ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing, penerbit buku-

buku yang berkaitan dengan judul, dan situs-situs internet yang sangat membantu

dalam penyusunan makalah ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senatiasa memberkati setiap langkah kita

semua dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat nantinya demi menambah llmu

pengetahuan bagi kita semua.

Delitua, 08 Desember 2021

Rima Tri Wahyuni

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i


DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3
1.3 Tujuan PBL...........................................................................................3
1.1.1. Tujuan Umum..............................................................................3
1.1.2. Tujuan Khusus.............................................................................3
1.4 Manfaat PBL.........................................................................................4
BAB II DIAGNOSA MASALAH.........................................................................5
2.1 Analisis Situasi......................................................................................5
2.2 Waktu dan Lokasi..................................................................................5
2.3 Sampel...................................................................................................5
2.4 Instrumen Pengumpulan Data...............................................................6
2.5 Penetapan Masalah................................................................................6
2.6 Analisis Penyebab Masalah...................................................................6
2.7 Kerangka Akar Masalah Diagram Tulang Ikan (Fish Bone)...............7
2.8 Identifikasi Faktor Resiko Masalah.......................................................8
2.9 Pengolahan dan Analisis Data...............................................................9
BAB III PERENCANAAN PROGRAM............................................................10
3.1 Program Intervensi..............................................................................10
3.2 Anggaran Program..............................................................................11
3.3 SOP......................................................................................................12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................13
4.1 Deskripsi Lokasi..................................................................................13
4.2 Analisis Data.......................................................................................13
4.2.1 Karakteristik responden.............................................................13
4.2.2 Gambaran Kondisi fisik rumah dan perilaku merokok..............15
4.2.3 Analisis univariat.......................................................................16
4.2.4 Analisis bivariat.........................................................................16
4.3 Evaluasi...............................................................................................17

v
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................18
5.1 Kesimpulan..........................................................................................18
5.2 Saran....................................................................................................18

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

yang harus dihujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Berkaitan dengan hal

itu, Undang-Undang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan

menyatakan bahwa derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dicapai

melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Pembangunan yang

dilaksanakan harus dapat menjamin bahwa manfaatnya dapat diterima oleh semua

pihak, berdampak adil bagi perempuan dan laki-laki (Kemenkes RI, 2010).

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia, meningkatkan kesejahteraan manusia dan masyarakat serta untuk

mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Sarana dan

kebijakan pembangunan perumahan dewasa ini dirasakan pada golongan

masyarakat yang berpaling rendah, daerah kumuh, perkotaan, daerah perdesaan

dan daerah terpencil (Haris, 2017).

Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia dan juga merupakan

determinan kesehatan masyarakat. Karena itu, pengadaan rumah merupakan

tujuan fundamental yang kompleks dan tersedianya standar perumahan adalah isu

penting dari kesehatan masyarakat. Perumahan yang layak untuk tempat tinggal

harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga penghuninya tetap sehat. Perumahan

yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan sarana terkait, seperti

1
2

penyediaan air bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya

pelayanan sosial. (Krieger dan Higgins, 2019).

Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area

sekitarnya yang digunakan sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga

(UU RI No. 4 Tahun 1992). Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau

bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan

jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan

individu. (Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2021).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan

tempat berlindung dan beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang

menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga seluruh

anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh karena itu, keberadaan

rumah yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar fungsi dan

kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.

Administrasi kebijakan kesehatan di masyarakat adalah suatu proses

pengaturan kegiatan dan atau pelayanan kesehatan di dalam masyarakat.

Adminintrasi kebijakan kesehatan mencakup semua fungsi administrasi yaitu:

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, penganggaran, pengawasan,

evaluasi, penilaian, dll. dengan sasaran adalah individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat. Praktek Belajar Lapangan ini merupakan salah satu perwujudan

antara ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh dibangku kuliah Institut

Kesehatan Deli Husada Delitua Fakultas Kesehatan Masyarakat. Untuk itu

diterapkan dalam masyarakat khususnya keluarga dan para wanita/ibu, sehingga

diharapkan tercapainya warga masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.


3

Praktek Belajar Lapangan ini dilaksanakan di Desa Silau Dunia Kecamatan

Silau Kahean Kabupaten Simalungun. Praktek Belajar Lapangan ini dilakukan

dengan mengumpulkan data dari masyarakat terlebih dahulu yaitu dengan

memberikan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup kepada setiap rumah

tangga kemudian akan diolah dan menentukan prioritas masalah sehingga dapat

dilakukan program intervensi seuai dengan masalah yang dihadapi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka mahasiswa peserta PBL ingin membantu

masyarakat “bagaimana cara mengatasi berbagai masalah kesehatan yang sedang

dihadapi masyarakat sesuai dengan yang metode prioritas masalah di Desa Silau

Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun tahun 2021” ?

1.3 Tujuan PBL

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui masalah yang ada di masyarakat serta memberikan intervensi

sesuai masalah yang dihadapi sehingan dapat meningkatkan derajat kesehatan

yang setinggi-tinggi di Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten

Simalungun

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk menganalisis penyakit atau msalah kesehatan yang sedang dihadapi

masyarakat di Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten

Simalungun

2. Untuk membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang sedang

dihadapinya serta meningkatkan derajat kesehatan di Desa Silau Dunia

Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun


4

3. Untuk memberikan intervensi melalui penyuluhan kepada masyarakat sesuai

dengan masalah kesehatan yang dihadapi serta meningkatkan derajat kesehatan

di Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun

1.4 Manfaat PBL

1.4.1 Bagi mahasiswa

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan tugas akhir di semester akhir

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Jalur Transfer Fakultas

Kesehatan Masyarakat di Institut Kesehatan Deli Husada Delitua.

1.4.2 Bagi Desa Silau Dunia

Untuk membangun masyarakat Desa Silau Dunia secara keseluruhan dalam

mengatasi masalah kesehatan yang sedang dihadapi serta meningkatkan derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

1.4.3 Bagi Instantansi Pendidikan

Sebagai referensi diperpustakaan dan pedoman bagi mahasiswa yang akan

melakukan PBL selanjutnya terutama bagi mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat.
BAB II
DIAGNOSA MASALAH

2.1 Analisis Situasi

Dilakukan untuk mengenal masalah kesehatan di masyarakat dan diperoleh

melalui surrvei awal yaitu melakukan pendataan dan melakukan observai

lingkungan masyarakat, melakukan pengambilan data jumlah KK. Pengumpulan

data tersebut dilakukan untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat

Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun dengan

menggunakan alat bantu kuesioner. Penelitian kali ini menggunakan pendekatan

cross secctional yaitu salah satu studi observasional yang untuk menentukan

hubungan antara faktor resiko dengan kejadian penyakit. Dalam arti luas cross

sectional jenis penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya

satu kali pada satu saat.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik untuk melihat

gambaran masalah kesehatan yang terjadi baik dari segi kesehatan lingkungan,

kesehatan ibu dan anak, epidemiologi penyakit, gizi, perilaku, sarana prasarana

dan pelayanan kesehatan. Analisis penentuan masalah menggunakan metode Pan

America Health Organization dan fishbone.

2.2 Waktu dan Lokasi

Waktu pelaksanaan PBL adalah 22 November sampai dengan 4 Desember di Desa

Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun Tahun 2021.

2.3 Sampel

Pelaksanaan PBL di Desa Silau Dunia mengambil sampel secara Total Sampling.

Adapun yang menjadi populasi adalah warga Desa Silau Dunia yaitu sebanyak 32

5
6

KK. Besar sampel yang di ambil adalah keseluruhan populasi yang bersedia yakni

sebanyak 32 orang.

2.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.

2.5 Penetapan Masalah

Indikator Kesehatan Harapan Tercapai Gap


Influenza 90% 60% 40%
ISPA 90% 50% 50%
Demam typoid 90% 85% 25%
Diare 90% 80% 20%
PHBS 90% 60% 40%

2.6 Analisis Penyebab Masalah

Metode PAHO menitik beratkan masalah kesehatan berdasarkan prevalensi

penyakit yang menunjukkan besarnya masalah, kenaikan/meningkatnya prevalensi

(rate of increase), keinginan masyarakat mengatasi masalahn(degree of unmeet

need), keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah tersebut

teratasi, teknologi yang tersedia (technical feasibility), dan sumber daya yang

tersedia (resource availibility). Penentuan bobot masing-masing komponen

ditentukan oleh tim ahli (5-8 orang).

Penilaian dengan metode PAHO dilakukan oleh Tim (beberapa orang) dan

dibutuhkan ahli untuk menyatukan persepsi dari semua tim penilai, karena kalau

tidak maka akan banyak terjadi bias dalam penilaian. Setelah di beri skore masing

masing lalu di hitung skore akhirnya dengan rumus : M×S×V×C

Tabel 2.1 Metode Prioritas Masalah Pan America Health Organization


Masalah Kesehatan M S V C Nilai Ranking
Influenza 8 6 7 6 2016 3
ISPA 9 8 8 7 4032 1
Demam typoid 7 8 7 5 1960 4
Diare 6 5 7 7 1470 5
7

PHBS 9 7 8 6 3024 2

Berdasarkan tabel 2.1 diatas dapat diketahui setelah penghitungan skor

dapat dilihat bahwa prioritas masalah kesehatan yang ada di Silau Dunia di

dapatkan perioritas masalahnya adalah ISPA.

2.7 Kerangka Akar Masalah

Setelah penentuan ranking, maka prioritas masalah dianalisa akar penyebab

masalahnya dengan menggunakan metode Fish Bone Analysis. . Diagram Fish

Bone merupakan suatu alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan

secara grafik menggambarkan sacara detail semua penyebab yang berhubungan

dengan suatu permasalahan.

Manusia Dana

PHBS

Sarana Lingkungan

Tabel 2.2 Penyebab Masalah

Masalah Penyebab Masalah Intervensi

ISPA 1. Kondisi fisik rumah yang Penyuluhan


kurang sehat
2. Kebiasaan merokok
3. Pengetahuan yang rendah
4. Kurangnya partisipasi
petugas kesehatan
5. Sosial ekonomi
8

Pada Fish Bone Analysis diatas dapat diketahui bahwa masalah kesehatan

ISPA dalam teori H.L. Blum dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu perilaku, lingkungan

dan pelayanan kesehatan, sedangkan faktor genetika tidak masuk dalam ISPA.

Kondisi fisik rumah meliputi ventilasi, keadaan lantai rumah, atap rumah, dinding

rumah, kepadatan, dan perilaku masyarakat yang meliputi pengetahuan, sikap dan

tindakan yang berhubungan dengan kejadian ISPA.

2.8 Identifikasi Faktor Resiko Masalah

Untuk memenuhi ketepatan dan serta kelengkapan data terkait perilaku

hidup bersih dan sehat, maka perlu dilakukan adanya survey (wawancara) mencari

data primer dari masyarakat untuk mengidentifikasi faktor penyebab rendahnya

perilaku hidup bersih dan sehat dengan menggunakan instrument survey yang

valid dan reliabel berdasarkan kerangka akar faktor resiko masalah rendahnya

perilaku hidup bersih dan sehat. Langkah yang dilakukan adalah pembuatan

instrument berupa kuesioner digunakan sebagai acuan dalam survey.

2.9 Pengolahan dan Analisis Data

2.9.1 Pengolahan

Pengolahan data adalah suatu proses pemasukan data (input), transformasi data

(recode, transform), penyajian data dan interpretasi data (baik secara deskriptif

maupun inferensial).

2.9.2 Analisis data

Analisis data yang dilakukan ialah analisis deskriptif, dimana ditentukan ratio,

proporsi serta presentase dengan menggunakan alat bantu statistik yakni membuat

tabel distribusi frekuensi. Untuk kemudian selanjutnya memberikan gambaran


9

tentang hubungan antara perilaku dan pelayanan kesehatan dengan masalah

kesehatan yaitu rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Silau Dunia.
10

BAB III
PERENCANAAN PROGRAM

3.1 Program Intervensi

Tabel 3.1 Rencana Kerja di Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean
Kabupaten Simalungun
Lama
N Penanggun
Aktivitas Tujuan Kegiata Ket
o g Jawab
n
Peserta
1 Persiapan Verifikasi Data 2 hari
PBL
Penyusunan data dalam Peserta
2 Tabulasi 2 hari
bentuk tabel PBL
Mendapatkan prioritas Peserta 1 hari
4. Diskusi masalah yang akan di PBL
selesaikan.
Meningkatkan Peserta 1 hari
Penyuluha pemahaman/pengetahua PBL
5
n n masyarakat mengenai
ISPA
Menilai sejauh mana
tingkat keefektifan
penyuluhan praktik
belajar lapangan (PBL) Peserta
6. Evaluasi 1 hari
yang dilakukan terhadap PBL
tingkat pengetahuan
masyarakat mengenai
ISPA

3.2 Anggaran Program

Tabel 3.2 Anggaran Pelaksanaan Kegiatan


Alat dan Bahan Jumlah Harga Total
Masker 32 Rp. 2.000 Rp. 64.000
Snack 35 Rp. 5.000 Rp. 175.000
Transportasi - - -
Spanduk 1 Rp. 20.000 Rp. 20.000
Air mineral 2 kotak Rp. 20.000 Rp. 40.000
Administratif Rp. 20.000 Rp. 20.000
Total Rp.319.000
11

3.3 Standar Operasional Prosedur (SOP) Intervensi

Pokok Pembahasan : Penyebab, dampak dan Pencegahan ISPA

Sasaran : Masyarakat Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean

Kabupaten Simalungun

Tanggal : 29 November 2021

Tempat : Balai Desa Silau Dunia

Pukul : 14:00 WIB

Durasi : 60 menit

1. Materi Penyuluhan

a. Pengertian ISPA

b. Tingkat penyakit ISPA

c. Faktor penyebab kejadian ISPA

d. Pencegahan penyakit ISPA

2. Metode Penyuluhan

a. Tatap muka

b. Diskusi

3. Media

a. Slide

b. Pengeras suara
12

4. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Kegiatan
No Tahap Waktu Media
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 10 menit 1. Mengucapkan 1. Menjawab Pengera
dan salam salam s suara
Perkenalan 2. Memperkenalk 2. Mendengarkan
an diri dan menyimak
3. Menjelaskan
pokok bahasan
dan tujuan
pembahasan

3 Pelaksanaan 30 menit 1. Penyampaian 1. Mendengarkan Slide


Materi dan meyimak dan
2. Menjelaskan 2. Bertanya pengera
tentang mengenai hal - s suara
pengertian hal yang
ISPA belum jelas
3. Menjelaskan dan dimengerti
tentang
tingkatan
penyakit ISPA
4. Menjelaskan
tentang faktor
resiko penyakit
ISPA
5. Menjelaskan
cara
pencegahan
penyakit ISPA
5 Penutup 20 menit 1. Melakukan 1. Sasaran dapat Slide
Evaluasi menjawab dan
2. Menyimpulkan tentang pengeras
materi yang pertanyaan suara
telah yang diajukan
disampaikan. 2. Mendengar
3. Mengakhiri 3. Memperhatika
pertemuan dan n
menjawab 4. Menjawab
salam. salam
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi

Desa Silau Dunia merupakan salah satu desa yang ada di wilayah

Kecamatan Silau Kahean kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara.

Adapun batas wilayah Kabupaten Simalungun adalah :

1. Disebelah utara berbatasan dengan dengan Kabupaten Serdang Bedagai

2. Disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karo

3. Disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir

4. Disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Asahan

4.2 Analisis Data

4.2.1 Karakteristik responden

Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah masyarakat Silau Dunia

dengan jumlah 32 responden. Karakteristik responden adalah data yang

menguraikan atau menggambarkan identitas responden. Adapun karakteristik

responden terdiri dari jenis kelamin, pendidikan, usia, agama, suku, pekerjaan,

dan pendapatan.

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Desa Silau Dunia


Kecamatan Silau Kahean Tahun 2021

No Karakteristik n %
Jenis kelamin
1 Laki-laki 20 62,5
2 Perempuan 12 37,5
Pendidikan
1 Pendidikan dasar 4 12,5
2 Pendidikan menengah 20 62,5
3 Pendidikan tinggi 8 25,0
Usia
1 20-29 tahun 5 15,6
2 30-39 tahun 18 56,3

13
14

3 ≥40 tahun 9 28,1


Agama
1 Kristen 9 28,1
2 Islam 23 71,9
Suku
1 Batak 18 56,3
2 Jawa 10 31,3
3 Melayu 4 12,5
Pekerjaan
1 Wirausaha 9 28,1
2 Petani 14 43,8
3 Pegawai swasta 5 15,6
4 PNS 4 12,5
Pendapatan
1 < 2.000.000,00 8 25,0
2 2.000.000,00-3.000.000,00 15 46,9
3 >4.000.000,00 9 28,1
Total 32 100,0

Berdasarkan tabel karakteristik responden diatas, karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin didapatkan hasil mayoritas responden adalah jenis

kelamin laki-laki yaitu 20 orang (62,5%). Karakteristik responden berdasarkan

pendidikan didapatkan hasil mayoritas responden adalah pendidikan menengah

yaitu 20 orang (62,5%). Karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan

hasil mayoritas responden adalah usia 30-39 tahun yaitu 18 orang (56,3%).

Karakteristik responden berdasarkan agama didapatkan hasil mayoritas responden

adalah agama islam yaitu 23 orang (71,9%). Karakteristik responden berdasarkan

suku didapatkan hasil mayoritas responden adalah suku batak yaitu 18 orang

(56,3). Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil mayoritas

pekerjaan responden adalah petani yaitu 14 orang (43,8%). Karakteristik

responden berdasarkan pendapatan didapatkan hasil bahwa mayoritas pendapatan

responden adalah 2.000.000,00-3.000.000,00 yaitu 15 orang (46,9%).


15

4.2.2 Gambaran kondisi fisik rumah dan perilaku merokok

Identifikasi gambaran kondisi fisik rumah dan perilaku merokok digunakan

untuk mengetahui distribusi frekuensi dari kondisi fisik rumah dan perilaku

merokok responden. Adapun kondisi fisik rumah terdiri dari terdiri lantai rumah,

atap rumah, dinding rumah, dan kepadatan hunian.

Tabel 4.2 Distribusi Kondisi Fisik Rumah dan Perilaku Merokok Responden
di Desa Silau Dunia Kecamatan Silau kahean Tahun 2021

No Variabel n %
Ventilasi rumah
1 Memenuhi syarat 17 53,1
2 Tidak memenuhi syarat 15 46,9
Lantai rumah
1 Memenuhi syarat 22 68,8
2 Tidak memenuhi syarat 10 31,2
Atap rumah
1 25 25 78,1
2 Tidak memenuhi syarat 7 21,9
Dinding rumah
1 Memenuhi syarat 18 56,3
2 Tidak memenuhi syarat 14 43,8
Kepadatan hunian
1 Memenuhi syarat 3 9,4
2 Tidak memenuhi syarat 29 90,6
Perilaku merokok
1 Merokok 21 65,6
2 Tidak merokok 11 34,4
Total 32 100

Berdasarkan tabel kondisi fisik rumah dan perilaku merokok diatas,

distribusi berdasarkan venlitasi rumah responden didapatkan hasil mayoritas

adalah memenuhi syarat yaitu 17 orang (53,1%). Distribusi berdasarkan lantai

rumah responden didapatkan hasil mayoritas adalah memenuhi syarat yaitu 22

orang (68,8%). Distribusi berdasarkan atap rumah responden didapatkan hasil

mayoritas adalah memenuhi syarat yaitu 25 orang (78,1%). Distribusi berdasarkan


16

dinding rumah responden didapatkan hasil mayoritas adalah memenuhi syarat

yaitu 18 orang (56,3%). Distribusi berdasarkan kepadatan hunian responden

didapatkan hasil mayoritas adalah tidak memenuhi syarat yaitu 29 orang (90,6%).

Distribusi berdasarkan perilaku merokok responden didapatkan hasil mayoritas

adalah merokok yaitu 21 orang (65,6%)

4.2.3 Analisis univariat

Analisis univariat digunakan untuk menganalisis distribusi frekuensi dari

topik permasalahan. Analisis univariat digunakan untuk menganalisis distribusi

frekuensi pengetahuan responden tentang ISPA sebelum dan sesudah penyuluhan.

Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Responden tentang ISPA di Desa Silau


Dunia Kecamatan Silau Kahean tahun 2021

Pretest Posttest
Pengetahuan
n % n %
1 Kurang baik 22 68,8 0 0
2 Cukup baik 10 31,3 7 21,9
3 Baik 0 0 25 78,1
Total 32 100,0 32 100,0

Berdasarkan distribusi frekuensi analisis univariat diatas, distribusi

frekuensi pengetahuan responden tentang ISPA sebelum penyuluhan, mayoritas

responden memiliki pegetahuan kurang baik yaitu 22 orang (68,8%). Distribusi

frekuensi pengetahuan responden tentang ISPA sesudah penyuluhan, mayoritas

responden memiliki pegetahuan baik yaitu 25 orang (78,1%).

4.2.4 Analisis bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata skor

pengetahuan responden tentang ISPA sebelum dan sesudah penyuluhan di Desa

Desa Silau Dunia Kecamatan Silau kahean Tahun 2021.


17

Tabel 4.4 Hasil Uji dengan wilcoxon

Selisih
Pengukuran Mean±SD z p-value
Mean
Pretest 42,97±9,233
Pengetahuan 31,56 4,963 0,000
Postest 74,53±8,266

Berdasarkan tabel analisis bivariat diatas, diketahui perbandingan selisih

rata-rata skor pengetahuan responden tentang ISPA sebelum dan sesudah

penyuluhan diperoleh 31,56. Dari hasil analisis dengan uji wilcoxon diperoleh p-

value (0,000) dan z-hitung (4,963). Dari hasil p-value (0,000) < α (0,05) maka ada

perbedaan pengetahuan responden tentang ISPA sebelum dan sesudah penyuluhan

di Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean Tahun 2021.

4.3 Evaluasi

Tujuannya program evaluasi adalah untuk melihat sejauh mana tingkat

efektivitas penyuluhan praktik belajar lapangan (PBL) yang dilakukan terhadap

tingkat pengetahuan masyarakat mengenai ISPA yang menjadi masalah utama di

desa tersebut. Adapun dengan hasil evaluasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5 Evaluasi Penyuluhan Penyakit Hipertensi di Desa Silau Dunia


Kecamatan Silau Kahean Tahun 2021

Verifikasi
Aktivitas Hasil Indikator Keterangan
Objektif
Penyuluha 78% responden Masyarakat Survey Seluruh responden
n mengetahui yang mengikuti
tentang ISPA mengikuti penyuluhan
yaitu mengenai penyuluhan langsung.
pengertian
ISPA, tingkatan
penyakit ISPA,
faktor resiko
ISPA dan
pencegahan
penyakit ISPA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Masalah kesehatan terbesar di Desa Silau Dunia Kecamatan Silau kahean

Tahun 2021 secara berturut adalah ISPA, PHBS, Influenza, Demam Thypoid,

dan Diare. Dan yang menjadi prioritas dari 4 masalah tersebut adalah ISPA.

2. Penyebaran/pembagian kuesioner pre-test dan post-test yang dilaksanakan

tercapai 100% sesuai dengan yang diinginkan.

3. Pengetahuan masyarakat tentang ISPA meningkat 78% setelah dilakukan

penyuluhan.

5.1 Saran

5.1.1 Bagi Pemerintah Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean

Meningkatkan promosi kesehatan berupa penyuluhan secara berkala terutama

mengenai ISPA yang menjadi masalah utama di Desa Silau Dunia Kecamatan

Silau Kahean melihat rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai ISPA.

5.1.2 Bagi petugas kesehatan Desa Silau Dunia Kecamatan Silau kahean

Melakukan persuasi kepada masyarakat untuk mencegah kejadian ISPA dengan

menerapkan kondisi fisik rumah sehat dan mengurangi perilaku merokok.

5.1.3 Bagi masyarakat Desa Silau Dunia Kecamatan Silau kahean

Meningkatkan kesadaran serta kemauan masyarakat untuk ikut serta apabila ada

penyuluhan-penyuluhan mengenai kesehatan terutama penyuluhan tentang ISPA.

18

Anda mungkin juga menyukai