Di Susun Oleh:
Kelompok 2
Dimitri ilona : 20401009
M Sahrizal : 20401003
TA. 2022/2023
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Pengalaman
Belajar Lapangan” didusun 1 pantai cermin .
Dalam kegiatan PBL ini terdapat salah satu kegiatan diantaranya adalah
Kesehatan Jamban Di Keluarga, dalam penyusunan laporan PBL ini, kami
menyadari akan banyaknya kendala-kendala yang kami hadapi dilapangan.
Namun berkat bimbingan Dosen pembimbing dalam pelaksanaan PBL
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan PBL. Disamping itu
kami turut mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ketua STIKes Payung Negeri Pekanbru Ns. Deswinda, S.Kep, M.Kes
2. Kepala desa Mukhis S.Os
3. Ketua Perodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Dr. Suryani, SKM,
MKL
4. Dosen Pembimbing Rahmi pramulia, M. Kes
5. Penguji Pembimbing Belajar Lapangan
6. RW 01, Dan RT 02 Dusun 1 pantai cermim
7. Masyarakat Dusun 1 Pantai cermin Yang turut membantu pada
kegiatan PBL
8. Panitia pelaksanaan PBL Dan semua pihak yang telah turut membantu
baik secara langsung maupun tidak dalam pembuatan laporan ini.
9. Teman – teman mahasiswa yang telah membantu mensukseskan
kegiatan PBL ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Kesehatan No 36 Tahun 2009, kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(Kemenkeu, 2009). Kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis
dipengaruhi faktor genetik, lingkungan, dan pola hidup sehari-hari seperti
makan, minum, kerja, istirahat, hingga pengelolaan kehidupan emosional. Status
kesehatan tersebut menjadi rusak bila keadaan keseimbangan terganggu, tetapi
kebanyakan kerusakan pada periode-periode awal bukanlah kerusakan yang
serius jika orang mau menyadarinya (Santoso, 2012)
Di dusun 1 pantai cermin persentase keluarga yang melakukan
pemeriksaan kesehatan yang memenuhi syarat baru sekitar 60% dan sebagianya
yang lainnya tidak melakukan pemeriksaan kesehatan .
Kesehatan adalah hak setiap orang, baik individu, kelompok, maupun
masyarakat, sehingga kesehatan merupakan aset yang harus dijaga, dilindungi,
bahkan harus ditingkatkan. Semua orang baik secara individu, kelompok,
maupun masyarakat di mana saja dan kapan saja, mempunyai hak untuk hidup
sehat atau memperoleh perlindungan kesehatan. Sebaliknya, setiap orang baik
individu, kelompok, maupun masyarakat, mempunyai kewajiban dan tanggung
jawab untuk melindungi kesehatan dan menjaga kesehatan dirinya sendiri dari
segala ancaman penyakit dan masalah kesehatan yang lain (Notoatmodjo, 2012).
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara
jasmani dan rohani. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh
secara umum, yaitu kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut adalah
indikator utama kesehatan secara keseluruhan, kesejahteraan, dan kualitas hidup.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan keadaan terbebas dari sakit mulut dan
wajah kronis, kanker mulut dan tenggorokan, infeksi dan luka mulut, penyakit
periodontal (gusi), kerusakan gigi, kehilangan gigi, serta penyakit dan gangguan
lain yang membatasi kapasitas individu dalam menggigit, mengunyah,
1
tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2018). Blum (1974)
dalam Notoatmodjo (2012) mengatakan derajat kesehatan individu, kelompok
atau masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama yakni lingkungan (fisik,
sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya), perilaku, pelayanan kesehatan
dan keturunan. Status kesehatan akan tercapai bila keempat 2 faktor tersebut
berada dalam kondisi yang optimal. Determinan yang paling besar
mempengaruhi tinggi rendahnya status kesehatan adalah faktor lingkungan dan
perilaku, oleh karena itu perlu diupayakan lingkungan yang sehat dan perilaku
hidup sehat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalahnya
adalah : Apakah latar belakang pemeriksaan kesehatan oleh masyarakat dusun 1
pantai cermin ?
C. Tujuan Umum
Untuk mengetahui latar belakang pemeriksaan kesehatan masyarakat
dusun 1 pantai cermin?
D. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
Dengan diketahuinya faktor-faktor yang melatarbelakangi pemeriksaan
kesehatan terhadap potensi masalah kesehatan yang dialami dapat diambil langkah
untuk mencegah masalah karena agar masyarakat dusun 1 pantai cermin
melakukan medical check up
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
3
yang telah berjalan sampai pada awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya
membuat batasan kesehatan masyarakat yang disempurnakan oleh WHO,
sebagai berikut :
Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmudan seni yang bertujuan untuk :
1) Mencegah timbulnya penyakit.
2) Memperpanjang umur.
3) Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha kesehatan
masyarakat yang terorganisasi untuk :
a. Memperbaiki kesehatan lingkungan.
b. Pemberantasan penyakit penyakit infeksipada masyarakat.
c. Mendidik masyarakat dalam prinsip kesehatan perorangan.
d. Mengkoordinasi tenaga tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan
perawatan danpengobatan dengan sebaik-baiknya.
e. Mengembangkan usaha usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat
hidupyang setinggi tingginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara
kesehatan.
Tujuan kesehatan masyarakat adalah baik dalam bidang promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif, adalah agar warga masyarakat dapat mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya baik fisik,mental, sosial,
serta di harapkan berumur panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
Winslow menetapkan suatu syarat yang sangat penting yaitu : ”Harus selalu ada
pengertian, bantuan dan partisipasi dari masyarakat secara teratur dan terus
menerus.
4
kesehatan perorangan terjadisecara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk
itu, perlu dilakukan konseling genetik.Untuk kepentingan kesehatan masyarakat
atau keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan
penyakit. Misalnya : seorang anak yang lahir dari orangtua penderita diabetes
melitus akan mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari
orang tua bukan penderita DM. Untuk upaya pencegahan,anak yang lahir dari
penderita DM harus diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang
diwariskan orangtuanya. Oleh karenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur
berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang faktor
genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi
dapatdi umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh manusia adalah pistol
(senjata), dan lingkungan/ perilaku manusia adalah pelatuknya (trigger).
5
Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait
dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan
Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga
ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap kab/
kota.
3. Faktor Perilaku Kesehatan
Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya
terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan di
masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa
disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan mengakibatkan
masalah kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Misalnya :
penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu
ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-ibu yang tidak
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah tersedia adalah akibat
kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat imunisasi dan efek
sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat karena adanya penyuluhan
kesehatan tentang imunisasi yangdi berikan oleh petugas kesehatan.
6
infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga dipengaruhi oleh
factor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih, banyaknya tempat
penampunganair yang tidak pernah dibersihkan memyebabkan perkembangan
nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini
menyebabkan penduduk di sekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular
demam berdarah.
7
dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi
menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara. Meningkatnya PTM
dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas
generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah
karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya,
kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya
memberikan kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila
kesehatannya terganggu oleh PTM dan perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri
Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya dalam rangka Hari
Kesehatan nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di Jakarta (14/11). Oleh karena
itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk
menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna
mewujudkan Indonesia sehat.
Mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari
keluarga, arena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang
membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik,
Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi
alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan
Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai
dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu : 1) Melakukan aktivitas fisik 30
menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan
kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga,
dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur
Menkes. GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh
Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
8
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif.
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi
neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan
kejadian sakit di kalangan ibu.
9
7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan
(stakeholders) dalam mengatasi masalah kesehatan
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada
konsep-konsep berikut ini :
1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai
tolong menolong, untuk perempuan saat hamil dan bersalin.
2. Merubah pandangan : persalinan adalah urusan semua pihak, tidak
hanya urusan perempuan.
3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung
jawab pemerintah tetapi merupakan masalah dan tanggunjawab
masyarakat.
4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di
masyarakat.
5. Menggunakan pendekatan partisipatif.
6. Melakukan aksi dan advokasi.
E. Kesehatan Remaja
10
sesama jenis maupun lawan jenis
2. Mencapai peran sosial maskulin dan feminine
3. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
4. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
5. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
6. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
8. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk
tercapainya kompetensi sebagai warga negara
9. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial
Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Havighurst dalam Hurlock, 1973). Perubahan psikis juga terjadi baik pada
remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi,
pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
1) Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2) Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
3) Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
4) Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung
pada kelompoknya.
Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang
tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian,
kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-
hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.
11
F. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak faktor
yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat seperti :
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayan kesehatan
4. Heriditas (keturunan)
Secara umum kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup kesehatan
lingkungan antara lain mencakup : perumahan, pembuangan kotoran manusia
(tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air
limbah), rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup
kesehatan lingkungan, yaitu :
1) Penyediaan air minum
2) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan sampah padat
4) Pengendalian vektor
5) Pencegahan/ pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
12
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/ wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan
G. Kesehatan lansia
13
yang berakibat lansia berisiko jatuh. Lansia yang jatuh bisa saja mengalami
komplikasi kesehatan, seperti patah tulang, infeksi, hingga disabilitas
(kecacatan).
Berikut ini kiat untuk mengupayakn agar lansia tetap sehat ,dengan cara :
1. Menjaga pola makan sehat
5. Bersosialiasasi
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
15
serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan di wilayah RW 01 RT 02
Dusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung Kampar diharapkan mendapat
dukungan serta bantuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan mahasiswa/i.
Pantai Cermin merupakan salah satu desa tertua yang ada di kecamatan Tapung,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Pantai cermin adalah kampung yang
sering disebut dalam Sejarah Kerajaan Siak, terutama Sejarah Senapelan, Pekanbaru,
serta terbentuknya perkampungan baru Payungsekaki. Pantai cermin adalah wilayah
pemukiman masyarakat asli Melayu Riau, namun saat ini sudah banyak warga
pendatang yang bermukim di daerah tersebut. Salah satu cagar budaya yang terdapat di
Pantai cermin yakni makam Syeh Said Abdul Hamid bin Syeh Abdurrahman. Syeh
yang turut mengembangkan agama Islam di sepanjang sungai Siak hingga hulunya
sungai Tapung kiri dan kanan.39 Awal terbentuknya Desa Pantai Cermin ditandai
dengan adanya kehidupan masyarakat yang berkelompok dipinggir sungai tapung
sebagai pusat aktivitas masyarakat untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Dengan
perkembangannya dari masa ke masa terbentuklah Pemerintahan Desa Pantai Cermin,
perkembangan terasa cepat dirasakan masyarakat lantaran adanya program nasional
Transmigrasi pada tahun 1984 tersebut pantai cermin dijadikan salah satu desa yang
memiliki wilayah luas sehingga dijadikan perusahaan BUMN PTPN V
pengembangan kelapa sawit. Dari program tersebut lahirlah Desa-desa Transmigrasi
lebih dari 10 Desa sekarang menjadi desa tetangga. Dan pada tahun 2000 dimekarkan
16
dusun karya indah dan sekarang menjadi Desa Karya Indah dan pada tahun 2006 ada
juga pemekaran dusun II bencah kelubi yang sekarang menjadi Desa Bencah Kelubi.
Dari letak geografis posisi pantai cermin berada dilintas antar provinsi, inilah yang
memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat Pantai Cermin yang
memudahkan untuk memperoleh hasil panen perkebunan dan pertanian. Begitu juga
perusahaan swasta ikut mendukung kemajuan masyarakat Desa Pantai Cermin.
17
9) Lainnya : 1 orang
c. Jumlah Kepala Keluarga : 10 KK
d. Jumlah Jenis Kelamin
Laki-laki : 21 orang
Perempuan : 21 orang
e. Jumlah Agama
1) Islam : 42 orang
2) Kristen :-
3) Khatolik :-
4) Hindu :-
f. Jumlah Pendidikan
1) Tidak Pernah Sekolah : 7 orang
2) Tidak Tamat SD/MI : 8 orang
3) Tamat SD/MI : 15 orang
4) Tamat SLTP/MTs : 3 orang
5) Tamat SLTA/MA : 5 orang
6) Tamat D1/D2/D3 : 2 orang
7) Tamat PT : 2 orang
g. Lainnya
1) Usia 0-<12 bulan :-
2) Usia 12-59 bulan : 1 orang
3) Usia 5-12 Tahun : 5 orang
4) Usia 12-18 Tahun : 7 orang
5) Usia 19-60 Tahun : 24 orang
6) Usia >60 Tahun :-
18
BAB IV
HASIL
A. Analisis Situasi
20%
80%
2; 20%
8; 80%
19
2; 20%
8; 80%
tidak ada
2; 20%
8; 80%
tidak ya
20
10; 100%
tidak ya
4; 40%
6; 60%
tidak ya
21
4; 40%
6; 60%
tidak ya
4; 40%
6; 60%
tidak ya
22
4; 40%
6; 60%
tidak ya
1; 10%
9; 90%
tidak ya
23
10; 100%
tidak ya
10; 100%
tidak ya
24
tidak; 4; 40%
ya; 6; 60%
tidak ya
10; 100%
tidak ya
25
10; 100%
tidak ya
10%
90%
tidak ya
26
21; 50% 21; 50%
50
45 42.86
40
35
30 28.57
25
20 18
14.29
15 12
10 6 7.14
4.76
3
5
0 0.00
2
0 0.00 0 0.00 1 2.38
0
h
ni
lah
an
ya
rja
ta
ru
ta
g
inn
lay
as
ga
Bu
ko
D
ke
an
Pe
M
Sw
ar
se
La
Ne
ag
ak
BU
el u
Tid
ed
g
N/
Pe
hK
/p
UM
ta
ru
as
el u
/B
sw
i
nS
olr
ira
a
/P
rja
W
NI
ke
/T
Pe
S
PN
FREKUENSI PERSENTASE
27
60
54.76
50
40
30
23.81 23
21.43
20
10 9
10
FREKUENSI PERSENTASE
40
35.71
35
30
25
20 19.05
16.67
15
15 11.90
10 7 8 7.14
5 4.76 4.76
5 3 2 2
0
PT
i
D3
TS
i
lah
/m
a
/m
/M
rg
/M
at
2/
ko
sd
lua
ds
TA
m
/D
se
TP
Ta
at
Ke
SL
at
D1
ah
SL
m
m
at
uh
at
rn
ta
ta
at
m
lur
m
pe
m
ak
Ta
Ta
Se
ta
ak
tid
Ti d
n
ka
idi
nd
Pe
FREKUENSI PERSENTASE
28
40
35.71
35 33.33
30
26.19
25
20
14 15
15
11
10
4.76
5 2
0 0.00
0
9)
)
)
a
)
9)
,4
,9
40
rg
4,
9,
18
29
ua
-2
-3
>
5-
(
(<
l
,5
30
Ke
uk
(2
18
ng
em
h
uk
l(
ru
ra
bi
tg
m
ea
lu
Ku
le
Ge
Se
id
a
n
n
ng
da
n
da
T
da
Sa
IM
ba
ba
ba
t
t
ra
ra
t
ra
Be
Be
Be
FREKUENSI PERSENTASE
60 57.14
50
40
30
24
20 16.67
11.90 11.90
10 7
5 5
2.38
1 0 0.00
0
Usia< 1 tahun Usia 1-<5 Tahun Usia 5-< 12 tahun Usia 12-18 tahun 19-60 tahun > 60 tahun
FREKUENSI PERSENTASE
29
60
54.76
50
42.86
40
30
23
20 18
10
2.38
0 0.00 1
0
Status Perkawinan Kawin Belum Kawin Cerai hidup Cerai Mati
Seluruh Keluarga
FREKUENSI PERSENTASE
120
100.00
100
80
60
42
40
20
FREKUENSI PERSENTASE
30
12; 29%
30; 71%
Ya Tidak
3; 50% 3; 50%
Laki-laki Perempuan
31
90
83.33
80
70
60
50
40
30
20 16.67
10 5
1 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Umur Balita (bu- 12-18 bulan 19-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-59 bulan
lan)
FREKUENSI PERSENTASE
90
83.33
80
70
60
50
40
30
20 16.67
10 5
1 0 0.00 0 0.00
0
Lila Balita (12,5 cm) Underweight <90% Normal 90-110% Overweight 110- Obesitas > 120%
120%
FREKUENSI PERSENTASE
32
90
83.33
80
70
60
50
40
30
20 16.67
10 5
0 0.00 1 0 0.00
0
Satus Gizi (BB/Umur) Lebih Baik Kurang Buruk
Lihat KMS
FREKUENSI PERSENTASE
70
60
50
40
30
20 16.67
10 5
0 0.00 1 0 0.00
0
Satus Gizi (BB/TB) Lebih Baik Kurang Buruk
Lihat KMS
FREKUENSI PERSENTASE
33
6; 100%
6; 100%
34
45
40.00
40
35
30
25
20.00 20.00 20.00
20
15
10
5
2
1 1 1
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Usia Anak 5 6 7 8 9 10 11 <12
FREKUENSI PERSENTASE
5; 100%
Diagram 34. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Sikat Gigi Usia Anak
Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak yang sikat gigi berjumlah 5 orang dengan
persentase 100%
35
5; 100%
Diagram 35. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Gigi Usia Anak Sekolah Di
Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, kondisi gigi usia anak sekolah sehat dengan
persentase 100%
5; 100%
Tidak Iya
36
1; 20%
4; 80%
Tidak Iya
5; 100%
Tidak Iya
37
50
45 42.86
40
35
30 28.57
25
20 18
16 17
14 14.29 15 14.29
15 13
12
10
5 3
1 1 2
0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
1 2 3 4 5 6 7
90 85.71
80
70
60
50
40
30
20
14.29
10 6
0 0.00 1 0 0.00
0
Kegiatan Remaja di Membantu orang tua Olah raga Bermain bersama Lainnya
waktu luang teman
FREKUENSI PERSENTASE
38
90 85.71
80
70
60
50
40
30
20
14.29
10 6
0 0.00 1 0 0.00
0
Respon thdp masalah Mengurung diri Marah Mencari teman Lainnya
bicara
FREKUENSI PERSENTASE
1; 14%
6; 86%
39
7; 100%
10; 100%
40
Membersiahkan Got/ parit
jk tersumbat saj/ tdk ada parit/ jika
macet
1 x seminggu
10; 100%
2; 20%
8; 80%
41
2; 20%
8; 80%
2; 20%
Jamban
Terbuka
Tertutup
8; 80%
42
2; 20%
8; 80%
20; 20%
80; 80%
43
2; 20%
8; 80%
1; 10%
9; 90%
44
Kepadatan Hunian dalam rumah
5; 50% 5; 50% < 8 m2
≥ 8 m2
Pekaranagn Rumah
Tidak
Ya
10; 100%
45
1; 10%
Ventilas Rumah
Ad, < 10% luas lantai
Ada dengan luas 10-15%
9; 90%
10; 100%
46
1; 10%
9; 90%
10; 100%
47
air Minum
Langsung di minum
di masak sebelum diminum
10; 100%
10; 100%
48
B. Identifikasi Masalah
13 Merokok 60%
14 Mengkonsumsi alcohol 0%
49
18 Tidak mencuci tangan setelah keluar kamar mandi 20%
19 Tidak memiliki saluran limbah 20%
20 Tidak memiliki jamban 20%
21 Tidak memenuhi jarak standar penampungn kotoran 20%
22 Rumah semi permanen 10%
23 Tidak memnuhi standar kepadatan hunian 50%
50
Tidak mengkonsumsi
5 4 3 4 4 192
sayur dan buah buahan
V
Tidak melakukan
6 pengecekan kesehatan 6
4 3 3 4 144
bulan sekali
XIII
7 Tidak melakukan 3 2 2 3 36
pengecekan tekanan darah
VII
Tidak melakukan
8 3 2 2 3 36
pengecakan gula darah
VIII
9 Tidak melakukan 3 2 2 3 36
pengecekan kolestrol IX
Tidak melakukan
10
pengecekan tes darah 3 4 3 5 180
X
Tidak melakukan
11 4 3 3 5 180
pengecekan lingkar perut
XI
Tidak melakukan
12 pengecekan kangker
4 4 3 3 144
Rahim XII
13 Merokok
4 4 5 4 320
II
51
Tidak mencuci tangan
18 setelah keluar kamar
3 4 3 3 108
mandi XVIII
Tidak memiliki saluran
19
limbah 4 3 4 2 96
XIX
52
Tabel 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah
53
4. Melakukan Advokasi dengan pihak
Desa Bagaimana Membatasi
Penjualan Rokok Di Rt 02 Dusun 01
Pantai Cermin.
1. Melakukan Penyuluhan Tentang Air
Bersih Kepada Masyarakat
2. Melakukan advokasi kepada aparat
desa untuk mengajukan penyediaan
sumber air bersih
Tidak Mempunyai
3. 3. Mengajukan Jadwal rapat bersama
Sumber Air Bersih
masyarakat tentang pengajuan sumber
air bersih
4. Membuat Tempat Penampungan Air
Hujan
54
1. Melakukan Komunikasi Informasi
dan Edukasi Melalui Kegiatan
Penyuluhan Pentingnya Makan Buah
dan Sayur dengan Media Poster
2. Memberdayakan Masyarakat untuk
Tidak Makan Buah dan Sayur
5.
Memanfaatkan Pekarangan Rumah
Dengan Menanam Buah dan Sayur
3. Pemasangan Poster Tentang
Pentingnya Mengosumsi Buah dan
Sayur
E. Intervensi
55
sampah organis
menjadi pupuk
kompos
56
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 10 Buah Rp. 9.000 Rp. 90.000
2. Air Mineral 2 Kotak Rp. 18.000 Rp. 36.000
Kotak
3. Poster 14 Lembar Rp. 2000 Rp. 28.000
4. Spanduk 2x1 1 Buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
TOTAL Rp. 224.000
57
hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang
ada didalamnya. Seperti contoh satu pohon dapat menghasilkan dua pack
tissue, sedangkan satu pohon saja dapat menghasilkan oksigen menghidupi
tiga orang makan hal ini membuat kita sadar bahwa tissue yang kita gunakan
telah mengurangi kadar oksigen di bumi.
j. Dokumentasi Kegiatan :
No Keterangan Foto
58
1
1. Dokumentasi Penyuluhan
Tentang Pengolahan Sampah
Yang Baik Bagi Kesehatan,
di Rt 02, Rw 01 Pantai
Cermin,
Dimana Penyuluhan ini dihadiri
oleh 5 warga Rt 02, dari 10 KK
binaan Klp 02.
59
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
(alat & bahan) Satuan
1. Snack 10 Buah Rp. 9.000 Rp. 90.000
2. Air Mineral 2 Kotak Rp. 18.000 Rp. 36.000
Kotak
3. Cangkul 1 Buah - -
4. Polybag 10 Buah Rp. 5000 Rp. 50.000
5. Baskom 2 Buah Rp. 25.000 Rp. 50.000
6. Poster 10 Buah Rp. 2000 Rp. 20.000
60
7. Spanduk 2x1 1 Buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
TOTAL Rp. 316.000
No Keterangan Foto
Dokumentasi pemberdayaan
1
masyarakat untuk
1.
penanggulangan sampah
organik menjadi pupuk
melalui pelatihan pembuatan
pupuk kompos.
Dimana kegiatan ini dihadiri oleh
dua orang anak dari warga Rt 02,
Dusun 01, Pantai Cermin
61
3. Kegiatan 3 judul : Memberikan edukasi melalui kegiatan pemberdayaan terkait
pengolahan sampah organic dan an organic menjadi ecoenzym
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait : -
d. Pelaksanaan : 14-03-2023
e. Media : Brosur
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 10 Buah Rp. 9.000 Rp. 90.000
2. Air Mineral 2 Kotak Rp. 18.000 Rp. 36.000
Kotak
3. Sampah Buah - - - -
4. Toples 5 Buah Rp. 8000 Rp. 40.000
5. Gula Merah 1 Kg Rp. 20.000 Rp. 20.000
6. Pisau - - - -
7. Brosur 10 Lembar Rp. 3000 Rp. 30.000
TOTAL Rp. 216.000
62
g. Keberhasilan kegiatan : Berhasil
h. Kendala : Banyak warga yang tidak mau mengikuti pemberdayaan
pengolaan sampah, tapi dikegiatan pemberdayaan kali ini dihadiri oleh 2
orang anak dari warga Rt 02
i. Manfaat : Manfaat ekoenzim untuk pertanian adalah sebagai filter udara,
herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan
dapat menurunkan efek rumah kaca.
j. Dokumentasi Kegiatan :
No Keterangan Foto
1 Dokumentasi Memberikan edukasi
1. melalui kegiatan pemberdayaan
terkait pengolahan sampah organic
dan an organic menjadi ecoenzym di
Rt 02, Dusun 01, Pantai Cermin
63
(TIDAK MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK SELAMA 30 MENIT PERHARI)
Memberikan 10-03-2023
Informasi Tentang
Olahraga Rutin,
Seperti Jalan Kaki,
Berkebun dll.
64
1. Kegiatan 1 judul : Edukasi Tentang Manfaat Melakukan Aktivitas Fisik Bagi
Kesehatan
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait : -
d. Pelaksanaan : 10-03-2023
e. Media : Poster
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 3 Buah Rp. 9.000 Rp. 27.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Poster 3 Lembar Rp. 2000 Rp. 6000
TOTAL Rp. 51.000
65
h. Kendala : Dari 3 KK binaan yang hadir cumin satu KK binaan saja
i. Manfaat : Penambahan wawasan bagi masyarakat KK binaan tentang
pentingnya aktifitas fisik
j. Dokumentasi Kegiatan :
No Keterangan Foto
1 Dokumentasi Edukasi
1.
Tentang Manfaat Melakukan
Aktivitas Fisik Bagi
Kesehatan
66
h. Kendala : -
i. Manfaat : Senam sangat bermanfaat dalam mengembangkan komponen
fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Orang - orang yang terlibat
senam akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya,
kelenturannya, koordinasi, kelincahan, serta keseimbangan.
j. Dokumentasi Kegiatan :
No Keterangan Foto
1 Dokumentasi senam sehat
1. bersama dengan warga Rt 02,
Rw 01, Dusun 01 Pantai Cermin.
67
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 3 Buah Rp. 9.000 Rp. 27.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Spanduk 1x1 1 Buah Rp. 25.000 Rp. 25.000
TOTAL Rp. 70.000
No Keterangan Foto
1 Dokumentasi bersama kader
1. dalam penentuan senam sehat
di Rt 02, Rw 01, Dusun 01
Pantai Cermin.
68
(MEROKOK)
69
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait :
d. Pelaksanaan :
e. Anggaran biaya :
f. Media : brosur
g. Keberhasilan kegiatan
h. Kendala
i. Manfaat
j. Dokumentasi Kegiatan
No Keterangan Foto
1
70
2
2. Kegiatan 2 judul : Bekerja sama dengan pihak Puskesmas untuk membuat terapi
berhenti merokok dengan terapi relaksasi di desa pantai cermin RT02
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait :
71
d. Pelaksanaan :
e. Anggaran biaya :
f. Media :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 2 Buah Rp. 8.000 Rp. 16.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Spanduk 1x1 1 Buah Rp. 25.000 Rp. 25.000
TOTAL Rp. 59.000
g. Keberhasilan kegiatan
h. Kendala
i. Manfaat
j. Dokumentasi Kegiatan
No Keterangan Foto
1
72
3
g. Keberhasilan kegiatan
h. Kendala
i. Manfaat
73
j. Dokumentasi Kegiatan
k. Media :
No Keterangan Foto
1
74
NO MASALAH ALTERNATIF JADWAL PENANGGUNG JAWAB
Melakukan 10-03-2023
penyuluhan tentang
sumber air bersih
Memberikan advokasi 09-03-2023
kepada masyarakat
yang tidak
mempunyai sumber
air bersih untuk
mengajukazn
penyediaan sumber
air bersih ke apparat
desa
TIDAK
MEMPUNYAI Menyediakan 11-03-2023
1. SUMBER AIR
penampungan sumber
BERSIH DIMITRI
air bersih
Melakukan rapar 08-03-2023
fasilitas bersama
masyarakat tentang
pengajuan sumber air
bersih
1. Kegiatan 1 judul : Melakukan penyuluhan tentang sumber air bersih
Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
k. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
l. Pihak terkait :
m. Pelaksanaan :
n. Anggaran biaya :
o. Media: poster
75
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 3 Buah Rp. 9.000 Rp. 27.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Poster 3 Buah Rp. 2.000 Rp. 6.000
TOTAL Rp. 51.000
p. Keberhasilan kegiatan
q. Kendala
r. Manfaat
s. Dokumentasi Kegiatan
No Keterangan Foto
1
76
3
77
TOTAL Rp. 70.000
p. Keberhasilan kegiatan
q. Kendala
r. Manfaat
s. Dokumentasi Kegiatan
No Keterangan Foto
1
78
3. Kegiatan 3 judul : Menyediakan penampungan sumber air bersih
l. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
m. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
n. Pihak terkait :
o. Pelaksanaan :
p. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Ember 3 Buah Rp. 30.000 Rp. 90.000
TOTAL Rp. 90.000
q. Keberhasilan kegiatan
r. Kendala
s. Manfaat
t. Dokumentasi Kegiatan
No Keterangan Foto
1
79
F. Evaluasi
80
pembuatan eco enzyme mereka
gunakan untuk pupuk tanaman
disekitar rumah mereka
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari laporan diatas berikut hasil pengumpulan data yang dilakukan mulai
25 Januari 2023 sampai dengan 27 Februari 2022, untuk menentukan
prioritas masalah disini menggunakan metode CARL, jumlah KK yang
didapat yaitu 10 KK dan sebanyak 42 jumlah penduduk ditemukan beberapa
prioritas masalah yaitu tidak melakukan pengecekan kesehatan dan
merokok. Lalu disusul dengan tanggal 06-18 Maret dilakukan intervensi di
Rt 02, Rw 01 Desa Pantai Cermin, yang dimana intervensi ini berjalan
dengan baik dan lacar dengan adanya bantuan dan kerjasam antar
mahasiswa dan masyarakat Rt 02, Rw 01, Desa Pantai Cermin.
B. Saran
82
DAFTAR PUSTAKA
83
LAMPIRAN
A. Kuesioner
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN
No Keluarga :
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA :
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
KELURAHAN :
RW :
RT :
No Urut Bangunan :
Rumah/ No Rumah
Alamat Rumah :
PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT
DATA UMUM
No. SARANA DAN JUMLAH DOKUMENTASI KETERANGAN
PRASANA
84
1. TK/PLAY GRUP
2. SEKOLAH
DASAR
3. SEKOLAH
MENENGAH
PERTAMA
(SMP)/MTS
4. SEKOLAH
MENENGAH
ATAS (SMA)/MA
5. PERGURUAN
TINGGI
6. MESJID
7. MUSHALLA
8. GEREJA
9. POSYANDU
10. POSKESDES
11. POLINDES
12. BALAI
PENGOBATAN
13. KLINIK BIDAN
14. PUSKESMAS
15. RUMAH SAKIT
16. PABRIK
17. PERKANTORAN
85
3 Tanggal Pendataan : (tgl/ bulan/
tahun)
Wawancara
Jumlah Anggota Keluarga Usia 0-<
12 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia
12-59 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia 5-<
12 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia
12-18 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia
19-60 tahun
Jumlah Anggota keluagra > 60
Tahun
3 Apakah tersedia sarana air bersih 1. Tidak >>P5
di lingkungan rumah 2. Ya
4 Bila ya, apa jenis sumber airnya 1. Tidak (Sumur Terbuka, air sungai, danau/
terlindung? (PDAM, Sumue Pompa, telaga, dll)
Sumur Gali Terlindung, 2. Ya
mata air terlindung)
5 Apakah tersedia Jamban Keluarga 1. Tidak
2. Ya
III. Germas
No Kegiatan Germas Ya Tidak
86
1 Apakah keluarga anda melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
dalam 1 (satu) hari
2 Apakah dalam menu keluarga sehari hari mengkonsumsi sayur dan
Buah
3 Apakah keluarga anda memeriksakan kesehatan setipa 6 bulan Sekali
87
IV. DATA KELUARGA
Hub. Status
No Nama JK dengan Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Perkawin Agama JKN
KK an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kode Kolom 4 Kode Kolom 9 Kode Kolom 10 Kode Kolom Kode Kolom Kode Kode
Hubungan Status 1= Islam 11 6 Kolom 3 Kolom 5
Dengan Perkawinan 2= Kristen JKN Pendidikan Jenis Pekerjaan
Keluarga 1= Kawin 3= Katolik 1= Ya (BPJS- 1= Tidak Kelamin 1= Tidak
1= Kepala 2= Belum 4= Hindu PBI, BPJS- Pernah 1= Bekerja
Keluarga Kawin 5= Budha Non BBI,Non Sekolah Perempuan 2= Sekolah
2= Istri/Suami 3= Cerai Hidup 6= Konghucu BPJS) 2= Tidak 2= Laki- 3=
3= Anak 4= Cerai Mati 2= Tidak tamat SD/MI Laki PNS/TNI/P
4=Menantu 3= Tamat olri/BUMN/
5=Cucu SD/MI BUMD
6=Orangtua 4= Tamat 4= Pegawai
7=Famili Lain SLTP/MTS Swasta
8= Pembantu 5= Tamat 5=
9=Lainnya SLTA/MA Wiraswasta
6= Tamat /Pedagang/J
D1/D2/D3 asa
7= Tamat PT 6= Petani
7= Nelayan
8= Buruh
9= Lainnya
88
Hub. Status
No Nama JK dengan Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Perkawin Agama JKN
KK an
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kode Kolom 4 Kode Kolom 9 Kode Kolom 10 Kode Kode Kolom Kode Kode Kolom 5
Hubungan Status 1= Islam Kolom 11 6 Kolom 3 Pekerjaan
Dengan Perkawinan 2= Kristen JKN Pendidikan Jenis 1= Tidak
Keluarga 1= Kawin 3= Katolik 1= Ya 1= Tidak Kelamin Bekerja
1= Kepala 2= Belum 4= Hindu (BPJS-PBI, Pernah 1= 2= Sekolah
Keluarga Kawin 5= Budha BPJS-Non Sekolah Perempua 3=
2= Istri/Suami 3= Cerai Hidup 6= Konghucu BBI,Non 2= Tidak n PNS/TNI/Polri/
3= Anak 4= Cerai Mati BPJS) tamat SD/MI 2= Laki- BUMN/BUMD
4=Menantu 2= Tidak 3= Tamat Laki 4= Pegawai
5=Cucu SD/MI Swasta
6=Orangtua 4= Tamat 5=
7=Famili Lain SLTP/MTS Wiraswasta/Pe
8= Pembantu 5= Tamat dagang/Jasa
9=Lainnya SLTA/MA 6= Petani
6= Tamat 7= Nelayan
D1/D2/D3 8= Buruh
7= Tamat PT 9= Lainnya
89
1. Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir :
2. Penyebab kematian :
No Satus
Gizi
Berat Badan Panjang Badan menurut umur Berat badan menurut
menurut umur (PB/ U) panjang badan
(BB/U) (BB/PB)
1 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
2 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
3 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
90
BB/umur BB / TB
1 (1) Gizi (1) Sangat () ( ) Ada
Buruk Kurus Dapa
(2) Gizi (2) Kurus t ,( ) ( ) tdk ada,
Kurang (3) Normal Belu Alasan :
(3) Gizi (4) Gemuk m Hilang /
Baik dapat, rusak, Tidak
(4) Gizi alasan pernah ke
Lebih : Bayi nakes/posya
Sakit, n du, Kurang
Kurang Informasi,
Inform lain-
asi, lain:........
Fasilita
s
Keseha
tan
Jauh,
Tidak
ada
biaya,
............
2 (1) Gizi (1) Sangat ( ) Dapat , ( ) Ada
Buruk Kurus ( ) Belum ( ) tdk ada,
91
(2) Gizi (2) Kurus dapat, alasan Alasan :
Kurang (3) Normal : Bayi Sakit, Hilang /
(3) Gizi (4) Gemuk Kurang rusak, Tidak
Baik Informasi, pernah ke
(4) Gizi Fasilitas nakes/posy
Lebih Kesehatan an du,
Jauh, Tidak Kurang
ada biaya, Informasi,
............ lain-
lain:........
VI. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK USAI PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN)
No Uraian 1 2 Nilai
1 Berapa kali anak melakukan < 2 kali sehari ≧ 2 kali sehari
kebersihan gigi dalam sehari/
2 Bagaimana kondisi gigi anak saat Tidak Sehat Bersih, Sehat
ini?
3 Apakah anak mencuci tangan Tidak Ya
sebelum dan setelah makan
4 Apakah anak mencuci tangan setelah Tidak Ya
keluar dari kamar mandi?
5 Apakah anak memakai alas kaki saat Tidak Ya
bermain?
B. Protokol Kesehatan
1 Apakah anda selalu memakai masker Tidak Ya
saat bertemu orang lain ?
2 Apakah anda selalu mencuci tangan Tidak Ya
pakai sabun / memakai hand sanitizer
setiap selesai melakukan
kegiatan ?
3. Apakah anda selalu menjauhi Tidak Ya
kerumunan ?
4. Apakah anda selalu menjaga jarak Tidak Ya
minimal 1-2 meter dari orang lain ?
5. Apakah anda membatasi / Tidak Ya
mengurangi bepergian (mobilisasi) ?
B. Konsultasi dengan dosen
Topik : Sampah
Tempat : Kediaman Rt 02
Rt 02
D. Materi
1. Terlampir
E. Media
2. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
G. Kegiatan Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan :
diberikan.
5. Menanyakan kesiapan peserta
2. 10 menit Pelaksanaan :
sampah
sampah
5. Menjelaskan tentang
manfaat
Bertanya
perilaku membuang sampah yang
benar
untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi:
4. 5 menit Penutup :
H. Evaluasi
Mahasiswa
3. Penilaian
I. Pengorganisasian
1. Penyaji : M Sahrizal
2. Moderator : Dimitri
J. Kreteria Evaluasi
benar
yang benar
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Sampah
yang sudahtidak terpakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah
B. Jenis-jenis Sampah
infeksi kulit.
plastik dan karet bila dibakar menghasilkan gas yang dapat menyebabkan
kanker). Selain itu ada juga sampahyang dapat meledak bila terkena
DBD, dll.
DISUSUN OLEH:
Kelompok II
Pengalaman Belajar lapangan (PBL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadhirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah intervensi
individu tentang “pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode 4R
(Reduce, Reuse, Recycle and Replace)” di RT 029 RW 003 Dusun I Pantai
Cermin Kabupaten Kampar, Tapung. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahakan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti
petunjuknya. Dalam kegiatan intervensi PBL ini terdapat salah satu
kegiatan diantaranya adalah penyuluhan pengelolaan sampah rumah
tangga dengan metode 4R (Reduce, Reuse, Recycle and Replace) yang
baik pada masyarakat. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
akan banyaknya kendala-kendala yang kami hadapi dilapangan.
Demikianlah makalah intervensi kegiatan penyuluhan ini penulis buat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi. Kami mohonkan saran dan kritiknya apabila terdapat
banyak kekurangan pada makalah kegiatan ini. Semoga makalah ini
memberi banyak manfaat pada semua pihak. Terima kasih.
Penuli
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR....................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A.Latar Belakang..........................................................................................1
B.Tujuan........................................................................................................2
1. Tujuan Umum..........................................................................................2
2. Tujuan Khusus........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6
A. Pengertian Sampah..............................................................................6
B. Dampak Sampah....................................................................................7
C. Pengertian 4R ………………………………………………………....8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penanganan sampah sampai saat ini masih menjadi sebuah tantangan bagi
pemerintah kota, sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap permasalahan
sampah untuk segera diselesaikan. Semakin tinggi jumlah penduduk dan aktivitas
masyarakat, berakibat volume sampah terus mengalami peningkatan. Sehingga
untuk membenahi masalah sampah diperlukan biaya yang tidak sedikit dan
membutuhkan lahan yang luas dalam pengelolaannya (Winata, 2015).
Disisi lain, jika penanganan sampah tidak dilakukan dengan baik maka akan
terjadi penimbunan sampah yang pada akhirnya dapat berakibat buruk bagi
kehidupan masyarakat. Dampak permasalahan sampah terhadap kehidupan
masyarakat sangat kompleks. Menurut Surahma, permasalahan sampah akan
menibulkan berbagai dampak negatif. Pertama, dari sisi kesehatan sampah
mendorong penularan infeksi dan sumber penyakit. Kedua, masalah sampah
terhadap lingkungan akan berpengaruh pada perkembangan wisata, menurunnya
kualitas lingkungan, dan terganggunya estetika. Ketiga, pada aspek sosial
ekonomi sampah memiliki potensi untuk menghabat perkembangan otonomi
daerah dan mengurangi arus investor (Mulasari et al., 2014).Dengan demikian,
upaya dan tindakan yang tepat dari pemerintah dibutuhkan untuk meminimalisir
resiko yang ditimbulkan dari permasalah sampah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
A. Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia danatau proses alam
yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang
tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu
kegiatan atau proses domestik. Untuk buangan industri, material yang tidak
diinginkan biasanya disebut dengan limbah industri. Sampah adalah buangan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik domestik (rumah tangga)
maupun industri. Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari
hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat
organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Ditinjau dari
sumbernya, sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :
1) Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya
sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan atau
asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya organik, seperti sisa makanan
atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2) Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat
umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan
melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup
besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti
pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa
makanan, sayuran dan buah busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan
kaleng-kaleng serta sampah lainnya. Kehidupan manusia tidak akan pernah
lepas dari sampah dan dalam kegiatannya manusia senantiasa menghasilkan
sampah baik sampah organik maupun non organik.
B. Dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan
LAMPIRAN
I. TUJUAN
Setelah diberikan pengetahuan tentang tahap-tahapan pembuatan pupuk
kompos dari sampah organik diharapakan masyarakat pada KK binaan dapat
membuat pupuk kompos dari bahan organik tersebut. Agar dapat membantu
mengurangi sampah yang ada disekitar tempat tinggal mereka.
II. MATERI
Materi yang akan diberikan meliputi :
1. Mengajak masyarakat mengolah sampah organik tersebut.
2. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai tahap-tahap pembuatan pupuk
komposs tersebut.
3. Membantu masyarakat untuk mengolah sampah organik tersebut menjadi
pupuk kompas
III. METODE
Praktek
I. TUJUAN
Setelah diberikan pengetahuan tentang tahap-tahapan pembuatan Eco
enzyme dari sampah organik diharapakan masyarakat pada KK binaan dapat
membuat Eco enzyme dari bahan organik tersebut. Agar dapat membantu
mengurangi sampah yang ada disekitar tempat tinggal mereka.
II. MATERI
Materi yang akan diberikan meliputi :
4. Mengajak masyarakat mengolah sampah organik tersebut.
5. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai tahap-tahap pembuatan pupuk
kompas tersebut.
6. Membantu masyarakat untuk mengolah sampah organik tersebut menjadi
Eco Enzyme
III. METODE
Praktek
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
C. Kegiatan Penyuluhan
1. Materi
2. Strategi Penyuluhan
a. Persiapan
1) Survey dan perizinan tempat
2) Pembuatan materi dan SAP
3) Latihan
4) Pengumpulan laporan dan SAP
b. Pelaksanaan
D. Sasaran Penunjang
1. Metode penyuluhan
E. Pembagian Tugas
No Nama Koordinator Tugas
1.
M Sahrizal Acara Merencanakan
Kegiatan
penyuluhan dari
pembuka sampai
penutup.
2.
M Sahrizal Sarana Mempersiapkan
danPrasarana
ruangan serta
mempersiapkan
diperlukan untuk
proses penyuluhan
memproduksi
dokumen kegiatan
maupun video.
jalannya permainan
di sela-sela
penyuluhan.
konsumsi kepada
F. Pembagian Materi
1.
2.
3.
4.
5.
G. Evaluasi
2. Evaluasi Sumatif
MAKALAH
MANFAAT AKTIVITAS FISIK
Disusun oleh :
M Sahrizal 20401003
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 4
C. TUJUAN................................................................................................4
D. MANFAAT........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Pengertian Aktivitas Fisik................................................................... 5
B. Macam –Macam Aktivitas Fisik......................................................... 6
C. Manfaat dari Aktivitas Fisik............................................................... 8
D. Prinsip Yang Harus Diketahui Dari Aktivitas Fisik......................... 9
E. Penyakit Yang Bisa Muncul Disebabkan Kurang Aktivitas Fisik..11
BAB III PENUTUP.....................................................................................14
A. KESIMPULAN.....................................................................................14
B. SARAN...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hidup adalah bergerak. Gerak adalah ciri dari kehidupan. Tiada hidup
tanpa bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup,
meningkatkan kemampuan gerak adalah kualitas hidup. Oleh karena itu,
bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup.
Gerak adalah aktivitas fisik. Kehidupan di dunia ini tidak pernah terlepas dari
berbagai bentuk aktivitas fisik, baik aktivitas yang membutuhkan energi yang
banyak maupun yang sedikit.
Penelitian badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa gaya hidup
duduk terus – menerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kamtian
dan kecacatan dan lebih dari 2 juta kematian tiap tahun disebabkan oleh
kurangnya bergerak/aktivitas fisik. Oleh sebab itu, beraktivitas fisik sangat
diperlukan untuk memelihara kesehatan.
Olahraga merupakan salah satu aktivutas fisik yang mnenguntungkan.
Olahraga adalah serangkaian gerak tubuh yang teratur dan terencana untuk
memelihara gerak dan meningkatkan kemampuan gerak. Olahraga merupakan
kebutuhan hidup yang bersifat terus menerus,artinya olahraga sebagia alat
untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak
dapat ditinggalkan. Sama halnya makan, olahraga pun hanya dapat dinikmati
dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan
olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka mereka tidak dapat
merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat
dari olahraga bagi kesehatannya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian aktivitas fisik.
2. Macam – macam aktivitas fisik.
3. Manfaat dari aktivitas fisik.
4. Prinsip yang harus diketahui dari aktivitas fisik
5. Penyakit yang bisa muncul disebabkan kurang aktivitas fisik.
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian aktivitas fisik.
2. Mengetahui macam – macam aktivitas fisik.
3. Mengetahui manfaat dari aktivitas fisik.
4. Mengetahui prinsip dari aktivitas fisik
5. Mengetahui penyakit yang bisa muncul disebabkan kurang aktivitas fisik.
D. MANFAAT
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan
pengetahuan dan pemahan bagi pembaca tentang seberapa besar hubungan
atau kaitan aktivitas fisik dengan kesehatan. Sehingga pembaca yang
sebelumnya tidak teratur dalam melakukan aktivitas fisik kini melakukan
aktivitas fisik yang teratur, karena dengan melakukan aktivitas fisik maka
dapat terhindar dari berbagai penyakit, dan dapat meningkatkan derajat
kesehatan, kebugaran serta produktivitas kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu
jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan
membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
· Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat
kerja kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang
berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah
· Lari ringan
1. Berenang, senam
2. Bermain tenis
3. Berkebun dan kerja di taman.
2. Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu
pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur)
dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
1. Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau
sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari
tangan dan kaki
2. Senam taichi, yoga
3. Mencuci pakaian, mobil
4. Mengepel lantai.
3. Kekuatan (strength)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot
tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan
mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan
terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kekuatan maka
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
1. Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari
kecelakaan
2. Naik turun tangga
3. Angkat berat/beban
4. Membawa belanjaan
5. Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)
Aktivitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan
energi (pembakaran kalori), misalnya:
1. Berjalan kaki (5,6-7 kkal/menit)
2. Berkebun (5,6 kkal/menit)
3. Menyetrika (4,2 kkal/menit)
4. Menyapu rumah (3,9 kkal/menit)
5. Membersihkan jendela (3,7 kkal/menit)
6. Mencuci baju (3,56 kkal/menit)
7. Mengemudi mobil (2,8 kkal/menit)
Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain:
1. Menyapu
2. Mengepel
3. Mencuci baju
4. Menimba air
5. Berkebun/bercocok tanam
6. Membersihkan kamar mandi
7. Mengangkat kayu atau memikul beban
8. Mencangkul
9. Dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari.
10. Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan antara lain:
11. Jalan sehat dan jogging
12. Bermain tenis
13. Bermain bulu tangkis
14. Sepakbola
15. Senam aerobik
16. Senam pernapasan
17. Berenang
18. Bermain bola basket
19. Bermain voli
20. Bersepeda
21. Latihan beban: dumble dan modifikasi lain
22. Mendaki gunung, dll (Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan
RI 2006).
Beberapa hipotesis yang menjelaskan tentang mekanisme yang
mendasari hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif masih belum
dapat dipahami. Aktivitas fisik memperlihatkan dapat mempertahankan
aliran darah otak dan mungkin juga meningkatkan persediaan nutrisi otak.
Selain itu kegiatan aktivitas fisik juga diyakini untuk memfasilitasi
metabolisme neurotransmiter, dapat juga memicu perubahan aktivitas
molekuler dan seluler yang mendukung dan menjaga plastisitas otak. Bukti
dari suatu studi hewan telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik
berhubungan dengan seluler, molekul dan perubahan neurokimia. Pengaruh
yang diamati berhubungan dengan peningkatan vaskularisasi di otak,
peningkatan level dopamin, dan perubahan molekuler pada faktor neutropik
yang bermanfaat sebagai fungsi neuroprotective.
Selain itu aktivitas fisik juga diduga menstimulasi faktor tropik dan
neuronal growth yang kemungkinan faktor-faktor ini yang menghambat
penurunan fungsi kognitif dan demensia.
• Intensitas : terlebih dahulu dimuali dari aktivitas yang ringan. Jika tubuh
sudah beradaptasi dengan aktivitas fisik yang teratur maka intensitas dapat
ditingkatkan ke aktivitas sedang.
Aktivitas fisik pada anak membuat anak lebih sehat, tidak mudah
lelah, dan tidak mudah sakit. Bahkan aktivitas BBTT membantu anak lebih
fokus dalam menerima mata pelajaran, lebih bahagia dan kompotitif.Pada
usia dewasa aktivitas fisik membantu agar lebih produktif, lebih bugar dan
tentunya juga lebih bahagia dan kompetitif.
Aktivitas fisik merupakan suatu gerakan yang dilakukan oleh otot untuk
mengeluarkan suatu energi (dinyatakan dalam Kkal). Aktifitas fisik sangat
penting dilakuakn, karena hal memiliki hubungan yang sangat erat terhadap
kesehatan. Misalnya mengurangi resiko penyakit jantung. Apabila seseorang
tidak melakuakn aktivitas fisik secara teratur, maka akan sangat berpengaruh
terhadap kesehatannya. Hal ini karena terdapat kalori yang harus di keluarkan
oleh tubuh, apabila kalori tersebut tidak dikeluarkan melalui aktivitas fisik,
maka itu daat berubah menjadi lemak dan menimbulkan penyakit.
Disarankan kepada pembaca agar dapat memahami isi ataupun inti dari
makalah ini, sehingga pengetahuan mengenai pentingnya aktivitas fisik
bertambah. Dan kami harap, pembaca yang belum melakukan aktivitas fisik
secara teratur, sebaiknya merencanakan dan melakukannya dalam kehidupan
sehar- harinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.isglobal.org/documents/
10179/7943094/4_ISGlobal+COVID19+y+actividad+fisica+EN.pdf/705ac058-
6c41-4e56-b555-cc43c6a5a407 Lukito AA, Harmeiwaty E, Hustrini NM.(2019).
http://faber.inash.or.id/upload/pdf/article_Update_konsensus_201939.pdf WHO.
(2015) | Prevalence of insufficient physical activity.
https://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/
GlobalHealthRisks_report_full.pdf Roux L, Pratt M, Tengs TO, Yore MM,
Yanagawa TL, Van Den Bos J, et al. (2008). Cost effectiveness of community-
based physical activity interventions. Am J Prev Med 35(6):578-88
PPT Manfaat Aktifitas Fisik
5. Lampiran Bekerjasama Dengan Kader Dalam Menentukan Jadwal
Senam Sehat
DISUSUN OLEH :
M SAHRIZAL 20401003
Sasaran : Masyarakat Rt 02
I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Untuk Penentuan Jadwal Senam Sehat Jantung Yang Akan dilaksanakan di Rt 02
II. Metode
a. Demonstrasi
III. Media
Set Musik
Sound system
IV. PENGORGANISASIAN :
a. Instruktur senam : Kader/mahasiswa
b. Fasilitator : Kader/ Mahasiswa
c. Observer : Mahasiswa
Kader
Mahasiswa / Fasilitator
Instruktur
Peserta /Masyarakat
Observer
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
N Tahapan Waktu Kegiatan
o
Mahasiswa Klien
1. Perkenalan 10 menit Memberi salam menjawab
dan Perkenalan salam
Pembukaan mendengarkan
menelaah
bertanya
menanggapi
menyimak
2 Inti 30 menit Penentuan Senam memperhatik
jantung sehat (senam an
bersama) Bersama Kader mempraktekk
an
3 Penutup 5 menit Kesepakatan Bersama menyimak
Dalam Menentukan Jadwal menjawab
Senan Sehat Jantung pertanyaan
Bersama Kader menjawab
salam
6. Lampiran Senam Sehat Bersama warga Rt 02
DISUSUN OLEH :
M SAHRIZAL 20401003
Sasaran : 1. Kader
Tempat : Halaman Rt 02
VII. Tujuan
C. Tujuan Instruksional Umum
VIII. Metode
b. Ceramah
c. Demonstrasi
d. Re-demonstrasi
IX. Media
Set Musik
Sound system
X. PENGORGANISASIAN :
d. Instruktur senam : Kader/mahasiswa
e. Fasilitator : Kader/ Mahasiswa
f. Observer : Mahasiswa
Kader
Mahasiswa / Fasilitator
Instruktur
Peserta /Masyarakat
Observer