Anda di halaman 1dari 181

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)

DI RT 02 DUSUN 1 PANTAI CERMIN


KECAMATAN TAPUNG
KAMPAR TAHUN 2023

Di Susun Oleh:

Kelompok 2
Dimitri ilona : 20401009

M Sahrizal : 20401003

M Hadi Al Fakhri : 20401017

Rizani Atika Namiroh : 20401032

Dosen Pembimbing : Rahmi Pramulia Fitri, M.Kes

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PAYUNG NEGERI PEKANBARU

TA. 2022/2023
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadhirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Pengalaman
Belajar Lapangan” didusun 1 pantai cermin .
Dalam kegiatan PBL ini terdapat salah satu kegiatan diantaranya adalah
Kesehatan Jamban Di Keluarga, dalam penyusunan laporan PBL ini, kami
menyadari akan banyaknya kendala-kendala yang kami hadapi dilapangan.
Namun berkat bimbingan Dosen pembimbing dalam pelaksanaan PBL
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan PBL. Disamping itu
kami turut mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ketua STIKes Payung Negeri Pekanbru Ns. Deswinda, S.Kep, M.Kes
2. Kepala desa Mukhis S.Os
3. Ketua Perodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Dr. Suryani, SKM,
MKL
4. Dosen Pembimbing Rahmi pramulia, M. Kes
5. Penguji Pembimbing Belajar Lapangan
6. RW 01, Dan RT 02 Dusun 1 pantai cermim
7. Masyarakat Dusun 1 Pantai cermin Yang turut membantu pada
kegiatan PBL
8. Panitia pelaksanaan PBL Dan semua pihak yang telah turut membantu
baik secara langsung maupun tidak dalam pembuatan laporan ini.
9. Teman – teman mahasiswa yang telah membantu mensukseskan
kegiatan PBL ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


laporan PBL, Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami mengharapkan
semoga hasil laporan PBL ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat umumnya. Serta kritikan dan saran
yang membangun agar penyusunan laporan PBL ini untuk kedepan nantinya
dapat ditingkatkan lagi.
Pekanbaru, januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................


KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………1
C. Tujuan.......................................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan....................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
TINJAUAN TEORITIS.....................................................................................................7
A. Definisi Kesehatan Masyarakat...............................................................................7
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat....................................9
C. Penegertian Gerakan Masyarakat Sehat.................................................................14
D. Kesehatan Ibu Dan Anak........................................................................................16
E. Kesehatan Remaja....................................................................................................19
F. Kesehatan Lingkungan...........................................................................................20
G. Kesehatan Lansia...................................................................................................21
BAB III..............................................................................................................................25
TINJAUAN KASUS..........................................................................................................25
A. Tahap Persiapan.....................................................................................................25
B. Tahap Pelaksaan Pengkajian..................................................................................26
BAB IV..............................................................................................................................29
HASIL...............................................................................................................................29
A. Analisis Situasi.........................................................................................................29
B. Indentifikasi Masalah……………………………………………………………...30
C. Prioritas Masalah………………………………………………………………….30
D. Alternatif Masalah………………………………………………………………...30
E. Interfensi…………………………………………………………………………..30
F. Evaluasi……………………………………………………………………………30
BAB V..............................................................................................................................114
PENUTUP.......................................................................................................................114
A. Kesimpulan...........................................................................................................114
B. Saran.....................................................................................................................115
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................117
Lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Kesehatan No 36 Tahun 2009, kesehatan
adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis
(Kemenkeu, 2009). Kesehatan adalah keadaan seimbang yang dinamis
dipengaruhi faktor genetik, lingkungan, dan pola hidup sehari-hari seperti
makan, minum, kerja, istirahat, hingga pengelolaan kehidupan emosional. Status
kesehatan tersebut menjadi rusak bila keadaan keseimbangan terganggu, tetapi
kebanyakan kerusakan pada periode-periode awal bukanlah kerusakan yang
serius jika orang mau menyadarinya (Santoso, 2012)
Di dusun 1 pantai cermin persentase keluarga yang melakukan
pemeriksaan kesehatan yang memenuhi syarat baru sekitar 60% dan sebagianya
yang lainnya tidak melakukan pemeriksaan kesehatan .
Kesehatan adalah hak setiap orang, baik individu, kelompok, maupun
masyarakat, sehingga kesehatan merupakan aset yang harus dijaga, dilindungi,
bahkan harus ditingkatkan. Semua orang baik secara individu, kelompok,
maupun masyarakat di mana saja dan kapan saja, mempunyai hak untuk hidup
sehat atau memperoleh perlindungan kesehatan. Sebaliknya, setiap orang baik
individu, kelompok, maupun masyarakat, mempunyai kewajiban dan tanggung
jawab untuk melindungi kesehatan dan menjaga kesehatan dirinya sendiri dari
segala ancaman penyakit dan masalah kesehatan yang lain (Notoatmodjo, 2012).
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara
jasmani dan rohani. Kesehatan yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh
secara umum, yaitu kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut adalah
indikator utama kesehatan secara keseluruhan, kesejahteraan, dan kualitas hidup.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan keadaan terbebas dari sakit mulut dan
wajah kronis, kanker mulut dan tenggorokan, infeksi dan luka mulut, penyakit
periodontal (gusi), kerusakan gigi, kehilangan gigi, serta penyakit dan gangguan
lain yang membatasi kapasitas individu dalam menggigit, mengunyah,

1
tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2018). Blum (1974)
dalam Notoatmodjo (2012) mengatakan derajat kesehatan individu, kelompok
atau masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama yakni lingkungan (fisik,
sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya), perilaku, pelayanan kesehatan
dan keturunan. Status kesehatan akan tercapai bila keempat 2 faktor tersebut
berada dalam kondisi yang optimal. Determinan yang paling besar
mempengaruhi tinggi rendahnya status kesehatan adalah faktor lingkungan dan
perilaku, oleh karena itu perlu diupayakan lingkungan yang sehat dan perilaku
hidup sehat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalahnya
adalah : Apakah latar belakang pemeriksaan kesehatan oleh masyarakat dusun 1
pantai cermin ?

C. Tujuan Umum
Untuk mengetahui latar belakang pemeriksaan kesehatan masyarakat
dusun 1 pantai cermin?

D. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi faktor pendidikan masyarakat yang mempengaruhi


pkesehatan

2. Mengidentifikasi faktor pengetahuan masyarakat yang mempengaruhi


kesehatan lingkungan

3. Mengidentifikasi faktor tokoh masyarakat yang mempengaruhi


pemeriksaan kesehatan

E. Manfaat Penelitian
Dengan diketahuinya faktor-faktor yang melatarbelakangi pemeriksaan
kesehatan terhadap potensi masalah kesehatan yang dialami dapat diambil langkah
untuk mencegah masalah karena agar masyarakat dusun 1 pantai cermin
melakukan medical check up

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Kesehatan Masyarakat

Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan


masyarakat ini. Secara kronologis batasan-batasan kesehatan masyarakat mulai
dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti yang kita
anut saat ini dapat diringkas sebagai berikut. Batasan yang paling tua, dikatakan
bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-
masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan
masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan
masyarakat.

Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakter-bakteri


penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan masyarakat
adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat melalui perbaikan
sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.Pada awal abad
ke-19, kesehatan masyarakat sudah berkembang dengan baik, kesehatan
masyarakat diartikan suatu upaya integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu
kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri merupakan integrasi antara
ilmu biologi dan ilmu sosial.Dalam perkembangan selanjutnya,kesehatan
masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan
pengobatan (kedokteran) dalam mencegah penyakit yang melanda penduduk
atau masyarakat.

Oleh karena masyarakat sebagai objek penerapan ilmu kedokteran dan


sanitasi mempunyai aspek sosial ekonomi dan budaya yang sangat kompleks.
Akhirnya kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara
ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi
di masyarakat. Dari pengalaman-pengalaman praktek kesehatan masyarakat

3
yang telah berjalan sampai pada awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya
membuat batasan kesehatan masyarakat yang disempurnakan oleh WHO,
sebagai berikut :

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmudan seni yang bertujuan untuk :
1) Mencegah timbulnya penyakit.
2) Memperpanjang umur.
3) Meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha kesehatan
masyarakat yang terorganisasi untuk :
a. Memperbaiki kesehatan lingkungan.
b. Pemberantasan penyakit penyakit infeksipada masyarakat.
c. Mendidik masyarakat dalam prinsip kesehatan perorangan.
d. Mengkoordinasi tenaga tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan
perawatan danpengobatan dengan sebaik-baiknya.
e. Mengembangkan usaha usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat
hidupyang setinggi tingginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara
kesehatan.
Tujuan kesehatan masyarakat adalah baik dalam bidang promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif, adalah agar warga masyarakat dapat mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya baik fisik,mental, sosial,
serta di harapkan berumur panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
Winslow menetapkan suatu syarat yang sangat penting yaitu : ”Harus selalu ada
pengertian, bantuan dan partisipasi dari masyarakat secara teratur dan terus
menerus.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi


derajat kesehatan masyarakat, yaitu : faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan
pelayanan kesehatan.
1. Faktor Genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau


masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada status

4
kesehatan perorangan terjadisecara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk
itu, perlu dilakukan konseling genetik.Untuk kepentingan kesehatan masyarakat
atau keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan
penyakit. Misalnya : seorang anak yang lahir dari orangtua penderita diabetes
melitus akan mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari
orang tua bukan penderita DM. Untuk upaya pencegahan,anak yang lahir dari
penderita DM harus diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang
diwariskan orangtuanya. Oleh karenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur
berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang faktor
genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi
dapatdi umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh manusia adalah pistol
(senjata), dan lingkungan/ perilaku manusia adalah pelatuknya (trigger).

Semakin besar penduduk yang memiliki resikopenyakit bawaan akan


semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karenaitu perlu
adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan
yang sebenarnya dapat dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan
dan kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus
diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang
setinggi- tingginya.

2. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang


berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan
kelengkapan sarana/ prasarana,dan dana akan menjamin kualitas pelayanan
kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi
masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok
masyarakat. Misalnya, jadwal imunisasi yang teratur dan penyediaan vaksin
yang cukup sesuai dengan kebutuhan,serta informasi tentang pelayanan
imunisasi yang memadai kepada masyarakat akan meningkatkan cakupan
imunisasi. Cakupan imunisasiyang tinggi akan menekan angka kesakitan akibat
penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

5
Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait
dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan
Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga
ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap kab/
kota.
3. Faktor Perilaku Kesehatan
Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya
terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan di
masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa
disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan mengakibatkan
masalah kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Misalnya :
penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu
ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-ibu yang tidak
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah tersedia adalah akibat
kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat imunisasi dan efek
sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat karena adanya penyuluhan
kesehatan tentang imunisasi yangdi berikan oleh petugas kesehatan.

Perilaku individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat juga


akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya suatu
penyakit.Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan,
hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup.
Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak
penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan,
diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan memcuci tangan sebelum
makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti
mencret-mencret lainnya.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam
meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan di sekitar kita dapat kita
rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak penduduknya
yang mengidap penyakit seperti : gatal-gatal, infeksi saluran pernafasan, dan

6
infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga dipengaruhi oleh
factor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih, banyaknya tempat
penampunganair yang tidak pernah dibersihkan memyebabkan perkembangan
nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini
menyebabkan penduduk di sekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular
demam berdarah.

Untuk menganalisis program kesehatan dilapangan, paradigma H.L.


Blum dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
masalah sesuai dengan faktor faktor yang berpengaruh pada status kesehatan
masyarakat. Analisis ke-4 fator tersebut perlu dilakukan secara cermat
sehingga masalah kesmas dan masalah program dapat di rumuskan dengan
jelas. Analisis ke-4 faktor ini adalah bagian dari analisis situasi (bagian dari
fungsi perencnaan) untuk pengembangan program kesehatan di suatu wilayah
tertentu.

C. Pengertian Gerakan Masyarakat Sehat

GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden


RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor
kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari
individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat,
akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi
dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat ; serta Pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana
pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN),
anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu : PJK,
Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan
peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan

7
dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena berpotensi
menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara. Meningkatnya PTM
dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas
generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban pemerintah
karena penanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada akhirnya,
kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya
memberikan kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila
kesehatannya terganggu oleh PTM dan perilaku yang tidak sehat, tutur Menteri
Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya dalam rangka Hari
Kesehatan nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di Jakarta (14/11). Oleh karena
itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk
menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) guna
mewujudkan Indonesia sehat.
Mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan
terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari
keluarga, arena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang
membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik,
Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi
alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan
Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai
dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu : 1) Melakukan aktivitas fisik 30
menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan
kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga,
dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur
Menkes. GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh
Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa

8
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif.

D. Kesehatan Ibu dan Anak

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas
utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab
terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi
neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan
kejadian sakit di kalangan ibu.

Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi


masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya
mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan
persalinan.

Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk


dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/
komunikasi (telepon genggam, telpon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencatatan-pemantaun dan informasi KB.

Proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini tidak hanya proses


memfasilitasi masyarakat dalam pembentukan sistem kesiagaan itu saja, tetapi
juga merupakan proses fasilitasi yang terkait dengan upaya perubahan perilaku,
yaitu :
1. Upaya mobilisasi sosial untuk menyiagakan masyarakat saat situasi
gawat darurat, khususnya untuk membantu ibu hamil saat bersalin.
2. Upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
menurunkan angka kematian maternal.
3. Upaya untuk menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh
masyarakat dalam menolong perempuan saat hamil dan persalinan.
4. Upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sehingga persalinan
dibantu oleh tenaga kesehatan profesional.
5. Merupakan proses pemberdayaan masyarakat sehingga mereka
mampu mengatasi masalah mereka sendiri.
6. Upaya untuk melibatkan laki-laki dalam mengatasi masalah
kesehatan maternal.

9
7. Upaya untuk melibatkan semua pemanggku kepentingan
(stakeholders) dalam mengatasi masalah kesehatan
Karena itu Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini berpijak pada
konsep-konsep berikut ini :
1. Revitalisasi praktek-praktek kebersamaan sosial dan nilai-nilai
tolong menolong, untuk perempuan saat hamil dan bersalin.
2. Merubah pandangan : persalinan adalah urusan semua pihak, tidak
hanya urusan perempuan.
3. Merubah pandangan: masalah kesehatan tidak hanya tanggung
jawab pemerintah tetapi merupakan masalah dan tanggunjawab
masyarakat.
4. Melibatan semua pemangku kepentingan (stakeholders) di
masyarakat.
5. Menggunakan pendekatan partisipatif.
6. Melakukan aksi dan advokasi.

E. Kesehatan Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke


masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) batasan usia
remaja adalah 12 sampai 24 tahun.

Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang


digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai
19 tahun dan belum kawin.Menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun.

Hurlock (1973) memberi batasan masa remaja berdasarkan usia


kronologis, yaitu antara 13 hingga 18 tahun. Menurut Thornburgh (1982),
batasan usia tersebut adalah batasan tradisional, sedangkan alran kontemporer
membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahun.

Pada Usia Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan yang harus dipenuhi


adalah sebagai berikut :
1. Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya baik

10
sesama jenis maupun lawan jenis
2. Mencapai peran sosial maskulin dan feminine
3. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif
4. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa
lainnya
5. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
6. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga
8. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk
tercapainya kompetensi sebagai warga negara
9. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan
secara sosial
Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman perilaku
(Havighurst dalam Hurlock, 1973). Perubahan psikis juga terjadi baik pada
remaja perempuan maupun remaja laki-laki, mengalami perubahan emosi,
pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab, yaitu :
1) Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah dengan kelompoknya.
2) Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua.
3) Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri.
4) Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat tergantung
pada kelompoknya.

Hal tersebut diatas menyebabkan remaja menjadi lebih mudah


terpengaruh oleh hal-hal yang negatif dari lingkungan barunya.

Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja


dalam memenuhi tugas-tugas tersebut, yaitu: Masalah pribadi, yaitu masalah-
masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah,
kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.

Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang
tidak jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian,
kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya hak-
hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh orangtua.

11
F. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak faktor
yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan
masyarakat seperti :
1. Lingkungan
2. Perilaku
3. Pelayan kesehatan
4. Heriditas (keturunan)
Secara umum kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup kesehatan
lingkungan antara lain mencakup : perumahan, pembuangan kotoran manusia
(tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air
limbah), rumah hewan ternak (kandang), dan sebagainya.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup
kesehatan lingkungan, yaitu :
1) Penyediaan air minum
2) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan sampah padat
4) Pengendalian vektor
5) Pencegahan/ pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja

12
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/ wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan

G. Kesehatan lansia

Adalah upaya kesehatan paripurna di bidang kesehatan usia lanjut, yang


dilaksanakan di tingkat puskesmas serta diselenggarakan secara khusus maupun
umum yang terintegrasi dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya. Upaya
tersebut dilaksanakan oleh petugas kesehatan puskesmas dengan dukungan
peran serta masyarakat baik di dalam gedung maupun di luar gedung puskesmas.
Sasarannya ditujukan pada kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi tanpa
mengabaikan kelompok lainnya, dengan menggunakan teknologi tepat guna
yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat.

Memasuki tahap lanjut usia atau lansia dengan sehat merupakan


keinginan semua orang. Namun, menjaga kesehatan lansia bukanlah perkara
yang mudah. Banyaknya tantangan yang harus dihadapi mengingat kondisi
tubuh lansia yang sudah sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit.

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami banyak perubahan atau


proses penuaan (aging), dan perubahan yang dirasakan meliputi seluruh anggota
tubuh. Mulai dari kulit yang cenderung kering dan keriput, tumbuhnya uban,
hingga perubahan di organ bagian dalam. Masalah pemuluh darah seperti
hipertensi maupun masalah jantung lainnya.

Tidak hanya itu, lansia juga rentan mengalami gangguan keseimbangan

13
yang berakibat lansia berisiko jatuh. Lansia yang jatuh bisa saja mengalami
komplikasi kesehatan, seperti patah tulang, infeksi, hingga disabilitas
(kecacatan).

Berikut ini kiat untuk mengupayakn agar lansia tetap sehat ,dengan cara :
1. Menjaga pola makan sehat

2. Tetap aktif bergerak

3. Menjaga berat badan tetaap ideal

4. Memastikan memperoleh waktu istirahat yang cukup

5. Bersosialiasasi

6. Rutin cek kesahatan

14
BAB III
TINJAUAN KASUS

PELAKSANAAN BELAJAR LAPANGAN

DI RT 02 DUSUN 1 PANTAI CERMIN


KECAMATAN TAPUNG
KAMPAR TAHUN 2023
TANGGAL 23 JANUARI – 4 FEBRUARI 2022

Pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan di RT 02


Dusun 1 Pantai Cermin kecamatan Tapung kampar
dari tanggal 23 Januari- 4 Februari 2022 dilakukan dalam beberapa tahap yaitu
tahap persiapan, tahap pelaksanaan pengkajian, tahap penyampaian hasil pengkajian,
identifikasi masalah, analisa situasi, prioritas masalah, alternatif pemecahan masalah,
tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi.
Tahap persiapan dilaksanakan pada tanggal 17-21 Januari 2023, tahap pelaksanaan
pengkajian pada tanggal 24-28 Januari 2022 selanjutnya dilakukan tahap tabulasi
data pada tanggal 30 Januari 2023. Pada tanggal 31 Januari 2023 dilakukan
persiapan LOKMIN yang sekaligus melakukan penyusunan rencana kegiatan yang
akan dilakukan. Pada tanggal 02 Februari 2023 akan dilaksankan LOKMIN di
Oi
Puskesmas Tenayan Raya adapun pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan
Masyarakat di RW 01 RT 02 Dusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung
Kampar Tahun 2023 adalah sebagai berikut :
A. Tahapan Persiapan
Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan kegiatan
Kesehatan Masyarakat diantaranya pendataan kesehatan dimasyarakat yaitu
mengobservasi secara langsung keadaan wilayah untuk melihat secara garis
besar situasi dan keadaan wilayah di RW 01 RT 02 Dusun 1 Pantai Cermin
Kecamatan Tapung Kampar. Setelah survei dilakukan selanjutnya dilaksankan
penyusunan kuisoner untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi di
wilayah di Desa Kemang Indah.
Sebelum dilakukan penyebaran kuisoner, mahasiswa/i membina
hubungan saling percaya dan menjelaskan tujuan dari kedatangan mahasiswa/i

15
serta menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan di wilayah RW 01 RT 02
Dusun 1 Pantai Cermin Kecamatan Tapung Kampar diharapkan mendapat
dukungan serta bantuan untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan mahasiswa/i.

B. Tahap Pelakasanaan Pengkajian


Tahap ini dimulai dari memperbanyak kuisoner yaitu sebanyak 75
kuisoner, dan kemudian disebarkan pada masyarakat dengan mendatangi setiap
rumah dan melakukan wawancara langsung pada setiap keluarga yang bertujuan
untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat.
Jumlah penduduk berdasarkan KK di RW 01 RT 02 Dusun 1 Pantai Cermin
Kecamatan Tapung Kampar sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK). Jumlah angket
yang berhasil dikumpulkan mahasiswa/i berjumlah 10 angket. Berdasarkan hasil
pengumpulan data di RW 03 Kelurahan Kulim Kota Pekanbaru didapatkan data-
data sebagai berikut :

1. Sejarah Desa Pantai Cermin

Pantai Cermin merupakan salah satu desa tertua yang ada di kecamatan Tapung,
Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Pantai cermin adalah kampung yang
sering disebut dalam Sejarah Kerajaan Siak, terutama Sejarah Senapelan, Pekanbaru,
serta terbentuknya perkampungan baru Payungsekaki. Pantai cermin adalah wilayah
pemukiman masyarakat asli Melayu Riau, namun saat ini sudah banyak warga
pendatang yang bermukim di daerah tersebut. Salah satu cagar budaya yang terdapat di
Pantai cermin yakni makam Syeh Said Abdul Hamid bin Syeh Abdurrahman. Syeh
yang turut mengembangkan agama Islam di sepanjang sungai Siak hingga hulunya
sungai Tapung kiri dan kanan.39 Awal terbentuknya Desa Pantai Cermin ditandai
dengan adanya kehidupan masyarakat yang berkelompok dipinggir sungai tapung
sebagai pusat aktivitas masyarakat untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Dengan
perkembangannya dari masa ke masa terbentuklah Pemerintahan Desa Pantai Cermin,
perkembangan terasa cepat dirasakan masyarakat lantaran adanya program nasional
Transmigrasi pada tahun 1984 tersebut pantai cermin dijadikan salah satu desa yang
memiliki wilayah luas sehingga dijadikan perusahaan BUMN PTPN V
pengembangan kelapa sawit. Dari program tersebut lahirlah Desa-desa Transmigrasi
lebih dari 10 Desa sekarang menjadi desa tetangga. Dan pada tahun 2000 dimekarkan

16
dusun karya indah dan sekarang menjadi Desa Karya Indah dan pada tahun 2006 ada
juga pemekaran dusun II bencah kelubi yang sekarang menjadi Desa Bencah Kelubi.
Dari letak geografis posisi pantai cermin berada dilintas antar provinsi, inilah yang
memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat Pantai Cermin yang
memudahkan untuk memperoleh hasil panen perkebunan dan pertanian. Begitu juga
perusahaan swasta ikut mendukung kemajuan masyarakat Desa Pantai Cermin.

1. Data Geografi Rt 02, Rw 03


a. Batas Wilayah Rt 02 Rw 01 Desa Pantai Cermin
Sebelah Timur : Rt 01, Rw 01
Sebelah Barat : .Rt 04, Rw 02
Sebelah Selatan :.
Sebelah Utara : Rt 06, Rw 02

Luas Wilayah Rt 02, Rw 03 Desa Pantai cermin


Luas Wilayah : ± 1 KM
b. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin
1) Kepala Keluarga : 10 KK
2) Laki-laki : 21 orang
3) Perempuan : 21 orang
c. Masjid :-
d. Musholla :-
e. Pemakaman Umum :-
2. Data Demografis
a. Jumlah Kepala Keluarga : 10 KK
b. Jumlah Jenis Pekerjaan
1) Tidak Bekerja : 16 orang
2) Sekolah : 12 orang
3) PNS/Polri/BUMN/BUMD :-
4) Pegawai Swasta :2
5) Wiraswasta/Pedagang/Jasa : 6 orang
6) Petani : 3 orang
7) Nelayan :-
8) Buruh :-

17
9) Lainnya : 1 orang
c. Jumlah Kepala Keluarga : 10 KK
d. Jumlah Jenis Kelamin
Laki-laki : 21 orang
Perempuan : 21 orang
e. Jumlah Agama
1) Islam : 42 orang
2) Kristen :-
3) Khatolik :-
4) Hindu :-
f. Jumlah Pendidikan
1) Tidak Pernah Sekolah : 7 orang
2) Tidak Tamat SD/MI : 8 orang
3) Tamat SD/MI : 15 orang
4) Tamat SLTP/MTs : 3 orang
5) Tamat SLTA/MA : 5 orang
6) Tamat D1/D2/D3 : 2 orang
7) Tamat PT : 2 orang
g. Lainnya
1) Usia 0-<12 bulan :-
2) Usia 12-59 bulan : 1 orang
3) Usia 5-12 Tahun : 5 orang
4) Usia 12-18 Tahun : 7 orang
5) Usia 19-60 Tahun : 24 orang
6) Usia >60 Tahun :-

18
BAB IV
HASIL
A. Analisis Situasi

20%

80%

tidak tersedia tersedia

Diagram 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sarana Air Bersih Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak memiliki sarana air bersih sebanyak 2 keluarga dengan persentase
20%

tidak terlindung terlindung

2; 20%

8; 80%

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Air Bersih Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak memiliki sumber air bersih sebanyak 2 keluarga dengan
persentase 20%

19
2; 20%

8; 80%

tidak ada

Diagram 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Yang Tidak Memiliki Jamban


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak memiliki Jamban sebanyak 2 keluarga dengan persentase 20%

2; 20%

8; 80%

tidak ya

Diagram 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Aktivitas Fisik Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak melakukan aktivitas fisik sebanyak 2 keluarga dengan persentase
20%

20
10; 100%

tidak ya

Diagram 5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Makan Buah Dan Sayur


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
semua keluarga makan buah dan sayur dengan persentase 100%

4; 40%

6; 60%

tidak ya

Diagram 6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan Min 6


Bulan Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan sebanyak 6 keluarga dengan
persentase 60%

21
4; 40%

6; 60%

tidak ya

Diagram 7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan


Tekanan Darah Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02,
Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Tekanan darah sebanyak 6
keluarga dengan persentase 60%

4; 40%

6; 60%

tidak ya

Diagram 8. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan Gula


Darah Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab.
Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Gula darah sebanyak 6
keluarga dengan persentase 60%

22
4; 40%

6; 60%

tidak ya

Diagram 9. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan


Kolestrol Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01
Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa keluarga
yang tidak melakukan pemeriksaan Kesehatan Kolestrol sebanyak 6 keluarga dengan
persentase 60%

1; 10%

9; 90%

tidak ya

Diagram 10. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Tes Darah


Laboratorium Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw
01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas keluarga yang tidak melakukan pemeriksaan Tes Darah Laboratorium
sebanyak 9 keluarga dengan persentase 90%

23
10; 100%

tidak ya

Diagram 11. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Lingkar Perut


Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab.
Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa semua
keluarga tidak melakukan pemeriksaan lingkar perut dengan persentase 100%

10; 100%

tidak ya

Diagram 12. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemeriksaan Deteksi Kanker


Rahim Min 6 Bulan Sekali di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01
Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa semua
keluarga tidak melakukan pemeriksaan Deteksi Kanker Rahim dengan persentase
100%

24
tidak; 4; 40%

ya; 6; 60%

tidak ya

Diagram 13. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Banyaknya Yang Merokok di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga yang Merokok sebanyak 6 keluarga dengan persentase 60%

10; 100%

tidak ya

Diagram 14. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Alkohol Dan Zat


Adiktif di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
tidak ada keluarga yang mengosumsi alcohol dengan persentase 100%

25
10; 100%

tidak ya

Diagram 15. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengelolaan Stress di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
semua keluarga melakukan pengelolaan stress dengan baik dengan persentase 100%

10%

90%

tidak ya

Diagram 16. Distribusi Frekuensi Berdasarkan BAB Pada Tempatnya di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa ada
1 keluarga yang tidak Bab pada tempatnya dengan persentase 10%

26
21; 50% 21; 50%

Perempuan Laki laki

Diagram 17. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
jenis kelamin laki-laki dan perempuan sama dengan persentase 50%

50
45 42.86
40
35
30 28.57
25
20 18
14.29
15 12
10 6 7.14
4.76
3
5
0 0.00
2
0 0.00 0 0.00 1 2.38
0
h
ni
lah

an

ya
rja

ta

ru
ta
g

inn
lay
as
ga

Bu
ko

D
ke

an

Pe
M

Sw
ar

se

La
Ne
ag
ak

BU
el u

Tid

ed
g
N/

Pe
hK

/p
UM

ta
ru

as
el u

/B

sw
i
nS

olr

ira
a

/P
rja

W
NI
ke

/T
Pe

S
PN

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 18. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
jumlah pekerjaan terbanyak adalah tidak bekerja sebanyak 18 orang dengan persentase
42.86%

27
60
54.76

50

40

30
23.81 23
21.43
20

10 9
10

0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00


0
Hubungan Kepala Suami/ anak menantu cucu orang ta famili lain pembantu lainnya
dengan KK keluarga istri

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 19. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Hubungan Dengan KK di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
hubungan antara kepala keluarga dengan anggota keluarga terbanyak adalah anak
sebanyak 23 orang dengan persentase 54.76%.

40
35.71
35
30
25
20 19.05
16.67
15
15 11.90
10 7 8 7.14
5 4.76 4.76
5 3 2 2
0
PT
i

D3
TS
i
lah

/m
a

/m

/M
rg

/M

at
2/
ko

sd
lua

ds

TA

m
/D
se

TP

Ta
at
Ke

SL
at

D1
ah

SL
m
m

at
uh

at
rn

ta
ta

at

m
lur

m
pe

m
ak

Ta

Ta
Se

ta
ak

tid
Ti d
n
ka
idi
nd
Pe

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 20. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas tamat SD/MI sebanyak 15 orang dengan persentase 35.71%

28
40
35.71
35 33.33

30
26.19
25
20
14 15
15
11
10
4.76
5 2
0 0.00
0

9)
)

)
a

)
9)
,4

,9

40
rg

4,

9,
18

29
ua

-2

-3

>
5-

(
(<
l

,5

30
Ke

uk
(2
18
ng

em
h

uk
l(
ru

ra

bi

tg
m
ea
lu

Ku

le

Ge
Se

id

a
n
n

ng
da
n
da
T

da

Sa
IM

ba
ba

ba

t
t

ra
ra

t
ra

Be
Be

Be

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 21. Distribusi Frekuensi Berdasarkan IMT Seluruh Keluarga di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas Berat Badan Lebih Sebanyak 15 orang dengan persentase 35.71%.

60 57.14

50

40

30
24

20 16.67
11.90 11.90
10 7
5 5
2.38
1 0 0.00
0
Usia< 1 tahun Usia 1-<5 Tahun Usia 5-< 12 tahun Usia 12-18 tahun 19-60 tahun > 60 tahun

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 22. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Seluruh Keluarga di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas Usia 19-60 tahun Sebanyak 24orang dengan persentase 57.14%.

29
60
54.76

50
42.86
40

30
23
20 18

10

2.38
0 0.00 1
0
Status Perkawinan Kawin Belum Kawin Cerai hidup Cerai Mati
Seluruh Keluarga

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 23. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan di Dusun


1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas Belum Kawin Sebanyak 23 orang dengan persentase 54.76%%.

120

100.00
100

80

60

42
40

20

0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00


0
Agama Seluruh Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
Keluarga

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 24. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Agama di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas Beragama Islam Sebanyak 42 orang dengan persentase 100%

30
12; 29%

30; 71%

Ya Tidak

Diagram 25. Distribusi Frekuensi Berdasarkan JKNdi Dusun 1, Desa Pantai


Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 anggota keluarga dapat diketahui bahwa


yang tidak memiliki JKN Sebanyak 12 orang dengan persentase 29%

3; 50% 3; 50%

Laki-laki Perempuan

Diagram 26. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Balita Di Dusun


1, , Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, terdapat jenis kelamin balita laki-laki berjumlah
tiga dengan persentase 50% dan jenis kelamin perempuan berkumlah tiga dengan
persentase 50%.

31
90
83.33
80

70

60

50

40

30

20 16.67

10 5
1 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Umur Balita (bu- 12-18 bulan 19-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-59 bulan
lan)

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 27. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Balita Di Dusun 1, ,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas umur balita adalah 25-36 bulan
dengan persentase 83.33%

90
83.33
80

70

60

50

40

30

20 16.67

10 5
1 0 0.00 0 0.00
0
Lila Balita (12,5 cm) Underweight <90% Normal 90-110% Overweight 110- Obesitas > 120%
120%

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 28. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lila Balita Di Dusun 1, , Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas lila balita adalah normal 90-110
dengan persentase 83.33%

32
90
83.33
80

70

60

50

40

30

20 16.67

10 5
0 0.00 1 0 0.00
0
Satus Gizi (BB/Umur) Lebih Baik Kurang Buruk
Lihat KMS

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 29. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Balita (BB/U) Di


Dusun 1, , Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas Gizi balita (BB/U)adalah Baik dengan
persentase 83.33%
90
83.33
80

70

60

50

40

30

20 16.67

10 5
0 0.00 1 0 0.00
0
Satus Gizi (BB/TB) Lebih Baik Kurang Buruk
Lihat KMS

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 30. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Balita (BB/TB) Di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas Gizi balita (BB/TB)adalah Baik dengan
persentase 83.33%

33
6; 100%

Dapat Belum dapat

Diagram 31. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Vitamin A Di Dusun 1, Desa Pantai


Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, Balita yang dapat vitamin A sebanyak 6 Balita
dengan Persentase 100%

6; 100%

Ada Tidak ada

Diagram 32. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepemilikan KMS Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, Balita yang ada KMS sebanyak 6 Balita dengan
Persentase 100%

34
45
40.00
40

35

30

25
20.00 20.00 20.00
20

15

10

5
2
1 1 1
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Usia Anak 5 6 7 8 9 10 11 <12

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 33. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Anak Sekolah Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, mayoritas usia anak sekolah berumur 6 tahun
dengan persentase 40%

5; 100%

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari

Diagram 34. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Sikat Gigi Usia Anak
Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak yang sikat gigi berjumlah 5 orang dengan
persentase 100%

35
5; 100%

Tidak sehat Sehat

Diagram 35. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Gigi Usia Anak Sekolah Di
Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, kondisi gigi usia anak sekolah sehat dengan
persentase 100%

5; 100%

Tidak Iya

Diagram 36. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Mencuci Tangan Setelah


Makan Dan Sesudah Makan Usia Anak Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin,
Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak mencuci tangan setelah dan sebelum makan
sebanyak 5 anak dengan persentase 100%

36
1; 20%

4; 80%

Tidak Iya

Diagram 37. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Mencuci Tangan Setelah


Dari Kamar Mandi Pada Usia Anak Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt
02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak yang tidak mencuci tangan setelah dari kamar
mandi sebanyak 1 anak dengan persentase 20%

5; 100%

Tidak Iya

Diagram 38. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Menggunakan Alas Kaki


Saat Bermain Diluar Rumah Pada Usia Anak Sekolah Di Dusun 1, Desa Pantai
Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, anak menggunakan alas kaki saat bermain diluar
rumah sebanyak 5 anak dengan persentase 100%

37
50

45 42.86

40

35

30 28.57

25

20 18
16 17
14 14.29 15 14.29
15 13
12
10

5 3
1 1 2
0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
1 2 3 4 5 6 7

USIA FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 39. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Remaja Di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas,mayoritas anak remaja berusia 13 tahun sebanyak
3 anak dengan persentase 42.86%

90 85.71

80

70

60

50

40

30

20
14.29
10 6
0 0.00 1 0 0.00
0
Kegiatan Remaja di Membantu orang tua Olah raga Bermain bersama Lainnya
waktu luang teman

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 40. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kegiatan Remaja Di Waktu Luang


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas kegiatan anak remaja membantu orang
tua sebanyak 6 anak remaja dengan persentase 85.71%

38
90 85.71

80

70

60

50

40

30

20
14.29
10 6
0 0.00 1 0 0.00
0
Respon thdp masalah Mengurung diri Marah Mencari teman Lainnya
bicara

FREKUENSI PERSENTASE

Diagram 41. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Respon Terhadap Masalah


Remaja Dengan Orang Tua Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab.
Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas anak remaja marah sebanyak 6 remaja
dengan persentase85.71%

1; 14%

6; 86%

Keterbukaan dengan orang tua Tidak Ya

Diagram 42. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keterbukaan Remaja Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas ,mayoritas keterbukaan anak remaja dengan orang
tua sebanyak 6 remaja dengan persentase 86%

39
7; 100%

Pemenuhan keinginan pada saat itu juga Ya


Tidak

Diagram 43. . Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemenuhuan Keinginan Remaja


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas ,pemenuhan keinginan anak remaja pada saat itu
juga sebanyak 7 remaja dengan persentase 100%

Pengelolahan Sampah Rumah


Tangga
Di bakar, dibuang, dikubur
di ambil petugas

10; 100%

Diagram 44. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengolahan Sampah Rumah


Tangga Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
mayoritas keluarga yang pengolahan sampahnya dibakar sebanyak 10 keluarga
dengan persentase 100%

40
Membersiahkan Got/ parit
jk tersumbat saj/ tdk ada parit/ jika
macet
1 x seminggu

10; 100%

Diagram 45. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pembersihan Got/Parit Di Dusun


1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang membersihkan Got 1x seminggu dengan persentase 100%

2; 20%

Saluran pembuangan air limbah


tidak
ya

8; 80%

Diagram 46. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Saluran Pembuangan Air Limbah


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang tidak memiliki saluran pembuangan air limbah dengan
persentase 20%

41
2; 20%

Saluran pembuangan air limbah


terbuka, tidak lancar
tertutup dan lancar

8; 80%

Diagram 47. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Saluran Pembuangan Air


Limbah Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang memiliki saluran pembuangan air limbah yang terbuka dan
tidak lancer dengan persentase 20%

2; 20%

Jamban
Terbuka
Tertutup

8; 80%

Diagram 48. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketersediaan Jamban Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang tidak memiliki jamban dengan persentase 20%

42
2; 20%

Jenis jamban keluarga


WC Cemplung/ tdk ada WC
Leher angsa, WC duduk

8; 80%

Diagram 49. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Jamban Di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang tidak memiliki wc/wc cemplung dengan persentase 20%

20; 20%

Jrak air dan penampungan kotoran


< 10 meter
> 10 meter

80; 80%

Diagram 50. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jarak Air Dengan Penampungan


Kotoran Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang tdiak memenuhi standar jarak air dengan penampungan
kotoran dengan persentase 20%

43
2; 20%

Kondisi penampungan air bersih


Terbuka
Tertutup

8; 80%

Diagram 51. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi Penampungan Air Bersih


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 2 keluarga yang memiliki kondisi penampungan air bersih yang terbuka
dengan persentase 20%

1; 10%

Jenis Bangunan Rumah


Semi permanen, non permanen
Permanen

9; 90%

Diagram 52. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Bangunan Rumah Di Dusun


1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 9 keluarga yang memiliki jenis bangunan rumah permanen dengan
persentase 90%

44
Kepadatan Hunian dalam rumah
5; 50% 5; 50% < 8 m2
≥ 8 m2

Diagram 53. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kepadatan Hunian Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 5 keluarga yang memenuhi standar kepadatan hunian dengan persentase 50%

Pekaranagn Rumah
Tidak
Ya

10; 100%

Diagram 54. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perkarangan Rumah Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang memiliki perkarangan rumah dengan persentase 100%

45
1; 10%

Ventilas Rumah
Ad, < 10% luas lantai
Ada dengan luas 10-15%

9; 90%

Diagram 55. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ventilasi Rumah Di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 1 keluarga yang tidak memenuhi standar ventilasi rumah berdasarkan luas
lantai dengan persentase 10%

Sinar Matarari masuk kerumah


Tidak
Ya

10; 100%

Diagram 56. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sinar Matahari Masuk Ke Rumah


Di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang sinar matahari masuk ke rumah dengan persentase 100%

46
1; 10%

kondisi lantai rumah


tanah/ papan
ubin, semen, keramik

9; 90%

Diagram 57. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kondisi lantai Rumah Di Dusun 1,


Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 9 keluarga yang kondisi lantai rumah ubin, semen, dan keramik dengan
persentase 90%

Keadaan Air sumber minum


berasa, berwarna, berbau
tidak berwarna, berasa dan berbaui

10; 100%

Diagram 58. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Keadaan Sumber Air Minum Di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang keadaan sumber air minumnya tidak berasa, bewarna dan
berbau dengan persentase 100%

47
air Minum
Langsung di minum
di masak sebelum diminum

10; 100%

Diagram 63. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Air Minum Di Dusun 1, Desa


Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10 Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
keluarga memasak air minum sebelum diminum dengan persentase 100%

lama air mendidih jika di masak


langsung di matikan
di tunggu 10-15 menit

10; 100%

Diagram 64. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Lama Dimasak Air Minum Di


Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Rt 02, Rw 01 Kab. Kampar 2023
Berdasarkan diagram diatas, dari 10Kepala Keluarga dapat diketahui bahwa
terdapat 10 keluarga yang menunggu 10-15 menit setelah mendidih dengan
persentase 100%

48
B. Identifikasi Masalah

Tabel 4.1 Identifikasi Masalah


Persentase
No . Daftar Masalah
(%)

Ada keluarga yang tidak dapat sarana air bersih


1. 20%

2. Tidak memiliki sumber air bersih 20%

3. Tidak memiliki jamban 20%

Tidak melakukan aktifitas fisik Selma 30 menit


4. 20%
perhari

5. Tidak mengkonsumsi sayur dan buah buahan


0%
Tidak melakukan pengecekan kesehatan 6 bulan
6 60%
sekali
7 Tidak melakukan pengecekan tekanan darah 60%

8 Tidak melakukan pengecakan gula darah 60%

9 Tidak melakukan pengecekan kolestrol 60%


10 Tidak melakukan pengecekan tes darah 90%

11 Tidak melakukan pengecekan lingkar perut 100%

12 Tidak melakukan pengecekan kangker Rahim 100%

13 Merokok 60%

14 Mengkonsumsi alcohol 0%

15 Tidak melakukan pengelolaan stres 0%-

16 Tidak BAB pada tempatnya 10%


17 Tidak memiliki JkN 29%

49
18 Tidak mencuci tangan setelah keluar kamar mandi 20%
19 Tidak memiliki saluran limbah 20%
20 Tidak memiliki jamban 20%
21 Tidak memenuhi jarak standar penampungn kotoran 20%
22 Rumah semi permanen 10%
23 Tidak memnuhi standar kepadatan hunian 50%

24 Tidak memnuhi standar ventilasi rumah 10%

25 Pengolohan Sampah Rumah Tangga 100%

C. DAFTAR PRIORITAS MASALAH


Metode CARL yaitu C adalah Capability (ketersediaan sumber daya), A adalah
Accessibility (kemudahan), R adalah Readiness (kesiapan dari tenaga pelaksana
maupun kesiapan sasaran), dan L adalah Leverage (seberapa besar pengaruh
kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah)
Tabel 4.2 Daftar Prioritas Masalah keterangan CARL kodean

No Daftar Masalah Urutan


C A R L Total Nilai
Prioritas

Ada keluarga yang tidak


1. dapat sarana air bersih 3 3 3 3 81
VI
Tidak memiliki
2
sumber air bersih 5 4 3 5
300 III

Tidak memiliki jamban


3
3 2 3 3 54
XXV
Tidak melakukan aktifitas
4 fisik Selama 30 menit 256
4 4 4 4
perhari IV

50
Tidak mengkonsumsi
5 4 3 4 4 192
sayur dan buah buahan
V
Tidak melakukan
6 pengecekan kesehatan 6
4 3 3 4 144
bulan sekali
XIII

7 Tidak melakukan 3 2 2 3 36
pengecekan tekanan darah
VII

Tidak melakukan
8 3 2 2 3 36
pengecakan gula darah

VIII

9 Tidak melakukan 3 2 2 3 36
pengecekan kolestrol IX
Tidak melakukan
10
pengecekan tes darah 3 4 3 5 180
X
Tidak melakukan
11 4 3 3 5 180
pengecekan lingkar perut
XI
Tidak melakukan
12 pengecekan kangker
4 4 3 3 144
Rahim XII

13 Merokok
4 4 5 4 320
II

14 Mengkonsumsi alcohol 4 3 3 4 144


XIV
Tidak melakukan
15 4 4 4 2 128
pengelolaan stres
XV
Tidak BAB pada
16 3 3 4 3 108
tempatnya
XVI

17 Tidak memiliki JKN


3 4 3 3 108
XVII

51
Tidak mencuci tangan
18 setelah keluar kamar
3 4 3 3 108
mandi XVIII
Tidak memiliki saluran
19
limbah 4 3 4 2 96
XIX

20 Tidak memiliki jamban 3 3 3 3 81


XX
Tidak memenuhi jarak
21 standar penampungn 3 3 3 3 81
kotoran XXI

22 Rumah semi permanen 3 3 3 3 81


XXII
Tidak memnuhi standar
23 3 3 3 3 81
kepadatan hunian
XXIII
Tidak memnuhi standar
24 3 3 3 3 81
ventilasi rumah
XXIV
Pengolohan Sampah
25 5 4 5 5 500
Rumah Tangga Dibakar
I

D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

52
Tabel 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah

No. Masalah Alternatif Pemecahan Masalah


1. Memberikan Penyuluhan
Kemasyarakat Rt 02 di Desa Pantai
Cermin tentang pengelolaan sampah
yang baik bagi bagi kesehatan.
2. Melakukan pemberdayaan ke
masyarakat Rt 02 di Desa Pantai
Cermin tentang penanggulangan
sampah organis menjadi pupuk
kompos
Pengolohan Sampah
1. 3. Melakukan Advokasi dengan apparat
Rumah Tangga
desa dan DLHK Provinsi Riau untuk
permasalahan sampah yang ada di
Desa Pantai Cermin, terutama dalam
pembentukan Bank Sampah
4. Memberikan edukasi terkait
pemberdayaan sampah menjadi
ecoenzym
5. Membuat kreatifitas dari sampah an
organic, seperti tas, dompet, dll.
1. Melakukan Pemberian Brosur Bahaya
Merokok Kepada Masyarakat Rt 02
2. Bekerjasama dengan pihak Puskesmas
untuk membuat pelayanan Kesehatan
bantuan orang yang ingin berhenti
2. Merokok
Merokok
3. Melakukan Terapi Relaxsasi Bagi
Pecandu Rokok, Seperti
mendengarkan musik klasik, olahraga
ringan.

53
4. Melakukan Advokasi dengan pihak
Desa Bagaimana Membatasi
Penjualan Rokok Di Rt 02 Dusun 01
Pantai Cermin.
1. Melakukan Penyuluhan Tentang Air
Bersih Kepada Masyarakat
2. Melakukan advokasi kepada aparat
desa untuk mengajukan penyediaan
sumber air bersih
Tidak Mempunyai
3. 3. Mengajukan Jadwal rapat bersama
Sumber Air Bersih
masyarakat tentang pengajuan sumber
air bersih
4. Membuat Tempat Penampungan Air
Hujan

4. Tidak melakukan aktifitas fisik 1. Edukasi Tentang Manfaat Melakukan


Selama 30 menit perhari
Aktivitas Fisik Bagi Kesehatan
Kepada Masyarakat Rt 02 Desa Pantai
Cermin
2. Bekerjasama Dengan Kader Dalam
Menentukan Jadwal senam Sehat
3. Pelaksanaan Senam Sehat Bersama
Masyarakat dan Kader Rt 02 Dusun
01 Pantai Cermin
4. Menjadi Fasilitator Untuk
Membagikan Informasi Yang
Bermanfaat Tentang Aktifitas Fisik
Kepada KK Binaan Secara Online
5. Memberikan Informasi Tentang
Olahraga Rutin, Seperti Jalan Kaki,
Berkebun dll.

54
1. Melakukan Komunikasi Informasi
dan Edukasi Melalui Kegiatan
Penyuluhan Pentingnya Makan Buah
dan Sayur dengan Media Poster
2. Memberdayakan Masyarakat untuk
Tidak Makan Buah dan Sayur
5.
Memanfaatkan Pekarangan Rumah
Dengan Menanam Buah dan Sayur
3. Pemasangan Poster Tentang
Pentingnya Mengosumsi Buah dan
Sayur

E. Intervensi

RENCANA INTERVENSI KELOMPOK


(PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA)

NO JENIS KEGIATAN SASARAN WAKTU PENANGGUNG


PELAKSANAAN JAWAB
1. Penyuluhan masyarakat Rt 10-03-2023 Sahrizal
02 di Desa
Kemasyarakat Rt 02 di
Pantai Cermin
Desa Pantai Cermin
tentang pengelolaan
sampah yang baik bagi
kesehatan.

2. Melakukan masyarakat Rt 12-03-2023 Hadi Al-Fakhri


02 di Desa
pemberdayaan ke
Pantai Cermin
masyarakat Rt 02 di
Desa Pantai Cermin
tentang
penanggulangan

55
sampah organis
menjadi pupuk
kompos

3. Melakukan Advokasi masyarakat Rt 15-03-2023 Sahrizal


02 di Desa
dengan aparat desa dan
Pantai Cermin
DLHK Provinsi Riau
untuk permasalahan
sampah yang ada di
Desa Pantai Cermin,
terutama dalam
pembentukan Bank
Sampah

4. Memberikan edukasi masyarakat Rt 12-03-2023 Dimitri Ilona


02 di Desa
terkait
Pantai Cermin
penanggulangan
sampah menjadi
ecoenzym

5. Membuat kreatifitas masyarakat Rt 12-03-2023 Rizani Atika


dari sampah an organic, 02 di Desa
seperti tas, dompet, dll. Pantai Cermin

1. Kegiatan 1 judul : Penyuluhan Tentang Pengolahan Sampah Yang Baik Bagi


Kesehatan
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait : Tokoh Masyarakat ( Rt 02)
d. Pelaksanaan : 10-03-2023
e. Media : Poster

56
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 10 Buah Rp. 9.000 Rp. 90.000
2. Air Mineral 2 Kotak Rp. 18.000 Rp. 36.000
Kotak
3. Poster 14 Lembar Rp. 2000 Rp. 28.000
4. Spanduk 2x1 1 Buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
TOTAL Rp. 224.000

g. Keberhasilan kegiatan : Berhasil


h. Kendala : Tidak ada kendal
i. Manfaat : Manfaat pengolahan sampah dengan baik dapat pula menghemat
sumber daya alam yang ada. Sehingga bahan alam dapat terawat dengan
baik. Seperti penggunaan tissue yang terbuat dari serat pohon yang membuat

57
hutan menjadi rusak yang kemudian berpengaruh terhadap ekosistem yang
ada didalamnya. Seperti contoh satu pohon dapat menghasilkan dua pack
tissue, sedangkan satu pohon saja dapat menghasilkan oksigen menghidupi
tiga orang makan hal ini membuat kita sadar bahwa tissue yang kita gunakan
telah mengurangi kadar oksigen di bumi.

j. Dokumentasi Kegiatan :

No Keterangan Foto

58
1
1. Dokumentasi Penyuluhan
Tentang Pengolahan Sampah
Yang Baik Bagi Kesehatan,
di Rt 02, Rw 01 Pantai
Cermin,
Dimana Penyuluhan ini dihadiri
oleh 5 warga Rt 02, dari 10 KK
binaan Klp 02.

2. Kegiatan 2 judul : Pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan sampah


organik menjadi pupuk melalui pelatihan pembuatan pupuk kompos
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait : -
d. Pelaksanaan : 12-03-2023
e. Media : Poster

59
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
(alat & bahan) Satuan
1. Snack 10 Buah Rp. 9.000 Rp. 90.000
2. Air Mineral 2 Kotak Rp. 18.000 Rp. 36.000
Kotak
3. Cangkul 1 Buah - -
4. Polybag 10 Buah Rp. 5000 Rp. 50.000
5. Baskom 2 Buah Rp. 25.000 Rp. 50.000
6. Poster 10 Buah Rp. 2000 Rp. 20.000

60
7. Spanduk 2x1 1 Buah Rp. 70.000 Rp. 70.000
TOTAL Rp. 316.000

g. Keberhasilan kegiatan : Berhasil


h. Kendala : Banyak warga yang tidak mau mengikuti pemberdayaan
pengolaan sampah, tapi dikegiatan pemberdayaan kali ini dihadiri oleh 2
orang anak dari warga Rt 02
i. Manfaat : Sampah organik yang berbentuk dedaunan dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti kambing, sapi dan hewan
herbivora lainnya. Selain itu, dapat juga dibuat menjadi pelet untuk makanan
ayam dan ikan.
j. Dokumentasi Kegiatan

No Keterangan Foto
Dokumentasi pemberdayaan
1
masyarakat untuk
1.
penanggulangan sampah
organik menjadi pupuk
melalui pelatihan pembuatan
pupuk kompos.
Dimana kegiatan ini dihadiri oleh
dua orang anak dari warga Rt 02,
Dusun 01, Pantai Cermin

61
3. Kegiatan 3 judul : Memberikan edukasi melalui kegiatan pemberdayaan terkait
pengolahan sampah organic dan an organic menjadi ecoenzym
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait : -
d. Pelaksanaan : 14-03-2023
e. Media : Brosur

f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 10 Buah Rp. 9.000 Rp. 90.000
2. Air Mineral 2 Kotak Rp. 18.000 Rp. 36.000
Kotak
3. Sampah Buah - - - -
4. Toples 5 Buah Rp. 8000 Rp. 40.000
5. Gula Merah 1 Kg Rp. 20.000 Rp. 20.000
6. Pisau - - - -
7. Brosur 10 Lembar Rp. 3000 Rp. 30.000
TOTAL Rp. 216.000

62
g. Keberhasilan kegiatan : Berhasil
h. Kendala : Banyak warga yang tidak mau mengikuti pemberdayaan
pengolaan sampah, tapi dikegiatan pemberdayaan kali ini dihadiri oleh 2
orang anak dari warga Rt 02
i. Manfaat : Manfaat ekoenzim untuk pertanian adalah sebagai filter udara,
herbisida dan pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman, dan
dapat menurunkan efek rumah kaca.
j. Dokumentasi Kegiatan :

No Keterangan Foto
1 Dokumentasi Memberikan edukasi
1. melalui kegiatan pemberdayaan
terkait pengolahan sampah organic
dan an organic menjadi ecoenzym di
Rt 02, Dusun 01, Pantai Cermin

RENCANA INTERVENSI INDIVIDU SAHRIZAL

63
(TIDAK MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK SELAMA 30 MENIT PERHARI)

NO MASALAH ALTERNATIF JADWAL PENANGGUNG JAWAB


Edukasi Tentang 10-03-2023
Manfaat Melakukan
Aktivitas Fisik Bagi
Kesehatan Kepada
Masyarakat Rt 02
Desa Pantai Cermin

Bekerjasama Dengan 09-03-2023


Kader Dalam
Menentukan Jadwal
senam Sehat

Tidak melakukan Pelaksanaan Senam 11-03-2023


aktifitas fisik
1. Selama 30 menit Sehat Bersama
perhari Masyarakat dan Sahrizal
Kader Rt 02 Dusun
01 Pantai Cermin

Menjadi Fasilitator 08-03-2023


Untuk Membagikan
Informasi Yang
Bermanfaat Tentang
Aktifitas Fisik
Kepada KK Binaan
Secara Online

Memberikan 10-03-2023
Informasi Tentang
Olahraga Rutin,
Seperti Jalan Kaki,
Berkebun dll.

64
1. Kegiatan 1 judul : Edukasi Tentang Manfaat Melakukan Aktivitas Fisik Bagi
Kesehatan
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait : -
d. Pelaksanaan : 10-03-2023
e. Media : Poster

f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 3 Buah Rp. 9.000 Rp. 27.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Poster 3 Lembar Rp. 2000 Rp. 6000
TOTAL Rp. 51.000

g. Keberhasilan kegiatan : Berhasil

65
h. Kendala : Dari 3 KK binaan yang hadir cumin satu KK binaan saja
i. Manfaat : Penambahan wawasan bagi masyarakat KK binaan tentang
pentingnya aktifitas fisik
j. Dokumentasi Kegiatan :

No Keterangan Foto
1 Dokumentasi Edukasi
1.
Tentang Manfaat Melakukan
Aktivitas Fisik Bagi
Kesehatan

2. Kegiatan 2 judul : Pelaksanaan Senam Sehat Bersama


a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait : Kader Lansia, dan Kader Posyandu
d. Pelaksanaan : 11-03-2023
e. Media : -
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 3 Buah Rp. 9.000 Rp. 27.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Spanduk 1x1 1 Buah Rp. 25.000 Rp. 25.000
TOTAL Rp. 70.000

g. Keberhasilan kegiatan : Berhasil

66
h. Kendala : -
i. Manfaat : Senam sangat bermanfaat dalam mengembangkan komponen
fisik dan kemampuan gerak (motor ability). Orang - orang yang terlibat
senam akan berkembang daya tahan ototnya, kekuatannya, powernya,
kelenturannya, koordinasi, kelincahan, serta keseimbangan.
j. Dokumentasi Kegiatan :

No Keterangan Foto
1 Dokumentasi senam sehat
1. bersama dengan warga Rt 02,
Rw 01, Dusun 01 Pantai Cermin.

3. Kegiatan 3 judul : Bekerjasama Dengan Kader Dalam Menentukan Jadwal senam


Sehat
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait : Kader
d. Pelaksanaan : 09-03-2023
e. Media : -

67
f. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 3 Buah Rp. 9.000 Rp. 27.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Spanduk 1x1 1 Buah Rp. 25.000 Rp. 25.000
TOTAL Rp. 70.000

g. Keberhasilan kegiatan : Berhasil


h. Kendala : -
i. Manfaat : Supaya warga Rt 02 melakukan aktifitas fisik dan supaya
warga Rt 02 lebih sehat
j. Dokumentasi Kegiatan

No Keterangan Foto
1 Dokumentasi bersama kader
1. dalam penentuan senam sehat
di Rt 02, Rw 01, Dusun 01
Pantai Cermin.

RENCANA INTERVENSI INDIVIDU M.HADI AL FAKHRI

68
(MEROKOK)

NO MASALAH ALTERNATIF JADWAL PENANGGUNG JAWAB


Melakukan 10-03-2023
penyuluhan kepada
masyarakat RT02
Desa pantai cermin
melalui media brosur.
Bekerja sama dengan 11-03-2023
pihak Puskesmas
untuk membuat terapi
berhenti merokok
dengan terapi
relaksasi di desa
pantai cermin RT02
1. MEROKOK
Memperdayakan 12-03-2023
masyarakat untuk
M.hadi al fakhri
melakukan
penanaman tumbuhan
yang dapat menyerap
asap rokok seperti
tumbuhan lidah
mertua di RT 02

Bekerja sama pihak 13-03-2023


desa untuk pembuatan
KTR (kawasan tanpa
rokok) di dusun 1
pantai cermin RT 02

1. Kegiatan 1 judul : Melakukan penyuluhan kepada masyarakat RT02 Desa pantai


cermin melalui media brosur.

69
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait :
d. Pelaksanaan :
e. Anggaran biaya :
f. Media : brosur

NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)


Satuan
1. Snack 2 Buah Rp. 8.000 Rp. 16.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Poster 2 Buah Rp. 2.000 Rp. 4.000
TOTAL Rp. 38.000

g. Keberhasilan kegiatan
h. Kendala
i. Manfaat
j. Dokumentasi Kegiatan

No Keterangan Foto
1

70
2

2. Kegiatan 2 judul : Bekerja sama dengan pihak Puskesmas untuk membuat terapi
berhenti merokok dengan terapi relaksasi di desa pantai cermin RT02
a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait :

71
d. Pelaksanaan :
e. Anggaran biaya :
f. Media :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 2 Buah Rp. 8.000 Rp. 16.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Spanduk 1x1 1 Buah Rp. 25.000 Rp. 25.000
TOTAL Rp. 59.000

g. Keberhasilan kegiatan
h. Kendala
i. Manfaat
j. Dokumentasi Kegiatan

No Keterangan Foto
1

72
3

3. Kegiatan 3 judul : Memperdayakan masyarakat untuk melakukan penanaman


tumbuhan yang dapat menyerap asap rokok seperti tumbuhan lidah mertua di RT 02

a. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin


b. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
c. Pihak terkait :
d. Pelaksanaan :
e. Anggaran biaya :
f. Media :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 2 Buah Rp. 8.000 Rp. 16.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Tanaman lidah 2 Buah Rp. 15.000 Rp. 30.000
mertua
TOTAL Rp. 64.000

g. Keberhasilan kegiatan
h. Kendala
i. Manfaat

73
j. Dokumentasi Kegiatan
k. Media :

No Keterangan Foto
1

RENCANA INTERVENSI INDIVIDU DIMITRI


(TIDAK MEMPUNYAI SUMBER AIR BERSIH)

74
NO MASALAH ALTERNATIF JADWAL PENANGGUNG JAWAB
Melakukan 10-03-2023
penyuluhan tentang
sumber air bersih
Memberikan advokasi 09-03-2023
kepada masyarakat
yang tidak
mempunyai sumber
air bersih untuk
mengajukazn
penyediaan sumber
air bersih ke apparat
desa
TIDAK
MEMPUNYAI Menyediakan 11-03-2023
1. SUMBER AIR
penampungan sumber
BERSIH DIMITRI
air bersih
Melakukan rapar 08-03-2023
fasilitas bersama
masyarakat tentang
pengajuan sumber air
bersih
1. Kegiatan 1 judul : Melakukan penyuluhan tentang sumber air bersih
Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
k. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
l. Pihak terkait :
m. Pelaksanaan :
n. Anggaran biaya :
o. Media: poster

75
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 3 Buah Rp. 9.000 Rp. 27.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Poster 3 Buah Rp. 2.000 Rp. 6.000
TOTAL Rp. 51.000

p. Keberhasilan kegiatan
q. Kendala
r. Manfaat
s. Dokumentasi Kegiatan

No Keterangan Foto
1

76
3

2. Kegiatan 2 judul : Memberikan advokasi kepada masyarakat yang tidak


mempunyai sumber air bersih untuk mengajukan penyediaan sumber air bersih ke
apparat desa
k. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
l. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
m. Pihak terkait :
n. Pelaksanaan :
o. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Snack 3 Buah Rp. 9.000 Rp. 27.000
2. Air Mineral 1 Kotak Rp. 18.000 Rp. 18.000
Kotak
3. Spanduk 1x1 1 Buah Rp. 25.000 Rp. 25.000

77
TOTAL Rp. 70.000

p. Keberhasilan kegiatan
q. Kendala
r. Manfaat
s. Dokumentasi Kegiatan

No Keterangan Foto
1

78
3. Kegiatan 3 judul : Menyediakan penampungan sumber air bersih
l. Lokasi : Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
m. Kelompok sasaran : Masyarakat Rt 02, Dusun 01, Desa Pantai Cermin
n. Pihak terkait :
o. Pelaksanaan :
p. Anggaran biaya :
NO Keterangan Unit Satuan Harga Total (Rp)
Satuan
1. Ember 3 Buah Rp. 30.000 Rp. 90.000
TOTAL Rp. 90.000

q. Keberhasilan kegiatan
r. Kendala
s. Manfaat
t. Dokumentasi Kegiatan

No Keterangan Foto
1

79
F. Evaluasi

Tabel Evaluasi Pengolahan Sampah Rumah Tangga di Rt 02

No Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi

1. Sebelum dilakukan penyuluhan Sesudah dilakukannya penyuluhan


tentang pengolahan sampah yang tentang pengolahan sampah yang baik
baik bagi Kesehatan, masyarakat bagi Kesehatan, masyarakat Rt 02
Rt 02 masih banyak yang tidak sedikit lebih sadar akan dampak dari
tahu kalua sampah ang ditumpuk sampah yang ditumpuk disekitaran
disekitaran rumah bisa rumah bisa menyebabkan gangguan
menyebabkan gangguan Kesehatan bagi mereka.
Kesehatan bagi mereka

2. Sebelum dilakukan Pemberdayaan Sesudah dilakukan Pemberdayaan


masyarakat untuk masyarakat untuk penanggulangan
penanggulangan sampah organik sampah organik menjadi pupuk
menjadi pupuk melalui pelatihan melalui pelatihan pembuatan pupuk
pembuatan pupuk kompos, kompos, Masyarakat Rt 02 khsusunya
Masyarakat Rt 02 tidak anak-anak remaja Rt 02 sudah bisa
mengetahui bahwa sampah bisa mengolah sampah menjadi pupuk
dijadikan pupuk kompos dan bisa kompos, dan mereka juga bisa
dimanfaatkan untuk tanaman memanfaat pupuk yang dibuat untuk
disekitar rumah. tanaman disekitar rumahnya

3. Sebelum dilakukan edukasi Sesudah dilakukan edukasi melalui


melalui kegiatan pemberdayaan kegiatan pemberdayaan terkait
terkait pengolahan sampah pengolahan sampah organic dan an
organic dan an organic menjadi organic menjadi ecoenzym di Rt 02,
ecoenzym di Rt 02, Masyarakat seperti hal nya dengan pengolohan
Rt 02 tidak mengetahui bahwa sampah menjadi pupuk kompos yang
sampah bisa dijadikan Eco dimana anak anak dari warga Rt 02
enzyme yang bisa dimanfaat sudah bisa membuat ecoenzym
sebagai pestisida alamii. dengan baik, dan tentunya hasil dari

80
pembuatan eco enzyme mereka
gunakan untuk pupuk tanaman
disekitar rumah mereka

Tabel Evaluasi Aktivitas Fisik di Rt 02

No Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi

1. Sebelum dilakukan Edukasi Sesudah dilakukan edukasi tentang


tentang manfaat melakukan manfaat melakukan aktifitas fisik,
aktivitas fisik bagi kesehatan, warga sadar bahwa aktiftas fisik
masyarakat masih belum seperti olahraga dipagi hari bisa
mengtahui aktifitas fisik seperti membantu kesehatan tubuh.
apa yang jika dilakukan bisa
menjaga kesehatan.

2. Sebelum dilakukan kegiatan Sesudah bekerjasama dengan kader


bekerjasama bersama kader untuk dalam penentuan jadwal senam untuk
penentuan jadwal senam sehat warga Rt 02 akhirnya pihak warga dan
aktifitas senam sempat berhenti kader setuju diadakan senam sehat
dalam jangka yang waktu lama. ditanggal 10-02-2023, dan aktifitas
senam sehat ini akan berlanjut terus
untuk kedepannya.

3. Sebelum diadakan senam sehat Sesudah diadakan senam sehat


bersama warga Rt 02, warga tidak bersama warga Rt 02 akhirnya bisa
pernah bahkan jarang melakukan melakukan aktifitas senam diwaktu
aktifitas bersama seperti senam senggang, dan mereka meminta
sehat. kegiatan senam sehat ini berlanjut.

81
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari laporan diatas berikut hasil pengumpulan data yang dilakukan mulai
25 Januari 2023 sampai dengan 27 Februari 2022, untuk menentukan
prioritas masalah disini menggunakan metode CARL, jumlah KK yang
didapat yaitu 10 KK dan sebanyak 42 jumlah penduduk ditemukan beberapa
prioritas masalah yaitu tidak melakukan pengecekan kesehatan dan
merokok. Lalu disusul dengan tanggal 06-18 Maret dilakukan intervensi di
Rt 02, Rw 01 Desa Pantai Cermin, yang dimana intervensi ini berjalan
dengan baik dan lacar dengan adanya bantuan dan kerjasam antar
mahasiswa dan masyarakat Rt 02, Rw 01, Desa Pantai Cermin.

B. Saran

1. Untuk pihak terkait lintas sektoral (Dinas Kesehatan,Puskesmas dan


Desa) diharapkan laporan kegiatan ini dapat dijadikan bahan ataupun data
untuk menyusun data program kerja dibidang kesehatan yang akan datang.

2. Untuk masyarakat Dusun 1 desa pantai cermin, diharapkan hasil kegiatan


ini dapat menjadi acuan dalam kerja sama untuk melakukan perubahan
secara bersama-sama.

3. Untuk institusi pendidikan, diharapkan hasil kegiatan laporan ini menjadi


bahan perbandingan untuk pengalaman belajar lapangan berikutnya dan
menjadi bahan.

82
DAFTAR PUSTAKA

Berdian Tamza R. Hubungan Faktor Lingkungan Dan Perilaku Dengan Kejadian


Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Wilayah Kelurahan Perumnas Way Halim
Kota Bandar Lampung. J Kesehat Masy Univ Diponegoro. 2013;2(2):66-73.
Fuadah F, Sianipar I. Ilmu Kesehatan, Mencegah Penyakit Dan Memperpanjang
Hidup. J Kesehat STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS. 2020;6(1):47-55.
doi:10.52221/jurkes.v6i1.59
Mazzaro E, Bortolotti U, Milano A, Thiene G, Casarotto D. Long term survival
without anticoagulation after aortic valve replacement with a Lillehei-Kaster
prosthesis. A case report. J Heart Valve Dis. 1993;2(4):1-8.

83
LAMPIRAN

A. Kuesioner
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

No Keluarga :
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA :
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
KELURAHAN :
RW :
RT :
No Urut Bangunan :
Rumah/ No Rumah
Alamat Rumah :

PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT

DATA UMUM
No. SARANA DAN JUMLAH DOKUMENTASI KETERANGAN
PRASANA

84
1. TK/PLAY GRUP
2. SEKOLAH
DASAR
3. SEKOLAH
MENENGAH
PERTAMA
(SMP)/MTS
4. SEKOLAH
MENENGAH
ATAS (SMA)/MA
5. PERGURUAN
TINGGI
6. MESJID
7. MUSHALLA
8. GEREJA
9. POSYANDU
10. POSKESDES
11. POLINDES
12. BALAI
PENGOBATAN
13. KLINIK BIDAN
14. PUSKESMAS
15. RUMAH SAKIT
16. PABRIK
17. PERKANTORAN

I. Keterangan Pengumpul Data


1 Nama Pengumpul Data :
2 Nama Pembimbing :

85
3 Tanggal Pendataan : (tgl/ bulan/
tahun)

II. Indeks Keluarga Sehat


1 Nama Kepala Keluarga
2 Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga di

Wawancara
Jumlah Anggota Keluarga Usia 0-<
12 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia

12-59 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia 5-<
12 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia

12-18 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia

19-60 tahun
Jumlah Anggota keluagra > 60

Tahun
3 Apakah tersedia sarana air bersih 1. Tidak >>P5
di lingkungan rumah 2. Ya
4 Bila ya, apa jenis sumber airnya 1. Tidak (Sumur Terbuka, air sungai, danau/
terlindung? (PDAM, Sumue Pompa, telaga, dll)
Sumur Gali Terlindung, 2. Ya
mata air terlindung)
5 Apakah tersedia Jamban Keluarga 1. Tidak
2. Ya

III. Germas
No Kegiatan Germas Ya Tidak

86
1 Apakah keluarga anda melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit
dalam 1 (satu) hari
2 Apakah dalam menu keluarga sehari hari mengkonsumsi sayur dan
Buah
3 Apakah keluarga anda memeriksakan kesehatan setipa 6 bulan Sekali

Cek tekanan darah


Cek kadar gula darah
Cek kolesterol
Cek lingkar perut
Tes darah lengkap di laboratorium
Untuk Perempuan deteksi dini kanker leher Rahim
4 Apakah ada anggota keluarga anda yang merokok
5 Apakah ada anggota keluarga yang mengkonsumsi alkohol dan zat
adiktif lainnya
6 Apakah keluarga anda melakukan pengelolaan stress dengan baik
7 Apakah keluarga anda buang air besar (BAB) di pada tempatnya

87
IV. DATA KELUARGA

Hub. Status
No Nama JK dengan Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Perkawin Agama JKN
KK an

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Kode Kolom 4 Kode Kolom 9 Kode Kolom 10 Kode Kolom Kode Kolom Kode Kode
Hubungan Status 1= Islam 11 6 Kolom 3 Kolom 5
Dengan Perkawinan 2= Kristen JKN Pendidikan Jenis Pekerjaan
Keluarga 1= Kawin 3= Katolik 1= Ya (BPJS- 1= Tidak Kelamin 1= Tidak
1= Kepala 2= Belum 4= Hindu PBI, BPJS- Pernah 1= Bekerja
Keluarga Kawin 5= Budha Non BBI,Non Sekolah Perempuan 2= Sekolah
2= Istri/Suami 3= Cerai Hidup 6= Konghucu BPJS) 2= Tidak 2= Laki- 3=
3= Anak 4= Cerai Mati 2= Tidak tamat SD/MI Laki PNS/TNI/P
4=Menantu 3= Tamat olri/BUMN/
5=Cucu SD/MI BUMD
6=Orangtua 4= Tamat 4= Pegawai
7=Famili Lain SLTP/MTS Swasta
8= Pembantu 5= Tamat 5=
9=Lainnya SLTA/MA Wiraswasta
6= Tamat /Pedagang/J
D1/D2/D3 asa
7= Tamat PT 6= Petani
7= Nelayan
8= Buruh
9= Lainnya

88
Hub. Status
No Nama JK dengan Pekerjaan Pendidikan BB/TB Usia Perkawin Agama JKN
KK an

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Kode Kolom 4 Kode Kolom 9 Kode Kolom 10 Kode Kode Kolom Kode Kode Kolom 5
Hubungan Status 1= Islam Kolom 11 6 Kolom 3 Pekerjaan
Dengan Perkawinan 2= Kristen JKN Pendidikan Jenis 1= Tidak
Keluarga 1= Kawin 3= Katolik 1= Ya 1= Tidak Kelamin Bekerja
1= Kepala 2= Belum 4= Hindu (BPJS-PBI, Pernah 1= 2= Sekolah
Keluarga Kawin 5= Budha BPJS-Non Sekolah Perempua 3=
2= Istri/Suami 3= Cerai Hidup 6= Konghucu BBI,Non 2= Tidak n PNS/TNI/Polri/
3= Anak 4= Cerai Mati BPJS) tamat SD/MI 2= Laki- BUMN/BUMD
4=Menantu 2= Tidak 3= Tamat Laki 4= Pegawai
5=Cucu SD/MI Swasta
6=Orangtua 4= Tamat 5=
7=Famili Lain SLTP/MTS Wiraswasta/Pe
8= Pembantu 5= Tamat dagang/Jasa
9=Lainnya SLTA/MA 6= Petani
6= Tamat 7= Nelayan
D1/D2/D3 8= Buruh
7= Tamat PT 9= Lainnya

89
1. Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir :

2. Penyebab kematian :

3. Usia saat meninggal:

4. Apakah ada anggota keluarga yang sedang sakit :


Jika ada sebutkan

No Satus
Gizi
Berat Badan Panjang Badan menurut umur Berat badan menurut
menurut umur (PB/ U) panjang badan
(BB/U) (BB/PB)
1 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
2 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk
3 (1) Gizi Buruk (1) Sangat Pendek (1) Sangat Kurus
(2) Gizi Kurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) Gizi Baik (3) Normal (3) Normal
(4) Gizi Lebih (4) Tinggi (4) Gemuk

V. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA (12-59 bulan)

No Jenis Umur Status Kepemilikan


Nama Lila Status Gizi VIT A
kelamin (bulan) Gizi KMS

90
BB/umur BB / TB
1 (1) Gizi (1) Sangat () ( ) Ada
Buruk Kurus Dapa
(2) Gizi (2) Kurus t ,( ) ( ) tdk ada,
Kurang (3) Normal Belu Alasan :
(3) Gizi (4) Gemuk m Hilang /
Baik dapat, rusak, Tidak
(4) Gizi alasan pernah ke
Lebih : Bayi nakes/posya
Sakit, n du, Kurang
Kurang Informasi,
Inform lain-
asi, lain:........
Fasilita
s
Keseha
tan
Jauh,
Tidak
ada
biaya,
............
2 (1) Gizi (1) Sangat ( ) Dapat , ( ) Ada
Buruk Kurus ( ) Belum ( ) tdk ada,

91
(2) Gizi (2) Kurus dapat, alasan Alasan :
Kurang (3) Normal : Bayi Sakit, Hilang /
(3) Gizi (4) Gemuk Kurang rusak, Tidak
Baik Informasi, pernah ke
(4) Gizi Fasilitas nakes/posy
Lebih Kesehatan an du,
Jauh, Tidak Kurang
ada biaya, Informasi,
............ lain-
lain:........

VI. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK USAI PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN)
No Uraian 1 2 Nilai
1 Berapa kali anak melakukan < 2 kali sehari ≧ 2 kali sehari
kebersihan gigi dalam sehari/
2 Bagaimana kondisi gigi anak saat Tidak Sehat Bersih, Sehat
ini?
3 Apakah anak mencuci tangan Tidak Ya
sebelum dan setelah makan
4 Apakah anak mencuci tangan setelah Tidak Ya
keluar dari kamar mandi?
5 Apakah anak memakai alas kaki saat Tidak Ya
bermain?

VII.BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK REMAJA (12-18 TAHUN)


No Uraian 1 2 Nilai
1 Kegiatan yang dilajukan remaja di luar (1) Membantu orang tua
jam sekolah (2) Olah raga
(3) Bermain bersama teman
(4) Lainnya, sebutkan…
2 Apa yang dilakukan remaja jika ada (1) Mengurung diri
masalah? (2) Marah
(3) Mencari teman bicara
(4) Lainnya, sebutkan…
3 Apakah remaja terbuka dengan orang Tidak Ya
tua?
4 Apakah saat menginginkan sesuatu Tidak Ya
harus di penuhi saat itu juga?
VIII. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT LANSIA (>60 Tahun)
No Uraian 1 2 Nilai
1 Berapa jumlah lansia yang dalam (1) 1
rumah saat ini? (2) 2 (3)
>2
2 Adakah penyakit degeneratif yang Tidak Ya
sedang diderita?
IX. KESEHATAN KELUARGA
No Uraian 1 2 Nilai
A. Kesehatan Lingkungan
1 Bagaimana pengelolaan sampah Dibakar, dibuang Diambil oleh
rumah tangga? kebelakang rumah, petugas
di buang dimana
.saja, dikubur
2 Berapa kali keluarga membersihkan Jika tersumbat saja/ 1 x seminggu
parit/got? tidak punya parit/ >
2 minggu sekali
3 Apakah keluraga mempunyai saluran Tidak Iya
pembuangan air limbah?
4 Bagaimana kondisi pembuangan air Terbuka, tidak lancar Tertutup dan
limbag kelurag anda? lancar
5 Apakah keluarga mempunyai jamban Tidak Iya
6 Apakah jenis jamban yang dimiliki WC Cemplung, tidak Leher angsa, WC
keluarga? punya WC duduk
7 Jarak penampungan kotoran (septi < 10 meter >10 meter
tank) dengan sumber air minum?
8 Bagaimana kondisi penampungan air Terbuka Tertutup
bersih?
9 Bagaimana jenis bangunan rumah? Semi permanen, non Permanen
permanen
10 Bagaimana kepadatan hunian dalam < 8m2 ≧8m2
rumah / penghuni?
11 Apakah ada perkarangan di rumah Tidak Ya
saudara?
12 Apakah ada ventilasi di rumah Ada kurang dari Ada dengan luas
termasuk pintu dan jendela 10% luas lantai, 10-15% luas lantai
tidak ada atau lebih
13 Apakah sinar matahari masuk ke Tidak Ya
dalam rumah pada pagi hari?
14 Bagaimana kondisi lantai rumah Tanah/ papan Ubin/ semen/
saudara? keramik
B. Sumber Air Minum
1 Bagaimana kedaan air pada sumber Berasa, berbau, Tidak berasa, tidak
air di rumah? berwarna dan ada berbau, tidak
endapan berwarna dan tidak
ada endapan
2 Jika sumber air minum di masak, Langsung di matikan di tunggu
berapa lama ketika air mendidih di setelah mendidih mendidih 10-15
matikan? menit
X. PANDEMI COVID 19
No Uraian 1 2 Nilai
A. Vaksin Covid 19
1 Apakah anda sudah melakukan Belum Sudah
vaksinasi covid 19 ?
2 Jika sudah, Berapa kali anda telah 1 kali 2 kali
melakukan vaksinasi ?

B. Protokol Kesehatan
1 Apakah anda selalu memakai masker Tidak Ya
saat bertemu orang lain ?
2 Apakah anda selalu mencuci tangan Tidak Ya
pakai sabun / memakai hand sanitizer
setiap selesai melakukan
kegiatan ?
3. Apakah anda selalu menjauhi Tidak Ya
kerumunan ?
4. Apakah anda selalu menjaga jarak Tidak Ya
minimal 1-2 meter dari orang lain ?
5. Apakah anda membatasi / Tidak Ya
mengurangi bepergian (mobilisasi) ?
B. Konsultasi dengan dosen

C. Kegiatan pendataan Rt 02, Rw 01


D. Kegiatan aktivitas fisik

Senam Bersama Ibu-ibu Lansia


E. Kegiatan Sosial

PHBS di SD 02 Dusun 01 Pantai Cermin


Calistung & Mewarnai di TK Rt 02
Penyuluhan Bahaya Narkotika & Dan Kenakalan Remaja Di SMP 04
Tapung, Pantai Cermin

Gotong Royong & Penanaman Bibit Bersama Masyarakat Dusun 01,


Pantai Cermin
LAMPIRAN II

1. Lampiran Kegiatan Penyuluhan Sampah

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


SAMPAH

Topik : Sampah

Sub Topik : Membuang sampah yang benar

Sasaran : Warga Rt 02, Desa Pantai Cermin

Tempat : Kediaman Rt 02

Hari / Tanggal : 10-03-2023

Waktu : 09:00 s/d selesai

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, para warga mampu mewujudkan

perilaku membuang sampah yang benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, para warga:

1. Mengetahui pengertian sampah

2. Mengetahui jenis – jenis sampah

3. Mengetahui bahaya sampah bagi kesehatan

4. Mengetahui perilaku membuang sampah yang benar

5. Mengetahui manfaat perilaku membuang sampah yang benar


C. Sasaran

Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada Warga

Rt 02

D. Materi

1. Terlampir

E. Media

1. LCD ( Power Point)

2. Leaflet

F. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :

1. Mengucapkan salam.  Menjawab salam

2. Menjelaskan nama dan akademi


 Mendengarkan

3. Menjelaskan tujuan pendidikan


 Mendengarkan
kesehatan

4. Menyebutkan materi yang

diberikan.
5. Menanyakan kesiapan peserta

2. 10 menit Pelaksanaan :

1. Penyampaian materi  Mendengarkan

1. Menjelaskan tentang pengertian

sampah

2. Menjelaskan tentang jenis – jenis

sampah

3. Menjelaskan tentang bahaya

sampah bagi kesehatan

4. Menjelaskan tentang perilaku

membuang sampah yang benar

5. Menjelaskan tentang
manfaat
 Bertanya
perilaku membuang sampah yang

benar

6. Memberi kesempatan audiens

untuk bertanya

3. 10 menit Evaluasi:

1. Melakukan tanya jawab  Menjawab

menanyakan kembali hal-hal


 Menjelaskan
yang sudah dijelaskan mengenai
 Memperhatikan
Cuci tangan.

2. Memberikan reinforcement atas


jawaban yang benar

4. 5 menit Penutup :

1. Menutup pertemuan dengan  Mendengarkan

menyimpulkan materi yang telah


 Menjawab salam
dibahas

2. Memberikan salam penutup

H. Evaluasi

1. WargaSD/TK mampu mengulangi penjelasan yang telah

disampaikan oleh Mahasiswa

2. WargaSD/TK mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

Mahasiswa

3. Penilaian

I. Pengorganisasian

1. Penyaji : M Sahrizal

2. Moderator : Dimitri

J. Kreteria Evaluasi

1. WargaSD mampu menjelaskan tentang pengertian sampah

2. WargaSD menjelaskan tentang jenis – jenis sampah

3. WargaSD menjelaskan tentang bahaya sampah bagi kesehatan


4. WargaSD menjelaskan tentang perilaku membuang sampah yang

benar

5. WargaSD menjelaskan tentang manfaat perilaku membuang sampah

yang benar

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Sampah

Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat ataupun cair

yang sudahtidak terpakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah

digunakan lagi dalam suatukegiatan manusia dan dibuang

B. Jenis-jenis Sampah

Berdasarkan sifatnya (zat kimia yang terkandung di dalamnya),

sampah dibagi menjadi :

1. Sampah Organik - dapat diurai (degradable),yaitu sampah yang mudah

membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan

sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos.

2. Sampah Anorganik - tidak terurai (undegradable),yaitu sampah yang

tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkusmakanan,

kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu,

dansebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau

sampah yang lakudijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa

sampah anorganik yang dapatdijual adalah plastik wadah pembungkus


makanan, botol dan gelas bekasminuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik

kertas koran, HVS, maupun karton.

C. Bahaya Sampah bagi Kesehatan

Menurut Soekidjo Nototmodjo (2003 : 168) sampah erat kaitannya

dengankesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan

hidup berbagaimikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang

serangga sebagai pemindahatau penyebar penyakit. Oleh karena itu, sampah

harus dikelola dengan baik sampaisekecil mungkin sehingga tidak

mengganggu kesehatan masyarakat.

Sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan) juga

menjaditempat yang cocok untuk tumbuhnya organism penyebab timbulnya

penyakit. Selainitu, tempat tersebut juga menarik hewan perantara penyakit

seperti lalat dan nyamuk.Sampah yang membusuk juga menghasilkan gas-gas

beraroma tidak sedap yang jugamempengaruhi kesehatan.

Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan karena sampah yang

dibuangsembarangan yaitu : diare, kolera, tifus, malaria, demam berdarah,

infeksi kulit.

D. Perilaku Membuang Sampah yang Benar

1. Buanglah selalu sampah pada tempat sampah, sekecil apapun sampah

tersebut, jangan dibuang di sembarang tempat.


2. Pisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik

3. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman

4. Sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan kembali, misalnya kaleng

bekas dimanfaatkan sebagai pot bunga.

5. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan

menumpuk terlalulama. Secara periodik buanglah ke TPS (Tempat

Pembuangan Sampah Sementara) agar diangkut oleh truk sampah ke

tempat pengelolaan sampah.

6. Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain menimbulkan

asap yang menyesakkan nafas, sampah-sampah tertentu dapat

menghasilkan yangmenyebabkan penyakit bila di bakar (seperti bahan

plastik dan karet bila dibakar menghasilkan gas yang dapat menyebabkan

kanker). Selain itu ada juga sampahyang dapat meledak bila terkena

panas/dibakar (botol aerosol).

E. Manfaat Perilaku Membuang Sampah yang Benar

1. Mencegah terjadinya penyakit seperti diare, kolera, tifus, malaria,

DBD, dll.

2. Menjaga nilai estetika lingkungan (keindahan)

3. Sampah-sampah yang dimanfaatkan kembali dapat menghemat

pengeluaran,seperti kaleng bekas yang dimanfaatkan sebagai pot

bunga sehingga tidak diperlukan lagi uang untuk membeli p


DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan sampah?

2. Sebutkan jenis – jenis sampah!

3. Apa saja bahaya sampah bagi kesehatan?

4. Bagaimana perilaku membuang sampah yang benar?

5. Apa saja manfaat perilaku membuang sampah yang benar?


PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DENGAN METODE 4R
(REDUCE , REUSE, RECYCL DAN REPLACE )

DISUSUN OLEH:
Kelompok II
Pengalaman Belajar lapangan (PBL

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
TA. 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadhirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah intervensi
individu tentang “pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode 4R
(Reduce, Reuse, Recycle and Replace)” di RT 029 RW 003 Dusun I Pantai
Cermin Kabupaten Kampar, Tapung. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurahakan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti
petunjuknya. Dalam kegiatan intervensi PBL ini terdapat salah satu
kegiatan diantaranya adalah penyuluhan pengelolaan sampah rumah
tangga dengan metode 4R (Reduce, Reuse, Recycle and Replace) yang
baik pada masyarakat. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari
akan banyaknya kendala-kendala yang kami hadapi dilapangan.
Demikianlah makalah intervensi kegiatan penyuluhan ini penulis buat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi. Kami mohonkan saran dan kritiknya apabila terdapat
banyak kekurangan pada makalah kegiatan ini. Semoga makalah ini
memberi banyak manfaat pada semua pihak. Terima kasih.

Pekanbaru, 02 Maret 2023

Penuli

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR....................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A.Latar Belakang..........................................................................................1

B.Tujuan........................................................................................................2

1. Tujuan Umum..........................................................................................2

2. Tujuan Khusus........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................6
A. Pengertian Sampah..............................................................................6

B. Dampak Sampah....................................................................................7

C. Pengertian 4R ………………………………………………………....8

BAB III PENUTUP......................................................................................9


A. Kesimpulan...............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................10

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan sampah di kota-kota di Indonesia sampai saat ini belum


mencapai hasil yang optimal. Berbagai kendala masih dihadapi dalam
melaksanakan pengelolaan sampah tersebut baik kendala ekonomi, sosial budaya
maupun penerapan teknologi (Nuryani, 2003). Permasalahan pengelolaan
persampahan menjadi sangat serius di perkotaan akibat kompleksnya
permasalahan yang dihadapi dan kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga
pengelolaan persampahan sering diprioritaskan penanganannya di daerah
perkotaan (Moersid, 2004).

Menurut UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan


sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk
padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau
tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan
pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang
pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar
terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan (Nuraini Anggi, 2018).

Permasalahan dalam pengelolaan sampah yang sering terjadi antara lain


perilaku dan pola hidup masyarakat masih cenderung mengarah pada peningkatan
laju timbulan sampah yang sangat membebani pengelola kebersihan, keterbatasan
sumber daya, anggaran, kendaraan personil sehingga pengelola kebersihan belum
mampu melayani seluruh sampah yang dihasilkan. Sampah dapat menimbulkan
permasalahan yang cukup serius bila tidak ditangani dengan tepat, karena dapat
merusak keseimbangan lingkungan dan mencemari ekosistem tanah, air, dan
udara (Wibowo, 2011).

Pelayanan pengelolaan sampah adalah pelayanan publik dengan bertujuan


untuk melayani masyarakat dalam pengelolaan sampah. Dalam pelayanan
pengelolaan sampah sangat dibutuhkan kinerja atau performance yang baik
sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan efektif dan efisien serta dapat
memberikan kepuasan kepada masyarakat. Namun demikian, seringkali terjadi
penanganan sampah menjadi tidak efektif akibat keterbatasan Pemerintah baik
dalam pembiayaan, jumlah personil maupun sarana prasarana yang tersedia
(Hartanto, 2006). Demi mewujudkan kota yang bersih perlu penanganan
persampahan mulai dari penyapuan dan pengumpulan sampah, pengangkutan
sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan
Akhir (TPA). Kemudian sampah yang telah diangkut ke TPA tidak hanya dibuang
dan didiamkan begitu saja melainkan harus dikelola sehingga tidak menimbulkan
pencemaran lingkungan (Wibowo, 2011).
Pengelolaan sampah harus berdasarkan pada prinsip 4R, yaitu reduce
(mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle (daur ulang), dan replace
(mengganti). Berikut penjelasannya:
1. Mengurangi (reduce) Reduce bertujuan untuk mengurangi penumpukan
sampah. Contohnya kita dapat mengurangi sampah plastik dengan
membawa kantong belanja sendiri.
2. Menggunakan kembali (reuse) Sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang
bernilai guna, bahkan dapat dijual. Seperti botol plastik bekas minuman
dapat dibuat menjadi tempat pensil, pot tanaman, ataupun celengan dan
sebagainya sesuai kreativitas kita.
3. Mendaur ulang (recycle) Sampah dikategorikan menjadi sampah organik
dan anorganik. Sampah organik berupa daun kering, sisa-sisa makanan,
dan limbah rumah tangga yang berupa zat organik. Sampah tersebut dapat
diubah menjadi pupuk kompos. Sampah anorganik memang sulit untuk
didaur ulang sendiri. Contoh sederhana yang dapat dilakukan yaitu dengan
membuat bubur kertas dari koran, majalah, atau kertas yang tidak terpakai
lagi.
4. Mengganti (replace) Replace berarti mengganti barang yang digunakan
dengan barang lain yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, mengganti
kantong plastik dengan tas dari kain yang dapat digunakan kembali.

Penanganan sampah sampai saat ini masih menjadi sebuah tantangan bagi
pemerintah kota, sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap permasalahan
sampah untuk segera diselesaikan. Semakin tinggi jumlah penduduk dan aktivitas
masyarakat, berakibat volume sampah terus mengalami peningkatan. Sehingga
untuk membenahi masalah sampah diperlukan biaya yang tidak sedikit dan
membutuhkan lahan yang luas dalam pengelolaannya (Winata, 2015).

Disisi lain, jika penanganan sampah tidak dilakukan dengan baik maka akan
terjadi penimbunan sampah yang pada akhirnya dapat berakibat buruk bagi
kehidupan masyarakat. Dampak permasalahan sampah terhadap kehidupan
masyarakat sangat kompleks. Menurut Surahma, permasalahan sampah akan
menibulkan berbagai dampak negatif. Pertama, dari sisi kesehatan sampah
mendorong penularan infeksi dan sumber penyakit. Kedua, masalah sampah
terhadap lingkungan akan berpengaruh pada perkembangan wisata, menurunnya
kualitas lingkungan, dan terganggunya estetika. Ketiga, pada aspek sosial
ekonomi sampah memiliki potensi untuk menghabat perkembangan otonomi
daerah dan mengurangi arus investor (Mulasari et al., 2014).Dengan demikian,
upaya dan tindakan yang tepat dari pemerintah dibutuhkan untuk meminimalisir
resiko yang ditimbulkan dari permasalah sampah.

Berdasarkan Permendagri No 33 Tahun 2010 mengenai Pedoman Pengelolaan


Sampah, sampah merupakan sisa aktifitas sehari-hari manusia dan proses alam
yang memiliki bentuk padat, yang terdiri dari sampah rumah tangga ataupun
sampah sejenis dengan sampah rumah tangga (Permendagri No 33, 2010).
Sampah tersebut dapat ditimbulkan dari berbagai tempat, terutama dimana
manusia banyak melakukan aktivitas. Ditinjau dari sumbernya, di Indonesia
sampah rumah tangga memiliki kontribusi yang dominan. Presentasenya
mencapai 48% dari keseluruhan timbulan sampah. Kemudian pasar tradisional
24%, wilayah komersial 9% dan sisanya merupakan sampah dari fasilitas publik
dan lain-lain (m.bisnis.com, 2019). Berdasarkan fenomena diatas, maka penting
dikaji bagaimana pemerintah daerah menangani dan mengelola sampah, terutama
sampah yang berasal dari rumah tangga melalui kebijakan yang dibuat. Undang-
undang No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah telah memberikan
amanah bahwa, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berkewajiban untuk
melaksanakan dan menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah dengan sistem
yang baik dan berwawasan lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat serta
memberikan fasilitas sarana dan prasarana pengelolaan sampah (Undang-Undang
No 18, 2008).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan promosi kesehatan tentang pentingnya


pengelolaan sampah rumah tangga dengan metode 4R (Reduce, Reuse,
Recycle and Replace)di RT 029 RW 003 Dusun 1 Desa Pantai Cermin
Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui apa Pengertian pengelolaan sampah
2. Mengetahui Dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan
3. Mengetahui Cara pengelolaan sampah dengan 4R
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia danatau proses alam
yang berbentuk padat. Sampah seringkali mengacu kepada material sisa yang
tidak diinginkan atau tidak bermanfaat bagi manusia setelah berakhirnya suatu
kegiatan atau proses domestik. Untuk buangan industri, material yang tidak
diinginkan biasanya disebut dengan limbah industri. Sampah adalah buangan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik domestik (rumah tangga)
maupun industri. Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari
hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat
organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Ditinjau dari
sumbernya, sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :
1) Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya
sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan atau
asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya organik, seperti sisa makanan
atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2) Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat
umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan
melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup
besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti
pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa
makanan, sayuran dan buah busuk, sampah kering, abu, plastik, kertas, dan
kaleng-kaleng serta sampah lainnya. Kehidupan manusia tidak akan pernah
lepas dari sampah dan dalam kegiatannya manusia senantiasa menghasilkan
sampah baik sampah organik maupun non organik.
B. Dampak sampah terhadap kesehatan dan lingkungan

Sampah sebagai tempat berkembang biaknya vektor penyakit, seperti lalat,


nyamuk dan tikus. Sebagai tempat berkembang biak kuman penyakit. Sampah
sebagai pencemar lingkungan seperti air, tanah dan udara. Sampah umum
jenis sampah ada 2:
1. Sampah Organik

Dikutip dari e-book Pengelolaan Sampah Organik & Anorganik


Universitas Negeri Yogyakarta oleh Dr. Sujarwo, M.Pd, dkk, pengertian
sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati.
Sampah organik disebut sampah basah (garbage), karena sebagian besar cukup
banyak mengandung air. Sampah rumah tangga termasuk sebagian
Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah terurai melalui proses
alami. Artinya, terurainya sampah organik bisa terjadi tanpa adanya campur
tangan manusia.
C. Cara pengelolaan sampah dengan 4R
a. REDUCE (Mengurangi Sampah)
Mengurangi sampah dan menghemat pemakaian barang.
Contohnya,Saat belanja dikantin jika memungkinkan tidak
memakai tas kresek.
b. REUSE (Pemanfaatan ulang)
Upaya untuk menggunakan kembali sampah secara langsung.
1.Seperti menggunakan botol isi ulang
2.Memanfaatkan kertas bekas untuk amplop
3.Memanfaatkan kaleng bekas untuk pot bunga
4.Memanfaatkan sisa makanan atau sayur untuk makanan ternak atau
ikan
c. RECYCLE (DAUR ULANG)
Mendaur ulang barang yang bisa didaur ulang.
1. Mengelola sampah kertas menjadi kertas daur ulang/kerajinan
2. Mengolah bungkus bekas menjadi aneka kerajinan
3. mengolah gabus styrofoam menjadi batako dan pot bunga
4. Mengolah sampah organik menjadi kompos
d. REPLACE (MENGGANTI)
Mengganti barang yang kita menggunakan dengan barang yang ramah
lingkungan contoh: mengganti kantong plastik biasa dengan
kantong plastik yang biodegradable sehingga lebih ramah
lingkungan karena plastik tersebut lebih cepat terurai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam hal menanggulangi dan mencegah kerusakan lingkungan akibat


limbah rumah tangga yaitu dengan penerapan sistem 4R (reuce, reduce, recycle
dan replace) menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita
dan mudah untuk dilakukan. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang
masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya sebisa
mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Seperti contohnya
memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau
berulang- ulang. Seperti menggunakan sapu tangan/serbet kain daripada
menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat digunakan kembali,
menggunakan tas belanja dari kain daripada menggunakan kantong plastik.
Menggunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi
yang sama atau fungsi lainnya seperti botol bekas yang tidak dipakai digunakan
kembali untuk tempat minyak goreng. Kemudian menjual atau memberikan
sampah yang sudah terpilah kepada pihak yang memerlukan untuk
memanfaatkan sisa makanan atau sayur yang akan dijadikan makanan ternak.
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Misalnya mengurangi penggunaan barang sekali pakai, hindari memakai dan
membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar, dan
hindari membeli dan memaki barang yang kurang perlu. Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat. Misalnya memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan
mudah terurai, melakukan pengolahan limbah (sampah) organik seperti buah-
buahan, sayur-sayuran yang akan dijadikan pupuk kompos, melakukan
pengolahan limbah (sampah) anorganik seperti kaleng bekas, koran bekas, botol
bekas menjadi barang yang bermanfaat dan bahkan memiliki nilai jual. Replace
Mendaur ulang barang yang bisa didaur ulang.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang pengelolaan sampah Nomor 18/20


PPT DAMPAK SAMPAH
2. Lampiran Kegiatan Pemberdayaan Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk
Kompos

LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PEMENFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS

Topik : Membuat pupuk kompos


Sasaran : KK binaan
Tempat : RT 02
Hari/ Tanggal : MINGGU,12-02-2023

I. TUJUAN
Setelah diberikan pengetahuan tentang tahap-tahapan pembuatan pupuk
kompos dari sampah organik diharapakan masyarakat pada KK binaan dapat
membuat pupuk kompos dari bahan organik tersebut. Agar dapat membantu
mengurangi sampah yang ada disekitar tempat tinggal mereka.

II. MATERI
Materi yang akan diberikan meliputi :
1. Mengajak masyarakat mengolah sampah organik tersebut.
2. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai tahap-tahap pembuatan pupuk
komposs tersebut.
3. Membantu masyarakat untuk mengolah sampah organik tersebut menjadi
pupuk kompas

III. METODE
Praktek

IV. WAKTU PELAKSANAAN


1. Hari : Minggu
2. Tanggal : 12-02-2023
3. Jam : 15:00 s/d selesai

N Susunan Acara Tahapan Kegiatan Sasaran


O
1 Pembukaan 1. Salam pembuka Masyarakat Kk
2. Memperkenalkan diri, dan binaan
menjelaskan topik yang akan
dibahas dan tujuan.
2 Isi 1. Mengajak masyarakat Masyarakat Kk
mengolah sampah organik binaan
tersebut.
2. Menjelaskan kepada
masyarakat mengenai tahap-
tahap pembuatan pupuk
kompas tersebut.
3. Membantu masyarakat untuk
mengolah sampah organik
tersebut menjadi pupuk
kompas

3 Penutupan 1. Memberikan ucapan Masyarakat Kk


terimakasih kepada binaan
masyarakat yang sudah
berpartisipasi dalam kegaitan
tersebut.
3. Lampiran Edukasi Pembuatan Eco Enzyme
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PEMENFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI ECO ENZYME

Topik : Membuat Eco enzyme


Sasaran : KK binaan
Tempat : RT 02
Hari/ Tanggal : MINGGU, 12-02-2023

I. TUJUAN
Setelah diberikan pengetahuan tentang tahap-tahapan pembuatan Eco
enzyme dari sampah organik diharapakan masyarakat pada KK binaan dapat
membuat Eco enzyme dari bahan organik tersebut. Agar dapat membantu
mengurangi sampah yang ada disekitar tempat tinggal mereka.

II. MATERI
Materi yang akan diberikan meliputi :
4. Mengajak masyarakat mengolah sampah organik tersebut.
5. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai tahap-tahap pembuatan pupuk
kompas tersebut.
6. Membantu masyarakat untuk mengolah sampah organik tersebut menjadi
Eco Enzyme

III. METODE
Praktek

IV. WAKTU PELAKSANAAN


4. Hari : Minggu
5. Tanggal : 12-02-2023
6. Jam : 15:00 sd/selesai
N Susunan Acara Tahapan Kegiatan Sasaran
O
1 Pembukaan 3. Salam pembuka Masyarakat Kk
4. Memperkenalkan diri, dan binaan
menjelaskan topik yang akan
dibahas dan tujuan.
2 Isi 4. Mengajak masyarakat Masyarakat Kk
mengolah sampah organik binaan
tersebut.
5. Menjelaskan kepada
masyarakat mengenai tahap-
tahap pembuatan pupuk
kompas tersebut.
6. Membantu masyarakat untuk
mengolah sampah organik
tersebut menjadi Eco enzyme

3 Penutupan 2. Memberikan ucapan Masyarakat Kk


terimakasih kepada binaan
masyarakat yang sudah
berpartisipasi dalam kegaitan
tersebut.
4. Lampiran Kegiatan Penyuluhan Aktifitas Fisik

SATUAN ACARA PENYULUHAN


MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK

Topik : Manfaat aktivitas fisik bagi kesehatan hidup sehat


Sub Topik : a. Pengertian dan pengenalan aktivitas fisik
b. Tujuan melakukan aktivitas fisik
c. Manfaat melakukan aktivitas fisik
d. Waktu untuk melakukan aktivitas fisik
e. Kegiatan yang mencakup aktivitas fisik
Hari/ Tanggal : 10-03-2023
Waktu : 60 Menit
Tempat : Kediaman Rt 02
Sasaran : a. Sasaran Primer : Masyarakat Rt 02 Dusun 01
b. Sasaran Sekuder : Aparat desa Dusun 01
Target : a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat Rt 02
mengenai aktivitas fisik, tujuan, pentingnya
melakukan aktivitas fisik, waktu untuk
melakukan aktivitas fisik, dan kegiatan yang
mencakup aktivitas fisik di ukur melalui nilai
kuisioner.
b. Meningkat pengetahuan masyarakat akan paham
dan mengerti akibat dari tidak melakukan aktivitas
fisik.
c. Aktif dan tingginya antusias masyarakat dengan
kegiatan penyuluhan “Melakukan aktivitas fisik”
d. Menyuguhkan media penyuluhan Melakukan
aktivitas fisik yang unik dan menarik
e. Memberikan praktek Melakukan aktivitas fisik.
A. Latar Belakang
Aktivitas fisik merupakan segala sesuatu aktivitas yang menggerakkan
fisik atau tubuh kita. Dari aktivitas fisik juga memiliki manfaat yang sangat
beragam dan mungkin bisa dikatakan tidak memiliki batas. Misalnya saja
pada saat orang melakukan aktivitas fisik yaitu olahraga, orang tersebut
memiliki tujuan agar berat badan masih bisa dijaga dengan seimbang. Namun
pada kenyataannya masih banyak orang yang m

asih merasa malas untuk melakukan olahraga. Hal tersebut disebabkan


oleh beberapa alasan, salah satunya ialah malas. Aktivitas fisik merupakan
salah satu cara untuk menyehatkan tubuh, banyak orang melakukan aktivitas
fisik untuk mengurangi kalori yang ada dalam tubuh dibandingkan membatasi
asupan kalori yang masuk dalam tubuh. Tentu saja yang lebih efektif adalah
melakukan aktivitas fisik sebagai pengurangan kalori.

Di seluruh dunia kenaikan beban akibat Penyakit Tidak Menular (PTM)


semakin meningkat. Penyakit tidak menular memberikan beban ekonomi
yang bermakna tidak saja pada pertumbuhan, kecerdasan dan produktivitas
kerja individu tetapi pada akhirnya akan bermuara pada pendapatan keluarga
dan pertumbuhan ekonomi negara.

Sejak beberapa dekade lalu diketahui bahwa perubahan perilaku yang


menyangkut gaya hidup terjadi pada masyarakat Rt 02 dan orang dewasa,
antara lain konsumsi makanan tidak seimbang dengan kurangnya aktivitas
fisik dengan banyak duduk dan menggunakan alat elektronik, berkaitan erat
dengan peningkatan PTM. Perubahan perilaku ini terkait dengan terjadinya
transisi epidemiologi karena berbagai faktor, antara lain urbanisasi,
pertumbuhan ekonomi, perubahan teknologi di rumah dan tempat kerja,
kemudahan transportasi, industrialisasi, promosi makanan dan minuman serta
pertumbuhan media massa yang kesemuanya merupakan dampak dari
globalisasi (Popkin, 2001). Adanya pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi secara umum memberi kemudahan, efisiensi dan kenyamanan
bagi seseorang maupun masyarakat dalam melakukan kegiatan seharihari,
namun kondisi tersebut dapat mengakibatkan perubahan gaya hidup manusia
yang membuat malas untuk bergerak dan beraktivitas fisik, sehingga
mempunyai risiko menderita PTM.

Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas 2007, sebanyak 48.2 persen


penduduk Indonesia yang berusia lebih dari 10 tahun kurang melakukan
aktivitas fisik dimana kelompok perempuan yang kurang melakukan aktivitas
fisik (54.5 persen) lebih tinggi dari pada kelompok laki-laki (41,4 persen).
Persentase faktor risiko ini hampir sama pada kelompok penduduk kaya
maupun kelompok penduduk miskin.

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan


pengeluaran tenaga/energi dan pembakaran energi. Aktivitas fisik
dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan latihan fisik atau olah raga
selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu.

Masyarakat sadar bahwa dengan meningkatkan aktivitas fisik dengan


cara latihan fisik atau olahraga yang teratur dapat meningkatkan derajat
kesehatan. Tetapi masih banyak masyarakat belum paham bahwa latihan fisik
atau berolahraga yang baik, benar, terukur, dan teratur akan meningkatkan
kebugaran jasmani yang penting untuk menjaga stamina tubuh. Jadi tingkat
kebugaran jasmani yang baik akan menurunkan angka kesakitan. Angka
kesakitan anak yang menurun berarti tingkat absensi anak sekolah menurun
dan prestasi belajar meningkat (Kemenkes RI, 2011).

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan


Ibu dan Anak. Strategi Nasional Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan
Aktifitas Fisik untuk Mencegah Penyakit Tidak Menular 2011. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.

B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan outcome berupa


membuminya promosi kesehatan dari tenaga kesehatan untuk
masyarakat Rt 02 , sedini mungkin dengan cara yang interaktif,
menarik, dan efektif kepada masyarakat Rt 02 sekolah dasar,
terintegrasikannya upaya mempromosikan dan memberikan
pengetahuan sejak dini kepada masyarakat khususnya mengenai
melakukan aktivitas fisik dengan baik agar terciptanya perilaku
hidup sehat. Tujuan dari metode penyuluhan ini, yaitu memberikan
pengetahuan tentang melakukan aktivitas fisik yang baik dan
benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Mempromosikan pentingnya melakukan aktivitas fisik dalam
kehidupan sehari-hari
b. Meningkatkan pengetahuan tentang melakukan aktivitas fisik dengan
baik dan benar.
c. Memberikan imbauan agar dapat menjaga kebersihan dan kesehatan
tubuh dengan melakukan aktivitas fisik dengan baik dan benar.

C. Kegiatan Penyuluhan
1. Materi
2. Strategi Penyuluhan
a. Persiapan
1) Survey dan perizinan tempat
2) Pembuatan materi dan SAP
3) Latihan
4) Pengumpulan laporan dan SAP
b. Pelaksanaan

NO KegiatanPenyuluhan KegiatanAudiens Waktu


Pendahuluan
10 menit
a. Penyampaiansalam
a. Menjawab salam
b. Perkenalan
b. Memperhatikan
c. Menjelaskan
c. Memperhatikan
1. topikpenyuluhan
d. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
e. Memperhatikan
e. Menjelaskan waktu
pelaksanaan

Games Pembukaan 10 menit


a. Memberikan a. Menjawab
pertanyaan mengenai pertanyaan
2.
Aktivitas fisik yang Aktivitas fisik
biasa dilakukan yang biasa
sehari-hari dilakuan setiap
b. Memberikan hari
pertanyaan mengenai b. Menjawab
aktivitas fisik yang pertanyaan
baik bagi kesehatan mengenai aktivitas
jasmani & rohani fisik yang baik
bagi kesehatan
jasmani & rohani
1. Penyampaian materi
3. 20 menit
a. Pengenalan aktivitas
1. Memperhatikan
fisik yang baik bagi
penjelasan dan
kesehatan jasmani &
mencermati materi
rohani
2. Bertanya atau
b. Tujuan aktivitas fisik
adarespon.
bagi kesehatan tubuh
3. Memperhatikan
c. Manfaat aktivitas
3. jawaban
fisik bagi kesehatan
jasmani & rohani
d. Waktu yang tepat
untuk beraktivitas
fisik
e. Langkah-langkah
beraktivitas fisik
untuk kesehatan
jasmani dan rohani
dengan baik & benar.
2. Memberikan kesempatan
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
Evaluasi, pembagian
4. 10 menit
kuisioner dan pembagian
hadiah
a. Memberikan a. Menjawab
pertanyaanpost pertanyaan
testsecara lisan b. Menerima dan
4.
b. Memberikan menjawab
kuisioner kuisioner
c. Memberikan hadiah c. Menerima hadiah
kepadasiswa yang
aktif
d. Pembagian hadiah
sebagai kenang-
kenangan
Penutup 10 menit
a. Menyimpulkan hasil
a. Memperhatikan
5. penyuluhan
b. Menjawab salam
b. Mengakhiri dengan
salam

D. Sasaran Penunjang
1. Metode penyuluhan

Kegiatan akan dilakukan dalam


2. Media Penyuluhan

Kegiatan penyuluhan “Melakukan Aktivitas Fisik Guna Tercipta


Perilaku Hidup Sehat” yang terdiri dari atribut-atribut penyuluhan
sebagai berikut:
a. Video
b. Speaker

E. Pembagian Tugas
No Nama Koordinator Tugas
1.
M Sahrizal Acara Merencanakan

Kegiatan

penyuluhan dari

pembuka sampai

penutup.
2.
M Sahrizal Sarana Mempersiapkan
danPrasarana
ruangan serta

mempersiapkan

apa saja yang

diperlukan untuk

proses penyuluhan

M Sahrizal Dokumentasi Menyediakan,


3.
memproses, dan

memproduksi

dokumen kegiatan

dalam bentuk foto

maupun video.

M Sahrizal Game Menyiapkan serta


4.
Mengkoordinir

jalannya permainan

di sela-sela

penyuluhan.

M Sahrizal Konsumsi Menyediakan dan


Mempersiapkan
5.
serta menyuguhkan

konsumsi kepada

panitia dan peserta.

F. Pembagian Materi

No. Nama Sub Materi

1.

2.

3.

4.

5.

G. Evaluasi

Proses penilaian terhadap keberhasilan program penyuluhan dengan


melihat perubahan yang terjadi pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan
sesuai dengan rancangan TIU dan TIK yang telah disusun sebelumnya. Alat ukur
yang digunakan untuk mengevaluasi kegiatan ini berupa: kuisioner, games berupa
tanya jawab, dan dokumentasi.
Evaluasi kegiatan ini yakni:
1. Evaluasi Formatif

Kegiatan penilaian ini diakukan dengan melemparkan beberapa pertanyaan


kepada peserta saat kegiatan penyuluhan berlangsung untuk mengetahui
sejauh mana antusias dan pemahaman peserta terhadap kegiatan penyuluhan
setelah berjalan sejauh itu. Pertanyaan yang mencakup:
a. Pengertian aktivitas fisik
b. Tujuan aktivitas fisik
c. Manfaat aktivitas fisik
d. Waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas fisik
e. Jenis-jenis aktivitas fisik

2. Evaluasi Sumatif

Kegiatan Penilaian ini dilakukan dengan pemberian kuisioner berisikan 5-


10 pertanyaan sederhana kepada peserta untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan peserta bertambah. Selain itu, diterapkan sistem nilai minimal
yang harus dilampaui oleh mereka sebagai indikator keberhasilan penyuluhan
ini,yaitu terjadinya peningkatan nilai posttest dari pretest yang diberikan.

MAKALAH
MANFAAT AKTIVITAS FISIK

Disusun oleh :
M Sahrizal 20401003

STIKes PAYUNG NEGERI


PEKANBARU
2023

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................3
A. LATAR BELAKANG.......................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 4
C. TUJUAN................................................................................................4
D. MANFAAT........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Pengertian Aktivitas Fisik................................................................... 5
B. Macam –Macam Aktivitas Fisik......................................................... 6
C. Manfaat dari Aktivitas Fisik............................................................... 8
D. Prinsip Yang Harus Diketahui Dari Aktivitas Fisik......................... 9
E. Penyakit Yang Bisa Muncul Disebabkan Kurang Aktivitas Fisik..11
BAB III PENUTUP.....................................................................................14
A. KESIMPULAN.....................................................................................14
B. SARAN...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 2 Maret 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Hidup adalah bergerak. Gerak adalah ciri dari kehidupan. Tiada hidup
tanpa bergerak. Memelihara gerak adalah mempertahankan hidup,
meningkatkan kemampuan gerak adalah kualitas hidup. Oleh karena itu,
bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak karena masih hidup.
Gerak adalah aktivitas fisik. Kehidupan di dunia ini tidak pernah terlepas dari
berbagai bentuk aktivitas fisik, baik aktivitas yang membutuhkan energi yang
banyak maupun yang sedikit.
Penelitian badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa gaya hidup
duduk terus – menerus dalam bekerja menjadi penyebab 1 dari 10 kamtian
dan kecacatan dan lebih dari 2 juta kematian tiap tahun disebabkan oleh
kurangnya bergerak/aktivitas fisik. Oleh sebab itu, beraktivitas fisik sangat
diperlukan untuk memelihara kesehatan.
Olahraga merupakan salah satu aktivutas fisik yang mnenguntungkan.
Olahraga adalah serangkaian gerak tubuh yang teratur dan terencana untuk
memelihara gerak dan meningkatkan kemampuan gerak. Olahraga merupakan
kebutuhan hidup yang bersifat terus menerus,artinya olahraga sebagia alat
untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak
dapat ditinggalkan. Sama halnya makan, olahraga pun hanya dapat dinikmati
dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan
olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka mereka tidak dapat
merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat
dari olahraga bagi kesehatannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian aktivitas fisik.
2. Macam – macam aktivitas fisik.
3. Manfaat dari aktivitas fisik.
4. Prinsip yang harus diketahui dari aktivitas fisik
5. Penyakit yang bisa muncul disebabkan kurang aktivitas fisik.

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian aktivitas fisik.
2. Mengetahui macam – macam aktivitas fisik.
3. Mengetahui manfaat dari aktivitas fisik.
4. Mengetahui prinsip dari aktivitas fisik
5. Mengetahui penyakit yang bisa muncul disebabkan kurang aktivitas fisik.

D. MANFAAT
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan
pengetahuan dan pemahan bagi pembaca tentang seberapa besar hubungan
atau kaitan aktivitas fisik dengan kesehatan. Sehingga pembaca yang
sebelumnya tidak teratur dalam melakukan aktivitas fisik kini melakukan
aktivitas fisik yang teratur, karena dengan melakukan aktivitas fisik maka
dapat terhindar dari berbagai penyakit, dan dapat meningkatkan derajat
kesehatan, kebugaran serta produktivitas kerja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aktivitas Fisik


Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang
menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan
kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
dan bugar sepanjang hari.. Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan berupa
kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci
pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa
belanjaan. Sedangkan jenis olah raga yang bias dilakukan yaitu: push-up, lari
ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness dan angkat
beban/berat.
Untuk melakukan aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30
menit dalam sehari, untuk kesehatan jantung, paru-paru serta alat tubuh
lainnya. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam
waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.
Berdasarkan tingkatannya, aktifitas fisik dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Aktivitas fisik ringan hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak
menyebabkan perubahan dalam pernapasan. Contohnya, berjalan kaki,
menyapu lantai, mencuci baju atau piring, mencuci kendaraan, berdandan,
duduk, les disekolah, les di luar sekolah, mengasuh adik, nonton tv,
aktivitas main playstation, main computer, dan belajar dirumah.
2. Aktivitas fisik sedang hanya membutuhkan tenaga intens atau terus
menerus. Contohnya, berlari kecil, tenis meja, berenang, bermain dengan
hewan peliharaan, bersepeda, bermain music, dan jalan cepat.
3. Aktivitas fisik berat biasanya berhubungan dengan olahraga dan
membutuhkan kekuatan dan membuat berkeringat. Contohnya, berlari,
bermain sepak bola, aerobic, bela diri (misal karate, taekwondo, dan
pencak silat) serta outbound.
B. Macam – Macam Aktivitas Fisik

1. Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu
jantung, paru-paru, otot, dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan
membuat kita lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
· Berjalan kaki, misalnya turunlah dari bus lebih awal menuju tempat
kerja kira-kira menghabiskan 20 menit berjalan kaki dan saat pulang
berhenti di halte yang menghabiskan 10 menit berjalan kaki menuju rumah
· Lari ringan
1. Berenang, senam
2. Bermain tenis
3. Berkebun dan kerja di taman.
2. Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu
pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur)
dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan kelenturan maka
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (4-7 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
1. Peregangan, mulai dengan perlahan-lahan tanpa kekuatan atau
sentakan, lakukan secara teratur untuk 10-30 detik, bisa mulai dari
tangan dan kaki
2. Senam taichi, yoga
3. Mencuci pakaian, mobil
4. Mengepel lantai.
3. Kekuatan (strength)
Aktifitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot
tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, dan
mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan pencegahan
terhadap penyakit seperti osteoporosis. Untuk mendapatkan kekuatan maka
aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit (2-4 hari per minggu).
Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti:
1. Push-up, pelajari teknik yang benar untuk mencegah otot dan sendi dari
kecelakaan
2. Naik turun tangga
3. Angkat berat/beban
4. Membawa belanjaan
5. Mengikuti kelas senam terstruktur dan terukur (fitness)
Aktivitas fisik tersebut akan meningkatkan pengeluaran tenaga dan
energi (pembakaran kalori), misalnya:
1. Berjalan kaki (5,6-7 kkal/menit)
2. Berkebun (5,6 kkal/menit)
3. Menyetrika (4,2 kkal/menit)
4. Menyapu rumah (3,9 kkal/menit)
5. Membersihkan jendela (3,7 kkal/menit)
6. Mencuci baju (3,56 kkal/menit)
7. Mengemudi mobil (2,8 kkal/menit)
Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain:
1. Menyapu
2. Mengepel
3. Mencuci baju
4. Menimba air
5. Berkebun/bercocok tanam
6. Membersihkan kamar mandi
7. Mengangkat kayu atau memikul beban
8. Mencangkul
9. Dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari.
10. Aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan antara lain:
11. Jalan sehat dan jogging
12. Bermain tenis
13. Bermain bulu tangkis
14. Sepakbola
15. Senam aerobik
16. Senam pernapasan
17. Berenang
18. Bermain bola basket
19. Bermain voli
20. Bersepeda
21. Latihan beban: dumble dan modifikasi lain
22. Mendaki gunung, dll (Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan
RI 2006).
Beberapa hipotesis yang menjelaskan tentang mekanisme yang
mendasari hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif masih belum
dapat dipahami. Aktivitas fisik memperlihatkan dapat mempertahankan
aliran darah otak dan mungkin juga meningkatkan persediaan nutrisi otak.
Selain itu kegiatan aktivitas fisik juga diyakini untuk memfasilitasi
metabolisme neurotransmiter, dapat juga memicu perubahan aktivitas
molekuler dan seluler yang mendukung dan menjaga plastisitas otak. Bukti
dari suatu studi hewan telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik
berhubungan dengan seluler, molekul dan perubahan neurokimia. Pengaruh
yang diamati berhubungan dengan peningkatan vaskularisasi di otak,
peningkatan level dopamin, dan perubahan molekuler pada faktor neutropik
yang bermanfaat sebagai fungsi neuroprotective.
Selain itu aktivitas fisik juga diduga menstimulasi faktor tropik dan
neuronal growth yang kemungkinan faktor-faktor ini yang menghambat
penurunan fungsi kognitif dan demensia.

C. Manfaat dari Aktivitas Fisik


Manfaat aktivitas fisik secara teratur diantaranya :
• Mengontrol Berat Badan
Aktivitas secara teratur dapat membantu mencegah kelebihan berat
badan atau membantu mempertahankan penurunan berat badan. Aktivitas
fisik dapat membakar kalori. Semakin intens aktivitas, semakin banyak
kalori yang dibakar.
• Dapat Menjaga Kesehatan Dan Terhindar Dari Penyakit
Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah atau mengelola
berbagai masalah kesehatan termasuk stroke, penyakit metabolisme,
kencing manis tipe 2, stress, kanker, dan arthritis.
• Dapat Meningkatkan Mood
Berjalan kaki selama 30 menit dapat membantu mengurangi stress dan
emosional. Aktivitas fisik merangsang berbagai bahan kimia otak yang
dapat membua lebih bahagia dan lebih santai. Dan lebih baik dalam
penampilan serta dapat meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan
harga diri Anda.
• Dapat Meningkatkan Energi
Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan
meningkatkan daya tahan tubuh. Latihan dan aktivitas fisik memberikan
oksigen dan nutrisi ke jaringan dan membantu sistem kardiovaskular untuk
bekerja lebih efisien. Dan ketika jantung dan paru-paru bekerja lebih
efisien, akan memiliki lebih banyak energi untuk menyelesaikan pekerjaan
• Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu tidur lebih cepat dan
memperdalam tidur. Hanya jangan berolahraga terlalu dekat dengan waktu
tidur.

D. Prinsip Yang Harus Diketahui Dari Aktivitas Fisik

Terdapat 4 prinsip dalam melakukan aktivitas fisik yang harus


difahami,yaitu:

1. BBTT (Baik, Benar, Terukur, Teratur)

• Baik : dimulai sejak dini

• Benar : dalam melakukan aktivitas fisik dimulai dengan peregangan


pemanasan selama 5-10 menit, lalu masuk aktivitas inti selama 30-60
menit dan diakhiri dengan pendinginan 5-10 menit

• Terukur : dihitung denyut nadi maksimal (DNM) dengan rumus 220 –


umur. Zon Latihan dengan tujuan mencapai kesehatan dan kebugaran
jasmani 60%-85%
• Teratur : 3-5 kali/minggu, diselingi istirahat 1 hari, dan durasi aktivitas
minimal 30 menit

2. FITT (Frekuensi, Intensitas, Tempo, Tipe)

• Frekuensi : 3-5 kali/minggu, diselingi istirahat 1 hari, dan durasi aktivitas


minimal 30 menit

• Intensitas : terlebih dahulu dimuali dari aktivitas yang ringan. Jika tubuh
sudah beradaptasi dengan aktivitas fisik yang teratur maka intensitas dapat
ditingkatkan ke aktivitas sedang.

• Tempo : dimulai dari tempo lambat lalu perlahan ditingkatkan.

• Tipe : aerobik tipe 1 (jogging), tipe 2 (senamn aerobik), tipe 3 (sepak


bola).

3. Usia dan penyakit

Aktivitas fisik pada anak membuat anak lebih sehat, tidak mudah
lelah, dan tidak mudah sakit. Bahkan aktivitas BBTT membantu anak lebih
fokus dalam menerima mata pelajaran, lebih bahagia dan kompotitif.Pada
usia dewasa aktivitas fisik membantu agar lebih produktif, lebih bugar dan
tentunya juga lebih bahagia dan kompetitif.

4. Minimal sekali setahun melakukan tes kebugaran jasmani

Bugar merupakan keadaan yang lebih baik daripada sehat. Sehat


belum tentu bugar, tetapi bugar sudah pasti sehat.

E. Penyakit yang Bisa Muncul Disebabkan Kurang Aktivitas Fisik

1) Tekanan Darah Tinggi


Ada keterkaitan yang jelas antara asupan garam, dan tekanan darah
tinggi, yang selanjutnya bisa mengarah kepada penyakit jantung. Diet yang
tinggi natrium dalam garam cenderung meningkatkan tekanan darah dan
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Tekanan darah tinggi
meningkatkan risiko terkena serangan jantung, stroke, serta kondisi medis
lainnya. Aktivitas fsik/olahraga teratur membantu membuat jantung lebih
kuat sehingga mampu memompa darah lebih efsien ke seluruh tubuh. Ketika
jantung tidak dibiasakan bekerja keras memompa darah maka kekuatan
arteri dan tekanan darah lebih rendah. Penyakit lainnya yang bisa timbul
adalah stroke dan ginjal.
2) Sindrom Metabolik
Kurangnya olahraga dan kelebihan berat badan selanjutnya akan
meningkatkan risiko penyakit yang umum ditimbulkan oleh obesitas, seperti
sindrom metabolik dan diabetes. Sindrom metabolik adalah kondisi yang
menggambarkan gabungan dari satu atau lebih dari faktor yang tak sehat,
seperti lemak yang mengumpul di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi,
kadar kolesterol darah yang tidak sehat, serta gula darah yang tinggi.
Aktivitas fsik bermanfaat untuk membakar kelebihan kalori, mengurangi
gula darah, dan mengurangi risiko tubuh untuk mengembangkan sindrom
metabolik.
3) Masalah kesehatan tulang dan otot
Aktivitas fsik atau olahraga yang dilaksanakan secara teratur juga
bermanfaat memperkuat tulang dan otot, mengurangi risiko cedera. Otot
yang kuat membantu kita untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari dengan
baik, dan meningkatkan daya tahan tubuh kita. Kekuatan fsik yang
diperoleh dari olahraga juga membantu tubuh mencegah cedera akibat jatuh
dengan meningkatkan keseimbangan dan stabilitas. Tulang yang kuat sedikit
rentan terhadap fraktur. Mengembangkan pola latihan yang kuat selama
hidup untuk tetap aktif, akan mencegah patah tulang pinggul pada usia tua
nanti. Kurang olahraga bisa membuat tulang menjadi semakin lemah yang
berdampak pada osteoporosis. Penyakit ini menyebabkan tulang mudah
patah.
4) Beresiko terkena kanker ganas
Olahraga mengurangi resiko kanker usus besar dengan cara mempercepat
makanan melalui sistem pencernaan, yang akan mengurangi waktu organ
pencernaan terpapar racun dalam limbah atau kotoran. Olahraga berat akan
mengurangi paparan terhadap sirkulasi esterogen dalam jaringan payudara,
sehingga akan menurunkan risiko bisa terkena penyakit kanker ganas jenis
ini. Para peneliti mengaitkan beberapa jenis kanker, seperti kanker
payudara, kanker pankreas dan kanker usus besar, dan diabetes, efektif bisa
dikurangi dengan melakukan olahraga secara teratur.
5) Sakit jantung
Olahraga membantu menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL)
atau “kolesterol jahat” dan meningkatkan kadar kolesterol High-Density
Lipoproteins (HDL) atau “kolesterol baik”, yang membantu melindungi kita
dari penyakit jantung. Kadar LDL yang tinggi juga berisiko terhadap
berbagai penyakit kardiovaskuler.
6) Obesitas
Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko dua kali terkena obesitas.
Penyakit yang berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit jantung,
hipertensi, diabetes, dan gangguan tidur.
7) Diabetes Tipe 2
Dua faktor risiko yang bisa mengembangkan diabetes adalah kelebihan
berat badan dan kurangnya aktivitas fsik. Komplikasi diabetes antara lain
penyakit ginjal, jantung, masalah mata, dan kerusakan saraf. Diabetes
melitus tipe 2 atau sering juga disebut dengan Non Insuline Dependent
Diabetes Melitus (NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang disebabkan
oleh karena terjadinya resistensi tubuh terhadap efek insulin yang
diproduksi oleh sel beta pankreas. Keadaan ini akan menyebabkan kadar
gula dalam darah menjadi naik tidak terkendali. Kegemukan dan riwayat
keluarga diduga merupakan faktor resiko terjadinya penyakit ini. Diabetes
tipe 2 pada mulanya di atasi dengan meningkatkan aktivitas fsik
teratur/olahraga dan modifkasi diet
8) Depresi
Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meredakan
depresi. Olahraga dapat menyeimbangkan hormon antara endoktrin dan
sistem saraf.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Aktivitas fisik merupakan suatu gerakan yang dilakukan oleh otot untuk
mengeluarkan suatu energi (dinyatakan dalam Kkal). Aktifitas fisik sangat
penting dilakuakn, karena hal memiliki hubungan yang sangat erat terhadap
kesehatan. Misalnya mengurangi resiko penyakit jantung. Apabila seseorang
tidak melakuakn aktivitas fisik secara teratur, maka akan sangat berpengaruh
terhadap kesehatannya. Hal ini karena terdapat kalori yang harus di keluarkan
oleh tubuh, apabila kalori tersebut tidak dikeluarkan melalui aktivitas fisik,
maka itu daat berubah menjadi lemak dan menimbulkan penyakit.

Jadi dalam melalukan aktivitas fisik, harus sesuai denga prosedur –


prosedur yang ada misalnya melakuakan aktifitas fisik selama 30-60 menit
atau sesuai denga kemampuan tubuh, karena aktivitas fisik juga memiliki
keterbatasan. Apabila latihan fisik tersebut berlebihan atau disebut dengan
offering training, hal tersebut juga akan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan tubuh.
Maka dalam melakukan aktivitas fisik, harus memiliki rencana untuk
aktivitas fisik secara teratur.
B. SARAN

Disarankan kepada pembaca agar dapat memahami isi ataupun inti dari
makalah ini, sehingga pengetahuan mengenai pentingnya aktivitas fisik
bertambah. Dan kami harap, pembaca yang belum melakukan aktivitas fisik
secara teratur, sebaiknya merencanakan dan melakukannya dalam kehidupan
sehar- harinya.
DAFTAR PUSTAKA

Halabchi, F., Ahmadinejad, Z. and Selk-Ghaffari, M. (2020) „Covid-19 epidemic:


Exercise or not to exercise; that is the question!‟, Asian Journal of Sports
Medicine, 11(1):17– 19. doi: 10.5812/asjsm.102630.

Hongkong department of health. (2012) Exercise Prescription Doctor‟s handbook.


Hongkong: Department of Health;

Aktivitas Fisik di Masa Pandemi COVID-19 Bagi Orang dengan FaktorRisiko


PTM. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/aktivitas-fisik-
di-masapandemi-covid-19-bagi-orang-dengan-faktor-risiko-ptm-2 Koch, S, Litt,

J., Daher, C. & Nieuwenhujisen, M. (2020). Should We The Coronavirus Activity


During Allow Physical Disease Pandemic?. IS Global, pp. 1–5.

https://www.isglobal.org/documents/
10179/7943094/4_ISGlobal+COVID19+y+actividad+fisica+EN.pdf/705ac058-
6c41-4e56-b555-cc43c6a5a407 Lukito AA, Harmeiwaty E, Hustrini NM.(2019).

Konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019.

Jakarta: Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia; 2019.

http://faber.inash.or.id/upload/pdf/article_Update_konsensus_201939.pdf WHO.
(2015) | Prevalence of insufficient physical activity.

diunduh dari : http://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/physical_activity_text/en/


World Health Organization. (2009). Global health risks: mortality and burden of
disease attributable to selected major risks. Geneva: World Health
Organization;2009.

https://www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/
GlobalHealthRisks_report_full.pdf Roux L, Pratt M, Tengs TO, Yore MM,
Yanagawa TL, Van Den Bos J, et al. (2008). Cost effectiveness of community-
based physical activity interventions. Am J Prev Med 35(6):578-88
PPT Manfaat Aktifitas Fisik
5. Lampiran Bekerjasama Dengan Kader Dalam Menentukan Jadwal
Senam Sehat

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


BEKERJASAMA DENGAN KADER DALAM MENENTUKAN
JADWAL SENAM
DI Rt 02 PANTAI CERMIN

DISUSUN OLEH :

M SAHRIZAL 20401003

PROGRAM STUDI KESEHATA MASYARAKAT


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penentuan Jadwal Senam Sehat Jantung Bersama Kader

Sub Pokok Bahasan : Senam Jantung Sehat

Sasaran : Masyarakat Rt 02

Waktu : 15.30 – 16.15 WIB

Hari/Tanggal : Kamis , 9 Maret 2023

Tempat : Dirumah Kader

I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum
Untuk Penentuan Jadwal Senam Sehat Jantung Yang Akan dilaksanakan di Rt 02

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat :


a. Menjelaskan pengertian senam jantung sehat pada masyarakat .
b. Menyebutkan tujuan dan manfaat senam jantung sehat bagi masyarakat
.
c. Menyebutkan prinsip senam jantung sehat bagi masyarakat .
d. Menyebutkan langkah - langkah senam bagi masyarakat .
e. Mendemonstrasikan ulang senam jantung sehat.

II. Metode
a. Demonstrasi

III. Media
 Set Musik
 Sound system
IV. PENGORGANISASIAN :
a. Instruktur senam : Kader/mahasiswa
b. Fasilitator : Kader/ Mahasiswa
c. Observer : Mahasiswa

V. SETTING TEMPAT SENAM MASYARAKAT

Kader

Mahasiswa / Fasilitator

Instruktur

Peserta /Masyarakat

Observer
VI. PELAKSANAAN KEGIATAN
N Tahapan Waktu Kegiatan
o
Mahasiswa Klien
1. Perkenalan 10 menit  Memberi salam  menjawab
dan  Perkenalan salam
Pembukaan  mendengarkan
 menelaah
 bertanya
 menanggapi
 menyimak
2 Inti 30 menit Penentuan Senam  memperhatik
jantung sehat (senam an
bersama) Bersama Kader  mempraktekk
an
3 Penutup 5 menit Kesepakatan Bersama  menyimak
Dalam Menentukan Jadwal  menjawab
Senan Sehat Jantung pertanyaan
Bersama Kader  menjawab
salam
6. Lampiran Senam Sehat Bersama warga Rt 02

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


SENAM JANTUNG SEHAT
DI Rt 02 PANTAI CERMIN

DISUSUN OLEH :

M SAHRIZAL 20401003

PROGRAM STUDI KESEHATA MASYARAKAT


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kesehatan Masyarakat Rt 02 Dusun 01 Pantai Cermin

Sub Pokok Bahasan : Senam Jantung Sehat

Sasaran : 1. Kader

2. Peserta senam tidak dalam keadaan sakit

3. TTV dalam batas normal

Waktu : 15.30 – 16.15 WIB

Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Maret 2023

Tempat : Halaman Rt 02

VII. Tujuan
C. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta dapat memahami


tentang pentingnya senam jantung sehat.
D. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta dapat :


f. Menjelaskan pengertian senam jantung sehat pada masyarakat .
g. Menyebutkan tujuan dan manfaat senam jantung sehat bagi masyarakat
.
h. Menyebutkan prinsip senam jantung sehat bagi masyarakat .
i. Menyebutkan langkah - langkah senam bagi masyarakat .
j. Mendemonstrasikan ulang senam jantung sehat.

VIII. Metode
b. Ceramah
c. Demonstrasi
d. Re-demonstrasi

IX. Media
 Set Musik
 Sound system
X. PENGORGANISASIAN :
d. Instruktur senam : Kader/mahasiswa
e. Fasilitator : Kader/ Mahasiswa
f. Observer : Mahasiswa

XI. SETTING TEMPAT SENAM MASYARAKAT

Kader

Mahasiswa / Fasilitator

Instruktur
Peserta /Masyarakat

Observer

XII. PELAKSANAAN KEGIATAN


N Tahapan Waktu Kegiatan
o
Mahasiswa Klien
1. Perkenalan 10 menit  Memberi salam  menjawab
dan  Perkenalan salam
Pembukaan  Menyampaikan materi  mendengarkan
yang akan disampaikan :  menelaah
1. Pengertian senam  bertanya
 menanggapi
masyarakat &  menyimak
pemeriksaan
kesehatan
2. Tujuan dan manfaat
senam &
pemeriksaan
kesehatan bagi
masyarakat
2 Inti 31 menit Senam jantung sehat  memperhatik
(senam bersama) an
 mempraktekk
an
3 Penutup 5 menit  pemberian dooprize  menyimak
 evaluasi  menjawab
 memberi salam pertanyaan
 menjawab
salam

Anda mungkin juga menyukai