Oleh kelompok 14
1. Brigita Melisa Sormin (211102004)
2. Angel Aprilia Simorangkir (211102126)
3. Nina Sinaga (211102090)
4. Nila Sari (211102089)
5. Ester Fransisca Zebua (211102056)
6. Ori Safitri Marito Saragih (211102093)
7. Mutiara Saragih (211102123)
8. Irma Wirananda BR Manurung(211102132)
9. Agnes Claresta Halawa (211102088)
10.Tri Aininsyah Sitepu (211102114)
FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas
dengan baik dan lancar. Adapun laporan praktik ini sebagai laporan hasil akhir
Komunitas Ibu Dr. Siti Zahara Nasuion, S.Kp, MNS atas bimbingan dan
untuk laporan ini agar lebih baik. Demikian laporan ini disusun, semoga
Medan, 26
Maret 2022
Kelompok 14
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA
R
1.1. Tujuan Penulisan Laporan..................................................................................6
Tujuan Umum............................................................................................................6
Tujuan Khusus............................................................................................................6
1.2. Ruang Lingkup...................................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................8
2. Konsep dan Dasar Keperawatan Komunitas..............................................................8
2.1. Definisi Komunitas.............................................................................................8
2.2. Keperawatan Komunitas.....................................................................................9
2.3. Perawat Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)....................................................11
2.4. Teori dan Model Praktik Keperawatan Komunitas...........................................12
2.5. Jenis Pelayanan Puskesmas...............................................................................15
2.6. Asuhan Keperawatan Komunitas......................................................................15
BAB III...........................................................................................................................17
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS..........................................17
3.1. Deskripsi Lingkungan..........................................................................................17
Planning of Action (POA)...............................................................................................27
Tabel Analisa SWOT.....................................................................................................31
BAB IV..........................................................................................................................128
EVALUASI...................................................................................................................128
BAB V...........................................................................................................................130
KESIMPULAN............................................................................................................130
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN MAHASISWA.....................................................131
LAMPIRAN LINK VIDEO KEGIATAN MAHASISWA........................................138
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
dengan fokus praktik pada upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan
kesehatan.
“keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial untuk
manusia, sehat juga merupakan keadaan dari kondisi fisik yang baik, mental
yang baik, dan juga kesejahteraan sosial, tidak hanya merupakan ketiadaan
kadang bisa dicegah. Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu
mutlak dan universal karena ada faktor-faktor di luar kenyataan klinis yang
dan sakit karena dengan konsep yang benar, maka masyarakat dapat
stresor melalui upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier. Upaya ini
usia senja.
kelompok adalah hal yang harus dilakukan oleh perawat komunitas. Maka
Tujuan Umum
Mompang Jae.
Tujuan Khusus
(POA).
Smith,2012).
terdiri dari:
1. Manusia (people)
3. Tujuan (purpose)
2.3.1. Definisi
klien
7. Kolaborasi multidisiplin
2.4.1. Tujuan
pada aktivitas perawatan diri (self care). Oleh karena itu, tujuan
Covid-19.
keputusan klinis.
BAB III
Desa Rumbio, Desa Mompang Jul, Desa Mompang Jae, Desa Huta
20 menit.
Faslitas puskesmas
a) UGD
b) Rawat inap
c) Poli umum
d) Ruang anamnesa
e) Ruang persalinan
f) Ruang rawat pasca persalinan
g) Ruang ASI
h) Ruang kesehatan gigi dan mulut
i) Ruang KIA
j) Ruang kesehatan anak: pelayanan MTBS dan pemeriksaan tumbuh
kembang
k) Farmasi
l) Ruang pemeriksaan khusus
m) Laboratorium
3.2. Pengkajian
Dari tabel diatas didapatkan bahwa penyahit hipertensi menempati urutan kedua
kasus penyakit tertinggi di wilayah kerja puskesmas Mompang
B. Program Pengembang Puskesmas Mompang
1) Pelayanan kesehatan jiwa: melakukaan pengenalan dini gangguan jiwa,
terdapat 6 kasus gangguan jiwa di wilayah kerjas puskesmas Mompang
2) Pelayanan kesehatan lanjut usia: upaya promotif berupa kegiatan
penyuluhan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, penyuluhana
makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang, pemeriksaan
kesehatan, pembinaan senam lansia
3) Pelayanan kesehatan pembinaan kestrad:
Adapun desa yang dilakukan pembinaan tanmana TOGA tahun 2020 adalah
desa Rumbio. Kegiatan meliputi:
a. Memberikan penyuluhan tentang manfaat pekarangan untuk
penanaman tanaman obat keluarga (TOGA)
b. Pembinaan pembuatan tanaman TOGA
4) Pelayanan kesehatan olahraga (KESORGA)
Adapun desa yang dilakukan kegiatan penyukuhankesehatan olahrga
sebanyak 12 desa kegiatan meliputi:
1. Pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan
olahraga
2. Memeberikan penyuluhan tentang manfaat olahraga
3. Melakukan senam kesehatan olahrga disetiap kunjungan desa
No. Masalah Kesehatan Tujuan Rencana Kegiatan Sasaran/ Hari/tgl Tempat Penanggung
Media jawab
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1. Edukasi tentang Remaja Kamis, Rumah Nila, Tri
pemeliharaan tindakan keperawatan pergaulan bebas SMP 07 April yatim Aininsyah,
kesehatan pada diharapkan remaja 2. Edukasi tentang 2022 piatu setia Agnes,
remaja b.d mampu : dampak pergaulan Pukul budi Mutiara
kurangnya 1. Meningkatkan bebas 15.00
informasi pengetahuan Selama
mengenai mengenai pergaulan 60
pergaulan bebas bebas menit
d.d meningkatnya
kasus pernikahan
dini dengan
rentang usia 15-19
tahun dan klien
usia remaja
mengatakan belum
pernah
mendapatkan
penyuluhan seks
bebas.
2. . Resiko tinggi Pemberian Imunisasi 1. Edukasi orangtua Ibu dan Jumat, Pustu desa Nila, Tri
terjadinya stunting tentang Balita 08 April amplas, Aininsyah,
pada balita Dasar kesehatan balita 2022 deli Agnes,
berhubungan 2. Pemeriksaan Pukul serdang Mutiara,
dengan kurangnya kesehatan dan 09.00- Nina
kemampuan tumbuh kembang 12.00
keluarga balita balita
dalam mengambil
keputusan tentang
pemilihan,
pengolahan serta
pengaturan gizi
yang seimbang
pada balita
3. Resiko tinggi Setelah dilakukan 1. Edukasi mengenai Masyarakat 1 april Puskemas Ori, Nina
peningkatan penderita tindakan penyakit hipertensi usia Dewasa dan Mompang
hipertensi keperawatan dan pengendalian dan Pra 06april
berhubungan dengan diharapkan hipertensi lansia? 2022
2. Pemeriksaan Leafleat, SAP
kurangnya informasi masyarakat sekitar
tekanan darah
kesehatan pencegahan lingkungan
3. Senam prolanis anti
hipertensi didapatkan mampu: hipertensi
klien usia dewasa dan 1.Masyarakat usia
pra lansia ditandai dewasa dan pra
dengan tingginya lansia mengetahui
angka hipertensi pada pengertian
masyarakat di hipertensi
puskesmas mom pang 2.Masyarakat usia
sebanyak 2.096 jiwa dewasa dan pra
dan masyarakat lansia rutin
jarang melakukan Memeriksakan
aktivitas fisik seperti kesehatan ke pelayanan
olahraga kesehatan
4. Resiko
Setelah dilakukan 1. mengenai pola Masyarakat 06 april Dusun XII Brigita,
tinggitindakan hidup sehat usia pra dan Kebun Angel,
terjadi
keperawatan lansia lansia dan 07april Sayur Ester,
nya diharapkan 2. Pemeriksaan lansia 2022 Kec. Sie Irma
tekanan darah Bamban
peruba
masyarakat sekitar
3. Senam lansia Leafleat, Kabupaten
han lingkungan
SAP, Serdang
pola mampu: Laptop Berdagai
hidup1. Masyarakat usia
tidakdewasa dan pra
sehatlansia mengetahui
berhub
pola hidup sehat
ungan2. Masyarakat usia
dengan
dewasa dan pra
kurang
lansia rutin
nya memeriksakan
inform
kesehatan ke
asi pelayanan
yang kesehatan
didapa
3. Masyarakat usia
tkan dewasa dan pra
klienlansia mampu
pra mengontrol
lansiadanmengikuti gaya
dan hidup yang sehat
lansia
tentan
g pola
hidup
sehat
ditand
ai
dengan
klien
pra
lansia
dan
lansia
memili
ki
kebias
an
mengk
onsum
si
makan
an
yang
bermin
yak,
makan
an
yang
menga
ndung
tinggi
lemak,
jarang
melak
ukan
olahra
ga dan
jarang
memer
iksaka
n
ksehat
an
dipela
yanan
keseha
tan.
Masalah Analisa
Kegiatan Evaluasi
Keperawatan Strength Weakness Opportunity Threat
1.Ketidakefektifa 1. Melakukan 1. Sebanyak 5 Siswa/i dapat Edukasi yang Pengetahuan Kurangnya
n pemeliharaan pre test kepada orang remaja yg mengetahui dilakukan masyarakat informasi yang
kesehatan pada remaja sebelum mengalami tentang cukup efektif tentang didapatkan
remaja b.d penkes tentang peningkatan pergaulan bebas karena pergaulan bebas siswa/i tentang
kurangnya kesehatana pengetahuan setelah dan dampak mahasiswa seperti seks pergaulan bebas
informasi reproduksi yaitu, diberikan penkes. pergaulan bebas mengedukasi bebas dapat seperti seks
mengenai seks bebas 2. Sebanyak 3 langsung menurunkan bebas dapat
pergaulan 2. Menjelaskan orang remaja siswa/i dengan angka kasus meningkatkan
bebas d.d tentang mengalami tetap pernikahan dini kasus
meningkatnya pengertian seks penurunan menerapkan pernikahan dini
kasus bebas pengetahuan setelah protocol
pernikahan dini 3. Menjelaskan diberikan penkes. kesehatan.
dengan rentang tentang faktor 3. Sebanyak 1 Sehingga
usia 15-19 penyebab seks orang remaja tidak Informasi
tahun dan klien bebas terdapat adanya tentang
usia remaja 4. Menjelaskan penurunan dan pergaulan
mengatakan tentang bahaya peningkatan bebas dapat
belum pernah seks bebas pengetahuan setelah tersampaikan
mendapatkan 5. Menjelaskan diberikan penkes.
penyuluhan tentang 4. Sebanyak 4
seks bebas. pencegahan seks orang remaja
bebas mendapat nilai
6. Melakukan tertinggi terhadap
post test kepada pengetahuannya
remaja setelah sebelum dan
dilakukan sesudah diberikan
penkes tentang penkes.
kesehatan
reproduksi, yaitu
seks bebas.
2. Resiko tinggi 1. Menjelaskan A. Struktur : Masyarakat atau 1. Jumlah kader 1. Dilaksanakan 1. Kurangnya
terjadinya pengertian Pesertanya yaitu orangtua dapat 3, namun yang pelatihan kader minat
stunting pada Imunisasi masyarakat/orangtua mengetahui aktif hanya 2. yang dilaksanakan masyarakat
datang sebanyak 25
balita 2. Menjelaskan tentang 2. Masyarakat oleh puskesmas (1 terhadap
orang dan berada di
berhubungan manfaat tempat yang imunisasi dasar, yang kompeten bulan sekali) pelaksaan
dengan imunisasi bagi disediakan yaitu teras mengetahui kurang posyandu
kurangnya balita musholla. posyandu tentang berpartisipasi. 2. Ada
kemampuan 3. Menyebutkan balita, dengan jumlah kesehatan balita, 3. Kader tidak kesempatan dan 2. Banyaknya
keluarga balita jenis-jenis sebanyak 35 balita. dan dapat menjemput kemampuan masyarakat
dalam imunisasi dasar B. Proses : melakukan masyarakat program yang lebih
• Masyarakat/
mengambil 4. Menyebutkan pemeriksaan yang ingin pengembangan memilih
orangtua mengikuti
keputusan jadwal kesehatan dan posyandu. dan program pelayanan
kegiatan posyandu
tentang pemberian tumbuh 4. Banyaknya tambanhan kesehatan
dengan tertib dan
pemilihan, imunisasi pada kembang balita masyarakat lainnya lainnya, seperti
baik
pengolahan serta balita ke pelayanan yang (Puskesmas dan
• Masyarakat/
pengaturan gizi 5. Menjelaskan kesehatan membawa Rumah sakit)
orangtua kooperatif
yang seimbang efek samping balita tidak
dan dapat
pada balita dari jenis dengan ibunya.
mengetahui tentang
imunisasi cara 5. Edukasi
imunisasi serta
penanganannya yang dilakukan
dapat menyebutkan
6. Edukasi cukup efektif
tentang pengertian
orangtua tentang karena
dan manfaat
kesehatan balita mahasiswa
imunisasi bagi
pemeriksaan mengedukasi
kesehatan dan balita. langsung
tumbuh kembang • Dari 35 balita masyarakat
balita sebanyak 5 balita dengan tetap
memiliki BB menerapkan
rendah maupun gizi protocol
kurang kesehatan.
Sehingga
Informasi
tentang dapat
tersampaikan
3. Resiko tinggi Setelah dilakukan A. Struktur : Masyarakat Edukasi yang Pengetahuan Kurangnya
peningkatan tindakan Pesertanya yaitu setempat dapat dilakukan masyarakat pengetahuan
penderita keperawatan masyarakat penderita mengetahui cukup efektif tentang masyarakat
hipertensi diharapkan hipertensi datang tentang karena pengendalian tentang
sebanyak 8 orang dan
berhubungan masyarakat pengendalian mahasiswa penyakit penyakit
berada di tempat yang
dengan masyarakat disediakan yaitu teras ataupun penanggung hipertensi dan keturunan
kurangnya sekitar rumah warga penceghan jawab edukasi senam hipertensi seperti
informasi lingkungan B. Proses: hipertensi hipertensi dapat hipertensi dapat
kesehatan mampu: Peserta dengan pola melakukan menurunkan meningkatkan
pencegahan 1. Masyarakat mengikuti kegiatan hidup sehat dan edukasi secara angka kejadian angka kejadian
hipertensi usia dewasa sampai selesai melakukan langsung hipertensi dan hipertensi
didapatkan klien maupun pralansia Peserta senam kepada hipertensi tetap
usia dewasa dan mengetahui kooperatif dan aktif hipertensi masyarakat di terkontrol
pra lansia pengertian berpartisipasi selama untuk penderita Desa Mompang khususnya pada
ditandai dengan hipertensi agar Julu yang masyarakat yang
tingginya angka hipertensi proses penyuluhan dan terkontrol berjumlah 8 memiliki riwayat
hipertensi pada 2. Masyarakat mengerti mengenai orang dengan penyakit
masayarakat di usia dewasa pengendalian tetapmenerapka hipertensi
puskesmas maupun pralansia hipertensi n protocol
mompang rutin Penyuluh bisa kesehatan
sebanyak 2.096 memeriksakan memfasilitasi jalannya sehingga
jiwa dan kesehatan ke penyuluhan informasi
masyarakat pelayanan Penyuluh bisa mengenai
jarang kesehatan menjlankan peran pengendalian
melakukan 3. Masyarakat sesuai tugad dan hipertensi dan
aktivitas fisik usia dewasa dan tanggung jawab senam
seperti olahraga pra lansia mampu Suasana selama hipertensi dapat
mengontrol kegiatan kurang tersampaikan
danmengikuti kondusif karena
gaya hidup berada di luar ruangan
yangsehat C. Hasil:
Rata-rata nilai
pre test peserta yaitu 3
Rata-rata nilai
post test peserta yaitu
7
Peserta dengan
nilai tertinggi post test
ada 2 orang yaitu
dengan nilai 8
Peserat terbaik
atau peserta yang
merasa penyuluhan
paling bermanfaat
yaitu ada 1 orang dari
nilai pre test 3 point
menjadi 8 point di post
test
4. Resiko tinggi Memberikan Audiens mampu Masyarakat Edukasi yang . Pengetahuan . Kurangnya
terjadinya edukasi tentang menyebutkan cara dapat dilakukan masyarakat informasi
perubahan pola pola hidup sehat menerapkan pola mengetahui cukup efektif tentang pola masyarakat
hidup tidak pada lansia hidup sehat tentang,cara karena hidup pada lansia tentang pola
sehat Memberikan Audiens mampu menerapkan mahasiswa dapat hidup sehat
berhubungan edukasi kepada menyebutkan alasan pola hidup mengedukasi meningkatkan dapat
dengan masyarakat pentingnya untuk sehat, dan langsung kualitas hidup meningkatkan
kurangnya khususnya lansia memeriksakan dapat masyarakat yang sehat. kualitas hidup
informasi yang pentingnya untuk kesehatan mempraktek dengan tetap yang kurang
didapatkan klien sering kepelayanan kan senam menerapkan baik dan
pra lansia dan memeriksa kesehatan lansia protocol meningktkan
lansia tentang kesehatan ke Audiens mengalami kesehatan. berbagai
pola hidup sehat pelayanan peningkatan dalam Sehingga penyakit
ditandai dengan kesehatan mengetahui pola Informasi
klien pra lansia Memberikan hidup sehat lansia tentang pola
dan lansia penyuluhan post test yang di hidup sehat
memiliki senam lansia berikan pada lansia
kebiasan Audiens mampu dapat
mengkonsumsi mempraktekkan tersampaikan
makanan yang senam lansia
berminyak, Hasil:
makanan yang Rata-rata pre test
mengandung peserta yaitu 3
tinggi lemak, Rata-rata post test
jarang peserta yaitu 7
melakukan Peserta terbaik yang
olahraga dan mengalami
jarang peningkatan pada
memeriksakan post test ada 2 orang
kesehatan
dipelayanan
kesehatan.
BAB IV
EVALUASI
4.1. Evaluasi Hipertensi
Kemenkes RI. 2011. Kurikulum dan Modul ; Peltihan Kader Posyandu. Kementerian Kesehatan
Rosita, dkk. 2021. Penyelengaraan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Terpencil dan
Sangat Terpencil di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat.
A. Tujuan Penyuluhan
1. Umum : Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini, lansia diharapkan dapat
mengubah perilaku dari pola hidup tidak sehat menjadi pola hidup sehat
2. Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan lansia dapat menguraikan tentang :
a. Definisi Pola Hidup Sehat pada Lnsia
b. Pola Hidup Sehat yang perlu Lansia terapkan
B. Pokok Bahasan : “Pola Hidup Sehat pada Lansia”
C. Sub Pokok Bahasan
1. Definisi Pola Hidup Sehat pada Lansia
2. Pola Hidup Sehat yang perlu Lansia terapkan
D. Kegiatan, Media dan Alat Penyuluhan
Tahapan Penyuluhan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Media &
(Perawat) (Lansia) Alat
Penyuluhan
E. Evaluasi Penyuluhan
1. Peserta
Audiens mengikuti kegiatan sampai selesai
Audiens kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan, memahami dan menerapkan pola hidup sehat
Audiens mengalami peningkatan pengetahuan setelah diberikan
pendidikan kesehatan
2. Penyuluh
Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
Dapat menjalankan peran sesuai tugas dan tanggung jawab
3. Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif
Materi Penyuluhan Pola Hidup Sehat pada Lansia
1. Lansia
Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuk usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir kehidupannya.
2. Pengertian Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
sadar, mau, serta mampu melakukan perilaku hidup sehat (Suratno & Rismiati, 2001).
Sedangkan menurut Kotler (2002), pola hidup sehat adalah gambaran dari aktivitas atau
kegiatan seseorang yang di dukung oleh keinginan dan minat, serta bagaimana pikiran
seseorang dalam menjalaninya dan berinteraksi dengan lingkungannya
3. Perilaku Pola Hidup Sehat Pada Lansia
Menurut Hanata (2010), faktor-faktor penting yang mempengaruhi pola hidup sehat
pada Lansia antara lain :
a. Faktor Makanan
Usia tua sudah di mulai pada umur 40 tahun, karena perkembangan fisik akan
menurun, tapi perkembangan mental terus berlangsung. Mulai saat itulah kita
harus bisa menahan diri untuk tidak mengkonsumsi makanan yang hanya di sukai
dan yang memberi kepuasan, karena enak di mulut. Tapi memikirkan akibatnya
dalam tubuh, karena bukan lagi kesehatan jadi baik, tapi sudah membuat penyakit
di tubuh kita. Bagi lansia sebaiknya mengkonsumsi makanan seperti sayuran segar
yang di cuci bersih dengan air agar bersih dari kotoran dan pestisida, buah segar,
tahu, tempe yang berprotein tinggi. Terutama hati yang banyak mengandung gizi
seperti kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, B2, B12 dan vitamin C.
b. Faktor Istirahat
Istirahat yang cukup sangat di butuhkan dalam tubuh kita. Orang lansia harus tidur
lima sampai enam jam sehari. Banyak orang kurang tidur jadi lemas, tidak ada
semangat, lekas marah, dan stress. Bila kita kurang tidur hendaknya di isi dengan
ekstra makan. Dan bila tidur terganggu perlu konsultasi ke dokter. Hobi untuk
menonton televisi boleh saja, tapi jangan sampai larut malam.
c. Faktor Olahraga Olahraga yang teratur apapun itu, baik untuk kesehatan kita
seperti senam, berenang, jalan kaki, yoga, waitangkung, taichi, dan lain-lain.
4. Kendalikan Stress
6. Spritualitas
Beribadah sesuai keyakinan lansia
Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)
Judul Penyuluhan : “Pengendalian Hipertensi
Waktu Penyuluhan : 30 menit
Sasaran penyuluhan : masyarakat
A. Tujuan Penyuluhan
a. Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini, para masyarakat diharapkan dapat mengerti
dan memahami tentang Pengendalian Hipertensi dengan CERDIK
b. Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat dapat mengetahui dan memahami
tentang :
1) Menjelaskan Defenisi Hipertensi
2) Menjelaskan Faktor Resiko Hipertensi
3) Menjelaskan Komplikasi Hipertensi
4) Menjelaskan Pengendalian Hipertensi
B. Pokok Bahasan : “Pengendalian Hipertensi dengan Pola Hidup Sehat ”
C. Sub Pokok Bahasan:
a) Defenisi Hipertensi
b) Faktor Resiko Hipertensi
c) Komplikasi Hipertensi
d) Pengendalian Hipertensi dengan pola hidup sehat
D. Kegiatan, Media dan Alat Penyuluhan
Referensi :
Citra Agus Skep, NS. Tuntutan praktis Asuhan keperawatan keluarga. 2004. Jakarta ; EGC
Friendman M Marilyn, Kep Keluarga Teori dan Praktek. 1998. Jakarta: EGC
Price, Sylvia Anderson. Patofisiologi Konsep Klinis proses Penyakit Buku 2 Edisi 6,2002.
Jakarta ; EGC
Pengantar 1.Tujuan :
a. Melancarkan sirkulasi darah
b. Menurunkan tekanan darah
c. Mencegah stroke
d. Menjaga kebugarsan jasmani
2. Indikasi dan kontra indikasi
Indikasi:
a. Diberikan kepada semua penderita hipertensi
b. Sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosis menderita hipertensi
sebagai pencegahan dini
KontraIndikasi:
a. Pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti nyeri dada
b. Pasien yang mengalami depresi, khawatir dan cemas
PROSEDURTETAP
1 Persiapan Persiapan Alat :
1. Alat/bahan : vidio, speaker
Langkah-langkah :
a. Tahap Pemanasan
Lakukan pemanasan dengan jalan di tempat 2x8, setelah pemanasan
kemudian masuk ke gerakan inti.
b. Gerakan inti :
1) Arahkan tangan ke depan dan Tepuk tangan 1x8
12) Menepuk lengan dan bahu kiri dan kanan masing-masing 1x8
13) Menepuk pinggang 1x8
D. Evaluasi :
1. Peserta :
audiens mengikuti kegiatan sampai selesai
audiens tidak mampu melakukan senam sambil berdiri
audiens mampu melakuakn senam
2. Penyuluh
Penyuluh bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan
3. Suasana selama kegiatan kurang kondusif karena di luar ruanga