Anda di halaman 1dari 114

LAPORAN KOMUNITAS

DI DUSUN PLOSOREJO DESA KEBONDALEM


KEC. BARENG KAB. JOMBANG

1. ABDULLAH NOOR A (216410001) 16. NURJANAH FATIMAH (216410037)


2. AINUN DYAH P (216410004) 17. NURUL DWI P (216410039)
3. AMANDA NOVITA I.N. (216410005) 18. NURUL RIZKI (216410040)
4. ANITA DYAH S. (216410007) 19. NURUS SHOHEB (216410041)
5. BAGAS TRY W. (216410008) 20. SHOFIYULLAH A (216410046)
6. DESIYANTI W (216410010) 21. SISKA MAURA SARI (216410048)
7. DWI BAGUS YUNIAR (216410013) 22. TRI SUSANTI (216410050)
8. ELCI K.O (216410017) 23. TRI WAHYU U (216410051)
9. FAWAIDATUL K. K (216410019) 24. USFATUN K (216410052)
10. FITRI HIDAYATUL A. (216410020) 25. YULIANA EKA S (216410054)
11. HANIFA EKA O (216410022) 26. YULIATIN (216410055)
12. IKA AYU TRISNA W. (216410023) 27. YUNITA NUR AINI (216410056)
13. MELATI R (216410027) 28. YUSINTA (216410057)
14. MOCH. NUR HUDA (216410030) 29. ZEISVA A (216410059)
15. NOVIKA AYU P (216410034) 30. DITA PUTRI C (216410060)

DI SUSUN OLEH :

PROGRAMSTUDIPROFESI NERS
SEKOLAHTINGGIILMU KESEHATAN
INSANCENDEKIAMEDIKA
JOMBANG
2021/2022

1
Lembar Pengesahan

Laporan asuhan keperawatan komunitas di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem


Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sebagai syarat untuk memenuhi tugas
praktek klinik keperawatan komunitas Profesi Ners STIKES ICME Jombang
sesuai dengan praktek yang telah dilakukan oleh kelompok telah di sahkan dan di
setujui pada :
Hari :
Tanggal :
Tempat :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinis

(______________________ (______________________)
)

Kepala Desa

(________________________)

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi laporanagar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Jombang, Oktober 2021

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan.......................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftari Isi..........................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................2
1.4 Sistematika Laporan...............................................................................2
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas...............................4
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas..............................4
2.3 Teori Keperawatan Kesehatan Komunitas.............................................8
2.4 Puskesmas..............................................................................................9
2.5 Konsep keperawatan komunitas.............................................................13
2.6 Asuhan keperawatan komunitas.............................................................15
BAB 3 Pengkajian Komunitas
3.1 Persiapan................................................................................................16
3.2 Tahap Pengkajian...................................................................................17
3.3 Tahap Analisa Data................................................................................50
3.4 Tahap Penapisan Masalah......................................................................55
BAB 4 Diagnosa Keperawatan........................................................................58
BAB 5 Rencana Keperawatan.........................................................................59
Plan Of Action......................................................................................67
BAB 6 Penutup
6.1 Kesimpulan.............................................................................................69
6.2 Saran.......................................................................................................69
Daftar Pustaka..................................................................................................70
Lampiran

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati
suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta
terikat oleh rasa identitas suatu komunitas. (Koentjaraningrat, 1990; Wahit
Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Sedangkan ANA (1973) mendefinisikan keperawatan komunitas
merupakan suatu sintesisdari praktik keperawatan dan praktik kesehatan
masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)
Dari dua definisi diatas menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat
ataupun komunitas perlu adanya peningkatan kesadaran dari komunitas
tentang kesehatan sehingga adanya keperawatan komunitas membantu proses
tersebut dan dapat mencegah pengendalian wabah penyakit terutama penyakit
menular.
Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat
diupayakan dekat dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan
yang utama merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan
kesehatan yang akan diberikan. Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang
diberikan tersebut merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, dan secara universal upaya tersebut mudah dijangkau. Dengan
demikian, di dalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna
sangat ditekankan. Wujud aplikasi kegiatan nyatanya adalah seorang perawat
komunitas mampu melakukan rangsangan atau memotivasi masyarakat di
wilayah binaannya dengan memilih alat edukatif sederhana yang tersedia di
wilayah tersebut.
Sehingga hal ini dapat memberikan perawat sisi lain dari proses
keperawatan yang ada pada rumah sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini
akan dibahas mengenai proses asuhan keperawatan komunitas.

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum, penyusunan studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui
proses pemberian asuhan keperawatan secara teori dan
menngaplikasikan kedalam praktik di masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan studi kasus ini, yakni:
a) Mengetahui konsep dasar keperawatan kesehatan komunitas
b) Mengetahui proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara
teori
c) Mengetahui teori keperawatan yang sesuai digunakan dalam
keperawatan komunitas.
d) Mengetahui dan memahami penerapan asuhan keperawatan
komunitas

1.3 Manfaat
Manfaat yang didapat dari studi kasus ini adalah :
a) Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep keperawatan
komunitas.
b) Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan
komunitas.
c) Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan
untuk komunitas.
d) Masyarakat dapat menambah wawasan mereka tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dan individu di masyarakat.

1.4 Sistematika Laporan


Terdiri dari 8 BAB yaitu:
1. BAB 1 : Pendahuluan
Berisi tentang latar Belakang, Tujuan praktik, Manfaat praktik dan
sistematika Laporan.

2
2. BAB 2 : Tinjauan Teori
Berisi tentang teori tentang komunitas, keperawatan komunitas dan
Puskesmas.
3. BAB 3 : Pengkajian dan Analisa Data
Berisi kumpulan data umum, data khusus dan perumusan masalah.
Data umum meliputi: data geografi, data demografi, dan data sosial
budaya. Sedangkan data khusus meliputi: PUS, Kesehatan ibu, Kesehatan
anak, Kesehatan Remaja, Kesehatan lansia, Lingkungan, Analisa data dan
Penapisan masalah.
4. BAB 4 : Diagnosa Keperawatan Komunitas
Berisi prioritas masalah dan diagnosa keperawatan yang muncul.
5. BAB 5 : Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas / Plan Of Action
( POA )
Berisi tentang rencana kegiatan desa.
6. BAB 6 Penutup
Berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.
Lampiran-lampiran

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Kesehatan Komunitas
WHO (1974) mendefinisikan komunitas merupakan kelompok
sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilasi keyakinan
dan minat yang sama, serta adanya saling mengenal dana interaksi antara
anggota masyarakat yang satu dengan yang lainnya.
Sedangkan Koentjaraningrat (1990) menjelaskan komunitas
sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah
nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat
oleh rasa identitas suatu komunitas. (Wahit Iqbal Mubarak & Nurul
Chayatin, 2013)
Keperawatan komunitas sendiri didefinisikan oleh Ruth B.
Freeman (1981) sebagai kesatuan yang unik dari praktik keperawatan
dan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada pengembangan dan
peningkatan kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan
maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus, atau
masyarakat dan pelayanan tersebut mencakup spektrum pelayanan
kesehatan untuk masyarakat.
American Nursing Association (1973) mendefinisikan
keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal
Mubarak & Nurul Chayatin, 2013)

2.1.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas


Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya berikut ini:
a) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.

4
b) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau
isu kesehatan masyarakat dapat memengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b) Menetapkan dan memprioritaskan masalah kesehatan
c) Merumuskan serta memecahkkan masalah
d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care)

2.1.3 Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas


Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu, keluarga, dan kelompok, baik yang sehat maupun yang sakit,
khususnya mereka yang berisiko tinggi dalam masyarakat.
a) Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Peran perawat komunitas
disini adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya karena adanya kelemahan fisik dna mental yang dialami,
keterbatasan pengetahuannya, dan kurangnya kemauan menuju
kemandirian.
b) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi. Antara keluarga yang satu dengan yang
lainnya saling bergantung dan berinteraksi. Dan fokus pelayanan
kesehatan yang strategis adalah keluarga.

5
c) Kelompok Khusus
Kelompok khusus merupakan sekumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan (problem), serta kegiatan
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Berikut
ini kelompok khusus yang ada di masyarakat dna institusi yang
diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang
mereka hadapi:
(a) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhan (growth development)
seperti: kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak
balita, anak usia sekolah dan kelompok usia lanjut.
(b) Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, seperti:
penderita penyakit menular, penderita penyakit tidak menular, dan
kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi.

2.1.4 Strategi Keperawatan Kesehatan Komunitas


Berikut ini adalah strategi keperawatan kesehatan komunitas:
a) Proses kelompok (Group process)
b) Pendidikan kesehatan (Health promotion)
c) Kerja sama (Partnership)

2.1.5 Falsafah Keperawatan Kesehatan Komunitas


Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu
kepada paradigma keperawatan secara umum, yaitu manusia yang
merupakan titik sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan bertolak dari pandangan
ini disusunlah paradigma keperawatan komunitas yang terdiri atas empat
komponen dasar yaitu manusia, kesehatan (konsep sehat-sakit),
lingkungan, dan keperawatan.

6
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas
2.2.1 Definisi Proses Keperawatan Kesehatan Komunitas
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-lagkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi, 2010)
Keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada proses
pemecahan masalah yang dikenal dengan proses keperawatan (nursing
proses), yaitu suatu metode ilmiah dalam keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai cara terbaik dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang sesuai respon manusia dalam menghadapi
masalah kesehatan. Langkah-langkah dalam proses keperawatan
kesehatan komunitas adalah pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Dalam penerapan proses keperawatan, terjadi proses alih peran
dari tenaga keperawatan kepada klien (sasaran) secara bertahap dan
berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya (Depkes RI, 2006; dikutip dari
Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009)

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Proses Keperawatan Kesehatan Komunitas


1) Tujuan proses keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan  peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-
upaya sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks
komunitas. 

7
b. Perhatian langsung  terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan
atau isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga,
individu, dan kelompok. 
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut;
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka
hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri  (self care). 
2) Fungsi keperawatan komunitas
Adapun proses keperawatan komunias berfungsi sebagai:
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah
bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal  sesuai
dengan kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan
peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat
mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2006).

2.3 Teori Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.3.1 Model Health Care System Betty Neuman

8
Model yang dikemukakan oelh betty neuman ini adalah sebuah
model yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan
kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan
sasaran pelayanannaya adalah komunitas. Garis pertahan komunitas
tersebut meliputi garis pertahan fleksibel (buffer zone), yaitu tingkat
kesehatan yang dinamis, merupakan hasil respons sementara terhadap
stresor (respons komunitas terhadap lingkungan seperti banjir, stresor
sosial, ketersediaan dana dalam pelayanan kesehatan, pekerjaan, iklim,
dan lain-lain. Garis pertahan normal. Berupa pola koping, kemampuan
dalam pemecehan masalah dalam jangka yang di perlihatkan sebagai
kesehatan komunitas. Garis pertahanan ini berupa koping dan
kemampuan pemecahan masalah yang meliputi ketersedian pelayanan
adanya perlindungan terhadap status nutrisi secara general, tingkat
pendapatan (cost level), sikap perilaku masyarakat terhadap kesehatan,
serta kondisi rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Garis
pertahanan resisten adalah mekanisme internal untuk menghadapi stresor
(penyebab ketidakseimbangan sistem) yang meliputi tingkat pendidikan
masyarakat, adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, transportasi,
tempat rekreasi, dan cakupan imunisasi. Intervensi diarahkan terhadap
ketiga garis pertahanan dengan tiga level prevensi, yaitu dengan
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Tujuan keperawatan adalah
stabilitas klien dan keluarga dinamis.
2.4 Puskesmas
2.4.1 Pengertian
Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan fungsional
yang berlangsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam usaha – usaha
kesehatan pokok (Azwar Azrul 1980)
Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan yang
berlangsung memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terintergrasi

9
pada masyarakat dalam bentuk yang menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerja (Depkes RI 1987)
Puskesmas adalah suatu orang kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang mana
membina paran serta masyarakat di samping memeberikan pelayanan
secara meneyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentik kegiatan pokok.
2.4.2 Fungsi Puskesmas
a) Pusat pangembangan msyarakat.
b) Membina peran serta masrakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan hidup sehat.
c) Memeberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
2.4.3 Kegiatan Pokok Puskesmas
a) Upaya kesehatan ibu dan anak, pemeliharaan kesehatan, bumil,
melehirkan dan menyusui, bayi, anak balita, pra sekolah nasehat
tentang gizi dan tumbuh kembang anak, imunisasi, pelayanan KB, dll
b) Upaya KB (Keluaraga Berencana) Khusus KB kepda Ibu / calon ibu,
cara menggunakan pil, kondom dan cairan lain.
c) Upaya meningkatkan gizi, melaksanakan program perbaikan gizi dan
keluaraga, memberikan makanan tambahan (protein dan kalaori)
kepda anak dibawah 5 tahun dan ibu menyususi diberikan vittamin A
d) Upaya kesehatan lingkungan, penyuluhan air bersih, pembuanagan
kotoran, lingkungan perumahan, air buangan limbah, makan dan
minum, pengawasan sanitasi tempat umum.
e) Upaya pencegaha dan pemberantasan penyakit menular,
mengumpulkan data dan menganalisa data penyakit, melaporkan
kasus, penyelidikan lapangan, tindakan awal untuk mencegah
penularan, imunisasi, berantas vektor, dan pendidikan kesehatan.
f) Upaya pengobatan termasuk penyakit darurat karena kecelakaan,
melaksanakan diagnosa sedini mungkin, melaksanakan tindakan
pengobatan, melakukan upaya (diagnostik, pengobatan, rehabilitasi).

10
g) Upaya penyembuhan kesehatan tiap program PKM, dilakukan setiap
kesempatan.
h) Upaya kesehatan sekolah, membina sarana keteladanan, kebersihan
perorangan, dokter kecil, penyaringan (Kelas I) pemeriksaan
kesehatan periodik sekali setahun (Kelas II-IV dan Guru), imunisasi,
pengawasan air, pengobatan ringan (P3K), rujukan medik, dan
penanganan kasus.
i) Upaya kesehatan olahraga pemeriksaan kesehatan berkala, penentuan
takaran latihan dan pengobatan.
j) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat, asuhan keperawatan individu
di PKM /  rumah, asuhan keperawatan keluarga (keluaraga binaan)
pelayanan perawatan pada kelompok khusu ( bumil, baliata, usila dst)
penyakit perawatan pada tingkat masyarakat.
k) Upaya kesehatan kerja, pemeriksaan awal dan berkala bagi pekerja,
penijauan tempat kerja, peningkatan kesehatan tenaga kerja (gizi
lingkungan kerja), pencegahan kesehatan akibat kerja pemuliahan
kesehatan, rujukan medik.
l) Upaya kesehtan gigi dan mulut, pembinaan peran serta masyarakat
dalam pemeliharaan dini, pelayanan asuhan keperawatan kelompok
rawan (anak, bumil, menyususi dan anak para sekolah), pelayanan
medik gigi dasar (pengobatan, bujukan, penyuluhan, pemeliharaan
kebersihan), pencatatan, pelaporan, penanganan pasien jiwa.
m)Upaya kesehatan jiwa, peran serta masyarakat, penyuluhan,
pencatatan dan pelaporan.
n) Upaya kesehatan mata, pemeriksaan visus dan rmata luar tes buta
warana, pengobatan dan pemeliharaan kaca mata, operasi katarak, dll,
pencatatan dan pelaporan.
o) Upaya laboratorium sederhana di riang laboratorium (penerimaan
sampai penyampaian hasil) spesimen yang akan di rujuk.
p) Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi
kesehatan; dilakukan oleh semua PKM, ketenegaan sarana kegiatan

11
pokok yang dilakukan secara periodik, (bulan, triwulan, 6 bulan, dan
1 tahun).
q) Upaya kesehatan usia lanjut: pembinaan jompo.
r) Upaya pembinaan pengobatan tradisonal: pengobatan terhadap cara
pengobatan.
s) Remaja
t) Dana sehat
2.4.4 Wilayah Kerja Puskesmas
a) Kota besar bisa satu kelurahan satu puskesmas kecamatan sebagai
rujukan.
b) Untuk daerah pedesaan satu kecamatan satu puskesmas dan masing –
masing desa satu PKM pembantu.
c) Sasaran satu PKM 30.000 / PKM
d) Luas wilayah untuk daerah pedesaan 5 Km dan 3 Km lebih optimal.
2.4.5 Kedudukan Puskesmas
a) Kedudukan dalam bidang adminstrasi PKM dalah peranggkat
pemerintah tingkat II terhadap dinbas tingkat II.
b) Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan sesuai sistem
kesehatan nasioan, PKM berkedudukan pada tingkat fasilitas
kesehatan I
2.4.6 Satuan Penunjang
a) Puskesmas pembantu unit kesehatan yang sederhana berfungsi
menunjang dan membantu jegiatan PKM dan lingkungan wilayah
lebih besar.
b) Puskesmas keliling unit pelayanan keliling dilengkapi kendaraan roda
4 atau 2, perahu motor, dan peralatan kesehatan dan komunikasi serta
tenaga dari PKM
c) Badan yang berfungsi di desa , 3000 / satu bidan. Tugasnya membina
PKM pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan
sosisl yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun
keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi merka sepenuhnya,

12
tentu dengan biyaya dapat di jangkau oleh masyarakat untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan meraka dalam semangat
untuk hidup mandiri dan menentukan nasip sendiri (Narsul Efendi,
Puskesmas 1997).
Fungsi dari PKU adalah memelihara kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosa dan pengobatan, pelayanan tindak lanjut dan
pemberian sertifikat. Adapun tanggung jawap perawat dalam PKU
adalah:
a) Mendorong partisipasi aktif dalam pengembangan dan implementasi
pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b) Kerja sama dengan msyarakat, keleurag dan individu.
c) Menjaga konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
d) Memeberikan bimbingan dan dukungan petugas pelayanan kesehatan 
kepada masyarakat.
e) Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehaan masyarakat.
Saran PUK adalah individu, keluarga / kelompok dan
masyarakat dengan fokus apaya kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Jadi keluaraga atau kelompok dan masyarakat ditingkatakan untuk
meningkatakan derajat kesehatan yang optimal.
Strategi PUK adalah motivasi masyarakat agar dapat merawat
dan mengatur diri sendri dalam memeliharaan kesehatan.
Ada 8 unsusr utama PUK  yaitu peningkatan pengetahuan untuk
mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan gizi
masyarakat, kesehtan ibu dan anak termasuk KB, penyediyaan air yang
mempunyai syarat kesehatan sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan
preventif, dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan yang
tetap terhadap penyakit yang terjadi terhadap penggunaan obat tradisonal
dalam masyarakat.
2.5 Konsep keperawatan komunitas
Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model teori
keperawatan dan teori terkait dengan kesehatan masyarakat, banayak pakar

13
atau ahli mengidentifikasikan tentang keperawatan kominitas diantaranya
menurut Dr. Azrul Aazwar, MPH (1982), Perawatan kesehatan masyarakat
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas
puskesmas, untuk menyembuhkan dan meningkatakan kesehatan penderita,
keluarga dan msyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan
kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan
kapasitas masisng – masing sehingga dapat mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang dihadapi.
Sedangkan Chang (1982), Perawatan kesehatan komunitas adalah
menyeluruh, mampu berfungsi sebagai tim daam memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat, mampuberkomunikasi dan motivasi masyarakat untuk
mencegah masaalah kesehatan pada masyarakat tersebut.
Keperawatan kesehatan komunitas sebagai salahsatu bentuk
pelayanan kesehatan utama ditujukan pada masyarakat pada prateknya
memerlukan kesehatan utama ditunjukan pada masyarakat pada parateknya
memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpanagan
dalam kebutuhan dasar komunitas. Konseptual model keperawatan
dikembangkan oleh para ahli salah satunya adalah konsep model dari Betty
(1972), yang menekankan pada pendekatan sisitem untuk mengatasi masalah
kesehatan.
Sasaran dari keperawatan komunitas adalah semua orang yang
membentuk masyarakat (Anderson 1988), Lebih rincinya terdiri dari tiga
tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.
a) Tingkat Individu.
Individu adalah bagian dari anggota keluarag. Apabila individu tersebut
mempunyai mempanyai masalah kesehatan dan keperawatan (ketidak
mampuan dalam merawat dirinya sendiri) karena suatu hal dan sebab,
maka akan mempengaruhi anggota keluarganya lainya secara fisik, mental
dan sosial. Dalam praktek komunitas perawat memberikan asuhan
perawatn kepada individu yang mempunyai masalah tertentu (Miasalnya:
TBC, Ibu hamil, dll) dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah
kesehatan individu.

14
b) Tingkat Keluarga.
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluaraga dan
menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga berikut.
 Mengenai masalah kesehatan.
 Mengambil keputusan untuk mengatsi masalah tersebut.
 Menciptakan lingkunagan yang sehat.
 Memenfaatkan sumberdaya dalam keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga
c) Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorentasi pada individu, keluarga diliahat
sebagai satu kesatuan. Pada tingkat komunitas asuhan keperawatan
komunitas diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien.
2.6 Asuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditunjukan
pada masyrakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga
dengan resiko tinggi, daerah tertinggal, miskin, dan pendidikan rendah) dalam
uapaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan
rehabilitas. Pelayanan yang diberikan dapat di jangkau oleh masyarakat dan
melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pemberian pelayanan
keperawatan.
Keperawatan komunitas di tunjukan pada individu, keluarga dan
masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan
menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyeluruh dan
umum. Pendekatan yang di gunakan dalam keperawatan komunitas adalah
keterlibatan kader kesehatan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang
digunakan untuk pemesahan masalah adalah melalui pendekatan kesehatan,
tegnologi tepat guna serta serta memanfaatkan kebijakan pemerintah.

15
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS

Kegiatan praktek keperawatan komunitas, dilaksanakan oleh


mahasiswa yang diawali dengan perkenalan dengan pihak Puskesmas, tokoh
– tokoh masyarakat (Lurah, Kepala Lingkungan) dan kader – kader
lingkungan . Selain kegiatan komunitas kami juga memberikan asuhan
keperawatan pada keluarga.
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan kelompok terdiri atas 2 tahap yaitu :
Tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi :
persiapan masyarakat, dan persiapan teknis. Sedangkan tahap pelaksanaan
terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan rencan
tindakan lanjutan serta pendokumentasian.
3.1 PERSIAPAN
1) Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap persiapan ke masyarakat mulanya kelompok
mengadakan pertemuan dengan pihak kelurahan kemudian kepala
lingkungan di Balai Desa Kebondalem. Pertemuan dengan pihak
kelurahan pada tangggal 18 Oktober 2021 membahas tentang lingkungan
yang akan dibina dan diputuskan lingkungan Dusun Plosorejo Desa
Kebondalem. Kemudian sore harinya baru diadakan pertemuan dengan
Kepala Dusun Plosorejo. Saat melakukan pertemuan kelompok melakukan
pendekatan dengan cara membina hubungan saling percaya dan
menjelaskan tujuan kelompok tentang praktek komunitas dan keluarga
dilingkungan Dusun Plosorejo dan diterima dengan baik oleh Kepala
Dusun, kemudian kelompok menyusun jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan pada hari selasa, akhirnya diputuskan bahwa tindakan
berikutnya pada hari Selasa, 19 Oktober 2021 jam 15.00 WIB dengan
mengadakan pengumpulan data dimasyarakat.
2) Persiapan Teknis
Dalam menetukan masalah kesehatan yang ada dilingkungan
Dusun Plosorejo, maka dilakukan pengumpulan data. Untuk pengumpulan

16
data mahasiswa membuat angket ( terlampir ). Setelah angket dan format
pendataan digandakan, kelompok melakukan pendataan memasuki rumah
– rumah penduduk pada hari Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 16:00 WIB
3.2 Tahap pengkajian
1. Data Umum
a. Geografi
Dusun Plosorejo, Desa Kebondalem, Kec.Bareng , Kab
Jombang,terletak di bagian barat berbatasan dengan Dusunbulusari
sebelah selatan, dusun Murangagung sebelah utara, dan dusun
kedungsuruh bagian timur.Ds. Kebondalem . Jarak lokasi dengan kota
Kabupaten sekitar 20Km. Kondisi geografis sebagaian berupa daerah
daratan rendah. Dsn Plosorejo merupakan daerah penghasil pertainan,
wirausaha, perkebunan dan Perdagangan. Hasil pertanian berupa jagung
dan padi. Hasil perkebunan dan kehutanan berupa, mangga, rambutan,
pisang, nangka, bambu dan kayu jati. Hasil Wirausaha berupa kios
tanaman bunga, ikan hias,kripik dan krupuk open .Mata pencarian
penduduk mayoritas adalah petani, sebagaian pedagang dan wiraswasta.
Luas Dusun Plosorejo adalah 77 Ha.
b. Denah Wilayah
Terlampir
c. Demografi
Wilayah Dusun : Plosorejo Desa Kebondalem dengan :
1) Jumlah penduduk :853jiwa
2) Jumlah KK :239KK
3) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket dan observasi
terlihat pada diagram berikut :

17
a) Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis kelamin

Laki-laki
46% Perempuan

54%

Gambar 3.1: Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.1 didapatkan bahwa sebagian besar


warga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem berjenis
kelamin perempuansebanyak 53,57% dengan jumlah457
orang.
b) Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun

Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia


0%
4%
15%
11%
< 5 tahun
5 - < 13 tahun
13 - < 18 tahun
13% 18 - < 45 tahun
45 - < 60 tahun
60 - <90 tahun
26% > 90 tahun

30%

Gambar 3.2: Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur di Dusun


Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober Tahun
2021.

18
Berdasarkan gambar 3.2 didapatkan bahwa hampir separuh warga
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem berusia 18-<45 tahun
sebanyak 30,3% dengan jumlah 260 orang.

c) Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK

Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dengan KK

Kepala Keluarga
Anggota Keluarga

Gambar 3.3: Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dengan


KK di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021.

Bedasarkan gambar 3.3 didapatkan bahwa sebagian besarwargadi


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem di dominasi oleh anggota
keluarga sebanyak 71,98% dengan jumlah 614 orang
d) Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan


6%

Kawin
Tidak Kawin
46% Janda/Duda

48%

19
Gambar 3.4: Proporsi Penduduk Berdasarkan Status
Perkawinan di Dusun Plosorejo Desa
Kebondalem Bulan Oktober Tahun 2021
Bedasarkan gambar 3.4 didapatkan bahwa sebagian besar warga
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem mempunyai status belum
kawin sebanyak 49,1% dengan jumlah 419 orang.
e) Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama

proporsi penduduk berdasarkan agama

Islam
Kristen

Gambar 3.5 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama Dusun


Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Bedasarkan gambar 3.5 didapatkan bahwa hampirseluruhnya


wargadi Dusun Plosorejo Desa Keondalem menganut agama
Islam sebanyak 99,54% dengan jumlah 849 orang.
f) Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa

Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa


0%

Jawa
Lain-lain

100%

20
Gambar 3.6 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021.

Bedasarkan gambar 3.6 di dapatkan seluruh masyarakat di Dusun


Plosorejo Desa Kebondalem seluruhnya bersuku jawa sebanyak
99,9% dengan jumlah 852 orang.
g) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan


2%

25% tidak sekolah24,6%


24%
TK
SD
SMP
SMA
PT
4%
Non formal

21%
25%

Gambar 3.7 : Proporsi penduduk berdasarkan pendidikan di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Bedasarkan gambar 3.7 di dapatkan hampir separuh penduduk di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem berpendidikan SD sebanyak
24,9% dengan jumlah 213 orang.
h) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

17%
25%
IRT
Sopir
4% Petani
Wiraswasta
Peg. Swasta
0% PNS/TNI/POLRI
Tidak Bekerja
21% 13%

20%

21
Gambar 3.8 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di
DusunPlosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.8 didapatkan hasil Sebagian kecil


penduduk di Dusun Plosorejo Desa KebondalemIbu rumah tangga
dengan presentasi sebanyak 19,3 % sebanyak 165 orang
i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)


8%
20%

< 1 juta
1 - < 3 juta
> 3 juta

72%

Gambar 3.9 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan per KK


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.9 didapatkan sebagian besar warga di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem hasil pendapatan 1 sampai 3
juta sebanyak 69,4% dengan jumlah166 orang
j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)


9%

29%

<1 juta
1 - < 3 juta
> 3 juta

62%

22
Gambar 3.10 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran per
KK di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.10didapatkan sebagian besar warga di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem pengeluaran penduduk 1
samapi 3 juta sebanyak69,4% dengan jumlah166 orang.
k) Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap
Anggota Keluarga)

Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir (Tiap Anggota


Keluarga)
1%
1%0% 0%0%
3% Hipertensi
3% 0% ISPA
2% Stroke
3% DM
Gatal2
TBC
Ginjal
ODGJ
DHF
Diare
Sehat

86%

Gambar 3.11 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Proporsi


Penduduk Berdasarkan Penyakit di Dusun
Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.11 didapatkan Sebagian kecil masyarakat


diDusun Plosorejo Desa Kebondalem sehat sebanyak83,8% dengan
jumlah 712 orang.

23
2. Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
1) Pasangan Usia Subur
a) Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang dipakai

Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis


Kontrasepsi Yang dipakai
2%
10%

IUD
Pil
33% Suntik
Tidak KB

54%

Gambar 3.12 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Proporsi PUS


Menjadi Aseptor KB Berasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang Dipakai di Dusun
Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.12 didapatkan data sebagian besar


wargadi Dusun Plosorejo Desa Kebondalem menggunakan KB
jenis pil dengan persentasi 55,2% dengan jumlah42 orang
2) Bufas/ Buteki
a) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kondisi ASI

proporsi buteki berdasarkan kelancaran ASI

Lancar
Tidak

24
Gambar 3.15 : ProporsiButeki Bedasarkan Kelancaran ASI
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.15 didapatkan data seluruh masyarakat


di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem ibu menyusui
mengatakan saat menyusui ASI keluar dengan
lancarsebanyak 100% dengan jumlah 5 orang.
b) Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya keluhan

Proporsi Buteki Berdasarkan Keluhan

Ada Tidak

Gambar 3.16 : Proporsi Berdasarkan Proporsi Buteki


Berdasarkan Keluhan di Dusun Plosorejo Desa
Kebondalem Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.16 di dapatkan data seluruh


masyarakat di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem tidak
mengalami keluhan ibu menyusui sebanyak 100% dengan
jumlah 5 orang
3) Balita
a) Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS

Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan Di KMS

High
Medium
Low

25
Gambar 3.17 : Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan di
KMS di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.17 di dapatkan data sebagian besar warga


di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem mengalami berat badan di
KMS medium sebanyak 60% dengan jumlah 5 orang
b) Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

14%

Ya
Tidak

86%

Gambar 3.18 : ProporsiBalita Berdasarkan Asi Eksklusif di


KMS di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.18 didapatkan data sebagian besar


masyarakat di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem ibu menyusui
tidak menggunakan ASI eksklusif dengan presentase 86,20%
dengan jumlah 31 orang
c) Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar

Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar

14%

Belum Lengkap
Lengkap
Tidak Lengkap

86%

26
Gambar 3.19 : Proporsi Balita Berdasarkan Imunisasi Dasar di
KMS di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.19 didapatkan data sebagian besar


masyarakat di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem dengan
imunisasi dasarlengkap sebesar 86,20% dengan jumalah 31 orang
d) Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu

Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu


6%

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

94%

Gambar 3.20 : Proporsi Berdasarkan Rutinitas Posyandu di Dusun


Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober Tahun
2021

Berdasarkan gambar 3.20 didapatkan data hampir seluruhnya


balita di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem mengikuti posyandu
secara rutin sebanyak 94,4% dengan jumlah 34 orang.

e) Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

27
Gambar 3.21 : Proporsi BerdasarkanRutinitas Vitamin Adi
Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.21 di dapatkan data seluruh (100%) balita


diDusun Plosorejo Desa Kebondalem mendapatkan memberian
vitamin A secara rutin dengan jumlah 36 balita.
f) Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI

40% < 6 Bulan


> 6 Bulan

60%

Gambar 3.22 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Penggunaan


MPASI di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.22. didapatkan data bahwa sebagian besar


balita di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem yang berumur
kurang dari 6 bulan diberikan MPASI sebanyak 60% dengan
jumlah 3 orang.
4) Hasil Wawancara
a) Ibu balita di Dsn. Plosorejo mengatakan ingin meningkatkan
nutrisi untuk anaknya agar anaknya tidak mengalami kurang gizi
dan mudah sakit nantinya.
b) Ibu balita di Dsn. Plosorejo mengatakan rutin mengikuti posyandu
setiap bulan untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan
anaknya
c) Ibu balita di Dsn. Plosorejo mengatakan mau melakukan imunisasi
dasar dengan lengkap

28
b. Kesehatan Anak dan Remaja
1) Anak Sekolah
a) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan gizi

Proporsi Anak Sekolah berdasarkan gizi

19%

High
Medium
Low

81%

Gambar 3.23 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Gizi di Dusun


Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober Tahun
2021

Berdasarkan gambar 3.23. di dapatkan data bahwa Didapatkan


data bahwa sebagian besargizi anak sekolah di Dusun Plosorejo
Desa Kebondalem medium sebanyak 81% dengan jumlah 200
anak sekolah
b) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan status imunisasi

Proporsi anak sekolah berdasarkan imunisasi

Lengkap
Tidak Lengkap

100%

29
Gambar 3.24 : Proporsi penduduk berdasarkan Imunisasi di
Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.24. di dapatkan data bahwa seluruh anak


sekolah di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem mendapatkan
imunisasi sudah lengkap dengan presentasi 100% sebanyak 247
anak sekolah.
c) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

Gambar 3.25 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Kebiasaan


Gosok Gigi di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.25 didapatkan data bahwa Sebagian besar


anak sekolah di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem lakukan
kebiasaan gosok gigi secara rutin sebesar 100% yaitu 247 anak
d) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Pernah tidaknya mengalami
sakit Gigi

Proposi anak sekolah yang mengalami sakit gigi

25%

Ada
tidak

75%

30
Gambar 3.26 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Keluhan Sakit
Gigi di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.26 didapatkan data bahwa hampir seluruh


anak diDusun Plosorejo Desa Kebondalem tidak mengalami
keluhan sakit gigi dengan presentasi74,90% sebanyak 185 anak.
e) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan Tidak Naik Kelas

proporsi anak sekolah berdasarkan stituasi tidak naik kelas

Pernah
tidak

100%

Gambar 3.27 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Situasi Tidak


Naik Kelas di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.27 di dapatkan data bahwa seluruh anak di


dusun Plosorejo Desa Kebondalem tidak pernah tidak naik kelas
dengan jumlah 100% sebanyak 247anak.
2) Remaja
a) Proporsi Remaja berdasarkan Kenakalan

31
proporsi remaja berdasarkan kenakalan remaja

11%

Rokok
Rokok,Miras,Geng Motor
Tidak

89%

Gambar 3.28 : Proporsi BerdasarkanKenakalan Remaja di Dusun


Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober Tahun
2021

Berdasarkan gambar 3.28 didapatkan data bahwa hampir


seluruhnya kenakalan remaja berupa Rokok dengan presentasi
89,70% sebanyak 183 remaja.
b) Proporsi Remaja berdasarkan Keikut sertaan dalam organisasi

Proporsi remaja keikutsertaan dalam organisasi

14%

Aktif
Tidak Aktif

86%

Gambar 3.29 : Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan dalam


Organisasi di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.29 di dapatkan data bahwa hampir


Seluruhnya remajadi Dusun Plosorejo Desa Kebondalem

32
Bulanikut aktif dalam oraganisasi sebanyak (85,30%) dengan
jumlah 176 remaja.
3) Hasil Wawancara
a) Remaja Dsn. Plosorejo mengatakan merokok saat berkumpul
dengan temannya bahkan di dalam rumah.
b) Remaja dsn. Plosorejo mengatakan tidak ada masalah yang
sedang di hadapi

c. Kesehatan Lansia
1) Proporsi lansia berdasarkan kerutinan pustu lansia

Proporsi Lansia Berdasarkan Kerutinan Pustu Lansia


4%

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

40%

56%

Gambar 3.30 : Proporsi Lansia Berdasarkan Kerutinan Posyandu


Lansia di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.30 didapatkan data bahwa sebagian warga


di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem tidak rutin mengikuti pustu
lansia sebanyak 56,10% dengan sebanyak 73 lansia
2) Proporsi lansia berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

33
Proposi lansia berdasarkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
4%

Rutin Tidak Rutin Tidak Pernah

40%

56%

Gambar 3.31 : Proporsi Lansia BerdasarkanPemanfaatan Pelayanan


Kesehatandi Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.31 didapatkan data bahwa sebagianwarga


di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem tidak rutin memanfaatkan
pelayanan kesehatan sebanyak 56,10% dengan sebanyak 73 lansia
3) Proporsi lansia berdasarkan Kegiatan social

Lansia berdasarkan kegiatan sosial

28%

37% Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

34%

Gambar 3.32 : Proporsi LansiaBerdasarkan Keaktifan Kegiatan


Sosial di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.32 didapatkan data bahwa Hampir


Sebagian besar lansia di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem rutin

34
mengikuti kegiatan sosial sebanyak 37,40% dengan jumlah 50
lansia.
4) Hasil Wawancara
a) Lansia di Dsn. Plosorejo mengatakan tidak mengikuti posyandu
lansia karena tidak ada posyandu lansia di dusun plosorejo
b) Lansia di Dsn. Plosorejo mengatakan kalau sakit parah datang
ke fasilitas pelayanan kesehatan tapi kalau tidak sakit tidak
melakukan pemeriksaan rutin
c) Lansia di Dsn Plosorejo mengatakan rutin mengikuti kegiatan
pengajian atau yasinan
d) Lansia di Dsn. Plosorejo mengatakan lebih suka jika di datangi
oleh petugas kesehatan dan mendapatkan pemeriksaan gratis

d. Kesehatan Lingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
1) Lingkungan Fisik (Diisi per KK)
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

Sendiri
Sewa

100%

Gambar 3.33 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumahdi


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

35
Berdasarkan gambar 3.33 didapatkan data bahwaseluruhnya
keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiiki rumah
sendiri sebesar 100% dengan jumlah 239 rumah
b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah


6%

Permanen
Semi Permanen
Tidak Permanen

94%

Gambar
3.34 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021
Berdasarkan gambar 3.34 didapatkan data bahwaseluruhnya
keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiliki jenis
rumah permanen sebanyak 94,14% dengan 225 rumah.
c) Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai

Proporsi Keluarga Berdasarkan Keadaan Lantai

24%

Keramik
Tidak Keramik

76%

Gambar 3.35 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Keadaan Lantai di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.35 didapatkan data bahwa sebagian besar


keadaan lantai aman di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
dengan prosentase 75,73% sebanyak 181 rumah.

36
d) Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ventilasi


10%

<20 %
>20 %

90%

Gambar 3.36: Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ventilasi di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.36 didapatkan data bahwa hampir


seluruhnya warga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiliki
ventilasi lebih dari >20% sebanyak 89,95 % dengan jumlah 215
rumah.
e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org

Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah


4%

Ya
Tidak

96%

Gambar 3.37: Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah


diDusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.37 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


rumah di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiliki luas lebih
dari 8m/orang sebesar 96,23% sebanyak 230 rumah.

37
f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

Sumur
Sungai

Gambar 3.38: Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.38 didapatkan data bahwa hampir


seluruhnya keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
menggunakan sumur untuk sumber air bersih sebnayak 96,23%
adalah 239 rumah
g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum
Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

44% Air masak


Air Mineral

56%

Gambar 3.39 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air


Minum di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.39 di dapatkan data bahwa Sebagian besar


wargadi Dusun Plosorejo Desa Kebondalem menggunakan air
masak untuk sumber air minum sebanyak 56% sejumlah 134
keluarga .
h) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

38
Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban
8%
5%

Leher Angsa
Cemplung
Tidak Punya

87%

Gambar 3.40 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.40 di dapatkan data bahwa hampir


seluruhnya keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
menggunakan jenis jamban leher angsa sebanyak 94.97%
sejumlah 208 Keluarga
i) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB


5%

WC
Sungai

95%

Gambar 3.41 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB di


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.41 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem menggunakan wc
untuk tempat BAB sebanyak 94,98% sejumlah 227 keluarga
j) Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik

39
Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik

37%
Ada
Tidak Ada

63%

Gambar 3.42 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Keberadaan


Jentikdi Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.42 di dapatkan data bahwa sebagian besar


rumah keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem tidak
terdapat jentik dengan jumlah 62.76% sejumlah 150 keluarga.
k) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat sampah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan sampah


6%
4%

Dibakar
TPA
Ditimbun

90%

Gambar 3.43 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan


Sampahdi Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.43 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem pengelolaan
sampah nya dibakar sebanyak 89.95% dengan jumlah 215
keluarga.
l) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah

40
Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah
10%

Got
23% Sungai
Lahan kosong

67%

Gambar 3.44 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Saluran Limbahdi


Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021
Berdasarkan gambar 3.44 di dapatkan data bahwa Sebagian besar
keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiliki saluran
limbah berupa got dengan jumlah 67% sebanyak 160 Keluarga
m) Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang

Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang


3%
4%

Peliharaan
Serangga
Pengerat

93%

Gambar 3.45 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Binatang yang


Adadi Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.45 di dapatkan data bahwa Sebagian besar


keluarga diDusun Plosorejo Desa Kebondalem memiiki binatang
piaran dengan prosentase 93,25% sebanyak 163 keluarga.
n) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

41
Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

21%

Bersih
Kotor

79%

Gambar 3.46 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKondisi Kandang


Ternak di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.46 di dapatkan data bahwa sebagian besar


keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiliki kandang
ternak yang kotor dengan prosentasi 79% sebanyak 152 keluarga .
2) Perilaku terhadap kesehatan
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes


9%
14%

RS
PKM
Klinik
Alternatif

71%

Gambar 3.47 : Proporsi Keluarga BerdasarkanJenis Pemanfaatan


Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Dusun Plosorejo
Desa Kebondalem Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.47 di dapatkan data bahwa hampir


seluruhnya keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem

42
pemanfaatan fasilitas kesehatan di PKM sebesar 71% sebanyak
239 keluarga
b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

29%

BPJS
Mandiri
Lain-lain

71%

Gambar 3.48 : Proporsi Keluarga BerdasarkanJaminan Kesehatan


di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Bedasarkan gambar 3.48 di dapatkan data bahwa sebagaian besar


keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem menggunkan
jaminan kesehatan berupa BPJS dengan jumlah 71% sebanyak
853 keluarga.
c) Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci Tangan
Pakai Sabun)

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS


1%

YA
TIDAK

99%

Gambar 3.49 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CPTS


di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.49 di dapatkan data bahwa hampir seluruh


keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem melakukan

43
kebiasaaan cuci tangan pakai sabun sebanyak 99% sejumlah 853
keluarga
d) Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Lauk Tiap Hari

Ya
Tidak

Gambar 3.50 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKebiasaan


Konsumsi Lauk Tiap Hari di Dusun Plosorejo Desa
Kebondalem Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.50 di dapatkan data bahwa seluruh warga


di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem melakukan kebiasaan
konsumsi lauk setiap hari sebanyak 100% sebanyak 853 keluarga.
e) Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/ Hari

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Sayur


& Buah Tiap Hari
7%

YA
TIDAK

93%

Gambar 3.51 : Proporsi Keluarga


BerdasarkanKebiasaanKonsumsi Sayur & Buah
Tiap Hari di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.51 di dapatkan data bahwa hampir


seluruhnya keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem

44
melakukan kebiasaan konsumsi sayur dan buah setiap hari dengan
prosentase 93% sejumlah 853 keluarga.
f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Merokok Dalam Rumah

35%
YA
TIDAK

65%

Gambar 3.52 : Proporsi Keluarga BerdasarkanKebiasaanmerokok


Dalam Rumah di Dusun Plosorejo Desa
Kebondalem Bulan Oktober Tahun 2021

Berdasarkan gambar 3.52 di dapatkan data bahwa sebagian besar


keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiliki
kebiasaan tidak merokok didalam rumah dengan prosentase 65%
sejumlah 239KK
g) Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan olahraga

32%
YA
TIDAK

68%

Gambar3.53 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan


Olahragadi Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021

45
Berdasarkan gambar 3.53 didapatkan data bahwa Sebagian besar
keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem melakukan
kebiasaan olahraga dengan prosentase 68% sejumlah 583 keluarga
3) Hasil Wawancara
a) Warga Dsn. Plosorejo mengatakan lebih sering membakar
sampah di pekarangan atau di kebun belakang rumah
b) Warga Dsn. Plosorejo mengatakan sering membersihkan
kandang, menguras bak mandi, dan terbiasa cuci tangan pakai
sabun
c) Warga Dsn. Plosorejo mengatakan tidak merokok di dalam
rumah
d) Warga Dsn. Plosorejo mengatakan sering berolahraga

a. Fasilitas Umum (Dalam Satu Komunitas)


1. Fasilitas 2. Fasilitas 3. Sarana Kegiatan
Pendidikan Kesehatan Kelompok
Jenis Jenis
Jenis Jumla N Jumla No Jumla
No Fasilitas Kegiatan
Pendidikan h o h . h
Kesehatan kelompok
Karang
1 TK 1 1 RS 0 1 1
taruna
2 SD 1 2 PKM 0 2 PKK 0
Klinik
3 MI 2 3 0 3 TPA 3
Swasta
Poskesdes/ Kegiatan
4 SMP 1 4 0 4 5
Ponkesdes keagamaan
Posyandu
5 SMA 0 5 1 5 Lain - lain  
Balita
Posyandu
      6 0      
Lansia
  7 Posyandu 1  

46
Remaja

Tempat
5 Sarana Olah 6  
4. Sarana Ibadah Pertemuan
Raga
Jenis
Jumla N Tempat Olah Jumla Tempat Jumla
No Tempat No
h o Raga h Pertemuan h
Ibadah
Lap. Sepak
1 Masjid 1 1 0 1 Balai desa 1
Bola
Lap. Bola
2 Mushola 8 2 1 2 Balai Dukuh 0
Volley
Lap. Bulu
3 Gereja 0 3 0 3 Balai RW 1
Tangkis
4 Lain-Lain 0 4 Lain - lain 0 4 Balai RT 1
Pusat Kegiatan Keamanan
7 8 Industri   IV
Ekonomi &Transportasi
Jumla N Jumla
No Jenis Jenis 1 Keamanan  
h o h
Pasar Fasilitas Jumla
1 0 1 Makanan 10 No
Tradisional Keamanan h
Pasar Pemadam
2 0 2 Pakaian 0 1 0
Swalayan Kebakaran
Toko
3 10 3 Sepatu 0 2 Pos Polisi 0
kelontong
4 Warung 5 4 Pigora 2 3 Poskamling 5

5 Lain – lain         4 Lain - lain 0

V VI Komunikasi   2 Transportasi  
Politik &
Pemerintahan
Ada/ N Ada/ Jumla
No Jenis Fasilitas No Jenis
Tidak o Tidak h
Struktur Angkutan
1 Ada 1 Radio Tidak 1 0
Organisasi Umum
PKK, Angkutan
2 Ada 2 TV Ada 2 300
LKMD, dll Pribadi

47
Kebijakan
3 Ada 3 Telepon/Hp Ada    
yankes  
4 Internet Ada
Koran/
5 Tidak
Majalah

     

VI
Rekreasi   VIII. Layanan Informasi  
I
Ada/ N Layanan Ada/
No Fasilitas
Tidak o Informasi Tidak
Wisata
1 Tidak   1 Radio Tidak  
alam
Kolam
2 Tidak   2 TV Ada  
renang
Taman
3 Tidak   3 Internet Ada  
Kota
Papan
4 Bioskop Tidak   4 Ada  
pengumuman
5 Lain – lain Tidak   5 Keliling Tidak  

48
3.3 Tahap Analisa Data

ANALISA DATA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


MAHASISWA STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF MASALAH


1 Warga Dsn.  Hampir seluruh warga Ketidakefektifan
Plosorejo Dsn. Plosorejo Pemeliharaan
mengatakan lebih mengelola sampah Kesehatanpada Warga
sering membakar dengan cara dibakar Dsn. Plosorejo Ds.
sampah di yaitu sejumlah 215 Kebondalem
pekarangan atau di rumah (89,95%)
kebun belakang  Sebagian kecil keluarga
rumah di Dsn. Plosorejo
Warga Dsn. memiliki rumah dengan
Plosorejo ventilasi < 20%
mengatakan jarang sejumlah 24 rumah
membersihkan (10,05%)
kendang ternak.  Hampir setengahnya
Warga Dsn. keluarga di Dsn.
Plosorejo Plosorejo yang
mengatakan mempunyai tempat
merokok di dalam penampungan air yang
rumah ada jentiknya sejumlah
Warga Dsn. 89 rumah (37,23%)
Plosorejo  Hampir seluruhnya
mengatakan malas warga Dsn. Plosorejo
berolahraga mempunyai kandang
ternak yang kotor yaitu
sejumlah 120 kandang
(78,9%)
 Sebagian kecil warga

49
Dsn. Plosorejo tidak
melakukan CTPS yaitu
sebanyak 3 orang
(0,35%)
 Sebagian besar warga
Dsn. Plosorejo merokok
di dalam rumah yaitu
sebanyak 258 orang
(65,15 %)
 Sebagian besar warga
Dsn. Plosorejo tidak
melakukan olahraga
yaitu sebanyak 583
orang (68,34%)
 Masih ditemukan
beberapa warga yang
tidak mempunyai
jamban dan BAB di
sungai
2 Remaja Dsn.  Hampir seluruhnya Perilaku kesehatan
Plosorejo Remaja Dsn. Plosorejo cenderung beresiko
mengatakan melakukan kenakalan pada Remaja Dsn.
merokok saat remaja berupa rokok Plosorejo
berkumpul dengan sebesar 89,70%
temannya bahkan di sebanyak 183 orang
dalam rumah.
3  Lansia di Dsn.  Seluruh lansia di Dsn Ketidakefektifan
Plosorejo Plosorejo tidak pernah Pemeliharaan
mengatakan tiddak mengikuti posyandu Kesehatan pada lansia
pernah mengikuti lansia karena tidak ada di Dsn. Plosorejo Ds.
posyandu lansia posyandu di dusun Kebondalem
 Lansia di Dsn. Plosorejo sebanyak
Plosorejo (100%).

50
mengatakan kalau  Sebagian besar lansiadi
sakit parah datang dusun Plosorejo tidak
ke fasilitas pernah memanfaatkan
pelayanan pelayanan kesehatan
kesehatan tapi kalau sebanyak 56,10%
tidak sakit tidak dengan jumlah 73 orang
melakukan  Hampir setengahnya
pemeriksaan rutin lansia di dusun
 Lansia di Dsn. Plosorejo tidak rutin
Plosorejo mengikuti kegiatan
mengatakan jarang sosial sebanyak 38,40%
mengikuti kegiatan dengan jumlah 50 orang
sosial
 Lansia di Dsn.
Plosorejo
mengatakan lebih
suka jika di datangi
oleh petugas
kesehatan dan
mendapatkan
pemeriksaan gratis
atau vaksinasi
4  Ibu balita di Dsn.  Sebagian kecil balita di Kesiapan
Plosorejo Dsn. Plosorejo Meningkatkan
mengatakan ingin mengonsumsi ASI Kesehatan pada Ibu
meningkatkan eksklusif sebanyak 5 dan Anak di Dsn.
Kesehatan untuk anak (13,8%) Plosorejo Ds.
anaknya agar  Hampir seluruhnya Kebondalem
anaknya tidak balita di Dsn. Plosorejo
mengalami kurang sudah melakukan
gizi dan mudah sakit imunisasi dasar secara
nantinya. lengkap yakni sebanyak

51
 Ibu balita di Dsn. 31 anak (86,20%)
Plosorejo  Hampir seluruh balita di
mengatakan rutin Dsn. Plosorejo
mengikuti posyandu mengikuti kegiatan
setiap bulan untuk posyandu secara rutin
melihat sebanyak 34 anak
pertumbuhan dan (94,44%)
perkembangan  Seluruh balita dusun
anaknya Plosorejo mendapatkan
 Ibu balita di Dsn. memberian vitamin A
Plosorejo secara rutin dengan
mengatakan mau jumlah 36anak (100%)
melakukan  Seluruh balita di Dsn.
imunisasi dasar Plosorejo diberikan
dengan lengkap MPASI setelah usia 6
bulan sebanyak 40%
dengan jumlah 2

52
3.3. Tahap Penapisan Masalah

SELEKSI ( PENAPISAN )
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

KRITERIA PENAPISAN JUMLAH SKORE


MASALAH KESEHATAN /

Interest
Sesuai Dengan

Potensi Untuk

ProgramRelevan Dengan
Tersedia sumber

Pendidikan

Kemungkinan
Resiko Tinggi

Resiko Parah
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diatasi

Sumber
KOMUNITAS

Fasilitas
Tempat
Waktu
Dana
Komunitas

Daya
Perilaku kesehatan cenderung

Kesehatan (He)
Peran Perawat

beresiko pada remaja Dsn. Plosorejo 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 50


Ds. Kebondalem
Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan pada warga Dsn. 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 47
Plosorejo Ds. Kebondalem
Ketidakefektifan Pemeliharaan
Kesehatan pada lansia Dsn. 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 46
Plosorejo Ds. Kebondalem

53
Kesiapan Meningkatkan Kesehatan
pada balita Dsn. Plosorejo Ds. 5 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 42
Kebondalem
KETERANGAN :
1= SANGAT RENDAH
2 = RENDAH
3 = SEDANG
4 = TINGGI
5= SANGAT TINGGI

54
PRIORITAS MASALAH

NO MASALAH SKOR
1 Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada 50
remaja Dsn. Plosorejo Ds. Kebondalem

2 Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada 47


warga Dsn. Plosorejo Ds. Kebondalem
3 Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada 46
lansia Dsn. Plosorejo Ds. Kebondalem
4 Kesiapan Meningkatkan Kesehatan pada balita 42
Dsn. Plosorejo Ds. Kebondalem

55
BAB 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada remaja Dsn. Plosorejo Ds.


Kebondalem
2. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada Warga Dsn. Plosorejo Ds.
Kebondalem
3. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan pada lansia Dsn. Plosorejo Ds.
Kebondalem
4. Kesiapan Meningkatkan Kesehatan pada balita Dsn. Plosorejo Ds.
Kebondalem

56
BAB 5
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Masalah Evaluasi
Hari/
No Keperawatan Sasaran Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Tempat
Tanggal Kriteria Standar
Komunitas
1 Perilaku Remaja Setelah dilakukan Health edu Pendidikan 18 Oktober Lingkung
kesehatan dusun tindakan kesehatan 5510 – 20 an Warga 1.Masyarakat
cenderung plosorejo keperawatan selama  Targetkan November Dusun Psikom mampu mengambil
beresiko pada desa 5 minggu diharapkan sasaran pada 2021 Plosorejo otor manfaat dari
remaja Dsn. kebondale masyarakat Dusun kelompok Desa pendidikan
Plosorejo Ds. m mampu memenuhi bereseko tiggi Kebondal kesehatan yang
Kebondalem kriteria: dan rentang em telah ditargetkan
kepercayaan usia yang akan
mengenai mendapat
kesehatan :kontrol manfaat besar
yang diterima dari
 Menenrima pendidikan
tanggug kesehatan
jawab terkait  Hindari
dengan penggunaan
keputusan tekhnik dengan

57
kesehatan 3 menakut nakuti
 Usaha untuk sebagai strategi
mengumpulk untuk
an infomasi 3 memotivasi
 Kesediaan agar orang
memiliki merubah
keinginan perilaku
untuk hidup kesehatan
saat ini 4  Gunakan
berbagai
strategi dan
intervensi
utama dalam
program
pendidikan
 Tekankan 2.Masyarakat dapat
pentingnya Kogniti menyadari
pola makan f pentingnya pola
sehat,tidur,ber makan
olahraga,dan sehat,tidur,berolahr

58
lain lain bagi aga,dan lain lain
individu,kelua bagi
rga,dan individu,keluarga,d
kelompok an kelompok
yang
meneladani 3. Masyarakat
nilai dan mampu
perilaku ini Psikom menerapkan pola
dari orang otor makan sehat,tidur,
lain,terutama dan
anak anak berolahragadalam
kehidupan sehari-
hari
2 Ketidakefektif Masyarakat Setelah dilakukan Manajemen 18 Oktober Lingkung
an warga tindakan Lingkungan : – 20 an Warga 1. Masyarakat
Pemeliharaan Dusun keperawatan selama Komunitas November Dusun mengetahui
Kesehatan Plosorejo 5 minggu diharapkan Skrining  Lakukan Skrining 2021 Plosorejo Psikom permasalahan
pada Warga Desa masyarakat Dusun resiko kesehatan Desa otor kesehatan yang
Dsn. Plosorejo Kebondale mampu memenuhi yang berasal dari Kebondal ada di
Ds. m kriteria: lingkungan em lingkungannya
Kebondalem Perilaku Promosi 2. masyarakat

59
Kesehatan mampu
 Menggunakan Health  Berikan edukasi Kogniti mengenal
perilaku yang Education tentang bahaya f bahaya
menghindari pembakaran pembakaransam
risiko (4) sampah pah
 Memonitor 3. adanya
lingkungan kerjasama yang
terkait dengan Program  Lakukan program baik antara
risiko (4) Aksi di komunitas Psikom mahasiswa,
 Melakukan untuk mengatasi otor ketua RT dan
perilaku resiko yang sudah masyarakat
kesehatan secara diketahui dengan setempat terkait
rutin (4) membuang dengan
sampah pada pembuangan
TPA sampah di TPA.
adanya kegiatan
 Ajak masyarakat anti membakar
Program dalam sampah misalnya,
Aksi mengembangkan Psikom masyarakat harus
program buang otor bersedia

60
sampah di TPA membuang sampah
demi keselamatan di TPA.
dan kesehatan
masyarakat
3 Ketidakefektif Lansia Setelah dilakukan Peningkatan 18 Oktober Lingkung
an dusun tindakan kesadaran – 20 an Warga 1.Masyarakat dapat
Pemeliharaan plosorejo keperawatan selama kesehatan 5515 November Dusun mengetahui
Kesehatan desa 5 minggu diharapkan  Berikan 2021 Plosorejo Kogniti pentingnya
pada lansia kebondale masyarakat Dusun informasi secara Ds. f posyandu lansia
Dsn. Plosorejo m mampu memenuhi tertulis maupun Kebondal
Ds. kriteria: lisan pada em 2.Masyarakat dapat
Kebondalem Pengetahuan: gaya pasien mengikuti kegiatan
hidup sehat  Berikan posyandu lansia
 Strategi pendidikan Psikom sesuai jadwal
mencegah kesehatan satu otor setelah diberikan
penyakit(3) persatu atau informasi tentang
 Pentingnya konseling jika pentingnya
skrining memungkinkan posyandu lansia
pencegahan  Sediakan materi
(3) informasi
 Manfaat kesehatan

61
olahraga tertulis yang
teratur (3) mudah
 Pentingya dipahami
aktivitas
secara fisik
(3)

4 Kesiapan Balita Setelah dilakukan Konseling Nutrisi 18 Oktober


Meningkatkan dusun tindakan 5246 – 20 1.Orang tua dapat
Nutrisi pada plosorejo keperawatan selama  Kaji asupan November mempertimbangka
balita Dsn. desa 5 minggu diharapkan makanan dan 2021 n sesuai umur,
Plosorejo Ds. kebondale masyarakat Dusun kebiasaan penyakit, dan
Kebondalem m mampu memenuhi makan pasien keuangan makanan
kriteria:  Bantu orangtua Kogniti yang akan di
Status Nutrisi klien untuk f dimakan
 Asupan gizi (5) mempertimbang
 Asupan kan faktor 2.Para orang tua
makanan (5) faktor seperti dapat
 Asupan energi umur,tahap mendiskusikan
(5) pertumbuhan makanan disukai
dan dan tidak disukai

62
 Energi (5) perkembangan oleh anak maupun
 Rasio berat pengalaman keluarga sebelum
badan?tinggi makan diberikan
badan (5) sebelumnya,ced 3.Diharapkan
era,penyakit,dan setelah
keuangan. mendiskusikan
 Diskusikan makanan disukai
makanan yang Psikom dan tidak disukai
disukai dan otor dapat
tidak disukai meningkatkan
nafsu makan

Kogniti
f

63
PLAN OF ACTION
PENANGGUNG WAKTU TEMPAT
NO MASALAH RENCANA KEGIATAN
JAWAB KEGIATAN KEGIATAN
1 Perilaku kesehatan Health Education Bagas Try Waloyo 31 Oktober 2021 Balai Desa
cenderung beresiko 1. Penyuluhan bahaya merokok Kebondalem
pada remaja 2. Seks education
3. Bahaya napza dan miras
2 Ketidakefektifan Health Education Dwi Bagus Y. 01 Oktober 2021 Rumah Warga
Pemeliharaan 1. Penyuluhan tentang tidak membakar Dusun Plosorejo
Kesehatan sampah
2. PHBS (penyuluhan penggunaan
jamban sehat )
3. Kerajinan sampah bekas
3 Ketidakefektifan Health Education Fawaidatul Khusnul K 02 Oktober 2021 Balai Desa
Pemeliharaan 1. Pemeriksaan Kesehtan ( Tekanan Kebondalem
Kesehatan pada Darah, GDA, Asam Urat )
lansia 2. Senam Lansia
3. Penyuluhan Hipertensi
4 Kesiapan Health Education Usfatun Khasanah 03 November Balai Desa
Meningkatkan 1. Posyandu Balita 2021 Kebondalem
Nutrisi pada balita ( Usia 0-2 Tahun )
2. Penyuluhan tentang gizi seimbang

64
3. pembuatan menu gizi seimbang
dan di bagikan ke balita

BAB 6

65
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DUSUN PLOSOREJO, DESA KEBONDALEM, KECAMATAN BARENG, KABUPATEN JOMBANG

Dalam kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas ini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pada
perencanaan antara warga di Dusun Plosorejo dengan mahasiswa Profesi Ners Stikes ICME Jombang adalah sebagai berikut :

No DIAGNOSIS WAKTU/TEMPAT KEGIATAN PESERTA PELAKSANA HAMBATAN SOLUSI

1 Perilaku Minggu 7 November Penyuluhan 25 orang Penanggung Jawab : Remaja yang Menghubungi remaja
kesehatan 2021/Balai Desa Tentang Bahaya Bagas Try Waloyo, datang tidak yang belum hadir dan
Merokok S.Kep tepat waktu. memulai acara.
cenderung Kebondalem
Pemateri : Nurjanah
beresiko pada
Fatimah Dewi S.Kep
remaja Dsn.
Moderator : Bagas
Plosorejo Ds.
Try Waloyo, S.Kep
Kebondalem
Fasilitator :
1. Yunita Nur Aini,
S.Kep
2. Siska Maura
Sari, S.Kep
3. Amanda Novita

66
Isma N , S.Kep
Observer :
1.Hanifa Eka
Oktavia, S.Kep
2. Tri Wahyu Utami,
Minggu 7 November Penyuluhan S.Kep Remaja yang Menghubungi remaja
2021/Balai Desa Tentang Seks 25 orang Dokumentasi : datang tidak yang belum hadir dan
Kebondalem education 1. Moch Nur Huda, tepat waktu. memulai acara.
S.Kep

Penanggung
Jawab :Bagas Try
Waloyo, S.Kep
Pemateri : Nurjanah
Fatimah Dewi, S.Kep
Moderator : Bagas
Try Waloyo, S.Kep
Fasilitator :
4. Yunita Nur Aini,
S.Kep
5. Siska Maura

67
Sari, S.Kep
6. Amanda Novita
Isma N, S.Kep
Observer :
1.Hanifa Eka
Oktavia, S.Kep
2. Tri Wahyu Utami,
S.Kep
Dokumentasi :

25 orang 2. Moch Nur Huda,


Penyuluhan S.Kep
Minggu 7 November
Tentang Bahaya
2021/Balai Desa
Napza Penanggung Jawab : Remaja yang Menghubungi remaja
Kebondalem
Bagas Try Waloyo, datang tidak yang belum hadir dan
S.Kep tepat waktu. memulai acara.
Pemateri : Hanifa
Eka Oktavia, S.Kep
Moderator : Bagas
Try Waloyo, S.Kep
Fasilitator :
1. Yunita Nur Aini,
S.Kep

68
2. Siska Maura
Sari, S.Kep
3. Amanda Novita
Isma N, S.Kep
Observer :
1.Nurjanah Fatimah
Dewi S.Kep
2. Tri Wahyu Utami,
S.Kep
Dokumentasi :
1. Moch Nur Huda,
Penyuluhan
15 orang
Terapi Olahraga S.Kep
(Terapi Bola
Voly)
Dokumentasi : Cuaca tidak
mendukung
1. Moch Nur Huda,
pada sore hari
S.Kep hujan, lapangan
basah

69
2 Ketidakefektifan Rabu, 27 Oktober Penyuluhan 35 orang 1. Waktu 1. Menyesuaikan waktu
PJ :
Pemeliharaan 2021/ rumah warga tentang tidak acara untuk melakukan

Kesehatan membakar - Dwi bagus penyuluhan penyuluhan

Y, S.Kep bertepatan 2. Sebaiknya pemateri


sampah
dengan lebih menarik lagi
Pemateri : kegiatan dalam menyampaikan

- Yuliatin, ngaji yasin materi dan di

S.Kep dan tahlil sampaikan dengan


rutinan bahasa yang mudah
Observer : 2. Jamaah dimengerti .
tahlil yang 3. Dilakukan kontrak
- Tri susanti,
hadir waktu sebelum acara
S.Kep
kurang dimulai
- Desiyanti W,
memperhati
S.Kep
kan
Fasilitator : pemateri.
3. Waktu
- Yusinta,
penyuluhan
S.Kep
kurang
- Nurus

70
shoheb, tepat karena
S.Kep waktunya
terlalu
Dokumentasi
malam
- Elcy
kresensia O,
S.Kep

Minggu, 31 Oktober PHBS 40 orang


2021/ rumah warga (penyuluhan
PJ : 4. Waktu 4. Menyesuaikan waktu
penggunaan acara untuk melakukan
- Dwi bagus
jamban sehat ) penyuluhan penyuluhan
Y, S.Kep
bertepatan 5. Sebaiknya pemateri

Pemateri : dengan lebih menarik lagi


kegiatan dalam menyampaikan
- Elcy
ngaji yasin materi dan di
kresensia O,
dan tahlil sampaikan dengan
S.Kep
rutinan bahasa yang mudah

Observer : 5. Jamaah dimengerti


tahlil yang
- Yuliatin, hadir 6. Menarik perhatian
S.Kep kurang audien untuk fokus

71
- Desiyanti W, memperhati memperhatikan
S.Kep kan penyuluhan
pemateri. 7. Dilakukan kontrak
Fasilitator :
6. Waktu waktu sebelum acara
- Yusinta, penyuluhan dimulai
S.Kep kurang
- Tri susanti, tepat karena
S.Kep waktunya
terlalu
Dokumentasi
malam
- Nurus
shoheb,
Minggu, 14 Oktober S.Kep
2021/ balai desa
15 orang PJ :
Membuat
- Dwi bagus 7. Waktu 8. Menyesuaikan waktu
kerajian dari
Y, S.Kep acara untuk melakukan
bekas sampah
pembuatan pembuatan kerajinan
Pemateri :
kerajinan

- Yuliatin, bersama

S.Kep dengan
karang

72
Observer :

- Tri susanti,
S.Kep
- Desiyanti W,
S.Kep

Fasilitator :

- Yusinta,
S.Kep
- Nurus taruna
shoheb, kurang
S.Kep kondusif
karena pada
Dokumentasi
malam hari
- Elcy
kresensia O,
S.Kep

3 Ketidakefektifan Minggu,30 oktober Penyuluhan 40 orang PJ : 8. Waktu 1. Menyesuaikan


pemeliharaan 2021/ rumah warga hipertensi - Fawaidatul acara waktu untuk
Kesehatan pada
khusnul, S.Kep penyuluhan melakukan
lansia

73
dsn.plosorejo ds. Pemateri : bertepatan penyuluhan
kebondalem - Nurul rizki, dengan 2. Sebaiknya pemateri
S.Kep arisan lebih menarik lagi
Observer : dasawisma dalam
- Ika ayu, S.Kep (ibu pkk) menyampaikan
- Fitri hidayatul, 9. Lansia yang materi dan materi
S.Kep hadir disampaikan dengan
Fasilitator : kurang bahasa yang mudah
- Novika Ayu P, memperhati dimengerti.
S.Kep kan 3. Sebaiknya
- Dita Putri, S.Kep pemateri. menyediakan tempat
Dokumentasi : 10. Lokasi yang dapat
- Abdullah Noor sebagian dijangkau oleh
A, S.Kep lansia yang semua lansia.
cukup jauh
dari tempat
penyuluhan
sehingga
masyarakat
yang di
undang
tidak

74
sepenuhnya
hadir.
Minggu,30 oktober Pemeriksaan 40 orang PJ : 1. Waktu 1. Menyesuaikan
2021/ rumah warga tekanan darah - Fawaidatul acara waktu untuk
khusnul, S.Kep pemeriksaa melakukan kegiatan
Observer : n tekanan pemeriksaan tekanan
- Ika ayu, S.Kep darah darah.
- Fitri hidayatul, bertepatan
S.Kep dengan
Fasilitator : arisan
- Novika Ayu P, dasawisma
S.Kep (ibu pkk)
- Dita Putri, S.Kep
- Nurul rizki,
S.Kep
Dokumentasi :
Abdullah Noor
A, S.Kep

Minggu,14 November Senam Sehat 150 orang PJ : 1.Kegiatan 1.


- Fawaidatul senam terlalu 1. Sebaiknya waktu
2021/ Balai Desa
pagi
Kebondalem khusnul, S.Kep disesuaikan kembali
Observer : 2. Sebagian untuk memperlancar
masyarakat telat

75
- Fitri hidayatul, hadir kegiatan.
S.Kep 2. Menghubungi
3. Masyarakat
Fasilitator : dusun plosorejo masyarakat yang belum
- Novika Ayu P, tidak semuanya hadir dan memulai acara.
hadir
S.Kep 3. menginformasikan
dikarenakan
- Dita Putri, S.Kep banyak yang Kembali bahwa ada
- Nurul rizki, bekerja acara senam sehat di
S.Kep 1. balai desa kebondalem.
- Ika ayu, S.Kep
Dokumentasi :
Abdullah Noor
A, S.Kep

Minggu,14 November Pemeriksaan 150 Orang PJ : 1.Kegiatan 1. Menyesuaikan waktu


2021/ Balai Desa Gula Darah - Fawaidatul pemeriksaan untuk melakukan
Kebondalem (GDA) khusnul, S.Kep Gula Darah kegiatan pemeriksaan
Observer : (GDA) Gula Darah (GDA)
- Nurul rizki, bertepatan 2. mengajak masyarakat
S.Kep dengan hiburan untuk berpartisipasi
Fasilitator : pada acara
- Novika Ayu P, senam lansia.
S.Kep 2.Masyarakat
- Dita Putri, S.Kep kurang

76
- Ika ayu, S.Kep berpartisipasi
- Fitri hidayatul, dalam
S.Kep pemeriksaan
Dokumentasi : Gula Darah
Abdullah Noor (GDA)
A, S.Kep

4 Kesiapan 3 November 2021 Penyuluhan ASI 50 Orang PJ : 1. Waktu 9. Menyesuaikan waktu


Meningkatkan Rumah Kepala Eksklusif acara untuk penyuluhan
- Usfatun
Nutrisi pada Desa Kebondalem penyuluha 10. Menarik
Khasanah ,S.Kep
nn perhatian ibu – ibu
balita Pemateri :
bertepatan untuk fokus
- Anita Dyahsuwardi
dengan memperhatikan
,S.Kep
pengajian penyuluhan
Observer :
rutin 11. Dilakukan
- Ainun Dyah
muslimat kontrak waktu
Pitaloka ,S.Kep
NU sebelum acara
- Nurul Dwi
Ranting dimulai
Pramitasari ,S.Kep
Kebondal
Fasilitator :
em
- Zeisva
2. Ibu – ibu
Aprilianingrum
yang hadir
,S.Kep
kurang

77
- Yuliana Eka memperha
Saputri ,S.Kep tikan saat
Dokumentasi : penyuluha
- Shofiyullah Arroqi n
S,Kep 3. Waktu
- Melati Rizky penyuluha
Kusumastuti S.Kep n kurang
tepat
karena
waktunya
terlalu
siang

3 November 2021 Stunting 50 Orang PJ : 1. Waktu 1. Menyesuaikan


acara waktu untuk
Rumah Kepala Desa - Usfatun
penyuluh penyuluhan
Kebondalem Khasanah ,S.Kep
ann 2. Menarik
Pemateri :
bertepata perhatian ibu –
- Anita Dyahsuwardi
n dengan ibu untuk fokus
,S.Kep
pengajian memperhatikan
Observer :
rutin penyuluhan
- Ainun Dyah
muslimat 3. Dilakukan
Pitaloka ,S.Kep

78
- Nurul Dwi NU kontrak waktu
Pramitasari ,S.Kep Ranting sebelum acara
Fasilitator : Kebondal dimulai
- Zeisva em
Aprilianingrum 2. Ibu – ibu
,S.Kep yang
- Yuliana Eka hadir
Saputri ,S.Kep kurang
Dokumentasi : memperh
- Shofiyullah Arroqi atikan
S,Kep saat
- Melati Rizky penyuluh
Kusumastuti S.Kep an
3. Waktu
penyuluh
an kurang
tepat
karena
waktunya
terlalu
siang
- 1. 1.

79
BAB 7

EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DUSUN ……………………………………………………………………..

Dalam kegiatan praktik keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal yang dapat
kami evaluasi berdasarkan analisa SWOT adalah sebagai berikut :

EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI DUSUN ……………………………………………………………………..

Dalam kegiatan praktek keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal yang
dapat kami evaluasi adalah sebagai berikut :

No Diagnosa Keperawatan Komunitas Tindakan Tanggal dan Evaluasi Tindak Lanjut

80
tempat

1 Perilaku kesehatan cenderung Penyuluhan Tentang Minggu, 7 Peserta penyuluhan Menjadwalkan


beresiko pada remaja Dsn. Bahaya Merokok November 2021 kurang lebih 25 terapi olahraga
Plosorejo Ds. Kebondalem remaja, bola volly pada
perlengkapan yang sore hari seminggu
digunakan berupa 2-3x
leaflet,
pelaksanaannya
pada hari Minggu, 7
November 2021 di
Balai Desa,
Sebagian remaja
kurang
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan dari
remaja yang
mendapatkan
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,

81
75% dapat
menyebutkan
bahaya yang
ditimbulkan akibat
merokok, 50%
dapat menyebutkan
pengaruh rokok
terhadap
lingkungan

Penyuluhan Seks Minggu, 7 Peserta penyuluhan Menjadwalkan


Education November 2021 kurang lebih 25 terapi olahraga
remaja, bola volly pada
perlengkapan yang sore hari seminggu
digunakan berupa 2-3x
leaflet,
pelaksanaannya
pada hari Minggu, 7
November 2021 di
Balai Desa,
Sebagian remaja
kurang

82
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan dari
remaja yang
mendapatkan
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,
60% dapat
menyebutkan
pengertian seks
bebas, 50% dapat
menyebutkan
akibat hubungan
seksual dini.

Penyuluhan Bahaya Minggu, 7 Peserta penyuluhan Menjadwalkan


Napza November 2021 kurang lebih 25 terapi olahraga
remaja, bola volly pada
perlengkapan yang sore hari seminggu
digunakan berupa 2-3x
leaflet,

83
pelaksanaannya
pada hari Minggu, 7
November 2021 di
Balai Desa,
Sebagian remaja
tidak
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan dari
remaja yang
mendapatkan
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,
40% dapat
menyebutkan
kandungan di
dalam Napza, 50%
dapat menyebutkan
upaya pencegahan
penyalahgunaan

84
napza.

Terapi Senin, 15 Peserta yang Remaja mau


Komplementer November 2021 mengikuti terapi mengikuti olahraga
(Terapi Olahraga olahraga bola volley volly rutin pada
Bola Volly) sebanyak 15 remaja sore hari jika cuaca
perlengkapan yang mendukung.
digunakan berupa
bola volly, net
volley,
pelaksanaannya
pada hari Senin 15
November 2021 di
Desa Plosorejo,
Sebagian remaja
ikut berpartisipasi
untuk olahraga
pada sore hari.

2 Ketidakefektifan Pemeliharaan Penyuluhan tentang Rabu 27 oktober Peserta penyuluhan Memilah antara
tidak membakar 2021 / di rumah kurang lebih 35 sampah organik dan

85
Kesehatan sampah warga orang, media yang non organik
digunakan berupa
leaflet,
pelaksanaannya
pada hari Rabu, 27
oktober 2021 di
rumah warga ,
Sebagian jamaah
tahlil kurang
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan dari
bapak-bapak yang
mendapatkan
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,
75% dapat
menyebutkan
bahaya yang
ditimbulkan akibat
pembakaran

86
sampah, 50% dapat
menyebutkan
pengaruh
pembakaran sampah
terhadap lingkungan

Penyuluhan jamban Minggu, 30 oktober Peserta penyuluhan Memberikan


sehat 2021/ dirumah kurang lebih 40 pengertian kepada
warga orang, media yang warga untuk tidak
digunakan berupa BAB di sungai
leaflet,
pelaksanaannya
pada hari minggu,
30 oktober 2021 di
rumah warga,
Sebagian jamaah
tahlil kurang
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan dari
audien dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,

87
75% dapat
menyebutkan
bahaya yang
ditimbulkan akibat
jamban sehat, 50%
dapat menyebutkan
pengaruh jamban
sehat terhadap
lingkungan

Mengelola sampah Minggu, 14 Peserta Remaja mau


bekas menjadi november pembuat membuat kerajinan
kerajinan 2021/dibalai desa kerajinan dari sampat bekas
kurang lebih 15 seperti botol
orang, kardus dll
perlengkapan
yang digunakan
berupa botol
bekas, gunting,
cat minyak,
kardus, double
tip kuas, kater,
pelaksanaannya

88
pada hari
minggu, 14
november 2021
semua remaja
memperhatikan
cara membuat
kerajinan botol
bekas

3 Ketidakefektifan pemeliharaan Penyuluhan Minggu, 30 Oktober Peserta penyuluhan Masyarakat mau


Kesehatan pada lansia Hipertensi 2021/Rumah warga kurang lebih 25 melakukan
dsn.plosorejo ds. kebondalem orang, pemeriksaan rutin
perlengkapan yang di pelayanan
digunakan berupa Kesehatan terdekat
leaflet, (Pustu)
pelaksanaannya
pada hari minggu,
30 Oktober 2021 di
rumah warga,
Sebagian peserta

89
kurang
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan peserta
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,
75% dapat
menyebutkan
pengertian dan
penyebab
hipertensi, 60%
dapat menyebutkan
cara penanganan
hipertensi.

Pemeriksaan Minggu, 30 Oktober Peserta melakukan


tekanan darah 2021/Rumah warga pemeriksaan pemeriksaan rutin
tekanan darah di pelayanan
kurang lebih 25 Kesehatan terdekat
orang, (Pustu)
perlengkapan yang

90
digunakan berupa
tensi darah dan
stetoskop,
pelaksanaannya
pada hari minggu,
30 Oktober 2021 di
rumah warga,
masyarakat
berantusias untuk
melakukan
pemeriksaan
tekanan darah,
penyaji dapat
melakukan
pemeriksaan
tekanan darah pada
peserta dengan
baik .

Senam sehat Minggu, 14 Peserta senam Kader dapat


November 2021/ sehat kurang lebih mengadakan
Rumah warga 150 orang, senam sehat rutin

91
perlengkapan yang setiap minggunya.
digunakan berupa
sound system dan
HP untuk musik,
pelaksanaannya
pada hari minggu,
14 November 2021
di balai desa
kebondalem,
Sebagian peserta
tidak hadir
dikarenakan
bekerja.

Pemeriksaan gula Minggu, 14 Peserta melakukan


darah (GDA) November 2021/ pemeriksaan gula pemeriksaan rutin
Rumah warga darah (GDA) kurang di pelayanan
lebih 30 orang, Kesehatan terdekat
perlengkapan yang (Pustu)
digunakan berupa
alat GDA,
pelaksanaannya

92
pada hari minggu,
14 November 2021
di balai desa
Kebondalem,
masyarakat
berantusias untuk
melakukan
pemeriksaan gula
darah (GDA),
penyaji dapat
melakukan
pemeriksaan
pemeriksaan gula
darah (GDA) pada
peserta dengan
baik .

93
94
BAB
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-lagkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk
pemberian asuhankeperawatan komunitas. Model health care system yang
dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah sebuah model yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat
fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran pelayanannaya adalah
komunitas.

6.2 Saran
Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan
secara kontinu dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan
tindakan yang sudah diajarkan secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori


dan Praktik dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba Medika

Jhonson, Marion., Meridean Maas. (2013). Nursing Outcomes Classification


(NOC). 5th edition. Jakarta : Mocomedia

McCloskey, Joanne C., Bullechek, Gloria M. 2013. Nursing Interventions


Classification (NIC). 6th edition. Jakarta : Mocomedia

Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat


Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

NANDA. (2018). Nursing Diagnoses: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta :


EGC
LAMPIRAN

1. Denah Wilayah
Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Kec. Bareng Kab. Jombang
2. Hasil Tabulasi

Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


NO JENIS KELAMIN JUMLAH PROSENTASE
1 Laki-Laki 396 46.42%
2 Perempuan 457 53.57%
TOTAL 853 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur
NO UMUR (dlm tahun) JUMLAH PROSENTASE
1 0-<5 36 4.20%
2 5-<13 95 11.08%
3 13-<18 109 12.71%
4 18-<45 260 30.3%
5 45-<60 223 26.02%
6 60-<90 127 14.89%
7 >90 3 0.35%
TOTAL 853 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dengan KK
NO HUBUNGAN DG KK JUMLAH PROSENTASE
1 Kepala Keluarga 239 28.01%
2 Anggota Keluarga 614 71.98%
TOTAL 853 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan
NO STATUS PERKAWINAN JUMLAH PROSENTASE
1 Kawin 381 44.6%
2 Tidak Kawin 419 49.1%
3 Janda/Duda 53 6.2%
TOTAL 853 100.00%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama


NO AGAMA JUMLAH PROSENTASE
1 Islam 849 99.5%
2 Kristen 4 0.46%
TOTAL 853 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
NO SUKU JUMLAH PROSENTASE
1 Jawa 852 99.9%
3 Lain-lain 1 0.1%
TOTAL 853 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
NO PENDIDIKAN JUMLAH PROSENTASE
1 TS 210 24.6%
2 TK 34 3.99%
3 SD 213 24.9%
4 SMP 176 20.6%
5 SMA 205 24%
6 PT 15 1.75%
7 Non-Formal 0 0%
TOTAL 853 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
NO PEKERJAAN JUMLAH PROSENTASE
1 PNS/TNI/POLRI 26 3%
2 Pegawai Swasta 139 16.3%
3 Wiraswasta 134 15.7%
4 Petani 87 10.2%
5 Sopir 2 0.2%
6 IRT 165 19.3%
7 Tidak Bekerja 114 13.3%
TOTAL 853 100.00%

Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (per KK)


NO Pendapatan (per KK) JUMLAH PROSENTASE
1 <1 jt 21 8.8%
2 1-<3 jt 166 69.4%
3 3 jt> 52 21.7%
TOTAL 239 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (per KK)
NO Pengeluaran (per KK) JUMLAH PROSENTASE
1 <1 jt 21 8.8%
2 1-<3 jt 166 69.4%
3 3 jt > 52 21.7%
TOTAL 239 100.00%
Proporsi Penduduk Berdasarkan Penyakit
NO Penyakit 6 bln terakhir JUMLAH PROSENTASE
1 Hipertensi 24 2.81%
2 ISPA 10 1.17%
3 Stroke 3 0.35%
4 Diabetes Mellitus 4 0.46%
5 Gatal - gatal 28 3.28%
6 TBC 9 1.05%
7 Ginjal 1 0.1%
8 ODGJ 2 0.23%
9 DHF 17 1.99%
10 Diare 22 2.57%
11 Sehat 715 83.8%
TOTAL 853 100.00%

Proporsi PUS Yang Menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang


dipakai
NO Jenis Kontrasepsi JUMLAH PROSENTASE
1 IUD 8 10.5%
2 Pil 42 55.2%
3 Suntik 26 34.2%
4 Tidak KB 0 0%
TOTAL 76 100.00%
Proporsi Buteki Berdasarkan Kelancaran ASI
NO Kelancara ASI JUMLAH PROSENTASE
1 Lancar 7 100.00%
2 Tidak Lancar 0 0.00%
TOTAL 7 100.00%
Proporsi Buteki Berdasarkan Keluhan
NO Keluhan JUMLAH PROSENTASE
1 Ada 0 0.00%
2 Tidak 0 0.00%
TOTAL 0 0.00%
Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan di KMS
NO Berat Badan JUMLAH PROSENTASE
1 High 1 20.00%
2 Medium 3 60.00%
3 Low 1 20.00%
TOTAL 5 100.00%

Proporsi Balita Berdasarkan ASI Eksklusif


NO ASI Eksklusif JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 31 86,20%
2 Tidak 5 13,80%
TOTAL 36 100.00%

Proporsi Balita Berdasarkan Imunisasi Dasar


NO Imunisasi Dasar JUMLAH PROSENTASE
1 Lengkap 31 86.20%
2 Belum Lengkap 5 13.80%
3 Tidak Lengkap 0 0.00%
TOTAL 36 100.00%
Proporsi Balita Berdasarkan Rutinitas Posyandu
NO Rutinitas Posyandu JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 34 94.40%
2 Tidak Rutin 2 5,6%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 36 100.00%
Proporsi Balita Berdasarkan Rutinitas Vitamin A
NO Rutinitas Vitamin A JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 36 100.00%
2 Tidak Rutin 0 0.00%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 36 100.00%
Proporsi Balita Berdasarkan Penggunaan MPASI
NO Penggunaan MPASI JUMLAH PROSENTASE
1 < 6 Bulan 3 60.00%
2 > 6 Bulan 2 40.00%
TOTAL 5 100.00%

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Gizi


NO Gizi JUMLAH PROSENTASE
1 High 47 19.00%
2 Medium 200 81.10%
3 Low 0 0.00%
TOTAL 247 100.00%

Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Imunisasi


NO Imunisasi Dasar JUMLAH PROSENTASE
1 Lengkap 247 100.00%
2 Tidak Lengkap 0 0.00%
TOTAL 247 100.00%
Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Kebiasaan Gosok Gigi
NO Kebiasaan Gosok Gigi JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 247 100.00%
2 Tidak Rutin 0 0.00%
3 Tidak Pernah 0 0.00%
TOTAL 247 100.00%
Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Keluhan Sakit Gigi
NO Keluhan Sakit Gigi JUMLAH PROSENTASE
1 Ada 62 25.10%
2 Tidak 185 74.90%
TOTAL 247 100.00%
Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Situasi Tidak Naik Kelas
NO Tidak Naik Kelas JUMLAH PROSENTASE
1 Pernah 0 0.00%
2 Tidak 247 100.00%
TOTAL 247 100.00%

Proporsi Remaja Berdasarkan Kenakalan Remaja


NO Kenakalan Remaja JUMLAH PROSENTASE
1 Rokok 183 89.70%
2 Rokok, Miras, Geng Motor 0 0.00%
3 Tidak 21 10.30%
TOTAL 204 100.00%
Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan dalam Organisasi
NO Aktif Organisasi JUMLAH PROSENTASE
1 Aktif 28 13.70%
2 Tidak 176 86.30%
TOTAL 204 100.00%
Proporsi Lansia Berdasarkan Kerutinan Posyandu Lansia
NO Kerutinan JUMLAH PROSENTASE
1 Rutin 52 40.00%
2 Tidak Rutin 73 56.10%
3 Tidak Pernah 5 3.90%
TOTAL 130 100.00%

Proporsi Lansia Berdasarkan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

NO Pemafaatan Yankes JUMLAH PROSENTASE


1 Rutin 52 40.00%
2 Tidak Rutin 73 56.10%
3 Tidak Pernah 5 3.90%
TOTAL 130 100.00%

Proporsi Lansia Berdasarkan Keaktifan Kegiatan Sosial

NO Keaktifan kegiatan sosial JUMLAH PROSENTASE


1 Rutin 38 29.00%
2 Tidak Rutin 45 34.60%
3 Tidak Pernah 50 38.40%
TOTAL 130 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah

NO Status Rumah JUMLAH PROSENTASE


1 Sendiri 239 100.00%
2 Sewa 0 0.00%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah

NO Jenis Rumah JUMLAH PROSENTASE


1 Permanen 225 94.14%
2 Semi Permanen 14 5.86%
3 Tidak Permanen 0 0.00%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Keadaan Lantai

NO Lantai JUMLAH PROSENTASE


1 Keramik 181 75.73%
2 Tidak Keramik 58 24.27%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Ventilasi

NO Ventilasi JUMLAH PROSENTASE


1 < 20% 24 10.05%
2 > 20% 215 89.95%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah

NO Luas Rumah 8 m2 / orang JUMLAH PROSENTASE


1 Ya 230 96.23%
2 Tidak 9 3.77%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih

NO Sumber Air Bersih JUMLAH PROSENTASE


1 Sumur 230 96.30%
2 Sungai 0 0.00%
3 PAM 9 3.70%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum

NO Sumber Air Minum JUMLAH PROSENTASE


1 Air Masak 134 56.06%
2 Air Mineral 105 43.93%
3 Tidak Dimasak 0 0.00%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban

NO Jenis Jamban JUMLAH PROSENTASE


1 Leher Angsa 208 87.02%
2 Cemplung 12 5.02%
3 Tidak Punya 19 7.94%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB

NO Tempat BAB JUMLAH PROSENTASE


1 WC 227 94.97%
2 Sungai 12 5.03%
3 Ladang 0 0.00%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Keberadaan Jentik

NO Jentik JUMLAH PROSENTASE


1 Ada 89 37,23%
2 Tidak Ada 150 62.76%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengelolaan Sampah


NO Sampah JUMLAH PROSENTASE
1 Dibakar 215 89.95%
2 TPA 10 4.18%
3 Ditimbun 14 5.85%
TOTAL 239 100.00%
Proporsi Keluarga Berdasarkan Saluran Limbah
NO Saluran Limbah JUMLAH PROSENTASE
1 Got 160 66.94%
2 Sungai 56 23.34%
3 Lahan Kosong 39 16.31%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Binatang yang Ada

NO Binatang JUMLAH PROSENTASE


1 Piaraan 152 93.25%
2 Serangga 6 3.6%
3 Pengerat 5 3.0%
TOTAL 163 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak

NO Kandang Ternak JUMLAH PROSENTASE


1 Bersih 120 78.9%
2 Kotor 32 21.05%
3 Tidak Ada 0 0%
TOTAL 152 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

NO Fasyankes JUMLAH PROSENTASE


1 RS 20 8.36%
2 PKM 170 71.12%
3 Klinik 15 6.27%
4 Alternatif 34 14.22%
TOTAL 239 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan

NO Jamkes JUMLAH PROSENTASE


1 BPJS 600 70.33%
2 Mandiri 250 29.30%
3 Lain- lain 3 0.35%
TOTAL 853 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 YA 850 99.64%
2 Tidak 3 0.35%
TOTAL 853 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Lauk Tiap Hari

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 Ya 853 100%
2 Tidak 0 0%
TOTAL 853 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Sayur & Buah Tiap Hari

NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE


1 Ya 800 93.78%
2 Tidak 50 0.58%
TOTAL 853 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Merokok Dalam Rumah


NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 258 65.15%
2 Tidak 138 34.84%
TOTAL 396 100.00%

Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Olahraga


NO Kebiasaan JUMLAH PROSENTASE
1 Ya 583 68.34%
2 Tidak 270 31.65%
TOTAL 853 100.00%
3.

Anda mungkin juga menyukai