DI SUSUN OLEH :
PROGRAMSTUDIPROFESI NERS
SEKOLAHTINGGIILMU KESEHATAN
INSANCENDEKIAMEDIKA
JOMBANG
2021/2022
1
Lembar Pengesahan
(______________________ (______________________)
)
Kepala Desa
(________________________)
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi laporanagar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.......................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftari Isi..........................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................2
1.4 Sistematika Laporan...............................................................................2
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas...............................4
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas..............................4
2.3 Teori Keperawatan Kesehatan Komunitas.............................................8
2.4 Puskesmas..............................................................................................9
2.5 Konsep keperawatan komunitas.............................................................13
2.6 Asuhan keperawatan komunitas.............................................................15
BAB 3 Pengkajian Komunitas
3.1 Persiapan................................................................................................16
3.2 Tahap Pengkajian...................................................................................17
3.3 Tahap Analisa Data................................................................................50
3.4 Tahap Penapisan Masalah......................................................................55
BAB 4 Diagnosa Keperawatan........................................................................58
BAB 5 Rencana Keperawatan.........................................................................59
Plan Of Action......................................................................................67
BAB 6 Penutup
6.1 Kesimpulan.............................................................................................69
6.2 Saran.......................................................................................................69
Daftar Pustaka..................................................................................................70
Lampiran
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Secara umum, penyusunan studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui
proses pemberian asuhan keperawatan secara teori dan
menngaplikasikan kedalam praktik di masyarakat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyusunan studi kasus ini, yakni:
a) Mengetahui konsep dasar keperawatan kesehatan komunitas
b) Mengetahui proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara
teori
c) Mengetahui teori keperawatan yang sesuai digunakan dalam
keperawatan komunitas.
d) Mengetahui dan memahami penerapan asuhan keperawatan
komunitas
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapat dari studi kasus ini adalah :
a) Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep keperawatan
komunitas.
b) Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan
komunitas.
c) Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan
untuk komunitas.
d) Masyarakat dapat menambah wawasan mereka tentang pentingnya
kesehatan lingkungan dan individu di masyarakat.
2
2. BAB 2 : Tinjauan Teori
Berisi tentang teori tentang komunitas, keperawatan komunitas dan
Puskesmas.
3. BAB 3 : Pengkajian dan Analisa Data
Berisi kumpulan data umum, data khusus dan perumusan masalah.
Data umum meliputi: data geografi, data demografi, dan data sosial
budaya. Sedangkan data khusus meliputi: PUS, Kesehatan ibu, Kesehatan
anak, Kesehatan Remaja, Kesehatan lansia, Lingkungan, Analisa data dan
Penapisan masalah.
4. BAB 4 : Diagnosa Keperawatan Komunitas
Berisi prioritas masalah dan diagnosa keperawatan yang muncul.
5. BAB 5 : Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas / Plan Of Action
( POA )
Berisi tentang rencana kegiatan desa.
6. BAB 6 Penutup
Berisi tentang kesimpulan, kritik dan saran.
Lampiran-lampiran
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
b) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau
isu kesehatan masyarakat dapat memengaruhi keluarga, individu, dan
kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b) Menetapkan dan memprioritaskan masalah kesehatan
c) Merumuskan serta memecahkkan masalah
d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri (self care)
5
c) Kelompok Khusus
Kelompok khusus merupakan sekumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan (problem), serta kegiatan
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Berikut
ini kelompok khusus yang ada di masyarakat dna institusi yang
diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan yang
mereka hadapi:
(a) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhan (growth development)
seperti: kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak
balita, anak usia sekolah dan kelompok usia lanjut.
(b) Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, seperti:
penderita penyakit menular, penderita penyakit tidak menular, dan
kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi.
6
2.2 Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas
2.2.1 Definisi Proses Keperawatan Kesehatan Komunitas
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-lagkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi, 2010)
Keperawatan kesehatan komunitas berorientasi pada proses
pemecahan masalah yang dikenal dengan proses keperawatan (nursing
proses), yaitu suatu metode ilmiah dalam keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai cara terbaik dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang sesuai respon manusia dalam menghadapi
masalah kesehatan. Langkah-langkah dalam proses keperawatan
kesehatan komunitas adalah pengkajian, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Dalam penerapan proses keperawatan, terjadi proses alih peran
dari tenaga keperawatan kepada klien (sasaran) secara bertahap dan
berkelanjutan untuk mencapai kemandirian sasaran dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya (Depkes RI, 2006; dikutip dari
Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009)
7
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan
atau isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga,
individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
tersebut;
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka
hadapi, yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri (self care).
2) Fungsi keperawatan komunitas
Adapun proses keperawatan komunias berfungsi sebagai:
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah
bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya dibidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan
peran serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan
penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat
mempercepat proses penyembuhan (Mubarak, 2006).
8
Model yang dikemukakan oelh betty neuman ini adalah sebuah
model yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan
kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan
sasaran pelayanannaya adalah komunitas. Garis pertahan komunitas
tersebut meliputi garis pertahan fleksibel (buffer zone), yaitu tingkat
kesehatan yang dinamis, merupakan hasil respons sementara terhadap
stresor (respons komunitas terhadap lingkungan seperti banjir, stresor
sosial, ketersediaan dana dalam pelayanan kesehatan, pekerjaan, iklim,
dan lain-lain. Garis pertahan normal. Berupa pola koping, kemampuan
dalam pemecehan masalah dalam jangka yang di perlihatkan sebagai
kesehatan komunitas. Garis pertahanan ini berupa koping dan
kemampuan pemecahan masalah yang meliputi ketersedian pelayanan
adanya perlindungan terhadap status nutrisi secara general, tingkat
pendapatan (cost level), sikap perilaku masyarakat terhadap kesehatan,
serta kondisi rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Garis
pertahanan resisten adalah mekanisme internal untuk menghadapi stresor
(penyebab ketidakseimbangan sistem) yang meliputi tingkat pendidikan
masyarakat, adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, transportasi,
tempat rekreasi, dan cakupan imunisasi. Intervensi diarahkan terhadap
ketiga garis pertahanan dengan tiga level prevensi, yaitu dengan
pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Tujuan keperawatan adalah
stabilitas klien dan keluarga dinamis.
2.4 Puskesmas
2.4.1 Pengertian
Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan fungsional
yang berlangsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam usaha – usaha
kesehatan pokok (Azwar Azrul 1980)
Puskesmas adalah suatu kesatuan orang kesehatan yang
berlangsung memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terintergrasi
9
pada masyarakat dalam bentuk yang menyeluruh dan terpadu di wilayah
kerja (Depkes RI 1987)
Puskesmas adalah suatu orang kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang mana
membina paran serta masyarakat di samping memeberikan pelayanan
secara meneyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya
dalam bentik kegiatan pokok.
2.4.2 Fungsi Puskesmas
a) Pusat pangembangan msyarakat.
b) Membina peran serta masrakat dalam rangka meningkatkan
kemampuan hidup sehat.
c) Memeberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
2.4.3 Kegiatan Pokok Puskesmas
a) Upaya kesehatan ibu dan anak, pemeliharaan kesehatan, bumil,
melehirkan dan menyusui, bayi, anak balita, pra sekolah nasehat
tentang gizi dan tumbuh kembang anak, imunisasi, pelayanan KB, dll
b) Upaya KB (Keluaraga Berencana) Khusus KB kepda Ibu / calon ibu,
cara menggunakan pil, kondom dan cairan lain.
c) Upaya meningkatkan gizi, melaksanakan program perbaikan gizi dan
keluaraga, memberikan makanan tambahan (protein dan kalaori)
kepda anak dibawah 5 tahun dan ibu menyususi diberikan vittamin A
d) Upaya kesehatan lingkungan, penyuluhan air bersih, pembuanagan
kotoran, lingkungan perumahan, air buangan limbah, makan dan
minum, pengawasan sanitasi tempat umum.
e) Upaya pencegaha dan pemberantasan penyakit menular,
mengumpulkan data dan menganalisa data penyakit, melaporkan
kasus, penyelidikan lapangan, tindakan awal untuk mencegah
penularan, imunisasi, berantas vektor, dan pendidikan kesehatan.
f) Upaya pengobatan termasuk penyakit darurat karena kecelakaan,
melaksanakan diagnosa sedini mungkin, melaksanakan tindakan
pengobatan, melakukan upaya (diagnostik, pengobatan, rehabilitasi).
10
g) Upaya penyembuhan kesehatan tiap program PKM, dilakukan setiap
kesempatan.
h) Upaya kesehatan sekolah, membina sarana keteladanan, kebersihan
perorangan, dokter kecil, penyaringan (Kelas I) pemeriksaan
kesehatan periodik sekali setahun (Kelas II-IV dan Guru), imunisasi,
pengawasan air, pengobatan ringan (P3K), rujukan medik, dan
penanganan kasus.
i) Upaya kesehatan olahraga pemeriksaan kesehatan berkala, penentuan
takaran latihan dan pengobatan.
j) Upaya pelayanan kesehatan masyarakat, asuhan keperawatan individu
di PKM / rumah, asuhan keperawatan keluarga (keluaraga binaan)
pelayanan perawatan pada kelompok khusu ( bumil, baliata, usila dst)
penyakit perawatan pada tingkat masyarakat.
k) Upaya kesehatan kerja, pemeriksaan awal dan berkala bagi pekerja,
penijauan tempat kerja, peningkatan kesehatan tenaga kerja (gizi
lingkungan kerja), pencegahan kesehatan akibat kerja pemuliahan
kesehatan, rujukan medik.
l) Upaya kesehtan gigi dan mulut, pembinaan peran serta masyarakat
dalam pemeliharaan dini, pelayanan asuhan keperawatan kelompok
rawan (anak, bumil, menyususi dan anak para sekolah), pelayanan
medik gigi dasar (pengobatan, bujukan, penyuluhan, pemeliharaan
kebersihan), pencatatan, pelaporan, penanganan pasien jiwa.
m)Upaya kesehatan jiwa, peran serta masyarakat, penyuluhan,
pencatatan dan pelaporan.
n) Upaya kesehatan mata, pemeriksaan visus dan rmata luar tes buta
warana, pengobatan dan pemeliharaan kaca mata, operasi katarak, dll,
pencatatan dan pelaporan.
o) Upaya laboratorium sederhana di riang laboratorium (penerimaan
sampai penyampaian hasil) spesimen yang akan di rujuk.
p) Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi
kesehatan; dilakukan oleh semua PKM, ketenegaan sarana kegiatan
11
pokok yang dilakukan secara periodik, (bulan, triwulan, 6 bulan, dan
1 tahun).
q) Upaya kesehatan usia lanjut: pembinaan jompo.
r) Upaya pembinaan pengobatan tradisonal: pengobatan terhadap cara
pengobatan.
s) Remaja
t) Dana sehat
2.4.4 Wilayah Kerja Puskesmas
a) Kota besar bisa satu kelurahan satu puskesmas kecamatan sebagai
rujukan.
b) Untuk daerah pedesaan satu kecamatan satu puskesmas dan masing –
masing desa satu PKM pembantu.
c) Sasaran satu PKM 30.000 / PKM
d) Luas wilayah untuk daerah pedesaan 5 Km dan 3 Km lebih optimal.
2.4.5 Kedudukan Puskesmas
a) Kedudukan dalam bidang adminstrasi PKM dalah peranggkat
pemerintah tingkat II terhadap dinbas tingkat II.
b) Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan sesuai sistem
kesehatan nasioan, PKM berkedudukan pada tingkat fasilitas
kesehatan I
2.4.6 Satuan Penunjang
a) Puskesmas pembantu unit kesehatan yang sederhana berfungsi
menunjang dan membantu jegiatan PKM dan lingkungan wilayah
lebih besar.
b) Puskesmas keliling unit pelayanan keliling dilengkapi kendaraan roda
4 atau 2, perahu motor, dan peralatan kesehatan dan komunikasi serta
tenaga dari PKM
c) Badan yang berfungsi di desa , 3000 / satu bidan. Tugasnya membina
PKM pelayanan kesehatan utama adalah pelayanan kesehatan pokok
yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan
sosisl yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun
keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi merka sepenuhnya,
12
tentu dengan biyaya dapat di jangkau oleh masyarakat untuk
memelihara setiap tingkat perkembangan meraka dalam semangat
untuk hidup mandiri dan menentukan nasip sendiri (Narsul Efendi,
Puskesmas 1997).
Fungsi dari PKU adalah memelihara kesehatan, pencegahan
penyakit, diagnosa dan pengobatan, pelayanan tindak lanjut dan
pemberian sertifikat. Adapun tanggung jawap perawat dalam PKU
adalah:
a) Mendorong partisipasi aktif dalam pengembangan dan implementasi
pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
b) Kerja sama dengan msyarakat, keleurag dan individu.
c) Menjaga konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada
masyarakat.
d) Memeberikan bimbingan dan dukungan petugas pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
e) Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehaan masyarakat.
Saran PUK adalah individu, keluarga / kelompok dan
masyarakat dengan fokus apaya kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Jadi keluaraga atau kelompok dan masyarakat ditingkatakan untuk
meningkatakan derajat kesehatan yang optimal.
Strategi PUK adalah motivasi masyarakat agar dapat merawat
dan mengatur diri sendri dalam memeliharaan kesehatan.
Ada 8 unsusr utama PUK yaitu peningkatan pengetahuan untuk
mengatasi dan mencegah masalah kesehatan, peningkatan gizi
masyarakat, kesehtan ibu dan anak termasuk KB, penyediyaan air yang
mempunyai syarat kesehatan sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan
preventif, dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan yang
tetap terhadap penyakit yang terjadi terhadap penggunaan obat tradisonal
dalam masyarakat.
2.5 Konsep keperawatan komunitas
Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model teori
keperawatan dan teori terkait dengan kesehatan masyarakat, banayak pakar
13
atau ahli mengidentifikasikan tentang keperawatan kominitas diantaranya
menurut Dr. Azrul Aazwar, MPH (1982), Perawatan kesehatan masyarakat
adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas
puskesmas, untuk menyembuhkan dan meningkatakan kesehatan penderita,
keluarga dan msyarakat sekitar, untuk menyembuhkan dan meningkatkan
kesehatan penderita, keluarga dan masyarakat sekitar melalui peningkatan
kapasitas masisng – masing sehingga dapat mengatasi berbagai masalah
kesehatan yang dihadapi.
Sedangkan Chang (1982), Perawatan kesehatan komunitas adalah
menyeluruh, mampu berfungsi sebagai tim daam memberikan pelayanan
kesehatan masyarakat, mampuberkomunikasi dan motivasi masyarakat untuk
mencegah masaalah kesehatan pada masyarakat tersebut.
Keperawatan kesehatan komunitas sebagai salahsatu bentuk
pelayanan kesehatan utama ditujukan pada masyarakat pada prateknya
memerlukan kesehatan utama ditunjukan pada masyarakat pada parateknya
memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpanagan
dalam kebutuhan dasar komunitas. Konseptual model keperawatan
dikembangkan oleh para ahli salah satunya adalah konsep model dari Betty
(1972), yang menekankan pada pendekatan sisitem untuk mengatasi masalah
kesehatan.
Sasaran dari keperawatan komunitas adalah semua orang yang
membentuk masyarakat (Anderson 1988), Lebih rincinya terdiri dari tiga
tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.
a) Tingkat Individu.
Individu adalah bagian dari anggota keluarag. Apabila individu tersebut
mempunyai mempanyai masalah kesehatan dan keperawatan (ketidak
mampuan dalam merawat dirinya sendiri) karena suatu hal dan sebab,
maka akan mempengaruhi anggota keluarganya lainya secara fisik, mental
dan sosial. Dalam praktek komunitas perawat memberikan asuhan
perawatn kepada individu yang mempunyai masalah tertentu (Miasalnya:
TBC, Ibu hamil, dll) dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah
kesehatan individu.
14
b) Tingkat Keluarga.
Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang
bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluaraga dan
menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga berikut.
Mengenai masalah kesehatan.
Mengambil keputusan untuk mengatsi masalah tersebut.
Menciptakan lingkunagan yang sehat.
Memenfaatkan sumberdaya dalam keluarga untuk meningkatkan
kesehatan keluarga
c) Tingkat Komunitas
Pelayanan asuhan keperawatan berorentasi pada individu, keluarga diliahat
sebagai satu kesatuan. Pada tingkat komunitas asuhan keperawatan
komunitas diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien.
2.6 Asuhan keperawatan komunitas
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan
profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditunjukan
pada masyrakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga
dengan resiko tinggi, daerah tertinggal, miskin, dan pendidikan rendah) dalam
uapaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan
rehabilitas. Pelayanan yang diberikan dapat di jangkau oleh masyarakat dan
melibatkan masyarakat sebagai mitra dalam pemberian pelayanan
keperawatan.
Keperawatan komunitas di tunjukan pada individu, keluarga dan
masyarakat dan pelayanan yang diberikan sifatnya berkelanjutan dengan
menggunakan proses keperawatan dengan sifat asuhan yang menyeluruh dan
umum. Pendekatan yang di gunakan dalam keperawatan komunitas adalah
keterlibatan kader kesehatan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang
digunakan untuk pemesahan masalah adalah melalui pendekatan kesehatan,
tegnologi tepat guna serta serta memanfaatkan kebijakan pemerintah.
15
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS
16
data mahasiswa membuat angket ( terlampir ). Setelah angket dan format
pendataan digandakan, kelompok melakukan pendataan memasuki rumah
– rumah penduduk pada hari Rabu, 20 Oktober 2021 pukul 16:00 WIB
3.2 Tahap pengkajian
1. Data Umum
a. Geografi
Dusun Plosorejo, Desa Kebondalem, Kec.Bareng , Kab
Jombang,terletak di bagian barat berbatasan dengan Dusunbulusari
sebelah selatan, dusun Murangagung sebelah utara, dan dusun
kedungsuruh bagian timur.Ds. Kebondalem . Jarak lokasi dengan kota
Kabupaten sekitar 20Km. Kondisi geografis sebagaian berupa daerah
daratan rendah. Dsn Plosorejo merupakan daerah penghasil pertainan,
wirausaha, perkebunan dan Perdagangan. Hasil pertanian berupa jagung
dan padi. Hasil perkebunan dan kehutanan berupa, mangga, rambutan,
pisang, nangka, bambu dan kayu jati. Hasil Wirausaha berupa kios
tanaman bunga, ikan hias,kripik dan krupuk open .Mata pencarian
penduduk mayoritas adalah petani, sebagaian pedagang dan wiraswasta.
Luas Dusun Plosorejo adalah 77 Ha.
b. Denah Wilayah
Terlampir
c. Demografi
Wilayah Dusun : Plosorejo Desa Kebondalem dengan :
1) Jumlah penduduk :853jiwa
2) Jumlah KK :239KK
3) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket dan observasi
terlihat pada diagram berikut :
17
a) Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki
46% Perempuan
54%
30%
18
Berdasarkan gambar 3.2 didapatkan bahwa hampir separuh warga
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem berusia 18-<45 tahun
sebanyak 30,3% dengan jumlah 260 orang.
Kepala Keluarga
Anggota Keluarga
Kawin
Tidak Kawin
46% Janda/Duda
48%
19
Gambar 3.4: Proporsi Penduduk Berdasarkan Status
Perkawinan di Dusun Plosorejo Desa
Kebondalem Bulan Oktober Tahun 2021
Bedasarkan gambar 3.4 didapatkan bahwa sebagian besar warga
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem mempunyai status belum
kawin sebanyak 49,1% dengan jumlah 419 orang.
e) Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama
Islam
Kristen
Jawa
Lain-lain
100%
20
Gambar 3.6 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021.
21%
25%
17%
25%
IRT
Sopir
4% Petani
Wiraswasta
Peg. Swasta
0% PNS/TNI/POLRI
Tidak Bekerja
21% 13%
20%
21
Gambar 3.8 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di
DusunPlosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021
< 1 juta
1 - < 3 juta
> 3 juta
72%
29%
<1 juta
1 - < 3 juta
> 3 juta
62%
22
Gambar 3.10 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran per
KK di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021
86%
23
2. Data Khusus
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
1) Pasangan Usia Subur
a) Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang dipakai
IUD
Pil
33% Suntik
Tidak KB
54%
Lancar
Tidak
24
Gambar 3.15 : ProporsiButeki Bedasarkan Kelancaran ASI
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021
Ada Tidak
High
Medium
Low
25
Gambar 3.17 : Proporsi Balita Berdasarkan Berat Badan di
KMS di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021
14%
Ya
Tidak
86%
14%
Belum Lengkap
Lengkap
Tidak Lengkap
86%
26
Gambar 3.19 : Proporsi Balita Berdasarkan Imunisasi Dasar di
KMS di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem
Bulan Oktober Tahun 2021
Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
94%
Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
27
Gambar 3.21 : Proporsi BerdasarkanRutinitas Vitamin Adi
Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021
60%
28
b. Kesehatan Anak dan Remaja
1) Anak Sekolah
a) Proporsi Anak Sekolah berdasarkan gizi
19%
High
Medium
Low
81%
Lengkap
Tidak Lengkap
100%
29
Gambar 3.24 : Proporsi penduduk berdasarkan Imunisasi di
Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan Oktober
Tahun 2021
Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
25%
Ada
tidak
75%
30
Gambar 3.26 : Proporsi Anak Sekolah Berdasarkan Keluhan Sakit
Gigi di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021
Pernah
tidak
100%
31
proporsi remaja berdasarkan kenakalan remaja
11%
Rokok
Rokok,Miras,Geng Motor
Tidak
89%
14%
Aktif
Tidak Aktif
86%
32
Bulanikut aktif dalam oraganisasi sebanyak (85,30%) dengan
jumlah 176 remaja.
3) Hasil Wawancara
a) Remaja Dsn. Plosorejo mengatakan merokok saat berkumpul
dengan temannya bahkan di dalam rumah.
b) Remaja dsn. Plosorejo mengatakan tidak ada masalah yang
sedang di hadapi
c. Kesehatan Lansia
1) Proporsi lansia berdasarkan kerutinan pustu lansia
40%
56%
33
Proposi lansia berdasarkan pemanfaatan pelayanan kesehatan
4%
40%
56%
28%
37% Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
34%
34
mengikuti kegiatan sosial sebanyak 37,40% dengan jumlah 50
lansia.
4) Hasil Wawancara
a) Lansia di Dsn. Plosorejo mengatakan tidak mengikuti posyandu
lansia karena tidak ada posyandu lansia di dusun plosorejo
b) Lansia di Dsn. Plosorejo mengatakan kalau sakit parah datang
ke fasilitas pelayanan kesehatan tapi kalau tidak sakit tidak
melakukan pemeriksaan rutin
c) Lansia di Dsn Plosorejo mengatakan rutin mengikuti kegiatan
pengajian atau yasinan
d) Lansia di Dsn. Plosorejo mengatakan lebih suka jika di datangi
oleh petugas kesehatan dan mendapatkan pemeriksaan gratis
d. Kesehatan Lingkungan
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
1) Lingkungan Fisik (Diisi per KK)
a) Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah
Sendiri
Sewa
100%
35
Berdasarkan gambar 3.33 didapatkan data bahwaseluruhnya
keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiiki rumah
sendiri sebesar 100% dengan jumlah 239 rumah
b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah
Permanen
Semi Permanen
Tidak Permanen
94%
Gambar
3.34 : Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah
di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Bulan
Oktober Tahun 2021
Berdasarkan gambar 3.34 didapatkan data bahwaseluruhnya
keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem memiliki jenis
rumah permanen sebanyak 94,14% dengan 225 rumah.
c) Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai
24%
Keramik
Tidak Keramik
76%
36
d) Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi
<20 %
>20 %
90%
Ya
Tidak
96%
37
f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih
Sumur
Sungai
56%
38
Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban
8%
5%
Leher Angsa
Cemplung
Tidak Punya
87%
WC
Sungai
95%
39
Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik
37%
Ada
Tidak Ada
63%
Dibakar
TPA
Ditimbun
90%
40
Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah
10%
Got
23% Sungai
Lahan kosong
67%
Peliharaan
Serangga
Pengerat
93%
41
Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak
21%
Bersih
Kotor
79%
RS
PKM
Klinik
Alternatif
71%
42
pemanfaatan fasilitas kesehatan di PKM sebesar 71% sebanyak
239 keluarga
b) Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan
29%
BPJS
Mandiri
Lain-lain
71%
YA
TIDAK
99%
43
kebiasaaan cuci tangan pakai sabun sebanyak 99% sejumlah 853
keluarga
d) Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari
Ya
Tidak
YA
TIDAK
93%
44
melakukan kebiasaan konsumsi sayur dan buah setiap hari dengan
prosentase 93% sejumlah 853 keluarga.
f) Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam Rumah
35%
YA
TIDAK
65%
32%
YA
TIDAK
68%
45
Berdasarkan gambar 3.53 didapatkan data bahwa Sebagian besar
keluarga di Dusun Plosorejo Desa Kebondalem melakukan
kebiasaan olahraga dengan prosentase 68% sejumlah 583 keluarga
3) Hasil Wawancara
a) Warga Dsn. Plosorejo mengatakan lebih sering membakar
sampah di pekarangan atau di kebun belakang rumah
b) Warga Dsn. Plosorejo mengatakan sering membersihkan
kandang, menguras bak mandi, dan terbiasa cuci tangan pakai
sabun
c) Warga Dsn. Plosorejo mengatakan tidak merokok di dalam
rumah
d) Warga Dsn. Plosorejo mengatakan sering berolahraga
46
Remaja
Tempat
5 Sarana Olah 6
4. Sarana Ibadah Pertemuan
Raga
Jenis
Jumla N Tempat Olah Jumla Tempat Jumla
No Tempat No
h o Raga h Pertemuan h
Ibadah
Lap. Sepak
1 Masjid 1 1 0 1 Balai desa 1
Bola
Lap. Bola
2 Mushola 8 2 1 2 Balai Dukuh 0
Volley
Lap. Bulu
3 Gereja 0 3 0 3 Balai RW 1
Tangkis
4 Lain-Lain 0 4 Lain - lain 0 4 Balai RT 1
Pusat Kegiatan Keamanan
7 8 Industri IV
Ekonomi &Transportasi
Jumla N Jumla
No Jenis Jenis 1 Keamanan
h o h
Pasar Fasilitas Jumla
1 0 1 Makanan 10 No
Tradisional Keamanan h
Pasar Pemadam
2 0 2 Pakaian 0 1 0
Swalayan Kebakaran
Toko
3 10 3 Sepatu 0 2 Pos Polisi 0
kelontong
4 Warung 5 4 Pigora 2 3 Poskamling 5
V VI Komunikasi 2 Transportasi
Politik &
Pemerintahan
Ada/ N Ada/ Jumla
No Jenis Fasilitas No Jenis
Tidak o Tidak h
Struktur Angkutan
1 Ada 1 Radio Tidak 1 0
Organisasi Umum
PKK, Angkutan
2 Ada 2 TV Ada 2 300
LKMD, dll Pribadi
47
Kebijakan
3 Ada 3 Telepon/Hp Ada
yankes
4 Internet Ada
Koran/
5 Tidak
Majalah
VI
Rekreasi VIII. Layanan Informasi
I
Ada/ N Layanan Ada/
No Fasilitas
Tidak o Informasi Tidak
Wisata
1 Tidak 1 Radio Tidak
alam
Kolam
2 Tidak 2 TV Ada
renang
Taman
3 Tidak 3 Internet Ada
Kota
Papan
4 Bioskop Tidak 4 Ada
pengumuman
5 Lain – lain Tidak 5 Keliling Tidak
48
3.3 Tahap Analisa Data
49
Dsn. Plosorejo tidak
melakukan CTPS yaitu
sebanyak 3 orang
(0,35%)
Sebagian besar warga
Dsn. Plosorejo merokok
di dalam rumah yaitu
sebanyak 258 orang
(65,15 %)
Sebagian besar warga
Dsn. Plosorejo tidak
melakukan olahraga
yaitu sebanyak 583
orang (68,34%)
Masih ditemukan
beberapa warga yang
tidak mempunyai
jamban dan BAB di
sungai
2 Remaja Dsn. Hampir seluruhnya Perilaku kesehatan
Plosorejo Remaja Dsn. Plosorejo cenderung beresiko
mengatakan melakukan kenakalan pada Remaja Dsn.
merokok saat remaja berupa rokok Plosorejo
berkumpul dengan sebesar 89,70%
temannya bahkan di sebanyak 183 orang
dalam rumah.
3 Lansia di Dsn. Seluruh lansia di Dsn Ketidakefektifan
Plosorejo Plosorejo tidak pernah Pemeliharaan
mengatakan tiddak mengikuti posyandu Kesehatan pada lansia
pernah mengikuti lansia karena tidak ada di Dsn. Plosorejo Ds.
posyandu lansia posyandu di dusun Kebondalem
Lansia di Dsn. Plosorejo sebanyak
Plosorejo (100%).
50
mengatakan kalau Sebagian besar lansiadi
sakit parah datang dusun Plosorejo tidak
ke fasilitas pernah memanfaatkan
pelayanan pelayanan kesehatan
kesehatan tapi kalau sebanyak 56,10%
tidak sakit tidak dengan jumlah 73 orang
melakukan Hampir setengahnya
pemeriksaan rutin lansia di dusun
Lansia di Dsn. Plosorejo tidak rutin
Plosorejo mengikuti kegiatan
mengatakan jarang sosial sebanyak 38,40%
mengikuti kegiatan dengan jumlah 50 orang
sosial
Lansia di Dsn.
Plosorejo
mengatakan lebih
suka jika di datangi
oleh petugas
kesehatan dan
mendapatkan
pemeriksaan gratis
atau vaksinasi
4 Ibu balita di Dsn. Sebagian kecil balita di Kesiapan
Plosorejo Dsn. Plosorejo Meningkatkan
mengatakan ingin mengonsumsi ASI Kesehatan pada Ibu
meningkatkan eksklusif sebanyak 5 dan Anak di Dsn.
Kesehatan untuk anak (13,8%) Plosorejo Ds.
anaknya agar Hampir seluruhnya Kebondalem
anaknya tidak balita di Dsn. Plosorejo
mengalami kurang sudah melakukan
gizi dan mudah sakit imunisasi dasar secara
nantinya. lengkap yakni sebanyak
51
Ibu balita di Dsn. 31 anak (86,20%)
Plosorejo Hampir seluruh balita di
mengatakan rutin Dsn. Plosorejo
mengikuti posyandu mengikuti kegiatan
setiap bulan untuk posyandu secara rutin
melihat sebanyak 34 anak
pertumbuhan dan (94,44%)
perkembangan Seluruh balita dusun
anaknya Plosorejo mendapatkan
Ibu balita di Dsn. memberian vitamin A
Plosorejo secara rutin dengan
mengatakan mau jumlah 36anak (100%)
melakukan Seluruh balita di Dsn.
imunisasi dasar Plosorejo diberikan
dengan lengkap MPASI setelah usia 6
bulan sebanyak 40%
dengan jumlah 2
52
3.3. Tahap Penapisan Masalah
SELEKSI ( PENAPISAN )
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Interest
Sesuai Dengan
Potensi Untuk
ProgramRelevan Dengan
Tersedia sumber
Pendidikan
Kemungkinan
Resiko Tinggi
Resiko Parah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diatasi
Sumber
KOMUNITAS
Fasilitas
Tempat
Waktu
Dana
Komunitas
Daya
Perilaku kesehatan cenderung
Kesehatan (He)
Peran Perawat
53
Kesiapan Meningkatkan Kesehatan
pada balita Dsn. Plosorejo Ds. 5 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 42
Kebondalem
KETERANGAN :
1= SANGAT RENDAH
2 = RENDAH
3 = SEDANG
4 = TINGGI
5= SANGAT TINGGI
54
PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH SKOR
1 Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada 50
remaja Dsn. Plosorejo Ds. Kebondalem
55
BAB 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
56
BAB 5
RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Masalah Evaluasi
Hari/
No Keperawatan Sasaran Tujuan Strategi Rencana Kegiatan Tempat
Tanggal Kriteria Standar
Komunitas
1 Perilaku Remaja Setelah dilakukan Health edu Pendidikan 18 Oktober Lingkung
kesehatan dusun tindakan kesehatan 5510 – 20 an Warga 1.Masyarakat
cenderung plosorejo keperawatan selama Targetkan November Dusun Psikom mampu mengambil
beresiko pada desa 5 minggu diharapkan sasaran pada 2021 Plosorejo otor manfaat dari
remaja Dsn. kebondale masyarakat Dusun kelompok Desa pendidikan
Plosorejo Ds. m mampu memenuhi bereseko tiggi Kebondal kesehatan yang
Kebondalem kriteria: dan rentang em telah ditargetkan
kepercayaan usia yang akan
mengenai mendapat
kesehatan :kontrol manfaat besar
yang diterima dari
Menenrima pendidikan
tanggug kesehatan
jawab terkait Hindari
dengan penggunaan
keputusan tekhnik dengan
57
kesehatan 3 menakut nakuti
Usaha untuk sebagai strategi
mengumpulk untuk
an infomasi 3 memotivasi
Kesediaan agar orang
memiliki merubah
keinginan perilaku
untuk hidup kesehatan
saat ini 4 Gunakan
berbagai
strategi dan
intervensi
utama dalam
program
pendidikan
Tekankan 2.Masyarakat dapat
pentingnya Kogniti menyadari
pola makan f pentingnya pola
sehat,tidur,ber makan
olahraga,dan sehat,tidur,berolahr
58
lain lain bagi aga,dan lain lain
individu,kelua bagi
rga,dan individu,keluarga,d
kelompok an kelompok
yang
meneladani 3. Masyarakat
nilai dan mampu
perilaku ini Psikom menerapkan pola
dari orang otor makan sehat,tidur,
lain,terutama dan
anak anak berolahragadalam
kehidupan sehari-
hari
2 Ketidakefektif Masyarakat Setelah dilakukan Manajemen 18 Oktober Lingkung
an warga tindakan Lingkungan : – 20 an Warga 1. Masyarakat
Pemeliharaan Dusun keperawatan selama Komunitas November Dusun mengetahui
Kesehatan Plosorejo 5 minggu diharapkan Skrining Lakukan Skrining 2021 Plosorejo Psikom permasalahan
pada Warga Desa masyarakat Dusun resiko kesehatan Desa otor kesehatan yang
Dsn. Plosorejo Kebondale mampu memenuhi yang berasal dari Kebondal ada di
Ds. m kriteria: lingkungan em lingkungannya
Kebondalem Perilaku Promosi 2. masyarakat
59
Kesehatan mampu
Menggunakan Health Berikan edukasi Kogniti mengenal
perilaku yang Education tentang bahaya f bahaya
menghindari pembakaran pembakaransam
risiko (4) sampah pah
Memonitor 3. adanya
lingkungan kerjasama yang
terkait dengan Program Lakukan program baik antara
risiko (4) Aksi di komunitas Psikom mahasiswa,
Melakukan untuk mengatasi otor ketua RT dan
perilaku resiko yang sudah masyarakat
kesehatan secara diketahui dengan setempat terkait
rutin (4) membuang dengan
sampah pada pembuangan
TPA sampah di TPA.
adanya kegiatan
Ajak masyarakat anti membakar
Program dalam sampah misalnya,
Aksi mengembangkan Psikom masyarakat harus
program buang otor bersedia
60
sampah di TPA membuang sampah
demi keselamatan di TPA.
dan kesehatan
masyarakat
3 Ketidakefektif Lansia Setelah dilakukan Peningkatan 18 Oktober Lingkung
an dusun tindakan kesadaran – 20 an Warga 1.Masyarakat dapat
Pemeliharaan plosorejo keperawatan selama kesehatan 5515 November Dusun mengetahui
Kesehatan desa 5 minggu diharapkan Berikan 2021 Plosorejo Kogniti pentingnya
pada lansia kebondale masyarakat Dusun informasi secara Ds. f posyandu lansia
Dsn. Plosorejo m mampu memenuhi tertulis maupun Kebondal
Ds. kriteria: lisan pada em 2.Masyarakat dapat
Kebondalem Pengetahuan: gaya pasien mengikuti kegiatan
hidup sehat Berikan posyandu lansia
Strategi pendidikan Psikom sesuai jadwal
mencegah kesehatan satu otor setelah diberikan
penyakit(3) persatu atau informasi tentang
Pentingnya konseling jika pentingnya
skrining memungkinkan posyandu lansia
pencegahan Sediakan materi
(3) informasi
Manfaat kesehatan
61
olahraga tertulis yang
teratur (3) mudah
Pentingya dipahami
aktivitas
secara fisik
(3)
62
Energi (5) perkembangan oleh anak maupun
Rasio berat pengalaman keluarga sebelum
badan?tinggi makan diberikan
badan (5) sebelumnya,ced 3.Diharapkan
era,penyakit,dan setelah
keuangan. mendiskusikan
Diskusikan makanan disukai
makanan yang Psikom dan tidak disukai
disukai dan otor dapat
tidak disukai meningkatkan
nafsu makan
Kogniti
f
63
PLAN OF ACTION
PENANGGUNG WAKTU TEMPAT
NO MASALAH RENCANA KEGIATAN
JAWAB KEGIATAN KEGIATAN
1 Perilaku kesehatan Health Education Bagas Try Waloyo 31 Oktober 2021 Balai Desa
cenderung beresiko 1. Penyuluhan bahaya merokok Kebondalem
pada remaja 2. Seks education
3. Bahaya napza dan miras
2 Ketidakefektifan Health Education Dwi Bagus Y. 01 Oktober 2021 Rumah Warga
Pemeliharaan 1. Penyuluhan tentang tidak membakar Dusun Plosorejo
Kesehatan sampah
2. PHBS (penyuluhan penggunaan
jamban sehat )
3. Kerajinan sampah bekas
3 Ketidakefektifan Health Education Fawaidatul Khusnul K 02 Oktober 2021 Balai Desa
Pemeliharaan 1. Pemeriksaan Kesehtan ( Tekanan Kebondalem
Kesehatan pada Darah, GDA, Asam Urat )
lansia 2. Senam Lansia
3. Penyuluhan Hipertensi
4 Kesiapan Health Education Usfatun Khasanah 03 November Balai Desa
Meningkatkan 1. Posyandu Balita 2021 Kebondalem
Nutrisi pada balita ( Usia 0-2 Tahun )
2. Penyuluhan tentang gizi seimbang
64
3. pembuatan menu gizi seimbang
dan di bagikan ke balita
BAB 6
65
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dalam kegiatan praktek profesi keperawatan komunitas ini implementasi yang berhasil kami laksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pada
perencanaan antara warga di Dusun Plosorejo dengan mahasiswa Profesi Ners Stikes ICME Jombang adalah sebagai berikut :
1 Perilaku Minggu 7 November Penyuluhan 25 orang Penanggung Jawab : Remaja yang Menghubungi remaja
kesehatan 2021/Balai Desa Tentang Bahaya Bagas Try Waloyo, datang tidak yang belum hadir dan
Merokok S.Kep tepat waktu. memulai acara.
cenderung Kebondalem
Pemateri : Nurjanah
beresiko pada
Fatimah Dewi S.Kep
remaja Dsn.
Moderator : Bagas
Plosorejo Ds.
Try Waloyo, S.Kep
Kebondalem
Fasilitator :
1. Yunita Nur Aini,
S.Kep
2. Siska Maura
Sari, S.Kep
3. Amanda Novita
66
Isma N , S.Kep
Observer :
1.Hanifa Eka
Oktavia, S.Kep
2. Tri Wahyu Utami,
Minggu 7 November Penyuluhan S.Kep Remaja yang Menghubungi remaja
2021/Balai Desa Tentang Seks 25 orang Dokumentasi : datang tidak yang belum hadir dan
Kebondalem education 1. Moch Nur Huda, tepat waktu. memulai acara.
S.Kep
Penanggung
Jawab :Bagas Try
Waloyo, S.Kep
Pemateri : Nurjanah
Fatimah Dewi, S.Kep
Moderator : Bagas
Try Waloyo, S.Kep
Fasilitator :
4. Yunita Nur Aini,
S.Kep
5. Siska Maura
67
Sari, S.Kep
6. Amanda Novita
Isma N, S.Kep
Observer :
1.Hanifa Eka
Oktavia, S.Kep
2. Tri Wahyu Utami,
S.Kep
Dokumentasi :
68
2. Siska Maura
Sari, S.Kep
3. Amanda Novita
Isma N, S.Kep
Observer :
1.Nurjanah Fatimah
Dewi S.Kep
2. Tri Wahyu Utami,
S.Kep
Dokumentasi :
1. Moch Nur Huda,
Penyuluhan
15 orang
Terapi Olahraga S.Kep
(Terapi Bola
Voly)
Dokumentasi : Cuaca tidak
mendukung
1. Moch Nur Huda,
pada sore hari
S.Kep hujan, lapangan
basah
69
2 Ketidakefektifan Rabu, 27 Oktober Penyuluhan 35 orang 1. Waktu 1. Menyesuaikan waktu
PJ :
Pemeliharaan 2021/ rumah warga tentang tidak acara untuk melakukan
70
shoheb, tepat karena
S.Kep waktunya
terlalu
Dokumentasi
malam
- Elcy
kresensia O,
S.Kep
71
- Desiyanti W, memperhati memperhatikan
S.Kep kan penyuluhan
pemateri. 7. Dilakukan kontrak
Fasilitator :
6. Waktu waktu sebelum acara
- Yusinta, penyuluhan dimulai
S.Kep kurang
- Tri susanti, tepat karena
S.Kep waktunya
terlalu
Dokumentasi
malam
- Nurus
shoheb,
Minggu, 14 Oktober S.Kep
2021/ balai desa
15 orang PJ :
Membuat
- Dwi bagus 7. Waktu 8. Menyesuaikan waktu
kerajian dari
Y, S.Kep acara untuk melakukan
bekas sampah
pembuatan pembuatan kerajinan
Pemateri :
kerajinan
- Yuliatin, bersama
S.Kep dengan
karang
72
Observer :
- Tri susanti,
S.Kep
- Desiyanti W,
S.Kep
Fasilitator :
- Yusinta,
S.Kep
- Nurus taruna
shoheb, kurang
S.Kep kondusif
karena pada
Dokumentasi
malam hari
- Elcy
kresensia O,
S.Kep
73
dsn.plosorejo ds. Pemateri : bertepatan penyuluhan
kebondalem - Nurul rizki, dengan 2. Sebaiknya pemateri
S.Kep arisan lebih menarik lagi
Observer : dasawisma dalam
- Ika ayu, S.Kep (ibu pkk) menyampaikan
- Fitri hidayatul, 9. Lansia yang materi dan materi
S.Kep hadir disampaikan dengan
Fasilitator : kurang bahasa yang mudah
- Novika Ayu P, memperhati dimengerti.
S.Kep kan 3. Sebaiknya
- Dita Putri, S.Kep pemateri. menyediakan tempat
Dokumentasi : 10. Lokasi yang dapat
- Abdullah Noor sebagian dijangkau oleh
A, S.Kep lansia yang semua lansia.
cukup jauh
dari tempat
penyuluhan
sehingga
masyarakat
yang di
undang
tidak
74
sepenuhnya
hadir.
Minggu,30 oktober Pemeriksaan 40 orang PJ : 1. Waktu 1. Menyesuaikan
2021/ rumah warga tekanan darah - Fawaidatul acara waktu untuk
khusnul, S.Kep pemeriksaa melakukan kegiatan
Observer : n tekanan pemeriksaan tekanan
- Ika ayu, S.Kep darah darah.
- Fitri hidayatul, bertepatan
S.Kep dengan
Fasilitator : arisan
- Novika Ayu P, dasawisma
S.Kep (ibu pkk)
- Dita Putri, S.Kep
- Nurul rizki,
S.Kep
Dokumentasi :
Abdullah Noor
A, S.Kep
75
- Fitri hidayatul, hadir kegiatan.
S.Kep 2. Menghubungi
3. Masyarakat
Fasilitator : dusun plosorejo masyarakat yang belum
- Novika Ayu P, tidak semuanya hadir dan memulai acara.
hadir
S.Kep 3. menginformasikan
dikarenakan
- Dita Putri, S.Kep banyak yang Kembali bahwa ada
- Nurul rizki, bekerja acara senam sehat di
S.Kep 1. balai desa kebondalem.
- Ika ayu, S.Kep
Dokumentasi :
Abdullah Noor
A, S.Kep
76
- Ika ayu, S.Kep berpartisipasi
- Fitri hidayatul, dalam
S.Kep pemeriksaan
Dokumentasi : Gula Darah
Abdullah Noor (GDA)
A, S.Kep
77
- Yuliana Eka memperha
Saputri ,S.Kep tikan saat
Dokumentasi : penyuluha
- Shofiyullah Arroqi n
S,Kep 3. Waktu
- Melati Rizky penyuluha
Kusumastuti S.Kep n kurang
tepat
karena
waktunya
terlalu
siang
78
- Nurul Dwi NU kontrak waktu
Pramitasari ,S.Kep Ranting sebelum acara
Fasilitator : Kebondal dimulai
- Zeisva em
Aprilianingrum 2. Ibu – ibu
,S.Kep yang
- Yuliana Eka hadir
Saputri ,S.Kep kurang
Dokumentasi : memperh
- Shofiyullah Arroqi atikan
S,Kep saat
- Melati Rizky penyuluh
Kusumastuti S.Kep an
3. Waktu
penyuluh
an kurang
tepat
karena
waktunya
terlalu
siang
- 1. 1.
79
BAB 7
DI DUSUN ……………………………………………………………………..
Dalam kegiatan praktik keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal yang dapat
kami evaluasi berdasarkan analisa SWOT adalah sebagai berikut :
DI DUSUN ……………………………………………………………………..
Dalam kegiatan praktek keperawatan komunitas ini sesuai dengan hasil implementasi yang berhasil kami laksanakan , maka hal-hal yang
dapat kami evaluasi adalah sebagai berikut :
80
tempat
81
75% dapat
menyebutkan
bahaya yang
ditimbulkan akibat
merokok, 50%
dapat menyebutkan
pengaruh rokok
terhadap
lingkungan
82
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan dari
remaja yang
mendapatkan
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,
60% dapat
menyebutkan
pengertian seks
bebas, 50% dapat
menyebutkan
akibat hubungan
seksual dini.
83
pelaksanaannya
pada hari Minggu, 7
November 2021 di
Balai Desa,
Sebagian remaja
tidak
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan dari
remaja yang
mendapatkan
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,
40% dapat
menyebutkan
kandungan di
dalam Napza, 50%
dapat menyebutkan
upaya pencegahan
penyalahgunaan
84
napza.
2 Ketidakefektifan Pemeliharaan Penyuluhan tentang Rabu 27 oktober Peserta penyuluhan Memilah antara
tidak membakar 2021 / di rumah kurang lebih 35 sampah organik dan
85
Kesehatan sampah warga orang, media yang non organik
digunakan berupa
leaflet,
pelaksanaannya
pada hari Rabu, 27
oktober 2021 di
rumah warga ,
Sebagian jamaah
tahlil kurang
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan dari
bapak-bapak yang
mendapatkan
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,
75% dapat
menyebutkan
bahaya yang
ditimbulkan akibat
pembakaran
86
sampah, 50% dapat
menyebutkan
pengaruh
pembakaran sampah
terhadap lingkungan
87
75% dapat
menyebutkan
bahaya yang
ditimbulkan akibat
jamban sehat, 50%
dapat menyebutkan
pengaruh jamban
sehat terhadap
lingkungan
88
pada hari
minggu, 14
november 2021
semua remaja
memperhatikan
cara membuat
kerajinan botol
bekas
89
kurang
memperhatikan
pemateri,
pertanyaan peserta
penyuluhan dapat
dijawab dengan
baik oleh penyaji,
75% dapat
menyebutkan
pengertian dan
penyebab
hipertensi, 60%
dapat menyebutkan
cara penanganan
hipertensi.
90
digunakan berupa
tensi darah dan
stetoskop,
pelaksanaannya
pada hari minggu,
30 Oktober 2021 di
rumah warga,
masyarakat
berantusias untuk
melakukan
pemeriksaan
tekanan darah,
penyaji dapat
melakukan
pemeriksaan
tekanan darah pada
peserta dengan
baik .
91
perlengkapan yang setiap minggunya.
digunakan berupa
sound system dan
HP untuk musik,
pelaksanaannya
pada hari minggu,
14 November 2021
di balai desa
kebondalem,
Sebagian peserta
tidak hadir
dikarenakan
bekerja.
92
pada hari minggu,
14 November 2021
di balai desa
Kebondalem,
masyarakat
berantusias untuk
melakukan
pemeriksaan gula
darah (GDA),
penyaji dapat
melakukan
pemeriksaan
pemeriksaan gula
darah (GDA) pada
peserta dengan
baik .
93
94
BAB
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan
keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan klien,
keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-lagkah seperti
pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk
pemberian asuhankeperawatan komunitas. Model health care system yang
dikemukakan oleh Betty Neuman ini adalah sebuah model yang
menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada penekanan
penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat
fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran pelayanannaya adalah
komunitas.
6.2 Saran
Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan
secara kontinu dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan
tindakan yang sudah diajarkan secara mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Denah Wilayah
Dusun Plosorejo Desa Kebondalem Kec. Bareng Kab. Jombang
2. Hasil Tabulasi
Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Sayur & Buah Tiap Hari