Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN HASIL PRAKTIK

PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DI DESA SEMPOR KECAMATAN SEMPOR
KABUPATEN KEBUMEN

Periode 16 April - 19 Mei 2018

Disusun oleh:
Mahasiswa DIII Keperawatan
Kelas A

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2018

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PRAKTIK


PELAYANAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI DESA SEMPOR KECAMATAN SEMPOR
KABUPATEN KEBUMEN

Periode 16 April - 19 Mei 2018

Disusun oleh :
Mahasiswa DIII Keperawatan

Telah disyahkan pada tanggal :

Ketua PKMD Desa Sempor Kepala Desa Sempor

Subahi Juliyanto Diryanto


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sempor 1 Dosen Pembimbing

(...............................................) (.....................................................)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis sampaikan. Karena berkat
karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan yang mengenai Laporan Hasil Praktik
Pelayanan Dan Asuhan Keperawatan Komunitas Di Desa Sempor Kecamatan Sempor,
Kabupaten Kebumen yang mana guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah keperawatan
komunitas.
Pada kesempatan yang baik ini, penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada pihak pihak yang telah membantu, pembimbing, dan memberikan waktu
serta arahannya dalam penyusun untuk menyelesaikan tugas asuhan keperawatan
komunitas ini. Akhirnya penyusun meminta ma’af apabila terdapat kesalahan selama
penyusunan laporan ini. Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak karena penyusun menyadari masih terdapat banyak
kekurangan dalam laporan ini. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat kepada kita
semua.

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Lembar pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Daftar Isi ........................................................................................................... iv
Bab 1 Pendahuluan .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................. 2
Bab 2 Landasan Teori ...................................................................................... 3
2.1 Asuhan Keperawatan Komunitas ....................................................... 3
2.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas ...................................... 7
2.3 Sasaran ................................................................................................ 8
2.4 Strategi ................................................................................................ 10
2.5 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas ............................................... 10
2.6 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas ........................................ 12
2.7 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas ............................................ 14
Bab 3 Tinjauan Kasus ...................................................................................... 21
3.1 Gambaran Umum ............................................................................... 21
3.2 Hasil Pengkajian ................................................................................. 25
3.3 Analisa Data ....................................................................................... 78
3.4 Prioritas Masalah ................................................................................ 83
3.5 Rencana Keperawatan ........................................................................ 84
3.6 Planing Of Action ............................................................................... 88
3.7 Evaluasi .............................................................................................. 94
Bab 4 Penutup ................................................................................................. 103
4.1 Kesimpulan ......................................................................................... 103
4.2 Saran-Saran ......................................................................................... 103
Lampiran .......................................................................................................... 104
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Klinik Keperawatan Komunitas merupakan salah satu bentuk praktek
klinik keperawatan yang mengambil lahan praktek di masyarakat. Selama kurun waktu
5 minggu, mahasiswa berproses melakukan perawatan pada masyarakat dan keluarga
sebagai binaan dengan menerapkan proses keperawatan. Mahasiswa melakukan
pengkajian data dan bersama-sama masyarakat menentukan dan menyusun rencana
tindakan kemudian melakukan intervensi sesuai rencana serta mengevaluasi
keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan. Mengingat pentingnya kerja sama
antara mahasiswa dan masyarakat, maka dipandang perlu diadakan acara temu kenal.
Acara temu kenal atau pembukaan praktek klinik keperawatan komunitas antara
mahasiswa dengan tokoh masyarakat Desa Sempor, Kecamatan Sempor, merupakan
salah satu bentuk kegiatan yang mengawali dari praktek keperawatan komunitas.
Kegiatan temu kenal akan melibatkan perangkat kelurahan meliputi RW dan RT,
organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat lainnya.
Dari hasil pengkajian perawatan komunitas selama 1 minggu ditemukan, penyakit
yang pernah dialami 3 bulan terakhir yaitu batuk pileg ada 180 orang, sedangkan
riwayat penyakit terbanyak yaitu diare 107 orang. Selain itu ditemukan juga keluarga
perokok ada 554 kk (66%) dan yang tidak merokok ada 283 kk (34%). Demikina perlu
dilakukan musyawarah masyarakat desa yang pertama untuk menemukan solusi
permaslahan.
Dengan acara temu kenal tersebut, diharapkan terjadi suatu interaksi yang
memberikan kesan pertama dan selanjutnya saling menyadari bahwa diantara kedua
belah pihak perlu mengadakan kerja sama dalam mencapai tujuan.

1
2

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum:
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat di
wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut bersama
masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di
masyarakat
b. Tujuan khusus:
Setelah melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 2, mahasiswa
mampu:
1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat.
2. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama dengan
warga.
3. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah
kesehatan.
4. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga.
5. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yeng terdapat pada masyarakat.
6. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Asuhan Keperawatan Komunitas


2.1.1 Pengertian
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 2012;
Logan dan Dawkin,).
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. (Ruth B. Freeman .2013)
Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan
yang diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya meliputi
pengkajian, analisa data komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas, rencana
asuhan keperawatan komunitas, implementasi asuhan keperawatan komunitas dan
evaluasi asuhan keperawatan komunitas, dimana proses ini bervariasi dalam setiap
situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan (deliberative),
kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada klien (client focused),
interaktif (interactive) dan berorientasi pada kebutuhan komunitas (need-oriented).

3
4

2.1.2 Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas


Menurut ANA (American Nurses Association)
a. Asumsi
1) Sistem pemeliharaan yang kompleks.
2) Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
3) Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar
praktek penelitian.
4) Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.
5) Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.
b. Kepercayaan
1) Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.
2) Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
3) Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.
4) Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.
5) Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
6) Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang
lama.
7) Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.
8) Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara
mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.

2.1.3 Falsafah Keperawatan Komunitas


Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut,
maka dapat dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan
praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas,
keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap
pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan
komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan
5

peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu


kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia,
kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan
manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia
yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan
upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung
secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer
pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling
mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara
berkesinambungan dan terus-menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia
harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam
pelayanan kesehatan mereka sendiri.
6

Komunitas Dengan
Keluarga Sebagai Unit
Pelayanan Dasar.

MANUSIA

KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan (SEHAT-SAKIT)
Pencegahan.

LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social,
Cultural, Dan Spiritual.

Gambar 2.1 : Paradigma / Falsafah Keperawatan Komunitas


Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai
berikut :
1. Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti B sekumpulan individu / klien yang berada pada
lokasi atau B batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan
minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai
Tujuan.
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas,
Komunitas sebagaiklien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara
lain: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.
2. Kesehatan.
7

Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan


dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat
biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan
primer, sekunder dan tersier.

Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan : tujuan, sasaran dan strategi
intervensi keperawatan komunitas.

2.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas


2.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai
dengan kapasitas yang mereka miliki.
2.2.2 Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat dalam hal:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.
b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan.
d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.
f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan.
8

g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self


care).
h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.
i. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan
balita serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
j. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah
kesehatan.

2.3 Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.

2.3.1 Individu
Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri
sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga
lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

2.3.2 Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya
saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap
anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di sekitarnya.
9

2.3.3 Kelompok Khusus


Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan
pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3) Balita
4) Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin
lainnya.
2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1) Wanita tuna susila
2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1) Panti wredha
2) Panti asuhan
3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4) Penitipan balita
10

2.3.4 Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.
Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling
tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalan berinteraksi sesama
anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
2.4 Strategi
Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi :
1. Proses kelompok.
2. Pendidikan kesehatan.
3. Kerja sama (partnership).

2.5 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas


Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan
serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke
lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi).
Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan
adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.

2.5.1 Upaya Promotif


Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
11

c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan


d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks.

2.5.2 Upaya Preventif


Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun
kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

2.5.3 Upaya Kuratif


Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
12

2.5.4 Upaya Rehabilitatif


Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya.,
dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang maupun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.

2.5.5 Upaya Resosialitatif


Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita
Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi
meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai
masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang
mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau
batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

2.6 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas


Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai
lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah
kerja perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah
sebagai berikut:
13

2.6.1 Tahap Persiapan:


a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program
praktek.
b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah dan
kesehatan utama.
c. Penyusunan instrumen data.
d. Uji coba instrumen pengumpulan data.
e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan
program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.
f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader kesehatan
setempat.
g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi,
epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.
h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,
menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan
menyebarkan undangan.
i. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
2) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis
besar rencana kegiatan
3) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah
ditetapkan.
4) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan dari
instansi terkait.

2.6.2 Tahap Pelaksanaan:


a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan kelompok
kerja kesehatan.
14

b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja


kesehatan:
1) Pelatihan kader kesehatan
2) Penyuluhan kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
5) Kunjungan rumah (home health care)
6) Kerja bakti, daan lain-lain.
c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

2.6.3 Tahap Evaluasi:


a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian,
kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas.
b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan,
keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan
masalah.

2.7 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas


2.7.1 Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-langkah :
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi.
15

Gambar 2.2 : Tahapan Dalam Asuhan Keperawatan Komunitas

2.7.2 Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat


a. Tujuan pengorganisasian Komunitas :
Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya,
mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan
potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas dan di luar komunitas.
Pendekatan yang digunakan menggunakan prinsip, landasan dan langkah dasar
seperti tertera pada gambar 2.3
b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :
1. Persiapan :
a) Pengenalan komunitas
1) Pendekatan Jalur Formal
Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung jawab pada
wilayah komunitas dengan cara ;
1. Pengajuan proposal dan perijinan
2. Penjelasan tujuan dan program
 hasil : surat ijin/persetujuan
2) Pendekatan Jalur Informal
16

Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi


dengan melakukan pendekatan kepada :
1. Tokoh-tokoh masyarakat
2. Ketua RW, RT
3. Kader kesehatan
 Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan
dan partisipasi serta kontrak kerjasama.

Gambar 2.3 : Prinsip Pendekatan dalam Asuhan Keperawatan Komunitas

b) Pengenalan Masalah
Tujuan : untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh yang benar-
benar menjadi kebutuhan komunitas saai ini.
Tahap pengenalan masalah :
 Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data
1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran,
meliputi :
o Survey wilayah
o Survey populasi
o Survey masalah utama dan faktor penyebab
o Survey kebijakan program dan frasilitas layanan kesehatan.
o Survey potensi-potensi, sumber pendukung di komunitas.
17

2. Membuat instrument pengumpulan data.


a) Tabulasi Data:
1. Membuat table tabulasi data
2. Menghitung frekuensi distribusi
3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi
b) Analisa Data
1. Analisa Deskriptif
Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang diteliti.
2. Analisa Korelasi
Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau lebih
subvariabel yang diteliti dengan menggunkan perhitungan
statistik.
c) Perumusan Masalah
1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas yang
dikaji dengan berdasarkan hasil analisa data.
2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA
3. Formulasi : Problem, Etiologi, dan Data yang menyokong.
c) Penyadaran komunitas
1) Tujuan :
1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh komunitas
2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah
3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga
potensial dalam kegiatan pemecahan masalah.
2) Kegiatan :
Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya mini,
dengan langkah :
1. Penyajian data hasil survey
2. Diskusi kelompok :
a) Perumusan masalah dan faktor penyebab
18

b) Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk masalah, waktu,


tempat, penanggung jawab dan biaya)
c) Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari anggota
komunitas yang merupakan calon kader kesehatan yang bertanggung
jawabterhadap kegiatan yang direncanakan.
3. Penyajian hasil diskusi kelompok
4. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal, puskesmas.
2. Pelaksanaan
Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanankan dengan
melihat aktifitas kelompok kerja yang telah terbentuk melalui kerja sama dengan
aparat desa/kelurahan, puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :
a) Pelatihan Kader
b) Penyuluhan kesehatan
c) Pelayanan kesehatan langsung
d) Home care
e) Rujukan

Gambar 2.4 : Perawat Bekerja Bersama Masyarakat (Kader Kesehatan).


19

3. Evaluasi
Hal-hal yang harus dievaluasi :
a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan
b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)
c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan
d) Rencana tindak lanjut.

Gambar 2.5 : Siklus Pemberdayaan Masyarakat dalam Asuhan Keperawatan Komunitas

Perubahan ini dapat diamati seperti gambar di bawah ini:


Keterangan:

: Peran masyarakat
: Peran perawat

Gambar 2.6 : Peranan Perawat dan Masyarakat dalam Mencapai Tujuan Perawatan
Kesehatan Komunitas

Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar dari
pada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat. Atau dapat
digambarkan peralihan basarnya peran antara perawat dan masyarakat :
Tahapan Peran perawat Peran Masyarakat
20

•Pengenalan masyarakat +++ +

• Pengenalan masalah +++ ++

• Penyadaran masyarakat ++ +++

• Pelaksanaan + ++++

• Penilaian + ++++

• Perluasan + ++++

Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait


dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat
mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah
pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.
BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 Gambaran Umum


3.1.1 Sejarah Desa Sempor
Desa Sempor merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen. Desa ini terdiri dari 3 RW dan 22 RT dengan
total 2.878 KK pada tahun 2018. Desa Sempor terdiri dari pemukiman warga,
persawahan, perkebunan, dan daerah pegunungan.
Pada jaman dahulu Desa Sempor merupakanbendungan pada daerah
sungai jatinegara atau disebut juga sungai sempor dan sungai cicingguling,
yang mengalir dari utarake selatann dipegunungan serayuselatan dan beruara di
samudera hindia.Waduk sempor terletak 8 km disebelah utara kota gombong
waduk sempor berada diketinggian < 30meter diatas permukaan air
laut,meskipunberada diwilayah yang dekat dengan pantai waduk sempor
tergollong sejuk karena berada pada lokasi perbukitan yang masih alami.
Perbukitan waduk sempor diisi dengan ribuan pohon pinus. Adapun perbatasan
desa semporberada dibeberapa arah sebelah selatan dan timur perbatesan desa
dengan jati negara sedangkan sebelah barat perbatasan dengan desa tanjungseto
sebelah utara perbatasan dengan desa sampang dan kedung wringin.Pembagian
administratif kepala desa sempor hanya membawahi satu desa. Dan didesa
sempor terdapat 3 rukun warga yaitu:
1. Dukuh Petahunan RW 1
2. Dukuh Kali Putih RW 2
3. Dukuh KarangJoho RW 3

21
22

3.1.2 Denah wilayah Desa Sempor

3.1.3 Latar Belakang Desa Sempor sebagai wilayah praktek


Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model
pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan
mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang
lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan
kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan
kesehatan (Azrul Azwar, 2012) .
Keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan
yang dilakukan sebagai upaya dalam pencegahan dan peningkatan derajat
kesehatan masyarakat melalui pelayanan keperawatan langsung (direction)
terhadap individu, keluarga dan kelompok didalam konteks komunitas serta
perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan
mempertimbangkan masalah atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
mempengaruhi individu, keluarga serta masyarakat (Logan and Dawkin,
2013).
Berdasarkan tindak lanjut dari pendataan di Desa Sempor, didapatkan
rumusan masalah yang akan dijabarkan pada pertemuan Musyawatrah
Masyarakat Desa I (MMD I). Didalam Musyawarah tersebut kami akan
menjabarkan masalah lingkungan yang berhubungan dengan pengelolaan
sampah yang kurang baik dan benar, selain itu juga muncul masalah-masalah
kesehatan yaitu Hipertensi. Adapun program mahasiswa yang telah terlaksana
23

adalah Pengumpulan data khususnya kesehatan dan lingkungan warga Desa


Sempor melalui metode pengkajian tiap KK dan turut serta aktif dalam
perkumpulan-perkumpulan RT/RW mulai dari hari Selasa 17 april 2018
sampai hari sabtu 21 april 2018, dari jumlah total 3 RW, RW 01 dengan
jumlah KK 282 dengan yang terkaji 282 KK , RW 02 dengan jumlah KK 326
KK dengan yang terkaji ada 326 KK, RW 03 dengan jumlah 227 KK dengan
yang terkaji ada 227 KK.

3.1.4 Data Demografi


Jumlah seluruh KK di desa sempor 2018 dan jumlah kk warga desa
sempor RW 1 ada 282 kk (932 jiwa) ,RW 2 ada 326 KK (1.112 Jiwa) dan
RW 3 ada 227 KK (843Jiwa) jumlah keseluruhan warga desa sempor ada
835 KK (2.878 Jiwa).
3.1.6 Kondisi Geografis.
Secara geografis Desa sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen,
dilihat dari beberapa aspek tinjauan meliputi :
1. Iklim :
a) Curah hujan : 7 Mm.
b) Jumlah bulan hujan : 6 Bulan
c) Suhu rata-rata harian : 30 oC
d) Tinggi tempat : 161 kaki / 49 mdl.
e) Bentang Wilayah : Datar
2. Tipologi :
 Tidak
a) Desa kepulauan.
b) Desa pantai/pesisir  Tidak

c) Desa Sekitar hutan.  Tidak

d) Desa terisolir.  Tidak


e) Desa perbatasan dengan Kabupaten lain.  Tidak
24

3. Orbitasi :
a) Berada di Ibu Kota Kecamatan.  Ya
b) Jarak ke Ibu Kota Kecamatan.  0.5 Km.
c) Lama tempuh ke Ibu Kota Kecamatan.
 2 Menit.
d) Kendaraan umum ke Ibu Kota Kecamatan.
 Sepeda motor
e) Jarak ke Ibu Kota Kabupaten .
 24 Km.
f) Lama tempuh ke Ibu Kota Kabupaten.
 30 Menit
g) Kendaraan umum ke Ibu Kota Kabupaten
 Sepeda motor
4. Luas wilayah :
Luas wilayah desa sempor adalah: 138,8 Km2 terdiri dari berbagai jenis
tanah yang meliputi :
a) Tanah Sawah,
b) Tanah kering,
c) Tanah Basah,
d) Tanah Perkebunan dan
e) Tanah Hutan
25

3.2 HASIL PENGKAJIAN


3.2.1 DATA DEMOGRAFI

1. Data Jumlah KK Dan Jiwa


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil jumlah KK dan jumlah Jiwa oleh petugas kesehatan sebagai
berikut
NO INDIKATOR RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1 KK 282 326 227 835 kk
2 JIWA 932 1.112 843 2.878 jiwa

2. Jenis Kelamin
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil jumlah data jenis kelamin oleh petugas kesehatan sebagai berikut :
NO JENIS KELAMIN RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1 Laki- laki 493 551 406 1450 jiwa
2 Perempuan 439 561 437 1437 jiwa
TOTAL 2887 jiwa

Diagram 1.1.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis kelamin di Desa Sempor Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen

jenis kelamin

Perempu
an
Laki-
50%
laki
50%

Dari hasil pengkajian di Desa Sempor yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1450
jiwa (50%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 1437 jiwa (50 %)
26

3. Usia
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil Umur oleh petugas kesehatan sebagai berikut :
NO USIA RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1 0- 6bulan 3 10 4 17 jiwa
2 0-11 bulan 15 15 0 47 jiwa
3 1-3 tahun 48 53 25 126 jiwa
4 4-5 tahun 40 52 21 113 jiwa
5 6-11 tahun 86 121 68 275 jiwa
6 12- 25 tahun 178 269 214 727 Jiwa
7 26- 45 tahun 285 340 243 935 jiwa
8 46-59 tahun 97 96 141 334 jiwa
9 >60 tahun 80 156 94 330 jiwa
Total 2.887 jiwa

Diagram 1.1.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan usia di Desa Sempor Kecamatan Sempor
Kabupaten Kebumen

USIA
935
727

334 330
275
126 113
17 30

0- 6 bulan 7-11 bulan 1-3 tahun 4-5 tahun 6-11 tahun 12- 25 26- 45 46-59 >60 tahun
tahun tahun tahun

Dari hasil pengkajian di Desa Sempor yang berumur 0-6 bulan sebanyak 17 jiwa, 7-11
bulan sebanyak 30, 1-3 tahun sebanyak 126,4-5 tahun sebanyak 113, 6-11 sebanyak 275
jiwa, 12-25 sebanyak 727 jiwa, 26-45 tahun sebanyak 935 jiwa, 46-59 tahun sebanyak
334 jiwa, dan yang berumur >60 tahun sebanyak 330 jiwa.
27

3. Pendidikan
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil tentang data tingkat pendidikan oleh petugas kesehatan berikut :
NO PENDIDIKAN RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1 TK 38 17 5 60 jiwa
2 SD 279 647 462 1.388 jiwa
3 SMP 159 193 161 513 jiwa
4 SMA 269 152 121 542 jiwa
5 diploma/ s1 136 6 9 151 jiwa
6 tidak sekolah 12 40 34 86 jiwa
7 Belum sekolah 39 57 51 147 jiwa
Total 2.887 jiwa
Diagram 1.1.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

1388

513 542

151 86 147
60

TK SD SMP SMA diploma/ s1 tidak sekolah Belum sekolah

Dari hasil pengkajian di Desa Sempor dilihat dari tingkat pendidikan tk sebanyak 60
jiwa, SD sebanyak 1388 jiwa, SMP sebanyak 513 jiwa, SMA sebanyak 542 jiwa,
Diploma/S1 sebanyak 151 jiwa, tidak sekolah sebanyak 86 jiwa dan yang belum sekolah
sebanyak 147 jiwa.
28

4. Jenis Pekerjaan
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil data jenis pekerjaan oleh petugas kesehatan sebagai berikut :
PEKERJAAN RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
IRT 205 230 179 614 jiwa
mahasiswa /pelajar 235 205 213 653 jiwa
Bangunan / buruh 163 266 189 618 jiwa
Wiraswasta 139 92 108 339 jiwa
PNS 50 6 3 39 jiwa
Guru 62 3 1 66 jiwa
Pedagang 41 15 27 83 jiwa
Tidak bekerja 24 80 81 185 jiwa
Petani 13 39 42 94 jiwa
Total 2.887jiwa
Diagram 1.1.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis pekerjaan di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

jenis pekerjaan
614 653 618

339
185
66 83 94
39

Dari hasil pengkajian di Desa Sempor yang dilihat dari jenis pekerjaan menjadi IRT
sebanyak 614 jiwa, Mahasiswa 653 jiwa, Bangunan sebanyak 618 jiwa, Wiraswasta
sebanyak 339 jiwa, PNS sebanyak 39 jiwa, Guru sebanyak 66 jiwa, Pedagang sebanyak
83 jiwa, Tidak bekerja sebanyak 185 jiwa, dan yang Petani sebanyak 94 jiwa.
29

5. Jumlah Tempat Umum


Tempat RW1 RW2 RW3 JUMLAH
Balai desa 1 0 0 1 Tempat
Puskesmas 1Tempat
Rumah bidan 1 1 Tempat
Masjid 1 1 1 3 Tempat
Sekolah 2 2 1 5 Tempat
Home industri 1 1 Tempat
Karoke 1 1 Tempat
Total 13 Tempat
30

3.2.2 DATA KESEHATAN

1. Penyakit yang di derita 3 bulan terahir


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil data penyakit yang di derita 3 bulan terahir oleh petugas kesehatan
sebagai berikut :
PENYAKIT RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
ISPA 1 1 2 4 jiwa
Gatal 9 23 7 39 jiwa
Rematik 14 21 23 58 jiwa
Hipertensi 29 35 5 69 jiwa
Gula 11 6 6 23 jiwa
Jantung 7 5 3 15 jiwa
TBC 2 2 3 7 jiwa
Stroke 15 20 0 35 jiwa
Batuk pilek 38 114 28 180 jiwa
Diare 15 7 1 23 jiwa
Typoid 2 5 4 11 jiwa
Benjolan payudara 1 0 0 1 jiwa
Magh 4 4 jiwa
Migren 1 14 15 jiwa
Kolestrol 3 3 jiwa
Hemoroid 2 2 jiwa
Hipotensi 2 2 jiwa
Asma 4 1 5 jiwa
Hernia 1 1 jiwa
Demam 5 5 jiwa
Hepatitis 2 2 jiwa
Osteoporosis 1 1 jiwa
31

Gloukoma 1 1 jiwa
Katarak 1 1 jiwa
Stomatitis 1 1 jiwa
Total 508 jiwa

Diagram 1.1.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan penyakit 3 bulan terakhir di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

penyakit 3 bulan terakhir


Series1
180

58 69
39 23 35 23
4 15 7 11

15

4 5 5
3 2 2 2
1 1 1 1 1 1

Dari hasil pengkajian di Desa Sempor yang menderita ispa sebanyak 4 jiwa, gatal
sebanyak 49 jiwa, rematik sebanyak 58 jiwa, Hipertensi sebanyak 69, gula 23 jiwa,
jantung 15 jiwa, TBC 7 jiwa, Stroke 35 jiwa, batuk pilek 180 jiwa, Diare 23 jiwa,
Thypoid 11 jiwa. Dan data penyakit yang lain-lain seputar Benjolan sebanyak 1 jiwa,
Magh sebanyak 4 jiwa, Migren sebanyak 15 jiwa, Kolestrol sebanyak 3 jiwa, Hemoroid
sebanyak 2 jiwa, Hipotensi sebanyak 2 jiwa, Asma sebanyak 5 jiwa, Hernia sebanyak 1
32

jiwa, Demam sebanyak 5 jiwa, Hepatitis sebanyak 2 jiwa, osteoporosis sebanyak 1 jiwa,
Gloukoma sebanyak 1 jiwa, Katarak sebanyak 1 jiwa, Katarak 1 jiwa, Dan yang
menderita stomatitis sebanyak 1 jiwa.

2. Riwayat penyakit yang pernah di derita keluarga


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil data riwayat penyakit yang pernah di derita masyarakat sebagai
berikut :
PENYAKIT RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
DBD 3 3 4 10 jiwa
Hipertensi 33 43 7 83 jiwa
DM 15 5 13 33 jiwa
Typoid 18 41 12 71 jiwa
Malaria 0 0 1 1 jiwa
Cikungunya 0 2 1 3 jiwa
Diare 36 53 18 107 jiwa
TBC 4 1 4 9 jiwa
Jantung 1 0 0 1 jiwa
Batuk Pilek 3 12 15 jiwa
Kolestrol 1 0 2 3 jiwa
Rematik 11 7 18 jiwa
Kanker 1 0 0 1 jiwa
Stroke 2 0 2 4 jiwa
Anemia 0 2 2 jiwa
gloukoma 1 1 jiwa
Hepatitis 1 1 jiwa
Magh 1 8 9 jiwa
Ginjal 1 3 4 jiwa
Total 376 jiwa
33

Diagram 1.1.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan riwayat penyakit di Desa Sempor


Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

riwayat penyakit
107
83 71
33
10 1 3 9

DBD Hipertensi DM Typoid Malaria Cikungunya Diare TBC

18
15
9
3 4 4
1 1 2 1 1

Dari hasil pengkajian di Desa Sempor yang mempunyai riwayat penyakit seperti DBD
sebanyak 10 jiwa, Hipertensi sebanyak 83 jiwa, DM sebanyak 33 jiwa, Thypoid
sebanyak 71 jiwa, Malaria sebanyak 1 jiwa, Cikungunyah sebanyak 3 jiwa, Diare
sebanyak 107 jiwa, TBC sebanyak 9 jiwa.

3. Adanya keluarga yang menderita batuk berdahak >2 minggu disertai satu atau lebih
gejala :batuk berdarah,BB menurun demam lebih dari 1 bulan.
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Adanya keluarga yang menderita batuk berdahak >2 minggu
disertai satu atau lebih gejala sebagai berikut :
No Batuk berdahak >2 RW 1 RW 2 RW 3 Jumlah
minggu
Ya 5 9 5 19 jiwa
Tidak 927 1.103 838 2.868jiwa
Total 2.887 jiwa
34

Diagram 1.1.7 Distribusi Frekuensi berdasarkan tanda dan gejala TBC di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

tanda dan gejala TBC


2%

Ya
Tidak
98%

Dari hasil pengkajian di Desa Sempor yang menderita batuk berdahak >2minggu disertai
satu atau lebih gejala : batuk darah, BB menurun, berkeringat dimalam hari tanpa
kegiatan fisik, dan demam lebih dari 1 bulan ya 19 jiwa (2%) dan yang tidak ada 2.868
jiwa (98%).

4. Adanya keluarga yang pernah didiagnosis menderita TBC


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Adanya keluarga yang pernah didiagnosis menderita TBC
sebagai berikut :
Pernah RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
didiagnosis TBC
Ya 4 1 4 9 jiwa
Tidak 928 1.111 839 2.878 jiwa
Total 2.887 jiwa
35

Diagram 1.1.8 Distribusi Frekuensi berdasarkan riwayat TBC di Desa Sempor Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen

keluarga yang pernah didiagnosa TBC

Ya
2%

Tidak
98%

Dari hasil pengkajian di Desa Sempor keluarga yang pernah di diagnose TBC ya 9 jiwa
(2%) dan yang tidak pernah di diagnose TBC ada 2.878 jiwa(98%).

5. Adanya keluarga yang saat ini ada yang didiagnosis menderita TBC
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Adanya keluarga yang saat ini ada yang didiagnosis menderita
TBC sebagai berikut :
Saat ini didiagnosis RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
menderita TBC
Ya 2 2 3 7 jiwa
Tidak 930 1.110 840 2.880 jiwa
Total 2.887 jiwa

Diagram 1.1.9 Distribusi Frekuensi berdasarkan keluarga yang saat ini menderita TBC di
Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

1%

Ya
Tidak
99%
36

Dari hasil pengakajian keluarga yang saat ini di diagnosa TBC ada 7 jiwa (1%) dan yang
tidak di diagnosa TBC ada 2.880 jiwa (99%).

6. Adanya keluarga yang menderita TBC apa rutin minum obat secara teratur selama 6
bulan
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Adanya keluarga yang menderita TBC apa rutin minum obat
secara teratur selama 6 bulan
sebagai berikut :
Apa minum obat TBC secara RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
teratur selama 6 bulan
Ya 2 2 3 7 jiwa
Tidak 0 0 0 0 jiwa
Total 7 jiwa
Diagram 1.2.0 Distribusi Frekuensi berdasarkan penderita TBC yang patuh obat di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Tidak
0%

Ya
100%

Dari hasil pengakajian keluarga yang patuh minum obat TBC ya 7 jiwa (100%) dan
yang tidak patuh minum obat TBC ada 0 jiwa (0%).
37

7. Apakah penderita TBC pernah putus obat


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data penderita TBC pernah putus obat sebagai berikut :

Penderita TBC pernah putus obat RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH


Ya 0 0 0 0 jiwa
Tidak 2 2 3 7 jiwa
Total 7 jiwa
Diagram 1.2.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan penderita TBC yang putus obat di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Putus Obat Klien TB

Ya
0%
Tidak
100%

Dari hasil pengakajian keluarga penderita TBC yang pernah putus obat ada 0 jiwa (0%)
dan yang tidak pernah putus obat ada 7 jiwa (100%).

8. Keluarga Pernah menderita Hipertensi


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Pernah menderita Hipertensi sebagai berikut :
Pernah Menderita RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
Ya 29 35 5 69 jiwa
Tidak 903 1077 838 2.818jiwa
Total 2.887 jiwa
38

Diagram 1.2.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan keluraga yang menderita hipertensi di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Ya Tidak
0%

100%

Dari hasil pengakajian keluarga yang pernah didiagnosa HT ada 69 jiwa (9%) dan tidak
pernah didiagnosa HT ada 2.818 jiwa (91%).

9. Penderita hipertensi minum obat hipertensi secara teratut


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Minum obat hipertensi sebagai berikut :
Minum obat RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
Ya 0 0 0 0 jiwa
Tidak 29 35 5 69 jiwa
Diagram 1.2.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan penderita hipertensi yang minum obat
hipertensi di Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

minum obat hipertensi

Ya
0%

Tidak
100%

Dari hasil pengakajian keluarga patuh minum obat HT ada 0 jiwa (0%) dan yang tidak
patuh minum obat hippertensi ada 69 jiwa (100%).
39

10. Anggota keluarga yang merokok


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Warga yang merokok sebagai berikut :
Warga yang RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
merokok
Ya 164 228 162 554 jiwa
Tidak 119 98 66 283 jiwa
Total 837 jiwa
Diagram 1.2.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan keluraga yang merokok di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Tidak
34%
Ya
66%

Dari hasil pengakajian anggota keluarga perokok ada 554 kk (66%) dan yang tidak
merokok ada 283 kk (34%).

3.2.3 LINGKUNGAN FISIK

1. Tersedia Sarana Air Bersih di lingkungan rumah


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Sarana Air Bersih sebagai berikut :
Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
Ya 280 327 228 835 jiwa
Tidak 2 0 0 2 jiwa
Total 837 jiwa
40

Diagram 1.2.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan kesedian air bersih di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Tidak
0%

Ya
100%

Dari hasil pengakajian keluarga yang memiliki sumber air bersih ada 835 kk (100 %) dan
yang tidak memiliki sumber ada 2 kk (0%).

2. Sumber air untuk kebutuhan sehari-hari


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Sumber air sebagai berikut :
Sumber air RW 1 RW2 RW3 JUMLAH
PAM 230 300 177 704kk
SUMUR 53 17 53 123kk
Air sungai 2 0 0 2kk
Air Mineral 0 8 0 8kk
Total 837 kk
Diagram 1.2.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan sumber air bersih di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Sumur Air Air
15% sungai Mineral
0% 1%

PAM
84%

Dari hasil pengkajian keluarga yang menggunakan sumber air PAM ada 704 kk (84%),
sumur ada 123 kk (15%), air sungai ada 2 kk (0%) dan air mineral ada 8 kk ( 1%).
41

3. Tempat penampung Air sementara


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Penampungan Air sebagai berikut :
No Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1. Bak 201 309 202 708 kk
2. Gentong 16 6 11 33 kk
3. Ember 65 17 14 96 kk
Total 837kk
Diagram 1.2.7 Distribusi Frekuensi berdasarkan penampungan sumber air bersih di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Bak Gentong Ember


11%
4%

85%

Dari hasil pengkajian keluarga yang menggunakan tempat penampungan air BAK ada
708 kk (85%), ember ada 96 kk (11%), dan menggunakan gentong ada 33 kk (4%).

4. Lama pengurasan tempat penampung air


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Lama pengurasan air sebagai berikut :
NO Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1. 3x/hari 115 98 36 252kk
2. Seminggu sekali 107 199 158 464kk
3. 2 minggu sekali 60 28 8 116kk
4 Tidak sama sekali 0 0 5 5kk
Total 837kk
42

Diagram 1.2.8 Distribusi Frekuensi berdasarkan lama pengurasaan di Desa Sempor


Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

12% 1% 3x/hari

30% Seminggu
sekali
2 minggu
57% sekali
Tidak sama
sekali

Dari hasil pengkajian, keluarga menguras tempat air menguras 3x/hari ada 252 kk (30%),
seminggu sekali ada 464 kk (57%), menguras dua minggu sekali 96 kk (12%), dan yang
tidak menguras sama sekali ada 5 kk (1%).

5. Kebiasaan membuangan sampah


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Pembuangan sampah sebagai berikut :
No Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1 Sungai 23 20 9 52kk
2 Pekarangan 32 115 96 219kk
3 Tempat Khusus 54 10 4 68kk
4 Kubangan 16 31 21 68kk
5 Dibakar 169 151 134 430kk
Total 837kk
43

Diagram 1.2.9 Distribusi Frekuensi berdasarkan pembuangan sampah di Desa Sempor


Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

6%
Sungai

27% Pekarangan
Tempat Khusus
51%
Kubangan
8% Dibakar
8%

Dari hasil pengkajian keluarga didapatkan hasil keluarga membuang sampah dengan cara
dibakar 430 kk (51%), di karangan 219 kk (27%), di tempat sampah khusus 68 kk (8%),
di kubangan 68 kk (8%), dan di sungai 52 kk (6%).

6. Apakah Ventilasi atau jendela rumah di buka setiap hari


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data membuka ventilasi sebagai berikut :
No Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1 Selalu 200 220 163 584kk
2 Kadang2 80 99 54 234kk
3 Tidak pernah 2 7 10 19kk
Total 837kk
44

Diagram 1.3.0 Distribusi Frekuensi berdasarkan kebiasaan membuka ventilasi rumah di


Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

2%

28% Selalu
Kadang2

70% Tidak pernah

Dari hasil pengkajian keluarga didapatkan hasil keluarga yang selalu membuka jendela
584 kk (70%), kadang-kadang 234 kk (28%), tidak pernah 19 kk (2%).

7. Memiliki Jamban Keluarga


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Jamban Keluarga sebagai berikut :
Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
Ya 278 307 221 813kk
Tidak 4 17 3 24kk
Total 837kk
45

Diagram 1.3.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan kesediaan jamban keluarga di Desa


Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

3%

Ya
Tidak
97%

Dari hasil pengkajian keluarga yang mempunyai dan memanfaatkan jamban ada 813 kk
(97%), tidak 24 kk (3%).

8. Anggota keluarga yang BAB di sungai


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang masih BAB di sungai sebagai berikut :
Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
Ada 4 23 6 33kk
Tidak 278 303 221 804kk
Total 837 kk
Diagram 1.3.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan keluarga dengan BAB disungai di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

4%

Ada
Tidak
96%

Dari hasil pengkajian keluarga didapatkan hasil keluarga yang BAB di sungai ada 33 kk
(4%), dan yang tidak BAB di sungai ada 804 kk (96%).
46

9. Jenis Jamban keluarga


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Jenis Jamban sebagai berikut :
Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
Cemplung 0 4 11 15kk
Plengsengan 266 290 200 763kk
Leher angsa 12 16 5 33kk
Sungai 4 16 6 26kk
Total 837kk
Diagram 1.3.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis jamban di Desa Sempor Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen

4% 3%
2% Cemplung
Plengsengan
Leher angsa
91%
Sungai

Dari hasil pengkajian keluarga didapatkan hasil yang mempunyai jenis jamban cemplung
ada 15 kk (2%), plengsengan 763 kk (91%), leher angsa 33 kk (4%), dan sungai 26 kk
(3%).

10. Jarak Septiktank dengan sumber air bersih


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Jarak Sepiteng sebagai berikut :
Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
5 meter 135 75 145 355kk
10 meter 96 68 38 212kk
>10meter 47 185 39 271kk
Total 837kk
47

Diagram 1.3.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan jarak spiteng dengan sumber air di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

>10meter
33%
5 meter
43%

10 meter
24%

Dari hasil pengkajian keluarga didapatkan hasil jarak sepiteng dengan keluarga yang
berjarak 5 meter ada 355 kk (43%), jarak 10 meter 212 kk (24%), jarak > 10 meter 271
kk (33%).

11. Keluarga Memiliki kandang ternak


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Memiliki kandang ternak sebagai berikut :
Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
Ya 102 200 150 454kk
Tidak 180 126 77 383kk
Total 837kk

Diagram 1.3.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan keluarga jumlah kandang ternak di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Tidak Ya
46% 54%

Dari hasil pengkajian keluarga didapatkan hasil keluarga yang mempunyai kandang
ternak ada 454 kk (54%), dan tidak punya 383 kk (46%).
48

12. Posisi Kandang Ternak


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Posisi Kandang Ternak sebagai berikut :
Kategoori RW 1 RW RW 3 JUMLAH
Didalam 3 12 1 16kk
Diluar 99 188 149 438kk
Total 454kk
Diagram 1.3.7 Distribusi Frekuensi berdasarkan posisi kandang ternak di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Didalam
4%

Diluar
96%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data posisi kandang ternak desa sempor yang
berada didalam rumah sebanyak 16 (4%) dan yang berada diluar rumah sebanyak 438
(96%).
13. jarak kandang ternak dengan rumah
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data jarak kandang ternak dengan rumah sebagai berikut :
Kategoori RW 1 RW RW 3 JUMLAH
1 meter 9 15 28 52kk
2meter 41 56 77 181kk
>2 meter 52 124 45 221kk
Total 454 kk
49

Diagram 1.3.8 Distribusi Frekuensi berdasarkan jarak kandang ternak di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

1meter 2meter >2meter


11%

49%
40%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan jarak kandang ternak dengan rumah di desa
sempor yang berjaral 1meter sebanyak 52 kk(11%) 2 meter 181 kk(40%) dan >2meter
(49%)
50

3.2.4 PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

1.pernah mendapat penyuluhan kesehatan dari tenaga kesehatan


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang pernah mendapat penyuluhan kesehatan dari tenaga
kesehatan sebagai berikut :
Kategoori RW 1 RW RW 3 JUMLAH
Ya 84 216 167 467kk
Tidak 198 110 60 370kk
Total 837kk
Diagram 1.3.9 Distribusi Frekuensi berdasarkan yang pernah dapat penyuluhan di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Tidak
44% Ya
56%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang pernah mendapatkan
penyuluhan dari tenaga kesehatan sebanyak 467 (56%) dan yang tidak pernah mendapatkan
penyuluhan dari tenaga kesehatan sebanyak 370 (44%)

2. Berapa kali mendapat penyuluhan kesehatan


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data berapa kali mendapat penyuluhan kesehatan sebagai berikut :
Kategoori RW 1 RW RW 3 JUMLAH
1x 56 187 111 354kk
2x 28 29 56 113kk
Total 467kk
51

Diagram 1.4.0 Distribusi Frekuensi berdasarkan frekuensi penyuluhan di Desa Sempor


Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

2x
24%

1x
76%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang pernah mendapatkan
penyuluhan sebanyak 1x ada 354 (76%) dan yang mendapatkan penyuluhan sebanyak 2x
ada 113 (24%)

3. Penyuluhan penyakit yang pernah di dapatkan


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data penyuluhan penyakit yang pernah di dapatkan sebagai berikut :
No Kategori RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
1 DBD 39 60 64 163jiwa
2 Asma 7 0 1 8 jiwa
3 Diabetes 3 3 20 26 jiwa
4 Hipertensi 25 51 60 136 jiwa
5 TBC 4 6 7 17 jiwa
6 Typhoid 1 19 10 30 jiwa
7 HIV 7 4 2 13 jiwa
8 DLL :
9 Malaria 1 1 jiwa
10 Sampah 3 3 jiwa
11 IVA 1 1 jiwa
Total 398 jiwa
52

Diagram 1.4.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis penyuluhan di Desa Sempor


Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

jenis penyuluhan
163
136

26 30
8 17 13
1 3 1

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang mendapat penyuluhan
tentang DBD sebanyak 163 orang, Asma 8 orang, DM 26 orang, Hipertensi 136 orang,
TBC 17orang, Thypoid 30 orang, HIV 13 orang,DLL malaria 1, sampah 3 dan IVA 1

4. Selalu mencuci tangan sesudah dan sebelum makan ,setelah BAB dan mengelola
makanan
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamatan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data selalu mencuci tangan sesudah dan sebelum makan ,setelah BAB
dan mengelola makanan sebagai berikut
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 JUMLAH
Ya 275 315 221 814kk
Tidak 7 11 5 23kk
Total 837kk
53

Diagram 1.4.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan kebiasaan hand hygiene di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Tidak
3%

Ya
97%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang kebiasaan mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan sebanyak 814 (%) orang dan yang tidak kebiasaan
mencuci tangan sebanyak 23 (%) orang

5. Anggota keluarga ada yang terdiagnosis menderita gangguan jiwa berat (skizofrenia)

Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang Terdiagnosis menderita gangguan jiwa berat (skizofrenia)
sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 JUMLAH
Ya 4 5 3 12 jiwa
Tidak 930 1.106 843 2.877jiwa
Total 2.887jiwa
54

Diagram 1.4.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan jumlah gangguan jiwa di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

jumlah penderita gangguan jiwa


RW 3
25% RW 1
33%

Rw 2
42%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang pernah mengalami
gangguan jiwa sebanyak 10 1(%) orang dan yang tidak pernah mengalami gangguan jiwa
sebanyak 2.877 (99%) orang

6. Penderita gangguan jiwa rutin meminum obat


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Penderita gangguan jiwa berat rutin minum obat sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 JUMLAH
Ya 0 2 2 4 jiwa
Tidak 4 3 1 8 jiwa
Total 10 jiwa
55

Diagram 1.4.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan penderita yang patuh minum obat di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

ya
33%
tidak
67%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor pada penderita gangguan
jiwa yang rutin minum obat sebanyk 5 orang (50%), sedangkan yang tidak rutin minum
obat sebanyak 5 orang (50%)
56

3.2.5 KOMUNIKASI

1. Pertemuan RT/RW diingatkan pentingnya menjaga kesehatan

Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil tentang penyuluhan dalam Pertemuan RT/RW sebagai berikut :
No Kategori RW 01 RW 02 RW 03 Jumlah
1 Selalu 92 0 101 195kk
2 Kadang-Kadang 167 15 109 293kk
3 Tidak pernah 23 309 17 349kk
Total 837kk
Diagram 1.4.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan pertemuan RT/RW di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

23%
Selalu
42%
Kadang-Kadang
Tidak pernah
35%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor pada saat pertemuan RT/RW
selalu diingatkan tentang petingnya menjaga kesehatan sebanyak 195 (23%), kadang-
kadang 293 (35%) dan yang tidak pernah sebanyak 349( 42%)
57

2. Darimana keluarga menerima Informasi Kesehatan

Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang Menerima Informasi Kesehatan sebagai berikut :
No Kategori RW 01 RW 02 RW 03 Jumlah
1 TV 239 262 64 406kk
2 Radio 17 10 1 28kk
3 HP 33 15 10 58kk
4 Koran/Majalah 2 1 1 4kk
5 Penyuluhan 29 10 68 107kk
6 Puskesmas/Posyandu 22 30 162 214kk
7 Edaran Desa 4 0 2 6kk
8 Papan pengumuman 1 13 0 14kk
Desa
Total 837kk
Diagram 1.4.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan media informasi didapatkan di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

media informasi
406

214
58 107
28 4 6 14

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang menerima informasi
tentang kesehatan dari TV sebanyak 406 jiwa dari radio 28 jiwa dari HP 58 dari koran
/majalah 4 jiwa dari penyuluhan 107jiwa dari puskesmas atauposyandu 214 jiwa dari
edaran desa 6 jiwa dan yang mendapat papan pengumuman RW/Desa 14 jiwa.
58

3.2.6 KESELAMATAN DAN TRANSPORTASI

1. Anggapan keluaraga perluny adanya Tenaga Terlatih

Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang memerlukan Tenaga Terlatih sebagai berikut :
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 JUMLAH
Ya 280 301 214 797kk
Tidak 2 25 13 40kk
Total 837kk
Diagram 1.4.7 Distribusi Frekuensi berdasarkan perlunya tenaga terlatih di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Tidak
5%

Ya
95%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor warga yang mengatakan
perlu adanya tenaga kesehatan yang mengatakan iya ada 797kk (95%) dan yang
mengatakan tidak 40kk (5%)
59

2. Anggapan keluarga perlunrnya diadakan Simulasi Bencana

Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang mengatakan perlu adanya Simulasi Bencana sebagai berikut :
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 JUMLAH
Ya 281 300 198 796kk
Tidak 1 5 29 51kk
Total 837kk
Diagram 1.4.8 Distribusi Frekuensi berdasarkan perlunya simulasi bencana di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Tidak
4%

Ya
96%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor warga yang mengatakan
perlu melakukan simulasi bencana yang mengatakan iya ada 796kk (96%) dan yang
mengatakan tidak 51kk (4%)
60

3.2.7 PELAYANAN KESEHATAN

1. Apakah ada anggota keluarga ,Wanita yang berstatus menikah dan tidak hamil atau
anggota keluarga laki-laki berstatus usia menikah >10 tahun

Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Wanita yang berstatus menikah dan tidak hamil atau anggota
keluarga laki-laki berstatus usia menikah >10 tahun sebagai berikut :

Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 JUMLAH
Ya 173 192 110 475kk
Tidak 109 134 117 362kk
Total 837kk
Diagram 1.4.9 Distribusi Frekuensi berdasarkan wanita yang produktif dan tidak hamil di
Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

Ya Tidak

49%
51%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor bahwa keluarga yang
berstatus menikah usia 10-54 tahun dan tidak hamil sebanyak 475 kk (47%) dan yang tidak
berstatus menikah di usia 10-54 dan tidak hamil sebanyak 362 kk (53%)`
61

2. Apakah ada anggota keluarga yang mengikuti Program KB

3. Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data warga yang mengikuti Program KB sebagai berikut :

kategori RW 1 Rw 2 RW 3 JUMLAH
Ya 143 150 93 386 jiwa
Tidak 30 42 17 89 jiwa
Total 475 jiwa
Diagram 1.5.0 Distribusi Frekuensi berdasarkan program KB keluarga di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

46% Ya

54% Tidak

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang menggunakan alat
kontrasepsi sebanyak 386 jiwa (46%) dan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
sebanyak 89 jiwa(54%)
62

4. Alat Kontrasepsi yang di gunakan

Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang menggunakan Alat Kontrasepsi sebagai berikut :
No Kategori RW 01 RW 02 RW 03 Jumlah
1 IUD 5 1 3 9jiwa
2 Susuk 13 9 8 30jiwa
3 Kondom 4 2 2 8jiwa
4 Pil 2 1 2 5jiwa
5 Suntik 107 122 71 389jiwa
6 MOW 12 15 7 34jiwa
Total 475jiwa
Diagram 1.5.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis KB di Desa Sempor Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen

Jenis KB

389

30 34
9 8 5

IUD Susuk Kondom Pil Suntik MOW

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang menggunakan alat
kontrasepsi jenis IUD sebanyak 9 jiwa suntik 389 jenis, jenis susuk 30 jiwa , jenis kondom
8 jiwa , jenis pil 5 jiwa dan jenis Mow( KB permanen ) sebanyak 34 jiwa
63

5. Anggota keluarga memiliki Jaminan kesehatan


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Jaminan kesehatan sebagai berikut :

kategori RW 1 Rw 2 RW 3 JUMLAH
Ya 235 301 178 716 kk
Tidak 47 25 49 121 kk
Total 837 kk
Diagram 1.5.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan jaminan kesehatan keluarga di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Tidak
14%

Ya
86%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor yang memiliki jaminan
kesehatan sebanyak 716 jiwa (86%) dan yang tidak memiliki jaminan kesehatan sebanyak
121 (14%)

6. Anggota keluarga yang sedang hamil


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Wanita sedang hamil sebagai berikut :
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 5 8 6 19 jiwa
Tidak 168 184 104 456 jiwa
Total 475 jiwa
64

Diagram 1.5.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan jumlah ibu hamil dan post partum di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

ya tidak

22%

78%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor bahwa dalam keluarga yang
sedang hamil maupun sebanyak 19 jiwa (2%) dan yang tidak sedang hamil maupun
melahirkan sebanyak 456 jiwa (94%).

7. Melakukan Pemeriksaan ANC


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang melakukan Pemeriksaan ANC sebagai berikut :
Kategori RW 01 RW 02 RW 03 Jumlah
3x 0 1 1 2 jiwa
4x 3 3 0 6 jiwa
8x 2 4 5 11jiwa
Total 19 jiwa
65

Diagram 1.5.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan pemerikaan ANC di Desa Sempor


Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

3x 4x 8x

10%

32%
58%

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan ANC sebanyak 3x (10%) : 2 jiwa , yang melakukan pemeriksan 4x sebanyak
6jiwa (32%) yang melakukan pemeriksaan sebanyak 8x sebanyak 11 jiwa (58%)

8. Kelas Ibu Hamil di desa


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data ibu hamil yang mengikuti Kelas Ibu Hamil sebagai berikut :
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 0 0 0 0jiwa
Tidak 5 8 6 19jiwa
Diagram 1.5.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan adanya kelas ibu hamil di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

kelas ibu hamil


0%
ya
100% tidak

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor kesediaan kelas ibu hamil
responen mengatakan tidak mengikuti kelas ibu hamil 14 jiwa (100 %)dan yang
mengatakan mengikuti kelas ibu hami 0 jiwa (0 %)
66

9. Penyuluhan yang sudah diberikan kepada ibu hamil dan post partum
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Penyuluhan yang sudah diberikan sebagai berikut :
a. Ibu Hamil
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Nutrisi 0 0 0 0
Persiapan 0 0 0 0
Persalinan
Senam Ibu 0 0 0 0
hamil
Total
Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor ibu hamil yang
pernah mendapatkan penyuluhan tentang nutrisi 0 jiwa ,tentang persiapan persalinan 0 jiwa
dan tentang senam ibu hamil sebanyak 0 jiwa.
b. Ibu post partum
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Nutrisi 2 1 0 3 jiwa
Senam ibu 0 0 0 0 jiwa
nifas
Penkes untuk 2 1 0 3 jiwa
ibu baru
melahirkan
Total 6jiwa
67

Diagram 1.5.8 Distribusi Frekuensi berdasarkan penyuluhan ibu nifas di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

penyuluhan ibu nifas


3,5

2,5

1,5

0,5

0
nutrisi senam ibu nifas penkes ibu nifas

Berdasarkan pengkajian diatas didapatkan data didesa sempor ibu nifas yang pernah
mendapatkan penyuluhan tentang nutrisi ibu nifas senabyak 3 jiwa, tentang senam ibu nifas
0 jiwa danpenkesuntuk ibu baru melahirkan sebanyak 3 jiwa

10. Apakah ada pantangan makan untuk ibu melahirkan


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil tentang penyulah tentang penyuluhan oleh petugas kesehatan
sebagai berikut :
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya (Ngadem/nganyeb) 3 2 0 5jiwa
Tidak 1 0 0 1jiwa
Total 6 jiwa
68

Diagram 1.5.8 Distribusi Frekuensi berdasarkan tardisi ngadem di Desa Sempor Kecamatan
Sempor Kabupaten Kebumen

tradisi ngadem
17%
ya
tidak
83%

Dari hasil pengkajian, di desa sempor didapatkan data ada yang ngadem/nganyeb
sebanyak 5 jiwa ( 83 %)dan yang tidak 1 jiwa(17%)

11. Ibu hamil melahirkan di fasilitas kesehatan


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan hasil tentang penyulah tentang penyuluhan oleh petugas kesehatan
sebagai berikut :
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 4 2 0 6 jiwa
Tidak 0 0 0 0 jiwa
Total 6 jiwa
Diagram 1.5.9 Distribusi Frekuensi berdasarkan keluarga yang melahirkan difalkes di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

melahirkan di faskes
22%
ya
tidak
78%

Dari hasil pengkajian, di desa sempor didapatkan data ibu yang melahirkan di fasilitas
yankes sebanyak 100 % atau 6jiwa, yang tidak 0 % atau 0 jiwa.
69

12. Adanya balita dalam anggota keluarga dan Balita aktif di posyandu
Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Balita yang aktif di posyandu sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 34 70 19 123 jiwa
Tidak 6 6 23 35 jiwa
Total 158jiwa
Diagram 1.6.0 Distribusi Frekuensi berdasarkan balita yang aktif di posyandu di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

ya tidak

22%

78%

Dari hasil pengkajian, di desa sempor didapatkan data balita yang aktif di posyandu
sebanyak 79% atau 123 anak , yang tidak 22% atau 35 anak.

13. Jika tidak aktif posyandu, alasannya apa

Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang tidak aktif posyandu sebagai berikut :
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Malas 3 5 3 11 jiwa
Jarak 0 1 16 17 jiwa
Repot 3 0 4 7 jiwa
Total 35jiwa
70

Diagram 1.6.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan alasan balita yang tidak aktif di posyandu
di Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

alasan tidak aktif posyandu

repot
malas
21% malas
32%
jarak
jarak
47% repot

Dari hasil pengkajian, di desa sempor didapatkan data alasan tidak aktif posyandu dengan
alasan malas 11 jiwa(32%), jarak 17 jiwa (47%) dan repot 7 jiwa (21%).

14. Penyuluhan yang pernah diberikan di posyandu


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Penyuluhan yang pernah diberikan di posyandu sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Diare 1 3 14 18 jiwa
Kejang demam 0 28 12 40 jiwa
Thypoid 0 0 5 5 jiwa
ASI 11 30 55 96 jiwa
Mp ASI 12 20 23 55 jiwa
Total 214 jiwa
71

Diagram 1.6.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan penyuluhan kesehatan balita di posyandu


di Desa Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

penkes di posyandu

96

55
40

18
5

Diare Kejang demam Thypoid ASI Mp ASI

Dari hasil pengkajian, di desa sempor didapatkan data penyuluhan yang telah diberikan
tentang diare 18 jiwa, tentang kejang demam40 jiwa , tentang typoid 5 jiwa, tentang ASI
96 jiwa dan tentang MP ASI 55 jiwa.

15. Bayi usia 0-6bln di berikan ASI Eksklusif


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data balita yang selama 6 bulanASI Eksklusif sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 3 10 4 17 balita
Tidak 0 0 0 0balita
Total 17 balita
72

Diagram 1.6.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan pemberian ASI ekslusif di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

asi eklusif
0%

Ya
Tidak
100%

Dari hasil pengkajian, di desa sempor didapatkan bayi usia 0-6 bulan yang diberikan ASI
Esklusif sebanyak17 anak (100%),dan yang tidak sebanyak 0(0%)

16. Apakah 1bulan terahir di lakukan pemantauan tumbuh kembang balita


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang melakukan Pemantauan tumbuh kembang balita sebagai
berikut :
Kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 24 70 33 123balita
Tidak 16 10 9 35balita
Total 158balita
Diagram 1.6.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan pemantauan balita di Desa Sempor
Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen
Tidak
22%

Ya
78%

Dari hasil pengkajian, pemantauan pertumbuhan balita di desa sempor didapatkan hasil
sebanyak 78% atau 123 kk iya, 22% atau 35 kk tidak.
73

17. Apakah lansia aktif mengikuti Posyandu Lansia


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data yang mengikuti Posyandu Lansia sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 0 0 37 37jiwa
Tidak 80 156 57 293jiwa
Total 330jiwa
Diagram 1.6.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan lansia yang aktif di posyandu di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

IKUT POSYANDU LANSIA

ya
0%

tidak
100%

Dari hasil pengkajian, di desa sempor didapatkan data lansia yang aktif posyandu sebanyak
10% atau 37 jiwa aktif, tidak aktif posyandu 293jiwa (90 %)

18. Jika tidak mengikuti posyandu lansia, alasannya apa


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data alasan tdak mengikuti lansia sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Malas, tidak 34 83 25 108jiwa
tertarik
Jarak 68 98 48 203jiwa
Kondisi Fisik 6 8 6 19jiwa
Total 330jiwa
74

Diagram 1.6.7 Distribusi Frekuensi berdasarkan lansia yang tidak aktif di posyandu di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

alasan tidak ikut lansia

6%
33% malas
jarak
61%
kondisi fisik

Dari hasil pengkajian, di desa sempor lansia yang tidak aktif posyandu beralasan karena
malas 108 lansia (33%), jarak 203 lansia (61%) dan 19 lansia (6%)

19. Penyakit yang pernah di Lansia


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data Penyakit Lansia yang pernah di derita sebagai berikut :

kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Hipertensi 7 26 10 43 jiwa
Asam Urat 4 17 22 43 jiwa
TBC 1 1 0 2 jiwa
DM 0 0 3 3 jiwa
Asma 2 0 0 2 jiwa
Kolesterol 0 0 2 2 jiwa
osteoporosis 1 0 0 1 jiwa
stroke 0 0 1 1 jiwa
vertigo 0 0 1 1 jiwa
DBD 0 0 1 1 jiwa
Total 99jiwa
75

Diagram 1.6.8 Distribusi Frekuensi berdasarkan penyakit lansia di Desa Sempor


Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

penyakit yang biasa diderita lansia


43 43

2 3 2 2 1 1 1 1

Dari hasil pengkajian, di desa sempor penyakit yang diderita lansia sebanyak : Hipertensi
43 , Asam urat 43, TBC 2 , DM 3, Asma 2, kolestrol 2,ostteoporosis 1, stroke 1, vertigo 1
, DBD 1.
76

3.2.8 POLITIK DAN PEMERINTAHAN

1. Adakah Kelompok Pengawas minum obat pasien TBC


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data adanya Pengawas minum obat pasien TBC sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 3 3 4 10 kelompok
Tidak 1 1 1 3kelompok
Total 13 kelompok
Diagram 1.6.9 Distribusi Frekuensi berdasarkan adanya pengawas pasien TBC di Desa
Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

pengawas minum obat

0%

ya

100% tidak

Dari hasil pengkajian, di desa sempor kelompok pengawas minum obat pasien TBC
sebanyak 10 kelompok (77%) dan kelompok yang tidak mengawasi 3 kelompok (23%)

2. Apakah ada Kelompok pemerhati warga yang merokok


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data adanya kelompok pemerhati perokok sebagai berikut :
kategori RW 1 Rw 2 RW 3 Jumlah
Ya 0 0 0 0
Tidak 2 2 2 6
Total
77

Diagram 1.7.0 Distribusi Frekuensi berdasarkan kelompok pemerati merokok di Desa


Sempor Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

kelompok pemerhati rokok

0%

ya
tidak
100%

Dari hasil pengkajian, di desa sempor kelompok pemerhati perokok 100% tidak ada.

3. Apakah tersedia tempat/ kawasan merokok di desa sempor


Dari hasil observasi yang dilakukan pada desa sempor kecamtan sempor RW 01 sampai
RW 03 di dapatkan data adanya tempat yang menyediakan Kawasan merokok di desa
sebagai berikut :
LOKASI RW 1 RW 2 RW 3 JUMLAH
Masjid 2 2 1 5
Sekolah 3 2 1 6
Kantor Desa 1 1 1 3
Puskesmas 1 1 1 3
Happy Valey 1 1
Total

Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa tidak ada tempat yang menyediakan kawasan
merokok.
78

3.3 ANALISA DATA

No Data Masalah
Ds : - Perilaku kesehatan cenderung
Do : beresiko (perilaku hidup
Dari data pengkajian diperoleh bahwa Di Desa bersih sehat)
Sempor:
1. Keluarga yang BAB di sungai ada 33keluarga
(4%)
2. Ada keluarga yang tidak punya jamban
keluarga sebanyak 24 keluarga (3%), dan
punya tapi tidak dimanfaatkan ada 4keluarga
(1%).
3. Jarak sepiteng dengan sumber air (sumur)
yang berjarak 5 meter ada 355 keluarga
(43%),
4. Keluarga yang mempunyai kandang ternak
ada 452 keluarga (54%)
5. Posisi kandang ternak milik warga di Desa
Sempor yang berada didalam rumah sebanyak
16 kandang (4%)
6. Keluarga yang memiliki ternak dengan
jarak kandang 1 meter 52 keluarga (12%)
7. Keluarga yang tidak menguras BAK
(tempat penampungan air) sama sekali ada
5 keluarga (1%)
8. Keluarga membuang sampah dengan cara
dibakar 454 keluarga (51%), di karangan
243 keluarga (27%), dan di sungai 52
79

keluarga (6%).
9. Ada keluarga yang tidak selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan, setelah
BAB, dan setelah mengelolah makanan 23
keluarga (3%)

10. Keluarga yang tidak pernah mendapatkan


penyuluhan dari tenaga kesehatan ksebanyak
368 (44%)
11. Media informasi tentang kesehatan dari TV
sebanyak 565 keluarga dari radio 28 keluarga
dari HP 58 dari koran /majalah 4 keluarga
dari penyuluhan 107 keluarga dari puskesmas
atauposyandu 214 keluarag dari edaran desa 6
keluarga dan yang mendapat papan
pengumuman RW/Desa 14 keluarga
12. Keluarga yang kadang-kadang ikut pertemuan
RT/RW diingatkan tentang petingnya
menjaga kesehatan 291keluarga (35%) dan
yang tidak pernah sebanyak 349 keluarga (
42%)
13. Tingak pendidikan SD 1388 jiwa, Tidak
sekolah 86 jiwa
14. Obervasi didapatkan bahwa ada beberapa
aliran sungai yang terdapat sampah limbah
rumah tangga.
Ds : - Resiko cidera lingkungan
Do : (antisipasi bencana)
80

Dari data pengkajian diperoleh bahwa Di Desa


Sempor :
1. Sebagian besar warga yang mengatakan perlu
adanya tenaga terlatih jika ada bencana yang
mengatakan iya ada 795 keluarga (95%)
2. Dan sebagian besar warga yang mengatakan
perlu melakukan simulasi bencana yang
mengatakan iya ada 779 keluarga (96%)
3. Letak georafis desa sempor yakni
pegunungan, dekat dengan waduk sempor
4. Tingkat pendidikan SD 1330 jiwa, tidak
sekolah 83 jiwa
Do Domain : promosi kesehatran
Dari data pengkajian diperoleh bahwa Di Desa Kelas : manajemen kesahatn
Sempor : Diagnosa : perilaku kesehatan
1. Keluarga yang menderita batuk berdahak >2 beresiko (TBC)
minggu, disertai satu atau lebih gejala : batuk
darah, BB menurun, berkeringat dimalam hari
tanpa kegiatan fisik, dan dema lebih dari 1
bulan ada 12 kk
2. keluarga yang saat ini di diagnosa TBC ada
19 jiwa (2%)
3. keluarga yang tidak patuh minum obat TBC
ada 5 jiwa (38%).
4. keluarga penderita TBC yang pernah putus
obat ada 1 jiwa (17%)
5. keluarga yang kadang-kadang membuka
jendela 233 kk (28%), tidak pernah 19 kk
81

(2%).
6. di desa sempor kelompok pengawas minum
obat pasien TBC sebanyak 100% atau 835 kk
tidak adapengawas minum obat pasien TBC

Do : Resiko pengabaian lansia


Dari data pengkajian diperoleh bahwa Di Desa
Sempor:
1. Penduduk 46-65 tahun/lansia 703 orang, >65
tahun 200 orang
2. Lansia yang tidak aktif posyandu 500 lansia
(92%), beralasan karena malas 23% atau
166lansia, jarak 49% atau 256lansia, karena
kondisi fisik 19% atau 100lansia.
15. Keluarga yang tidak pernah mendapatkan
penyuluhan dari tenaga kesehatan ksebanyak
368 (44%)
16. Penyakit yang sering diderita lansia sebagian
beasar adalah hipertensi dan asma urat (43
orang)

Do : Ketidakefektifan
Dari data pengkajian diperoleh bahwa Di Desa pemeliharaan kesehatan
Sempor : (Penyakit Tidak Menular)
1. Penyakit yang diderita 3 bulan
terakhirrematik sebanyak 58 jiwa, Hipertensi
sebanyak 69, gula 23 jiwa, jantung 15 jiwa
82

2. Riwayat penyakut Hipertensi sebanyak 83


jiwa, DM sebanyak 33 jiwa, rematik 18 jiwa
3. Keluarga patuh minum obat HT ada 53 jiwa
(31%) dan yang tidak patuh minum obat
hipertensi ada 116 jiwa (69%).
83

3.4 PRIORITAS MASALAH


PRIORITAS MASALAH
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
No MasalahKesehatan A B C D E F G H I J K L Total Prioritas

.1 Perilaku kesehatan cenderung beresiko (perilaku hidup 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 36 1


bersih sehat)
2 Resiko cidera lingkungan (antisipasi bencana) 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 34 3

3 Perilaku kesehatan beresiko (TBC) 4 4 3 1 2 3 2 2 3 3 2 3 32 5

4 Resiko pengabaian lansia 4 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 33 4

5 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (Penyakit Tidak 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 35 2


Menular)

Ket.Pembobotan Keterangan
A. Resiko terjadinya Masalah G. Ruang
1. SangatRendah
B. Resiko keparahan masalah H. Waktu
2. Rendah
C. Resiko potensial untuk I. Fasilitas kesehatan
3. Cukup
pendidikan kesehatan J. Biaya
4. Tinggi
D. Minat masyarakat K. Sumber daya
5. Sangattinggi
E. Kemungkinan di atasi L. Sesuai peran perawat
F. Kesesuaian program pemerintah
84

3.5 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosis Keperawatan NOC NIC


Data
Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi
1. Keluarga yang BAB di sungai ada Domain : promosi Prevensi primer Prevensi primer
33keluarga (4%) kesehatan 1606 Partisipasi dalam 6402 Dukungan perlindungan
2. Ada keluarga yang tidak punya jamban Kelas : manajemen promosi kesehatan 6710 Promosi kesehatan
keluarga sebanyak 24 keluarga (3%), kesehataan 1602 Perilaku promosi 7040 Dukungan pemberi asuhan
dan punya tapi tidak dimanfaatkan ada 00188 perilaku kesehatan kesehatan 7100 Promosi integritas
4keluarga (1%). cenderung beresiko 1603 Perilaku mencari keluarga
3. Posisi kandang ternak milik warga di (perilaku hidup kesehatan 7140 Dukungan keluarga
Desa Sempor yang berada didalam bersih sehat) Prevensi sekunder Prevensi sekunder
rumah sebanyak 16 kandang (4%) 2602 Fungsi keluarga 7320 Manajemen kasus
4. Keluarga membuang sampah dengan 2606 Status kesehatan 5510 Pendidikan kesehatan
cara dibakar 454 keluarga (51%), di keluarga 6484 Manajemen lingkungan
karangan 243 keluarga (27%), dan di 2605 Partisipasi keluarga 6610 Identifikasi resiko
sungai 52 keluarga (6%). dalam perawatan yang Prevensi tersier
5. Keluarga yang tidak pernah profesional 5440 Peningkatan sistem
mendapatkan penyuluhan dari tenaga 1934 Keamanan dan dukungan
kesehatan sebanyak 368 (44%) kesehatan serta
perawatan lingkungan

Prevensi tersier
2605 Partisipasi tim
kesehatan dalam
keluarga
1504 Dukungan sosial
85

1. Penyakit yang diderita 3 bulan Domain : promosi Prevensi primer Prevensi primer
terakhirrematik sebanyak 58 jiwa, kesehatan 1823 Pengetahuan : 5510 Pendidikan kesehatan
Kelas : manajemen promosi kesehatan 6710 Promosi kesehatan
Hipertensi sebanyak 69, gula 23 jiwa,
kesahatan 1602 Pengetahuan: perilaku 7100 Dukungan keluarga
jantung 15 jiwa 00099 Ketidakefektifan kesehatan Prevensi sekunder
2. Riwayat penyakut Hipertensi sebanyak pemeliharaan 1603 Pengetahuan: gaya 4350 Manajemen perilaku
kesehatan (Penyakit hidup sehat
83 jiwa, DM sebanyak 33 jiwa, rematik
Tidak Menular) Prevensi sekunder 7320 Manajemen kasus
18 jiwa 1600 Kepatuhan perilaku 5510 Identifikasi resiko
1602 Perilaku promosi Prevensi tersier
kesehatan 7910 Konsultasi
2605 Partisipasi keluarga 7920 Dokumentasi
dalam perawatan yang 8100 Rujukan
profesional 8700 Pengembangan program
1902 Kontrol resiko
penyakit
Prevensi tersier
2605 Partisipasi tim
kesehatan dalam
keluarga
1. Sebagian besar warga yang mengatakan Domain : Prevensi primer Prevensi primer
1209 Motivasi 5520 Memfasilitasi
perlu adanya tenaga terlatih jika ada Manajemen resiko
1855 Pengetahuan, gaya pembelajaran
bencana yang mengatakan iya ada 795 10032 Resiko cidera hidup sehat 5604 Pengajaran kelompok
355 1602 Perilaku promosi 5618 Pengajaran
keluarga (95%) lingkungan
kesehatan prosedur/tindakan
2. Sebagian besar warga yang mengatakan (antisipasi bencana) Prevensi sekunder Prevensi sekunder
1902 Kontrol resiko 6480 Manajemen lingkungan,
86

perlu melakukan simulasi bencana yang 1934 Keamanan dan keamanan


kesehatan serta 7320 Manajemen kasus
mengatakan iya ada 779 keluarga (96%)
perawatan lingkungan 7620 Pengontrolan berkala
3. Letak georafis desa sempor yakni 2009 Status kenyamanan, 8700 Pengembangan program
lingkungan Prevensi tersier
pegunungan, dekat dengan waduk
2000 Kualitas hidup 5440 Peningkatan sistem
sempor Prevensi tersier dukungan
1504 Dukungan sosial 5420 Dukungan kelompok
1603 Perilaku mencari
kesehatan
1. Penduduk 46-65 tahun/lansia 703 Domain : Prevensi primer Prevensi primer
orang, >65 tahun 200 orang manajemen resiko 1823 Pengetahuan : 5510 Pendidikan kesehatan
promosi kesehatan 6710 Promosi kesehatan
2. Lansia yang tidak aktif posyandu 500 Diagnosa : resiko
1805 Pengetahuan: perilaku 7100 Dukungan keluarga
lansia (92%), beralasan karena malas pengabaian lansia kesehatan Prevensi sekunder
23% atau 166lansia, jarak 49% atau 1855 Pengetahuan: gaya 4350 Manajemen perilaku
hidup sehat 7320 Manajemen kasus
256lansia, karena kondisi fisik 19%
Prevensi sekunder 5510 Identifikasi resiko
atau 100lansia. 1621 Kepatuhan perilaku Prevensi tersier
3. Penyakit yang sering diderita lansia 1602 Perilaku promosi 7910 Konsultasi
kesehatan 7920 Dokumentasi
sebagian beasar adalah hipertensi dan
2605 Partisipasi keluarga 8100 Rujukan
asma urat (43 orang) dalam perawatan yang 8700 Pengembangan program
profesional
Prevensi tersier
2605 Partisipasi tim
kesehatan dalam
keluarga
87

1. Keluarga yang menderita batuk Domain : promosi Prevensi primer Prevensi primer
berdahak >2 minggu, disertai satu atau kesehatran 1823 Pengetahuan : 5510 Pendidikan kesehatan
promosi kesehatan 6710 Promosi kesehatan
lebih gejala : batuk darah, BB menurun, Kelas : manajemen 1602 Pengetahuan: perilaku 7100 Dukungan keluarga
berkeringat dimalam hari tanpa kegiatan kesahatan kesehatan Prevensi sekunder
fisik, dan dema lebih dari 1 bulan ada 00188 Perilaku kesehatan 1603 Pengetahuan: gaya 4350 Manajemen perilaku
hidup sehat
12 kk cenderung beresiko
Prevensi sekunder 7320 Manajemen kasus
2. Keluarga yang saat ini di diagnosa TBC (TBC) 1600 Kepatuhan perilaku 5510 Identifikasi resiko
ada 19 jiwa (2%) 1602 Perilaku promosi Prevensi tersier
kesehatan 7910 Konsultasi
3. Keluarga yang tidak patuh minum obat
2605 Partisipasi keluarga 7920 Dokumentasi
TBC ada 5 jiwa (38%). dalam perawatan yang 8100 Rujukan
4. Keluarga penderita TBC yang pernah profesional 8700 Pengembangan program
putus obat ada 1 jiwa (17%) 1902 Kontrol resiko
penyakit
5. Keluarga yang kadang-kadang Prevensi tersier
membuka jendela 233 kk (28%), tidak 2605 Partisipasi tim
pernah 19 kk (2%). kesehatan dalam
keluarga
88

3.6 RENCANA KERJA

( PLANING OF ACTION )

NO Masalah Tujuan Rencana Sasaran Waktu Tempat Sumber PJ


Kegiatan potensial
1 Perilaku kesehatan 1. Agar Masyarakat Penyuluhan Masyarakat RW 01 : -
cenderung dapat lebih tertib seputar Desa Sempor
beresiko (perilaku dalam pembuangan sampah. RW 02 : Rumah 1.Peserta yang
hidup bersih sampah Tanggal 07 Bapak mengikuti
sehat)PHBS 2. Agar terhindar dari Mei 2018 Paimin kegiatan 20
(sampah) penyakit mengenai Pukul 20.00 Orang
banyaknya sampah s/d selesai 2.Peserta
yang dibuang antusias dan
sembarangan. RW 01 : Rumah aktif
Tanggal 09 Bapak mengajukan
Mei 2018 Trisno pertanyaan
Pukul 21.00 3.peserta
s/d selesai kooperatif
RW 03 : mengikuti
Tanggal 07 kegiatan
Mei 2018
89

Senin Pukul
15.00 s/d
selesai

2 Penyakit Tidak 1. Agar masyarakat Penyuluhan Masyarakat RW 01 : Rumah 1.Peserta yang Pak
Menular : - lebih tahu cara Germas Desa Sempor Tanggal 02 warga mengikuti RW
Hipertensi pencegahan penyakit (Hipertensi) Mei 2018 Bapak kegiatan
Hipertensi Pukul 20.00 Sarwono RW 01- RW
2. Masyarakat mampu s/d selesai 03 berjumlah
memelihara kesehatan 68 Orang
individu keluarga dan RW 01 : Rumah 2.Peserta
lngkungan. Tanggal 07 Warga antusias dan
3. Masyarakat aktif Mei 2018 Bapak aktif
dalam pemeriksaan Pukul 20.00 Paiman mengajukan
kesehatan s/d selesai pertanyaan
3.peserta
RW 01 : Rumah kooperatif
Tanggal 08 warga Ibu mengikuti
Mei 2018 Sarinah kegiatan
Pukul 13.00
90

s/d selesai

RW 01 : Rumah
Tanggal 09 Warga
Mei 2018 Bapak
Pukul 20.00 Trisno
s/d selesai

RW 02 : Rumah
Tanggal 09 Warga
Mei 2018 Bapak
Pukul 19.00 Paimin
s/d selesai

RW 03 :
Tanggal 19 Masji AL
April 2018 Ikhlas
Pukul 19.00
s/d selesai

RW 03 : Rumah
91

Tanggal 21 Bapak
April 2018 Sukiman
Pukul 19.30
s/d selesai

RW 01 : Balai Dusun
Tanggal 09 Rw 03
Mei 2018
Pukul 21.00
s/d selesai

RW 01 : Rumah
Tanggal 22 Bapak
April 2018 Rakam
Pukul 21.00
s/d selesai

RW 03 : Balai Dusun
Tanggal 27
April 2018
Pukul 20.00
92

s/d selesai

RW 03 : Rumah
Tanggal 05 Bapak
Mei 2018 Nisem
Pukul 19.30
s/d selesai

3 Lansia 4. Agar lansia bisa 1.Penyuluha Warga yang Tanggal : Balai Desa 1.Peserta yang Bidan
lebih aktif untuk rutin n seputar berusia lanjut < Jumat 4 Mei Sempor mengikuti desa
datang ke posyandu kesehatan 60 tahun 2018 kegiatan
lansia (Lansia) Pukul: 10.00 RW 01- RW
2.Pemeriksa 03 berjumlah
an Tensi 30 Orang
3.Menimba 2.Peserta
ng BB antusias dan
aktif
mengajukan
93

pertanyaan
3.peserta
kooperatif
mengikuti
kegiatan
4 BAB disungai 1. Agar masyarakat Penyuluhan Warga Pak
lebih mengetahui seputar masyarakat desa RW
bahwa efek kesehatan BAB sempor
disekitar lingkungan sembaranga
menjadi tercemar dan n disungai
menimbulkan
penyakit seperti diare
dll

5 Pentingnya Agar masyarakat Simulasi Warga Lurah


diadakan SImulasi mengetahui cara Bencana masyarakat desa
Bencana penanganan saat sempor
terjadi bencana
94

3.7 EVALUASI KEGIATAN

EVALUASI KEGIATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

No Masalah keperawatan Kegiatan evaluasi Analisa

1 Hipertensi Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi


Tempat : rumah Bapak Paimin Di Kaliputih RT 06/02 1. Peserta yang hadir : 20 S: permintaan dari warga,
Waktu : Rabu, 09 Mei 2018 jam 19.30 orangdari 25orang banyak yang kurang tau
Acara warga : mengikuti acara arisan RT 06 2. Hasil yang dicapai : tentang hipertensi
menjaga pola makan W: kurangnya media untuk
3. Nilai yang dapat diukur : menyampaikan informasi,
hasil dari pengukuran O: perlunya kader desa untuk
TD sebagian tinggi memantau warga yang
hipertensi
T: yang tidak hadir akan
menjadikan resiko hipertenis
tidak ikut kedata`
Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 15 S: banyak yang mengikuti
Tempat : rumah Ibu Kader di Kaliputih Rt 01/02 orang dari16 orang kegiatan
Waktu : Jumat, 11 Mei 2018 jam 17.00 2. Hasil yang dicapai : W: kurangnya media
Acara warga : Arisan ibu-ibu menjaga pola makan kegiatan
95

3. Nilai yang diukur : hasil O: perlunya kader desa untuk


dari pengukuran TD memantau warga yang
hipertensi
T: yang tidak hadir akan
menjadikan resiko hipertenis
tidak ikut kedata
Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 20 S: banyak yang mengikuti
Tempat : rumah bapak Suroto Di Klaiputih RT 08/02 orangdari 22 orang kegiatan
Waktu : Minggu, 13 Mei 2018 jam 08.00 2. Hasil yang dicapai : W: kurangnya media
Acara warga: mengikuti acara Kerja Bakti menjaga pola makan kegiatan
3. Nilai yang diukur : hasil O: waktu kegiatan sesuai
dari pengukuran TD dengan agenda rutinan RW,
Tinggi 50 % tinggi perlunya kader desa untuk
memantau warga yang
hipertensi
T: ada yang tidak mau di
ukur TD,sehingga sulit
untukpendetaan orang
dengan hipertensi
Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 17 S: banyak yang mengikuti
Tempat : Masjid Al Iklas Di karang Joho RW 03 orang dari 20 orang kegiatan
Waktu : Kamis, 19 April 2018 jam 19.00 2. Hasil yang dicapai : W: kurangnya media
Acara warga : tahlilan malam Jumat menjaga pola makan kegiatan, ada peserta yang
96

3. Nilai yang diukur : hasil tidak hadir


dari pengukuran TD O: waktu kegiatan sesuai
dengan agenda rutinan RW,
perlunya kader desa untuk
memantau warga yang
hipertensi
T: yang tidak hadir akan
menjadikan resiko hipertenis
tidak ikut kedata

Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 22 S: permintaan dari warga,
Tempat : rumah Bapak Sukiman Di karang joho RT orang dari 22 orang banyak yang kurang tau
07/03 2. Hasil yang dicapai : tentang hipertensi
Waktu : Sabtu, 21 April 2018 jam 19.30 menjaga pola makan W: kurangnya media untuk
Acara warga : mengikuti acara arisan RT 07 Nilai yang dapat diukur : menyampaikan informasi
hasil dari pengukuran TD O: waktu kegiatan sesuai
sebagian tinggi dengan agenda rutinan RT,
perlunya kader desa untuk
memantau warga yang
hipertensi
T: yang tidak hadir akan
menjadikan resiko hipertenis
tidak ikut kedata
97

Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 30 S: banyak yang mengikuti
Tempat : rumah bapak Gimin Di karang joho RT 03/003 orang dari 30 orang kegiatan
Waktu : Minggu, 22 April 2018 jam 19.30 2. Hasil yang dicapai : W: kurangnya media
Acara warga: mengikuti acara arisan RT 03 menjaga pola makan kegiatan
Nilai yang diukur : hasil O: waktu kegiatan sesuai
dari pengukuran TD dengan agenda rutinan RW,
Tinggi 50 % tinggi perlunya kader desa untuk
memantau warga yang
hipertensi
T: ada yang tidak mau di
ukur TD
Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 35 S: banyak yang mengikuti
Tempat : balai dusun di karang joho RW 03 orang dari 38 orang kegiatan
Waktu : 27 Aprril 2018 jam 20.00 2. Hasil yang dicapai : W: kurangnya media
Acara warga : musyawarah rw 03 menjaga pola makan, kegiatan
olahraga O: waktu kegiatan sesuai
3. Nilai yang diukur : ada dengan agenda rutinan RW
sebagain yang tinggi T: tidak ada

Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 15 S: banyak yang mengikuti
Tempat : rumah pak sarwono RW 1 orang dari 20 orang kegiatan
Waktu : 2 Mei 2018 jam 19.30 2. Hasil yang dicapai : W: kurangnya media
Acara warga : musyawarah RW 1 dan arisan menjaga pola makan, kegiatan
3. Nilai yang diukur : ada O: waktu kegiatan sesuai
98

sebagain yang tinggi dengan agenda rutinan RW,


perlunya kader desa untuk
memantau warga yang
hipertensi
T: tidak ada

2. TBC Kegiatan : Home visit dan pemeriksaan dahak pada 1. Peserta yang dikunjungi S: ada dukungan dari
teatngga dengan tanda dan gejala TBC : 5 orang d puskesmas
Tempat : di RW 03 2. Hasil yang didapat : ada W: ada beberapa warga yang
Waktu : minggu, 29 April 2018 jam 16.00 satu yang mengalami tidak ada didata
batuk lama puskesmas,pengobatan lain
3. Nilai yang diukur :- O : perlunya home visit,
pemberdayaan kader untu
keluarga dan teatnnga
disekitar penderita TBc
T :Penderita tbc bisa
menularkanke 10 orang
Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 12 S: permintaan dari warga,
Tempat : rumah ibu misem Di karang joho RT 07/03 orang banyak yang kurang tau
Waktu : Sabtu, 05 April 2018 jam 19.30 2. Hasil yang dicapai : tentang hipertensi
Acara warga : mengikuti acara arisan RT 07 menjaga pola makan W: kurangnya media untuk
3. Nilai yang dapat diukur menyampaikan informasi
: hasil dari pengukuran O: waktu kegiatan sesuai
99

TD sebagian tinggi dengan agenda rutinan RT,


perlunya kader desa untuk
memantau warga yang
hipertensi
T: tidak ada
Kegiatan : Pemeriksaan tensi dan penkes hipertensi 1. Peserta yang hadir : 21 S : permintaan dari warga,
Tempat : rumah Bapak risman rt 3 rw 1 orang banyak yang kurang tau
Waktu : Sabtu, 05 Mei 2018 jam 19.30 2. Hasil yang dicapai : tentang hipertensi
Acara warga : mengikuti acara arisan RT 03 masyarakat mengerti W: kurangnya media untuk
penyakit TBC menyampaikan informasi,
3. Nilai yang dapat diukur perlunya kader desa untuk
: sebagian dari peserta memantau warga yang
yang hadir dapat hipertensi
menjelaskan tentang O: waktu kegiatan sesuai
TBC dengan agenda rutinan RT
T: tidak ada
3. PHBS Kegiatan : visit keluarga dengan BAB di sungai, dapn 1. Peserta yang dikunjungi S: adanya program stop
penkes PHBS : 2 keluarga BAB di sungai oleh
Tempat : rumah Warga dengan BAB disungai 2. Hasil yang disepakati : pemerintah kebumen
Waktu : Senin, 7 Mei 2018 jam 15.00 BAB di rumah saudara W: kurangnya kesadaran
terdekat untuk stop BAB disungai
3. Nilai yang diukur :- O: adanya bedah
rumah,perlu perhatian
100

pemerintah setempat untuk


menjala program stop BAB
disungai
T: akan ada bahaya diare
karena sungai tercemar
Kegiatan : Penyuluhan sampah, hand hygiene, senam 1. Peserta yang hadir : 34 S: banyak yang mengikuti
PKK, dan pengukuran TD orang kegiatan
Tempat : Balai Dusun Karang Joho RW 03 2. Hasil yang dicapai : W: kurangnya media
Waktu : Kamis, 10 mei 2018 Warga mau kegiatan, ada beberapa yang
Acara warga : PKK memisahkan sampah kurang minat.
orgamik dan anorgamik, O: waktu kegiatan sesuai
warga tau hand hygiene dengan agenda rutinan RW,
3. Nilai yang diukur : perlunya kader desa untuk
sebagian besar memantau warga yang
menyetujui memisahkan hipertensi
sampah orgaik dan an T: tidak ada
organik

Kegiatan : Penyuluhan sampah, 1. Peserta yang hadir : 15 S: warga yang hadir sangat
Tempat : Rumah Ketua RT 1 Bpk sarwono orang aktif
Waktu : Rabu, 2 mei 2018 2. Hasil yang dicapai : W: Jumlah warga yang hadir
Acara warga : Pertemuan rutin RW 1 dan arisan Warga mau sedikit
memisahkan sampah O: waktu kegiatan sesuai
orgamik dan anorgamik, dengan agenda rutinan RW
101

dan juga rencana setiap 1,perlunya pemuda untuk


RT akan membangun bisa menyikapi aslaah
TPA (Tempat sampah
pembuangan Akhir). T: sampah bisa
3. Nilai yang diukur : menyebabkanbanyak
sebagian besar penyakit
menyetujui memisahkan
sampah orgaik dan an
organic

4. Leptospirosis Kegiatan : Penyuluhan Leptospirosis 1. Peserta yang hadir : 20 S: warga yang hadir sangat
Tempat : Rumah Ketua Kelompok Tani Bpk Suwardi orang aktif
Waktu : Rabu, 2 mei 2018, 20.00 WIB 2. Hasil yang dicapai : W: masih banyak yang
Acara warga : Pertemuan rutin Kelompok tani rw 1 Warga menjadi tau belum tau tentang
dan arisan tentang penyakit yg bisa leptosperosis
menyerang petani O: waktu kegiatan sesuai
leptosperosis, tanda dan dengan agenda rutinan RW
gejala dan cara 1
mencegah T: tidak ada
3. Nilai yang diukur :
sebagian besar warga
sudah paham dan
mampu menyebutkan
tanda dan gejala
102

leptosperosis

Kesehatan jiwa Sosialisasi pemberdayaan masyarakat tentang kesehata Peserta yang hadir : 16 dari S: peserta sebagian hadir
jiwa melalui family psikoedukasi pada kelaurga dan 25 orang mengikuti acara,
pasien ODGJ di Desa Sempor Hasilyang dicapai : W :adayang tidak hadi
Keluarga harus bisa sehingga iformasi keshatan
memeriksakan keluarganya jiwa tidak tersampaikan
untuk cek (pengobaan), O: pemberdayaan kader
untuk bisa memantau
keluarga dan klien odgj,
perluya visit home dengan
klien yang susah dilakukan
perobatan,peerintah desa
bisa memebrikan faslitas
dalam jaminan yang bisa
didapat odgj
T: penderita yang tidak
minum obat bisa mencelakai
diri sendiri dan orang lain
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Praktik klinik keperwatan komuniitas yang dilaksanakan program
study DIII Keperwatan Stikes Muhhammadiyah Gombong merupakan
suatu program untuk mengaplikasikan konsep-konsep keperawatan
kesehatan masyarakat,lingkungan,dengan menggunakan proses
keperawatan masyarakat secara komprehensif.
Terdapat tiga kegiatan yang dilakukan dalam praktik klinik
keperawatan komunitas, yaitu praktik klinik keperawatan komunitas itu
sendiri, praktik klinik keperawatan keluarga dan praktik klinik
dipuskesmas. Pelaksanaan ketiga praktik klinik tersebut tidak
meninggalkan konsep proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan
intervensi dan evaluasi kegiatan yang terstruktur. Secara garis besar
praktik klinik keperawatan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa
mempunyai tingkat keberhasilan 80%, hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya pengetahua warga tentang Hipertensi, TBC, Leptospirosis,
PHBS khususnya sampah dan hand hygiene. Selain itu, kegiatan setiap
yang meliputi,PJ Lansia, PJ UKS, PJ UKK, PJ Remaja, PJ Balita,PJ Jiwa
tealah berhasil melakukan kegiatan sesuai rencanayang telah disepakati
pada MMD 1.
Antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dab
memandang penting kesehatan untuk kelangsungan hidup hal ini dimotori
oleh bidan Desa Sempor, Puskesmas Sempor, kapolsek Sempor dan aparat
desa sebagai penanggung jawab tertinggi.

103
104

4.2 Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktek klinik keperawatan
komunitas dan perkembangan keperawatan sendiri maka,disaranka:
1. Untuk optimalisasi persiapan mahasiswa, maka diharapkan adanya
pembinaan dan bimbingan intensif pra terjun ke lapangan dengan konsep
bimbingan yang telah terstruktur rapi dan baku.
2. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah
bekal tentang konsep keperawatan komunitas sehingga terdapat
optimalisasi kinerja dalam melaksanakan praktik klinik keperawatan
komunitas .

Anda mungkin juga menyukai