Anda di halaman 1dari 57

TUTOR 2

“PRAKTIKUM KEPERAWATAN KOMUNITAS”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Praktik Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh :

Aulia Citra Agriyono 220110150012


Aoliyah Pitria Piddin 220110150013
Nanda Hariyawinata 220110150014
Venna Noer Fadillah 220110150015
Novarina Ismayani A. 220110150016
Siti Nur Hakiki 220110150017
Hesty Adha 220110150018
Yuli Anggia 220110150019
Reina Patriana 220110150020
Rizka Ananda R. 220110150021
Fatimah Khoirunisa 220110150022

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,


hidayah dan karunia-Nya yang tiada ternilai kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Promosi Kesehatan
dan Upaya Preventif dalam Kesehatan Reproduksi”. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan pada Nabi Muhammad SAW.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah


Keperawatan Maternitas II, kelompok tutor 2, dan semua pihak yang telah
membantu melalui bimbingan, dukungan, motivasi dan doa dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh


dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
masukan guna memperoleh hasil yang lebih baik dalam penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
semua orang yang membacanya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima
kasih.

Bandung, November 2018

iii
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Tujuan.............................................................................................................1

1.3 Manfaat...........................................................................................................1

BAB II ISI...............................................................................................................1

2.1 Pengkajian Keperawatan Komunitas..............................................................1

2.2 Diagnosa Keperawatan & Prioritas Masalah..................................................8

2.3 Rencana Asuhan Keperawatan.......................................................................9

2.4 Implementasi Keperawatan Komunitas........................................................11

2.5 Evaluasi Keperawatan Komunitas................................................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

3.1 Simpulan.......................................................................................................13

3.2 Lesson Learned.............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iv

LAMPIRAN...........................................................................................................iv

Lampiran 1 Pengkajian Keperawatan Komunitas...............................................iv

iv
Lampiran 2 Hasil Analisa Data...........................................................................vi

Lampiran 3 Evidence Based Practice................................................................vii

Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan.....................................................................xi

v
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunitas merupakan suatu kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain dan saling mengenal serta memiliki ketertarikan
yang sama. Keperawatan komunitas merupakan perpaduan antara keperawatan
dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif
dimana kegiatan berfokus pada pelayanan promotif dan preventif tanpa
mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh.

Asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas


Cibiru khususnya RT 02/RW 06 Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru diberikan
sebagai upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit serta penekanan pada
upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health Care). Asuhan keperawatan
yang diberikan berfokus pada penyakit stroke. Hal ini dikarenakan angka kejadian
penyakit stroke di Indonesia yang tinggi.

Prevalensi stroke di Indonesia tahun 2013 berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan


diperkirakan sebanyak 1.236.835 jiwa (7,0%), sedangkan berdasarkan diagnosis
gejala diperkirakan sebanyak 2.137.941 jiwa (12,1%). Data terbaru yang sedang
digarap mengenai Riskesdas 2018 menunjukkan adanya peningkatan pada
penyakit tidak menular salah satunya adalah stroke dari 7% menjadi 10,9%.
Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini sangat erat dipengaruhi oleh gaya
hidup seperti merokok, pola hidup, konsumsi buah dan sayur.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukannya asuhan
keperawatan komunitas khususnya di RT 02/RW 06 Kelurahan Pasirbiru
Kecamatan Cibiru terkait pencegahan penyakit stroke.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum:

Mengetahui gambaran asuhan keperawatan komunitas terkait penyakit stroke


di RT 02/RW 06 Kelurahan Pasirbiru Kecamatan Cibiru.

1
b. Tujuan Khusus:

Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas di RT 02/RW 06 Kelurahan


Pasirbiru Kecamatan Cibiru selama 2 minggu diharapkan mahasiswa dapat:

1. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas terkait penyakit stroke.


2. Melakukan analisa data sesuai dengan hasil pengkajian yang diperoleh
dengan tujuan menentukan prioritas masalah serta diagnosa keperawatan
yang benar sesuai dengan prioritas masalah.
3. Menyusun perencanaan keperawatan sesuai dengan diagnosa yang
ditegakkan.
4. Melakukan tindakan dengan benar berdasarkan rencana yang ditentukan.
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan.

1.3 Manfaat
a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan dalam memberikan asuhan


keperawatan komunitas terkait penyakit stroke.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai wacana bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan


peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang

c. Bagi Masyarakat

Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyakit


stroke.

d. Bagi Pelayanan Kesehatan


1. Memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan komunitas
mengenai stroke
2. Sebagai suatu pemicu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

2
BAB II ISI

2.1 Pengkajian Keperawatan Komunitas

Pengkajian dilakukan pada warga RT 02/RW 06 Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan


Cibiru Kota Bandung. Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, 16 November 2018
sampai dengan hari Sabtu, 17 November 2018 dengan wawancara dan observasi
di lingkungan sekitar RT 02/RW 06. Komponen pengkajian komunitas yang
dilakukan meliputi :

I. Data Inti

Data inti yang dikaji kepada Warga RT 02/RW 06 Kelurahan Pasirbiru,


Kecamatan Cibiru Kota Bandung terdiri dari :

1) Sejarah/Riwayat
Hasil wawancara dengan Ibu Aan selaku istri dari bapak RT 02/RW 06,
bahwa sosialisasi terhadap sesama masyarakat masih kurang, karena
mayoritas penduduk RT 02 bekerja sebagai PNS. Ibu-ibu dari RT 02 telah
membuat arisan di setiap bulannya, tetapi hanya sekitar 20 orang yang
berpartisipasi dari jumlah wanita sebanyak 58 orang. Menurut penuturan
Ibu Aan, sulit untuk mengajak masyarakat RT 02 untuk mengikuti kegiatan
di RT atau RW, hanya beberapa masyarakat saja yang dating. Tetapi, jika
ada kegiatan memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, 17 Agustus,
dll.. masyarakat RT 02 mau menyumbangkan uang kepada kader yang
berkeliling ke rumah warga. Ibu Aan mengatakan, sebelum adanya petugas
kebersihan dari kelurahan Pasirbiru, masyarakat RT 02 selalu menjalankan
gotong royong untuk kebersihan lingkungan.

2) Nilai dan Keyakinan

Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara kepada satu orang dari


setiap keluarga. Nilai yang dianut terhadap kesehatan, masyarakat

3
mempersepsikan bahwa sakit datangnya dari perilaku individu dalam
menjaga kesehatan.

3) Agama
Pengkajian dilakukan dengan cara observasi di lingkungan sekitar RT
02/RW 06. Menurut hasil observasi, sebagian besar masyarakat menganut
agama islam, dibuktikan dengan adanya masjid hampir di setiap RT
termasuk RT 02.

4) Demografi
Warga RT 02/RW 06 berjumlah 150 individu didalam 47 KK. Namun,
warga yang terkaji berjumlah 114 individu dalam 37 KK. Warga dengan
jenis kelamin perempuan yang terkaji berjumlah 58 dan laki-laki berjumlah
56 orang. Dari 114 jumlah warga 44 orang diantaranya tidak bekerja
(38.6%).

Tabel 1a. Frekuensi dan persentase, data demografi pada individu yang
beresiko stroke di RT 02/RW 06, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan (N=
114)
Variabel Frekuensi Presentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-Laki 56 49.1
Perempuan 58 50.9
Pekerjaan
Tidak bekerja 44 38.6
Buruh 7 6.1
Karyawan 15 13.2
PNS 8 7.0
Wirausaha 14 12.3
Pelajar 23 20.2
Lain-Lain 3 2.6

4
Usia warga yang masuk kedalam kategori dengan frekuensi terbanyak
berada pada kategori lansia tua yaitu 22 warga (25.3%) dan terendah
berada pada kategori dewasa akhir dengan jumlah 13 (14.9%).

Tabel 1b. Frekuensi dan persentase, data demografi pada individu yang
beresiko stroke di RT 02/RW 06, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan (N=
87)
Variabel Frekuensi Presentase (%)
Usia (tahun)
Remaja Akhir 17 19.5
Dewasa Awal 16 18.4
Dewasa Akhir 13 14.9
Lansia Awal 19 21.8
Lansia Tua 22 25.3

Dari 114 individu dalam 37 KK yang sudah terkaji menunjukan hampir


seluruh warga di RT 02/RW 06 memiliki status keluarga yang sehat dan
sebagian besar masyarakat RT 02/RW 06 berstatus sudah menikah
sedangkan sebagian lainnya berstatus belum menikah karena masih usia
sekolah.

Tabel 2. Frekuensi dan persentase, data demografi status hubungan


keluarga pada individu yang beresiko stroke di RT 02/RW 06, Kelurahan
Pasirbiru, Kecamatan (N= 114)
Variabel Frekuensi Presentase (%)
Status Hubungan
Kepala Keluarga 36 31.6
Istri 31 27.2
Anak 45 39.5
Famili lain 2 1.8

5
5) Statistik Vital
Data statistik yang didapatkan dengan melakukan wawancara kepada pihak
RT 02 dan puskesmas Cibiru bahwa, tidak mendapatkan data statistic vital
khusus dari pihak puskesmas, datanya terkap langsung dengan keseluruhan
pasien yang datang di puskesmas pada hari tersebut. Data kematian warga
tidak ada pada kurun waktu dua tahun ini.
Dari penuturan Ketua RW 06, terdapat warga yang meninggal dua tahun
lalu yang bernama Hj. Cicih Komariah istri dari H. Munir, pada rentang
usia 60-70 tahun. Almarhumah meninggal setelah dilakukan perawatan di
RSHS selama sekitar satu bulan dikarenakan komplikasi diabetes.

II. Data Subsistem

Data subsistem yang mempengaruhi komunitas menurut (Betty Neuman) terdiri


dari :

1) Lingkungan Fisik
Data perumahan di RT 02 RW 06 kelurahan pasir biru menunjuknan bahwa
perumahan warga termasuk padat, sebagian jarak antar rumah hanya
dibatasi oleh dinding. Untuk pencahayaan, tidak semua rumah memiliki
pencahayaan yang bagus . sumber cahaya didapatkan dari listrik (lampu )
dan cahaya matahari.

2) Pelayanan Kesehatan dan Sosial


Masyarakat RT 02/RW 06 memiliki fasilitas pelayanan kesehatan berupa
puskesmas, yang letaknya sekitar 500 meter dari RT 02/RW 06. Rumah
sakit yang menjadi rujukan adalah salah satunya ke rumah sakit hermina

6
arcamanik, bandung. Semua masyarakat ketika sakit sudah memnafaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

3) Sosial Ekonomi
Pengkajian dilakukan kepada 36 kk melalui wawancara kepada salah satu
anggota keluarga. Didapatkan hasil bahwa pendapatan keluarga paling
besar adalah lebih dari Rp. 4.500.000 dan pengeluaran keluarga paling
besar ada pada kisar Rp. 3000.000 - < 4.500.000

Tabel 3. Frekuensi dan persentase, keadaan sosial ekonomi pada keluarga


yang beresiko stroke pada RT 02/RW 06, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan
(N= 36)
Variable Frekuensi Presentase (%)
Pendapatan
< Rp 750.000,- 5 13.9
Rp 750.000,- sampai < Rp 1.500.000,- 6 16.7
Rp 1.500.000,- sampai < Rp 3.000.000,- 7 19.4
Rp 3.000.000,- sampai < 4.500.000,- 6 16.7
> Rp 4.500.000 12 33.3
Pengeluaran
< Rp 750.000,- 4 11.1
Rp 750.000,- sampai < Rp 1.500.000,- 8 22.2
Rp 1.500.000,- sampai < Rp 3.000.000,- 6 16.7
Rp 3.000.000,- sampai < 4.500.000,- 11 30.6
> Rp 4.500.000 7 19.4

4) Keamanan dan Transportasi


Terkait keamanan di RT 02 RW 06 kelurahan pasir biru, menunjukan
bahwa terdapat siskamling yang dilakukan setiap minggunya bersamaan
dengan RT lain yang terdapat di RW 06.

5) Politik dan Pemerintahan


Pengkajian dilakukan dengan cara observasi dan juga wawancara terhadap
beberapa warga, ketua RT 02/RW 06, dan juga pihak puskesmas. Terakit

7
kebijakan kesehatan dirasa sudah dilakukan terbaik oleh pihak puskesmas,
terbukti dengan program-program yang ada. Kemudian di sekitar RT
02/RW 06 juga terdapat beberapa poster dan spanduk kampanye yang
membuktikan bahwa adanya kegiatan politik di sekitar RT 02/RW 06.

6) Pendidikan

Pengkajian dilakukan kepada 36 KK melalui wawancara kepada salah satu


anggota keluarga. Didapatkan data tingkatan Pendidikan masyarakat terdiri
dari tidak sekolah, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Sebanyak 39
warga menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi (34.2%) dengan
frekuensi tertinggi dan frekuensi terendah berada pada kategori pendidikan
terakhir SMP/Sederajat sebanyak 13 warga (11.4%).

Tabel 4. Frekuensi dan persentase, data demografi pendidikan terakhir pada


individu yang beresiko stroke di RT 02/RW 06, Kelurahan Pasirbiru,
Kecamatan (N= 114)
Variabel Frekuensi Presentase (%)
Pendidikan
Tidak sekolah 14 12.3
SD/Sederajat 23 20.2
SLTP/Sederajat 13 11.4
SLTA/Sederajat 25 21.9
Perguruan tinggi 39 34.2

7) Komunikasi
Sistem komunikasi masyarakat dirasa berjalan dengan cukup baik terbukti
dari hasil wawancara dengan warga bahwa terdapat pendataan yang
dilakukan oleh kader. Juga terdapat forum komunikasi antara pihak RT,

8
RW dan para kader untuk memudahkan komunikasi. Sistem informasi
tertulis tidak ditemukan karena tidak ada madding sebagai sumber
informasi. Pemberian informasi ke warga dilakukan melalui kader atau
pengumuman speaker mushola bila ada kegiatan tertentu.

8) Rekreasi
Di RT 02 RW 06 kelurahan pasir biru tidak terdapat tempat rekreasi yang
dapat dimanfaatkan warga sebagai tempat berkumpul dan melakukan
aktivitas bersama keluarga. Sebagian warga RT 02 RW 06 kelurahan pasir
biru mengunjungi tempat wisata di luar wilayah pasir biru seperti ke
pangandaran untuk liburan keluarga.

III. Persepsi

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-


hubungan yang diperolehdengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Berikut persepsi masyarakat RT 02/RW 06 terhadap penyakit stroke :

1) Persepsi Masyarakat
Warga di RT 02 RW 06 kelurahan pasir biru menunjukan hubungan sosial
yang baik, saling berinteraksi satu sama yang lain. Permasalahan yang
didapat berdasarkan hasil wawancara dengan warga RT 02 RW 06
kelurahan pasir biru adalah terdapat beberapa rumah yang tidak memiliki
saluran pembuangan yang baik. Sehingga membuat beberapa warga resah
dengan hal tersebut.

9
2) Persepsi Petugas Kesehatan

Menurut hasil pengkajian yang telah dilakukan dari berbagai aspek kepada
warga RT 02/RW 06 Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru Kota
Bandung sebagian besar warga sudah memiliki pengetahuan yang cukup
mengenai kesehatan didukung dengan pendidikan terakhir yang sebagian
besar berada pada tingkat perguruan tinggi, namun pengetahuan khusus
mengenai stroke masih 50% berada pada kategori pengetahuan yang
kurang. Selain itu warga di RT 02/RW 06 beberapa masih ada yang
berperilaku berisiko stroke seperti kurang olah raga dan kebiasaan
merokok.

Tabel 5. Frekuensi dan persentase, riwayat kesehatan pada individu yang


beresiko stroke pada RT 02/RW 06, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan (N=
114)
Variabel Frekuensi Presentase (%)
Stroke
Ya 1 0.9
Tidak 113 99.1
Hipertensi
Ya 4 3.5
Tidak 110 96.5
Diabetes Mellitus
Ya 1 0.9
Tidak 113 99.1
Kelainan Jantung
Ya 1 0.9
Tidak 113 99.1
Hiperkolesterol
Ya 8 7.0
Tidak 106 93.0
Merokok
Ya 12 10.5
Tidak 102 89.5
Alkohol
Tidak 114 100.0
Olah Raga
Ya 60 52.6
Tidak 54 47.4

10
Tabel 6. Frekuensi dan persentase, aktivitas fisik pada individu yang
beresiko stroke pada RT 02/RW 06, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan (N=
36)
Variable Frekuensi Presentase (%)
Aktivitas Fisik Ringan
Ya 34 94.4
Tidak 2 5.6
Aktivitas Fisik Sedang
Ya 23 63.9
Tidak 13 36.1
Aktivitas Fisik Berat
Ya 11 30.6
Tidak 25 69.4

Tabel 7. Frekuensi dan persentase, bahan makanan pada individu yang


beresiko stroke pada RT 02/RW 06, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan (N=
36)
Variable Frekuensi Presentase (%)
Karbohidrat
Setiap Hari 36 100.0
Protein
1x/minggu 2 5.6
2-3x/minggu 13 36.1
4-5x/minggu 5 13.9
Setiap Hari 16 44.4
Lemak
1x/minggu 5 13.9
2-3x/minggu 11 30.6
4-5x/minggu 4 11.1
Setiap Hari 16 44.4
Vitamin
1x/minggu 4 11.1
2-3x/minggu 9 25.0
4-5x/minggu 4 11.1
Setiap Hari 26 72.2
Mineral
1x/minggu 4 11.1
2-3x/minggu 5 13.9
4-5x/minggu 1 2.8
Setiap Hari 26 72.2

11
Tabel 8. Frekuensi dan persentase, tingkat pengetahuan pada individu yang
beresiko stroke pada RT 02/RW 06, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan (N=
36)
Variable Frekuensi Presentase (%)
Pengetahuan
Kurang (0-8) 18 50
Baik (9-12) 18 50

Kemungkinan
Data Masalah Kesehatan
Penyebab
50% pengetahuan
warga RT 02/RW 06
berada pada kategori
Resiko terjadinya
kurang. Kurangnya
penurunan derajat
10.5% warga RT pengetahuan warga
kesehatan penduduk :
02/RW 06 memiliki mengenai factor risiko
Faktor resiko stroke di
kebiasaan merokok. stroke
RT/RW 02/06
47.4% warga RT
02/RW 06 tidak
melakukan olah raga.

12
2.2 Diagnosa Keperawatan & Prioritas Masalah

untuk mempengaruhi
Kesadaran masyarakat

masalah Kemampuan perawat

Ketersediaan keahlian

penyelesaian masalah
dalam menyelesaikan
akan adanya masalah

Motivasi masyarakat

dalam penyelesaian

yang dapat dicapai

PRIORITAS
Jumlah Nilai
Konsekuensi jika

terselesaikan
yang relevan

masalah tak

Percepatan
maslah
Masalah Kesehatan

Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria: Kriteria:

* tinggi * tinggi * tinggi * tinggi * tinggi * tinggi

* sedang * sedang * sedang * sedang * sedang * sedang

* rendah * rendah * rendah * rendah * rendah * rendah


Bobot 5 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 7 Bobot 8 Bobot 8
Resiko terjadinya penurunan derajat 2 8 5 5 5 8 33 1
kesehatan penduduk : Faktor resiko
stroke di RT/RW 02/06

13
Teknik

Keterangan
P. Jawab
Masalah
Prioritas

Tempat

Standar/
Waktu

Biaya
Indikator

Outcome
Aktivitas
Strategi

output/
Tujuan

Evaluasi

Kriteria
Resiko Tujuan umum: Penyuluhan Tingkat Diakhir Aoliyah Minggu, Rumah Bapak Rp 330.000 Kognitif : -
terjadinya Dapat Strategi mengenai pengetahuan kegiatan Pitria 25 Nov RT 02 (dana 75% masyarakat
penurunan mengetahui dan pendekatan pengertian, masyarakat penyuluh Piddin 2018 berasal dari di RT 02/ RW 06,
derajat menerapkan yang (Kp. Jati No. dana pribadi Kelurahan
tanda gejala, mengenai stroke an, salah
kesehatan perilaku hidup digunakan 46, Kelurahan mahasiswa)
penyebab, di RT 2 satu Pasirbitu,
penduduk : sehat Pasirbiru,
adalah pencegahan meningkat dari peserta Pukul Kecamatan Cibiru
Faktor Kecamatan
menyebarkan dan sebelum mereview 10.00- mengetahui
resiko Tujuan khusus: Cibiru)
surat penanganan diberikan materi 12.30 tentang
stroke di Warga dapat
undangan stroke dengan pendidikan yang pengertian, tanda
RT 02 / mencegah
kegiatan menggunakan kesehatan sudah dan gejala,
RW 06 stroke dengan
penyuluhan metode Masyarakat disampai penyebab,
Kelurahan menghindari
Pasirbiru, kepada lecture dan mengetahui cara kan pencegahan dan
faktor resiko
Kecamatan masyarakat diskusi. pencegahan dan Pre Test penanganan
yang dapat
Cibiru RT 02 ke Melakukan penanganan dan Post penyakit stroke
diubah seperti:
setiap rumah senam anti stroke Test
hipertensi, gaya
(door to door) stroke dengan Masyarakat RT Keantusiasan
hidup (merokok,
menampilkan 02 dapat peserta dapat
olahraga)
video melakukan dilihat dari
perilaku hidup peserta yang
bersih dan sehat bertanya dan
dalam rangka perpendapat
pencegahan dalam proses
penyakit stroke kegiatan

14
2.3 Rencana Asuhan Keperawatan

15
2.4 Implementasi Keperawatan Komunitas

Diagnosa Keperawatan Hari/ Tanggal Implementasi Keperawatan


Resiko terjadinya penurunan derajat Minggu, 25 November 2018 1. Penyuluhan mengenai pencegahan perilaku stroke
kesehatan penduduk : Faktor resiko melalui ( perilaku merokok, kebiasaan olahraga ).
stroke di RT/RW 02/06 2. Melakukan pre-tes dan post-tes mengenai faktor
resiko untuk mengukur keberhasilan penyuluhan
3. Melakukan senam stroke
Senin, 26 November 2018 1. Penyuluhan mengenai pencegahan perilaku stroke
melalui ( perilaku merokok, kebiasaan olahraga )
yang dilakukan dengan cara mengunjungi setiap
rumah yang tidak hadir pada saat penyuluhan yang
dilakukan di hari minggu, 25 november 2018.
2. Melakukan pos-test mengenai factor resiko untuk
mengukur keberhasilan penyuluhan

16
2.5 Evaluasi Keperawatan Komunitas

Diagnosa Keperawatan Hari/ Tanggal Evaluasi Keperawatan Rencana Tindak Lanjut


Resiko terjadinya penurunan Minggu, 25 Evaluasi Struktur: Kegiatan:
a) Rencana penyuluhan dilakukan Penyuluhan langsung kepada warga
derajat kesehatan penduduk : November 2018
tiga hari sebelum pelaksanaan yang tidak hadir dalam penyuluhan
Faktor resiko stroke di RT/RW b) Informasi penyuluhan sebelumnya
disampaikan pada warga dua hari
02/06
sebelum pelaksanaan Waktu:
Senin, 26 November 2018
Evaluasi Proses:
a) Jumlah warga RT 02 RW 06 Kp. Evaluasi:
Jati yang hadir sebanyak 30% dari Dari keseluruhan total KK, terdapat
total keseluruhan 22% KK atau sejumlah 8 KK yang
b) Ketidakhadiran warga dikarenakan tidak mendapatkan penyuluhan
beberapa sebab: dikarenakan beberapa hal:
- Berbenturan dengan agenda lain - Terdapat warga yang pindah
- Terdapat kepentingan lain di rumah
waktu yang sama - Warga yang tidak dapat ditemui di
c) Kegiatan penyuluhan berjalan
kediamannya
sesuai rundown acara

Evaluasi Hasil:
Terdapat peningkatan pengetahuan
warga RT 02 RW 06 Kp. Jati
mengenai penyakit stroke sebesar 8%

17
dari sebelum diberikan penyuluhan

18
BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Pengkajian keperawatan komunitas merupakan tindakan yang


dilakukan untuk mengetahui, mengumpulkan data terkait kondisi komunitas
yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan dan upaya dini untuk mengatasi
masalah yang ada. Pengkajian yang dilakukan di RT 02 RW 06 kelurahan
Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung terkait pengetahuan warga
tentang penyakit stroke dan upaya pencegahannya dilakuan meliputi
pengkajian data inti, subsistem, dan pengetahuan masyarakat. Pengkajian
yang dilakukan selama kurang lebih 2 minggu menunjukkan hasil bahwa
pengetahuan masyarakat terkait penyakit stroke sebelum dilakukan intervensi
menunjukkan angka 50%, artinya jumlah masyarakat yang memiliki
pengetahuan baik dan kurang jumlahnya sama dari total masyarakat yang
dikaji sebanyak 36 KK.

Dilatarbelakangi oleh tingkat pengetahuan sebagian masyarakat masih


berada pada kategori kurang, maka dilakukan penyuluhan kesehatan terkait
penyakit stroke dan upaya pencegahannya dengan tujuan agar pengetahuan
masyarakat tentang pencegahan penyakit stroke dapat meningkat. Setelah
penyuluhan, dilakukan postest untuk melihat perubahan pengetahuan
masyarakat. Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat
setelah dilakukan penyuluhan mengalami peningkatan.

Tujuan akhir dari pelaksanaan praktek keperawatan komunitas di RT


02 RW 06 kelurahan Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung adalah
dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit stroke sehingga
dapat memandirikan masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup sehat dan
dapat mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

19
3.2 Lesson Learned

Setelah dilakukan praktik keperawatan komunitas di RT 02 RW 06 kelurahan


Pasir Biru Kecamatan Cibiru Kota Bandung selama 2 minggu, banyak sekali
pengalaman yang didapatkan oleh mahasiswa, diantaranya dapat menerapkan
ilmu yang yang sudah didapatkan selama kuliah di kampus ke masyarakat,
menambah pengalaman mahasiswa untuk bersosialisasi dengan masyarakat,
mengetahui sebagian aktivitas sebagai calon seorang perawat khususnya di
puskesmas dan di komunitas. Selain itu, dengan adanya praktik keperawatan
komunitas, membuat mahasiswa memiliki gambaran terkait kondisi
komunitas, karakteristik komunitas, bagaimana melakukan pendekatannya,
dan bagaimana cara mempengaruhi masyarakat untuk menerapkan perilaku
hidup sehat. Dalam menjalankan praktik ini, mahasiswa juga dapat
mengetahui kelemahan dan kelibihan diri untuk menjalin hubungan dengan
masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, A. S. (2018). Pemberdayaan Lansia Dalam Menumbuhkan Perilaku


Cerdik Mencegah Stroke. IDAMAN, 2(1), 1–6.
Wijaya, E. C. (2015). Determinan Perilaku “CERDIK” Sebagai Upaya
Pencegahan Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat Peserta Posbindu
PTM.

iv
LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengkajian Keperawatan Komunitas

a. Blue Print

Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

Masyarakat 1. Sejarah/riwayat 1. Sedapat mungkin

Data Inti 2. Demografi tidak terjadi

(Penderita 3. Tipe keluarga peningkatan kasus

pra stroke 4. Status stroke/ tidak

dan atau perkawinan terdapat kasus

pasca 5. Statistik vital baru.

stroke) 6. Nilai-nilai 2. Jumlah penduduk Data primer dari


keyakinan yang mengetahui Wawancara kader dan tokoh Analisa data deskriptif
7. Agama factor resiko dan masyarakat
cara mengurangi
komplikasi stroke
meningkat.

iv
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

3. Keluarga yang
mempunyai
riwayat stroke dan
memiliki faktor
resiko penyakit
stroke secepat
mungkin
terdeteksi.
4. Setiap status
perkawinan
terskrinng faktor
resiko stroke.
5. Terdapat
penurunan
kematian akibat
stroke.
6. Setiap keyakinan

v
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

yang ada di
masyarakat tidak
mempengaruhi
pemikiran
masyarakat tentang
stroke.
7. Setiap agama
mendukung
terlaksananya
program stroke
dengan baik.
1) Pelayanan 1. Semua pelayanan

Masyarakat Data subsistem kesehatan kesehatan


dan sosial mensosialisasikan
2) Ekonomi dan memfasilitasi
3) Transporta program tentang
si dan pencegahan dan

vi
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

keamanan pengobatan DM. Wawancara


4) Komunika 2. Setiap penderita Data Primer dari Analisa data deskriptif
si dengan status Masyarakat
5) Pendidikan ekonomi apapun
mendapat
pelayanan
kesehatan yang
sama.
3. Terdapat
transportasi yang
menunjang jika ada
penderita DM yang
perlu dirujuk ke
pelayanan
kesehatan yang
lebih baik

vii
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

4. Seluruh
masyarakat
mendapatkan
informasi DM yang
sama dengan
baiknya
komunikasi.
5. Setiapmasyarakat
dengan status
pendidikan yang
berbeda, tetap
mengetahui DM,
cara pencegahan,
dan cara
mengobatinya.

viii
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

1. Tempat 1. Terdapat

Masyarakat Data Persepsi tinggal penurunan DM


2. Persepsi pada pendeirta
umum yang menempati
daerah yang sama.
2. Masyarakat umum,
berisiko, dan
penderita Wawancara Wawancara Analisa data deskriptif
mengetahui
penyakit DM, cara
pencegahan, dan
cara pengobatan.
1. Diet rendah 1. Sedapat mungkin 1. Kuisioner 1. Data Primer 1. Frekuensi

Pasien Self Management gula menekan konsumsi dari

dengan DM 2. Patuh obat gula hingga maksimal populasi


3. Monitor gula 4 sendok makan atau DM
darah 50 gram per hari

ix
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

4. Monitor 2. Terapi obat atau 2. Wawancara 2. Frekuensi


tekanan darah insulin dengan
5. Monitor Hba1c anjuran dari dokter
6. Monitor berat sesuai dengan
badan kebutuhan penderita
7. Monitor kadar diabetes, apakah
kolestrol memerlukan obat oral
atau insulin

3. Swa-Monitoring 3. Melakukan 3. Analisa data deskriptif


Glukosa Darah pemeriksaan yang disajikan dalam
(SMGD) terstruktur glukosa bentuk tabel distribusi
yaitu pemeriksaan frekuensi
gula darah secara - Nilai normal
mandiri untuk menunjukkan
memantau kadar gula a) Puasa normal
darah dalam waktu apabila nilai

x
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

tertentu. swa 90 – 130


monitoring SMGD itu b) Setelah
saya lakukan dengan makan
pemeriksaan gula Normal
darah secara rutin 2 – apabila nilai
3 hari sekali  90 – 130
c) 2 jam setelah
makan
Nilai normal
120 – 160
d) Sebelum
tidur
Nilai normal
110 -150
4. Deskriptif yang
disajikan dalam bentuk
4. Melakukan
4. Melakukan tabel distribusi frekuensi

xi
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

pemeriksaan tekanan pemeriksaan - Normal apabila


darah minimal 1 tekanan darah nilainya 140/90
minggu sekali ke mmHg (dalam
yankes. keadaan istirahat)
- Apabila di atas
140/90 artinya
hipertensi pada
DM.

5. pemeriksaan HbA1C 5. Melakukan 5. Analisa data deskriptif


satu kali atau lebih pemeriksaan yang disajikan dalam
dalam satu tahun Hba1c bentuk tabel distribusi
frekuensi
Nilai menunjukkan <
7%.
6. Deskriptif disajikan
6. Melakukan cek BB 6. Melakukan dalam bentuk narasi. Di

xii
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

minimal 1 minggu pemeriksaan BMI mana interpretasi nilai


sekali ke Fankes BMI di atas 24 yaitu
obesitas,. Artinya
penderita DM bisa jadi
karena obesitas.

7. pemeriksaan kolestrol 7. Melakukan 7. Analisa data deskriptif


LdL setidaknya satu pemeriksaan yang disajikan dalam
kali dalam satu tahun kolesterol. bentuk tabel distribusi
frekuensi
Nilai menunjukkan
a) LDL dikatakan baik
apabila kurang dari
100. Kategori
perbatasan apabila
100 – 159. Kategori
bahaya yaitu lebih

xiii
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

dari 160.
1. Pemeriksaan 1. Melakukan 1. Melakukan 1. Data primer 1. Analisa data deskriptif

Pasien yang Self Preventive kadar gula pemeriksaan gula pemeriksaan dari yang disajikan dalam

belum darah darah setidaknya 1 glukosa populasi bentuk tabel distribusi

terkena DM 2. Pemeriksaan bulan sekali yang belum frekuensi


tekanan darah 2. Penurunan tekanan 2. Melakukan terkena DM - Nilai normal jika
3. Pengaturan pola darah tinggi 25% bagi pemeriksaan a) Puasa Dibawah
makan dan diet penderita Hipertensi tekanan darah 110
makan rendah 3. Nilai BMI normal 3. Kuisioner b) Setelah makan
gula (tidak ada obesitas) Nilai di bawah
4. Merokok atau 4. Adanya penurunan 4. Kuisioner 110
tidak konsumsi tembakau c) 2 jam setelah
5. Aktivitas fisik 30% pada perokok makan di bawah
yang dillakukan 5. Melakukan aktivitas 5. Kuisioner 140
6. Ada riwayat fisik 3 kali seminggu d) Sebelum tidur
DM atau tidak dengan frekuensi 2 di bawah 120
hari sekali. Waktu 2. Analisa data deskriptif

xiv
Sasaran Variabel Aspek Indikator Metode Sumber Data Cara Analisa Data

setiap olahraga: 30 yang disajikan dalam


menit bentuk tabel distribusi
6. Skrining keluarga 6. Kuisioner frekuensi
yang mempunyai - Nilai normal yaitu
riwayat DM 120/80 mmHg
- Hipertensi apabila
nilai di atas 130/90
mmHg
3. Frekuensi
4. Deskriptif
5. Deskriptif yang
disajikan dalam
bentuk tabel distribusi
frekuensi
6. Deskriptif

xv
Lampiran 2 Hasil Analisa Data

xvi
Lampiran 3 Evidence Based Practice

Teori/
Populasi, Konsep
Judul Variabel Kekuatan dan
Tujuan Sampel & Jenis yang
No Artikel & Intervensi & Hasil kelemahan
Penelitian Teknik Penelitian menjadi
Penulis Instrumen penelitian
Sampling kerangka
pemikiran
1. Penulis : Menumbuhk Populasi : Kuantitatif -melakukan studi Variabel -Kemampuan kader *Kekuatan :
Utomo, an perilaku Lansia di Desa pendahuluan dependen : mengenai perilaku - Penelitian
Setyo Agus. cerdik lansia Sentul tentang penyakit Perilaku cerdik didapatkan yang dilakukan
Judul : dalam Purwodadi stroke pada cerdik dari aspek sudah terbaru
Pemberdaya mencegah Sampel : 5 lansia mencegah pengetahuan 80% pada Tahun
an Lansia stroke orang lansia -membentuk 5 stroke dan psikomotr 2018.
Dalam dengan cara Teknik orang lansia Variabel 100% baik. - Menjelaskan
Perilaku memberikan sampling : untuk dijadikan Independen -100% terdapat intervensi yang
Cerdik pelatihan Purposive kader dengan : perubahan yang dilakukan sudah
Mencegah pada Lansia. sampling kriteria tertentu. Pemberday lebih baik pada secara jelas.
Stroke. -memberikan aan lansia pengetahuan lansia * Kelemahan :

vii
pelatihan kepada Instrumen : tentang perilaku Kurang
kader selama 2 Kuesioner cerdik lansia dalam dijelaskan
hari secara teori mencegah stroke. secara efektif
mengenai stroke -100% terdapat mengenai
dan senam anti perubahan yang Teknik
stroke. lebih baik pada sampling yang
sikap lansia tentang digunakan
perilaku cerdik
lansia dalam
mencegah stroke.
2. Penulis : Mengidentifi Populasi : Kuantitatif Dilakukan Independen -Responden telah *Kekuatan :
Andriana, kasi Seluruh peserta pengukuran : Dukungan menerapkan -Penelitian yang
Yayuk. determinan posbindu PTM dalam rangka masyarakat perilaku CERDIK dilakukan tahun
Judul : perilaku umum di mengidentifikasi , melalui cek 2017.
Determinan CERDIK Puskesmas perilaku keterjangka kesehatan secara -Penulisannya
Perilaku pada Gumukmas CERDIK dengan uan berkala, aktivitas sudah
Cerdik masyarakat Sampel : wawancara serta informasi, fisik, dan kelola sistematis.
Sebagai serta peserta 61 orang observasi data situasi dan stress. * Kelemahan :
Upaya posbindu anggota sekunder. kondisi -Terdapat dukungan

viii
Pencegahan PTM posbindu PTM untuk emosional,
Penyakit umum di mencegah penghargaan, dan
Tidak Puskesmas PTM. informatif yang
Menular Gumukmam Dependen : tinggi dari
Pada yang memiliki Perilaku masyarakat,
Masyarakat kriteria inklusi CERDIK keluarga, teman,
Peserta dan eksklusi. sebagai dan tenaga
Posbindu Teknik bentuk kesehatan.
PTM sampling : pencegahan Sedangkan
Purposive PTM. dukungan
sampling Instrumen : instrumentalnya
Wawancara rendah.
dan -Informasi
Observasi pencegahan secara
data lengkap mengenai
sekunder PTM belum
terjangkau oleh
responden.

ix
Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan

b. Pertemuan Dengan RW, RT dan Kader

vii
c. Pengkajian Ke Warga

viii
ix
x
xi
d. Implementasi

xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
e. Evaluasi

xx
xxi
xxii

Anda mungkin juga menyukai