Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA ASUH YANG EFEKTIF PADA

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

Mata Ajar : Pendidikan Kesehatan

Pokok Bahasan : Ketidakmampuan menjadi orang tua

Sub pokok bahasan : Pola asuh yang efektif

a. Pengertian Pola Asuh


b. Tipe Pola Asuh
c. Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh
d. Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah
e. Pengertian Gadget
f. Dampak Negatif Penggunaan Gadget
g. Pola Asuh yang Efektif

Waktu :

Hari / tanggal :

Tempat : Rumah keluarga binaan

Sasaran :Keluarga dengan ketidakmampuan menjadi orang tua pada


tahap perkembangan anak usia prasekolah

Penyuluh :Perawat

Tujuan Umum :

Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit klien mampu memahami


tentang pola asuh yang efektif.

Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dapat :

a. Menjelaskan pengertian Pola Asuh


b. Menyebutkan Tipe Pola Asuh
c. Menyebutkan Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh
d. Menyebutkan Tugas Perkembangan Anak Usia Prasekolah
e. Menjelaskan pengertian Gadget
f. Menjelaskan dampak negatif Penggunaan Gadget
g. Menyebutkan Pola Asuh yang Efektif

Isi Materi : Terlampir

Metoda : Ceramah dan diskusi.

Media : Leaflet dan lembar balik

N Waktu Tahapan Kegiatan Kegiatan


Penyuluh Keluarga
o
1. 5 Menit Pembukaan Mengucapkan Menjawab
Perkenalan salam salam
Memperkenalkan Memperhatikan
diri Menjawab
Menanyakan Merespon
kabar
Kontrak waktu
2. 10 Menit Pelaksanaan Menjelaskan Memperhatikan
Penyampaian
materi
3. 3 Menit Evaluasi dan Mengevaluasi Menjawab dan
Penutup pendidikan bertanya
Evaluasi kesehatan Menyebutkan
tentang pengertian,
pengertian, tipe, tipe,
faktor yang faktor yang
mempengaruhi mempengaruhi
pola pola
asuh, tugas asuh, tugas
perkembangan perkembangan
anak anak
usia prasekolah, usia
pengertian, prasekolah,
dampak pengertian,
negatif dampak
penggunaan negatif
gadget, dan pola penggunaan
asuh yang gadget, dan
efektif. pola asuh yang
efektif
4. 2 Menit Penutupan Memberi Menjawab
kesimpulan salam
dan menutup
acara
dengan
mengucapkan
salam.
Meminta maaf,
kontrak waktu
kembali jika
materi masih ada
dan ada yang
belum
disampaikan
.

Bulir Pertanyaan

a. Jelaskan pengertian pola asuh


b. Sebutkan tipe pola asuh
c. Sebutkan faktor yang mempengaruhi pola asuh
d. Sebutkan tugas perkembangan anak usia prasekolah
e. Jelaskan pengertian Gadged
f. Jelaskan dampak negatif penggunaan gadged
g. Sebutkan pola asuh yang efektif

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian pola asuh


Orang tua mempunyai peran dan fungsi yang bermacam-macam, salah
satunya adalah mendidik anak. Menurut (Edwards, 2006), menyatakan
bahwa “Pola asuh merupakan interaksi anak dan orang tua mendidik,
membimbing, dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk mencapai
kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat”.
Pada dasarnya pola asuh dapat diartikan seluruh cara perlakuan orang
tua yang diterapkan pada anak. Banyak ahli mengatakan pengasuhan anak
adalah bagian penting dan mendasar, menyiapkan anak untuk menjadi
masyarakat yang baik. Terlihat bahwa pengasuhan anak menunjuk kepada
pendidikan umum yang diterapkan.
Pengasuhan terhadap anak berupa suatu proses interaksi antara
orang tua dengan anak. Interaksi tersebut mencakup perawatan seperti dari
mencukupi kebutuhan makan, mendorong keberhasilan dan melindungi,
maupun mensosialisasi yaitu mengajarkan tingkah laku umum yang diterima
oleh masyarakat. Pendampingan orang tua diwujudkan melalui pendidikan
cara-cara orang tua dalam mendidik anaknya. Cara orang tua mendidik anak
nya disebut sebagai pola pengasuhan. Interaksi anak dengan orang tua, anak
cenderung menggunakan cara-cara tertentu yang dianggap paling baik
bagi anak. Disinilah letaknya terjadi beberapa perbedaan dalam pola asuh.
Disatu sisi orang tua harus bisa menetukan pola asuh yang tepat dalam
mempertimbangkan kebutuhan dan situasi anak, disisi lain sebagai orang
tua juga mempunyai keinginan dan harapan untuk membentuk anak
menjadi seseorang yang dicita-citakan yang tentunya lebih baik dari orang
tuanya (Jas dan Rachmadiana,2004 dalam).

B. Tipe pola asuh

Adapun beberapa tipe pola asuh menurut Diana Baumrind dikutip oleh

Dariyo, menjelaskan tentang jenis gaya pengasuhan sebagai berikut:


a) Pengasuhan otoriter

Gaya pengasuhan dimana orang tua membatasi anak dan memberikan

hukuman ketika anak melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan

kehendak orang tua. Orang tua yang otoriter biasanya tidak segan-segan

memberikan hukuman yang menyakiti fisik anak, menunjukkan

kemarahan kepada anaknya, memaksakan aturan secara kaku tanpa

menjelaskannya. Anak yang diasuh oleh orang tua seperti ini sering kali
terlihat kurang bahagia, ketakutan dalam melakukan sesuatu karena takut

salah, minder, dan memiliki kemampuan komunikasi yang lemah.

b) Pengasuhan demokratis

Gaya pengasuhan dimana orang tua mendorong anak untuk mandiri

namun orang tua tetap memberikan batasan dan kendali pada tindakan

anak. Orang tua otoritatif biasanya memberikan anak kebebasan dalam

melakukan apapun tetapi orang tua tetap memberikan bimbingan dan

arahan. Orang tua yang menerapkan gaya pengasuhan ini biasanya

menunjukkan sifat kehangatan dalam berinteraksi sengan anak dan

memberikan kasih sayang yang penuh. Anak yang diasuh dengan orang

tua seperti ini akan terlihat dewasa, mandiri, ceria, bisa mengendalikan

dirinya, berorientasi pada prestasi, dan bisa mengatasi stres dengan baik.

c) Pengasuhan permisif

Gaya pengasuhan dimana orang tua tidak pernah berperan dalam

kehidupan anak. Anak diberikan kebebasan melakukan apapun tanpa


pengawasan dari orang tua. Orang tua mengabaikan tugas inti mereka

dalam mengurus anak, yang difikirkan hanya kepentingannya saja. Anak

yang diasuh oleh orang tua seperti ini cenderung melakukan


pelanggaranpelanggaran yang ada, misalnya melakukan pelanggaran disekolah
seperti bolos, tidak dewasa, memiliki harga diri yang rendah dan terasingkan
dari keluarga Pengasuhan situasional. Gaya pengasuhan dimana orang tua
sangat terlibat dengan anak, tidak terlalu menuntut dan mengontrol. Orang tua
dengan pengasuhan ini membiarkan anak melakukan sesuka hati. Anak yang
diasuh oleh orang tua seperti ini akan menjadi pribadi yang tidak dewasa,
manja, melakukan pelanggaran karena mereka kurang mampu menyadari
sebuah peraturan, dan kesulitan dalam berhubungan baik dengan teman
sebaya.

C. Sebutkan faktor yang mempengaruhi pola asuh

Selain peran keluarga dalam pengasuhan anak, adapun daktor-faktor


yang mempengaruhi pola asuh. Menurut Mussen dikutip Marcelina, , ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh yaitu:

a) Lingkungan Tempat Tinggal

Salah satu faktor yang mempengaruhi pola asuh adalah lingkungan tempat

tinggal. Perbedaan keluarga yang tinggal di kota besar dengan keluarga

yang tinggal di pedesaan berbeda gaya pengasuhannya. Keluarga yang

tinggal di kota besar memiliki kekhawatiran yang besar ketika anaknya

keluar rumah, sebaliknya keluarga yang tinggal didesa tidak memiliki

kekhawatiran yang besar dengan anak yang keluar rumah.

b) Sub kultur budaya

Sub kultur budaya juga termasuk dalam faktor yang mempengaruhi pola

asuh. Dalam setiap budaya pola asuh yang diterapkan berbeda-beda,


misalkan ketika disuatu budaya anak diperkenankan berargumen tentang

aturan-aturan yang ditetapkan orang tua, tetapi hal tersebut tidak berlaku

untuk semua budaya.

c) Status sosial ekonomi

Keluarga yang memiliki status sosial yang berbeda juga menerapkan pola

asuh yang berbeda juga.

D. Tugas perkembangan anak usia prasekolah


Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J.
Havighurst (1961) (Monks, et al., 1984, syah syah, 1995; Andrissen, 1974;
havighurst adalah sebagai berikut:

1.Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil
dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial.toilet training yang
berhasil dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapatmenguasai dirinya,
mendapatkan pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang toilet
training Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral training that
child received. The stamp of the first moral training that child later character”

2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis
kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang
berbeda jenis kelamin satu dengan lain

3. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah


labil jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan
perubahan dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga
keseimbangan terhadap perubahan.

4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial

5. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, krluarga, dan orang lain,
menghubungkan diri sendiri secara emosional
6. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata
hati.
Menurut Hurlock (1993) tugas perkembangan kanak-kanak awal adalah:
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain

2. Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang
individu yang berkembang, seperti kesadarn tentang harga diri dan kemampuan
diri .

3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang
berkembang di masyarakat

4. Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin

5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan


menghitung

6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-


hari

7. Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok


dan masyarakat

8. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri


sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.

E.Jelaskan pengertian Gadged

Menurut Garini dalam Rohman (2017: 27), “gadget sebagai perangkat alat
elektronik kecil yang memiliki banyak fungsi”. Gadget (smartphone) memiliki
banyak fungsi bagi penggunanya sehingga dinilai lebih memudahkan.

Gadget (smartphone) atau dengan kata sederhana telphone gengam yang


saat ini telah memiliki beragam fiture dan fungsi yang semakin kompleks guna
memudahkan pemakainya merupakan trobosan baru dari telephone gengam
sebelumnya.
Menurut Derry ( 2014: 7) “gadget merupakan sebuah perangkat atau
instrument elektronik yang memiliki tujuan dan fungsi praktis untuk membantu
pekerjaan manusia”. Menurut Manumpil, dkk (2015: 1) “Gadget merupakan
suatu alat teknologi yang saat ini berkembang pesat yang memiliki fungsi khusus
diantaranya smartphone, Iphone and Blackberry”.

Berdasarkan pendapat ahli maka disimpulkan bahwa gadget merupakan


alat komunikasi nirkabel yang memiliki fungsi khusus yang membantu
pekerjaan manusia dan bisa dibawa kemana-mana.

F. Dampak negatif penggunaan gadged

Dampak negatif Penggunakan gadget yaitu


a. Kesehatan tubuh dapat teganggu misal kerusakan mata akibat terlalu
lama memandang layat gadget
b. Waktu yang terbuang sia-sia karena kecanduan game gadget
c. Fisik yang mengalami kerusakan misalnya terkenanya lordosis dll,
akibat punggung yang sering membungkuk.
d. Hilangnya waktu olah raga dan waktu berkumpul dengan keluarga

G. Pola asuh yang efektif


1. Ayah dan ibu harus kompak
Ayah dan ibu sebaiknya sering berdiskusi mengenai tumbuh kembang anak.
Tetapkan nilai-nilai dalam keluarga secara bersama. Ayah dan ibu harus
sependapat dan sejalan dalam mendidik anak.
2. Orang tua memberikan contoh yang baik
Anak selalu melihat dan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Ajarkan anak tentang perilaku yang seharusnya dan tidak seharusnya.
Berikan pujian atas tindakan anak yang baik dan diskusikanlah dengan anak
apabila dia bertindak tidak baik.
3. Komunikasi efektif
Pola asuh anak usia dini yang efektif juga ditumpu oleh komunikasi efektif.
Komunikasi yang intensif dan efektif membantu perkembangan anak dari
segi sosialnya.
4. Disiplin
Kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam mengasuh anak. Penerapan pola
disiplin membentuk anak untuk menjadi pribadi yang mandiri.
5. Orang tua harus konsisten
Orang tua harus konsisten terhadap penjelasan yang diberikan pada anak.
Berikan penjelasan yang akurat dan dimengerti anak.
6. Berikan pujian dan sentuhan sayang
Apabila anak berbuat baik, berikan pujian, pelukan, atau ciuman agar anak
merasa senang dan bangga melakukan hal tersebut.
7. Sopan santun
Ajarkan anak untuk mengenal sopan santun pada orang lain dan orang yang
lebih tua. Orang tua juga harus memberikan contoh dan menyuruh anak
untuk melakukan hal tersebut dalam menghargai orang yang lebih tua.
8. Berdasarkan pada agama yang dianut
Agama merupakan pedoman hidup setiap umat yang wajib diajarkan sejak
dini. Agama mengajarkan kebaikan dan pembentukan karakter berdasarkan
agama baik untuk membentuk anak.
9. Pola Demokratis
Berikan kesempatan setiap saat pada anak untuk mengungkapkan
perasaannya dan pendapatnya tentang sesuatu. Orang tua mendengarkan
dengan seksama, apabila pendapat anak melenceng orang tua harus
meluruskan.
10. Bersifat terbuka dan update
Perbedaan generasi orang tua dengan generasi anak patut dipertimbangkan.
Pada generasi masa kini, banyak hal yang justru dulunya dianggap tidak
penting namun saat ini justru berkembang biak. Berbagai profesi kreatif juga
bermunculan dan lebih memiliki prospek yang tinggi dari hanya sekedar
pegawai kantoran atau pegawai negeri yang dulunya sangat diimpikan semua
orang tua.
11. Orang tua harus tegas
Hal ini hamper mirip dengan melatih kedisiplinan pada anak. Terkadang
anak saat menginginkan sesuatu mereka harus dituruti, berlaku seenaknya,
manja, melakukan kesalahan disengaja, menangis tanpa alasan, bertengkar
dengan teman, atau situasi lainnya. Orang tua harus tegas dan siap
mengambil langkah ketika situasi seperti ini terjadi.
12. Ajarkan berbagi
mengajarkan cara dan manfaat berbagi dengan orang lain juga perlu
ditanamkan sejak dini agar anak tumbuh dengan tidak egois dan juga
memperdulikan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai