Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA


SEPANJANG RENTANG KEHIDUPAN IBU HAMIL

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa


Dosen Pengampu: Endang Caturini S, S. Kep., Ns., M. Kep

DISUSUN OLEH:
1. Khafidhotul fadlia
2. Kireina Aristya Ihtyarini
3. Putri Rejeki Mawarni
4. Rina Fatmawati
5. Umi Ayu Trisnawati
6. Valen Ninda Utami

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2022/2023
BAB I
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
(Hikmatulloh dkk, 2019). Kehamilan merupakan proses yang alamiah yang
terjadi pada wanita. Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan pada
psikologis maupun emosional. Perilaku ibu selama masa kehamilan akan
mempengaruhi kehamilannya, dimana penolong persalinan akan
mempengaruhi kesehatan ibu dan janin yang dilahirkan (Marbun dkk, 2019).

B. Jenis, Tahapan / Tingkatan


Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami
perubahan psikologis dan pada saat ini pula ibu akan mencoba untuk
beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai berikut: (Modul
Keperawatan Jiwa Poltekkes Surakarta)
1. Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas
khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role model).
2. Tahap Honeymoon (Menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah
posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi
kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih
sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba
menggambarkan figur ibunya di masa kecilnya dan membuat suatu daftar
hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia adaptasi dan terapkan
kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah
seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan
dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang
terdekatnya.
3. Tahap Stabil (Bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu
titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-
aktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti
mencari tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik
dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi
kesehatan keluarga.
4. Tahap Akhir (Perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap
mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin
“menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia
buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai
bayinya lahir kelak.

C. Perubahan Psikologis selama Hamil


Perubahan Psikologis selama Hamil: (Modul Keperawatan Jiwa Tim
Poltekkes Surakarta, 2020)
1. Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya, masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau malah mungkin dirahasiakannya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap
wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.
g. Reaksi psikologis yang mungkin terjadi adalah sering terjadi fluktuasi
lebar aspek emosional sehingga periode ini mempunyai resiko tinggi
untuk terjadi pertengkaran atau rasa tidak nyaman.
2. Perubahan Psikologis Trimester II (Periode kesehatan yang baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang
tinggi.
b. Ibu sudah dapat menerima kehamilan.
c. Merasakan gerakan anak.
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e. Libido meningkat.
f. Menuntut perhatian untuk cinta.
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
h. Hubungan seksual meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu.
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.
j. Reaksi psikologis yang terjadi adalah fluktuasi emosional sudah mulai
mereda dan perhatian wanita hamil lebih terfokus pada berbagai
perubahan tubuh yang terjadi saat kehamilan, kehidupan seksual
keluarga dan hubungan batin dengan bayi yang dikandungannya.
3. Perubahan Psikologis Trimester III (Penantian dengan penuh
kewaspadaan)
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
f. Merasa kehilangan perhatian.
g. Perasaan mudah terluka atau sensitif.
h. Libido menurun.
i. Reaksi psikologis yang mungkin terjadi adalah berkaitan dengan
bayangan resiko kehamilan dan proses persalinan sehingga wanita
hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau
mewaspadai segala sesuatu yang akan dihadapi.

D. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya
agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-
sekarang. Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini:
1) Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
2) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
3) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat
persalinan, dan penolong persalinan.
4) jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
5) Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan
perdarahan.
6) Komplikasi pada bayi.
7) Rencana menyusui bayi.
b. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada
saat kunjungan pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum
kelahiran dan berlanjut.
c. Riwayat Penyakit dan Operasi
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan
penyakit ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu
adanya penyakit infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan
sebelumnya harus didokumentasikan.
d. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan
dengan kelompok risiko tinggi untuk masalah
genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
2) Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
3) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan
jantung.
4) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan
pinggang).
5) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberkulosis.
6) Riwayat dan perawalan anemia.
7) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
8) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan
minuman ringan.
9) Merokok (Jumlah batang per hari).
10) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat
meningkatkan risiko terinfeksi toxoplasma.
11) Alergi dan sensitif dengan obat.
12) Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
e. Riwayat Keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit
kronis (menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung,
infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang
perlu dikumpulkan.
f. Riwayat Kesehatan Pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-
obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan
keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang
digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama
risiko mengalami komplikasi.
g. Pemeriksaan Fisik
1) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena
posisi akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil.
Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi duduk dengan lengan
sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan
tekanan darah yang didapatkan.
b) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa
terjadi pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi
diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat menentukan
keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan
masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c) Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per
menit. Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau
penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru
simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
2) Sistem Kardiovaskuler
a) Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises.
Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan
rektum.
b) Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah
pada ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang
intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut
pitting edema. Edema pada tangan dan wajah memerlukan
pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada
kehamilan.
3) Sistem Muskuloskeletal
a) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan. Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot
punggung dan tungkai.
b) Timggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar
untuk dapat menentukan kenaikan berat badan selama
kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg
dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan
bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat badan
sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes
pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio
caesarea, dan infeksi postpartum.
c) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk
menentukan diameternya yang berguna untuk persalinan per
vaginam.
d) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi
fundus diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.
Kandung kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan
dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode
Mc Donald dengan posisi ibu berbaring.
4) Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.
Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi
menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5) Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan
anemis, jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi,
hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta linea nigra
berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku
berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
6) Sistem Endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang
berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih
lanjut.
7) Sistem Gastrointestinal
a) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas
dari ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek
peningkatan estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi
terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara
teratur karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang
memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua lebih
nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b) Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih
nyaman untuk ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek
progesteron pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.
Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
8) Sistem Urinarius
a) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada
dalam urine, hal ini menandakan adanya kontaminasi sekret
vagina, penyakit ginjal, serta hipertensi pada kehamilan.
b) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan
normal pada ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar
membutuhkan pemeriksaan gula darah.
c) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas
yang berat atau pemasukan cairan dan makanan yang tidak
adekuat.
d) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi
saluran kemih yang biasa terjadi pada ibu hamil.
9) Sistem Reproduksi
a) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puling, dan pengeluaran
kolostrum perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris
pada payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
b) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu
diperiksa dari eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan
parut pada perineum.
c) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan
berwarna merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda
Chadwik.
E. Diagnosa dan Rencana Keperawatan
1. Pesiapan persalinan b.d peningkatan perkembangan ibu hamil
2. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan
3. Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri atau status peran sekunder
akibat kehamilan.
4. Gangguan pola tidur b.d faktor psikologis
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Kesiapan Status Antepartum Edukasi Persalinan
Persalinan Observasi:
D.0070 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 - Identifikasi tingkat pengetahuan
kondisi pada periode kehamilan yang dihitung sejak hari - Identifikasi pemahaman ibu tentang persalinan
pertama haid terakhir hingga dimulainya persalinan membaik Terapeutik
Pengertian : Kriteria Hasil: - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Pola Meningka Cukup Sedang Cukup Menurun - Jadwalkan pendidikam kesehatan sesuai
mempersiapk t meningkat Menurun kesepakatan
an, 1 Nausea - Berikan kesempatan untuk bertanya
mempertahan   1 2 3 4 5 - Berikan reinforcement positif terhadap
kan dan 2 Perdarahan pervaginam perubahan perilaku ibu
memperkuat   1 2 3 4 5 Edukasi
proses 3 Nyeri abdomen - Jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan
kehamilan   1 2 3 4 5 - Jelaskan persiapan dan tempat persalinan
dan 4 Mood labil - Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada
persalinan   1 2 3 4 5 usia kehamilan lebih dari 36 minggu
serta - Anjurkan ibu menggunakan teknik manajemen
perawatan nyeri persalinan tiap kala
bayi baru - Anjurkan ibu cukup nutrisi
lahir - Ajarkan teknik relaksasi untuk meredakan
kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan
- Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda persalinan
- Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Citra Citra Tubuh Promosi Citra Tubuh
Tubuh Observasi:
D.0083 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 - Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan
jam diharapkan citra tubuh meningkat. tahap perkembangan
Pengertian : Kriteria Hasil: - Identifikasi perubahan citra tubuh yang
Perubahan Meningka Cukup Sedang Cukup Menuru mengakibatkan isolasi sosial
persepsi tentang t Meningk Menuru n - Monitor frekuensi pernyataan kritik terhadap
penampilan, at n diri sendiri
struktur dan 1 Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubuh Edukasi
fungsi fisik   1 2 3 4 5 - Jelaskan pada keluarga tentang perawatan
individu 2 Verbalisasi kekhawatiran pada reaksi orang lain perubahan citra tubuh
  1 2 3 4 5 - Anjurkan menggunakan alat bantu
Memburu Cukup Sedan Cukup Membai (mis.wig,kosmetik)
k Membur g Membai k - Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
uk k - Latih fungsi tubuh yang dimiliki
3 Melihat bagian tubuh Terapeutik:
  1 2 3 4 5 - Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
4 Menyentuh bagian tubuh - Diskusikan perbedaan penampilan fisik
terhadap harga diri
  1 2 3 4 5
- Diskusikan cara mengembangkan harapan
citra tubuh secara realistis
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Ansietas Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas
D.0080 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Observasi:
jam diharapkan tingkat ansietas menurun - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Pengertian : Kriteria Hasil: - Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
Kondisi emosi Memburu Cukup Sedang Cukup Menuru - Monitor tanda-tanda ansietas
dan k Membur Menuru n Terapeutik:
pengalaman uk n - Ciptakan suasana teraupetik untuk menumbuhkan
subjektif 1 Konsentrasi kepercayaan
individu   1 2 3 4 5 - Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
terhadap objek 2 Pola tidur memungkinkan
yang tidak   1 2 3 4 5 - Pahami situasi yang membuat ansietas
jelas dan Meningka Cukup Sedan Cukup Menurun - Dengarkan dengan penuh perhatian
spesifik akibat t Meningk g Menuru - Gunakan pendekatan yang tenang dan
antisipasi at n meyakinkan
bahaya yang 3 Perilaku gelisah - Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
memungkinka   1 2 3 4 5 kecemasan
n individu 4 Verbalisasi kebingungan Edukasi
melakukan - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
  1 2 3 4 5
tindakan untuk mungkin dialami
5 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi
menghadapi - Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,
1 2 3 4 5
ancaman pengobatan, dan prognosis
6 Perilaku tegang
- Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien
1 2 3 4 5 - Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
ketegangan
- Latih teknik relaksasi.
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Gangguan Pola Tidur Dukungan Tidur
Pola Tidur Observasi:
D.0055 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 - Identifikasi pola aktivitas dan tidur
jam diharapkan kualitas dan kuantitas tidur membaik - Identifikasi faktor pengganggu tidur
Pengertian : Kriteria Hasil: - Identifikasi makanan dan minuman yang
Gangguan Memburu Cukup Sedang Cukup Menuru mengganggu tidur
kualitas dan k Membur Menuru n - Identifikasi obat tidur yang di konsumsi
kuantitas uk n Terapeutik:
waktu tidur 1 Keluhan sulit tidur - Modifikasi lingkungan
akibat faktor   1 2 3 4 5 - Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur
eksternal 2 Keluhan sering terjaga - Tetapkan jadwal tidur rutin
  1 2 3 4 5 - Lakukan prosedur untuk meninkatkan
Meningka Cukup Sedan Cukup Menurun kenyamanan
t Meningk g Menuru - Sesuaikan jadwal pemberian obat dan atau
at n tindakan untuk menunjang siklus tidur-terjaga
3 Keluhan tidak puas tidur Edukasi
  1 2 3 4 5 - Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
4 Keluhan pola tidur berubah - Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan hindari makanan atau minuman yang
  1 2 3 4 5
mengganggu tidur
5 Keluhan istirahat tidak cukup
- Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak
1 2 3 4 5
mengandung supresor terhadap tidur REM
- Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
- Ajarkan relaksasi otot autogenik/cara
nonfarmakologi lainnya
BAB III
ANALISIS JURNAL

No Author Judul Tahun P I C O


1 Luh Pengaruh Vol. 1 Populasi dalam Dalam Pada jurnal Hasil analisis
Listya Senam No.2 penelitian ini adalah memelihara dan ini tidak menyatakan ibu hamil
Wahyuni, Hamil Februari seluruh ibu hamil meningkatkan memiliki yang ikut senam
Sagung Terhadap 2022 yang ada di status kesehatan pembanding kehamilan mengidap
Putri Tingkat Denpasar. ibu hamil untuk kecemasan ringan,
Permana Kecemasan Sedangkan sampel dianjurkan untuk intervensi berbeda halnya pada
Lestari Ibu Hamil di adalah ibu hamil melakukan lainnya. ibu hamil yang tidak
Murdhana Rumah baik yang mengikuti olahraga ringan ikut senam mengidap
Putere, Bersalin senam hamil salah satunya kecemasan ringan dan
Putu Bunda Setia ataupun tidak yang yaitu senam sedang. Sama halnya
Indah melakukan hamil. Senam dengan penelitian
Budi pemeriksaan di Hamil adalah Kusumawati et al
Apsari Rumah Bersalin terapi latihan didapatkan ibu hamil
Bunda Setia gerak untuk yang ikut senam
Denpasar yang mempersiapkan merasakan kecemasan
berjumlah 50 ibu hamil, secara ringan dan ibu hamil
responden. Teknik fisik maupun yang tak ikut senam
sampling mental, untuk mengalami kecemasan
menggunakan menghadapi ringan, sedang serta
simple random persalinan yang berat. Pada penelitian
sampling yang cepat, aman dan ini didapatkan
memenuhi syarat spontan. Senam pengaruh yang
inklusi serta hamil biasanya signifikan terhadap
berkeinginan dimulai sejak frekuensi senam hamil
sebagai subjek dari usia dini, namun dan jumlah gravida
penelitian. biasanya di terhadap tingkat
lakukan saat kecemasan yang
kehamilan menunjukkan semakin
memasuki sering melakukan
trisemester senam hamil maka
ketiga, yaitu semakin rendah
sekitar usia 28-30 tingkat kecemasannya
minggu dan semakin sering
kehamilan. jumlah kehamilan ibu
Selain untuk maka semakin rendah
menjaga tingkat kecemasan
kebugaran,
senam hamil juga
diperlukan untuk
meningkatkan
kesiapan fisik
dan Mental calon
ibu selama proses
persalinan.
Dalam senam
hamil
mengajarkan ibu
hamil agar
relaksasi, ini
berguna
menstabilkan
kecemasan dan
menurunkan rasa
cemas secara
fisik maupun
mental serta
selain hal
tersebut dalam
kegiatan senam
hamil diberikan
informasi terkait
persiapan ibu
dalam
menghadapi
persalinan.
2. Luluk Hypnobirthing Gaster Perasaan cemas ibu Intervensi yang Pada jurnal Kecemasan ibu hamil
Fajria sebagai Upaya Volume hamil saat dilakukan yaitu ini tidak sebelum dilakukan
Maulida Menurunkan 18 memikirkan kondisi Hypnobirthing. memiliki hypnobirthing diukur
dan Endang Kecemasan Nomor bayi yang akan Hypnobirthing pembanding dengan kuesioner HARS,
Sri pada Ibu 1, dilahirkan serta merupakan salah untuk hasilnya 33% mengalami
Wahyuni Hamil Februari proses melahirkan, satu metode alami intervensi kecemasan ringan, 44%
2020 tidak hanya untuk menurunkan lainnya. mengalami kecemasan
berlangsung pada kecemasan pada sedang, dan 22%
kehamilan pertama, ibu hamil. mengalami kecemasan
tetapi juga pada berat. Setelah dilakukan
kehamilan hypnobirthing,
kehamilan kecemasan ibu hamil
berikutnya. Populasi mengalami penurunan
pada penelitian ini yaitu 44% tidak
yaitu ibu hamil yang mengalami kecemasan,
sehat secara 22% mengalami
psikologis. kecemasan ringan, dan
22% mengalami
kecemasan sedang.
Hypnobirthing dapat
menurunkan kecemasan
pada ibu hamil
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai