Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN

KEPERAWATAN
SEHAT JIWA
PADA IBU
HAMIL
Konsep Dasar
Kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan
wanita akan mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun
emosional selama kehamilan. Sering kali ibu hamil merasa bahagia karena
akan menjadi seorang ibu tetapi tidak jarang ada yang merasa khawatir
kalau terjadi masalah selama kehamilannya, misalnya ibu takut dengan
anak yang akan dilahirkannya apakah normal ataukah tidak atau mungkin
ibu takut kehilangan kecantikannya.
Perubahan dan Adaptasi Psikologis Masa
Kehamilan
• Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan
merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas
khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role model).

• Tahap Honeymoon
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah
posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi
kasih sayang terhadap bayinya.
Perubahan dan Adaptasi Psikologis Masa
Kehamilan
• Tahap Stabil
Dalam tahap ini mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik
stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-
aktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya

• Tahap Akhir (perjanjian)


Pada tahap ini sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia
tetap mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat
mungkin “menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal
yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat
ini sampai bayinya lahir kelak.
Perubahan Psikologis Trimester I

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan


kehamilannya.
b. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan
kesedihan.
c. Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
e. Oleh karena perutnya, masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau malah mungkin dirahasiakannya.
f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap
wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.
Pembagian Perubahan Psikologis Pada Trimester II

1. Fase prequickening (sebelum adanya pergerakan janin yang


dirasakan ibu)  pada masa preqiuckening, ibu hamil
mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya
dengan ibunya yang telah terjadi selama ini.
2. Fase postquickening (setelah adanya pergerakan janin yang
dirasakan oleh ibu)  Setelah ibu hamil merasakan quickening,
identitas keibuan yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada
kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru sebagai seorang
ibu
Perubahan Psikologis Trimester II

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
b. Ibu sudah dapaat menerima kehamilan.
c. Merasakan gerakan anak.
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e. Libido meningkat.
f. Menuntut perhatian untuk cinta.
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.
h. Hubungan seksual meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu.
i. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.
Perubahan Psikologis Trimester III

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
d. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e. Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
f. Merasa kehilangan perhatian.
g. Perasaan mudah terluka atau sensitif.
h. Libido menurun.
Masalah Emosi Selama Kehamilan
1. Reaksi Cemas
• Gangguan ini ditandai dengan rasa cemas dan ketakutan yang
berlebihan
• Kecemasan baru terlihat apabila wanita tersebut
mengungkapkannya karena gejala klinik yang ada, sangat tidak
spesifik (twitchung, tremor, berdebar-debar, kaku otot, gelisah
dan mudah lelah, insomnia)
• Timbul gejala-gejala somatik akibat hiperaktifitas otonom
(palpitasi, sesak nafas, rasa dingin ditelapak tangan, berkeringat
dingin, pusing, rasa terganjal pada leher).
Masalah Emosi Selama Kehamilan
2. Reaksi Panik
• Ditandai dengan rasa takut dan gelisah yang hebat, dalam periode
yang relatif singkat dan tanpa sebab yang jelas.
• Pasien mengeluhkan nafas sesak atau rasa tercekik, telinga
berdenging, jantung berdebar, mata kabur, rasa melayang, takut
mati atau merasa tidak akan tergolong lagi.
• Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien gelisah dan ketakutan, muka
pucat pandangan liar, pernafasan pendek dan cepat dan takhikardi.
Masalah Emosi Selama Kehamilan

3. Reaksi Obsesif-Kompulsif
• Gambaran spesifik dari gangguan ini adalah selalu timbulnya
perasaan, rangsangan ataupun pikiran untuk melakukan sesuatu,
tanpa objek yang jelas, diikuti dengan perbuatan yang dilakukan
secara berulang kali.
• Pengulangan perbuatan tersebut dapat mencelakai dirinya, bayi
yang dikandung atau orang lain.
Masalah Emosi Selama Kehamilan

4. Depresi berat
• Depresi pada wanita hamil, ditandai oleh perasaan sedih, tidak
bergairah, menyendiri, penurunan berat badan, insomnia,
kelemahan, rasa tidak dihargai dan pada kasus yang berat, ada
keinginan untuk melakukan bunuh diri.
• Sulit untuk melakukan komunikasi karena mereka cenderung
menarik diri, tidak mampu berkonsentrasi, kurang perhatian dan sulit
untuk mengingat sesuatu
Gambaran Kondisi Psikologis pada Wanita Hamil
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami perasaan – perasaan :

Marah Bersalah Was-was

Tertekan Pilu Kesal

Bingung Khawatir
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikis
pada masa hamil

Sudah punya banyak anak

Khawatir berubah penampilan

Kemampuan finansial dirasa tidak memadai

Keluhan sulit tidur


Cara Mengatasi Gangguan Psikologis
Kehamilan

1 Informasi 5 Jaga Penampilan

2 Komunikasi dengan suami 6 Kurangi Kegiatan

3 Rajin chek-up 7 Dengarkan Musik

4 Makan Sehat 8 Senam Hamil

9. Latihan Pernafasan
Asuhan Keperawatan
Sehat Jiwa pada Ibu
Hamil
PENGKAJIAN
Riwayat Kesehatan • Riwayat Obstetri  Gravida, para-abortus, dan anak
hidup (GPAH), BB bayi waktu lahir dan usia gestasi.
• Riwayat Kontrasepsi  Beberapa bentuk
konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu,
atau keduanya.
• Riwayat Penyakit dan Operasi  adanya penyakit
infeksi, prosedur infeksi dan trauma pada persalinan
sebelumnya harus didokumentasikan.
• Riwayat keluarga  DM, hipertensi, dan penyakit
ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan
• Riwayat kesehatan pasangan  masalah genetik,
penyakit kronis, dan infeksi.
• Pemeriksaan fisik
• Tanda-tanda vital
• Kardioavaskuler : bendungan vena, edema
• Muskuloskletal : postur, tinggi dan berat badan, pengukuran pelviks
• Neurologi : Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena
hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan
• Integumen : warna kuli, lesi, hiperpigmentasi (cloasma gravidarum,
linea nigra dan strie)
• Endokrin : pada TM II kelenjar toroid membesar, pembesaran yang
berlebihan menandakan hipertiroid.,
• Gastrotestinal :
• Urinarius : protein urine, glukosa, keton, bakteri
• Reproduksi
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan.


2. Ketakutan b.d ketidakbiasaan
3. Gangguan pola tidur b.d faktor psikologis
4. Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri atau
status peran sekunder akibat kehamilan
5. Disfungsi seksual b.d perubahan struktur atau
fungsi tubuh
INTERVENSI
DX : Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan
Intervensi :
1. Terima persepsi diri klien dan berikan jaminan bahwa ia dapat
mengatasi krisis ini.
2. Dorong klien melakukan perawatan diri.
3. Kaji kesiapan klien, kemudian libatkan klien dalam pengambilan
keputusan tentang perawatan bila memungkinkan.
4. Berikan kesempatan kepada klien untuk menyetakan perasaan tentang
citra tubuhnya.
5. Bimbing dan kuatkan fokus klien pada aspek-aspek positif dari
penampilannya dan upayanya dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan citra tubuhnya.
INTERVENSI
DX: Ketakutan b.d ketidakbiasaan
Intervensi :
1. Berikan informasi sesuai tingkat pemahaman atau penerimaan
klien .
2. Orientasikan klien ke lingkungan sekitar.
3. Orientasikan keluarga pada kebutuhan khusus klien dan izinkan
anggota keluarga berpartisipasi dalam memberikan perawatan.
INTERVENSI
Dx : Gangguan pola tidur b.d faktor psikologis
Intervensi ;
1. Atur anggota keluarga untuk tinggal bersanma klien.
2. Berikan kesempatan klien untuk mendiskusikan keluhan yang mungkin
menghalangi tidur.
3. Rencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan pasien
tidur tanpa terganggu selama beberapa jam.
4. Berikan bantuan tidur, kepada klien, seperti bantal, mandi sebelum
tidur, makanan atau minuman, dan bahan bacaan.
5. Ciptakan lingkungan tenang yang kondusif untuk tidur.
6. Berikan pendidikan kesehatan kepada klien tentang teknik relaksasi.
INTERVENSI
Dx : Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri atau status
peran sekunder akibat kehamilaninter

Intervensi :
1. Kaji tingkat ansietas (ringan, sedang, berat, panik).
2. Beri kenyamanan dan ketentraman hati pada klien.
3. Singkirkan stimulasi yang berlebihan.
INTERVENSI
Dx : Disfungsi seksual b.d perubahan struktur atau fungsi tubuh

1. Sediakan lingkungan yang tidak mengancam, dan dorong klien


untuk bertanya tentang seksualitas pribadi.
2. Berikan kesempatan klien mengungkapkan perasaan secara terbuka
dalam lingkungan yang tidak mengancam.
3. Anjurkan klien untuk mendiskusikan keluhannya dengan suami atau
istri atau pasangan.
4. Berikan dukungan untuk suami atau istri atau pasangan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai