Anda di halaman 1dari 25

Perubahan dan

Adaptasi Psikologis
dalam Masa
Kehamilan
Vivi Dwi Putri, S.ST, M.Kes
Kehamilan
• Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi
pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi
pembentukan zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses
pertumbuhan dan perkembangan di dalam uterus sampai proses
persalinan.

• Kehamilan Bagi seorang wanita merupakan salah satu periode krisis


dalam kehidupannya

Cara org bereaksi terhadap krisis bergantung 3 Faktor:


1. Perspektif thdp kejadian
2. Dukungan Situasional
3. Mekanisme Koping
TRIMESTER PERTAMA
Meningkatnya hormon
progesteron dan
estrogen dalam tubuh
ibu menyebabkan
timbulnya: mual dan
muntah pada pagi
hari, lemah, lelah dan
membesarnya
payudara..
Perasaan yang sering dialami ibu:

Perasaan gembira
Terbuka atau diam-diam
Ibu merasa tidak sehat dan seringkali
membenci kehamilannya
Perasaan ambivalent terhadap
kehamilannya
Merasa terpenjara oleh tugas
menjadi ibu
Antipati dan depresi
karena ada perasaan
tidak nyaman terutama
pada ibu yang tidak
menginginkan kehamilan,
Kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan.
Ada perasaan cemas dan marah karena akan
punya tanggung jawab sebagai ibu
Menerima atau menolak
perubahan fisik.
 Seorang ibu akan mencari tanda- tanda untuk
meyakinkan kehamilannya.
 Banyak ibu yang merahasiakan kehamilan awal,
karena masih merasa belum yakin dengan
kehamilannya.
 Kekhawatiran pertama timbul pada trimester ini,
dan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya
keguguran.
 Beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih
tinggi, kebanyakan wanita juga mengalami
penurunan libido selama periode ini.
 Kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka
dan jujur dengan suami sangat diperlukan.
Trimester pertama adalah saat yang special karena seorang
ibu akan menyadari kehamilannya. Selama kehamilan sedapat
mungkin wanita hamil harus beradaptasi dengan kondisi
psikologisnya. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu
mencari tanda – tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil. Segala perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan
selalu diperhatikan dengan seksama. Trimester I sering dianggap
sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian terhadap kenyataan
bahwa ia sedang mengandung.
Stress yang terjadi pada kehamilan Trimester I
Ada 2 tipe stress yaitu yang negative dan positif, kedua stress
ini dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat
intrinsik dan ekstrinsik.
Stress instrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari
individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sempurna
mungkin baik dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan
sosialnya secara professional.
Stress ekstrinsik timbul karena factor eksternal seperti rasa
sakit kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi. Menurut
Burnard ( 1991 ) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan
dengan 3 aspek utama seperti :
1. Stress didalam individu
2. Stress yang disebabkan oleh pihak lain
3. Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan social
Respon psikologi kehamilan Trimester pertama
Reaksi psikologis dan emosi timbul pada beberapa wanita :
kecemasan, kegusaran, perasaan panic terhadap kehamilan dan segala
akibatnya.
Dalam pikiran mereka kehamilan merupakan : ancaman,
kegawatan, ketakutan, bahaya bagi dirinya.
Sikap mereka : tidak hanya menolak kehamilan, tapi
berusaha menggugurkan, kadang – kadang mencoba bunuh diri.
PRIA
 biasanya pria merasa bangga ketika
mengetahui bahwa dirinya akan menjadi
seorang ayah disebabkan karena kemampuan
dirinya untuk mempunyai keturunan
 Seorang calon ayah mungkin akan sangat
memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil
 ada juga pria yang hasrat seksualnya terhadap
wanita hamil relatif lebih besar.
TRIMESTER II
• DISEBUT PERIODE SEHAT
- Tubuh ibu sudah menyesuaikan diri
dgn perubahan
hormon yang meninggi
- Rasa tidak nyaman berkurang
- Perut belum terlalu besar shg blm
merasa sbg beban
- Ibu sudah menerima kehamilannya
- Gerakan bayi dan denyut jantung
janin sudah terasa
shg ibu merasakan kehadiran
bayinya
- Libido meningkat
Peningkatan rasa memiliki dan mulai dapat kembali pada minat
semula, adanya gerak anak menjadikan ibu semakin merasakan
kehamilan, mulai membayangkan fisik calon bayi dan merancang
rencana masa depan untuknya, ibu merasakan peningkatan.
Trimester II dapat dibagi menjadi 2 fase yaitu
1. Fase Prequickening ( sebelum adanya pergerakan janin yang
dirasakan ibu )
Selama akhir trimester pertama dan masa prequickening
pada trimester II, ibu hamil mengevaluasikan lagi hubungannya dan
segala aspek didalamnya dengan ibunya yang telah terjadi selama ini.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini adalah
perubahan identitas dari penerima kasih sayang ( dari ibunya ) menjadi
pemberi kasih sayang ( persiapan menjadi seorang ibu ).
2. Fase postquickening ( setelah adanya pergerakan janin
dirasakan ibu )
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan
yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan focus pada kehamilan dan persiapan
menghadapi peran baru sebagai seorang ibu perubahan ini bisa menyebabkan
kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu
yang mengalami hamil pertama kali dan wanita karir.

Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya
adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan perubahan focus
pada bayinya. Pada saat ini jenis kelamin bayi tidak begitu dipikirkan karena
perhatian utama adalah kesejahteraan janin ( kecuali beberapa suku yang menganut
system patrilineal / matrilineal ).
• Respon psikologi trimester kedua : konsep abstrak kehamilan menjadi
identifikasi nyata : perut membesar, gerakan janin terasa
( quickening ) gerakan ini merupakan peristiwa penting karena
gerakan janin lembut ini bahwa kehidupan terjadi dalam rahim, dokter
atau bidan mendengar denyut jantung janin, wanita sudah dapat
menyesuaikan diri dengan kenyataan, ia mulai memikirkan, janin
merupakan bagian dari dirinya yang secara keseluruhan bergantung
padanya, sekarang ia mengatakan ‘’ saya akan mempunyai bayi’’.
TRIMESTER III
DISEBUT PERIODE MENUNGGU DAN
WASPADA
• Disebut dengan Periode ”Penungguan
yang Waspada”, karena rasa gelisah
bahwa bayi tersebut akan datang setiap
saat dengan mengawasi dan menunggu
tanda-tanda serta gejala persalinan.
• Merupakan waktu yang aktif, masa
persiapan yang nyata untuk kelahiran dan
pengasuhan, wanita menjadi protektif
terhadap bayi.

• Pemilihan nama bayi merupakan


aktifitas persiapan bagi kedatangan
bayi.
• Terdapat banyak dugaan tentang rupa dan jenis kelamin
bayi.
• Sejumlah ketakutan timbul, terutama akan kehidupannya
sendiri dan kehidupan bayinya, seperti :
• Bayi yang tidak normal
• Persalinan dan kelahiran
• Wanita juga mengalami proses kesedihan lain yaitu
pemisahan yang tidak terelakkan dengan bayinya dari
tubuhnya.
• Depresi ringan itu lumrah, ketergantungan akan
meningkat karena perasaan tidak berdaya.
 Ketidaknyamanan sementara meningkat mendekati
akhir kehamilan.
 Wanita merasa canggung, buruk dan memerlukan
dukungan yang sering.
 Libido lebih menurun daripada T II, perut yang
menjadi kendala.
 Posisi alternative untuk hubungan seksual bisa
membantu atau menciptakan rasa bersalah jika ia
tidak merasa nyaman.
Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa
yang kita miliki sampai kita kehilangannya.
Be agood midwife..

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai