0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan24 halaman
Dokumen tersebut membahas perubahan psikologis yang dialami ibu hamil pada ketiga trimester kehamilan. Pada trimester pertama, ibu merasakan kecemasan dan gangguan mood. Trimester kedua merupakan masa kesehatan dimana ibu mulai merasakan gerakan janin. Trimester ketiga adalah masa persiapan untuk persalinan dimana ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayi. Peran bidan meliputi pengkajian lingkungan, pendidikan
Dokumen tersebut membahas perubahan psikologis yang dialami ibu hamil pada ketiga trimester kehamilan. Pada trimester pertama, ibu merasakan kecemasan dan gangguan mood. Trimester kedua merupakan masa kesehatan dimana ibu mulai merasakan gerakan janin. Trimester ketiga adalah masa persiapan untuk persalinan dimana ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayi. Peran bidan meliputi pengkajian lingkungan, pendidikan
Dokumen tersebut membahas perubahan psikologis yang dialami ibu hamil pada ketiga trimester kehamilan. Pada trimester pertama, ibu merasakan kecemasan dan gangguan mood. Trimester kedua merupakan masa kesehatan dimana ibu mulai merasakan gerakan janin. Trimester ketiga adalah masa persiapan untuk persalinan dimana ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayi. Peran bidan meliputi pengkajian lingkungan, pendidikan
kepada masa penentuan. Penentuan membuat fakta wanita bahwa ia hamil. Trimester pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian kehamilan menjadi aman. Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil. Hampir 80 % kecewa, menolak. Gelisah, depresi dan murung. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya. Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester I ini berbeda-beda. Walaupun pada beberapa wanita mengalami kegairahan seks yang lebih tinggi, kebanyakan merekamengalami libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama. Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Adapula pria yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang diperlihatkannya, seorang ayah dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. Kejadian gangguan jiwa sebesar 15 % pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama. Menurut kumar dan Robson ( 1978) 12 % wanita yang mendatangi klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya. Wanita hamil khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya. Multigravida, kecemasan terhadap pengalaman yang lalu, sedangkan primipara ketakutan terhadap cerita-cerita pengalaman orang lain. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS KEHAMILAN TRIMESTER II
Trimester kedua sering dikatakan periode
pancaran kesehatan. Ini disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Trimester kedua dibagi dua fase : a. Prequickening b. Postquickening
Selama prequickening seorang wanita
akan terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang berhubungan dengan ibunya sendiri Quickening membuat wanita untuk memikirkan bayinya sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya. Kesadaran yang baru ini memulai perubahan dalam memusatkan dari dirinya ke bayi. Dengan quickening dapat mendatangkan sejumlah perubahan pada wanita, seperti hubungan sosial wanita meningkat dengan wanita hamil lainnya dan terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran yang baru. trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya sendiri. banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. Kebanyakan wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, hampir 80% wanita hamil mengalami peningkatan dalam hubungan seks mereka bila dibandingkan pada trimester I dan sebelum kehamilan. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS KEHAMILAN TRIMESTER III Trimester III sering kali disebut periode menunggu/ penantian dan waspada sebab padasaat itu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan keahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester III dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bagi yang akan dilahirkan juga sudah dipilih. Trimester III adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orng tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya dan akan mirip siapa. PERAN BIDAN DALAM PERSIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III a. Mempelajari keadaan lingkungan penderita. ibu hamil selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan. Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan ( latar belakang) sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan b. Informasi dan pendidikan kesehatan - Mengurangi pengaruh yang negatif. kecemasan dan ketakutan sering dipengaruhi oleh cerita-cerita yang menakutkan mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita. - Memperkuat pengaruh ynag positif. misalnya dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan. - Menganjurkan latihan – latihan fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otot-otot dasar panggul, melatih pernafasan, tekhnik mengedan yang baik dan latihn-latihan relaksasi. c. Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin.
d. Dilaksanakan dengan mengadakan
orientasi : memperkenal ruang bersalin, alat-alat kebidanan dan tenaga kesehatan. TERIMA KASIH