Anda di halaman 1dari 2

Adaptasi psikologis pada ibu hamil trimester III,

Perubahan fisik wanita selama kehamilan mendapat banyak perhatian, akan tetapi jarang yang
memperhatikan perubahan psikologis, emosional yang mungkin ibu hamil alami. Padahal, selain
kesehatan fisik, kesejahteraan emosional dan mental seseorang ibu juga dapat memainkan peran
penting dalam kehamilan. Selama sembilan bulan, suasana hati dan emosi ibu hamil naik turun. Bisa
sangat gembira karena memiliki bayi hingga perasaan tidak sabar, takut karena persalinan dan berganti
menjadi ibu semakin dekat. Kehamilan juga dapat menimbulkan masalah emosional lainnya, seperti
hubungan keluarga yang sulit, rasa tidak aman, dan ekspektasi yang tidak realistis, yang sebelumnya
mungkin telah diabaikan. " Kehamilan adalah transisi besar dalam kehidupan seorang wanita, dan ini
melibatkan campuran emosi yang kompleks, baik dan buruk, " kata Dr.Mary Kimmel, direktur medis Unit
Rawat Inap Psikiatrik Perinatal dan asisten profesor psikiatri di University of North Carolina School of
Medicine di Chapel Hill, AS, dikutip dari Live Science.

Berikut perubahan psikologis pada ibu hamil pada trimester III,

Pada trimester ketiga, wanita mengantisipasi persalinan dan menghadapi perubahan fisik yang
signifikan. Sementara rasa takut kehilangan bayi biasanya sudah hilang pada saat ini. Namun, ada
kecemasan baru menggantikannya yaitu ketakutan akan persalinan. Selain kekhawatiran tentang
persalinan, ibu hamil akan memiliki naluri untuk nesting, mempersiapkan kedatangan bayi, mulai dari
sibuk menata kamar, membeli baju, dan peralatan bayi.

haibunda.com (https://www.haibunda.com

Pada trimester III, calon ibu akan semakin peka perasaannya. Tingkat kecemasan ibu akan semakin
meningkat. Calon ibu akan lebih sering mengelus-elus perutnya untuk menunjukkan perlindungannya
kepada janin, senang berbicara kepada janin , terutama ketika janin berubah posisi. Banyak calon ibu
yang sering berkhayal atau bermimpi tentang apabila hat-hal negatif akan terjadi kepada bayinya saat
melahirkan nanti. Khayalan-khayalan tersebut seperti kelainan letak bayi, tidak dapat melahirkan, atau
bahkan janin akan lahir dengan kecacatan. Calon ibu menjadi sangat merasa bergantung kepada
pasangannya.

Pada trimester III ini, terutama pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau menjelang kelahiran
membutuhkan lebih banyak perhatian dan cinta dari pasangannya, mulai takut jika akan terjadi sesuatu
terhadap suaminya. Maka dari itu, calon ibu ingin memastikan bahwa pasangannya mendukung dan
selalu ada di sampingnya.

Tidak semua wanita dapat mengekspresikan perasaan ketergantungan terhadap pasangannnya. Akan
tetapi, tetap mengharapkan bahwa perhatian, dukungan, dan kasih sayang dapat tercurah dari
pasangannya tersebut. Selain itu, calon ibu akan menjadi lebih mudah lelah dan iritabilita. Beberapa
wanita akan sulit untuk berkonsentrasi dan fokus akan penjelasan-penjelasan baru yang diberikan oleh
perawat. Maka dari itu, penjelasan yang diberikan harus jelas dan ringkas agar calon ibu dapat
menyerapnya dengan lebih mudah.
Pada fase ini, calon ibu mulai sibuk mempersiapkan diri untuk persiapan melahirkan dan mengasuh
anaknya setelah dilahirkan. Mempersiapkan segala kebutuhan bayi, seperti baju, nama, dan tempat
tidur. Bernegosiasi dengan pasangannya tentang pembagian tugas selama masa-masa menjelang
melahirkan sampai nanti setelah bayi lahir. Pergerakan dan aktivitas bayi akan semakin sering terasa,
seperti memukul, menendang, dan menggelitik.

Perasaan bahwa janin merupakan bagian yang terpisah semakin kuat dan meningkat. Peningkatan
keluhan dan ukuran tubuh pada trimester III dapat menyebabkan kenikmatan dan rasa tertarik terhadap
aktifitas seksual menurun (Rynerson, Lowdermilk, 1993 dalam Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005).

Kesimpulan.

Perubahan psikologis kehamilan trimester ketiga adalah :

1. Rasa tidak nyaman kembali timbul.

2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu.

3. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.

4. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal.

5. Semakin ingin menyudahi kehamilannya.

6. Merasa sedih karena terpisah dari bayinya.

7. Merasa kehilangan perhatian

8. Tidak sabaran dan resah

9. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya

10. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya

11. Libido menurun.

Anda mungkin juga menyukai