Anda di halaman 1dari 5

HAND OUT

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ).


Topik : Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Kehamilan.
Waktu : 30 menit.
Dosen : …………………….

Objektif Perilaku Siswa :


Setelah mendapat materi perubahan dan adaptasi psikologis dalam kehamilan
diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I.
2. Menjelaskan perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester II.
3. Menjelaskan perubahan dan adaptasi psikologis pada kehamilan trimester III.

Sumber Pustaka :
1. Bennet, V.R Brown; Myles Textbook for Midwifery, 1997.
2. PUSDIKNAKES-WHO-JHPIEGO; Asuhan Antenatal, Konsep Kebidanan,
2003.
3. Sweet, B.R; Mayes Midwifery, 12th edition, 2000.

A. PENDAHULUAN
Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis
dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu dan dan bahwa dia sudah
memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak
jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam
kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya,
atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal. Sebagai seorang bidan kita
harus menyadari adanya perubahan- perubahan tersebut pada wanita hamil agar
dapat memberi dukungan dan memperhatikan keprihatinan, kekhawatiran,
ketakutan dan pertanyaan- pertanyaan.
B. URAIAN MATERI

1. TRIMESTER PERTAMA.
Segera setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam
tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada
pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan
seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali, biasanya pada awal
kehamilannya, ibu berharap untuk tidak hamil.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda- tanda untuk
lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi
pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih
kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya
kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester
pertama ini berbeda- beda. Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah
seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama
periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan
merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat
dipengaruhi ole kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan
kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada
trimester pertama.
Reaksi pertamam seorang pria ketika menngetahui bahwa dirinya akan
menjadi seorang ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya
mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya menjadi
seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah
mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil dan
menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria
yang hasrat seksualnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar.Disamping
respon yang diperlihatkannya, seorang ayah dapat memahami keadaan ini dan
menerimanya.
2. TRIMESTER KEDUA.
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil
sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sabagai
beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi
dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.
3. TRIMESTER KETIGA.
Trimester ketiga seringfkali disebut periode menunggu dan waspada sebab
pada saat itu ibu marasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi
dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya.
Kadang- kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu- waktu.
Ini menyebabkan ibu meningkatakan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan
gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan
bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester
ketigadan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu
mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian
khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan
keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bagi yang
akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bagi yang akan
dilahirkan juga sudah dipilih.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga- duga tentang jenis kelamin bayinya
( apakah laki- laki atau perempuan ) dan akan mirip siapa.
C. PENUTUP
Dengan mengetahui perubahan- perubahan psikologis pada setiap tahap
kehamilan, kita sebagai bidan diharapkan untuk bisa membantu para ibu untuk
dapat beradaptasi dan menghadapi reaksi- reaksi psikologis yang dialami oleh
sebagian besar wanita pada setiap tahap kehamilan.

D. STUDI KASUS
1. Seorang wanita datang ke klinik antenatal untuk memeriksakan kehamilanya.
Dari anamnesa diketahui bahwa ibu memang sudah merencanakan
kehamilannya, akan tetapi dia kelihatan tidak peduli dengan kehamilannya
dan ibu mengeluh lelah dan mual serta menginginkan untuk tidak hamil pada
saat ini.
2. Seorang wanita datang ke klinik antenatal untuk memeriksakan kehamilanya.
Dari anamnesa ibu mengatakan bahwa dia begitu gembira dan bahagia karena
merasakan gerakan bayinya pertama kali.
3. Seorang wanita datang ke klinik antenatal untuk memeriksakan kehamilanya.
Dari hasil anamnesa dia mengatakan bahwa perutnya semakin membesar dan
mengeras, dan dia takut bayinya akan segera lahir. Dan dia cemas karena
belum siap jika harus melahirkan saat ini.Dan dia juga mencemaskan
bagaimana kelahiran bayinya nanti.

E. . PERTANYAAN
1. Barada pada trimester berapa wanita tersebut pada masing- masing kasus ?
2. Keadaan fisik apa yang menyebabkan keadaan psikologi wanita tersebut
dalam masing- masing kasus ?
3. Apa yang sebaiknya disarankan pada wanita tersebut untuk dapat mengatasi
masalah tersebut pada masing- masing kasus ?

Anda mungkin juga menyukai