Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN
KEHAMILAN

Diajukan guna memenuhi Tugas


Konversi Nilai Asessment

Oleh:
LILI ANDRIYATI
NIM. P1337424423200

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal

akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan

menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester,

trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu

(minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu

ke-28 hingga ke- 40) (Evayanti, 2015:1). Kehamilan adalah proses

normal yang menghasilkan serangkaian perubahan fisiologis dan

psikologis pada wanita hamil. (Tsegaye et al, 2016:1).

Kehamilan merupakan periode dimana terjadi perubahan kondisi

biologis wanita disertai dengan perubahan perubahan psikologis dan

terjadinya proses adaptasi terhadap pola hidup dan proses kehamilan itu

sendiri. (Muhtasor, 2013:1).

Ibu hamil akan mengalami perubahan fisik seperti keluhan mual,

muntah, pusing dan mudah lelah, indra penciuman yang sangat peka oleh

karena itu tak jarang kita melihat ibu hamil muda yang tampak begitu tegang

dan mudah emosi, hal itu biasanya kita temui ditrimester pertama. Pada masa

kehamilan trimester kedua ibu hamil merasakan perubahan bentuk tubuhnya,


terutama pada wajah, perut dan dada. Namun ada juga beberapa ibu hamil

yang merasa cemas karena takut akan bertambahnya berat badan. Di

trimester ketiga, ibu hamil sering mengeluhkan mudah lelah, kurang tidur.

(Tari & Romania, 2011).

Kehamilan mengakibatkan banyak perubahan dan adaptasi pada ibu

hamil dan pasangan. Trimester pertama sering dianggap sebagai periode

penyesuaian, penyesuaian seorang ibu hamil terhadap kenyataan bahwa dia

sedang hamil. Fase ini sebagian ibu hamil merasa sedih dan ambivalen. Ibu

hamil mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan depresi teruma

hal itu serign kali terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan yang tidak

direncanakan. Namun, berbeda dengan ibu hamil yang hamil dengan

direncanakan dia akan merasa senang dengan kehamilannya. Masalah hasrat

seksual ditrimester pertama setiap wanita memiliki hasrat yang berbeda-beda,

karena banyak ibu hamil merasakan kebutuhan kasih sayang besar dan

cinta tanpa seks.Trimester kedua sering dikenal dengan periode

kesehatan yang baik, yakni ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas

dari segala ketidak nyamanan. Ditrimester kedua ini ibu hamil akan

mengalami dua fase yaitu fase pra-quickening dan pasca-quickening. Dimasa

fase pra-quickening ibu hamil akan mengalami lagi dan mengevaluai

kembali semua aspek hubungan yang dia alami dengan ibunya

sendiri. Di trimester kedua sebagian ibu hamil akan mengalami kemajuan

dalam hubungan seksual. Hal itu disebabkan ditrimester kedua relatif

terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan, kekhawatiran


yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada ibu hamil kini mulai

mereda dan menuntut kasih sayang dari pasangan maupun dari

keluarganya. (Ramadani & Sudarmiati, 2013).

Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase

penantian. Dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil

mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga

dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bayi. Ibu hamil

merasakan kembali ketidaknyamanan fisik karena merasa canggung,

merasa dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari pasangan sangat

dia butuhkan. Peningkatan hasrat seksual yang pada trimester kedua

menjadi menurun karena abdomen yang semakin membesa rmenjadi

halangan dalam berhubungan. (Ramadani & Sudarmiati, 2013).

Masa kehamilan merupakan masa transisi dalam siklus kehidupan

seorang wanita. Terjadinya perubahan fisik seperti mual, muntah, perut

yang semakin membesar, cepat lelah dan nyeri payudara dapat

mempengaruhi psikologis ibu pada saat hamil, namun ada beberapa pada ibu

hamil tidak mengalami perubahan psikologis yang tampak atau

mengalami perubahan psikologis yang positif. Perubahan psikologis yang

positif akan sering dialami ibu hamil yang telah memiliki pengalaman

dengan kehamilan sebelumnya, sementara perubahan yang negatif

sering muncul pada ibu hamil yang belum punya pengalaman hamil

sebelumnya atau hamil pertama kali. (Sandy & Sari, 2012).


B. Rumusan Masalah

1. Apa saja perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester I ?

2. Apa saja perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester II ?

3. Apa saja perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester

III?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan

Trimester I

2. Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan

Trimester II

3. Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan

Trimester III
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN

Selama ibu hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan

psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita

mengatakan betapa bahagianya dan karena menjadi seorang ibu dan bahwa

dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkanya.

Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah

dalam kehamilanya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan

kecantikanya bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal. Sebagai

seorang bidan anda harus menyadari adanya perubahan-perubahan tersebut

pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan memperhatikan

keprihatinan, kehamilan, ketakutan, dan pertanyaannya. (PusDikNaKes,

2003: 27).

1. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA

KEHAMILAN TRIMESTER I (1-3 BULAN).

Trimester pertama ini sering dirujuk sebagai masa penentuan.

Penentuan untuk menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil. Segera

setelah konsepsi, kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh

akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mualdan muntah pada

pagi hari, lemah,lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak

sehat dan sering kali membenci kehamilannya. (Kamariyah dkk,


2014:39).

Segera setelah konsepsi kadar hormon progesterone dan estrogen

dalam kehamilan akan meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya

mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah, dan membesarnya

payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci

kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan,

kecemasan dan kesedihan. Seringkali biasanya pada awal kehamilanya

ibu berharap untuk tidak hamil.Pada trimester pertama seorang ibu akan

selalu mencari tenda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya

memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan

selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih kecil,

kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin

diberitahukanya kepada orang lain/ dirahasiakanya. (PusDikNaKes,

2003: 27).

Hasrat untuk melakukan hubungan sex, pada wanita trimester

pertama ini berbeda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah sex

yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido

selama periode ini, keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk

berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita

merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun

tanpa berhubungan sex. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa

mual, pembesaran payudara, keprihatinan, dan kekhawatiran. Semua

ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester


pertama.Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya

akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggaan satas

kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan

keprihatinan akan kesiapan untuk menjadi seorang ayah dan mencari

nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat

memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari

hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Adapula pria yang

hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping

respon yang diperlihatkannya, seorang ayah perlu dapat memahami

keadaan ini dan menerimanya. (PusDikNaKes, 2003:27).

Menurut Sulistyawati (2009,p.76-77), perubahan psikologis pada

trimester I adalah:

a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan

kehamilannyaKadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.

Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja

b) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal

ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.

c) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat

perhatian dengan seksama.

d) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia

seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain

atau bahkan merahasiakannya.


2. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA

KEHAMILAN TRIMESTER II (4 – 6 BULAN)

Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran

kesehatan, saat ibu merasa sehat. Ibu sudah menerima

kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy serta

pikirannya secara konstruktif. (Kumalasari, 2015:8).

Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh

ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak

nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar

sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima

kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya

secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan

gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai

seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari

rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada

trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. (PusDikNaKes,

2003: 27).

Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik,

kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan

perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum

menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan

mengerti tentang kehamilannya. (Tri Rusmi Widayatun, 1999:154).

Menurut Sulistyawati (2009, p. 76-77), perubahan psikologis


pada trimester II adalah :

a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone

yang tinggi.

b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.

c) Merasakan gerakan anak.

d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.

e) Libido meningkat.

f) Menuntut perhatian dan cinta.

g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari

dirinya.

h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada

orang lain yang baru menjadi ibu.

i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan

persiapan untuk peranbaru

3. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA

KEHAMILAN TRIMESTER III (7-9 BULAN)

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu

dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu

kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan

dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang- kadang ibu

merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini

menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda

dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir


atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.

Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan

menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya

membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut

akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu

melahirkan.

Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada

trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek.

Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya

dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada

trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami,

keluarga dan bidan.

Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran

bayi yang akan dilahirkannya dan bagaimana rupanya. Mungkin juga

nama bayi yang akan dilahirkan sudah dipilih.Trimester ketiga adalah

saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.

Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya (apakah

laki-laki atau perempuan) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin

juga sudah memilih sebuah nama untuk bayinya. (PusDikNaKes, 2003:

28).

Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam,

adanya perasaan tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya

perubahan gambaran diri (konsep diri, tidak mantap, merasa terasing,


tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang karena kelahiran

sang bayi). (Tri Rusmi Widayatun, 1999: 154).

Menurut Sulistyawati (2009,p. 76-77), perubahan psikologis

pada trimester III adalah :

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek,aneh, dan

tidak menarik.

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat

melahirkan, khawatir akan keselamatannya.

d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,

bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.

f. Merasa kehilangan perhatian.

g. Perasaan mudah terluka (sensitif).

h. Libido menurun
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dari fase fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal

akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan

menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga trimester,

trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14

minggu (minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu

(minggu ke-28 hingga ke- 40) (Evayanti, 2015:1). Kehamilan adalah

proses normal yang menghasilkan serangkaian perubahan fisiologis dan

psikologis pada wanita hamil(Tsegaye et al, 2016:1).

Kehamilan merupakan periode dimana terjadi perubahan kondisi

biologis wanita disertai dengan perubahan perubahan psikologis dan

terjadinya proses adaptasi terhadap pola hidup dan proses kehamilan itu

sendiri (Muhtasor, 2013:1).

Selama ibu hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan

psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita

mengatakan betapa bahagianya dan karena menjadi seorang ibu dan bahwa

dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkanya.

Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah
dalam kehamilanya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan

kecantikanya bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal. Sebagai

seorang bidan anda harus menyadari adanya perubahan-perubahan tersebut

pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan memperhatikan

keprihatinan, kehamilan, ketakutan, dan pertanyaannya. (PusDikNaKes,

2003: 27).
DAFTAR PUSTAKA

Enny Fitriahadi, S.Si.T., M.Kes. Mei 2017. BUKU AJAR ASUHAN


KEHAMILAN
DISERTAI DAFTAR TILIK. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Tyastuti, Desember 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Kebayoran baru
Jakarta selatan.
Rustikayanti. Januari 2016. Jurnal Bidan “Midwife Journal”, 2(1),63-64

Anda mungkin juga menyukai