Anda di halaman 1dari 11

”MAKALAH ASUHAN KEHAMILan dalam kebidanan”

Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan


pada kehamilan trimester I,ii dan iii

DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMENUHI


TUGAS ASUHAN KEHAMILAN DALAM KEBIDANAN DENGAN
DOSEN PEMBIMBING IBU ANDRIA,M.Biomed

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2 :
ASTY YANA SABRIDA
DINI HOTNAIDA
nurhayati
RIRIN DAMAI YANTI

PRODI : D III KEBIDANAN


Fakultas : kesehatan dan kecantikan
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KAB. ROKAN HULU, RIAU
TP.2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan taufik
serta hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul ”Perubahan dan adaptasi psikologi dalam
masa kehamilan pada kehamilan trimester I, II Dan III” dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat
bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dengan
kerendahan hati kami menyampaikan terima kasih kepada:
 Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-nya
 Ibu Dosen Asuhan Kehamilan Dalam kebidanan, Ibu Andria,M.Biomed
 Seluruh teman yang telah memberikan dukungan
 Serta semua pihak dan media yang telah mendukung terselessaikannya maklah ini.

Akhir kata dari kami ”tidak ada gading yang tak retak”, demikian pula dengan makalah ini
oleh karna itu keritikan dan saran yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis, 28 Maret 2021


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga
trimester, trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu
(minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-
40) (Evayanti, 2015:1). Kehamilan adalah proses normal yang menghasilkan
serangkaian perubahan fisiologis dan psikologis pada wanita hamil. (Tsegaye et al, 2016:1).
Kehamilan merupakan periode dimana terjadi perubahan kondisi biologis wanita
disertai dengan perubahan perubahan psikologis dan terjadinya proses adaptasi terhadap
pola hidup dan proses kehamilan itu sendiri. (Muhtasor, 2013:1).
Ibu hamil akan mengalami perubahan fisik seperti keluhan mual, muntah, pusing dan
mudah lelah, indra penciuman yang sangat peka oleh karena itu tak jarang kita melihat ibu hamil
muda yang tampak begitu tegang dan mudah emosi, hal itu biasanya kita temui ditrimester
pertama. Pada masa kehamilan trimester kedua ibu hamil merasakan perubahan bentuk
tubuhnya, terutama pada wajah, perut dan dada. Namun ada juga beberapa ibu hamil yang
merasa cemas karena takut akan bertambahnya berat badan. Di trimester ketiga, ibu hamil sering
mengeluhkan mudah lelah, kurang tidur. (Tari & Romania, 2011).
Kehamilan mengakibatkan banyak perubahan dan adaptasi pada ibu hamil dan pasangan.
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian, penyesuaian seorang ibu hamil
terhadap kenyataan bahwa dia sedang hamil. Fase ini sebagian ibu hamil merasa sedih dan
ambivalen. Ibu hamil mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan depresi teruma hal itu
serign kali terjadi pada ibu hamil dengan kehamilan yang tidak direncanakan. Namun, berbeda
dengan ibu hamil yang hamil dengan direncanakan dia akan merasa senang dengan
kehamilannya. Masalah hasrat seksual ditrimester pertama setiap wanita memiliki hasrat yang
berbeda-beda, karena banyak ibu hamil merasakan kebutuhan kasih sayang besar dan cinta
tanpa seks.Trimester kedua sering dikenal dengan periode kesehatan yang baik, yakni
ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas dari segala ketidak nyamanan. Ditrimester
kedua ini ibu hamil akan mengalami dua fase yaitu fase pra-quickening dan pasca-quickening.
Dimasa fase pra-quickening ibu hamil akan mengalami lagi dan mengevaluai kembali
semua aspek hubungan yang dia alami dengan ibunya sendiri. Di trimester kedua
sebagian ibu hamil akan mengalami kemajuan dalam hubungan seksual. Hal itu disebabkan
ditrimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan,
kekhawatiran yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada ibu hamil kini mulai
mereda dan menuntut kasih sayang dari pasangan maupun dari keluarganya. (Ramadani
& Sudarmiati, 2013).
Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase penantian. Dengan
penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil mulai menyadari kehadiran bayi
sebagai makhluk yang terpisah sehingga dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang
bayi. Ibu hamil merasakan kembali ketidaknyamanan fisik karena merasa canggung,
merasa dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari pasangan sangat dia butuhkan.
Peningkatan hasrat seksual yang pada trimester kedua menjadi menurun karena
abdomen yang semakin membesa rmenjadi halangan dalam berhubungan. (Ramadani &
Sudarmiati, 2013).
Masa kehamilan merupakan masa transisi dalam siklus kehidupan seorang wanita.
Terjadinya perubahan fisik seperti mual, muntah, perut yang semakin membesar, cepat
lelah dan nyeri payudara dapat mempengaruhi psikologis ibu pada saat hamil, namun ada
beberapa pada ibu hamil tidak mengalami perubahan psikologis yang tampak atau
mengalami perubahan psikologis yang positif. Perubahan psikologis yang positif akan
sering dialami ibu hamil yang telah memiliki pengalaman dengan kehamilan
sebelumnya, sementara perubahan yang negatif sering muncul pada ibu hamil yang
belum punya pengalaman hamil sebelumnya atau hamil pertama kali. (Sandy & Sari,
2012).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester I ?
2. Apa saja perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester II ?
3. Apa saja perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester III ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester I
2. Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester II
3. Untuk mengetahui perubahan dan adaptasi psikologi pada Kehamilan Trimester III

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN


Selama ibu hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dan
karena menjadi seorang ibu dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang
akan dilahirkanya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah
dalam kehamilanya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikanya bahwa ada
kemungkinan bayinya tidak normal. Sebagai seorang bidan anda harus menyadari adanya
perubahan-perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan
memperhatikan keprihatinan, kehamilan, ketakutan, dan pertanyaannya. (PusDikNaKes,
2003: 27).

1. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN TRIMESTER I


(1-3 BULAN).
Trimester pertama ini sering dirujuk sebagai masa penentuan. Penentuan untuk
menerima kenyataan bahwa ibu sedang hamil. Segera setelah konsepsi, kadar hormon
progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya
mualdan muntah pada pagi hari, lemah,lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak
sehat dan sering kali membenci kehamilannya. (Kamariyah dkk, 2014:39).
Segera setelah konsepsi kadar hormon progesterone dan estrogen dalam kehamilan akan
meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah,
dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya.
Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali
biasanya pada awal kehamilanya ibu berharap untuk tidak hamil.Pada trimester pertama
seorang ibu akan selalu mencari tenda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya
memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan
dengan seksama, karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin diberitahukanya kepada orang lain/ dirahasiakanya. (PusDikNaKes, 2003: 27).
Hasrat untuk melakukan hubungan sex, pada wanita trimester pertama ini berbeda.
Walaupun beberapa wanita mengalami gairah sex yang lebih tinggi, kebanyakan mereka
mengalami penurunan libido selama periode ini, keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk
dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan sex. Libido sangat
dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, dan
kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester
pertama.Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah
adalah timbulnya kebanggaan satas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur
dengan keprihatinan akan kesiapan untuk menjadi seorang ayah dan mencari nafkah untuk
keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang
sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya.
Adapula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Disamping
respon yang diperlihatkannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan
menerimanya. (PusDikNaKes, 2003:27).
Menurut Sulistyawati (2009,p.76-77), perubahan psikologis pada trimester I adalah:
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar
dirinya tidak hamil saja
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar
untuk meyakinkan dirinya.
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama.
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin
akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya.

2. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN TRIMESTER II


(4 – 6 BULAN)
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu
merasa sehat. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
energy serta pikirannya secara konstruktif. (Kumalasari, 2015:8).
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah
menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih
konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai
merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang
merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido. (PusDikNaKes, 2003: 27).
Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu
lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum
terlalu besar sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima
dan mengerti tentang kehamilannya. (Tri Rusmi Widayatun, 1999:154).
Menurut Sulistyawati (2009, p. 76-77), perubahan psikologis pada trimester II adalah :
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi.
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c) Merasakan gerakan anak.
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e) Libido meningkat.
f) Menuntut perhatian dan cinta.
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru
menjadi ibu.
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peranbaru
3. PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGI PADA KEHAMILAN TRIMESTER
III (7-9 BULAN)
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada
saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan
membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-
kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu
seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda
apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu
yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada
trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan
dilahirkannya dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan
sudah dipilih.Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin bayinya (apakah
laki-laki atau perempuan) dan akan mirip siapa. Bahkan mereka mungkin juga sudah
memilih sebuah nama untuk bayinya. (PusDikNaKes, 2003: 28).
Berat badan ibu meningkat, adanya tekanan pada organ dalam, adanya perasaan
tidak nyaman karena janinnya semakin besar, adanya perubahan gambaran diri (konsep diri,
tidak mantap, merasa terasing, tidak dicintai, merasa tidak pasti, takut, juga senang karena
kelahiran sang bayi). (Tri Rusmi Widayatun, 1999: 154).
Menurut Sulistyawati (2009,p. 76-77), perubahan psikologis pada trimester III adalah :
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek,aneh, dan tidak menarik.
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya.
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
f) Merasa kehilangan perhatian.
g) Perasaan mudah terluka (sensitif).
h) Libido menurun
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari fase fertilitas
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan berlangsung dalam tiga
trimester, trimester satu berlangsung dalam 13 minggu, trimester kedua 14 minggu
(minggu ke-14 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-
40) (Evayanti, 2015:1). Kehamilan adalah proses normal yang menghasilkan
serangkaian perubahan fisiologis dan psikologis pada wanita hamil(Tsegaye et al, 2016:1).
Kehamilan merupakan periode dimana terjadi perubahan kondisi biologis wanita
disertai dengan perubahan perubahan psikologis dan terjadinya proses adaptasi terhadap
pola hidup dan proses kehamilan itu sendiri (Muhtasor, 2013:1).
Selama ibu hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dan
karena menjadi seorang ibu dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang
akan dilahirkanya. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah
dalam kehamilanya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikanya bahwa ada
kemungkinan bayinya tidak normal. Sebagai seorang bidan anda harus menyadari adanya
perubahan-perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan
memperhatikan keprihatinan, kehamilan, ketakutan, dan pertanyaannya. (PusDikNaKes,
2003: 27).

DAFTAR PUSTAKA

Enny Fitriahadi, S.Si.T., M.Kes. Mei 2017. BUKU AJAR ASUHAN KEHAMILAN
DISERTAI DAFTAR TILIK. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Tyastuti, Desember 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Kebayoran baru Jakarta
selatan.
Rustikayanti. Januari 2016. Jurnal Bidan “Midwife Journal”, 2(1),63-64

Anda mungkin juga menyukai