Anda di halaman 1dari 40

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENCARIAN RUTE

TERPENDEK KLINIK DI KABUPATEN ROKAN HULU

MENGGUNAKAN METODE DIJKSTRA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :

RIZALUL FIKRI
NIM : 1736018

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam terucap buat
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW karena jasa Beliau yang telah membawa
manusia dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan kelulusan
pada jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pasir Pengaraian
Universitas. Banyak sekali pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini, baik berupa bantuan materi ataupun berupa motivasi dan dukungan kepada
penulis. Semua itu tentu terlalu banyak bagi penulis untuk membalasnya, namun pada
kesempatan ini penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang dengan rahmat-Nya memberikan semua yang terbaik dan

yang dengan hidayah-Nya memberikan petunjuk sehingga dalam penyusunan

Tugas Akhir ini berjalan dengan lancar.

2. Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan ke

zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

3. Kepada kedua orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa,

motivasi, dan bimbingan yang tiada hentinya.

4. Bapak Dr. Hardianto, S.Pd.M.Pd, selaku Rektor Universitas Pasir Pengaraian.

i
5. Bapak Hendri Maradona, S.Kom,M.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Komputer Pasir.

6. Bapak Khairul Sabri, S.Kom,M.Kom, yaitu pembimbing l yang telah

membantu membimbing saya dalam menyelesai kan tugas akhir ini.

7. Bapak Kiki Yasdomi, S.Kom,M.Kom.selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir.

8. Bapak dan ibuk di Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, serta karyawan/i

yang telah mengizinkan, membimbing dan memberikan arahan kepada saya

selama melakukan penelitian di Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu.

Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Komputer yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan yang bermanfaat kepada saya selama mengikuti perkuliahan di

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pasir Pengaraian.

9. Teman-teman seperjuangan di Progam Studi Sistem Informasi angkatan 2017

yang telah memberikan inspirasi dan semangat kepada saya agar bisa wisuda

bersama dan memakai Toga.

10. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini

yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak

kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan Tugas Akhir

ini.Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan sesuatu

yang bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Aamiin ya rabbal’alamin.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

ii
Pasir Pengaraian, 30 Maret 2021

Rizalul Fikri
1736018

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
1.6 Metodologi Penelitian............................................................................. 4
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................. 5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem .............................................................................. 8
2.2 Konsep Dasar Informasi ......................................................................... 8
2.3 Sistem Informasi .................................................................................... 9
2.4 Sistem Informasi Geografis (GIS) ........................................................... 9
2.5 Klinik .................................................................................................... 10
2.6 Lintasan Terpendek ............................................................................... 10
2.7 Algoritma Dijsktra ................................................................................... 11
2.8 Google Maps Api ..................................................................................... 15
2.9 Unified Modeling Language (UML)......................................................... 15
2.10 Hyper Text Markup Language (HTML) ................................................. 19
2.11 Cascading Style Sheets (CSS)................................................................. 20
2.12 Java Script .............................................................................................. 21
2.13 PHP ..................................................................................................... 22
2.14 MySQL ............................................................................................... 23
2.15 XAMPP ................................................................................................... 23

iv
2.16 Notepad++ .......................................................................................... 24
2.17 Web Browser ......................................................................................... 24
2.18 Web ......................................................................................................... 25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendahuluan ........................................................................................ 25
3.2 Kerangka Kerja Penelitian ..................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Flowchart Algoritma Dijkstra ........................................................ 13

Gambar 2.2 Pseudocode Algoritma Dijkstra ..................................................... 14

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian ............................................................ 26

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram .............................................................. 16


Tabel 2.2 Simbol Class Diagram ....................................................................... 17
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram ................................................................... 18
Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram .............................................................. 19

vii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Rokan Hulu adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Riau

dengan jumlah penduduk pada tahun 2019 kurang lebih 692.120 jiwa dan 16

(enam belas) kecamatan(Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan

Hulu).Dan dengan banyaknya jumlah penduduk di Kabupaten Rokan Hulu

tentunya masyarakat sangat membutuhkan tempat untuk berobat ataupun

pelayanan kesehatan lainnya, tempat berobat salah satunya adalah klinik. Dan di

Kabupaten Rokan Hulu terdapat banyak jumlah klinik.

Klinik adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan

medis dasar atau spesialistik. Sementara berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 028/Menkes/Per/I/2011, pengertian klinik adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan spesialistik,

diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh

seorang tenaga medis (Monalisa and Mahendra 2017). Berdasarkan jenis

pelayanannya klinik dibedakan menjadi : Klinik pratama adalah klinik yang

menyelenggarakan pelayanan medik dasar. Klinik utama adalah klinik yang

menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik dan pelayanan medik dasar

(Suprianto and Matsea 2018).

1
Banyaknya persebaran lokasi klinik menyebabkan masyarakat ataupun

calon pasien klinik kesehatan kesulitan dalam mencari klinik kesehatan terdekat

serta rute–rute terbaik menuju klinik. Ketika kecelakaan lalu lintas misalnya, atau

ada keluarga yang sakit dan diperlukan perawatan segera masyarakat atau calon

pasien bingung dalam memilih rute yang paling dekat menuju klinik kesehatan

supaya kondisi pasien segera diatasi, sementara belum ada sistem informasi yang

memberikan informasi lokasi terdekat serta rute terdekat klinik kesehatan di

Kabupaten Rokan Hulu.

Oleh sebab itu perlu adanya sistem informasi yang memberikan informasi

lokasi klinik yang ada di Kabupaten Rokan Hulu. Selain menampilkan lokasi

klinik sistem informasi yang akan dibuat juga akan menampilkan rute terpendek

menuju klinik yang akan dituju. Dari permasalahan tersebut penulis menggunakan

metode Dijkstra dalam pencarian rute terpendek menuju klinik.

Algoritma Dijkstra merupakan salah satu varian bentuk algoritma popular

dalam pemecahan persoalan terkait masalah optimasi pencarian lintasan terpendek

sebuah lintasan yang mempunyai panjang minimum dari verteks a ke z dalam

graph berbobot, bobot tersebut adalah bilangan positif jadi tidak dapat dilalui oleh

node negatif. Namun jika terjadi demikian, maka penyelesaian yang diberikan

adalah infinity (tak hingga). Pada algoritma dijkstra, node digunakan karena

algoritma dijkstra menggunakan graph berarah untuk penentuan rute lintasan

terpendek (Fajri, Purwandari and Coastera, 2018).

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka diangkat judul

penelitian Tugas Akhir dengan judul ”Sistem Informasi Geografis Pencarian

2
Rute Terpendek Klinik Di Kabupaten Rokan Hulu Menggunakan Metode

Dijkstra”.

1.2 Rumusan Masalah

Berkaitan dengan latar belakang dari pemilihan judul diatas, maka dapat

dirumuskan masalah-masalah yang dihadapi sebagai berikut :

1. Bagaimana Membantu Masyarakat Dalam Mencari Rute Terpendek

Menuju Klinik di Kabupaten Rokan Hulu?

2. Bagaimana Menerapkan Metode Dijkstra Dalam Pencarian Rute

Terpendek Klinik di Rokan Hulu?

3. Bagaimana Menghasilkan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pencarian

Rute Terpendek Klinik di Kabupaten Rokan Hulu Menggunakan Metode

Dijkstra?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Membantu Masyarakat Dalam Mencari Lokasi Rute Terpendek Menuju

Klinik di Kabupaten Rokan Hulu..

2. Menerapkan Metode Dijkstra Dalam Pencarian Rute Terpendek Klinik di

Rokan Hulu.

3. Menghasilkan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menuju Klinik di

Kabupaten Rokan Hulu Menggunakan Metode Dijkstra.

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari apa yang telah diterapkan dan

pembahasan tidak menjadi luas serta keterbatasan pengetahuan yang

3
dimiliki.Penulis membatasi ruang lingkup yang akan dibahas yaitu sebagai

berikut:

1. Sistem informasi geografis yang dibangun hanya mencangkup klinik di

Kabupaten Rokan Hulu.

2. Informasi yang dihasilkan mengenai lokasi dan rute terpendek menuju

klinik di Kabupaten Rokan Hulu menggunakan metode Dijkstra.

3. Bahasa pemprograman yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah

bahasa pemprograman HTML, CSS, JavaScript, PHP dan MySQL.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai adalah:

1. Mempermudah masyarakat dalam mencari lokasi klinik di Kabupaten

Rokan Hulu.

2. Mengetahui Penerapan Metode Dijkstra Dalam Pencarian Rute Terpendek

Klinik di Rokan Hulu.

3. Menambah wawasan dalam pembuatan aplikasi Sistem informasi

geografis pencarian lokasi klinik dan rute terpendek menuju klinik di

Kabupaten Rokan Hulu.

1.6 Metodologi Penelitian

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada pelaksanaan penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Studi Literatur

4
Pada tahap ini penulis mengumpulkan bahan referensi berkaitan dengan

Klinik, Metode Dijkstra dan rute terpendek, dari berbagai jurnal, skripsi,

buku, artikel dan berbagai sumber referensi lainnya.

2. Analisis Masalah

Pada tahap ini dilakukan analisis untuk setiap informasi yang telah di

peroleh dari tahap sebelumnya agar mendapatkan pemahaman akan

masalah dan metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan.

3. Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem sesuai dengan hasil dari

tahap sebelumnya.

4. Implementasi

Pada tahap ini hasil dari analisis dan perancangan sistem akan di

implementasikan ke dalam kode program.

5. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap metode Dijkstra untuk

memastikan bahwa pengelompokan dapat memberikan hasil yang baik.

6. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan

Pada tahap terakhir membuat dokumentasi dan menyusun laporan hasil

dari analisi dan implementasi dari penelitian tersebut.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama

sebagai berikut :

5
BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul

tugas akhir “Sistem Informasi Geografis Pencarian Rute Terpendek

Klinik di Kabupaten Rokan Hulu Menggunakan Metode Dijkstra”,

rumusan masalah, Batasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian, metode pengumpulan data, dan Metodologi penelitian.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini akan membahas teori–teori yang berkaitan Klinik dan

Metode Dijkstra.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang pendahuluan dan kerangka kerja

penelitian.

BAB 4 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi bagaimana menganalisa cara kerja sistem yang akan

dibangun, dan menjelaskan tahap perancangan sistem berdasarkan

hasil analisis agar dimengerti oleh pengguna.

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi tentang implementasi dan pengembangan perangkat

lunak serta pengujian akhir terhadap sistem yang telah dibuat.

BAB 6 PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan terhadap sistem yang dibuat

dan saran untuk pengembangan terhadap sistem yang telah dibuat.

6
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Berikut adalah beberapa definisi sistem menurut beberapa ahli,

diantaranya (Asmara, 2016) :

1. Pengertian Sistem menurut Mulyadi (2008) adalah sebagai berikut :

“Sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

(subsistem- subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama)”.

2. Pengertian Sistem menurut Winarno (2006) adalah sebagai berikut :

“Sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu.

3. Pengertian Sistem menurut McLeod yang dikutip oleh Machmud (2013)

adalah sebagai berikut: “A sistem is a group of elements that are

integrated with the common porpose of achieving an objective”. Sistem

adalah sekelompok elemen yang terintegritasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa “Sistem adalah kumpulan komponen atau subsistem yang

saling terkait dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang

penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu

8
juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang (Nugraha dan Pulansari,

2020). Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berguna bagi pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

atau mendukung sumber informasi (Asmara, 2016).

2.3 Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-

laporan yang diperlukan (Ayu dan Permatasari, 2018). Sistem informasi adalah

kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Ferdika dan

Kuswara, 2017). Sistem informasi adalah kumpulan dari komponen-komponen

yang saling bekerja sama dalam mengolah data menjadi informasi yang lebih

bernilai bagi proses pengambilan keputusan (Monalisa dan Mahendra,2017).

2.4 Sistem Informasi Geografis (GIS)

Geographic Information System (GIS) atau dalam bahasa Indonesia biasa

dikenal dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakansistem infomasi

berbasis komputer yang merupakan penggabungan antara unsur peta (geografis)

daninformasi tentang peta tersebut (data atribut), yang dirancang untuk

mendapatkan, mengolah, memanipulasi,analisis, memperagakan dan

menampilkandata spasial untuk menyelesaikan perencanaan,mengolah dan

9
meneliti permasalahan. SIG padadasarnya merupakan gabungan dari tiga unsur

pokokyaitu: sistem, informasi dan geografis (Fitri dan Arsyad, 2017).

Arranof (1989), mendefinisikan GIS ( Information System) atau Sistem

Informasi Geografis sebagai suatu sistem berbasis komputer kemampuan dalam

menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data

(penyimpanan dan pemanggilan kembali), manipulasi dan analisis data, serta

keluaran sebagai hasil akhir (output). (output) dapat dijadikan acuan dalam

pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi

(Lengkong, Sinsuw dan Lumenta, 2015).

2.5 Klinik

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan

menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh

lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis

(Permenkes RI No.9, 2014).

Berdasarkan jenis pelayanan, klinik dibagi menjadi klinik Pratama dan

klinik Utama. Klinik pratama yaitu klinik yang menyelenggarakan pelayanan

medik dasar. Dan klinik Utama yaitu klinik yang menyelenggarakan pelayanan

medic spesialistik atau pelayanan medic dasar dan spesialistik (Permenkes RI Bab

II pasal 2 ayat 1, 2 dan 3)

2.6 Lintasan Terpendek

Lintasan terpendek bisa diartikan sebagai proses minimalisasi bobot

pada lintasan.Untuk mengatasi permasalahan itu maka diperlukan adanya suatu

simulasi yang dapat membantu menentukan jalur terpendek. Algoritma Dijkstra

10
bisa juga dikatakan sebagai algoritma Greedy yang pada pembahasan ini mampu

memudahkan kita mencari jalur rute terpendek dan menjadi lebih efektif (Harahap

dan Khairina, 2017). Pemasalahan lintasan/ rute terpendek yaitu menemukan

lintasan terpendek antara dua atau beberapa simpul lebih yang saling

berhubungan. Persoalan mencari lintasan terpendek di dalam graf merupakan

salah satu persoalan optimasi. Graf yang digunakan dalam pencarian lintasan

terpendek adalah graf berbobot (weighted graph), yaitu graf yang setiap sisinya

diberikan suatu nilai atau bobot (Syahputra, 2017).

2.7 Algoritma Dijsktra

Algoritma Dijkstra adalah sebuah algoritma greedy yang dipakai dalam

memecahkan permasalahan jarak terpendek untuk sebuah graf berarah dengan

bobot-bobot sisi (edge) yang bernilai tak negatif. Ide dasar algoritma Dijkstra

sendiri ialah pencarian nilai cost yang terdekat dengan tujuan yang berfungsi pada

sebuah graf berbobot, sehingga dapat membantu memberikan pilihan jalur. Pada

Algoritma Dijkstra, node digunakan karena Algorima Dijkstra menggunakan

graph berarah untuk penentuan rute lintasan terpendek. Algoritma ini bertujuan

untuk menemukan jalur terpendek berdasarkan bobot terkecil dari satu titik ke

titik lainnya (Ardana dan Saputra, 2016). Algoritma Dijkstra merupakan algoritma

yang digunakan untuk menentukan jarak terpendek dari satu vertex ke vertex yang

lainnya pada suatu graph berbobot, jarak antar vertex adalah nilai bobot dari setiap

edge pada graph. Suatu bobot harus bernilai posisif (bobot >= 0). Algoritma

Dijkstra ditemukan oleh Edger Wybe Dijkstra. Algoritma Dijkstra dikenal juga

sebagai algoritma greedy yaitu algoritma yang penyelesaian masalah dengan

11
mencari nilai maksimum. Cara kerja algoritma Dijkstra dalam pencarian jarak

terpendek adalah perhitungan dari vertex asal ke vertex terdekatnya, kemudian ke

vertex yang kedua, dan seterusnya (Harahap dan Khairina, 2019).

Langkah - langkah dalam penerapan algoritma dijksta dalam menentukan

rute terdekat adalah sebagai berikut (Ginting dan Barus, 2018):

1. Pertama menentukan titik node dari setiap sudut yang ada.

2. tentukan titik mana yang akan menjadi node awal.

3. Tentukan titik yang menjadi node akhir.

4. lalu beri bobot jarak pada node pertama ke node terdekat satu per satu.

5. Dijkstra akan melakukan pengembangan pencarian dari satu titik ke titik lain

dan ke titik selanjutnya tahap demi tahap.

Flowchart algoritma Dijkstra dapat dilihat pada gambar 2.1 :

12
Mulai

Beri bobot 0 untuk node yang


belum dilalui dan bobot 1 untuk
node yang telah dilalui

Inisialisasi
simpul
persimpangan
(S) dan simpul
Beri nilai bobot jarak untuk
lokasi (P)
setiap node yang dilalui, dan
beri jika node tidak terjangkau

Menentukan nilai jarak


untuk setiap simpul
Mencari rute terpendek dengan
bertetanggaan
membandingkan jarak menuju
node tersebutatau melalui
simpul yang telah
memilikimnilai bobot jarak

Menghitung bobot jarak


menuju simpul tujuan
Ada ?

no

Rute terpendek
dari simpul awal
ke simpul akhir
ditemukan

Selesai

Gambar 2.1 Flowchart Algoritma Dijkstra (Syaputra, 2017)

Cara kerja algoritma Dijkstra memakai stategi greedy, di mana pada setiap

langkah dipilih sisi dengan bobot terkecil yang menghubungkan sebuah simpul

yang sudah terpilih dengan simpul lain yang belum terpilih. Algoritma Dijkstra

membutuhkan parameter berupa tempat asal dan tempat tujuan. Parameter

13
tersebut berisi rute berbentuk sisi (vertex) atau vertices dalam bentuk jamak untuk

diperbandingkan. Setiap sisi dari rute ini adalah pasang vertices(u,v) yang

melambangkan hubungan dari vertex u ke vertex v. Himpunan semua tepi kita

sebut sebagai E. Bobot (weights) dari semua sisi dihitung dengan fungsi :

𝑤 ∶ 𝐸 → [0,∞]

Rumus Perhitungan Bobot pada Algoritma Dijkstra

Jadi, w(u,v) adalah jarak tak-negatif dari vertex u ke vertex v. Ongkos (cost) dari

sebuah sisi dapat dianggap sebagai jarak antara dua vertices, yaitu jumlah jarak

semua sisi dalam jalur tersebut[9]. Untuk sepasang vertex s dan t dalam V,

algoritma ini menghitung jarak terpendek dari s ke t. Adapun pseudocode

penerapannya dapat divisualisasikan sebagai berikut (Kusuma, Jefri dan Agung,

2019):

Procedure dijkstra ( w, a, z, L )
L (a) : = 0
S:={ }
for semua vertex x ≠ a do
L(x):=∞
T : = himpunan semua vertex
while z ( T ) do
begin
pilih v ( T ) dengan minimum L ( v)
T:=T–{v}
S : = S union { v }
for setiap x (T) di samping v do
L ( x ) : = min { L ( x ), L ( v ) + w ( v, x) }
end
end dijkstra

Gambar 2.2 Pseudocode Algoritma Dijkstra (Kusuma, Jefri dan Agung, 2019)

14
2.8 Google Maps Api

Google Maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google dan sangat

popular.Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat kita gunakan untuk

melihat suatu daerah. Dengan kata lain,Google Maps merupakan suatu peta yang

dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser. Kita dapat menambahkan fitur

Google Maps dalam web yang telah kita buat atau pada blog kita yang berbayar

maupun gratis sekalipun dengan Google Maps API. Google Maps API adalah

suatu library yang berbentuk JavaScript (Ariyanti, Khairil dan Kanedi, 2015).

Google Maps API adalah sebuah layanan (service) yang diberikan oleh

Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Map dalam

mengembangkan aplikasi. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk

memanipulasi peta, dan menambah konten melalui berbagai jenis services

yang dimiliki, serta mengijinkankepada pengguna untuk membangun aplikasi

enterprise di dalam websitenya ( Mukhlis, Danuri dan Syahputra, 2017).

2.9 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah merupakan bahasa visual untuk

pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram

dan teks-teks pendukung. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa untuk

menspesifikasi, memvisualisasikan, serta mengonstruksi bangunan dasar sistem

perangkat lunak, termasuk melibatkan pemodelan aturan-aturan bisnis. UML

menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam

sistem, ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML, antara lain: berikut

(Fadallah dan Rosyida, 2018)

15
2.9.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan permodelan untuk menggambarkan

kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram usecase mendeskripsikan

sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang dibuat ( Fitri dan

Arsyad, 2017).

Simbol-simbol Use Case Diagram:

Tabel 2.1 Simbol Use Case Diagram (Aprianti1 dan Maliha, 2016)

Simbol Deskripsi

Fungsionalotas yang disediakan


nama use case sistem sebagai unit-unit yang saling
bertukar pesan antar unit dan aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi
yang akan dibuat diluar sistem
informasi.
Actor

Asosiasi/ Komunikasi antar aktor dan Use


association Case yang
berpartisipasi.

Ekstensi/extend Relasi Use Case tambahan kesebuah


Use Case dimana Use Case yang
ditambah dapat berdiri sendiri walau
tanpa Use Case Tambahan
Hubungan generalisasi dan
Generalisasi/
generalization spesialisasi antara dua buah
Use Case yang mana fungsi yang satu
lebih umum dari yang lainnya.
Menggunakan
include/use case Relasi Use case tambahan ke sebuah
Use case dimana Use Case yang
User ditambahkan memerlukan Use Case
untuk menjalankan fungsinya.

16
2.9.2 Diagram Kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan kelaskelas,

antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi serta relasi-relasi diagram ini umum

dijumpai pada sistem beriontasi objek, meskipun bersifat statis, sering pula

diagram kelas memuat kelas-kelas aktif. (Fajarianto, Iqbal dan Cahya, 2017).

Simbol-simbol class diagram :

Tabel 2.2 Simbol Class Diagram (Ayu dan Permatasari, 2018)

Simbol Deskripsi
Kelas
Object3
Kelas pada
Object2 struktur sistem
Object1

Antar muka Sama dengan kondep

Asosiasi
O interface dalam pemprograman
berorientasi objek.
Relasi antar kelas dengan
makna umum, asosiasi biasanya
disertai dengan multiplicity.
Asosiasi berarah Relasi antar kelas dengan makna kelas
yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya disertai dengan
mutiplicity.
Generalisasi Relasi antar kelas dengan
makna
generalisasi-spesialisasi(umum khusus).
Kebergantungan Relasi antar kelas dengan
makna ketergantungan
antar kelas.
Agresiasi
Relasi antar kelas
dengan makna semua-bagian.

17
2.9.3 Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas

dari sebuah sistem yang ada pada perangkat lunak. Simbol-simbol yang

digunakan dalam activity Diagram yaitu (Rachman, 2018)

Simbol-simbol Activity Diagram:

Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram (Helling, Wahyudi dan Hasanudin, 2019)

Simbol Deskripsi
status awal
Status awal aktivitas sistem
sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.
aktivitas
Aktivitas yang dilakukan
aktivitas sistem, aktivitas biasanya diawali
dengan kata kerja.
percabangan
Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas
lebih dari satu.
penggabungan
Asosiasi penggabungan dimana
Object1 lebih dari satu aktivitas
memiliki sebuah status akhir.
status akhir Status akhir yang dilakukan
sistem, sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status akhir.
swimlane Memisahkan organisasi bisnis
nama swimlane yang bertangggung jawab terhadap
aktivitas yang terjadi.
fork Digunakan untuk melanjutkan
kegiatan yang dilakukan
secara paralel.
join Digunakan untuk
menunjukkan kegiatan yang
digabungkan.

18
2.9.4 Diagram Urutan (Sequence Diagram)

Sequence Diagram adalah tool yang sangat populer dalam pengembangan

sistem informasi secara object-oriented untuk menampilkan interaksi antar objek

(Heriyanto, 2018).

Simbol-simbol sequence diagram :

Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram (Muhammad dan Sari, 2019)

Simbol Deskripsi Keterangan


Sebuah objek yang berasal
Object 1 dari kelas atau dapat dinamai
Objek/Aktor dengan kelasnya saja.
Aktor termasuk objek, garis
putus-putus menunjukan garis
hidup suatu objek.

Menunjukan masa
Aktivasi
hidup dan objek.

Interaksi antara satu objek


dengan objek lainnya Objek
Message1 dapat mengirimkan pesan ke
Pesan objek lain.Interaksintar objek
ditunjukkan pada bagian
operasi pada diagram kelas.

Message2 Pesan kembalian dari


Return komunikasi antar objek.

2.10 Hyper Text Markup Language (HTML)

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan

pada dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web. HTML

(Hyper Text Markup Language) adalah bahasa markup internet (web) berupa kode

dan simbol yang dimasukkan kedalam sebuah file yang ditujukan untuk

ditampilkan didalam sebuah website. Website yang dibuat dengan HTML ini,

dapat dilihat oleh semua orang yang terkoneksi dengan internet. Tentunya dengan

19
menggunakan aplikasi penjelajah internet (browser) seperti Internet Explorer,

Mozilla Firefox dan Google Chrome. HTML (Hyper Text Markup Language)

adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk

pertukaran dokumen web. HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa

markup internet (web) berupa kode dan simbol yang dimasukkan kedalam sebuah

file yang ditujukan untuk ditampilkan didalam sebuah website. Website yang

dibuat dengan HTML ini, dapat dilihat oleh semua orang yang terkoneksi dengan

internet. Tentunya dengan menggunakan aplikasi penjelajah internet (browser)

seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox dan Google Chrome (Ferdika dan

Kuswara, 2017).

Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa standar yang

digunakan untuk menampilkan konten pada halaman website. Fungsi-fungsi yang

dapat dilakukan dengan bahasa programan HTML adalah: (1) Mengatur serta

mendesain tampilan isi halaman website, (2) Membuat tabel pada halaman

website, (3) Mempublikasikan halaman website secara online, (4) Membuat form

yang dapat menjadi input serta menangani registrasi dan transaksi via website, (5)

Menampilkan area gambar pada browser (Mariko,2019).

2.11 Cascading Style Sheets (CSS)

Menurut Richard York, Cascading style sheets (CSS) adalah bahasa

pemograman yang bertujuan untuk menyederhanakan desain dan pengembangan

web. Singkatnya, CSS menangani tampilan dari situs. CSS bukan merupakan

bahasa pemograman. Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti

Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab,

20
bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama

dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat

tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS

dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel,

ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar

paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya.

CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan

dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman

yang sama dengan format yang berbeda (Hilabi, 2017)

2.12 JavaScript

JavaScript dimulai sekitar tahun 1994, pada tahun 1995, Brendan Eich

mulai mengembangkan sebuah bahasa pemrograman script dinamakan Mocha.

Bahasa Mocha ditujukan untuk client side dan juga server side. Menurut Suryana

& Koesharyatin (2014:181) menjelaskan bahwa JavaScript merupakan

bahasascript berbasis objek yang mengijinkanpenguna untuk mengendalikan

banyak aspek interaksi penguna pada dokumen HTML. Semua objet tersebut

memiliki properti yang saling berhubungan dengannya (Saifudin dan Setiaji,

2019). JavaScript adalah bahasa pemrograman berbentuk kumpulan script yang

berjalan pada suatu dokumen HTML (Lavarino & Yustanti, 2016, p. 74).

JavaScript dapat menyempurnakan tampilan dan sistem pada halaman web-based

application yang dikembangkan. Adapun karakteristik dari bahasa pemrograman

JavaScript adalah (Mariko, 2019):

(1) Bahasa permrograman berjenis high-level programming

21
(2) Bersifat client–side

(3) Berorientasi pada objek

(4) Bersifat loosely typed

2.13 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk

penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan biasa digunakan pada

HTML. PHP merupakan singkatan dari “PHP : Hypertext Preprocessor”, dan

merupakan bahasa yang disertakan dalam dokumen HTML, sekaligus bekerja di

sisi server (server-side HTML-embedded scripting). Artinya sintaks dan perintah

yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada

halaman HTML. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode

sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari

PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan kode

sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk

ikut mengembangkan PHP (Aldonis dan Johan, 2019).

PHP adalah bahasa pemrograman skrip sederhana yang digunakan

untuk pemrosesan HTML Form di dalam halaman web. Strukturnya sangat

sederhana sehingga PHP dapat dengan mudah dipelajari programmer pemula

bahkan orang tanpa latar belakang Teknologi Informasi. Hal inilah yang

menyebabkan PHP sangat cepat populer di kalangan pengembang aplikasi

web. Membuat program menggunakan PHP itu mudah, cukup sediakan saja

sebuah program editor teks sederhana untuk menuliskan programnya, seperti

Notepad (Windows) dan vi editor (Linux), atau program editor yang lebih

22
advance, seperti EditPlus, Notepad++, atau Dreamweaver. Ekstensi file PHPyang

umum digunakan adalah .php (selain .php3 dan .phtml) (Hastanti dan Purnama

dan Wardati, 2015).

2.14 MySQL

My Structure Query Language (MySQL) Menurut Nugroho dalam

Mulyanto & Khasanah (2018) “My Structure Query (MySQL) merupakan aplikasi

pembuat dan pengelola basis data atau Database Management System(DBMS)”

(Saifudin dan Setiaji, 2019). MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem

manajemen basis data relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis.

Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan

batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang

bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep

utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query

Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk

pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian

data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Utomo, Nugraha, dan Suprayogi,

2020).

2.15 XAMPP

XAMPP adalah software web server apache yang di dalamnya tertanam

server MySQL yang didukung dengan bahasa pemrograman PHP untuk membuat

website yang dinamis. XAMPP sendiri mendukung dua system operasi yaitu

windows dan Linux. Untuk linux dalam proses penginstalanny menggunakan

command line sedangkan untuk windows dalam proses penginstalannya

23
menggunakan interface grafis sehingga lebih mudah dalam penggunaaan XAMPP

di Windows di banding dengan Linux ( Ardianto dan Kurniawan, 2016). Menurut

Randi dkk (2015:2) XAMPP merupakan perangkat open source, yang bisa

dijalankan dibanyak sistem operasi. Fungsinya sebagai web server yang mudah

digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis yang berdiri

sendiri (localhost)( Saifudin dan Setiaji, 2019).

2.16 Notepad++

Software aplikasi sangat banyak yang dapat mendukung pada pada

pembuatan web. Salah satunya Notepad++ software aplikasi yang sering ditemui.

“Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang gratis serta powerfull yang

dapat digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programer) untuk

menuliskan sebuah kode program” (Saifudin dan Setiaji, 2019). Menurut

MADCOMS (2016) “Notepad++ adalah sebuah text editor yang sangat berguna

dalam membuat program. Notepad++ menggunakan komponen Scintilla untuk

menampilkan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa pemrograman tang

berjalan diatas sistem operasi M. Windows (Ayu dan Permatasari, 2018).

2.17 Web Browser

Pengertian web browser adalah sebuah perangkat lunak atau software yang

berfungsi untuk menampilkan dan melakukan interaksi dengan dokumen-

dokumen yang disediakan oleh server web. Dengan web browser kita dapat

memperoleh informasi yang disediakan oleh server web. Web browser dikenal

juga dengan istilah browser, atau peselancar, atau Internet browser adalah suatu

program computer yang menyediakan fasilitas untuk membaca halaman web di

24
suatu computer (Rais, Supriati dan Danti, 2018). Menurut Aryani dkk. (2015:5),

“Web Browser adalah suatu program atau software yang digunakan untuk

menjelajahi internet atau untuk mencari informasi dari suatu web yang tersimpan

di dalam komputer”. Contoh web browser yaitu Internet Explorer, Chrome,

FireFox, Opera, Safari, Lynx, dll. (Rais, Supriati dan Danti, 2018).

2.18 Web

Web sebenarnya penyerdehanaan dari sebuah istilah dalam dunia komputer

yaitu WORLD WIDE WEB yang merupakan bagian dari tekhnologi internet.

World Wide Web atau disingkat dengan nama www, merupakan sebuah sistem

jaringan berbasis Client-Server yang mempergunakan protocol HTTP ( Hyperteks

Tranfer Protocol) dan TCP/IP ( Tranmisson Control Protocol / Internet Protocol)

sebagai medianya karena kedua system ini mempunyai hubungan yang sangat

erat, maka untuk saat ini sulit untuk membedakan antara HTTP dengan WWW

(Hastanti, Purnama dan Wardati, 2015). Website atau situs dapat diartikan sebagai

kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau

gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang

bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang

saling terkait dimana masingmasing dihubungkan dengan jaringan-jaringan

halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang

berubah dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis

apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktid

dua arah berasal dari pemilik dan pengguna website (Suprianto dan Fathia Matsea,

2018).

25
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Perancangan sistem informasi geografis pencarian rute terpendek klinik di

Kabupaten Rokan Hulu menggunakan algoritma dijkstra dirancang untuk dapat

membantu masyarakat dalam mencari informasi lokasi klinik terdekat ketika

membutuhkan pelayanan kesehatan atau berobat. Sistem informasi geografis

pencarian rute terpendek klinik di Kabupaten Rokan Hulu menggunakan

algoritma Dijkstra dirancang dengan menggunakan goggle map serta titik

kordinat lokasi klinik.

Sistem inrformasi geografis pencarian rute terpendek klinik di Kabupaten

Rokan Hulu menggunakan metode dijkstra dapat digunakan oleh masyarakat

Kabupaten Rokan Hulu ketika membutuhkan penanganan segera atau untuk

berobat, ketika masyarakat tersebut tidak tahu dimana lokasi klinik terdekat.

Terutama bagi penduduk yang baru tinggal di daerah tersebut, agar bisa

membantu dengan adanya aplikasi sistem informasi geografis pencarian rute

terpendek klinik di Kabupaten Rokan Hulu menggunakan metode dijkstra

3.2 Kerangka Kerja Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian dan kerangka kerja

penelitian. Kerangka kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan

dalam penyelesaian masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja penelitian

ini dapat digambarkan pada Gambar 3.1:

25
Identifikasi Masalah

Analisa Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Perancangan Sistem

Penerapan Metode

Pembuatan Sistem

Pengujian Sistem

Implementasi Sistem

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah didapat melalui pengamatan secara langsung terhadap

objek ini dan dilakukan dengan maksud agar dapat mengetahui secara jelas

permasalahan yang terjadi di lapangan/lokasi. Setelah diidentifikasi masalah yang

ada pada tempat penelitian, maka ditemukan bahwa masyarakat ataupun calon

pasien klinik kesehatan kesulitan dalam mencari klinik kesehatan terdekat serta

rute–rute terbaik menuju klinik kesehatan. Ketika kecelakaan lalu lintas misalnya,

atau ada keluarga yang sakit dan diperlukan perawatan segera masyarakat atau

calon pasien bingung dalam memilih rute yang paling dekat menuju klinik

26
kesehatan supaya kondisi pasien segera diatasi, sementara belum ada sistem

informasi yang memberikan informasi lokasi terdekat serta rute terdekat klinik

kesehatan di Kabupaten Rokan Hulu.

2. Analisa Masalah

Setelah diidentifikasi masalah, maka analisa masalah adalah mencari

alternatif untuk menyelesaikan masalah pada pencarian rute terpendek lokasi

klinik di Kabupaten Rokan Hulu dengan menggunakan metode dijkstra, sehingga

masyarakat dapat dengan mudah menggunakan aplikasi pencarian rute terpendek

klinik di Kabupaten Rokan Hulu ketika membutuhkan pertolongan medis.

3. Studi Literatur

Setelah masalah diidentifikasi dan dianalisa, maka dipelajari literatur yang

berhubungan dengan permasalahan. Kemudian literatur-literatur yang dipelajari

tersebut diseleksi supaya dapat menentukan literatur yang berhubungan dengan

penelitian ini. Sumber literatur didapatkan dari jurnal dan artikel yang membahas

tentang sistem pencarian rute menggunakan Djikstra dan bahan bacaan lain yang

mendukung penelitian.

4. Pengumpulan Data

Setelah tahap studi literatur, selanjutnya tahap pengumpulan data yang

menggunakan beberapa cara yaitu :

1. Observasi

Dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap pembuatan aplikasi

yang menjelaskan alur aplikasi untuk mempermudah pengguna dalam

menggunakan aplikasi untuk pencarian rute klinik.

27
2. Wawancara

Peneliti melakukan interview (wawancara) untuk mendapatkan penjelasan

dari masalah–masalah yang sebelumnya kurang jelas dan untuk menyakinkan

bahwa data yang diperoleh/ dikumpulkan benar–benar akurat.

5. Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari tahap pengumpulan

data. Perancangan sistem meliputi rencana bagaimana kegiatan-kegiatan dalam

siklus pengembangan sistem dapat diterapkan secara efektif dan efisien sehingga

mampu menghasilkan sebuah sistem yang sesuai dengan tujuan. Dalam

perancangan sistem menggunakan Unified Modeling Language (UML), Use Case

Diagram, Diagram Aktivitas (Activity Diagram), Diagram Kelas (Class

Diagram), Diagram Urutan (Sequence Diagram) dan Diagram Kelas (Class

Diagram)

6. Penerapan Metode

Setelah melakukan perancangan sistem, maka tahap selanjutnya yaitu

penerapan metode kedalam sistem pencari rute terpendek klinik di Kabupaten

Rokan Hulu yang akan dibuat, metode yang digunakan pada sistem ini yaitu

metode Dijsktra.

7. Pembuatan Sistem

Setelah tahap perancangan sistem dan penerapan metode, selanjutnya

adalah tahap pembuatan sistem. Pada tahap pembuatan sistem ini dilakukan untuk

membuat program yang diperoleh perancangan program dari data yang ada.

28
Tahap-tahap yang dilakukan untuk penelitian guna perancangan dan pembuatan

sistem tersebut secara terstruktur.

8. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan setelah tahap pembuatan sistem dilakukan,

Pengujian ini dilakukan bertujuan agar aplikasi yang dibuat sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Selain itu pengujian ini juga dilakukan untuk memastikan

fungsionalitas dan logika dari sistem berjalan dengan baik tanpa terjadi error.

9. Implementasi Sistem

Setelah pengujian sistem, selanjutnya tahap implementasi sistem. Pada

tahap ini dilakukan Implementasi dengan cara sistem pencarian rute terpendek

klinik menyesuaikan dengan klinik yang ada di kabupaten Rokan Hulu yang

jumlahnya makin bertambah setiap tahunnya dan lokasinya pun berubah-ubah,

maka dapat disesuaikan dengan klinik-klinik tersebut.

29
DAFTAR PUSTAKA

Monalisa, M., & Mahendra, I. (2017). SISTEM INFORMASI KLINIK


BERBASIS WEB PADA KLINIK UMUM DAN KECANTIKAN
DOKTER GALUH DWI ANANDHITA JAKARTA. CKI ON
SPOT, 10(2).

Suprianto, A., & Matsea, A. A. F. (2018). Rancang bangun aplikasi pendaftaran


pasien online dan pemeriksaan dokter di klinik pengobatan berbasis
web. Jurnal Rekayasa Informasi, 7(1).

Fajri, A., Endina, P. P., & Funny, F. C. IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI


GEOGRAFIS UNTUK PENCARIAN INDEKOS DENGAN JARAK
TERPENDEK MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA
DIJKSTRA (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik).

Asmara, R., Kom, S., & Kom, M. (2017). Sistem Informasi Pengolahan Data
Penanggulangan Bencana Pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal J-Click, 3(2).

Nugraha, A. K., & Pulansari, F. (2020). PERANCANGAN SISTEM


INFORMASI PERSEWAAN ALAT BERAT BERBASIS WEBSITE
ONLINE GUNA MENINGKATKAN PELAYANAN KONSUMEN
PADA CV. UTOMO TEHNIK SIDOARJO. JUMINTEN, 1(2), 69-80.

Ayu, F., & Permatasari, N. (2018). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan


Data PKL (Praktek Kerja Lapangan) Di Devisi Humas Pada PT
Pegadaian. Jurnal Intra Tech, 2(2), 12-26.

Ferdika, M., & Kuswara, H. (2017). Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web
Pada PT Era Makmur Cahaya Damai Bekasi. Information System For
Educators And Professionals: Journal of Information System, 1(2), 175-
188.

Lengkong, H. N., Sinsuw, A. A., & Lumenta, A. S. (2015). Perancangan penunjuk


rute pada kendaraan pribadi menggunakan aplikasi mobile gis berbasis
android yang terintegrasi pada google maps. Jurnal Teknik Elektro dan
Komputer, 4(2), 18-25.

Harahap, M. K., & Khairina, N. (2017). Pencarian Jalur Terpendek dengan


Algoritma Dijkstra. Sinkron: Jurnal dan Penelitian Teknik
Informatika, 2(2), 18-23.

30
Syahputra, S. (2017). Penentuan Rute Terpendek Pendistribusian Naskah Ujian
Nasional Menggunakan Algoritma Dijkstra (Dinas Pendidikan Dan
Pengajaran Kota Binjai). JTIK (Jurnal Teknik Informatika
Kaputama), 1(1), 34-45.

Ardana, D., & Saputra, R. (2016, October). Penerapan Algoritma Dijkstra pada
Aplikasi Pencarian Rute Bus Trans Semarang. In Seminar Nasional Ilmu
Komputer (SNIK 2016) (Vol. 1, pp. 299-306).

Ginting, J. V., & Barus, E. S. (2018). Aplikasi Penentuan Rute Rumah Sakit
Terdekat Menggunakan Algoritma Dijkstra. Jurnal Mantik Penusa, 2(2).

Agung, H. (2019). Sistem Penentuan Jarak Terpendek Berdasarkan Data


Coordinate Menggunakan Algoritma Dijkstra dalam Kasus Pengantaran
Barang Se-jabodetabek. Jurnal Sisfokom (Sistem Informasi dan
Komputer), 8(1), 14-23.

Mukhlis, M., Danuri, D., & Syahputra, B. (2017). Aplikasi Android Peta Sekolah
Bengkalis Menggunakan Google Map API. INOVTEK Polbeng-Seri
Informatika, 2(1), 48-56.

Fadallah, M. F., & Rosyida, S. (2018). Program Pemesanan Percetakan


Berorientasi Objek dengan Pemodelan Unified Modeling
Language. Jurnal Sistem Informasi STMIK Antar Bangsa, 7(1), 61-70.

Fitri, T. A., & Arsyad, M. N. (2017). Rancangan Aplikasi Pelayanan Kesehatan


Berbasis Geographic Information System (GIS) Versi Android di Kota
Pekanbaru. JST (Jurnal Sains Terapan), 3(2).

Aprianti, W., & Maliha, U. (2016). Sistem Informasi Kepadatan Penduduk


Kelurahan Atau Desa Studi Kasus Pada Kecamatan Bati-Bati Kabupaten
Tanah Laut. Jurnal Sains dan Informatika, 2(1).

Fajarianto, O., Iqbal, M., & Cahya, J. T. (2017). Sistem penunjang keputusan
seleksi penerimaan karyawan dengan metode weighted product. Jurnal
Sisfotek Global, 7(1).

Rachman, A. N. (2018). Sistem Informasi Wisata Di Ampera Waterpark. Jurnal


Siliwangi Seri Sains dan Teknologi, 4(2).

Helling, L. S., Wahyudi, E., & Hasanudin, H. (2019). Siremis: Sistem Informasi
Rekam Medis Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta. INTENSIF:
Jurnal Ilmiah Penelitian dan Penerapan Teknologi Sistem Informasi, 3(2),
116-129.

31
Heriyanto, Y. (2018). Perancangan Sistem Informasi Rental Mobil Berbasis Web
Pada PT. APM Rent Car. Jurnal Intra Tech, 2(2), 64-77.

Muhammad, W. K. S. (2019). Perancangan Sistem Informasi Tingkat Kepuasan


Pelayanan Nasabah Pada PT Pegadaian CP Panam Berbasis WEB. Jurnal
Intra Tech, 3(2), 70-81.

Mariko, S. (2019). Aplikasi website berbasis HTML dan JavaScript untuk


menyelesaikan fungsi integral pada mata kuliah kalkulus. Jurnal Inovasi
Teknologi Pendidikan, 6(1), 80-91.

Hilabi, S. S. (2017). Rancang Bangun Situs Responsif Di Universitas Buana


Perjuangan Karawang Dengan Menggunakan Metode Perpaduan Grid
System Dan Css Media Query. Techno Xplore: Jurnal Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi, 2(1).

Aldonis, A., & Johan, J. (2020). Perancangan Sistem Informasi E-Ticketing Pada
Bus Trans Metro Pekanbaru Menggunakan QR Code Berbasis
Web. Jurnal Mahasiswa Aplikasi Teknologi Komputer dan Informasi
(JMApTeKsi), 1(3), 141-147.

Utomo, R. S., Nugraha, A. L., & Suprayogi, A. (2019). APLIKASI


PERSEBARAN LOKASI PENELITIAN MAHASISWA TEKNIK
GEODESI UNDIP BERBASIS WEBGIS. Jurnal Geodesi Undip, 9(1),
275-284.

Ardianto, I., & Nst, M. B. K. (2016). Perancangan aplikasi video streaming web
menggunakan xampp di universitas al-washliyah labuhanbatu. Jurnal
Ilmiah INFOTEK, 1(3).

Saifudin, S., & Setiaji, A. Y. (2019). Sistem Informasi Arsip Surat (Sinau)
Berbasis Web Pada Kantor Desa Karangsalam Kecamatan
Baturraden. EVOLUSI: Jurnal Sains dan Manajemen, 7(2).

Rahayu Rais, N. S., Supriati, R., & Danti, S. I. (2018). Instalasi Open Journal
System (OJS) Versi 3 Sebagai Pendukung Kegiatan Pengelolaan dan
Publikasi Jurnal Ilmiah. Technomedia Journal, 2(2), 66-80.

Hastanti, R. P., & Purnama, B. E. (2015). Sistem Penjualan Berbasis Web (E-
Commerce) Pada Tata Distro Kabupaten Pacitan. Bianglala
Informatika, 3(2).

32

Anda mungkin juga menyukai