Anda di halaman 1dari 99

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Teknik Industri Skripsi Sarjana

2018

Penggunaan Analytic Network Process


(ANP) dalam Rangka Evaluasi Kinerja
pada PT. Toba Pulp Lestari, TBK

Febryanti, Romana
Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7811
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGGUNAANANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)
DALAM RANGKA EVALUASI KINERJA PADA PT. TOBA
PULP LESTARI, TBK.

TUGAS SARJANA
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana

Oleh :
ROMANA FEBRYANTI
NIM : 140403019

DEPART EMEN TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2018

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

Berkat dan Rahmat-Nyapenulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Laporan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat akademis yang harus

dipenuhi oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen

Teknik Industri, khususnya program studi reguler strata satu, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara.

Penulis melaksanakan pengamatan untuk Tugas Akhir di PT. Toba Pulp

Lestari, Tbk. Tugas Akhir ini memaparkan tentang “Penggunaan Analytic

Network Process (ANP) Dalam Rangka Evaluasi Kinerja Pada PT. Toba Pulp

Lestari, Tbk.”.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam laporan ini.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan yang sifatnya

membangun sehingga dapat menjadi perbaikan bagi peneliti lanjutan.

Medan, Agustus 2018

Penulis,

Romana Febryanti

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Abstrak. Untuk menentukan bonus akhir tahun pada PT. XYZperlu dilakukan
evaluasi kinerja karyawan. Pemberian bonus diukur berdasarkan kinerja karyawan
dan kontribusi pada perusahaan. Indikator pemberian insentif kinerja, lama kerja,
senioritas dan keadilan serta kelayakan. Pemberian bonus yang dilakukan selama
ini oleh perusahaan berfungsi layaknya insentif.Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menentukan besar bonus yang diberikan perusahaan kepada masing-
masing karyawan berdasarkan persentase upah kerja dan kinerja karyawan.
Penilaian kinerja karyawan dilakukan dengan metode Point System dan penentuan
bobot kriteria dengan metode Analytic Network Process (ANP). Pembobotan
kriteria pada ANP menggunakan softwareSuperDecisions dengan 5 kriteria dan 7
subkriteria. Masing- masing bobot yang dihasilkan pada ANP digunakan sebagai
pengali dalam menghasilkan poin derajat pada metode point system. Perhitungan
bonus dihitung dengan mempertimbangkan upah kerja dan persentase penilaian
kinerja. Dimana total bonus yang akan dibagikan dinotasikan sebagai Y, dan total
gaji pokok X. Dari penilaian yang dilakukan diperoleh bahwa karyawan yang
mendapatkan bonus terbesar dengan bonus 6,5% dan karyawan yang
mendapatkan bonus terkecil yaitu dengan bonus 3,4%.
Kata kunci: Penilaian Kinerja, Bonus, ANP,Point System, Super Decisions

Universitas Sumatera Utara


UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha

Esayang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat mengikuti

pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah memberikan nikmat

kesehatan dan ilmu kepada penulis selama masa kuliah dan dalam penyelesaian

laporan Tugas Sarjana ini.

Dalam penulisan Tugas Sarjana ini penulis telah mendapatkan bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materil, spiritual, informasi maupun

administrasi. Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Ibu saya yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril maupun

materil dan mendoakan penulis selama penyelesaian Tugas Sarjana ini.

2. Ibu Dr. Meilita Tryana Sembiring, ST., MT., selaku Ketua Departemen dan

Bapak Buchari ST, M. Kes selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Humala Lodewijk Napitupulu, DEA sebagai Dosen Pembimbing

yang telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan memberikan masukan

dalam penyelesaian laporan tugas sarjana.

4. Bapak Herry Pranata selaku Manager Learning and Development PT. Toba

Pulp Lestari, Tbk dan Bapak Pinondang Marpaung, ST. selaku pembimbing

lapangan penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk berdiskusi serta

dengan sabar membimbing penulis dalam melaksanakan penelitian.

Universitas Sumatera Utara


5. Seluruh dosen Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara yang telah mendidik penulis selama perkuliahan sebagai bekal dalam

penulisan tugas sarjana.

6. Bang Tumijo, Bang Edi, Bu Ester, Bang Nurmansyah, Kak Dede, Kak Neneng, Kak

Rahmaini, dan Kak Mia sebagai Staf pegawai Departemen Teknik Industri Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membantu segala urusan administrasi

dan peminjaman buku di perpustakaan.

7. Adik tercinta, Mawar Indah Sinurat yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.

8. Sahabat-sahabat penulis di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU

khususnya teman-teman angkatan 2014 “ELASTIS” yang tidak dapat disebutkan

satu per satu yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian

laporan tugas akhir ini.

9. Seluruh pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam

penyelesaian tugas sarjana ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

BAB HALAMAN
LEMBAR JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................ iv

DAFTAR ISI ......................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... xvi

I PENDAHULUAN ................................................................................. I-1

1.1. Latar Belakang .............................................................................. I-1

1.2. Perumusan Masalah ...................................................................... I-3

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... I-3

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ I-3

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi........................................................ I-3

1.6. Sistematika Penulisan Laporan ..................................................... I-4

II GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN .............................. II-1

2.1. Sejarah Perusahaan........................................................................ II-1

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ...................................................... II-4

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.3. Lokasi Perusahaan ......................................................................... II-5

2.4. Daerah Pemasaran ......................................................................... II-7

2.5. Organisasi dan Manajemen ........................................................... II-8

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan......................................... II-8

2.5.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja ................................. II-9

2.6. Bahan yang Digunakan ................................................................. II-11

2.6.1. Bahan Baku ....................................................................... II-11

2.6.2. Bahan Penolong ................................................................. II-12

2.6.3. Bahan Tambahan ............................................................... II-14

2.7. Uraian Proses ............................................................................. II-14

2.7.1. WoodPreparation .............................................................. II-15

2.7.2. Digister Plant .................................................................... II-17

2.7.3. Washing dan Screening ..................................................... II-18

2.7.4. Bleaching ........................................................................... II-20

2.7.3. Pulp Machine .................................................................... II-21

III LANDASAN TEORI ........................................................................... III-1

3.1. Kinerja Karyawan ........................................................................ III-1

3.1.1. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja .................... III-1

3.1.2. Obyek yang Dinilai dari Pegawai ..................................... III-2

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.2. AnalyticNetworkProcess (ANP)................................................... III-7

3.2.1. Langkah- langkah Pengerjaan ANP ................................. III-7

3.3. PointSystem .................................................................................. III-10

IV METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... IV-1

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... IV-1

4.2. Jenis Penelitian ............................................................................. IV-1

4.3. Objek Penelitian ....................................................................... IV-1

4.4. Variabel Penelitian ........................................................ ........... IV-1

4.5. Kerangka Konseptual ............................................................... IV-2

4.6. Blok Diagram Prosedur Penelitian ........................................... IV-3

4.7. Pengumpulan Data ................................................................... IV-5

4.7.1. Sumber Data ................................................................. IV-5

4.7.2. Metode Pengumpulan Data .......................................... IV-5

4.8. Metode Pengolahan Data ......................................................... IV-5

4.9. Hasil dan Pembahasan.............................................................. IV-6

4.10. Kesimpulan dan Saran.............................................................. IV-6

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ........................ V-1

5.1. Pengumpulan Data ................................................................... V-1

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.1.1. Penentuan Kriteria dan Subkriteria Penilaian

Karyawan...................................................................... V-1

5.2. Pembuatan Struktur Jaringan (Network) .................................. V-4

5.3. Pembuatan Kuesioner Perbandingan Berpasangan .................. V-6

5.4. Pengolahan AnalyticNetworkProcess (ANP) ........................... V-7

5.4.1. Perbandingan Berpasangan Antar Cluster ................... V-7

5.4.2. Perbandingan Berpasangan Antar Subkriteria ............. V-10

5.4.3. Perhitungan Rata- rata Geometrik Antar Subkriteria ... V-11

5.4.3. Perhitungan Matriks Normalisasi Antar Subkriteria .... V-12

5.5. Pembuatan SupermatrixAnalyticNetworkProcess (ANP) ........ V-13

5.6. Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode

Point Sytem............................................................................... V-21

5.6.1. Penentuan Penilaian Kinerja Karyawan ....................... V-24

5.6.2. Sistem Pemberian Bonus .............................................. V-25

VI HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ VI-1

6.1. Hasil dan Pembahasan Penentuan Kriteria dan Subkriteria

Menggunakan Kuesioner Semi- Terbuka................................. VI-1

6.2. Hasil dan Pembahasan Rangking dan Pembobotan Network

Menggunakan Metode Analytic Network Process (ANP)........ VI-1

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ VI-1

6.3. Hasil dan Pembahasan Penilaian Kinerja Karyawan

Menggunakan Metode PointSystem ......................................... VI-2

6.4. Hasil dan Pembahasan Persentase Pemberian Bonus .............. VI-2

VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ VII-1

7.1. Kesimpulan .............................................................................. VII-1

7.2. Saran ...................................................................................... VII-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Parameter Pengujian Kualitas Pulp................................................ II-5

3.1. Sepuluh Sifat yang Paling Umum Dinilai dari Pegawai ................ III-3

3.2. Skala Matriks Perbandingan Berpasangan ..................................... III-8

3.3. Index Random Consistency ............................................................ III-9

3.4. Contoh Matriks Point System ......................................................... III-11

5.1. Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan ............................................. V-1

5.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Kriteria Penilaian

Kinerja Karyawan .......................................................................... V-2

5.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Subkriteria

Penilaian Kinerja Karyawan .......................................................... V-3

5.4. Kriteria dan Subkriteria Penilaian Kinerja Karyawan ................... V-4

5.5. Keterangan Subkriteria yang Dibandingkan .................................. V-4

5.6. Matriks Hubungan Antar Subkriteria ............................................. V-5

5.7. Perbandingan Berpasangan Antar Cluster Kriteria ........................ V-6

5.8. Skala Penilaian Perbandingan ........................................................ V-6

5.9. Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Cluster ........................ V-7

5.10. Perhitungan Rata- rata Geometrik untuk Matriks Perbandingan

Berpasangan Antar Cluster ............................................................ V-8

5.11. Matriks Normalisasi dan Bobot Parsial.......................................... V-8

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.12. Perbandingan Berpasangan Subkriteria Frekuensi sanksi yang

diterima (KD-1) pada Cluster Keamanan ...................................... V-10

5.13. Perbandingan Berpasangan Subkriteria Bekerja sama dalam tim

(KS-1) pada Cluster Keamanan ..................................................... V-10

5.14. Perbandingan Berpasangan Subkriteria Etika (PQ-1) pada

Cluster Keamanan .......................................................................... V-10

5.15. Perbandingan Berpasangan Subkriteria Etika (PQ-1) pada

Cluster Kedisplinan........................................................................ V-11

5.16. Perhitungan Rata- rata Geometrik Subkriteria Frekuensi sanksi

yang diterima (KD-1) pada Cluster Keamanan ............................. V-11

5.17. Perhitungan Rata- rata Geometrik Subkriteria Bekerja sama

dalam tim (KS-1) pada Cluster Keamanan .................................... V-11

5.18. Perhitungan Rata- rata Geometrik Berpasangan Subkriteria

Etika (PQ-1) pada Cluster Keamanan ............................................ V-12

5.19. Perhitungan Rata- rata Geometrik Berpasangan Subkriteria

Etika (PQ-1) pada Cluster Kedisplinan.......................................... V-12

5.20. Perhitungan Matriks Normalisasi Subkriteria Frekuensi sanksi

yang diterima (KD-1) pada Cluster Keamanan ............................. V-12

5.21. Perhitungan Matriks Normalisasi Subkriteria Bekerja sama

dalam tim (KS-1) pada Cluster Keamanan .................................... V-13

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL (LANJUTAN)

TABEL HALAMAN

5.22. Perhitungan Matriks Normalisasi Berpasangan Subkriteria

Etika (PQ-1) pada Cluster Keamanan ............................................ V-13

5.23. Perhitungan Matriks Normalisasi Berpasangan Subkriteria

Etika (PQ-1) pada Cluster Kedisplinan.......................................... V-13

5.24. Unweighted Supermatrix................................................................ V-18

5.25. Weighted Supermatrix .................................................................... V-19

5.26. Limit Supermatrix .......................................................................... V-20

5.27. Bobot Global Kriteria..................................................................... V-20

5.28. Rekapitulasi Perhitungan Derajat Subkriteria ................................ V-21

5.29. Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Karyawan .................................... V-24

5.30. Rekapitulasi Perhitungan Bonus .................................................... V-27

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ................................. II-9

2.2. Bagan Uraian Proses di Wood Preparation......................................... II-17

2.3. Bagan Uraian Proses Pemasakan di Digester Plant ............................ II-18

2.4. Bagan Proses Pemisahan Knots di Screening ..................................... II-20

2.5. Bagan Proses Pencucian Pulp di Washing ......................................... II-20

2.6. Bagan Proses Pemutihan Pulp di Bleaching ...................................... II-21

2.7. Bagan Proses Pengeringan Pulp di Pulp Machine ............................. II-25

2.8. Urutan Proses Produksi Pulp pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.......... II-25

3.1. Individual Work Performance as Seen from The Managers View

Point .................................................................................................... III-2

3.2. Struktur Analytic Network Process (ANP) .......................................... III-7

4.1. Kerangka Konseptual .......................................................................... IV-2

4.2. Blok Diagram ............................................................................. IV-4

5.1. Struktur Jaringan (Network) Penilaian Kinerja Karyawan ......... V-5

5.2. Tampilan Pembuatan Cluster ..................................................... V-14

5.3. Tampilan Kotak Dialog NewCluster .......................................... V-14

5.4. Tampilan NewNode .................................................................... V-15

5.5. Tampilan Kotak Dialog NewNode ............................................. V-15

5.6. Tampilan Cluster dan Subkriteria .............................................. V-16

5.7. Tampilan Network Antara Cluster dan Subkriteria .................... V-16

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR (LANJUTAN)

GAMBAR HALAMAN

5.8. Tampilan Pairwise Comparisons ............................................... V-17

5.9. Tampilan Unweighted Supermatrix ........................................... V-17

5.10. Tampilan Weighted Supermatrix................................................ V-18

5.11. Tampilan Limit Supermatrix ...................................................... V-19

6.1. Grafik Persentase Bonus yang Diterima Karyawan ................... VI-2

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk menentukan bonus akhir tahun pada perusahaan digunakan evaluasi

kinerja karyawan. Pemberian bonus diukur berdasarkan kualitas dari kinerja

karyawan dan kontribusi pada perusahaan. Indikator pemberian insentif yaitu

kinerja, lama kerja, senioritas dan keadilan serta kelayakan.

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki karyawan 21 orang operator pada

departemen fiberline. Pemberian bonus yang dilakukan perusahaan yaitu

dilakukan dengan cara membagi rata bonus kepada semua karyawan. Pemberian

bonus yang dilakukan selama ini oleh perusahaan berfungsi layaknya insentif.

Untuk itu perlu dilakukan penilaian kinerja untuk mengukur prestasi kerja

masing- masing karyawan sebagai pertimbangan pemberian bonus.

Dalam melakukan penilaian kinerja karyawan, penentuan kriteria penilaian

berdasarkan lingkungan kerja dan job description yang ada. Kriteria yang

digunakan dikumpulkan melalui kuesioner semi- terbuka dengan responden yang

telah ditentukan sebelumnya yaitu menggunakan metode judgment sampling.


1
Kinerja karyawan pada perusahaan merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan proses bisnis. Hal ini dikarenakan karyawan merupakan sumber daya

1
Arif, Ramadhan. 2017. “Penerapan Perbandingan Metode AHP- TOPSIS dan ANP- TOPSIS
Mengukur Kinerja Sumber Daya Manusia”. Diakses pada 22 Mei 2018.

Universitas Sumatera Utara


manusia yang membutuhkan evaluasi dari perusahaan. 2Penilaian kinerja

merupakan proses evaluasi pelaksanaan kerja individu. Penilaian kinerja

dilakukan berdasarkan uraian kerja yang menjadi tanggung jawab dari karyawan.

Penilaian kinerja dilakukan untuk mendapatkan informasi dalam memberikan

bonus kepada karyawan.


3
Dengan demikian diperlukan penilaian kinerja dari karyawan dengan

identifikasi Key Performance Indicator (KPI) secara tepat yang berfungsi untuk

mengukur kemajuan sesuai dengan sasaran perusahaan. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian adalah metode Analytic Network Process (ANP)

untuk menentukan bobot masing- masing kriteria dan metode 4Point System

digunakan untuk mengevaluasi jabatan menentukan besar bonus yang akan

diterima oleh masing- masing karyawan. Penggunaan metode Analytic Network

Process (ANP) pada penelitian ini karena metode ANP melakukan pembobotan

berdasarkan hubungan masing- masing antar node yang satu dengan node yang

lain dalam network sedangkan penggunaan metode point system dalam penilaian

kinerja dikarenakan metode ini menggunakan derajat penilaian yang memudahkan

dalam menilai, penelitian ini memfokuskan penilaian kinerja karyawan yang

berada dalam satu level jabatan dan yang menjadi indikator penilaian adalah

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.

2
Ilhami, Rizka. 2017. “Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode AHP dan Rating Score”.
Diakses pada 22 Mei 2018.
3
Ramadhan, Arif. 2015. “Penerapan ANP- TOPSIS untuk Pengukuran KinerjaHuman Resources
Procurement Section”. Diakses pada 22Mei 2018.
4
Kurniawan, Dwi. 2012. “Penentuan Gaji Pokok Manajer Menengah Dengan Metode Point
System” . Diakses pada 25Mei 2018.

Universitas Sumatera Utara


1.2. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah penentuan persentase jumlah

bonus yang diberikan layaknya insentif kepada karyawan.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja karyawan

serta memberikan usulan pengalokasian pemberian bonus dengan metode Analytic

Network Process dan Point System.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kriteria dan subkriteria penilaian kinerja yang akan digunakan.

2. Mendapatkan bobot dari masing- masing kriteria dan subkriteria.

3. Mendapatkan skor masing- masing karyawan berdasarkan penilaian kinerja.

4. Mendapatkan persentase bonus yang akan diterima oleh masing- masing

karyawan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan kinerja karyawan dengan adanya evaluasi.

2. Menentukan bonus untuk karyawan dari penilaian kinerja yang dilakukan.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi

Batasan dalam penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara


1. Karyawan yang diteliti berasal dari departemen fiberline.

2. Data kuesioner berdasarkan job description departemen.

Asumsi dalam penelitian ini adalah :

1. Datakuesioner yang telah diisi oleh karyawan setelah dipertimbangkan

kelayakannya dianggap benar dengan cara menggunakan purposive sampling

dengan tipe judgementsampling yaitu responden dipilih berdasarkan

pertimbangan kemampuannya dalam memberikan informasi.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan dari tugas sarjana akan disajikan dalam Bab

I hingga Bab VII.

Dalam Bab I menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari

dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan, tujuan dan manfaat dari

penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika

penulisan laporan penelitian.

Dalam Bab II menguraikan tentang gambaran umum perusahaan yang

meliputi sejarah singkat dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dan lokasi perusahaan,

dan waktu penelitian

Dalam Bab III menguraikan teori-teori yang mendukung pemecahan

permasalahan penelitian. Teori yang digunakan adalah Analytic Network

Process(ANP).

Universitas Sumatera Utara


Dalam Bab IVmenguraikan langkah-langkah yang dilakukan dalam

penelitian seperti penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian,

variabel penelitian, kerangka konseptual penelitian, blok diagram prosedur

penelitian, pengumpulan data, metode pengolahan data, analisis pemecahan

masalah, serta kesimpulan dan saran.

Dalam BabVmenguraikan data-data yang dikumpulkan peneliti yang

berhubungan dengan pemecahan permasalahan penelitian, baik data primer

maupun data sekunder, serta pengolahan data-data tersebut untuk memperoleh

hasil yang menjadi dasar pemecahan permasalahan.

Dalam Bab VI menguraikan analisis terhadap hasil yang diperoleh dari

pengolahan data, berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif dan

kuantitatifsertasaranterhadap pemecahan masalah dalam penelitian.

Dalam Bab VII menguraikankesimpulan yang diperoleh dari saran

pemecahan masalah, dengan saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh

perusahaan dan pengembangan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Latar belakang berdirinya PT. Inti Indorayon Utama (yang saat ini telah

berganti nama menjadi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk) adalah untuk memenuhi

peningkatan kebutuhan akan kertas dan rayon dalam negeri yang biasanya

diimpor dari beberapa negara. Selain itu pendirian PT. Indorayon Inti Utama juga

dilatarbelakangi oleh ketersediaan bahan baku yang cukup besar, hal ini terlihat

dari pengamatan para pakar kehutanan yang menyatakan adanya jutaan hektar

tanah kosong dan hutan non produktif di Indonesia termasuk di Sumatera Utara

khususnya disekitar daerah Danau Toba.

Sebelum pendirian pabrik pulp dilakukan terlebih dahulu studi kelayakan

oleh Sand Well (Kanada) dan Joko Potry (Finlandia). Setelah dilakukan negoisasi

selama 3 bulan, pada tanggal 21 Februari 1986 dilakukan peletakan batu pertama

oleh Sudomo selaku Menteri Tenaga Kerja, Ir. Hartato selaku Menteri

Perindustrian, Prof. Dr. Emil Salim selaku Menteri Negara Kependudukan dan

Lingkungan Hidup, Ir. Hasrul Harahap selaku Menteri Kehutanan dan B.J.

Habibie selaku Menteri Negara Riset dan Teknologi.

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-

Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No.6 tahun 1968. Undang-Undang No.

12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 329 tanggal 26 April 1983 dari Misahardi

Wilamarta, SH., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat

Universitas Sumatera Utara


persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan

No. C2-55130.HT01-01 Th.83 tanggal 26 Juli 1983 serta diumumkan dalam

Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan

No 1176.

Status Perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing

dan telah mendapat persetujuan dengan Surat Pemberitahuan Tentang Keputusan

Presiden RI No. 07/V/1990 tanggal 11 Mei 1990 dari Ketua Badan Koordinasi

Penanaman Modal.

Sehubungan dengan perubahan status tersebut diatas. Anggaran Dasar

Perusahaan telah diubah dengan akta No. 113 tanggal 12 Mei 1990 dari Rachmat

Santoso, SH., notaris di Jakarta. Disamping itu, nilai nominal saham perusahaan

juga diubah dari Rp 500 ribu per lembar menjadi Rp 1 ribu per lembar. Perubahan

tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dalam surat keputusannya No. C2-2652.HT.01.04.TH.90 tanggal 20 Mei 1990.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nama

perusahaan dari PT. Inti Indorayon Utama menjadi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

dan penurunan modal dasar dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 1.688.307.072

dicatat dalam akta No. 61 tanggal 20 Februari 2001 dari Linda Herawati, SH.,

notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman

Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C-06519.HT.01.04.TH.2001

tanggal 23 Agustus 2001. Dan perubahan anggaran dasar mengenai peningkatan

modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut kemudian telah diterima dan

dicatat oleh Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Universitas Sumatera Utara


dalam Laporan Penerimaan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. C-

21113.HT.01.04.TH.2003 tanggal 5 September 2003.

Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa pada

tanggal 27 Juni 2008 dengan akta nomor 45 tanggal 14 Juli 2008 pada notaries

Linda Herawati SH., seluruh anggaran dasar telah mengalami perubahan guna

menyesuaikan dengan undang-undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas Peraturan Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Bapepam LK dan

Lembaga Keuangan Nomor Kep-178/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan

tersebut kemudian telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-

50872.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 21 Oktober 2009

Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik berlokasi

di Desa Sosor Ladang, Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba

Samosir, Sumatera Utara. Kantor terdaftar perusahaan beralamat di Uniplaza, East

Tower, Lantai 7, Jl. Letjen Haryono MT No. A-1, Medan.

Kegiatan Utama Perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan industri

bubur kertas (pulp) dan serat rayon (viscose rayon), mendirikan, menjalankan dan

mengadakan pembangunan hutan tanaman industri dan industri lainnya untuk

mendukung bahan baku dari industri tersebut, serta mendirikan dan memproduksi

semua macam barang yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, serta memasarkan

hasil-hasil industri tersebut. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada

tanggal 1 April 1989. Saat ini Perusahaan hanya memproduksi bubur kertas (pulp)

dan hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri.

Universitas Sumatera Utara


Pabrik dibangun diatas tanah seluas 200 Ha termasuk tanah untuk

perumahan karyawan dan pembibitan seluas 10 Ha. Desa Sosor Ladang dipilih

karna ketersediaan air yang cukup banyak di lokasi ini (dekat dengan sungai

Asahan). Hubungan yang dekat dengan jalan Lintas Sumatera, tidak terlalu jauh

dengan Pelabuhan Belawan, serta iklim sesuai industri, banyak tersedia tenaga

kerja disekitar pabrik, dan tidak terlalu membutuhkan jalur sangat panjang untuk

pembuangan limbah.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Ruang lingkup badan usaha dari PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sebagai

perseroan yaitu sebagai berikut:

1. Hutan Tanaman Industri terdapat di 7 (tujuh) kabupaten dengan 4 sektor hutan

yaitu sektor Tele (Samosir), sektor Aek Raja (Tapanuli Utara), sektor Aek

Nauli (Simalungun), sektor Habinsaran dan sektor Dairi.

2. Pabrik ini memproduksi pulp yaitu pulp jenis fully bleached kraft pulp. Hasil

produksi berupa pulp kering berbentuk lembaran- lembaran pulp yang

memiliki kualitas yang baik.

Pulp yang dihasilkan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terdiri atas beberapa

grade yaitu sebagai berikut:

a. Grade A

b. Grade B

c. Grade C

d. Grade D1

Universitas Sumatera Utara


e. GradeOff

Parameter pengujian kualitas pulp dengan moisture content sebesar 10 ± 1 %

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Parameter Pengujian Kualitas Pulp

Grade
Sifat
A+ A B C D1 Off

Brightness (%ISO) ≥ 89 ≥ 88 ≥ 88 ≥ 87 ≥ 87 < 87

Total Dirt. Count (mm2/m2) ≤3 ≤6 ≤ 10 ≤ 15 > 15 > 15

Sheive- Size (mm2) ≤1 ≤3 ≤3 ≤4 >4 ≤4

Dirt- Practical Size (mm2) ≤2 ≤3 ≤4 ≤4 ≤4 >4

Viscosicty (cp) ≥ 10 ≥9 ≥9 ≥7 ≥7 ≥7

Foreign Materials None None None None None None

including plastics

Sumber: PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

3. Bahan- bahan kimia (Chemical Plant)yang digunakan dalam proses produksi

diproduksi sendiri oleh laboratorium.

4. Sumber energi (Power & Liquor Plant) dihasilkan dari waste proses produksi.

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk merupakan pabrik kraft pulp yang berlokasi di

desa Sosor Ladang, kecamatan Porsea, kabupaten Toba Samosir dan kantor

Universitas Sumatera Utara


perwakilannya di Medan terletak di Uniland Plaza Medan serta di Jakarta di

Gedung BNI Lantai 10 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Selatan.

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki tiga lokasi penting dalam menjalankan

operasinya, yaitu:

a. Areal usaha PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang terdiri atas dua bagian utama

yaitu:

1) Pabrik pembuatan pulp (mill site)

Pabrik pembuatan pulp (mill site)termasuk Chemical Plant sebagai pusat

produksi yang berlokasi di desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea,

Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

dibangun diatas lahan seluas ± 200 Ha, termasuk perumahan karyawan dan

Nursery seluas ±10 Ha.

2) Areal hutan (Toba Fiber)

Areal hutan (Toba Fiber) saat ini meliputi 11 kabupaten yaitu: Kabupaten

Simalungun, Dairi, Pakpak Barat, Karo, Mandailing Natal, Tapanuli

Selatan, Humbang Hasudutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapunuli Tengah

dan Toba Samosir.

b. Kantor pemasaran yang berlokasi di Gedung BNI Lantai 10, yang berada di

Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan.

c. Kantor perwakilan yang berlokasi di Jalan MT. Haryono (Uni Plaza), Medan.

Universitas Sumatera Utara


2.4. Daerah Pemasaran

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk mengelompokkan daerah pemasarannya

berdasarkan letak geografisnya, dalam hal ini untuk konsumsi dlam dan luar

negeri yaitu:

1. Daerah pemasaran dalam negeri yaitu sebagai berikut:

a. Jakarta

b. Bekasi

c. Ujung Pandang

d. Surabaya

Pada daerah pemasaran Surabaya, perusahaan yang menjadi konsumen dari

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah PT. Toba Surya Kertas, PT. Suparma,

PT. Bora, PT. Pakerin, PT. Sopanusa dan PT. Chiyun.

2. Daerah pemasaran luar negeri yaitu sebagai berikut:

a. Cina

b. Jepang

c. Korea

d. India

e. Pakistan

f. Bangladesh

g. Malaysia

Produksi suatu komoditi (barang atau jasa) yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan akan menunjukkan berapa besar produk yang ditawarkan kepada

konsumen.

Universitas Sumatera Utara


2.5. Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan hubungan

kerja antara dua orang atau lebih pada tugas yang saling berkaitan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi ini mempunyai peranan yang sangat

penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Dengan

adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan

menciptakan suasana kerja yang baik dan tidak terjadi kekacauan akibat kesalahan

dalam pemberian perintah dan tanggung jawab.

Struktur organisasi yang diterapkan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk ini

adalah penggabungan antara organisasi lini (garis), staff dan fungsional.

Struktur organisasi dalam PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. dapat ditunjukkan pada

Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

2.5.2.Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk didukung oleh tenaga kerja dalam menjalankan

seluruh kegiatan operasioonalnya, dimana tenaga kerja yang diperlukan

perusahaan terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap.

Keseluruhan karyawan ini dibagi menjadi section masing-masing dalam pabrik

(mill) dan hutan (forestry). Jumlah tenaga kerja tetap di pabrik sebanyak 577

orang dan di bagian forestry sebanyak 453 orang. Untuk karyawan tidak tetap

Universitas Sumatera Utara


berjumlah 346 orang di bagian pabrik dan 532 orang di bagian hutan. Tenaga

kerja yang tidak tetap di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk berasal dari karyawan

kontraktor yang memiliki jangka waktu kerja. Adapun nama kontraktor yang

menjadi mitra PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yaitu, PT. Ayam Mas Ikan Putra, CV.

Marga Persada.

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menerapkan dua jenis jam kerja yaitu:

1. Day Time

Berlaku untuk jam kerjaa tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap dan

bekerja di kantor (karyawan general). Jam kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB

sampai pukul 17.00 WIB pada hari Senin hingga hari Jumat dengan jam

istirahat dimulai pada pukul 12.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.30 WIB.

Khusus untuk hari Sabtu setiap karyawan mendapatkan hari libur secara

bergantian setiap dua minggu sekali yang disebut dengan “Sabtu off”.

Sedangkan jam kerja untuk hari Sabtu hanya setengan hari diulai pukul 08.00

WIB tanpa jam istirahat.

2. Shift Time

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menjalankan kegiatan produksinya selama 24 jam

setiap hari (non-stop) dimana jam kerja ini dibagi dalam tiga shift kerja. Ketiga

shift tersebut diisi oleh tenaga kerja tetap dan tenaga kerja tidak tetap dan terbagi

atas empat kelompo kerja yang jadwalnya diatur oleh perusahaan. Pembagian jam

kerja tersebut untuk shift adalah sebagi berikut:

a. Shift I : Pukul 08.00 – 16.00 WIB

b. Shift II : Pukul 16.00 – 24.00 WIB

Universitas Sumatera Utara


c. Shift III : Oukul 24.00 – 08.00 WIB

Pembagian karyawan pada setiap shift sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan

diatur oleh perusahaan berdasarkan pertimbangan kepentingan produksi dan sifat

pekerjaan.

2.6. Bahan yang Digunakan

Bahan- bahan yang digunakan oleh perusahaan tebagi atas tiga yaitu bahan

baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

2.6.1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah bahan yang mengandung serat sellulosa.

Serat ini berasal dari kayu. Bahan baku yang digunakan pada proses pembuatan

pulp oleh perusahaan adalah kayu yang memliki daun yang lebar dan berserat

pendek yaitu eucalyptus dan akasia yang berasal dari Hutan Tanaman Industri

(HTI) yang dimiliki perusahaan.

Kayu merupakan bahan alami berupa komposit yang terdiri dari sel- sel dan

merupakan polimer alami. Bahan organik terkandung dalam kayu yaitu Karbon

sebesar 49%, Hidrogen sebesar 6%, Oksigen sebesar 44% dan sedikit unsur

anorganik. Komponen kimia dari substansi kayu tersebut merupakan kandungan

selulosa 50%, lignin 30% dan sisanya 20% merupakan non cellulose impurities.

Distribusi dari komponen kimia pada kayu yaitu sebagai berikut:

1. Komponen dinding sel:

a. Golongan polisakarida : Sellulosa dan Hemisellulosa

Universitas Sumatera Utara


b. Non Karbohidrat : Lignin

2. Komponen dinding luar pada kayu yaitu sebagai berikut:

Bahan Tambahan:

a. Organik : Zat Ekstraktif

b. Anorganik : Abu (mineral)

Kayu eucalyptus yang digunakan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yaitu

kayu Eucalyptus Hibrid, yang merupakan hasil perkawinan antara Eucalyptus

Grandies dan Eucalyptus Uraphylla, dengan ciri- ciri kulit tipis, mudah lepas dan

lebih mudah hancur karena lebih memberikan keuntungan dibandingkan dengan

yang lain. Untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu Eucalyptus Hibrid,

maka perusahaan mengembangkan Eucalyptus Hibrid sebagai tanaman utama di

Hutan Tanaman Industri (HTI).

2.6.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk

memperlancar proses produksi, namun bahan ini tidak terdapat dari produk akhir

(bukan bagian dari produk akhir).

Bahan penolong yang digunkan dalam proses produksi adalah sebagai

berikut:

1. Cairan pemasak

Cairan pemasak adalah cairan yang diperlukan dalam proses pemasakan

serpihan kayu menjadi bubur pulp pada bagian digester dan dapat melarutkan

senyawa- senyawa lain selain sellulosa.

Universitas Sumatera Utara


Cairan pemasak yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

a. Lindi Putih (White Liquor)

Lindi putih merupakan bahan kimia utama pada proses pemasakan dengan

komposisi bahan kimia Kaustik Soda (NaOH), Natrium Karbonat (Na2CO3)

dan Natrium Sulfida (Na2S). Cairan ini diperoleh dari bagian Recaustizing

yang menghasilkan lindi putih dengan cara mereaksikan lindi hijau (Green

Liqour)dan kapur (Lime)yang berasal dari Lime Kiln.

b. Lindi Hitam (Black Liqour)

Lindi hitam merupakan cairan pemasak yang mendukung fungsi dari lindi

putih. Lindi hitam merupakan cairan hasil dari pencucian bubur pulp pada

bagian washing, dimana cairan bekas pencucian ini mengandung lignin

(senyawa organik) dan soda (senyawa anorganik) yang merupakan sisa dari

lindi putih yang digunakan untuk memasak.

2. Bahan Kimia Pemutih

Bahan kimia ini diperlukan untuk membantu memutihkan pulp yang dilakukan

pada bagian Bleaching. Bahan- bahan kimia yang digunakan adalah Klorin

Dioksida (ClO2), NaOH, H2O2, NaOCl, dan Oksigen (O2). Bahan- bahan kimia

ini diperoleh dari bagian penghasil bahan kimia atau Chemical Plant.

3. Air

Air digunakan dalam proses pencucian, pengenceran, penyaringan pada proses

produksi berlangsung.

4. Uap Panas (Steam)

Universitas Sumatera Utara


Uap panas diperlukan dalam proses pemasakan chip menjadi bubur pulp

sebagai uap panas yang diperoleh dari boiler.

2.6.3. Bahan Tambahan

Bahantambahan adalah bahan yang digunakan sebagai pelengkap dalam

produk akhir untuk meningkatkan mutu produk. Bahan tambahan yang digunakan

dalam proses produksi pulp adalah sebagai berikut

Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi yaitu:

1. Kotak Kardus

Kotak kardus digunakan untuk membungkus pulp.

2. Kawat Baja

Kawat baja ini terdapat pada Typing Machine, yang digunakan untuk mengikat

bale pulp.

3. Kertas Label

Digunakan untuk memberikan keterangan produksi yang ditempelkan pada

pulp yang telah dikemas.

2.7. Uraian Proses

Secara garis besar ruang lingkup PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terbagi

menjadi dua proses yaitu:

1. Produksi pulp pada lantai produksi (mill site).

2. Produksi bahan kimia yang digunakan pada proses produksi pulp pada pabrik

kimia (chemical plant).

Universitas Sumatera Utara


Proses produksi dilakukan melalui 5 tahapan pada setiap pengolahan yang

akan dijelaskan berikut ini:

2.7.1. Wood Preparation

Wood Preparation adalah tahap awal dalam proses produksi kayu menjadi

pulp. Pada departemen ini yang menjadi bahan baku adalah gelondongan kayu

yang disimpan pada stasiun wood yard yang akan diproses menjadi serpihan-

serpihan kayu (chips). Terdapat 5 proses yang dilakukan pada departemen wood

preparation adalah sebagai berikut:

1. Wood Storage

Wood Storage adalah tempat penyimpanan gelondongan kayu yang bertempat

secara terbuka dan lokasi diunit persiapan kayu. Wood Storage memiliki luas

area 240 m x 90 m dan terbagi atas 7 blok yaitu blok A sampai dengan blok G.

Pemakaian kayu didasarkan pada sistem FIFO “First In First Out”. Kayu yang

dibawa ke wood storage terlebih dahulu di sektor dengan ukuran panjang 2,2 m

dan diameter kayu 40 cm. Kayu- kayu tersebut dibongkar dengan

menggunakan conecrane (goliath crane) dan disusun pada blok- blok.

2. Debarking Drum

Debarking drum merupakan alat yang berfungsi utuk memisahkan kayu

(serat) dari kulitnya. Debarking drum berkapasitas 250 m3/ jam. Proses

pengulitan ini berlangsung selama ± 9 menit, pada proses ini air terus

dialirkan untuk menghilangkan debu akibat kayu yang saling berbenturan.

Kulit kayu yang terpisah dikirim ke bark shredder melalui scrapper

Universitas Sumatera Utara


conveyor, sedangkan gelondongan kayu yang sudah dikuliti dikirim ke proses

washing melalui orbit chain.

3. Chipping

Chipping merupakan proses penyerpihan/ pemotongan dilakukan untuk

menghasilkan serpihan kayu yang nantinya dapat mempermudah proses

pemasakan pulp dan penyerapan bahan kimia pada kayu dapat terjadi secara

merata. Serpihan kayu (chip) yang dihasilkan dengan cara di blow akan

masuk ke equalizing bean (tempat penampungan sementara chip sebelum di

saring) yang dilengkapi dengan screw conveyor yang berfungsi untuk

mendistribusikan chip- chip tersebut ke screening.

4. Screening

Screening merupakan proses penyaringan serpihan kayu (chip) dimana

saringan disini memiliki 3 lapisan penyaringan, yaitu sebagai berikut:

a. Lapisan 1 : Untuk memisahkan chip yang oversize dengan ukuran

> 35mm.

b. Lapisan 2 : Untuk bagian chip yang memenuhi syarat dengan ukuran

5 mm – 35 mm atau disebut juga accept chip.

c. Lapisan 3 : Untuk memisahkan abu dengan chip yang berukuran < 5 mm

Chip yang mempunyai ukuran yang < 5 mm jatuh ke belt conveyor for bark,

yang selanjutnya akan dibawa ke bark shredder. Chip yang berukuran

> 35mm akan dibawa kembali ke chipper untuk dipotong lagi dengan

menggunakan belt conveyor.

Universitas Sumatera Utara


Kayu disimpan pada
Wood Storage

Pengulitan kayu di
Debarking Drum

Pemotongan kayu
menjadi chip di
Chipper

Penyaringan chip di
Screening

Lapisan 2: Lapisan 3:
Lapisan 1:
Ukuran 5 mm – 35 Ukuran < 5 mm
Ukuran > 35 mm
mm (Accept Chip) (Reject Chip)

Disimpan di Bark
Dimasak di Digester
Shredder

Gambar 2.2. Bagan Uraian Proses di Wood Preparation

2.7.2. Digester Plant

Tujuan dari pemasakan di digester plant adalah untuk mendegradasi

komponen lignin, hemiselulosa dan exstractive untuk memperoleh serat selulosa

dari proses pemasakan chip- chip. Pada proses pemasakan chip digunakan uap air

yang berasal dari MP Steam dengan bantuan cairan pemasak (liquor).

Dengankomposisi liqour yaitu lindi putih (white liqour), lindi hitam (black liqour)

ditambah air.

Universitas Sumatera Utara


Chip dimasukkan ke
dalam Digester

MP Steam
170 ºC/ 7 atm
Chip dipanaskan
selama 90 menit

P faktor
300 - 350
Chip dimasak
selama 60 menit

White Liqour
Black Liqour Chip diisi cairan
pemasak selama 25
menit

H- faktor 1800- 2000


Temperatur 165 ºC
Chip dimasak
selama ±110 menit

Bubur kayu
dialirkan ke dalam
Blow Tank

Gambar 2.3. Bagan Uraian Proses Pemasakan di Digester Plant

2.7.3. Washing dan Screening

Proses pencucian dilakukan sebanyak empat kali tahapan dengan

menggunakan empat bauh drum pencuci dengan diameter masing- masing drum

washer 4 m dan dipasang secara seri. Tujuan dari pencucian ini adalah untuk

menghilangkan kadar soda dan kandungan black liqour dari bubur kayu tersebut.

Proses ini dimulai dengan memompakan bubur kayu dari blow tank menuju

pressure knotter. Di pressure knotter dilakukan dengan memisahkan antara mata

kayu (knott) dari bubur kayu serta serpihan yang tidak masak. Pressure

Universitas Sumatera Utara


knotterterdiri atas dua bagian yaitu Radiascreen (Primary Pressure Knotter) dan

Raditrim (Secondary Pressure Knotter).

1. Radiascreen (Primary Pressure Knotter)

Pada tahap ini, terjadi proses pemisahan bubur kayu dari mata kayu dan

partikel keras lainnya (seperti batu dan kawat). Hasil yang diperoleh yaitu

bubur pulp yang sudah terpisah dari mata kayu (accept) akan dialirkan ke

washer I. Pada proses ini digunakan air untuk menyaring bubur kayu dengan

mata kayu dan terdapat lubang- lubang (hole) yang berukuran 10 mm sebagai

tempat keluarnya bubur kayu yang terpisah. Sisa dari proses ini proses ini

yaitu mata kayu yang masih bercampur dengan bubur kayu akan dialirkan

menuju secondary pressure knotter.

2. Raditrim (Secondary Pressure Knotter)

Sebagai tempat penyaringan/ pemisahan bubur kayu yang kedua. Hasil

pemisahan ini yaitu bubur kayu (accept) akan dibawa ke screw press, hasil

yang diperoleh akan dialirkan ke pencucian I sedangkan untuk mata kayu

akan dialirkan kembali menuju digister untuk dimasak lagi. Lubang screening

pada bagian ini berukuran 9 mm.

Universitas Sumatera Utara


Radiascreen
(Primary Pressure Knotter) Bubur kayu
dipisahkan dari
partikel keras (batu
dan kawat)

Pressure Screen
Raditrim
(Secondary Pressure Knotter) Bubur kayu
Partikel keras
dipisahkan dari kayu
(knots) dibuang
yang masih keras

Kayu yang masih Bubur kayu


keras dimasak dialirkan ke Washer
kembali di Digester I

Gambar 2.4. Bagan Proses Pemisahan Knots di Screening

Screening

Washer I Washer II Washer III Washer Stock

Air Pencucian Air Pencucian Air Pencucian Screening

Filtrate Tank I Filtrate Tank II Filtrate Tank III


Washer IV
Kapasitas 1100 m3 Kapasitas 900 m3 Kapasitas 900 m3

Gambar 2.5. Bagan Proses Pencucian Pulp di Washing

2.7.4. Bleaching

Tahap pemutihan (bleaching) merupakan proses pemutihan pulp dengan

tujuan untuk memperbaiki brightness dari pulp, memperbaiki kemurnian pulp dan

melakukan penghilangan lignin seminimum mungkin tanpa merusak struktur

hemiselullosa dan sellulosa. Proses ini dilakukan pada Bleach Tower. Warna

coklat pada bubur pulp disebabkan oleh proses pemasakan, reaksi antara black

liqour dan senyawa lignin yang terdapat pada kayu.

Universitas Sumatera Utara


Proses pemutihan dilakukan dengan mereaksikan bubur kayu dengan

senyawa- senyawa kimia seperti clorine dioxide, hydrogen peroxid, caustic soda

dan gas oksigen.

Proses pemutihan ini terbagi atas empat tahapan yaitu sebagai berikut:

1. Tahapan Khlorinasi (D0) : Reaksi antara pulp dengan klorin dioksida

2. Tahapan Ekstraksu Alkali : Pemisahan hasil reaksi dengan kaustic dan

Tahapan Oksidasi Ekstraksi (EO) : Ekstraksi Oksida yang diperkuat dengan

peroksida

3. Tahapan Klorin Dioksida (D1) : Reaksi dengan klorin dioksida

4. Tahapan Klorin Dioksida (D2) : Reaksi dengan klorin dioksida

Bleach Tower
Bubur kayu
dilakukan
penghilangan lignin

ClO2
Bubur kayu pada
tahapan Khlorinasi
(D0)
NaOH
H 2O 2
O2,
Bubur kayu pada
tahapan Ekstraksi
(EO)

ClO2
Bubur kayu pada
tahapan Khlorinasi
Dioksida (D1)

ClO2
Bubur kayu pada
tahapan Khlorinasi
Dioksida (D2)

Gambar 2.6. Bagan Proses Pemutihan Pulp di Bleaching

Universitas Sumatera Utara


2.7.5. Pulp Machine

Pulp Machine merupakanproduksi tahap akhir dari proses pembuatan pulp.

Fungsi utamanya untuk mengurangi kadar air sebanyak dan seefesien mungkin

tanpa merusak struktur serat, berat dasar dan formasi pulp yang dihasilkan. Berat

pulp yang dihitung pada setiap lembaran pulp dan susunan (formation) produksi

lembaran pulp sangat penting untuk menentukan kekuatan dari lembaran pulp dan

efisiensi dari pengambilan air yang terkandung.

1. Tahap Penyaringan Pulp

Pulp yang telah diputihkan dan ditampung di Bleach Tower (High Density

Tower) dengan konsistensi 12%, selanjutnya dialirkan ke storage tank sambil

dilakukan pengenceran dengan menggunakan air yang berasal dari white water

tank sampai mencapai konsistensi 3,5 – 4 %.

2. Tahap Pengeringan Awal

Pulp dari machine chest selanjutnya akan dibawa dengan belt ke head box.

Selanjutnya, pulp dialirkan dari head box ke fourdrinier secara gravity. Pada

bagian fourdrinier terdapat formingboard dan foil boxes yang berfungsi untuk

mengurangi kandungan air pada pulp dan vacuum box yang terletak

dibelakang wire fourdrinier yang berfungsi untuk mengisap air yang dialirkan

dari fourdrinier secara maksimum.

3. Tahap Pengepresan

Pulp yang berasal dari fourdriner masih berbentuk lembaran pulp yang masih

basah, kemudian dibawa ke bagian pengepresan. Bagian pengepresan terdiri

dari 3 bagian yaitu:

Universitas Sumatera Utara


a. First Press

Proses pengepresan pertama dimulai dengan pulp melewati press yang

terdiri dari forwardduwe roll dan suction pick-up roll.Pulp yang melewati

kedua roll tersebut dibawa dengan belt. Di dalam press tersebut dilengkapi

dengan felt, felt tersebut berfungsi untuk membantu mengisap air dari

lembaran pulp. Air hasil dari pengepresan dialirkan dan ditampung di

suction pick-up roll dengan tekanan maksimum linier mencapai 40 kN/m.

b. SecondPress

Dari pengepresan pertama, lembaran pulp bergerak ke pengepressan kedua

dimana lembaran pulp masih menepel pada suction pick-up roll. Second

press ini terdiri dari suction pick-up roll dan grooved bottom roll. Air hasil

dari pengepresan dialirkan dan ditampung di suction roll dengan tekanan

maksimum linier mencapai 120 kN/m.

c. Third Press

Dari pengepresan kedua, lembaran pulp bergerak ke pengepresan ketiga.

Pengepresan pada tahapan ketiga ini terdiri dari smooth bottom roll dan

smooth up roll. Masing- masing roll ini mempunyai felt.

4. Tahap Pengeringan Akhir

Pulp yang telah melewati tahapan pengepresan akan bergerak ke bagian

pengeringan karena setelah di-press air yang tergantung didalam pulp masih

terdapat ± 50%. Pada bagian pengeringan ini terdapat alat pengering yang

disebut falkt dryer. Pada falkt dryer pulp dikeringkan secara terus menerus

dengan menggunakan steam melalui heating coil yang dihembuskan melalui

Universitas Sumatera Utara


blow box dan digunakan sirkulasi fans sebanyak 114 fan. Pada bagian ini

terdapat juga heat recovery system yang bertujuan untuk mengambil sisa- sisa

panas dari proses pengeringan ini. Pada flakt dryer ini lembaran pulp

dikeringkan menjadi 90- 92% AD (Air Dry).

5. Tahap Pemotongan

Lembaran pulp yang telah dikeringkan dibawa ke cutter layboy dan dipotong

menjadi 7 bagian dengan ukuran 600 mm x 800 mm. Pemotongan dilakukan

dalam dua tahap yaitu tahap pertama pemotongan secara vertikal (memanjang)

dan tahap kedua pemotongan secara horizontal (melebar). Lembaran pulp yang

telah dipotong ditampung oleh box receiving table. Setelah bagian box

receiving table penuh maka lembaran pulp akan di bawa ke bagian

pengemasan.

6. Pengemasan

Pulp yang telah dipadatkan selanjutnya dikemas/ dibungkus dengan

menggunakan lembaran pulp juga tetapi memiliki ukuran yang lebih besar 145

cm x 120 cm. Satu bungkus pulp disebut juga satu bale. Biasanya pulp yang

telah dibungkus satu bale akan dikumpulkan sampai 8 bale yang disebut satu

unit. Jika pulp yang sudah dikumpul sebanyak satu unit maka akan diikat lagi

dengan menggunakan kawat. Satu bale berukuran 80 cm x 60 cm x 45 cm.

Dengan menggunakan overhead crain, satu unit pulp tersebut akan dibawa ke

warehouse.

7. Penyimpanan di Warehouse

Universitas Sumatera Utara


Pulp yang telah selesai diproduksi disimpan di warehouse untuk proses

pemasaran.

Bleach Tower
Bubur kayu
dilakukan
pengenceran

Bubur kayu
dikurangi
kandungan air

Bubur kayu dipress melalui tiga bagian


yaitu:
1. First Press
2. Second Press
3. Third Press

Bubur kayu
dikeringkan pada
tahap akhir

Lembaran pulp
dipotong dengan
ukuran 600 mm x
800 mm

Pulp dikemas dalam


kotak dengan ukuran
80 cm x 60 cm x 45 cm

Gambar 2.7. Bagan Proses Pengeringan Pulp di Pulp Machine

Pemotongan kayu menjai chip


Kayu di Wood Storage Pengulitan di Debarking Drum Penyaringan chip di screening
di Chipper

Pemutihan pulp di Bleaching


Terdapat 4 tahapan pemutihan yaitu: Pencucian pulp di Washing dan Screening
Penyaringan pulp di Bleach 1. Tahapan Khlorinisasi (D0) Terdapat 2 bagian yaitu:
2. Tahapan Ekstrasi Alkali dan Oksidasi Ekstraksi 1. Radiascreen (Primary Pressure Knotter) Pemasakan chip di Digester
Tower 3. Tahapan Klorin Dioksida (D1) 2. Raditrim (Secondary Pressure Knotter)
4. Tahapan Klorin Dioksida (D2)

Pengepresan pulp di Press Section


Terdapat 3 bagian pengepresan yaitu:
Pengeringan awal pulp di Pengeringan akhir pulp di Dryer Pemotongan lembaran pulp di
1. First Press
Forming Section 2. Second Press Section Cutter Layboy
3. Third Press

Penyimpanan di Warehouse Pengepakan di Balling Line

Gambar 2.8. Urutan Proses Produksi Pulp pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

Universitas Sumatera Utara


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Kinerja Karyawan 5

Kinerja adalah penampilan yang melakukan, menggambarkan dan

menghasilkansesuatu hal, baik yang bersifat fisik dan non fisik yang sesuai

dengan petunjuk, fungsi dan tugasnya yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

3.1.1. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja 6

Tinggi rendahnya kinerja karyawan tergantung pada faktor yang

mempengaruhinya. Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara

lain sebagai berikut:

1. Kemampuan pribadi

2. Kemampuan manajer

3. Kesenjangan proses

4. Masalah lingkungan

5. Situasi pribadi

6. Motivasi

Tinggi rendahnya kinerja karyawan tergantung kepada keyakinan mereka

terhadap kepimipinan, sasaran dan pekejaan mereka sendiri. Hal ini berarti faktor

5
Dr. Dedi Rianto Rahadi. Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia. Malang: Penerbit Tunggal
Mandiri Publishing. 2010. hlm. 4
6
Ibid., hlm. 5

Universitas Sumatera Utara


kepemimpinan memiliki peranan yang cukup besarterhadap kinerja pegawai,

sebagaimana digambarkan oleh Schermerhorn, et. al. (1982:76) pada Gambar 3.1.

Sumber: Schermerhorn, et. al. (1982:76)

Gambar 3.1.Individual Work Performance as Seen from The Managers View

Point

3.1.2. Obyek yang Dinilai dari Pegawai 7

Obyek yang dinilai dari pegawai dan berapa jumlah obyek yang dinilai

hingga kini belum ada kesatuan pendapat. Perbedaan pendapat ini bukan berbagai

jenis jabatan pegawai, tetapi pula karena danya perbedaan tujuan- tujuan

penilaian.

Secara umum, pegawai dapat dibagi atas tiga golongan besar yaitu

pegawai yang bekerja dibidang produksi, pegawai yang bekerja di bidang tata

usaha dan pegawai golongan pemimpin.

Berdasarkan suatu penelitian di Amerika Serikat, terdapat sejumlah sifat

yang paling umum dinilai dari pegawai yang bekerja dibidang produksi, tata usaha

7
Ibid., Hal. 19- 22

Universitas Sumatera Utara


dan pegawai yang berposisi sebagai pemimpin. Sepuluh sifat yang paling umum

dinilai dari pegawai dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Sepuluh Sifat yang Paling Umum Dinilai dari Pegawai

No Pegawai Bidang Pegawai Bidang Pegawai yang Berposisi

Produksi Tata Usaha Pemimpin

1 Quality Quantity Knowledge of job

2 Quantity of work Dependability Cooperation

3 Knowledge of job Quality of work Dependability

4 Dependability Knowledge of job Quality of work

5 Cooperation Cooperation Judgement

6 Adaptibility Initiative Initiative

7 Attandance Adaptibility Quantity of work

8 Versatility Judgement Leadership

9 House keeping Attandance Planning and Organization

10 Safety Health Health

Sumber: Marihot Manullang, Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press. hlm. 141-142

Yuwalliatin (dalam mangkuenegara. 2006: 67) mengatakan bahwa kinerja

diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam studi yang tergabung dalam

ukuran kinerja secara umum kemudian diterjemahkan kedalam penilaian perilaku

secara mendasar, meliputi:

1. Kuantitas kerja

2. Kualitas kerja

Universitas Sumatera Utara


3. Pengetahuan tentang pekerjaan

4. Perencanaan kegiatan

8
Menurut Dessler ada lima faktor dalam penilaian kinerja yang populer,

yaitu:

1. Prestasi pekerjaan

Akurasi, ketelitian, keterampilan, dan penerimaan keluaran

2. Kuantitas pekerjaan

Volume keluaran dan kontribusi

3. Kepemimpinan

Memberikan saran, arahan atau perbaikan

4. Kedisiplinan

Kehadiran, sanksi, warkat, regulasi, dapat dipercaya, diandalkan dan ketepatan

waktu

5. Cooperative

Penilaian responden tentang kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain

(sesama anggota organisasi).

6. Inisiatif

Penilaian responden tentang semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru

dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8
Gary Dessler. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Indeks. 2007. hlm. 152

Universitas Sumatera Utara


7. Personal quality

Penilaian responden tentang kepribadian, keramahtamahan dan integritas

pribadi.

9
Penilaian kinerja adalah suatu proses dengannya suatu organisasi

mengevaluasi pelaksaan kerja individu. Terdapat indikator penilaian kinerja

yaitu:

1. Loyalitas

Hal ini dapat dilihat melalui tingkat absensi ataupun kinerja yang mereka

miliki

2. Semangat kerja

Hal ini dapat dilihat dari semangat kerja karyawan dalam menjalankan

tugas pada suatu organisasi

3. Kepimpinan

Hal ini dapat dilihat dalam pengambilan keputusan, mengeluarkan ide,

pendapat dan gagasan dalam keberhasilan perusahaan

4. Kerja sama

Hal ini dapat dilihat dari kerja sama dalam lingkungan perusahaan

5. Tanggung jawab

Hal ini dapat dilihat tanggung jawab yang dimiliki oleh karyawan

6. Pencapaian target

9
Henry Simamora. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. 2004. hlm 458

Universitas Sumatera Utara


Hal ini dapat dilihat dari strategi masing- masing karyawan dalam

mencapai target.

10
Menurut Siswanto sastro Hadiworyo, faktor- faktor penilaian kinerja

antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Keadilan

2. Inisiatif

3. Kehadiran

4. Sikap

5. Kerja sama

6. Kualitas hasil

7. Kesetian

8. Kejujuran

9. Disiplin

10. Kreativitas

11. Kepimpinan

12. Tanggung jawab

Dalam menentukan kriteria penilaian, dapat disimpulkan dari beberapa

pendapat yang telah dikumpulkan sebelumnya, dimana terdapat faktor yang sama

dan faktor yang berbeda dari masing- masing pendapat. Penentuan kriteria ini

dipilih berdasarkan pada kesesuaian dengan jobdesription dan lingkungan kerja

10
Hadiwiryo, Siswanto Sastro. Manajemen SumberDaya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 2002.
hlm 237

Universitas Sumatera Utara


pada perusahaan. Maka, dapat disimpulkan bahwa terpilih 13 kriteria yang sesuai

dengan job desription dan lingkungan kerja perusahaan. Dapat dilihat pada Tabel

3.2.

Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan

NO Kriteria
1 Prestasi kerja
2 Kuantitas pekerjaan
3 Kepimpinan
4 Kreativitas
5 Kerja sama
6 Kebersihan
7 Keamanan
8 Kedisiplinan
9 Keadilan
10 Personal quality
11 Inisiatif
12 Loyalitas
13 Semangat kerja
Sumber: Pengumpulan Data

3.2. AnalyticNetwork Process (ANP) 11

Analytic Network Process (ANP) adalah metode penilaian multi kriteria

untuk struktur keputusan dan analisis yang memiliki kemampuan untuk

mengukurkonsistensi dari peniaian dan fleksibilitas pada pilihan dalam level

subkriteria.

Konsep utama dalam ANP adalah influence(pengaruh), sementara konsep

utama dalam AHP adalah preference (pilihan). Model dan metode ANP yaitu

jaringan yang saling berkaitan antara setiap elemen yang ada pada satu kriteria

yang sama.

11
Isik, Z., Dikmen, I., & Birgonul, M.T. 2007. Using ANP for Performance Measurement in
Construction, RICS, hlm.4.

Universitas Sumatera Utara


Sumber: Gang Kou, Data Processing for the AHP/ ANP (New York: Springer, 2013), hlm. 15

Gambar 3.2. Struktur Analytic Network Process (ANP)

3.2.1. Langkah-langkah Pengerjaan ANP

Adapunlangkah-langkah dalam pengerjaan metode ANP yakni:

1. Mendefinisikan masalah dan mentukan solusi dan menyusun jaringan

(network) dari permasalahan.

2. Menentukan prioritas elemen

a. Membuat perbandingan berpasangan berdasarkan kriteria yang sesuai

dengan pengelompokan komponen yang sama.

b. Mengetahui tingkat kepentingan terhadap kriteria ANP untuk perbandingan

kriteria dalam seluruh sistem.

c. Nilai numerik pada seluruh perbandingan diperoleh dari skala 1- 9 seperti

pada Tabel 3.3.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.3. Skala Matriks Perbandingan Berpasangan

Kepentingan Definisi Keterangan


1 Sama penting Kedua elemen sama pentingnya
3 Sedikit lebih Elemen yang satu sedikit lebih penting
penting daripada elemen yang lainnya
5 Cukup penting Pengalaman dan keputusan menunjukkan
kesukaan atas satu aktifitas lebih dari
yang lain
7 Lebih penting Pengalaman dan keputusan menunjukkan
kesukaan yang kuat atas satu aktifitas
lebih dari yang lain.
9 Mutlak lebih Satu elemen mutlak lebih disukai
penting dibandingkan dengan pasangannya, pada
tingkat keyakinan tertinggi.
2, 4, 6, 8 Nilai antara Nilai-nilai antara dua pertimbangan yang
berdekatan
Reciprocal Kebalikan Jika untuk elemen i mempunyai nilai
perbandingan 1 sampai 9 apabila
dibandingkan dengan elemen j, maka j
mempunyai nilai kebalikannya jika
dibanding dengan i
Sumber: Gang Kou, Data Processing for the AHP/ ANP (New York: Springer, 2013), hlm. 14

3. Menghitung bobot elemen berdasrkan pertimbangan dengan konsistensi yang

rendah

4. Menghitung Consistency Index (CI)

CI=( 𝜆𝜆maks- n)/ (n- 1)

5. Menghitung rasio konsistensi (Consistency Ratio)

CR= CI/ IR

Keterangan :

CR : Consistency Ratio

CI : Consistency Index

IR : Index Random Consistency

Universitas Sumatera Utara


Dengan Index Random Consistencydapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Index Random Consistency

Ukuran Nilai 𝜆𝜆maks


Matrix IR
(N)
1 0,00 1
2 0,00 2
3 0,58 3,104
4 0,90 4,267
5 1,12 5,444
6 1,24 6,781
7 1,32 7,81
8 1,41 8,98
9 1,45 10,16
10 1,49 11,341
Sumber: Gang Kou, Data Processing for the AHP/ ANP (New York: Springer, 2013), hlm. 19

6. Membangun supermatriks. Dalam pembuatan supermatriks diperlukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mendapatkan unweight supermatrix dari prioritas setiap elemen

b. Mendapatkan weighted supermatrix.

c. Mendapatkan limmiting supermatrix.

7. Menghitung total bobot keseluruhan (Global Weight)

-
Di
Vi = -
Di +D+i

Nilai preferensi adalah nilai akhir yang digunakan untuk menentukan peringkat

semua alternatif. Nilai preferensi pada suatu alternatif merupakan

perbandingan jarak antara solusi positif dan solusi negatif.

Universitas Sumatera Utara


3.3. Point System 12

Point system atau yang sering disebut dengan sistem poin, mngevaluasi

setiap faktor- faktoryang berfungsi sebagai balas jasa terhadap suatu pekerjaan.

Disamping menggunakan gaji, digunakan juga poin untuk menghitung

kompensasi yang akan diberikan. Terdapat 6 langkah yang harus dilakukan untuk

melaksanakan sistem poin ini yaitu sebagai berikut:

1. Tentukan faktor- faktor penentu kompensasi

2. Tentukan derajat faktor- faktor penentu kompensasi

3. Alokasikan angka ke dalam masing- masing sub faktor penentu kompensasi

4. Alokasikan angka ke dalam masing- masing tingkatan

5. Kembangkan pegangan manual untuk memberikan tingkatan tertentu

6. Aplikasikan sistem poin

Sebelum mengaplikasikan sistem poin ini, terlebih dahulu dibuat matriks

poin. Jika matriks poin sudah tersedia, maka angka relatif untuk masing- masing

subfaktor dan masing- masing level dapat ditentukan.

Tabel 3.5. Contoh Matriks Point System

Tingkatan
No Faktor Kritis
Minimum Rendah Menengah Tinggi
1 Tanggung jawab
a. Keamanan yang lain 25 50 75 100
b. Peralatan dan bahan baku 20 40 60 80
c. Membantu Trainne 5 10 15 20
d. Kualitas produk 20 40 60 80

12
Hendri Tanjung. Manajemen Personalia. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti. 2002. hlm. 203-
204

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.5. Contoh Matriks Point System (Lanjutan)

Tingkatan
No Faktor Kritis
Minimum Rendah Menengah Tinggi
1 Tanggung jawab
e. Keamanan yang lain 25 50 75 100
f. Peralatan dan bahan baku 20 40 60 80
g. Membantu Trainne 5 10 15 20
h. Kualitas produk 20 40 60 80
2 Keahlian
a. Pengalaman 45 90 135 180
b. Pendidikan dan pelatihan 25 50 75 100
3 Usaha
a. Fisik 25 50 75 100
b. Mental 35 70 105 140
4 Kondisi Kerja
a. Kondisi yang tidak 20 40 60 80
menyenangkan
b. Bahaya/ resiko 20 40 60 80
Sumber: Hendri Tanjung, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Universitas

Trisakti. hlm. 205

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2018.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (DescriptifResearch)

yaitu penelitian yang mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah yang ada

sekarang dengan cara sistematis dan faktual berdasarkan data yang ada.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian yang diteliti adalah seluruh karyawan yang berada dalam satu

departemen.

4.4. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Variabel Independen (variabel bebas) pada penelitian yaitu:

1. Prestasi Kerja

Indikator dari prestasi kerja adalah target produksi tercapai

Universitas Sumatera Utara


2. Kedisiplinan

Indikator dari kedisiplinan adalah kehadiran dan frekuensi sanksi yang diterima

3. Kerja sama

Indikator dari kerja sama adalah bekerja sama dalam tim

4. Personal quality

Indikator dari personalquality adalah etika (sikap, perilaku dan tanggung

jawab)

5. Keamanan

Indikator dari keamanan adalah memakai APD saat bekerja dan mematuhi SOP

lantai produksi

Variabel Dependen (varaibel terikat) pada penelitian yaitu:

1. Kinerja Karyawan

4.5. Kerangka Konseptual

Dalam melaksanakan sebuah penelitian, dibutuhkan kerangka konseptual

yang merupakan landasan awal dalam sebuah penelitian sehingga penelitian

dilakukan lebih jelas dan sistematis. Kerangka konseptual dalam melaksanakan

penelitian ini yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Universitas Sumatera Utara


Menentukan Persentase Jumlah
Penilaian Kinerja
Prioritas Kriteria Bonus

Metode ANP
Metode Point System

Penentuan Variabel
Penilaian Kinerja

Job Description Lingkungan kerja

Kuesioner Semi Terbuka

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.6. Blok Diagram Prosedur Penelitian

Tahap awal dalam melakukan penelitian yaitu mengadakan studi

pendahuluan dan studi literatur untuk mengumpulkan informasi- informasi

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

Tahap kedua yaitu mengidentifikasi masalah awal, peneliti harus terlebih

dahulu mencari permasalahan yang hendak diteliti. Tahap ketiga yaitu

pengumpulan data. Tahap keempat yaitu pengolahan data sesuai dengan literatur

yang dijadikan dasar pengolahan data untuk pemecahan masalah. Tahap akhir

yaitu menarik kesimpulan dan memberi saran dari hasil penelitian untuk

penelitian berikutnya.

Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2. di bawah ini.

Universitas Sumatera Utara


Mulai

Perumusan Masalah
Penilaian kinerja karyawan pada
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk

Studi Literatur
Studi Lapangan
1. Teori ANP
1. Pengamatan Langsung (observasi)
2. Teori Metode Point System
2. Kuesioner
2. Referensi Jurnal Penelitian

Pengumpulan Data
1. Data Primer : Kuesioner
2. Data Sekunder : Informasi Literatur

Pengolahan Data
1. Membuat kuesioner berpasangan untuk penilaian kinerja karyawan
2. Mengumpulkan data berdasarkan kuesioner
3. Melakukan perhitungan bobot setiap kriteria berdasarkan metode ANP
4. Menghitung skor kinerja karyawan menggunakan metode point system
5. Mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan pengolahan data

Analisis dan Evaluasi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 4.2. Blok Diagram

Universitas Sumatera Utara


4.7. Pengumpulan Data

4.7.1. Sumber Data

Data yang dikumpulkan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil kuesioner semi- terbuka

untuk menentukan kriteria dan subkriteria dan data kuesioner perbandingan

berpasangan (ANP).

2. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga tidak perlu lagi

dikumpulkan secara langsung. Data sekunder yang digunakan pada penelitian

ini diperoleh dari informasi literatur.

4.7.2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif

(kuesioner) dan kuantitatif (data dari studi literatur).

4.8. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Mengumpulkan data kuesioner dari satu departemen di PT. Toba Pulp Lestari,

Tbk.

2. Melakukan pembobotan dari kriteria penilaian menggunakan metode ANP.

3. Menghitung skor kinerja karyawan menggunakan metode pointsystem.

Universitas Sumatera Utara


4. Menghitung persentase perbandingan bonus karyawan berdasarkan hasil

penilaian kinerja karyawan.

4.9. Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan merupakan proses menguraikan masalah-masalah

yang terdapat dalam penelitian dan kemudian dicari solusi untuk

menyelesaikannya. Analisis dan diskusi yang dilakukan pada pengolahan data

diantaranya adalah bobot kriteria penilaian dan penentuan besar bonus

berdasarkan skor kinerja dari masing- masing karyawan.

4.10. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan metode dan analisis yang dilakukan, kesimpulan yang

diharapkan dari penelitian ini adalah diperolehnya persentase perbandingan bonus

yang diperoleh dari masing- masing karyawan.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

5.1.1. Penentuan Kriteria dan Subkriteria Penilaian Karyawan

Karyawan yang dinilai yaitu operator departemen fiberline. Karyawan

tersebut memiliki jobdescription yang sama dengan stasiun yang berbeda.

Uraian tugas dan tanggung jawab dari operator departemen fiberline yaitu sebagai

berikut:

1. Memeriksa keadaan mesin pada stasiun masing- masing

2. Membuat laporan harian kinerja mesin

Proses pengumpulan kriteria penilaian yang akan digunakan dilakukan dengan

menggunakan instrumen kuesioner semi terbuka yang disebarkan kepada 3

responden yakni fiberline maintenance engineer, fiberline departement head,

assistent fiberline maintenance engineer. Responden dapat menambahkan kriteria

lain yang dianggap penting untuk dijadikan kriteria dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan

NO Kriteria
1 Prestasi kerja
2 Kuantitas pekerjaan
3 Kepimpinan
4 Kreativitas
5 Kerja sama
6 Kebersihan

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.1. Kriteria Penilaian Kinerja Karyawan (Lanjutan)

NO Kriteria
7 Keamanan
8 Kedisiplinan
9 Keadilan
10 Personal quality
11 Inisiatif
12 Loyalitas
13 Semangat kerja

Penentuan kriteria yang terpilih dilakukan dengan ketentuan minimal terdapat

2 responden yang menyetujui kriteria. Rekapitulasi jawaban responden terhadap

kriteria penilaian kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Rekapitulasi Jawaban Responden TerhadapKriteria Penilaian

Kinerja Karyawan

NO Kriteria R1 R2 R3 Total
1 Prestasi kerja √ √ x 2
2 Kuantitas pekerjaan x x x 0
3 Kepimpinan x x x 0
4 Kreativitas x x √ 1
5 Kerja sama √ √ x 2
6 Kebersihan √ x x 1
7. Keamanan √ √ √ 3
8. Kedisiplinan √ √ √ 3
9. Keadilan x x x 0
10. Personal quality x √ √ 2
11. Inisiatif x x x 0
12. Loyalitas x x √ 1
13. Semangat kerja x √ x 1
Sumber: Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara


Proses pengumpulan kriteria penilaian yang akan digunakan dilakukan dengan

menggunakan instrumen kuesioner semi terbuka yang disebarkan kepada 3

responden. Penentuan kriteria yang terpilih dilakukan dengan ketentuan minimal

terdapat 2 responden yang menyetujui kriteria. Rekapitulasi jawaban responden

terhadap subkriteria penilaian kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Rekapitulasi Jawaban Responden TerhadapSubkriteria

Penilaian Kinerja Karyawan

Kriteria Sub Kriteria R1 R2 R3 Total


Prestasi kerja Ketelitian x √ x 1
Keterampilan x x √ 1
Target produksi tercapai √ √ √ 3
Kedisiplinan Kehadiran √ √ √ 3
Frekuensi sanksi yang diterima √ √ √ 3
Kerja sama Bekerja sama dalam tim √ √ x 2
Membantu karyawan yang lain √ x x 1
Personal Etika (sikap, perilaku dan tanggung jawab) √ √ √ 3
quality Integritas pribadi x √ x 1
Keamanan Memakai APD saat bekerja √ √ √ 3
Mematuhi SOP lantai produksi √ √ √ 3
Sumber: Pengumpulan Data

Hasil rekapitulasi pada Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa terdapat 4

subkriteria yang akan dieleminasi yaitu ketelitian, keterampilan, membantu

karyawan yang lain dan integritas pribadi serta terdapat penambahan 1 subkriteria

yaitu target produksi tercapai. Kriteria dan subkriteria dapat dilihat pada Tabel

5.4.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.4. Kriteria dan Subkriteria Penilaian Kinerja Karyawan

Kriteria Sub Kriteria


Prestasi Kerja (PK) 1. Target produksi tercapai
Kedisiplinan (KD) 1. Kehadiran
2. Frekuensi sanksi yang diterima
Kerja sama (KS) 1. Bekerja sama dalam tim
Personal quality(PQ) 1. Etika (sikap, perilaku dan tanggung jawab)
Keamanan (KM) 1. Memakai APD saat bekerja
2. Mematuhi SOP lantai produksi
Sumber: Pengumpulan Data

5.2. Pembuatan Struktur Jaringan (Network)

Pembuatan struktur jaringan (network) pada Analytic Network Process

diawali dengan dibuatnya matriks hubungan antar subkriteria. Langkah ini

bertujuan untuk melihat hubungan antar subkriteria. Keterangan masing- masing

subkriteria dapat dilihat pada Tabel 5.5 dan pada Tabel 5.6. menunjukkan

hubungan antar subkriteria.

Tabel 5.5. Keterangan Subkriteria yang Dibandingkan

No Kriteria Subkriteria
1 Prestasi Kerja (PK) PK-1 1. Target produksi tercapai
2 Kedisiplinan (KD) KD-1 1. Kehadiran
KD-2 2. Frekuensi sanksi yang diterima
3 Kerja sama (KS) KS-1 1. Bekerja sama dalam tim
4 Personal quality(PQ) PQ-1 1. Etika (sikap, perilaku dan tanggung
jawab)
5 Keamanan (KM) KM-1 1. Memakai APD saat bekerja
KM-2 2. Mematuhi SOP lantai produksi
Sumber: Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.6. Matriks Hubungan Antar Subkriteria
Prestasi Kedisiplinan Kerja Personal Keamanan
Kerja (KD) sama Quality (KM)
(PK) (KS) (PQ)
PK-1 KD-1 KD-2 KS-1 PQ-1 KM-1 KM-2
Prestasi Kerja (PK)
PK-1 √ √ √ √
Kedisiplinan (KD)
KD-1 √ √ √ √
KD-2 √ √ √ √ √
Kerja sama (KS)
KS-1 √ √ √ √ √
PersonalQuality (PQ)
PQ-1 √ √ √ √ √ √
Keamanan (KM)
KM-1 √ √ √
KM-2 √ √ √ √ √
Sumber:Pengumpulan Data

Goal

Evaluasi Kinerja Karyawan dan


Pemberian Bonus

Prestasi Kerja Kerja Sama

PK1KS1,KS1PK1

Target produksi tercapai (PK-1) Bekerja sama dalam tim (KS-1)

PQ1KS1,KS1PQ1
KD1KS1,KS1KD1, KM2KS1,KS1KM2
PK1PQ1,PQ1PK1
KD2KS1,KS1KD2

Personal Quality Kedisiplinan


Keamanan
PQ1KD1,PQ1KD2, KD2KM1,KD2KM2,
KD1PQ1,KD2PQ1 KM1KD2,KM2KD2

Etika (PQ-1) Kehadiran (KD-1)


Memakai APD saat bekerja (KM-1)

Frekuensi sanksi yang diterima (KD-2)


PK1KD1,KD1PK1
Mematuhi SOP lantai produksi (KM-2)

PK1KM12,KM2PK1
PQ1KM1,PQ1KM1,
PQ1KM2,PQ1KM2,
KM1PQ1, KM1PQ1,
KM2PQ1,KM2PQ1

Sumber: Pengumpulan Data

Gambar 5.1. Struktur Jaringan (Network) Penilaian Kinerja Karyawan

Universitas Sumatera Utara


5.3. Pembuatan Kuesioner Perbandingan Berpasangan

Kuesioner perbandingan berpasangan digunakan untuk mendapatkan bobot

dari kriteria. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu perbandingan berpasangan

antar cluster, perbandingan berpasangan antar subkriteria. Pada Tabel 5.7. dapat

dilihat perbandingan berpasangan antar cluster kriteria yang digunakan.

Tabel 5.7. Perbandingan Berpasangan Antar Cluster Kriteria

Elemen Penilaian Elemen


Keamanan 98765432 1 23456789 Kedisiplinan
Keamanan 98765432 1 23456789 Kerja sama
Keamanan 98765432 1 23456789 Personal quality
Keamanan 98765432 1 23456789 Prestasi kerja
Kedisiplinan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 78 9 Kerja sama
Kedisiplinan 98765432 1 23456789 Personal quality
Kedisiplinan 98765432 1 23456789 Prestasi kerja
Kerja sama 98765432 1 23456789 Personal quality
Kerja sama 98765432 1 23456789 Prestasi kerja
Personal quality 98765432 1 23456789 Prestasi kerja

Skala penilaian perbandingan berpasangan pada kuesioner dapat dilihat

pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8. Skala Penilaian Perbandingan

Tingkat
Defenisi
kepentingan
1 Kedua elemen sama pentingnya.
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya.
5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya.
7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen yang lainnya.
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya.
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan.

Universitas Sumatera Utara


5.4. Pengolahan AnalyticNetworkProcess (ANP)

5.4.1. Perbandingan Berpasangan Antar Cluster

Matriks perbandingan berpasangan antar cluster masing- masing kriteria

yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9. Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Cluster

Responden 1 Responden 3
KM KD KS PQ PK KM KD KS PQ PK
KM KM
1 1/4 4 1 1 7 5 7
1/7 1/5
KD KD
4 1 3 2 1/7 1 4 3
1/5 1/7
KS KS
1/4 1/3 1 2 5 1/4 1 2
1/6 1/6
PQ PQ
1 1/2 1/2 1 1/5 1/3 1
1/7 1/2 1/9
PK 7 5 6 7 1 PK 1/7 7 6 9 1
Responden 2
KM KD KS PQ PK
KM
1 5 3 2
1/7
KD
1/5 1 3 2
1/7
KS
1/3 1/3 1 1
1/5
PQ
1/2 1/2 1 1
1/7
PK 7 7 5 7 1
Sumber: Pengumpulan Data

Perhitungan ConsistencyRatio matriks banding berpasangan cluster etika

dapat dilihat sebagai berikut:

a. Menghitung rata- rata pembobotan menggunakan rumus rata- rata geometrik.

GM= �
n
X1 × X2 × Xn

Universitas Sumatera Utara


Contoh perhitungan rata- rata geometrik untuk perbandingan berpasangan

antara cluster etika dan keamanan sebagai berikut:

GM= 3�1/4 × 1/5 × 5 = 2,0606

Perhitungan rata-rata geometrik untuk matriks perbandingan berpasangan

cluster etika dapat dilihat pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10. Perhitungan Rata-Rata Geometrik untuk Matriks

Perbandingan BerpasanganAntarCluster

Elemen KM KD KS PQ PK
KM 1,0000 2,0606 1,3389 2,1544 0,5228
KD 0,4853 1,0000 3,3019 2,2894 0,1598
KS 0,7469 0,3029 1,0000 1,5874 0,1771
PQ 0,4642 0,4368 0,6300 1,0000 0,1314
PK 1,9129 6,2573 5,6462 7,6117 1,0000
Jumlah 4,6093 10,0576 11,9170 14,6429 1,9911
Sumber: Pengolahan Data

b. Matriks normalisasi yaitu dengan membagi elemen dengan jumlah kolom

Tabel 5.11. Matriks Normalisasi dan Bobot Parsial

Elemen KM KD KS PQ PK
KM 0,2170 0,2049 0,1124 0,1471 0,2626
KD 0,1053 0,0994 0,2771 0,1563 0,0803
KS 0,1620 0,0301 0,0839 0,1084 0,0889
PQ 0,1007 0,0434 0,0529 0,0683 0,0660
PK 0,4150 0,6221 0,4738 0,5198 0,5022
Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Pengolahan Data

c. Menghitung ConsistencyRatiodengan rumus sebagai berikut:

= (Matriks Perhitungan Rata-rata Geometrik) x (Vektor Bobot tiap baris)

Universitas Sumatera Utara


1,0000 2,0606 1,3389 2,1544 0,5228 0,1888 1,0192
⎛ 0,4853 1,0000 3,3019 2,2894 0,1598 ⎞ ⎛0,1437⎞ ⎛0,7805⎞
⎜0,7469 0,3029 1,0000 1,5874 0,1771⎟ ⎜0,0947⎟= ⎜0,4741⎟
0,4642 0,4368 0,6300 1,0000 0,1314 0,0663 0,3429
⎝ 1,9129 6,2573 5,6462 7,6117 1,000 ⎠⎝0,5066 ⎠ ⎝2,8056⎠

d. Perhitungan Konsistensi Vektor

= (Rasio Konsistensi / Bobot Parsial tiap baris)

0,1888 1,0192 5,3983


⎛ 0,1437 ⎞ ⎛ 0,7805 ⎞ ⎛5,4322⎞
⎜0,0947⎟ : ⎜0,4741⎟= ⎜5,0085⎟
0,0663 0,3429 5,1751
⎝0,5066⎠ ⎝2,8056⎠ ⎝5,5383⎠

e. Rata-rata entri (λmaks )

∑ni=1 Konsistensi Vektor


λmaks =
n

5,3983+ 5,4322+ 5,0085+ 5,1751+ 5,5383


= = 5,3105
5

d. Consistency Index (CI)

λmaks -n
CI =
7-1

5,3105-5
=
5-1

= 0,1137

e. Consistency Ratio (CR)

CI
CR =
Index Random Consistency

0,0776
=
1,12

= 0,0693

Universitas Sumatera Utara


Hasil perhitungan CR < 0,1 maka jawaban responden konsisten.

5.4.2. Perbandingan Berpasangan Antar Subkriteria

Perbandingan berpasangan antar sub-kriteria disusun berdasarkan

hubungan inner dependence dan outer dependence yang mempengaruhi kriteria

yang dibandingkan. Hubungan inner dependence merupakan keterkaitan

subkriteria dalam satu cluster yang sama sedangkan hubungan outer dependence

merupakan keterkaitan subkriteria dalam satu cluster yang berbeda.

Tabel 5.12. Perbandingan Berpasangan Subkriteria Frekuensi sanksi yang

diterima (KD-1) pada Cluster Keamanan

Responden 1 Responden 2 Responden 3


KD-1 KM-1 KM-2 KD-1 KM-1 KM-2 KD-1 KM-1 Kh-2
KM-1 1 1/7 KM-1 1 6 KM-1 1 5
KM-2 7 1 KM-2 1/6 1 KM-2 1/5 1
Sumber: Pengumpulan Data

Tabel 5.13. Perbandingan Berpasangan Subkriteria Bekerja sama dalam tim

(KS-1) pada Cluster Keamanan

Responden 1 Responden 2 Responden 3


KS-1 KM-1 KM-2 KS-1 KM-1 KM-2 KS-1 KM-1 Kh-2
KM-1 1 6 KM-1 1 4 KM-1 1 1/6
KM-2 1/6 1 KM-2 1/4 1 KM-2 6 1
Sumber: Pengumpulan Data

Tabel 5.14. Perbandingan Berpasangan Subkriteria Etika (PQ-1) pada

ClusterKeamanan

Responden 1 Responden 2 Responden 3


PQ-1 KM-1 KM-2 PQ-1 KM-1 KM-2 PQ-1 KM-1 Kh-2
KM-1 1 7 KM-1 1 4 KM-1 1 1/6
KM-2 1/7 1 KM-2 1/4 1 KM-2 6 1
Sumber: Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.15. Perbandingan Berpasangan Subkriteria Etika (PQ-1) pada

ClusterKedisiplinan

Responden 1 Responden 2 Responden 3


PQ-1 KD-1 KD-2 PQ-1 KD-1 KD-2 PQ-1 KD-1 KD-2
KD-1 1 6 KD-1 1 5 KD-1 1 1/4
KD-2 1/6 1 KD-2 1/5 1 KD-2 4 1
Sumber: Pengumpulan Data

5.4.3. Perhitungan Rata- rata Geometrik Antar Subkriteria

Perhitungan rata- rata geometrik antar subkriteria dapat dilihat pada

Tabel 5.16 hingga Tabel 5.19.

Tabel 5.16. Perhitungan Rata- rata Geometrik Subkriteria Frekuensi sanksi

yang diterima (KD-1) pada Cluster Keamanan

KD-1 KM-1 KM-2


KM-1 1,0000 1,6243
KM-2 0,6156 1,0000
Jumlah 1,6156 2,6243
Sumber: Pengumpulan Data

Tabel 5.17. Perhitungan Rata- rata Geometrik Subkriteria Bekerja sama

dalam tim (KS-1) pada Cluster Keamanan

KS-1 KM-1 KM-2


KM-1 1,0000 1,5874
KM-2 0,6300 1,0000
Jumlah 1,6300 2,5874
Sumber: Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.18. Perhitungan Rata- rata Geometrik Subkriteria Etika (PQ-1)

pada ClusterKeamanan

PQ-1 KM-1 KM-2


KM-1 1,0000 0,6632
KM-2 1,5079 1,0000
Jumlah 2,5079 1,6632
Sumber: Pengumpulan Data

Tabel 5.19. Perhitungan Rata- rata Geometrik Subkriteria Etika (PQ-1)

pada ClusterKedisiplinan

PQ-1 KD-1 KD-2


KD-1 1,0000 1,9574
KD-2 0,5109 1,0000
Jumlah 1,5109 2,9574
Sumber: Pengumpulan Data

5.4.4. Perhitungan Matriks Normalisasi Antar Subkriteria

Perhitungan matriks normalisasi antar subkriteria dapat dilihat pada

Tabel 5.20. hingga Tabel 5.23.

Tabel 5.20. Perhitungan Matriks NormalisasiSubkriteria Frekuensi sanksi

yang diterima (KD-1) pada Cluster Keamanan

KD-1 KM-1 KM-2 Bobot


KM-1 0,6190 0,6189 0,6190
KM-2 0,3810 0,3811 0,3811
Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.21. Perhitungan Matriks NormalisasiSubkriteria Bekerja sama

dalam tim (KS-1) pada Cluster Keamanan

KS-1 KM-1 KM-2 Bobot


KM-1 0,6135 0,6135 0,6135
KM-2 0,3865 0,3865 0,3865
Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Pengumpulan Data

Tabel 5.22. Perhitungan Matriks NormalisasiSubkriteria Etika (PQ-1) pada

ClusterKeamanan

PQ-1 KM-1 KM-2 Bobot


KM-1 0,3987 0,3987 0,3987
KM-2 0,6013 0,6013 0,6013
Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Pengumpulan Data

Tabel 5.23. Perhitungan Matriks NormalisasiSubkriteria Etika (PQ-1) pada

ClusterKedisiplinan

PQ-1 KD-1 KD-2 Bobot


KD-1 0,6619 0,6619 0,6619
KD-2 0,3381 0,3381 0,3381
Jumlah 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Pengumpulan Data

5.5. Pembuatan Supermatrix Analytic Network Process (ANP)

Supermatriks merupakan hasil vektor prioritas dari perbandingan antar

cluster dan subkriteria. Dalam pembuatan supermatriks terdiri dari tiga tahap

yaitu Supermatriks Tidak Terbobot (Unweighted Supermatrix), Supermatriks

Terbobot (Weighted Supermatrix), dan Supermatriks Limit (Limiting

Supermatrix). Dalam perhitungan untuk memperoleh ketiga supermatriks

Universitas Sumatera Utara


digunakan softwareSuper Decisions versi 2.6.0. untuk melakukan pengolahan

data.

Langkah- langkah pembuatan Analytic Network Process pada software

Super Decisions versi 2.6.0. adalah sebagai berikut:

1. Diklik Design dan dipilih Cluster-New untuk membuat Cluster.

Sumber: Software Super Decisions

Gambar 5.2. Tampilan Pembuatan Cluster

2. Pada kotak dialog New Cluster, diisi pada kolom Names sesuai dengan nama

cluster yang diinginkan dan pilih warna cluster yang diinginkan untuk

membedakan dengan cluster yang lain.

Sumber: Software Super Decisions

Gambar 5.3. Tampilan Kotak Dialog New Cluster

Universitas Sumatera Utara


3. Diklik Design, kemudian pilih Node-New.

Sumber: Software Super Decisions

Gambar 5.4. Tampilan New Node

4. Diketikkan nama subkriteria yang akan dibuat pada kotak dialig Name.

Sumber: Software Super Decisions

Gambar 5.5. Tampilan Kotak Dialog New Node

Seluruh kriteria dan subkriteria dibuat dengan langkah sebelumnya sehingga


diperoleh hasil struktur sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara


Sumber: Software Super Decisions

Gambar 5.6. Tampilan Cluster dan Subkriteria

5. Membuat hubungan antar subkriteria. Klik DoConexions ( ) pada toolbars

kemudian pilih node asal dengan cara klik kiri dan pilih node tujuan dengan cara

klik kanan sesuai dengan hubungan keterkaitan antar subkriteria sesuai dengan

matriks hubungan.

Sumber: Software Super Decisions

Gambar 5.7. Tampilan Network Antara Cluster dan Subkriteria

Universitas Sumatera Utara


6. Menentukan hubungan perbandingan berpasangan. Pilih menu

Asses/Compare >Pairwise Comparisons, sehingga muncul kotak dialog

seperti berikut.

Sumber: Software Super Decisions

Gambar 5.8. Tampilan Pairwise Comparisons

Pada bagian Choose pilih node dan kluster, pada bagian Node comparisons

pilih tab Direct lalu isilah nilai hubungan dengan nilai bobot parsial yang

diperoleh dari perhitungan excel.

7. Menghitung supermatriks. Untuk memperoleh supermatriks pilih menu

Computations kemudian pilih Unweighted Super Matrix, klik Graphical

Sumber: Pengolahan Data Software Super Decisions

Gambar 5.9. Tampilan Unweighted Supermatrix

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.24. Unweighted Supermatrix
Goal KM-1 KM-2 KD-1 KD-2 KS-1 PQ-1 PK-1
Goal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
0,5000 0,0000 1,0000 0,0000 0,6189 0,6135 0,3987 0,0000
KM-1
KM-2 0,5000 0,0000 0,0000 0,0000 0,3810 0,3865 0,6013 1,0000

KD-1 0,5000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1,0000 0,6619 1,0000

KD-2 0,5000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,0000 0,3381 0,0000

KS-1 1,0000 0,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,0000 1,0000 1,0000

PQ-1 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,0000 1,0000

PK-1 1,0000 0,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,0000


Sumber: Pengolahan Data Super Decisions

8. Untuk memperoleh supermatriks pilih menu Computations kemudian pilih

Unweighted Super Matrix, klik Graphical

Sumber: Pengolahan Data Software Super Decisions

Gambar 5.10. Tampilan Weighted Supermatrix

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.25.Weighted Supermatrix

Goal KM-1 KM-2 KD-1 KD-2 KS-1 PQ-1 PK-1


Goal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
0,5000 0,0000 1,0000 0,0000 0,6189 0,6135 0,3987 0,0000
KM-1
KM-2 0,5000 0,0000 0,0000 0,0000 0,3810 0,3865 0,6013 1,0000

KD-1 0,5000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 1,0000 0,6619 1,0000

KD-2 0,5000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,0000 0,3381 0,0000

KS-1 1,0000 0,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,0000 1,0000 1,0000

PQ-1 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,0000 1,0000

PK-1 1,0000 0,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 0,0000


Sumber: Pengolahan Data Super Decisions

9. Untuk memperoleh supermatriks pilih menu Computations kemudian pilih

Unweighted Super Matrix, klik Graphical

Sumber: Pengolahan Data Software Super Decisions

Gambar 5.11. Tampilan Limit Supermatrix

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.26. Limit Supermatrix

Goal KM-1 KM-2 KD-1 KD-2 KS-1 PQ-1 PK-1


Goal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
KM-1 0,0819 0,0819 0,0819 0,0819 0,0819 0,0819 0,0819 0,0819
KM-2 0,1006 0,1006 0,1006 0,1006 0,1006 0,1006 0,1006 0,1006
KD-1 0,1449 0,1449 0,1449 0,1449 0,1449 0,1449 0,1449 0,1449
KD-2 0,1149 0,1149 0,1149 0,1149 0,1149 0,1149 0,1149 0,1149
KS-1 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750
PQ-1 0,2078 0,2078 0,2078 0,2078 0,2078 0,2078 0,2078 0,2078
PK-1 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750 0,1750
Sumber: Pengolahan Data Super Decisions

Berdasarkan hasil pengolahan data dari tabel limitmatrix dengan metode

Analytic Network Process, maka diperoleh bobot untuk setiap subkriteria yang

dapat dilihat pada Tabel 5.27.

Tabel 5.27. Bobot Global Kriteria

Singkatan Kode Keterangan Bobot


KM-1 Memakai APD saat bekerja 0,0819
Keamanan (KM)
KM-2 Mematuhi SOP lantai produksi 0,1006
KD-1 Kehadiran 0,1449
Kedisiplinan (KD)
KD-2 Frekuensi sanksi yang diterima 0,1149
Kerja sama (KS) KS-1 Bekerja sama dalam tim 0,1750
Personal Quality (PQ) PQ-1 Etika 0,2078
Prestasi Kerja (PK) PK-1 Target produksi tercapai 0,1750
Sumber: Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


5.6. Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Metode PointSystem

Berdasarkan kesepakatan dengan tim penilai, nilai total kinerja karyawan

ditetapkan sebesar 800 poin. Rumus yang digunakan untuk menentukan level

derajat setiap faktor dengan metode evaluasi jabatan yang mengacu kepada Byars

dan Rue (2004)adalah sebagai berikut:

(K ×B ×G)
H =
L

Sumber: L.L. byars and Rue L.W. 2004 Human Resources Management. Boston: McGraw Hill

Keterangan:

H= Nilai setiap level

K= Level (2,3,4,5)

B= Bobot

G= Total jabatan sebesar 800 poin

L= Level derajat tertinggi yaitu 5

Contoh perhitungan:

(2 × 0,0819 ×800)
H= = 26,2
5

Tabel 5.28. Rekapitulasi Perhitungan Derajat Subkriteria

Derajat
Singkatan Keterangan Bobot
2 3 4 5
Memakai APD saat bekerja 0,0819 26,2 39,3 52,4 65,5
Keamanan (KM)
Mematuhi SOP lantai produksi 0,1006 32,2 48,3 64,4 80,5
Kehadiran 0,1449 46,4 69,5 92,7 115,9
Kedisiplinan (KD)
Frekuensi sanksi yang diterima 0,1149 36,8 55,1 73,5 91,9
Kerja sama (KS) Bekerja sama dalam tim 0,1750 56,0 84,0 112,0 140,0
Etika (sikap, perilaku dan
Personal Quality (PQ) 0,2078 66,5 99,7 133,0 166,2
tanggung jawab)
Prestasi Kerja (PK) Target produksi tercapai 0,1750 56,0 84,0 112,0 140,0
Sumber: Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


Penilaian kinerja karyawan berdasarkan derajat yang telah ditentukan yaitu

melalui penilaian kualitatif dan kuantitatif yaitu sebagai berikut:

1. Metode penilaian kuantitatif terdiri atas:

a. Keamanan

1) Memakai APD saat bekerja

Yang dimaksud dengan memakai APD saat bekerja adalah

menggunakan APD yang harus digunakan operator sesuai bidangnya.

b. Kedisiplinan

1) Kehadiran

Yang dimaksud dengan kehadiran adalah tingkat kehadiran berdasarkan

absensi yang berlaku pada perusahaan tersebut.

2) Frekuensi sanksi yang diterima

Yang dimaksud dengan frekuensi sanksi yang diterima adalah surat

peringatan yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan pelanggaran

karyawan dengan batas penerimaan surat peringatan.

c. Prestasi Kerja

1) Target produksi tercapai

Yang dimaksud dengan target produksi tercapai adalah tercapainya

target produksi perusahaan yang telah ditentukan dan dinilai

berdasarkan persentase keberhasilan pencapaian target.

Universitas Sumatera Utara


Dimana penentuan derajat penilaian berdasarkan keterangan sebagai

berikut:

2 : Apabila karyawan memenuhi kriteria 70% dari ketentuan yang ada

3: Apabila karyawan memenuhi kriteria 80% dari ketentuan yang ada

4: Apabila karyawan memenuhi kriteria 90% dari ketentuan yang ada

5: Apabila karyawan memenuhi kriteria 100% dari ketentuan yang ada

2. Metode penilaian kualiitatif terdiri atas

a. Keamanan

1) Mematuhi SOP lantai produksi

b. Kerja sama

1) Bekerja sama dalam tim

c. Personal quality

1) Etika (sikap, perilaku dan tanggung jawab)

Dimana penentuan derajat penilaian berdasarkan keterangan sebagai

berikut:

2 : Apabila karyawan sering melanggar kriteria yang ada

3: Apabila karyawan kadang- kadang melanggar kriteria yang ada

4: Apabila karyawan pernah melanggar kriteria yang ada

5: Apabila karyawan tidak pernah melanggar kriteria yang ada

Universitas Sumatera Utara


5.6.1. Penentuan Penilaian Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja dilakukan untuk 21 karyawan dengan kriteria penilaian

berdasarkan Tabel 5.28. Hasil rekapitulasi penilaian kinerja pada 21 karyawan

dapat dilihat pada Tabel 5.29.

Tabel 5.29. Rekapitulasi Keseluruhan Nilai Karyawan

Skor Nilai
Nama Kinerja
Karyawan 1 536,5
Karyawan 2 423,6
Karyawan 3 496,6
Karyawan 4 496,6
Karyawan 5 414,6
Karyawan 6 573,0
Karyawan 7 685,9
Karyawan 8 468,8
Karyawan 9 653,6
Karyawan 10 715,6
Karyawan 11 540,7
Karyawan 12 678,0
Karyawan 13 632,9
Karyawan 14 543,4
Karyawan 15 477,5
Karyawan 16 506,2
Karyawan 17 463,8
Karyawan 18 422,4
Karyawan 19 490,1
Karyawan 20 538,2
Karyawan 21 477,5
Sumber: Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


5.6.2. Sistem Pemberian Bonus

Pemberian bonus kepada karyawan dihitung menggunakan rumus

sebagai berikut:

(X×Y)
Bonus Karyawan=
ΣXY

Dimana:

Y= Persentase Kinerja Karyawan

X= Persentase Upah kerja

Persentase masa kerja dibedakan berdasarkan atas 8 bagian yaitu sebagai berikut:

1. Besaran upah berdasarkan tahun kerja

Pembagian persentase besaran upah karyawan tersebut dibedakan

berdasarkan tahun kerja karyawan tersebut.

a. Tahun kerja < 1 tahun sebesar 80% dari besar gaji pokok

b. Tahun kerja 1 tahun sebesar gaji pokok

c. Tahun kerja 2 tahun sebesar 103 % dari besar gaji pokok

d. Tahun kerja 3 tahun sebesar 106 % dari besar gaji pokok

e. Tahun kerja 4 tahun sebesar 109 % dari besar gaji pokok

f. Tahun kerja 5 tahun sebesar 112 % dari besar gaji pokok

g. Tahun kerja 6 tahun sebesar 115 % dari besar gaji pokok

h. Tahun kerja > 6 tahun sebesar 120% dari besar gaji pokok

2. Penilaian kinerja karyawan

Skor Nilai Kinerja


Persentase penilaian kinerja= x 100%
800

Universitas Sumatera Utara


Perhitungan besar bonus karyawan dapat dilihat pada Tabel 5.117.

Contoh perhitungan bonus untuk karyawan 1:

(X×Y)
ΣXY

a. Persentase upah karyawan selama 3 tahun dengan besar persentase 106%

dari gaji pokok

b. Persentase penilaian kinerja adalah sebagai berikut:

Skor Nilai Kinerja


= x 100%
800

536,5
= x 100%
800

= 67,1 %

c. Besar bonus yang diterima karyawan 1 dalam bentuk nilai perbandingan yaitu

sebagai berikut:

(X×Y)
=
ΣXY

(106 % × 67 %)
=
1399%

=5%

Besar bonus yang diterima karyawan 1 yaitu 5 %

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.30. Rekapitulasi Perhitungan Bonus

Keterangan: Total
Nama Masa Kerja Nilai X Y XY Besar Bonus
Y= Persentase Kinerja Karyawan 1 3 536,5 106% 67,1% 71,1% 5,1%
Karyawan 2 4 423,6 109% 53,0% 57,7% 4,1%
Karyawan Karyawan 3 2 496,6 103% 62,1% 63,9% 4,6%
Karyawan 4 4 496,6 109% 62,1% 67,7% 4,8%
X= Persentase Upah kerja
Karyawan 5 2 414,6 103% 51,8% 53,4% 3,8%
Karyawan 6 5 573,0 112% 71,6% 80,2% 5,7%
Karyawan 7 3 685,9 106% 85,7% 90,9% 6,5%
Karyawan 8 4 468,8 109% 58,6% 63,9% 4,6%
Karyawan 9 2 653,6 103% 81,7% 84,2% 6,0%
Karyawan 10 1 715,6 80% 89,5% 71,6% 5,1%
Karyawan 11 5 540,7 112% 67,6% 75,7% 5,4%
Karyawan 12 1 678,0 80% 84,8% 67,8% 4,8%
Karyawan 13 5 632,9 112% 79,1% 88,6% 6,3%
Karyawan 14 3 543,4 106% 67,9% 72,0% 5,1%
Karyawan 15 4 477,5 109% 59,7% 65,1% 4,7%
Karyawan 16 4 506,2 109% 63,3% 69,0% 4,9%
Karyawan 17 4 463,8 109% 58,0% 63,2% 4,5%
Karyawan 18 1 422,4 80% 52,8% 42,2% 3,0%
Karyawan 19 1 490,1 80% 61,3% 49,0% 3,5%
Karyawan 20 1 538,2 80% 67,3% 53,8% 3,8%
Karyawan 21 1 477,5 80% 59,7% 47,8% 3,4%
Total 1399% 100%
Sumber: Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Hasil dan Pembahasan Penentuan Kriteria dan

SubkriteriaMenggunakan Kuesioner Semi- Terbuka

Hasil penentuan kriteria dan subkriteria berdasarkan kuesioner semi- terbuka

yang disebarkan kepada responden dengan cara menggunakan purposive sampling

dengan tipe judgementsampling yaitu responden dipilih berdasarkan pertimbangan

kemampuannya dalam memberikan informasi yaitu fiberline maintenance engineer,

fiberline departement head, assistent fiberline maintenance engineer. Maka diperoleh 5

kriteria dan 7 subkriteria yaitu kriteria prestasi kerja (PK) dengan subkriteria target

produksi tercapai (PK-1), kriteria kedisiplinan (KD) dengan subkriteria kehadiran (KD-1)

dan frekuensi sanksi yang diterima (KD-2), kriteria kerja sama (KS) dengan subkriteria

bekerja sama dalam tim (KS-1), kriteria personalquality (PQ) dengan subkriteria etika

(PQ-1) dan kriteria keamanan (KM) dengan subkriteria memakai APD saat bekerja (KM-

1) dan subkriteria mematuhi SOP lantai produksi (KM-2).

6.2. Hasil dan Pembahasan Rangking dan PembobotanMenggunakan

Metode Analytic Network Process (ANP)

Untuk mendapatkan rangking dan bobotAnalytic Network Process diawali dengan

dibuatnya matriks hubungan antar subkriteria. Kriteria penilaian yang

akandigunakan berjumlah 5 kriteria dengan 7 subkriteria. Pembobotan kriteria

penilaian kinerja karyawan menggunakan metode Analytic Network Process pada

softwaresuperdecisions untuk mendapatkan rangking serta bobot masing- masing

Universitas Sumatera Utara


kriteria yaitu sebagai berikut kedisiplinan (0,2597), personalquality (0,2078),

keamanan (0,1825), prestasi kerja (0,1750) dan kerja sama (0,1750).

6.3. Hasil dan PembahasanPenilaian Kinerja Karyawan Menggunakan

Metode Point System

Poin yang digunakan dalam metode point system merupakan hasil

kalkulasi bobot dari pembobotan ANP, yaitu dengan membagi penilaian menjadi

5 level dengan jumlah poin terbesar dalam satu jabatan yaitu 800 poin dengan 21

karyawan yang akan dinilai prestasi kerjanya.

Hasil penilaian kinerja karyawan terbesar dimiliki oleh karyawan 10

dengan poin sebesar 715,6 dan karyawan yang memiliki penilaian terendah yaitu

karyawan 5 dengan poin sebesar 414,6.

6.4. Hasil dan PembahasanPersentase Pemberian Bonus

Sistem pemberian bonus dilakukan mempertimbangkan upah kerja, dan

skor penilaian kinerja karyawan. Grafik perbandingan pemberian bonus karyawan

dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Universitas Sumatera Utara


Bonus
7,0%
6,0%
5,0%
4,0%
3,0%
2,0%
Bonus
1,0%
0,0%
Karyawan 1
Karyawan 2
Karyawan 3
Karyawan 4
Karyawan 5
Karyawan 6
Karyawan 7
Karyawan 8
Karyawan 9
Karyawan 10
Karyawan 11
Karyawan 12
Karyawan 13
Karyawan 14
Karyawan 15
Karyawan 16
Karyawan 17
Karyawan 18
Karyawan 19
Karyawan 20
Karyawan 21
Gambar 6.1. GrafikPersentase Bonus yang Diterima Karyawan

Berdasarkan Gambar 6.1, dapat dilihat bahwa karyawan yang

mendapatkan bonus terbesar yaitu karyawan 7 dengan persentase 6,5% dan

karyawan yang mendapatkan bonus terkecil yaitu karyawan 18 dengan persentase

3%.

Universitas Sumatera Utara


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasakan analisis pengolahan dan pembahasan data, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hasil penentuan kriteria dan subkriteria berdasarkan kuesioner semi- terbuka

diperoleh 5 kriteria dan 7 subkriteria yaitu kriteria prestasi kerja (PK) dengan

subkriteria target produksi tercapai (PK-1), kriteria kedisiplinan (KD) dengan

subkriteria kehadiran (KD-1) dan frekuensi sanksi yang diterima (KD-2),

kriteria kerja sama (KS) dengan subkriteria bekerja sama dalam tim (KS-1),

kriteria personalquality (PQ) dengan subkriteria etika (PQ-1) dan kriteria

keamanan (KM) dengan subkriteria memakai APD saat bekerja (KM-1) dan

subkriteria mematuhi SOP lantai produksi (KM-2).

2. Hasil pembobotan dan rangking kriteria menggunakan metode Analytic

Network Process (ANP) dengan memanfaatkan software Super Decisions

yaitu kedisiplinan (0,2597) dengan subkriteria kehadiran (0,1449) dan

frekuensi sanksi yang diterima (0,1449), personalquality(0,2078) dengan

subkriteria etika (0,2078), keamanan (0,1825)dengan subkriteria memakai

APD saat bekerja (0,0819) dan subkriteria mematuhi SOP lantai produksi

(0,1006), prestasi kerja (0,1750) dengan subkriteria target produksi tercapai

(0,1750), dan kerja sama (0,1750) dengan subkriteria bekerja sama dalam tim

(0,1750).

Universitas Sumatera Utara


3. Hasil penilaian kinerja karyawan terbesar dimiliki oleh karyawan 10 dengan

poin sebesar 715,6 dan karyawan yang memiliki penilaian terendah yaitu

karyawan 5 dengan poin sebesar 414,6.

4. Jumlah persentase bonus yang diterima oleh 21 karyawan ditentukan oleh

penilaian kinerja yang dilakukan dan masa kerja. Dari penilaian yang

dilakukan diperoleh bahwa karyawan yang mendapatkan bonus terbesar yaitu

karyawan 7 dengan persentase 6,5% dan karyawan yang mendapatkan bonus

terkecil yaitu karyawan 18 dengan persentase 3%.

7.2. Saran

Saran yang dapat diberikan ke perusahaan sesuai hasil tugas akhir yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya perusahaan menggunakan kriteria penilaian yang sesuai dengan

jobdesription dan lingkungan kerja.

2. Sebaiknya perusahaan menggunakan seluruh kriteria penilaian yang

bersifat kuantitatif dalam menilai kinerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Arif, Ramadhan. 2017. “Penerapan Perbandingan Metode AHP- TOPSIS dan

ANP- TOPSIS Mengukur Kinerja Sumber Daya Manusia”. Diakses

pada 22 Mei 2018

Ilhami, Rizka. 2017. “Penilaian Kinerja Karyawan dengan Metode AHP dan

Rating Score”. Diakses pada 22 Mei 2018

Isik, Z., Dikmen, I., & Birgonul, M.T. 2007. Using ANP for Performance

Measurement in Construction. New York: RICS

Jamu, Sandra. Dkk. 2016. “Penentuan Bonus pada Karyawan dengan

Menggunakan Metode Analytic Network Process (Studi Kasus: PT. Asahi

Flat Glass, Tbk. Jakarta)”. Diakses pada 25 Mei 2018

Kou, Gang, dkk. 2013. Data Processing for the AHP/ ANP. New York: Springer

Kurniawan, Dwi. 2012. “Penentuan Gaji Pokok Manajer Menengah Dengan

Metode PointSystem” . Diakses pada 25Mei 2018

Manullang, Marihot Amh, dkk. 2015. Manajemen Personalia. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press

Rahadi, Dr. Dedi Rianto. 2010. Manajemen Kinerja Sumber Daya Manusia.

Malang: Penerbit Tunggal Mandiri Publishing

Ramadhan, Arif. 2015. “Penerapan ANP- TOPSIS untuk Pengukuran

KinerjaHuman Resources Procurement Section”. Diakses pada 22Mei

2018

Saaty, Thomas L. Decision Making With The Analytic Network Process. New

York: Springer

Universitas Sumatera Utara


Tanjung, Henri, dkk. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit

Universitas Trisakti

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai