Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prioritas dari kebutuhan
dan keinginan konsumen (customer requirements) dan karakteristik teknis
(technical responses) dari jasa pengiriman barang JNE Epress cabang Gresik
dengan menerapkan model Kano dengan integrasi metode Quality Function
Deployment (QFD). Sampel penelitian ini merupakan konsumen dari jasa
pengiriman barang JNE Epress cabang Gresik yang diambil sebanyak 80 orang.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner.
Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan model Kano yang
diintegrasikan dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Pendekatan
model kano digunakan untuk mengklasifikasikan atribut-atribut kebutuhan
konsumen ke dalam 4 kategori kano yaitu kategori attractive, one dimensional,
must be dan Indifferent, tahap selanjutnya pada metode Quality Function
Deployment (QFD) pada House Of Quality menghitung matriks perencanaan dan
prioritas kebutuhan konsumen.
Hasil pengolahan metode Kano menunjukkan bahwa tidak ada atribut yang
masuk ke dalam kategori Indifferent, dimana dari 12 pernyataan 3 masuk pada
kategori attractive, 4 pada one dimensional dan 5 sisanya pada must be.
Sedangkan pengolahan metode Quality Function Deployment (QFD) dan House
Of Quality (HOQ) menerjemahkan kebutuhan konsumen dalam bentuk
karakteristik teknis dan dikembangkan ke dalam target spesifikasi serta analisa
perhitungan untuk mendapatkan urutan prioritas untuk peningkatan kualitas
pelayanan jasa pengiriman barang.
Hasil dari QFD dan HOQ menunjukan atribut yang memiliki prioritas
pertama yaitu adanya Kesesuaian waktu pengiriman yang dijanjikan dengan
kedatangan paket dengan nilai tingkat kepentingan sebesar 4,86. Respons teknis
yang menjadi prioritas pertama yaitu SDM yang handal.
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the priority of customer requirement and
technical characteristic (technical response) of JNE Epress Gresik shipping service by
applying Kano model with integration of Quality Function Deployment (QFD)
method.The sample of this research are 80 consumer of the delivery service of JNE
Epress Gresik taken as many as Data collection is done by distributing questionnaires.
The data analysis technique done using Kano model which integrated with Quality
Function Deployment (QFD) method .The canoe model approach used to classify the
attributes of consumer needs into 4 categories of canoes: attractive , one dimensional,
must be and Indifferent , the next step on the Quality Function Deployment (QFD)
method of House Of Quality calculates the planning matrix and the priority of the
consumer needs.
The results of the Kano method of processing showed there is no attributes in the
Indifferent category , where 12 of the 3 statements go in the attractive category , 4 in one
dimensional and the remaining 5 on the must be .While the processing of Quality
Function Deployment (QFD) and House Of Quality (HOQ) methods interpete consumer
needs in the form of technical characteristics and developed into target specification and
calculation analysis to get priority order for increase quality service of transmission
goods.
The results of the QFD and HOQ showed the attributes that have the first priority
that is the conformity of the promised delivery time with the arrival of the package with
the value of importance of 4.86.Technical response is the first priority which is a reliable
human resources.
Berarti bahwa pelanggan tidak peduli dengan adanya kuesioner. Pemberian nilai dalam kuesioner
atribut ini, dan tidak terlalu tertarik apakah atribut dengan skala lima butir, yaitu:
ini hadir atau tidak. a) Suka, yaitu ketika layanan tersebut sangat
2. Questionable (diragukan) berguna bagi pelanggan, atau pelanggan
Situasi ini muncul ketika terdapat kontradiksi pada sangat menikmati dengan adanya layanan
jawaban pelanggan dalam pertanyaan pasangan. Ini tersebut.
menunjukkan terjadinya kesalahan dalam b) Mengharapkan, yang artinya layanan atau
pengutaraan pertanyaan, kesalahpahaman dari fasilitas tersebut merupakan suatu keharusan
sebuah pertanyaan, atau respon yang keliru. bagi pelanggan, atau merupakan layanan yang
3. Reverse (kemunduran) harus dipenuhi oleh penyedia layanan.
Berarti bahwa beberapa kepuasan responden c) Netral, ketika ada tidaknya atau fasilitas
menurun dengan adanya pertanyaan ini, namun tersebut tidak akan berpengaruuh terhadap
mereka juga mengharapkan kebalikan dari itu. pelanggan.
d) Memberi toleransi, adalah ketika pelanggan
tidak suka dengan layanan tersebut tetapi
masih dapat menerima kondisi tersebut
Tidak suka, yaitu pelanggan tidak dapat
menerima kondisi tersebut.
a. Jika (one-dimensional + attractive + must be) Memposisiskan atribut melalui perhitungan nilai
> (indefferent + reverse + questionable), maka Extent of Satisfaction dan Extent of
grade diperoleh dari yang paling maksimum dari Dissatisfaction ke dalam bentuk diagram kano.
one- dimensional, attractive, atau must-be. Menurut Walden (1993) penentuan kategori
b. Jika (one-dimensional + attractive + must be) Kano untuk setiap atribut dilakukan dengan cara
< (indifferent + reverse + questionable), maka Blauth Formula yaitu; menjumlahkan masing –
grade diperoleh dari yang paling maksimum dari masing kategori, dan jumlah terbesar adalah yang
indifferent, reverse, atau questionable. dipilih sebagai kategori (Wijaya, 2011). Jika
4. Tindakan perbaikan. (M+O+A) > (R+I+Q), maka kategori yang dipilih
Secara umum pengkategorian atribut dalam Kano adalah yang paling maksimum dari (M+O+A),
model berupaya untuk memenuhi semua atribut dan jika (M+O+A) < (R+I+Q), maka kategori
must be, mempunyai kinerja yang lebih baik dari yang dipilih adalah yang paling maksimum dari
para pesaing pada atribut one-dimensional, dan (R+I+Q). Hasil dari tabel kemudian dievaluasi
memasukkan atribut attractive yang beda dengan dengan menggunakan koefisien kepuasan
pesaing. pelanggan dengan rumus:
4. Attractive menggambarkan kepuasan
pelanggan akan semakin meningkat jika produk
atau jasa tersebut berfungsi lebih baik dari
biasanya, tapi tingkat kepuasan tidak menurun
jika tidak berfungsi lebih baik dari biasanya.
Must-be menggambarkan penurunan tingkat
kepuasan pelanggan jika produk atau jasa tidak
berfungsi dengan semestinya tapi tidak akan
meningkatkan kepuasan pelanggan walaupun
berfungsi dengan sangat baik. One dimensional
menggambarkan semakin baik fungsi produk atau
jasa, maka kepuasan pelanggan akan semakin
meningkat dan sebaliknya. Indifferent
menggambarkan kepuasan pelanggan tidak
dipengaruhi oleh sifat produk atau jasa yang
fungsional atau disfungsional. Selanjutnya
menganalisis hasil proses dengan memposisikan
setiap pernyataan. Dimana kebutuhan pelanggan
yang masuk kategori Attractive (A), Must Be
(M), One Dimensional (O), Reverse (R),
Questionable (Q) atau Indifferent (I). Dan
pengklasifikasian atribut model kano tersebut
dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tanda minus diletakkan di depan koefisien
ketidakpuasan untuk menekankan pengaruh
negatif pada kepuasan pelanggan jika kualitas
dari produk atau jasa tidak terpenuhi. Nilai
koefisien yang positif berkisar dari 0 sampai 1,
semakin mendekati 1 semakin tinggi pengaruh
pada kepuasan pelanggan dan nilai 0
menandakan bahwa sedikit berpengaruh. Nilai
koefisien yang negatif mendekati -1, dan nilai 0
menandakan tidak menyebabkan ketidakpuasan
jika tidak terpenuhi.
Keuntungan yang didapatkan dengan
mengklarifikasikan kebutuhan pelanggan
berdasarkan model Kano adalah sebagai berikut
(Wijaya, 2011:57):
8
1. Prioritas untuk mengembangkan produk mengapa atribut tertentu penting bagi pelanggan,
Sebagai contoh, sangatlah tidak berguna untuk dan apa niat dari perilaku pelanggan.
melakukan investasi dalam peningkatan kategori 2.3 Quality Function Development (QFD)
must-be yang telah berada pada level Quality Function Deployment (QFD) merupakan
memuaskan. Lebih baik meningkatkan kategori suatu metodologi yang digunakan oleh
one-dimensional atau attractive karena keduanya perusahaan untuk mengantisipasi dan
memiliki pengaruh yang lebih besar ada kualitas menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan
produk dan tingkat kepuasan pelanggan. konsumen, serta menggabungkan kebutuhan dan
2. Product requirements lebih dipahami keinginan konsumen tersebut dalam produk dan
Kriteria produk/jasa yang memiliki pengaruh jasa yang disediakan bagi konsumen. Menurut
paling besar pada kepuasan pelanggan data Cohen (1995), QFD (pengembangan fungsi
diidentifikasikan. Mengklasifikasikan product kualitas) adalah suatu metode untuk
requirements ke dalam dimensi must-be, one- perencanaan dan pengembangan produk yang
dimensional, dan attractive digunakan agar lebih terstruktur yang memungkinkan team
fokus. pengembangan untuk menentukan keinginan dan
3. Metode Kano menyediakan bantuan yang kebutuhan pelanggan dengan jelas, dan kemudian
berharga dalam situasi trade- off, dalam tahap mengevaluasi produk atau melayani dengan
pengembangan produk. kemampuan yang secara sistematik dalam
Jika terdapat dua product requirements yang pemenuhan keinginan pelanggan tersebut
tidak dapat dipenuhi secara bersamaan karena (Hakim, 2017).
alasan teknis atau financial, kriteria Tahapan QFD adalah sebagai berikut (Hanim,
tersebut dapat diidentifikasikan dengan 2002):
melihat mana yang memiliki pengaruh paling 1. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
besar pada kepuasan pelanggan. terhadap atribut produk atau jasa
4. Menemukan dan memenuhi attractivem melaui penelitian terhadap pelanggan.
requirements akan menciptakan perbedaan 2. Membuat matriks perencanaan (Planning
yang sangat besar. Produk yang hampir Matrix)
memenuhi kepuasan akan kategori must-be dan 3. Menentukan ciri khas produk atau jasa yang
one- dimensional dipandang sebagai produk yang menguntungkan melalui Karakteristik Teknis.
rata- rata dan karena itu apat digantikan dengan 4. Mengidentifikasi nilai hubungan antara
mudah. kebutuhan pelanggan dengan karakteristik pada
5. Model Kano dapat dikombinasikan dengan Matriks Hubungan.
QFD untuk mencapai kepuasan pelanggan yang 5. Mengidentifikasi hubungan antara sesama
optimal. Model Kano merupakan syarat mutlak karakterisik teknis pada Respon Teknis.
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, 6. Penentuan prioritas
hierarki dan prioritasnya. Model Kano digunakan 7. Mengidentifikasi dan menganalisis produk
untuk menentukan kepentingan dan fitur produk atau jasa yang ada sekarang dengan beberapa
atau jasa secara individu untuk kepuasan produk atau jasa dari pesaing untuk perbaikan
pelanggan dan menciptakan syarat mutlak yang sehingga dapat membantu dalam menyusun
optimal untuk orientasi proses pada aktivitas nilai sasaran yang dipersepsikan.
pengembangan produk atau jasa. Selain
memberikan beberapa manfaat, model Kano juga
memiliki keterbatasan. Beberapa keterbatasan
yang dimiliki oleh model Kano menurut
Bharadwaj dan Menon (1997) dalam Kay C. Tan
dan Theresia A. Pawitra (2001) adalah sebagai
berikut:
1. Model Kano memang mengklasifikasikan,
tapi tidak
mengukur nilai numerik atau kinerja kualitatif
dari atribut.
2. Model Kano tidak memberikan penjelasan
tentang apa yang mendorong persepsi pelanggan,
9
3. Metodologi Penelitian
4. Pengumpulan Data Kualitatif dan Data Jumlah Kuisioner yang dianggap benar (p)
Kuantitatif dan Pengolahan Data sebesar 95% dan Proporsi Jumlah Kuisioner
yang dianggap salah (q) sebesar 5%. Maka
4.1 Pengumpulan Data jumlah sampel minimum:
1. Rekapitulasi Data Prakuisioner / Voice (Ζα/₂)2 . p . q
Of Customer N≥
q²
Prakuisioner dilakukan sebagai langkah (1,96)2 . 0,95 . 0,05
awal untuk mengetahui atribut keinginan N≥
0,05²
konsumen. Pada tahap ini di desain kuisioner
tentang pelayanan yang berhubungan dengan N ≥ 72,98 = 73
kualitas dan fasilitas yang ada dan butuh Jadi sampel minimum yang diperlukan sebanyak
perbaikan pada JNE Express. Draft desain 73 data. Namun dalam penelitian ini
kuisioner ada di lampiran. Desain kuisioner menggunakan sampel sebanyak 90 responden
tersebut dibagikan pada 10 responden yang
hal ini terlihat jelas memenuhi syarat dari
merupakan pelanggan tetap JNE Express karena
sudah menggunakan jasa pengiriman barang JNE
Bernoulli. Untuk menghindari kesalahan data
Express lebih dri 1 tahun. Selanjutnya 10 jumlah N.
kuisioner yang telah dikembalikan direkapitulasi. 3. Penentuan Populasi Dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh pemakai jasa pengiriman
barang JNE Express, sedangkan sampelnya
diambil sebagian dari jumlah populasi. Dari
pengambilan sampel tersebut diharapkan
dapat menggambarkan populasi.
4. Penyebaran Kuisioner
Penyebaran kuisioner disebarkan sebanyak 90
buah. Jumlah responden tersebut lebih besar
minimum sampel yang telah dihitung di sub bab
4.2.2. Dari 90 kuisioner yang disebarkan terdapat
10 buah kuisioner yang tidak diisi oleh
responden, sehingga kuisioner yang terisi
sebanyak 80 buah. Rekapitulas data hasil
kuisioner ada pada lampiran.
5. Pengumpulan Data Hasil Kuisioner
Data dari hasil penyebaran kuisioner Kano yang
berisi pertanyaan (Fungsional dan Disfungsional)
lalu penyebara kuisioner Quality Function
Deployment untuk mengetahui tingkat
kepentingan dari setiap atribut serta
Langkah selanjutnya adalah dengan mengetahui tingkat kepuasan konsumen juga
membuat diagram afinitas, dimana dilakukan tingkat kepuasan pesaingnya terhadap kualitas
pengumpulan data, mengorganisasikan fakta jasa pengiriman barang.
opini, dan ide. Diagram ini merangsang 6. Uji Validitas
kreatifitas untuk mendorong ekspresi bebas dari Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah
fakta dan opini kemudian berusaha untuk atribut kuisioner yang diisi oleh responden sudah
mengelompokkan ellemen-elemen informasi valid. Maksudnya, apakah atribut yang ada dalam
sesuai dengan kesamaannya (Cohen, 1995). lembar kuisioner sudah menggambarkan seluruh
2. Uji Kecukupan Data keinginan konsumen. Pengujian validitas
Uji kecukupan data digunakan untuk memperoleh dilakukan secara normal. Pengujian validitas
hasil minimum responden yang dianjurkan dilakukan terhadap setiap atribut. Suatu atribut
dengan menggunakan persamaan Bernoulli akan valid bila nilai hitung untuk df = N-2 dari
dengan Tingkat kesalahan (e) 0,05, Proporsi tabel. Bila jumlah pengeratan 80 maka df 80 – 2
11
= 78. Sebab nilai r tabel untuk df = 78 tidak 4. Kesesuaian waktu pengiriman yang dijanjikan
tertera dalam tabel maka digunakan sistem dengan kedatangan paket (Must-be)
interpolasi, yakni untuk r tabel untuk df = 78 5. Kesesuaian antara biaya pengiriman dengan
adalah 0,22. Uji Validitas untuk Kuisioner Kano kualitas pelayanan yang diterima (Must-be)
dan QFD dinyatakan Valid. 6. Keteserdiaan pelayanan pelacakan posisi
7. Uji Reliabilitas barang dengan nomor resi yang benar (Must-be)
Dapat disimpulkan bahwa nilai alpha cronbach 7. Karyawan cekatan melayani pelanggan (One-
lebih besar dari r tabel yaitu 0,22. Dari hasil dimensioanal)
tersebut dapat dijelaskan bahwa butir-butir 8. Karyawan sigap jika ada pertanyaan/keluhan
pertanyaan yang membentuk fungsional dan (One-dimensioanal)
disfungsional dalam kuisioner Kano dan QFD 9. Kemanan paket saat sampai ke tangan
atribut kualitas layanan pengiriman barang JNE konsumen terjamin dari kerusakan (Must-be)
Express cabang Gresik adalah reliabel. 10. Terdapat garansi pada setiap kerusakan
4.2 Pengolahan Data Model Kano ataupun kehilangan barang yang dikirim (Must-
Pada tahap ini langkah awal yang dilakukan yaitu be)
penyebaran kuisioner Kano terhadap 80 11. Pelayanan dilakukan dengan ramah (One-
responden. Dimana dalam kuisioner Kano dibagi dimensioanal)
menjadi 2 klasifikasi yaitu Fungsional dan 12. Tersedia sarana mendapatkan informasi dan
disfungsional serta atribut-atribut kuisioner menyampaikan kritik/saran
diperoleh dari pertimbangan hasil dari kuisioner (One-dimensioanal)
awal yaitu kuisioner terbuka. Data yang telah 2. Diagram Kano
dikumpulkan melalui kuisioner yang telah diisi
oleh para responden terhadap pertanyaan
fungsional dan disfungsioanl digunakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan kedalam
kategori-kategori Kano. Namun sebelumnya
dilakukan perhitungan uji validitasdan reliabilitas
terhadap hasil kuisioner tersebut.
1. Tabulation of Survey
Dari 12 pernyataan tidak ada pernyataan yang di Matrik ini menjelaskan tetang hubungan antara
eliminasi, tidak dieliminasi yaitu tidak ada matrik dalam Voice of Customer dengan respon
pernyataan yang masuk ke dalam kategori teknis, sehingga dihasilkan simbol-simbol yang
Indifferent dimana dalam kategori Indifferent mempunyai nilai dan nilai tersebut tergantung
adalah kategori yang berarti pelanggan tidak dari seberapa kuat hubungannya.
peduli dengan adanya pernyataan tersebut dan 4. Analisa Respon Teknis
tidak terlalu tertarik apakah pernyataan tersebut
hadir atau tidak, sehingga semua pernyataan
tersebut masuk ke tahap pengolahan selanjutnya,
yaitu pengolahan menggunakan metode Quality
Function Deployment (QFD). (Umarto, 2014)
4.3 Pembuatan Quality Function
Deployment (QFD)
1. Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Untuk identifikasi kebutuhan konsumen atribut
diperoleh dari hasil kuisioner yag telah di
kategorikan sesuai kategori kano, dimana hasil
menunjukkan tidak ada pernyataan yang
dieliminasi, sehingga semua pernyataan yang ada
di model Kano digunakan dalam kuisioner QFD
yang berjumlah 12 pernyataan.
2. HOQ (House Of Quality)
Ada pada halaman HOQ (House Of Quality)
Halaman terakhir.
5. Analisa dan Interpretasi
1. Analisa Kategori Kano
Dapat dilihat pada tabel berdasarkan hasil 5. Analisa Kontribusi Prioritas
pengkategorian atribut berdasarkan pemetaannya. Kontribusi prioritas respon teknis menunjukkan
2. Analisa Prioritas Kebutuhan Pelanggan seberapa besar suatu respon teknis mempunyai
a. Dapat dilihat pada HOQ untuk urutan prioritas pengaruh terhadap kualitas jasa pengiriman
tingkat kepuasan konsumen terhadap sesuatu barang JNE Express. Berdasarkan rumah kualitas
atribut, untuk kriteria-kriteria tersebut dimulai yang telah dibuat maka prioritas respon
dari atribut yang mempunyai nilai kepuasan yang teknis.
paling tinggi ke rendah. 6. Analisa Korelasi Antar Respon Teknis
b. Dapat dilihat pada HOQ untuk urutan prioritas Analisa korelasi antar setiap respon teknis sangat
tingkat kepentingan konsumen terhadap sesuatu erat antar setiap respon karena satu sama
atribut, untuk kriteria-kriteria tersebut dimulai yang lainnya berpengaruh pada bagian
dari atribut yang mempunyai nilai kepuasan yang peningkatan kualitas jasa pengiriman barang JNE
paling tinggi ke rendah. Express. Berdasarkan korelasi yang cukup erat
c. Dapat dilihat pada HOQ untuk nilai bobot tiap- antara respon teknis.
tiap atribut yang dihasilkan dari pertalian antara 7. Usulan Perbaikan
tingkat kepentingan, rasio perbaikan dengan nilai Usulan perbaikan diperlukan guna memperbaiki
penjualan. Apabila dalam suatu atribut atribut yang dirasa oleh konsumen belum
mempunyai nilai Raw Weight yang besar maka memenuhi kepuasan konsumen. Perusahaan
perlu diperhatikan, karena atribut tersebut sangat harus mampu memenuhi agar dapat
dipentingkan oleh Konsumen. Dengan melihat meningkatkan kualitas layanan. Dari hasil
nilai-nilai yang terdapat pada raw weight, akan perhitungan Normalisasi Raw Weight diperoleh
menumbuhkan sikap intropeksi diri bagi urutan atribut yang mempengaruhi kualitas jasa
perusahaan JNE Express untuk memperhatikan pengiriman barang JNE Express menurut voice
tingkat pelayanan yang diberikan kepada of customer yang harus diperhatikan oleh pihak
konsumen. perusahaan JNE Express antara lain Kesesuaian
3. Analisa Matrik Hubungan waktu pengiriman yang dijanjikan dengan
13
kedatangan paket (0,093), Kesesuaian antara j. Tersedia sarana mendapatkan informasi dan
biaya pengiriman dengan kualitas pelayanan yang menyampaikan kritik/saran (4,45)
diterima (0,093), Terdapat garansi pada setiap k. Karyawan cekatan melayani pelanggan (4,25)
kerusakan ataupun kehilangan barang yang l. Penampilan karyawan rapi dan menarik
dikirim (0,093), Kemanan paket saat sampai ke (4,33).
tangan konsumen terjamin dari kerusakan 3a. Metode Kano digunakan untuk
(0,091), Keteserdiaan pelayanan pelacakan posisi mengkategorikan Atribut sesuai Kategori
barang dengan nomor resi yang benar (0,090), Kano. Didapat dari hasil analisa metode Kano
Karyawan cekatan melayani pelanggan (0,088), dalam mengkategorikan atribut kedalam
Karyawan sigap jika ada pertanyaan/keluhan kategori kano, yaitu:
(0,088), Tersedia sarana mendapatkan informasi 3 Atribut dalam (Attractive) yaitu:
dan menyampaikan kritik/saran (0,088), Fasilitas a. Fasilitas dan sarana memadai (Attractive)
dan sarana memadai (0,070), Pelayanan b. Ruangan rapi, bersih dan nyaman (Attractive)
dilakukan dengan ramah (0,070), Penampilan c. Penampilan karyawan rapi dan menarik
karyawan rapi dan menarik (0,069), Ruangan (Attractive)
rapi, bersih dan nyaman (0,068) harus 5 Atribut dalam (Must-be) yaitu:
dipertahankan. a. Kesesuaian waktu pengiriman yang dijanjikan
Adapun usulan perbaikan yang dapat diberikan dengan kedatangan paket (Must-be)
adalah Penjemputan paket oleh kurir, jadi apabila b. Kesesuaian antara biaya pengiriman dengan
konsumen ingin mengirim paket konsumen dapat kualitas pelayanan yang diterima (Must-be)
menghubungi pihak JNE Express untuk c. Keteserdiaan pelayanan pelacakan posisi
menjemput paket yang akan dikirim, hal tersebut barang dengan nomor resi yang benar
mampu memberikan nilai tambah bagi (Must-be)
perusahaan. d. Kemanan paket saat sampai ke tangan
6. Kesimpulan dan Saran konsumen terjamin dari kerusakan (Must-be)
6.1 Kesimpulan e. Terdapat garansi pada setiap kerusakan
1. Kualitas layanan jasa pengiriman barang pada ataupun kehilangan barang yang dikirim
JNE Express saat ini memuaskan dilihat dari (Must-be)
tingkat kepuasannya, tapi ada beberapa atribut 4 Atribut dalam (One-dimensioanal) yaitu:
yang harus di perbaiki dilihat dari nilai a. Karyawan cekatan melayani pelanggan (One-
normalisasi raw weight yang tinggi agar dapat dimensioanal)
memenuhi keinginan konsumen. b. Karyawan sigap jika ada pertanyaan/keluhan
2. Atribut kualitas layanan yang berpengaruh (One-dimensioanal)
terhadap kepuasan konsumen pada perusahaan c. Pelayanan dilakukan dengan ramah (One-
jasa pengiriman barang dapat dilihat pada tingkat dimensioanal)
kepentingan yaitu: d. Tersedia sarana mendapatkan informasi dan
a. Kesesuaian waktu pengiriman yang dijanjikan menyampaikan kritik/saran
dengan kedatangan paket (4,86) (One-dimensioanal)
b. Kesesuaian antara biaya pengiriman dengan 3b. Metode Quality Function Deployment
kualitas pelayanan yang diterima (4,84) (QFD) dapat menjelaskan sebagai alat bantu
c. Terdapat garansi pada setiap kerusakan untuk mengetahui dan memahami keinginan dan
ataupun kehilangan barang yang dikirim kebutuhan konsumen, serta dapat juga di gunakan
(4,84) sebagai alat pemberi informasi dalam
d. Keteserdiaan pelayanan pelacakan posisi mengidentifikasi produk/jasa yang sesuai dengan
barang dengan nomor resi yang benar (4,76) kebutuhan konsumen. Atribut-atribut kriteria
e. Kemanan paket saat sampai ke tangan untuk jasa pengiriman barang JNE Express
konsumen terjamin dari kerusakan (4,74) kemudian dilakukan perhitungan dengan
f. Karyawan sigap jika ada pertanyaan/keluhan membuat rumah kulitas.
(4,58) Dari hasil perhitungan Normalisasi Raw Weight
g. Pelayanan dilakukan dengan ramah (4,58) diperoleh urutan atribut yang mempengaruhi
h. Fasilitas dan sarana memadai (4,56) kualitas jasa pengiriman barang JNE Express
i. Ruangan rapi, bersih dan nyaman (4,49) menurut voice of customer yang harus
diperhatikan oleh pihak perusahaan JNE Express
14
antara lain Kesesuaian waktu pengiriman yang • Fasilitas packaging sesuai standart yaitu
dijanjikan dengan kedatangan paket (0,093), kualitas packaging juga perlu diperhatikan
Kesesuaian antara biaya pengiriman dengan untuk meminimalkan kerusakan paket dan
kualitas pelayanan yang diterima (0,093), ganti rugi saat pengiriman dan menjaga
Terdapat garansi pada setiap kerusakan ataupun kualitas paket sampai tujuan.
kehilangan barang yang dikirim (0,093), • SDM yang handal yaitu SDM ataur kurir
Kemanan paket saat sampai ke tangan konsumen yang ditugaskan harus mengetahui rute dan
terjamin dari kerusakan (0,091), Keteserdiaan medan dalam pengiriman agar tidak ada
pelayanan pelacakan posisi barang dengan nomor hambatan selama proses pengiriman,
resi yang benar (0,090), Karyawan cekatan penambahan petugas/kurir juga bisa
melayani pelanggan (0,088), Karyawan sigap jika dilakukan apa lagi ketika saat pengiriman
ada pertanyaan/keluhan (0,088), Tersedia sarana barang sedang overload.
mendapatkan informasi dan menyampaikan 2. Kesesuaian antara biaya pengiriman
kritik/saran (0,088), Fasilitas dan sarana memadai dengan kualitas pelayanan yang diterima
(0,070), Pelayanan dilakukan dengan ramah • Ongkos kirim (harga) terjangkau yaitu untuk
(0,070), Penampilan karyawan rapi dan menarik menentukan biaya proses pengiriman paket
(0,069), Ruangan rapi, bersih dan nyaman perlu diperhatikan melalui via udara, laut
(0,068) harus dipertahankan. atau darat.
Faktor-faktor yang menjadi technical response • Fasilitas packaging sesuai standart yaitu
dalam memperbaiki kualitas jasa layanan kualitas packaging juga perlu diperhatikan
pengiriman barang pada JNE Express untuk meminimalkan kerusakan paket dan
berdasarkan house of quality adalah SDM yang ganti rugi saat pengiriman dan menjaga
handal, Penyediaan sarana informasi kritik dan kualitas paket sampai tujuan
saran, Kebijakan menyediakan garansi pada 3. Terdapat garansi pada setiap kerusakan
setiap pengiriman barang, Standart operasi ataupun kehilangan barang yang
prosedur (SOP), Sistem Penyortiran, Penyediaan dikirim
tempat pengaduan layanan, Pelacakan paket • Fasilitas packaging sesuai standart yaitu
dapat diakses melalui website perusahaan, packaging juga perlu diperhatikan untuk
Fasilitas packaging sesuai standart, Ongkos kirim meminimalkan kerusakan paket dan ganti
(harga) terjangkau, Fasilitas seperti kursi ruang rugi saat pengiriman dan menjaga kualitas
tuggu, komputer, AC, buku bacaan atau media paket sampai tujuan
cetak juga fasilitas dan sarana, penunjang lainnya • Kebijakan menyediakan garansi pada setiap
dan House keeping. pengiriman barang yaitu untuk mengcover
4.Berdasarkan hasil analisa pengolahan data di setiap paket yang akan dikirim apabila
bab V maka penulis merekomendasikan usulan adanya kerusakan atau kehilangan paket.
perbaikan pada: • Penyediaan sarana informasi kritik dan
a. Kesesuaian waktu pengiriman yang dijanjikan saran yaitu menyediakan pelayanan khusus
dengan kedatangan paket
mengenai informasi yang berhubungan
• Sistem Penyortiran yaitu harus lebih dengan kebijakan pemberian garansi pada
memperhatikan sistem penyortiran yang setiap pengiriman barang.
benar berdampak positif pada kecepatan 4. Kemanan paket saat sampai ke tangan
paket sampai tepat waktu. konsumen terjamin dari kerusakan
• Ongkos kirim (harga) terjangkau yaitu untuk • Sistem Penyortiran yaitu lebih
menentukan proses pengiriman paket memperhatikan penanganan paket saat
dilakukan melalui via udara, laut atau darat pensortiran dengan membagi menjadi
yang mempengaruhi kecepatan pengiriman beberapa kategori
paket. • Fasilitas packaging sesuai standart yaitu
Pelacakan paket dapat diakses melalui packaging sesuai dengan SOP yang sudah
website perusahaan yaitu adanya sistem
ditentukan sesuai dengan jenis paket
pelacakan melalui website dapat
• Kebijakan menyediakan garansi pada setiap
mempermudah pelacakan lokasi dan kondisi
pengiriman barang yaitu untuk mengcover
terakhir paket.
15
setiap paket yang akan dikirim apabila Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu
adanya kerusakan atau kehilangan paket Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
• SDM yang handal yaitu SDM dapat Cipta.
menentukan kategori paket yang dapat Azwar, Saifuddin. (2002). Reliabilitas dan
dikirm dan bagaimana cara mengangani Validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka
paket tersebut gar kaulitas paket terjaga Pelajar.
sampai tujuan
Adapun usulan perbaikan yang dapat Berger, C.; Blauth, R.; Bolster, C.; Burchill, G.;
diberikan adalah Penjemputan paket oleh DuMouchel, W.; Pouliot, F.; Richter,
kurir, jadi apabila konsumen ingin mengirim R.:Rubinoff, A.: Shen, D.; Timko, M.; and
paket konsumen dapat menghubungi pihak Walden, D. 1993. “Kano’s methods for
JNE Express untuk menjemput paket yang understanding customer-defined quality”.
akan dikirim, hal tersebut mampu The Center for Quality Management
memberikan nilai tambah bagi perusahaan Journal,Vol. 2 (4), pp. 3 – 36.
6.2 Saran Cohen, L. (1995). Quality Function Deployment:
6.2.1 Saran Untuk Perusahaan How to Make QFD Work for You. United
JNE Express harus lebih memperhatikan atribut- States of America: Addison Wisley
atribut yang mempunyai tingkat kepuasan yang Pubhlising.
rendah, sehingga dapat memenuhi kepuasan Foster, S. Thomas. (2007) Managing Quality ;
konsumen. Untuk mendapatkan hasil An Integrative Approach. Third sedition
pengembangan produk/jasa yang memuaskan, New Jerseay :Pearson Eductio, Inc
maka perusahaan harus memperhatikan beberapa Ghozali. M. (2014). Engaruh Kualitas Pelayanan
hal, yaitu: faktor manajemen pengembanga Dan Harga Terhadapkepuasan Pelanggan
produk/jasa juga komplain-komplain dari Pada Expedisi Di Surabaya. Jurnal. Vol 3
konsumen. Sehingga perusahaan dapat No 3.
mengetahui seberapa jauh tingkat pelayanan yang Groth Marnat. (2008). Pengetesan dan
diberikan kepada konsumen. Pemeriksaan Psikologi. Jilid 1. Jakarta: PT
6.2.2 Saran Untuk Peneliti Indeks.
Sebagai peneliti, mungkin penelitian ini masih Kotler dan Keller. (2012). Marketing
jauh dari kata sempurna namun diharapkan Management. Edisi 14. New Jearsey.
penelitian ini dapat dijadikan masukan, sedikit Pearsoan Prentice Hall.
saran dari peneliti semoga bermanfaat. Bagi para Hakim, A, L. (2017). Analisis Kualitas Layanan
peneliti selanjunya, diharapkan lebih dengan Metode Quality Function
disempurnakan lagi dalam menentukan atribut Deployment Pada J&T Express Cabang
yang ada guna meningkatkan kualitas pelayanan Benowo-Surabaya. Skripsi: Universitas
pengiriman barang. Dalam laporan ini peneliti Muhammadiyah Gresik.
menggunkan metode Kano dan Quality Function Hanim, N. (2002). Peningkatan Kualitas
Deployment (QFD) untuk menyelesaikan Pelayanan Jasa Pengiriman Paket Pos
permasalahan. Dengan Menggunakan Metode Quality
7. Daftar Pustaka Function Deployment (Studi Kasus Di
Akao, Y. (1990). Quality Function Deployment: Divisi Paket Pos. Indonesia Kabupaten
Integrating Customer Requirements into Gresik). Skripsi: Universitas
Product Design. Translated by Glenn H. Muhammadiyah Gresik.
ty Press. Kotler, P. (1994). Marketing Management :
A. Theresia. 2001. Integrating Servqual and Analysis, Planning, Implementation, and
Kano’s Model into QFD for service Control. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
exellence Development. MCB university Nofirza. (2011). Aplikasi Metode Kano Dalam
Press. Analisis Indikator Kualitas Pelayanan Di
Algifari. (2016). Mengukur Kualitas Layanan. Rumah Sakit Arifin Ahmad Pekanbaru.
Edisi Refisi. Yogyakarta:Penerbit BPFE- Jurnal. Vol. 9. No. 1.
Yogyakarta Rosa Syaifani Elma, dkk. (2013). Analisis
Preferensi Konsumen Terhadap Produk
16