Kelompok IV
Clara Claudya : 43114110485
Elynda Yulia M : 43114110339
Rahmad Fitriyanto : 43114110432
Siti Nur Utami : 43114110301
Susy Susilowati : 43114110361
Syifa Alawiyah : 43114110357
Universitas Mercubuana Jakarta Barat, DKI JAKARTA, Alamat Jalan Meruya Selatan, Kebon
Jeruk Telp: 021-58903455, 5861779
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Manajemen Logistik . Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Logistik di program studi
manajemen Fakultas ekonomi bisnis pada Universitas mercubuana. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Bapak Onggo selaku dosen pembimbing
mata kuliah serta kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.
Akhirnya kami sebagai penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan - kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................................I
Kata Pengantar...........................................................................................................................II
Daftar Isi....................................................................................................................................III
BAB I..........................................................................................................................................IV
1.1 TRANSPORTASI .............................................................................................................................4
1.2 PERANAN TRANSPORTASI ...................................................................................................4
1.3 FUNGSI PENTING TRANSPORTASI DALAM LOGISTIC ...........................................................5
1.4 PIHAK PIHAK DALAM TRANSPORTASI ...............................................................................5
1. Pengiriman (Shipper) dan Penerima (receiver) ..........................................................................5
2. Perusahaan penyediaan jasa transportasi (Carrier danagent) ...................................................6
3. Pemerintah (Government) .........................................................................................................6
4. Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) ..................................................................................6
5. Masyarakat (Public) ...................................................................................................................6
1.5 MODA TRANSPORTASI .....................................................................................................7-8
1.6 JASA POS DAN KURIR (PACKAGE CARRIERS) ........................................................................8
1.7 INTERMODA ........................................................................................................................8
1.8 MACAM - MACAM METODE TRANSPORTASI ......................................................................9
1. Metode Stepping Stone ..............................................................................................9-11
2. Metode Modi (Modefied Distribution) .....................................................................12-16
3. Metode VAM (Vogel's Approximation Method) .......................................................17-20
BAB I
1.1 TRANSPORTASI
Transportasi berperan penting dalam manajemen rantai pasok. Dalam konteks rantai pasok,
transportasi berperan penting karena sangatlah jarang suatu produk diproduksi dan
dikonsumsi dalam satu lokasi yang sama. Strategi rantai pasok yang diimplementasikan
dengan sukses memerlukan pengelolaan transportasi yang tepat.
Manajer transportasi pada suatu perusahaan bertanggung jawab terhadap pergerakan sediaan
barang dari perusahaan ke pelanggannya. Pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan
efisien akan memastikan pengiriman barang dari perusahaan ke pelanggan dengan tepat
waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat penerima. Selain itu, biaya transportasi
merupakan komponen biaya yang terbesar dalam struktur biaya logistik. Tidak kurang dari
60% dari total biaya logistik perusahaan merupakan biaya transportasi.
Dalam 50 tahun terakhir, di sektor logistik telah tersedia banyak pilihan jenis atau moda
transportasi untuk mendukung aktivitas kunci dalam manajemen rantai pasok perusahaan.
Manajer transportasi memiliki banyak pilihan dalam keputusan manajemen transportasi, baik
dari pilihan jenis moda transportasi, penyedia jasa transportasi, maupun pilihan tingkat
pelayanan yang diberikan.
Pertimbangan pilihan keputusan manajemen transportasi tidak hanya semata didasarkan pada
pertimbangan biaya transportasi yang murah, melainkan juga harus mempertimbangkan dari
aspek kualitas kinerja pelayanan. Ketepatan pengiriman barang akan membantu perusahaan
untuk mengurangi sediaan barang, biaya penyimpanan, dan material handling. Jadi, nilai
proposisi transportasi yang diberikan oleh aktivitas transportasi tidak sesederhana
pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain.
Dalam konteks manajemen rantai pasok, fungsi penting transportasi memberikan solusi
layanan logistik: pergerakan produk (product movement) dan penyimpanan barang (product
storage).
Selain fungsi transportasi dalam pergerakan produk, aspek lain yang jarang dilihat dari fungsi
transportasi adalah penyimpanan produk. Transportasi berperan dalam penyimpanan produk,
terutama penyimpanan sementara dari lokasi asal pengiriman ke lokasi tujuan. Fungsi
penyimpanan sementara ini lebih ekonomis dilakukan dalam kegiatan transportasi, terutama
untuk pemenuhan sedian barang-barang yang terjawal dengan waktu pengiriman dalam
beberapa hari. Biaya-biaya yang mungkin terjadi seperti biaya muat barang (loading),
pergudangan, dan bongkar barang (unloading) dari penyimpanan sementara produk mungkin
lebih besar bila dibandingkan dengan biaya penggunaan kendaraan yang difungsikan untuk
penyimpanan sementara.
Pengirim dan penerima adalah pihak-pihak yang memerlukan pergerakan produk antara dua
lokasi dalam rantai pasok. Umumnya, pengirim berkepentingan terhadap penyelesaian
transaksi penjualan atau pembelian produk. Keberhasilan transaksi tersebut membutuhkan
pergerakan barang-barang dari lokasi asal ke lokasi tujuan dengan biaya transportasi yang
paling rendah. Bagi pengirim dan penerima, isu-isu penting yang harus disolusikan adalah
waktu pengambilan dan pengantaran barang, waktu singgah, kehilangan dan kerusakan
barang, penagihan, dan keakuratan informasi.
- Perusahaan penyediaan jasa transportasi (carrier danagent)
ICT diperlukan untuk menyediakan informasi yang akurat dan real-time antara pelanggan
dan pemasok atau antara pengirim dan penerima. Perkembangan ICT transportasi
mencakup aplikasi Transportation Management System (TMS) dan fleet Management
System (FMS) yang berbasis web atau cloud .
- Masyarakat (public).
Pihak terakhir dalam sistem transportasi adalah publik. Publik berkepentingan terhadap
kebutuhan transportasi yang dapat dijangkau dengan mudah, biaya yang murah, aman,
selamat, dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Secara tidak langsung, publik
menciptakan permintaan jasa transportasi dengan cara pembelian produk-produk.
Air Freight
Selain moda transportai seperti yang telah dibahas di atas, pilihan lain transportasi barang
menggunakan jasa pos dan kurir (package carriers).
Perusahaan jasa pos dan kurir seperti Pos Indonesia, JNE, TIKI, FedEx, UPS, dan USPS,
yang mengantarkan paket dengan berat kurang dari 30 kilogram. Perusahaan jasa pos dan
kurir menggunakan transportasi udara, truk, dan kereta api untuk mengangkut paket.
Layanan utama yang mereka tawarkan ke pengirim adalah pengiriman cepat dan dapat
diandalkan. Pengirim menggunakan operator paket untuk pengiriman barang dengan volume
kecil dan waktu yang sensitif. Package carrier juga menyediakan layanan bernilai tambah
lainnya yang memungkinkan pengirim untuk mempercepat aliran persediaan dan melacak
status pesanan. Dengan melacak status pesanan, pengirim dapat secara proaktif
menginformasikan kepada pelanggan tentang status paket mereka.
Dengan peningkatan kebutuhan pengiriman just-in-time (JIT) dan fokus pada pengurangan
persediaan, permintaan untuk perusahaan pos dan kurir telah tumbuh. Perusahaan pos dan
kurir menjadi moda pilihan transportasi yang tepat untuk transaksi model bisnis e-commerce
seperti Amazon.com, Lazada, dan lain-lain, yang mengirimkan paket kecil untuk pelanggan.
Isu-isu kunci dalam industri ini termasuk lokasi dan kapasitas titik transfer serta kemampuan
informasi untuk memudahkan dan aliran jejak lacak paket. Untuk pengiriman akhir ke
pelanggan, pertimbangan penting adalah penjadwalan dan routing truk pengiriman.
1.7 INTERMODA
Transportasi intermoda adalah penggunaan lebih dari satu moda transportasi untuk
memindahkan kiriman ke tujuan. Masalah-masalah utama dalam industri intermoda
melibatkan pertukaran informasi untuk memfasilitasi transfer pengiriman antara moda
transportasi yang berbeda karena transfer ini sering melibatkan penundaan yang cukup, dan
mengorbankan kinerja waktu pengiriman.
Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang
optimal menggunakan cara trial and error atau coba coba. Walaupun merubah alokasi
dengan cara coba- coba, namun ada syarat yang harus diperhatikan yaitu dengan melihat
pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan biaya per unitnya.
Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan diberikan sebuah contoh. Suatu
perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan kapasitas produksi tiap bulan
masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C
dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya
pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai
berikut:
Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan
dengan biaya pengangkutan terendah.
Solusi:
Pada sesi ini hanya akan dibahas mengenai metode transportasi dengan metode MODI,
sedangkan metode stepping stone dan VAM akan dibahas pada sesi tulisan yang lain.
Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang
optimal menggunakan suatu indeks perbaikan yang berdasarkan pada nilai baris dan nilai
kolom. Cara untuk penentuan nilai baris dan nilai kolom menggunakan persamaan:
Pedoman prosedur alokasi tahap pertama mengggunakan prosedur pedoman sudut barat
laut (North West Corner rule). Untuk metode MODI ada syarat yang harus dipenuhi,
yaitu banyaknya kotak terisi harus sama dengan banyaknya baris ditambah banyaknya
Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan
dengan biaya pengangkutan terendah.
Solusi:
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (20) + 40 (5) +60
(20) +10 (10) + 40 (19) = 3260.
4. Ulangi langkah langkah tersebut diatas, mulai langkah 2.2 sampai diperolehnya biaya
terendah, yaitu bila sudah tidak ada lagi indeks yang negatif.
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap keempat sebesar = 60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10
(10) + 50 (10) = 1890
Metode VAM
Teknik pengerjaan pada metode ini berbeda dengan dua metode sebelumnya yaitu metode
transportasi Stepping Stone dan MODI dimana untuk mendapatkan solusi yang optimal
dilakukan berulang-ulang sampai kondisi optimal tersebut terpenuhi. Sedangkan pada
metoda VAM ini, sekali kita menentukan alokasi pada satu cell maka alokasi tersebut tidak
berubah lagi. Untuk mempermudah penjelasan, kita gunakan contoh yang sama seperti
pada metode transportasi sebelumnya.
Suatu perusahaan mempunyai pabrik W, H, O dengan kapasitas produksi tiap bulan masing-
masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton.; dan mempunyai 3 gudang penjualan di A, B, C dengan
kebutuhan tiap bulan masing-masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap
ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut:
Langkah langkah pengerjaan:
Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke dalam
matriks transportasi
5. Karena baris O sudah diisi penuh sesuai dengan kapasitas, maka selanjutnya hilangkan
baris O karena baris O sudah tidak mungkin diisi lagi. Kemudian tentukan kembali perbedaan
biaya untuk kolom dan baris yang belum terisi. Ulangi langkah-langkah ini sampai semua
baris dan kolom sepenuhnya teralokasi.
Baris W mempunyai perbedaan terbesar yaitu 12 dan langkah selanjutnya adalah sebagai
berikut:
https://googleweblight.com/?lite_url=https://digensia.wordpress.com/2013/03/20/metode-transportasi-
aproksimasi-vogel-vam/&ei=mMoujwKq&lc=id-
ID&s=1&m=10&host=www.google.co.id&ts=1491451134&sig=AJsQQ1AksZigWdZodTkM7CGZVeNwP_W-
aw
https://www.google.co.id/amp/s/digensia.wordpress.com/2012/12/28/metode-transportasi-stepping-
stone/amp/
http://logistik-kita.blogspot.co.id/2011/06/transpotasi.html?m=1
http://supplychainindonesia.com/new/transportasi-dalam-rantai-pasok-dan-logistik/