Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN LOGISTIK

Transportasi Logistik (Stepping Stone, Modi, & Vams)

Kelompok IV
Clara Claudya : 43114110485
Elynda Yulia M : 43114110339
Rahmad Fitriyanto : 43114110432
Siti Nur Utami : 43114110301
Susy Susilowati : 43114110361
Syifa Alawiyah : 43114110357

Dosen Pembimbing : Onggo Pramudito, ST, MM

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Jurusan Manajemen
Jakarta 2016

Universitas Mercubuana Jakarta Barat, DKI JAKARTA, Alamat Jalan Meruya Selatan, Kebon
Jeruk Telp: 021-58903455, 5861779
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Manajemen Logistik . Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Logistik di program studi
manajemen Fakultas ekonomi bisnis pada Universitas mercubuana. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada Bapak Onggo selaku dosen pembimbing
mata kuliah serta kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.

Akhirnya kami sebagai penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan - kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 11 April 2017

Tim Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................................I
Kata Pengantar...........................................................................................................................II
Daftar Isi....................................................................................................................................III
BAB I..........................................................................................................................................IV
1.1 TRANSPORTASI .............................................................................................................................4
1.2 PERANAN TRANSPORTASI ...................................................................................................4
1.3 FUNGSI PENTING TRANSPORTASI DALAM LOGISTIC ...........................................................5
1.4 PIHAK PIHAK DALAM TRANSPORTASI ...............................................................................5
1. Pengiriman (Shipper) dan Penerima (receiver) ..........................................................................5
2. Perusahaan penyediaan jasa transportasi (Carrier danagent) ...................................................6
3. Pemerintah (Government) .........................................................................................................6
4. Teknologi informasi dan komunikasi (ICT) ..................................................................................6
5. Masyarakat (Public) ...................................................................................................................6
1.5 MODA TRANSPORTASI .....................................................................................................7-8
1.6 JASA POS DAN KURIR (PACKAGE CARRIERS) ........................................................................8
1.7 INTERMODA ........................................................................................................................8
1.8 MACAM - MACAM METODE TRANSPORTASI ......................................................................9
1. Metode Stepping Stone ..............................................................................................9-11
2. Metode Modi (Modefied Distribution) .....................................................................12-16
3. Metode VAM (Vogel's Approximation Method) .......................................................17-20

BAB I

1.1 TRANSPORTASI

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 3
Kata Transportasi berasal dari kata latin Transportare. Trans berarti seberang atau
sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi Transportasi adalah
mengangkut atau membawa sesuatu kesebelah lain atau dari satu tempat ke tempat lain.

Transportasi berperan penting dalam manajemen rantai pasok. Dalam konteks rantai pasok,
transportasi berperan penting karena sangatlah jarang suatu produk diproduksi dan
dikonsumsi dalam satu lokasi yang sama. Strategi rantai pasok yang diimplementasikan
dengan sukses memerlukan pengelolaan transportasi yang tepat.

Manajer transportasi pada suatu perusahaan bertanggung jawab terhadap pergerakan sediaan
barang dari perusahaan ke pelanggannya. Pengelolaan kegiatan transportasi yang efektif dan
efisien akan memastikan pengiriman barang dari perusahaan ke pelanggan dengan tepat
waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, dan tepat penerima. Selain itu, biaya transportasi
merupakan komponen biaya yang terbesar dalam struktur biaya logistik. Tidak kurang dari
60% dari total biaya logistik perusahaan merupakan biaya transportasi.

Dalam 50 tahun terakhir, di sektor logistik telah tersedia banyak pilihan jenis atau moda
transportasi untuk mendukung aktivitas kunci dalam manajemen rantai pasok perusahaan.
Manajer transportasi memiliki banyak pilihan dalam keputusan manajemen transportasi, baik
dari pilihan jenis moda transportasi, penyedia jasa transportasi, maupun pilihan tingkat
pelayanan yang diberikan.

Pertimbangan pilihan keputusan manajemen transportasi tidak hanya semata didasarkan pada
pertimbangan biaya transportasi yang murah, melainkan juga harus mempertimbangkan dari
aspek kualitas kinerja pelayanan. Ketepatan pengiriman barang akan membantu perusahaan
untuk mengurangi sediaan barang, biaya penyimpanan, dan material handling. Jadi, nilai
proposisi transportasi yang diberikan oleh aktivitas transportasi tidak sesederhana
pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain.

1.2 PERANAN TRANSPORTASI

1. Penting dan startegis.


2. Peningkatan pembangunan.
3. Pemerataan kebutuhan masyarakat
4. Memperlancar roda perekonomian
5. Menunjang, mendorong dan penggerak pertumbuhan daerah.

1.3 FUNGSI PENTING TRANSPORTASI DALAM LOGISTIK

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 4
Transportasi merupakan aktivitas yang paling mudah dilihat sebagai kegiatan utama logistik.
Pelanggan akan dengan mudah melihat pergerakan barang dari suatu lokasi ke lokasi lain
baik menggunakan truck, kereta api, kapal laut, atau pesawat udara.

Dalam konteks manajemen rantai pasok, fungsi penting transportasi memberikan solusi
layanan logistik: pergerakan produk (product movement) dan penyimpanan barang (product
storage).

Fungsi transportasi dalam pergerakan produk, transportasi memainkan peran melakukan


pergerakan barang-barang, baik barang-barang dalam bentuk bahan baku, komponen, barang
dalam proses, maupun barang-barang jadi. Nilai ekonomis transportasi dalam menjalankan
peran ini adalah melakukan pergerakan sediaan barang dari lokasi asal ke lokasi tujuan
tertentu dalam sistem manajemen rantai pasokan perusahaan. Kinerja transportasi akan
menentukan kinerja pengadaan (procurement), produksi (manufacturing), dan customer
relationship management. Tanpa kinerja transportasi yang andal, dapat dipastikan bahwa
hampir semua aktivitas-aktivitas utama rantai pasok tersebut tidak akan berjalan secara
efektif dan efisien.

Selain fungsi transportasi dalam pergerakan produk, aspek lain yang jarang dilihat dari fungsi
transportasi adalah penyimpanan produk. Transportasi berperan dalam penyimpanan produk,
terutama penyimpanan sementara dari lokasi asal pengiriman ke lokasi tujuan. Fungsi
penyimpanan sementara ini lebih ekonomis dilakukan dalam kegiatan transportasi, terutama
untuk pemenuhan sedian barang-barang yang terjawal dengan waktu pengiriman dalam
beberapa hari. Biaya-biaya yang mungkin terjadi seperti biaya muat barang (loading),
pergudangan, dan bongkar barang (unloading) dari penyimpanan sementara produk mungkin
lebih besar bila dibandingkan dengan biaya penggunaan kendaraan yang difungsikan untuk
penyimpanan sementara.

1.4 PIHAK PIHAK DALAM TRANSPORTASI


Manajemen transportasi melibatkan pihak-pihak yang secara langsung menentukan kinerja
transportasi. Setidaknya ada enam pihak dalam manajemen trasportasi (Bowersox, 2013),
yaitu: (1) pengirim (shipper), seringkali disebut sebagai consignor; (2) Penerima (receiver),
dikenal sebagai consignee; (3) Perusahaan penyedia jasa transportasi (carrier danagent); (4)
Pemerintah (government); (5) Teknologi informasi dan komunikasi (ICT); dan Masyarakat
(public).
- Pengirim (shipper) dan Penerima (receiver)

Pengirim dan penerima adalah pihak-pihak yang memerlukan pergerakan produk antara dua
lokasi dalam rantai pasok. Umumnya, pengirim berkepentingan terhadap penyelesaian
transaksi penjualan atau pembelian produk. Keberhasilan transaksi tersebut membutuhkan
pergerakan barang-barang dari lokasi asal ke lokasi tujuan dengan biaya transportasi yang
paling rendah. Bagi pengirim dan penerima, isu-isu penting yang harus disolusikan adalah
waktu pengambilan dan pengantaran barang, waktu singgah, kehilangan dan kerusakan
barang, penagihan, dan keakuratan informasi.
- Perusahaan penyediaan jasa transportasi (carrier danagent)

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 5
Carrier merupakan pihak yang menyelenggarakan transportasi barang. Sebagai perusahaan
penyedia jasa transportasi, carrier akan membebankan tarif angkutan semaksimal mungkin
dan meminimalkan biaya tenaga kerja, fuel, dan biaya operasional kendaraan. Untuk
mencapai tujuan ini, carrier melakukan koordinasi waktu pengambilan dan pengantaran
barang untuk beberapa pengirim dengan cara konsolidasi agar dapat mencapai operasional
yang efisien.
Broker dan freight forwarder merupakan agentransport yang memfasiltiasi carrier dengan
kebutuhan pengirim.
Carrier membuat keputusan investasi yang terkait dengan kebutuhan bisnis dan operasional
transportasi, seperti truck, pesawat udara, kapal, lokomotif, dan lain-lain, dan
menyelenggarakan bisnis transportasi dengan biaya operasional yang efisien untuk
memaksimalkan tingkat pengembalian atas aset yang telah diinvestasikan.
- Pemerintah (government).

Pemerintah berperan dalam transportasi melalui penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan,


seperti pembangunan jalan raya, pelabuhan, bandar udara, jaringan kereta api, kebijakan
regulasi transportasi, dan pelayanan pemerintah untuk menyelenggarakan transportasi
dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan
peningkatan kinerja logistik nasional.
Hampir semua infrastruktur transportasi dimiliki dan dikelola sebagai barang atau layanan
publik. Untuk itu, kebijakan transportasi diarahkan untuk menciptakan lingkungan usaha
yang fair dan kompetitif, mencegah monopoli, keseimbangan lingkungan dan hemat energi.
- Teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

ICT diperlukan untuk menyediakan informasi yang akurat dan real-time antara pelanggan
dan pemasok atau antara pengirim dan penerima. Perkembangan ICT transportasi
mencakup aplikasi Transportation Management System (TMS) dan fleet Management
System (FMS) yang berbasis web atau cloud .
- Masyarakat (public).

Pihak terakhir dalam sistem transportasi adalah publik. Publik berkepentingan terhadap
kebutuhan transportasi yang dapat dijangkau dengan mudah, biaya yang murah, aman,
selamat, dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Secara tidak langsung, publik
menciptakan permintaan jasa transportasi dengan cara pembelian produk-produk.

1.5 MODA TRANSPORTASI

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 6
Berbagai moda transportasi dapat digunakan, mulai dari transportasi darat (in-land
transportation) yang menggunakan transportasi jalan raya (rail road) dan kereta api
(railway), transportasi laut (sea freight), transportasi udara (air freight), dan penggunaan
pipa (pipeline).
Kereta api
Moda kereta api tepat untuk transportasi barang-barang yang memerlukan kapasitas besar,
berat, densitas tinggi, dan jarak jauh. Kelemahan moda kereta api terletak pada kekakuan
dalam pengaturan lokasi asal dan tujuan, waktu muat dan bongkar barang, dan waktu
singgah.
Truck
Bisnis transportasi truk terdiri dari dua segmen utama, yaitu TL (truckload) dan LTL (less-
than-truckload). Untuk jarak jauh, trucking lebih mahal dari kereta api, tapi menawarkan
keuntungan fleksibilitas pengiriman door-to-door dan waktu pengiriman yang lebih pendek.
Selain itu, truckingtidak memerlukan transfer antar pickup dan pengiriman.
Umumnya TL untuk pengangkutan barang-barang dengan total lebih dari 6 ton yang tidak
memerlukan pemberhentian antara dari lokasi asal ke lokasi tujuan. Sementara LTL
umumnya digunakan untuk segmen angkutan barang yang kurang dari 6 ton yang
mengharuskan konsolidasi agar dicapai kapasitas maksimal dari truk yang digunakan. Isu-isu
kunci untuk industri LTL mencakup lokasi pusat konsolidasi, tingkat beban truk, dan
penjadwalan dan penentuan rute pickupdan pengiriman. Tujuannya adalah untuk
meminimalkan biaya operasional melalui konsolidasi tanpa mengorbankan waktu
pengiriman dan keandalan.
Pipeline
Pipeline digunakan terutama untuk pengangkutan minyak mentah, produk minyak olahan,
dan gas alam. Transportasi dengan moda pipeline memerlukan infrastruktur dengan
investasi biaya tetap yang besar. Operasional pipeline umumnya dioptimalkan sekitar 80%
sampai 90% dari kapasitas pipa. Pipeline menjadi cara yang efektif untuk angkutan minyak
mentah ke port atau kilang yang memerlukan arus yang besar dan stabil.
Sea Freight
Perkembangan perdagangan antarnegara dengan menggunakan jalur maritim telah
mendorong pertumbuhan kontainerisasi. Hal ini telah menyebabkan permintaan sea
freight yang lebih besar, lebih cepat, dan kapal yang lebih khusus untuk meningkatkan
ekonomi transportasi kontainer. Penundaan di pelabuhan (dwellingtime), bea cukai,
keamanan, dan pengelolaan kontainer yang digunakan merupakan isu utama dalam
pengiriman global. Selain itu, kemacetan akses ke pelabuhan telah menjadi masalah besar.

Air Freight

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 7
Operator transpotasi udara (air freight) menawarkan layanan transportasi yang sangat cepat,
namun dengan biaya transportasi yang mahal. Penggunaan air freight lebih tepat untuk
barang-barang ukuran relatif kecil dan bernilai tinggi atau pengiriman barang yang
memerlukan waktu cepat dan jarak yang jauh. Isu-isu penting dalam pengelolaan air freight
ini antara lain: lokasi dan jumlah hub, rute pesawat, pengaturan jadwal pemeliharaan
pesawat, penjadwalan kru, dan strategi penetapan harga.

1.6 JASA POS DAN KURIR (PAKAGE CARRIERS)

Selain moda transportai seperti yang telah dibahas di atas, pilihan lain transportasi barang
menggunakan jasa pos dan kurir (package carriers).

Perusahaan jasa pos dan kurir seperti Pos Indonesia, JNE, TIKI, FedEx, UPS, dan USPS,
yang mengantarkan paket dengan berat kurang dari 30 kilogram. Perusahaan jasa pos dan
kurir menggunakan transportasi udara, truk, dan kereta api untuk mengangkut paket.

Layanan utama yang mereka tawarkan ke pengirim adalah pengiriman cepat dan dapat
diandalkan. Pengirim menggunakan operator paket untuk pengiriman barang dengan volume
kecil dan waktu yang sensitif. Package carrier juga menyediakan layanan bernilai tambah
lainnya yang memungkinkan pengirim untuk mempercepat aliran persediaan dan melacak
status pesanan. Dengan melacak status pesanan, pengirim dapat secara proaktif
menginformasikan kepada pelanggan tentang status paket mereka.

Dengan peningkatan kebutuhan pengiriman just-in-time (JIT) dan fokus pada pengurangan
persediaan, permintaan untuk perusahaan pos dan kurir telah tumbuh. Perusahaan pos dan
kurir menjadi moda pilihan transportasi yang tepat untuk transaksi model bisnis e-commerce
seperti Amazon.com, Lazada, dan lain-lain, yang mengirimkan paket kecil untuk pelanggan.

Isu-isu kunci dalam industri ini termasuk lokasi dan kapasitas titik transfer serta kemampuan
informasi untuk memudahkan dan aliran jejak lacak paket. Untuk pengiriman akhir ke
pelanggan, pertimbangan penting adalah penjadwalan dan routing truk pengiriman.

1.7 INTERMODA

Transportasi intermoda adalah penggunaan lebih dari satu moda transportasi untuk
memindahkan kiriman ke tujuan. Masalah-masalah utama dalam industri intermoda
melibatkan pertukaran informasi untuk memfasilitasi transfer pengiriman antara moda
transportasi yang berbeda karena transfer ini sering melibatkan penundaan yang cukup, dan
mengorbankan kinerja waktu pengiriman.

1.8 MACAM-MACAM METODE TRANSPORTASI

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 8
Ada tiga macam metode dalam metode transportasi:
1) Metode Stepping Stone

Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang
optimal menggunakan cara trial and error atau coba coba. Walaupun merubah alokasi
dengan cara coba- coba, namun ada syarat yang harus diperhatikan yaitu dengan melihat
pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan biaya per unitnya.
Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan diberikan sebuah contoh. Suatu
perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan kapasitas produksi tiap bulan
masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C
dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya
pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai
berikut:

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan
dengan biaya pengangkutan terendah.
Solusi:

A. Penyusunan tabel alokasi

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 9
Xij adalah banyaknya alokasi dari sumber (pabrik) i ke tujuan (gudang) j. Nilai Xijinilah
yang akan kita cari.
B. Prosedur alokasi
Pedoman prosedur alokasi tahap pertama adalah pedoman sudut barat laut (North
West Corner Rule) yaitu pengalokasian sejumlah maksimum produk mulai dari sudut kiri atas
(X11) dengan melihat kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang.

Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar =


50 (20) + 40 (5) + 60 (20) + 10 (10) + 40 (19) = 3260.

C. Merubah alokasi secara trial and error


Perubahan bisa dari kotak terdekat atau bisa juga pada kotak yang tidak berdekatan
dengan melihat pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan biaya
per unit. Misalnya akan dicoba perubahan dari kotak WA ke kotak HA artinya 50 ton
kebutuhan gudang A akan dikirim dari pabrik H dan buikan dari pabrik W. Perubahan alokasi
produk dari dua kotak tersebut akan mengakibatkan berubahnya alokasi produk kotak
lainnya yang terkait (kotak HB dan kotak WB). Untuk itu sebelum dilakukan perubahan perlu
dilihat penambahan dan pengurangan biaya transportasi per unitnya sebagai berikut:
Penambahan biaya: dari H ke A = 15 Pengurangan biaya : dari W ke A = 20
dari W ke B = 5 + dari H ke B = 20 +20
40 Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan
biaya maka perubahan dapat dilakukan.

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 10
Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar =
90 (5) + 50 (15) + 10 (20) + 10 (10) + 40 (19) = 2260.

Penambahan biaya: dari W ke C = 8 Pengurangan biaya : dari W ke B = 5


dari O ke B = 10 + dari O ke C = 19+
18 24

Biaya Pengangkutan untuk perbaikan kedua sebesar =


50 (5) + 40 (80) + 50 (15) + 10 (20) + 50 (10) = 2020.

Penambahan biaya: dari W ke B = 5 Pengurangan biaya : dari H ke B = 20


dari H ke C = 10 + dari W ke C = 8 +
15 28

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 11
Biaya Pengangkutan untuk perbaikan ketiga sebesar =
60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890 (biaya pengangkutan terendah)

Sehingga alokasi produksi dengan biaya terendah adalah:


90 unit produksi dari pabrik W dialokasikan ke gudang B sebanyak 60 unit dan ke gudang C
sebanyak 30 unit.
60 unit produksi dari pabrik H dialokasikan ke gudang A sebanyak 50 unit dan ke gudang C
sebanyak 10 unit.
50 nit produksi dari pabrik O dialokasikan ke gudang B sebanyak 50 unit.

2) Metode Modi (Modified Distribution)

Pada sesi ini hanya akan dibahas mengenai metode transportasi dengan metode MODI,
sedangkan metode stepping stone dan VAM akan dibahas pada sesi tulisan yang lain.
Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang
optimal menggunakan suatu indeks perbaikan yang berdasarkan pada nilai baris dan nilai
kolom. Cara untuk penentuan nilai baris dan nilai kolom menggunakan persamaan:

Pedoman prosedur alokasi tahap pertama mengggunakan prosedur pedoman sudut barat
laut (North West Corner rule). Untuk metode MODI ada syarat yang harus dipenuhi,
yaitu banyaknya kotak terisi harus sama dengan banyaknya baris ditambah banyaknya

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 12
kolom dikurang satu. Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan diberikan sebuah
contoh. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O. Dengan kapasitas produksi
tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan mempunyai tiga gudang
penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing- masing 50 ton, 110 ton, dan 40
ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah
sebagai berikut:

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan
dengan biaya pengangkutan terendah.
Solusi:

1. Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (20) + 40 (5) +60
(20) +10 (10) + 40 (19) = 3260.

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 13
2. Menentukan nilai baris dan kolom
Baris pertama selalu diberi nilai nol
Nilai baris W = Rw = 0
Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan berdasarkan persamaan

3. Menghitung indeks perbaikan dan memilih titik tolak perbaikan.


Indeks perbaikan adalah nilai dari kotak yang kosong.

Memilih titik tolak perubahan:


Kotak yang mempunyai indeks perbaikan negatif berarti bila diberi alokasi akan
mengurangi jumlah biaya pengangkutan. Bila nilainya positif berarti pengisian akan
menyebabkan kenaikan biaya pengangkutan
Kotak yang merupakan titik tolak perubahan adalah kotak yang indeksnya bertanda
negatif dan angkanya besar. Dalam contoh ternyata yang memenuhi syarat adalah kotak HA
dengan nilai -20.

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 14
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap kedua sebesar = 90 (5) + 50 (15) + 10 (20)
+10 (10) + 40 (19) = 2260

4. Ulangi langkah langkah tersebut diatas, mulai langkah 2.2 sampai diperolehnya biaya
terendah, yaitu bila sudah tidak ada lagi indeks yang negatif.

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 15
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap ketiga sebesar = 90 (5) + 50 (15) + 10 (10) +20
(10) + 30 (19) = 2070

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap keempat sebesar = 60 (5) + 30 (8) + 50 (15) + 10
(10) + 50 (10) = 1890

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 16
Alokasi tahap keempat merupakan alokasi optimal karena indeks perbaikan pada kotak
kosong sudah tidak ada yang bernilai negatif.

3) MetodeVAM (Vogels Approximation Method)

Metode VAM

Teknik pengerjaan pada metode ini berbeda dengan dua metode sebelumnya yaitu metode
transportasi Stepping Stone dan MODI dimana untuk mendapatkan solusi yang optimal
dilakukan berulang-ulang sampai kondisi optimal tersebut terpenuhi. Sedangkan pada
metoda VAM ini, sekali kita menentukan alokasi pada satu cell maka alokasi tersebut tidak
berubah lagi. Untuk mempermudah penjelasan, kita gunakan contoh yang sama seperti
pada metode transportasi sebelumnya.
Suatu perusahaan mempunyai pabrik W, H, O dengan kapasitas produksi tiap bulan masing-
masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton.; dan mempunyai 3 gudang penjualan di A, B, C dengan
kebutuhan tiap bulan masing-masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap
ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut:
Langkah langkah pengerjaan:
Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke dalam
matriks transportasi

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 17
2. Carilah perbedaan dari 2 biaya terkecil, yaitu biaya terkecil dan terkecil ke dua untuk
setiap baris dan kolom
3. Pilihlah 1 nilai perbedaan- perbedaan yang terbesar diantara semua nilai perbedaaan
pada kolom dan baris. Baris O mempunyai nilai perbedaan terbesar yaitu 9. Bila nilai
perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama, maka pilihlah baris atau kolom yang mempunyai
biaya terendah.
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih, yaitu
pada segi empat yang mempunyai biaya terendah. Isikan sebanyak mungkin yang bisa
dilakukan.

5. Karena baris O sudah diisi penuh sesuai dengan kapasitas, maka selanjutnya hilangkan
baris O karena baris O sudah tidak mungkin diisi lagi. Kemudian tentukan kembali perbedaan
biaya untuk kolom dan baris yang belum terisi. Ulangi langkah-langkah ini sampai semua
baris dan kolom sepenuhnya teralokasi.

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 18
Karena B mempunyai perbedaan terbesar yaitu 15, maka isilah sebanyak mungkin yang bisa
diangkut pada kolom B yang mempunyai biaya terendah.

Baris W mempunyai perbedaan terbesar yaitu 12 dan langkah selanjutnya adalah sebagai
berikut:

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 19
Jadi biaya transportasi yang harus dikeluarkan: 60 (3) +30 (8) + 50 (15) + 10 (10) + 50 (10) =
1890

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 20
DAFTAR PUSTAKA
https://googleweblight.com/?lite_url=https://yunusalfaik.wordpress.com/2015/05/21/hubungan-transportasi-
dengan-logistik/&ei=_VnuJe55&lc=id-
ID&s=1&m=10&host=www.google.co.id&ts=1491450383&sig=AJsQQ1Atjwu1-
ZXlUWrzkvz8G9GVo0eCtQ

https://googleweblight.com/?lite_url=https://digensia.wordpress.com/2013/03/20/metode-transportasi-
aproksimasi-vogel-vam/&ei=mMoujwKq&lc=id-
ID&s=1&m=10&host=www.google.co.id&ts=1491451134&sig=AJsQQ1AksZigWdZodTkM7CGZVeNwP_W-
aw

https://www.google.co.id/amp/s/digensia.wordpress.com/2012/12/28/metode-transportasi-stepping-
stone/amp/

http://logistik-kita.blogspot.co.id/2011/06/transpotasi.html?m=1

http://supplychainindonesia.com/new/transportasi-dalam-rantai-pasok-dan-logistik/

MANAJEMEN LOGISTIK Transportasi Logistik (Stepping


Stone, Modi, & Vams)
2017 21

Anda mungkin juga menyukai