(PERBEKALAN)
B.1.4.4.XX.X
TAHUN 2015
1. PERBEKALAN..............................................................................................................3
1.1. Konsep Inventory Management.............................................................................3
1.1.1. Manfaat Inventory Management SAP..............................................................3
1.1.2. Proses Pergerakan Barang di SAP :...............................................................3
1.1.3. Material Type / Tipe Material...........................................................................4
1.1.4. Valuation..........................................................................................................4
1.1.5. Laporan Persediaan / Stock Overview............................................................5
1.1.6. Quality Management dalam Proses Pengadaan.............................................6
1.1.7. Manfaat QM pada SAP:...................................................................................6
1.1.8. Inspeksi kualitas produksi................................................................................6
1.1.9. Pengelolaan Source Inspection.......................................................................7
1.2. Pengelolaan Penerimaan Barang (Mengacu pada Surat Perintah Kerja/Purchase
Order)...............................................................................................................................8
1.2.1. Beberapa tipe pengelolaan penerimaan barang (GR) yang dapat terjadi di
PLN : 8
1.2.2. Input dari Goods Receipt :...............................................................................8
1.2.3. Hasil GR Material Stok :...................................................................................9
1.2.4. Hasil GR Material Non Stok/Langsung Pakai................................................10
1.2.5. Pembatalan Goods Receipt...........................................................................10
1.2.6. Receiving Inspection......................................................................................10
1.2.7. Proses receiving Inspection meliputi 3 kegiatan:..........................................11
1.3. Pengelolaan Pengembalian Barang ke Vendor...................................................12
1.4. Pengelolaan Pengembalian Barang ke Gudang..................................................12
1.5. Pengelolaan Pengeluaran Barang.......................................................................12
1.5.1. Beberapa tipe pengeluaran barang (Goods Issue) :.....................................12
1.5.2. Hasil dari Goods Issue...................................................................................13
1.5.3. Pembatalan Goods Issue..............................................................................13
1.6. Pengelolaan Pemindahan Barang........................................................................14
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2
1.6.1. Terdapat dua jenis pemindahan barang (Goods Transfer):..........................14
1.6.2. Pembatalan Goods Transfer..........................................................................14
1.7. Pengelolaan Perhitungan Fisik.............................................................................15
1.7.1. Konsep Perhitungan Fisik..............................................................................15
1.7.2. Proses Perhitungan Fisik :.............................................................................15
1.8. Transaksi Inventori di Level 3...............................................................................16
1.8.1. Kondisi Sekarang (As-is)...............................................................................16
1.8.2. Solusi yang Disetujui :....................................................................................16
1.9. Pengalaman Implementasi ERP..........................................................................18
B. Definisi SAP
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3
SAP adalah sebuah package software ERP yang dikembangkan untuk
mendukung sebuah organisasi dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya secara lebih efisien dan effektif
SAP terdiri dari sejumlah modul yang terintegrasi satu sama lain
Update data di sebuah modul akan mempengaruhi data terkait di modul
yang lain.
Dalam proses implementasi, parameter-parameter di dalam sistem SAP
perlu dikonfigurasi untuk mengakomodasi proses bisnis perusahaan
Catatan : Untuk keperluan pelatihan saat ini, pilih server SAP ERP
Training
7) Mengubah Password
Password Anda akan menjaga dari kemungkinan penyalahgunaan
User ID Anda untuk mengubah data-data yang Anda masukkan ke
SAP. Anda harus mengingat dan menjaga password Anda dengan
baik.
B. Navigasi Di SAP
1) Komponen Dasar Layar SAP
Screen Header
o Menu bar.
o Standard toolbar.
o Title bar.
Screen Banner
o Menu bar
o Standard toolbar
Application Toolbar
Application toolbar berisikan tombol-tombol untuk melakukan
kegiatan-kegiatan spesifik dalam satu transaksi.
Title Bar
Title bar berisikan judul layar tempat Anda sedang bekerja.
Menu Bar
o Menu membantu Anda untuk menemukan transaksi spesifik
ketika Anda tidak tahu kode transaksinya.
o Menu menggunakan metode dropdown, yaitu ketika Anda
memilih satu item menu, pilihan-pilihan lain yang
berhubungan akan muncul.
o Kadang-kadang tidak semua menu ada dalam satu garis di
menu bar. Untuk kasus ini, menu akan dipindahkan ke
samping. Prinsip dropdown tetap berlaku.
3) Standard Toolbar
Standard toolbar berisikan tombol-tombol untuk melakukan kegiatan-
kegiatan umum, misalnya Save dan Enter.
Error
Warning
Information
Contoh gambar :
8) Tab
Jika strip tabnya panjang, tidak semua tab muncul di layar.
Panah kiri dan kanan di atas strip tab memungkinkan Anda untuk
pindah ke tab yang lain (yang tidak kelihatan).
9) Input Field
Tanda centang pada input field melambangkan field tersebut
merupakan mandatory field. Contoh pada gambar dibawah ini :
11)Matchcodes
Matchcodes adalah daftar isian yang dapat dipilih untuk mengisi
mandatory fields. Tekan F4 atau click icon untuk mengakses
matchcodes.
Perhatikan gambar berikut :
12)Navigasi Sistem
Ada 3 cara navigasi pada sistem SAP R/3 :
a) Navigasi Sistem - Kode Transaksi, yaitu Perintah dan kode
transaksi diketikkan pada command field.
Anda dapat menggunakan Kode Transaksi secara langsung dari
Layar SAP Easy Access. Tetapi jika Anda sudah berada dalam
satu transaksi dan ingin melakukan transaksi yang lain, Anda
o Click
b) Service Master
- Service Master adalah sumber katalog jasa yang digunakan oleh
seluruh bagian perusahaan.
- Service Master Record berisi informasi mengenai deskripsi
(kerja) jasa.
- Hanya jasa yang digunakan secara reguler dan berulang kali
yang perlu disimpan di dalam Service Master.
- Service Master Record ini akan dipelihara secara terpusat dan
berbagai pertimbangan akan dilakukan untuk memperbaharui
Service Master.
- Catatan: Seluruh katalog jasa akan dikelola oleh kataloger
jasa yang terpusat untuk seluruh PLN, dengan tujuan
menghindari duplikasi
c) Vendor Master
- Vendor Master berisi informasi mengenai vendor yang
menyediakan material dan jasa, yaitu :
Basic Data (Data Umum) Data vendor yang berlaku untuk
seluruh company code dan purchasing organization, seperti :
• Alamat
• No. Telepon
• No. Fax
• Klasifikasi vendor
Purchasing Data (Data Pembelian) Data vendor yang
digunakan pada level purchasing organization, seperti orang
yang dihubungi (contact person) dan syarat-syarat
pengiriman. Contoh lainnya :
• Syarat-syarat pembayaran
• Syarat-syarat pengiriman
• Orang yang dihubungi
• Indikator default, dsb
d) Quality Master
Master Data untuk Perencanaan Kualitas (Quality Planning):
- Karakteristik Inspeksi
Definisi : Sebuah properti fisik dari material yang dapat
dievaluasi selama pemeriksaan kualitas.
Contoh karakteristik inspeksi untuk material box: dimensi,
kelengkapan, visual
- Prosedur Sampling
Definisi : Prosedur untuk menentukan ukuran sample material
yang akan diperiksa
Contoh:
o Sampling 100%: seluruh material diinspeksi
o Fixed 1: hanya 1 unit material yang diinspeksi
- Rencana Inspeksi
Definisi: Sebuah rencana inspeksi menjelaskan proses
inspeksi dari sebuah material di sebuah plant. Rencana
inspeksi mengandung semua karakteristik yang perlu diuji
serta prosedur sampling yang akan digunakan.
Inventory Management
Inventory Management berhubungan dengan pengelolaan stok
material dari segi kuantitas dan nilai, berikut perencanaan,
pemasukan dan pergerakan barang. Inventory Management
merupakan bagian dari proses Supply Chain yang terintegrasi.
Inventory Management (IM) meliputi penerimaan barang (Goods
Receipt), penyimpanan, pemakaian berikut kontrol atas persediaan
material.
Inventory Management terdiri atas proses-proses :
- Mengelola Penerimaan Barang (Goods Receipt)
- Mengelola Penerimaan Jasa (Service Entry & Acceptance)
- Mengelola Pengembalian Barang ke Vendor (Goods Return
to Vendor)
- Mengelola Pengembalian Barang ke Gudang (Goods Return
to Warehouse)
- Mengelola Pengeluaran Barang (Goods Issue)
- Mengelola Pemindahan Barang (Goods Transfer)
- Mengelola Perhitungan Fisik (Stok Opname)
- Mengelola Penutupan Periode MM
Gambaran Proses Bisnis Terintegrasi Manajemen Inventori di
SAP
Jika digambarkan secara khusus, proses bisnis yang terjadi di
area manajemen inventory/persediaan di dalam SAP umumnya
terbagi ke dalam empat area besar: Penerimaan Barang (Goods
Receipt), Pengeluaran Barang (Goods Issue), Pemindahan
Barang (Goods Transfer) dan Physical Count (Stock Opname),
serta relasinya dengan modul Quality Management untuk
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 30
pemeriksaan.
2. PERBEKALAN
2.1.4. Valuation
Untuk stok bernilai (tipe material ZST1 dan ZST2), fungsi material valuation
akan menentukan dan menyimpan nilai suatu material di dalam Material
Master.
Informasi yang terkait dengan valuation suatu material mencakup:
• Price control (e.g. standard atau moving average)
• Jumlah stok,
• Nilai total,
• Harga satuan,
• Tipe valuasi (valuation type) dsb.
1. Proses Pengadaan
Proses ini merupakan pemicu prosedur Inspeksi Kualitas
2. Pembuatan Lot Inspeksi
Meliputi tindak lanjut dan koordinasi untuk pembuatan Lot Inspeksi
Kualitas. Lot Inspeksi akan dibuat berdasarkan tanda terima undangan
Source Inspection dari vendor.
3. Penyimpanan Hasil Inspeksi
Meliputi pelaksanaan inspeksi yang sebenarnya dan penyimpanan hasil
ke dalam sistem
4. Keputusan Penggunaan (Usage Decision)
Merupakan proses akhir untuk setiap lot inspeksi. Pada Keputusan
Penggunaan, pengguna harus mengambil keputusan untuk
menerima/menolak lot inspeksi dan memberi tanda pada Evaluasi
Vendor
Jika karena suatu hal anda harus mengubah posting yang telah
dilakukan, satu-satunya pilihan adalah : anda harus membatalkan
material document tersebut
Transaksi SAP yang digunakan adalah : MIGO – Cancel
material document
Transaksi ini akan menghasilkan material document yang baru
(berikut accounting document, PO history, dsb.) yang
“membatalkan” efek dari dokumen sebelumnya
Perlu dicatat bahwa sistem akan secara otomatis memilih
movement type yang berlawanan (reversal) di dalam dokumen
pembatalan (misal untuk penerimaan dengan movement type
103, maka dokumen pembatalan akan menggunakan movement
type 104)
Apabila barang diketahui rusak / cacat pada saat barang telah lolos inspeksi,
maka proses pengembalian barang kepada vendor dapat dilakukan (dengan
catatan masih terdapat garansi)
Goods Issue di SAP adalah proses untuk menyatakan bahwa ada beberapa
barang di stok gudang yang telah digunakan untuk tujuan tertentu (untuk
digunakan dalam proses produksi atau untuk dibuang karena sudah rusak, dsb)
Berdasarkan tipe cost object dimana biaya dibebankan, kita harus menggunakan
“movement type” seperti:
– 201 untuk GI to cost center
– 221 untuk GI to project
– 261 untuk GI to order
Jika permintaan berasal dari pemesanan (reservation), data detil dari pemesanan
disalin ke GI tersebut
Jika karena suatu hal anda harus mengubah posting yang telah
dilakukan, satu-satunya pilihan adalah : anda harus membatalkan
material document tersebut
Transaksi SAP yang digunakan adalah : MIGO – Cancel material
document
Transaksi ini akan menghasilkan material document yang baru
(berikut accounting document, PO history, dsb.) yang “membatalkan”
efek dari dokumen sebelumnya
Perlu dicatat bahwa sistem akan secara otomatis memilih movement
type yang berlawanan dengan dokumen yang dibatalkan (misal
movement type 261 akan dibatalkan dengan movement type 262)
1. Stock Transfer
Stock transfer berkaitan dengan pemindahan material antara
Storage Location atau Plant.
Stock transfer antar storage location di dalam satu plant tidak
mempengaruhi pembukuan / akuntansi di company code.
2. Transfer Posting
Perubahan kategori/status suatu material, tidak melibatkan pemindahan
fisik barang tersebut
Jika karena suatu hal anda harus mengubah posting yang telah
dilakukan, satu-satunya pilihan adalah : anda harus membatalkan
material document tersebut
Transaksi SAP yang digunakan adalah : MIGO– Cancel material
document
Transaksi ini akan menghasilkan material document yang baru (berikut
accounting document, dsb) yang “membatalkan” efek dari dokumen
sebelumnya
Perlu diperhatikan bahwa sebelum anda melakukan pembatalan, anda
perlu memastikan bahwa jumlah stok yang cukup tersedia di lokasi
Perhitungan fisik atau biasa disebut Stok Opname terjadi pada level
Storage Location. Physical Inventory Document (dokumen inventori
fisik) yang terpisah dibuat untuk setiap Storage Location / gudang
Jika suatu material tidak pernah ada pada sebuah gudang, ini artinya
tidak akan pernah ada pergerakan/pemindahan untuk material tersebut
pada gudang yang bersangkutan. Akibatnya material tersebut tidak
akan pernah memiliki stok pada gudang tersebut. Artinya ‘material tidak
ada pada level manajemen stok (Stok Management Level) di Storage
Location’. Pada keadaan yang demikian, perhitungan fisik untuk
material ini tidak dapat dilakukan pada storage location yang
bersangkutan
Lain halnya dengan material yang pernah mengalami pergerakan atau
material yang jumlah stok-nya sedang kosong. Perhitungan fisik harus
dilakukan untuk kasus yang demikian, dimana data storage location
tidak dihapus ketika jumlah stok sedang kosong.
Catatan:
1) Berdasarkan data dari wilayah NAD, Sumut, Sumbar, Riau, S2JB, Babel, P3BS, Lampung, Sulselrabar,
Suluttenggo, KIT SBU, dan KIT SBS.
Catatan:
1) Berdasarkan data dari wilayah NAD, Sumut, Sumbar, Riau, S2JB, Babel, P3BS, Lampung, Sulselrabar,
Suluttenggo, KIT SBU, dan KIT SBS.
• Untuk goods transfer dengan Stock Transport Order (STO), Goods Receipt
pada lokasi penerima hanya dapat dilakukan setelah Goods Issue pada lokasi
pengirim dilakukan.
• Pada saat melakukan approval hasil inspeksi atau proses Usage Decision
(QA11) jangan lupa untuk mengecek tanggal posting dengan meng-klik icon
yang bergambar “topi”.
• Pada saat pembuatan reservasi atau pelaksanaan goods issue material untuk
investasi, harus menuliskan nomor SPK di 'unloading point' dan tujuan
pemakaian/lokasi di 'Text' untuk setiap item dalam reservasi/material
document. Hal ini penting untuk membantu kelancaran proses settlement ke
Aset.
• Penyetujuan PO: Proses penerimaan material (GR) dan penyelesaian
pekerjaan (Service Entry dan Acceptance) tidak akan dapat dilakukan jika PO
belum di-release.
• Quality Info Record menentukan jenis pemeriksaan (source
inspection/receiving inspection) yang akan dikenakan pada material tertentu
dalam pengadaan tertentu. Sebagai contoh: Pada pengadaan A, Material 1
dikenai source inspection. Pada pengadaan B, Material 1 tidak dikenai source
inspection. Quality Info Record harus dibuat sebelum pembuatan dokumen
pengadaan.
• Pembatalan transaksi Penerimaan Barang (Goods Receipt) yang sudah
melalui Pemeriksaan Barang akan melalui prosedur yang panjang. Karena itu,
kesalahan pada transaksi penerimaan barang dan pemeriksaan barang
sebaiknya diminimalisasi.
• Pada saat melakukan penerimaan energi primer, jangan lupa untuk
memasukkan nomor Delivery (DO) Number/ Landing Order (LO) Number/ Bill
of Landing (BL) Number ke dalam delivery note
• Berita Acara Pemeriksaan Barang (TUG 4) untuk pembelian material stok dari
vendor hanya dapat dibuat apabila pada PO tersebut field storage location
diisi.
• Dalam proses pencetakan ulang Berita Acara Pemeriksaan Barang (TUG 4),
pengguna wajib mengisi field Nomor Dokumen, Kode Plant, dan PO Number.
• Apabila Berita Acara Pemeriksaan Barang (TUG 4) yang ingin dicetak ulang
tidak mempunyai nomor PO , maka pada layar pemilihan pembuatan TUG 4
ini, field nomor PO tetap wajib diisi. Field dapat diisikan dengan simbol asterik
(*)
• PO untuk pembelian material stock dari vendor hanya boleh dilakukan
transaksi goods receipt dengan menggunakan movement type 103