STRATEGIK
INTERNAL ANALYSIS
PT. TEMPURAN EMAS LINE
Disusun Oleh :
Desy Ratnaningsih
4413 100 006
Ryan Rachman
4413 100 034
Salsabil Dela Kautsar
4413 100 048
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Strategik dengan pembahasan inti mengenai Internal Analysis
suatu perusahaan Pelayaran di Indonesia.
Makalah ini dibuat, selain untuk melengkapi tugas, juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Internal Factor Evaluation suatu perusahaan
Pelayaran di Indonesia salah satunya yaitu PT. TEMAS Line, kepada mahasiswa Jurusan
Transportasi Laut ITS.
Terima kasih kepada Bapak Achmad Mustakim ST., MBA. selaku dosen mata kuliah
Manajemen Strategik yang telah membimbing dalam mengerjakan makalah ini. Terima kasih
kami ucapkan pula kepada orang tua kami atas dorongan semangat dan teman-teman kami
mahasiswa Transportasi Laut yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna untuk pengetahuan dan kemajuan ilmu kita semua.
Tentunya kami juga akan senang hati menerima kritik dan saran demi memperbaiki kesalahan
kedepannya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
Page 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 0
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 3
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... 4
BAB I TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 5
1.1
1.2
1.3
2.2
2.2.1
2.2.2
Page 2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik Keuangan Perusahaan TEMAS Line .......................................................... 13
Page 3
DAFTAR TABEL
Page 4
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1
Latar Belakang
Industri pelayaran nasional selama tahun 2015 berada dalam kondisi yang
kurang menguntungkan. Pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat menjadi
salah satu penyebabnya sebagai dampak dari melemahnya perekonomian global.
Depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS juga berkontribusi terhadap
memburuknya kondisi industri pelayaran nasional. Akibatnya, sekitar 15%-20% dari
seluruh kapal berbendera Indonesia tidak dapat beroperasi akibat tidak ada muatan.
Hal ini juga dikarenakan hasil dari sektor tambang (minyak, gas dan batubara)
menurun drastis. Di tengah situasi perekonomian Indonesia yang kurang
menguntungkan tersebut, ditambah dengan kondisi persaingan usaha yang semakin
ketat, Perseroan masih menunjukkan kinerja dengan pertumbuhan positif. Hal ini
dapat dilihat dari penjualan TEMAS Line yang tercatat meningkat seiring dengan
peningkatan efisiensi biaya. Diharapkan, hasil-hasil tersebut dapat semakin
mendorong TEMAS Line mencapai visinya untuk menjadi perusahaan pelayaran
nomor satu di Indonesia pada tahun 2017.
Dengan optimisme bahwa ekonomi akan semakin berkembang, serta turut
berdampak pada tumbuhnya kesejahteraan masyarakat akan semakin memunculkan
harapan bisnis usaha TEMAS Line akan kian kokoh.
1.2
ada
dalam
internal
perusahaan
itu
sendiri.
Internal
Factor
Page 5
1.3
Page 6
Page 7
BAB II
PT. PELAYARAN TEMPURAN EMAS
2.1
Faktor Internal
A. Research & Development
Dinamika industri pelayaran nasional yang terus berkembang menuntut
Perseroan untuk meningkatkan layanannya agar lebih terpadu ke arah manajemen
perkapalan, keagenan, dan bongkar muat. Strategi ini diwujudkan melalui dukungan
empat Entitas Anak Perseroan, yaitu: PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Trisari
Andal yang bergerak di bidang jasa bongkar muat, depo dan jasa terkait; PT Pelayaran
Tirtamas Express yang bergerak di bidang pelayaran; Anemi Maritime Co. Ltd.
(Anemi) yang bergerak dalam bidang manajemen petikemas; serta PT Escorindo
Stevedoring yang bergerak di bidang jasa bongkar muat. Selain peningkatan layanan,
Perseroan juga terus memperluas jaringannya hingga ke seluruh nusantara. Sampai
akhir tahun 2015, Perseroan telah memiliki 11 (sebelas) kantor cabang di Jakarta,
Ambon, Banjarmasin, Belawan, Bitung, Jayapura, Makassar, Pekanbaru, Pontianak,
Surabaya dan Sorong, dan menunjuk 9 (sembilan) agen di Batam, Kupang, Biak,
Palembang, Samarinda, Manokwari, Balikpapan, Dumai dan Palu. Persebaran
Jaringan kantor cabang dan agen ini serta jaringan di seluruh Indonesia yang hampir
merata juga dapat menjadi kekuatan Temas Line di bidang Transportasi laut ini.
Tabel 1. Rute Pelayaran Temas Line
Page 8
B. Management
Fungsi dari manajemen adalah terdiri dari lima aktivitas dasar, yaitu planning,
organizing, motivating, staffing, controlling. TEMAS Line menjadi pionir dalam
mendukung dan terus berkomitmen untuk sejalan dengan program Pemerintah untuk
mewujudkan negara poros maritim dengan membangun tol laut yang bertujuan untuk
mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia.
Dalam upaya menuju pencapaian visi kesuksesan di tahun 2017, Perseroan
terus melanjutkan program pengembangan dan peningkatan kinerjanya, terutama
dalam memberikan layanan operasional yang memuaskan kepada semua pelanggan.
Bagi Perseroan, faktor utama yang perlu menjadi prioritas pengembangan adalah
peningkatan produktivitas serta efektivitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Manajemen Strategik PT. Temas Line
Page 9
Dari data tabel diatas setengah lebih dari total karyawan di Temas Lines
merupakan lulusan tingkat SMU sederajat. Ini bisa menjadi kelemahan bagi
perusahaan karna kurangnya SDM dengan fokusan sebidang deng perusahaan.
C. Production / Operations
Tabel 3. Armada Kapal Temas Line
Page 10
E. Marketing
Tabel 4. Tabel ranking Perusahaan Pelayaran Dunia
Page 11
Dari data diatas didapat urutan Temas Line masih Jaauh dibawa Samudera
Indonesia ataupun PT. SPIL, ini menunjukan masih banyak kekuarangan internal
yang masih menyebabkan jelekya reputasi Temas Line dimata dunia. Faktor tersebut
dapat menjadi kelemahan bagi Perusahaan.
Tetapi disegi Pengembangan tata kelola, TEMAS Line juga dilakukan
Penerapan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) telah menjadi budaya
kerja bagi Perseroan. Dalam menjalankan bisnis pelayaran yang menjadi fokus bisnis
Perseroan, Temas Line telah menerapkan nilai-nilai GCG melalui sistem pengelolaan
usaha yang transparan, bertanggung jawab, profesional, serta menjunjung keadilan
dan kesetaraan hak bagi seluruh Pemegang Saham maupun pemangku kepentingan.
Sedangkan faktor Ini juga dapat menjadi kekuatan bagi Perusahaan.
F. Finance / Accounting
Secara umum, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2015 masih belum
membaik seiring dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, yang
mencapai level Rp13.795 per US Dollar sampai akhir Desember 2015, atau melemah
10,89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang ditutup di level Rp12.440 per
US Dollar. Ekonomi Indonesia tumbuh melambat pada level 4,8%, dengan tingkat
inflasi keseluruhan berada di batas bawah level 3%. Hal tersebut sedikit banyak juga
ikut memengaruhi kondisi industri pelayaran nasional sepanjang tahun 2015.
Meskipun program Pemerintah menitikberatkan pada sektor maritim, hal itu belum
cukup membantu dalam mendorong industri pelayaran secara umum sepanjang tahun.
Namun demikian, TEMAS Line yang membukukan pertumbuhan positif dengan
mencatatkan penjualan dan efisiensi biaya.
Dari segi pencapaian keuangan, TEMAS Line memperoleh pendapatan
sebesar Rp1.621 miliar atau naik 6,52% dibandingkan jumlah pendapatan pada 2014
sebesar Rp1.522 miliar. Laba bersih juga meningkat sebesar 55,76%, dari Rp203,6
miliar di tahun 2014 menjadi Rp317,2 miliar di tahun 2015. Jumlah aset yang
diperoleh sebesar Rp1.627 miliar di tahun 2014, kini menjadi Rp1.782 miliar atau
meningkat sebesar 9,53%. Kinerja saham Perseroan selama 2015 juga menunjukkan
pergerakan yang cukup memuaskan, dengan harga pembukaan di awal tahun sebesar
Rp2.220 dan sempat mencapai harga tertinggi di Rp2.285 meski akhirnya ditutup
pada harga Rp1.950 pada penutupan pasar tahun 2015.
Page 12
Page 13
2.2
Adapun hasil dari Analisis SW dari PT. Temas Line adalah sebegai berikut :
Strength
1. Armada Kapal yang cenderung baru
2. Budaya pengembangan dan pelatihan kompetensi karyawan secara berkala
3. Pencapaian Keuangan tiap tahun meningkat
4. Penerapan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
Manajemen Strategik PT. Temas Line
Page 14
Weakness
1. SDM Karyawan yang masih banyak belum sesuai dengan fokus bidang di
Temas Line
2. Reputasi Perusahaan
3. Sistem pembayaran dan administrasi kurang terstruktur
4. Jumlah armada kapal dan fasilitas alat berat yang masih sedikit
2.2.2 Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi
aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya
dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran.
Bobot setiap faktor dari strength dan weakness akan di beri nilai 1, sedangkan
untuk faktor faktor kriterianya sebagai berikut:
Rating faktor Strength akan diberi kriteria:
Rating 3 : Kuat
Rating 3 : Lemah
Page 15
Hasil pembobotan dan pemberian nilai rating setiap unsur matriks dari
Analisis SW dari PT. Temas Line sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 6. T abel Strength
No
1
2
3
4
5
6
7
Strength
Armada Kapal yang cenderung baru
Budaya pengembangan dan pelatihan kompetensi karyawan secara berkala
Pencapaian Keuangan tiap tahun meningkat
Penerapan kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
Didukung oleh 11 jaringan kantor cabang dan 9 agen yang tersebar di Indonesia
Pengembangan sistem informasi terpadu yang telah berjalan
Jaringan bisnis di Indonesia sudah hampir merata
Weakness
Nilai Bobot Skor
SDM Karyawan yang masih banyak belum sesuai dengan fokus bidang di Temas Line
4
0,049 0,197
Reputasi Perusahaan
3
0,028 0,085
Sistem pembayaran dan administrasi kurang terstruktur
2
0,025 0,05
Jumlah armada kapal dan fasilitas alat berat yang masih sedikit
3
0,016 0,049
12
0,12 0,381
0,76
Page 16
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis internal yang dilakukan terhadap perusahaan PT. Pelayaran
Tempuran Emas adalah dengan menggunakan metode Internal Factor Evaluation (IFE) hasil
dari pembobotan kekuatan (strenght) yang bernilai 0,88 dan kelemahan (weakness) bernilai
0,12.
Page 17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.alphaliner.com/top100/
http://www.temasline.com/temas-vessel.html
http://manajemenstrategibisnis.blogspot.co.id/
Page 18
LAMPIRAN
Perhitungan AHP IFE
Armada Kapal
Budaya pengembangan
Pencapaian
yang cenderung dan pelatihan kompetensi Keuangan tiap
baru
karyawan secara berkala tahun meningkat
1,00
0,20
0,17
0,20
0,25
0,33
0,33
0,33
0,17
0,25
0,20
3,43
Pencapaian
Penerapan kebijakan Tata
Keuangan tiap
Kelola Perusahaan yang
tahun meningkat
Baik (GCG)
6,00
4,00
1,00
0,25
0,20
0,33
0,20
0,33
0,20
0,50
0,17
13,18
Jaringan bisnis di
Indonesia sudah hampir
merata
3,00
3,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,25
0,25
0,33
0,25
22,08
5,00
1,00
0,25
0,50
0,20
0,50
0,33
0,25
0,25
0,33
0,17
8,78
6,00
4,00
1,00
0,25
0,20
0,33
0,20
0,33
0,20
0,50
0,17
13,18
Pengembangan sistem
informasi terpadu yang
telah berjalan
Jaringan bisnis di
Indonesia sudah hampir
merata
4,00
5,00
5,00
3,00
1,00
0,33
0,33
0,25
0,17
0,50
0,25
19,83
3,00
2,00
3,00
2,00
3,00
1,00
0,50
0,17
0,14
0,25
0,33
15,39
3,00
3,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,25
0,25
0,33
0,25
22,08
5,00
2,00
4,00
1,00
0,33
0,50
0,25
0,20
0,25
0,33
0,25
14,12
6,00
4,00
5,00
4,00
6,00
7,00
4,00
6,00
1,00
0,33
0,20
43,53
4,00
3,00
2,00
3,00
2,00
4,00
3,00
2,00
3,00
1,00
0,25
27,25
5,00
6,00
6,00
4,00
6,00
3,00
4,00
9,00
5,00
4,00
4,00
56,00
Page 19
Normalisasi
Matriks 3
0,2168710
0,2011134
0,1491094
0,1047856
0,0767833
0,0709477
0,0613343
0,0493041
0,0282300
0,0252497
0,0162714
Matriks 4
0,2167206
0,2010973
0,1491216
0,1048278
0,0768309
0,0710150
0,0613836
0,0493072
0,0282091
0,0252248
0,0162620
Selisih
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
Page 20