Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN

JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER

Bidang Keahlian : NAUTIKA


Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Waktu : 90 Menit
Dosen : Muhammad Fakih Assalaf, S.Pd.I., M.Si
Nama : ALVIAN PRAJATAMA NUGRAHA
NRP : 363200538
Kelas : Nautika 1E

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!

1. Agama sebagai unsur mutlak dalam pembangunan watak manusia. Jelaskan

pendapat anda.

Jawab: Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha

kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia

yang menghubungkan manusia dengan kehidupan dan ini mempengaruhi seseorang

bagaimana cara berfikir dan bersikap dalam pembentukan watak seorang manusia.

2. Jelaskan fakta-fakta bahwa agama itu tidak sama.

Jawab: agama selain islam ada yg termasuk agama samawi ada juga yg termasuk

agama ardhi , adapun yg termasuk agama samawi seperti kristen , ajarannya hampir

sama dengan islam yaitu mengtauhidkan Allah , hanya saja agama tersebut bukan

untuk seluruh alam akan tetapi hanyalah untuk bani israil saja , sedangkan agama

ardhi , agama yg bukan dari allah ,

3. Ada 3 cara untuk mengenal Allah SWT, dengan akal, hati, Al-Qur’an dan hadits,

jelaskan.

Jawab: Cara mengenal Allah dalam Islam pertama dengan beriman kepada-Nya.
Sebagai umat Muslim, kita harus meyakini bahwa Allah Pencipta seluruh makhluk
yang benar-benar ada. Selain melihat segala bentuk ciptaan-Nya yang berbeda-
beda bentuk, warna, jenis dan sebagainya maka akal akan menyimpulkan bahwa
keberadaan benda-benda tersebut tentu ada yang menciptakannya dan tidak
mungkin ada dengan sendirinya. Selain itu, pancaindra kita juga mengakui adanya
Allah SWT, karena kita melihat ada orang yang berdoa, menyeru Allah, dan
meminta sesuatu pada-Nya untuk dikabulkan. Adapun tentang pengakuan fitrah
telah disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an. “Dan ingatlah ketika Rabbmu
menurunkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Rabbmu?’
Mereka menjawab: ‘(Betul Engkau Rabb kami) kami mempersaksikannya (Kami
lakukan yang demikian itu) agar kalian pada hari kiamat tidak mengatakan:
‘Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan-Mu) atau agar kamu tidak mengatakan: ‘Sesungguhnya orang-orang tua
kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu sedangkan kami ini adalah anak-
anak keturunan yang datang setelah mereka’.” (Al-A’raf: 172-173)
Cara mengenal Allah dalam Islam selanjutnya dengan meyakini keesaan
Rububiyah Allah. Sebagai umat Muslim, kita wajib meyakini keesaan Rububiyah
Allah berupa bahwa hanya Allah yang mencipta, memiliki, menguasai, dan
mengatur seluruh makhluk. Jelasnya, bahwa hanya Allah yang menghidupkan,
mematikan, memberi rizqi, mendatangkan kebaikan, hingga mendatangkan
bencana. Allah yang mengawasi, mengatur, penguasa, pemilik hukum, dan lain
sebagainya yang menunjukkan kekuasaan tunggal bagi Allah SWT. Dengan begitu,
seorang umat Muslim harus meyakini bahwa tidak ada seorang pun yang
menandingi Allah SWT dalam hal ini. Allah berfirman: “Segala puji bagi Allah, Rabb
(Pemilik, Penguasa) semesta alam" (al-Fâtihah/1:2).
“’Katakanlah!’ Dialah Allah yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan-Nya.” (Al-Ikhlash: 1-4)
Maka ketika seseorang meyakini bahwa selain Allah ada yang memiliki
kemampuan untuk melakukan seperti di atas, berarti orang tersebut telah
mendzalimi Allah dan menyekutukan-Nya dengan selain-Nya.
Cara mengenal Allah dalam Islam selanjutnya adalah dengan meyakini bahwa
yang berhak diibadahi hanya Allah SWT. Tidak boleh memberikan ibadah kepada
selain Allah, walaupun kepada makhluk yang dekat kepada-Nya, seperti malaikat
atau Rasul. Apalagi kepada makhluk yang derajatnya di bawah mereka, seperti
manusia, jin, binatang, pohon, batu, senjata, planet, binatang, ataupun lainnya.
Memperuntukkan satu jenis ibadah kepada selain Allah termasuk perbuatan dzalim
yang besar di sisi-Nya yang sering diistilahkan dengan syirik kepada Allah. Allah
berfirman di dalam Al-Qur’an: “Hanya kepada-Mu ya Allah kami menyembah dan
hanya kepada-Mu ya Allah kami meminta.” (Al-Fatihah: 5)

4. Apa yang anda ketahui tentang hakekat keimanan, jelaskan.

Jawab: Hakikat iman kepada Allah SWT adalah suatu hakikat besar yang mencakupi

seluruh bidang kehidupan manusia. Apabila iman bersemi di dalam hati seseorang,

maka iman itu akan terbentuk dalam amal perbuatan, kegiatan dan perjuangan yang

mengharapkan Allah SWT atau redha Allah SWT. Dia taat kerana Allah SWT. Dia

tunduk dan patuh kepada titah perintah Allah SWT Sebutkan fakta sejarah yang

menunjukkan bahwa iman merupakan nikmat dari Allah SWT, bukan karena

kemampuan manusia.
5. Sebutkan fakta sejarah yang menunjukkan bahwa iman merupakan nikmat dari Allah

SWT, bukan karena kemampuan manusia.

Jawab: Nikmat paling besar yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya adalah
diberi taufiq untuk beriman kepadanya dan kepada Rasul-Nya serta berkomitmen
terhadap agama dan syariatnya. Jika Allah Jalla Jalaaluhu adalah Tuhan bagi
seluruh makhluk, Dia yang menciptakan mereka dan mengatur segala urusan
mereka, Dia pula Maha Pemurah dan Pemaaf serta tidak segera menurunkan
azabnya kepada hamba-Nya atas kezaliman dan apa yang diperbuat tangan
mereka, sesungguhnya itu merupakan nikmat bagi siapa yang mengenalnya, dan
beriman kepadanya dan mengikuti hidayahnya. Adapun bagi yang kufur
terhadapnya dan terpedaya oleh permaafan-Nya dan penutupannya agar tidak
terbongkar aibnya sehingga dia berani berbuat maksiat, sesungguhnya itu
merupakan musibah dan bahaya dan akan semakin menambah azabnya. Bahkan
termasuk nikmat dunia seperti rizki dan kesehatan, harta dan anak serta yang
semacamnya. Itu semua menjadi nikmat yang hakiki bagi siapa yang bersyukur
terhadapnya dan mengetahui kedudukannya, bukan bagi siapa yang kufur
terhadapnya dan bermaksiat kepada Allah dengan nikmat-nikmat tersebut.

6. Jelaskan perbedaan antara Al-Qur’an dengan Al-Hadits.

Jawab: Hadits :

 Diadakan penelitian oleh sahabat.

 Asli dari Nabi Muhammad SAW.

 Ada yang palsu, tidak dari Nabi.

 Ada perbedaan lafal kalimat.

 Ada perawinya dan berbeda.

 Membacanya tidak berpahala

Sedangkan Al-quran :

 Diakui umat, tidak ada penelitian.

 Asli firman Allah SWT.

 Murni dari Allah SWT / tidak ada yang palsu.

 Semua redaksi sama / tidak berbeda.

 Membacanya digolongkan ibadah.

 Terjaga dari kerusakan tangan manusia, sampai hari kiamat

7. Jelaskan landasan etika sosial Rasulullah SAW!


Jawab: Landasan etika sosial Rasulullah SAW :

 Tawassuth (moderat) universal, tidak ada intimidasi apalagi kekerasan.

 Tawazun (keseimbangan) harmonis, tidak merugikan pihak lain.

 I’tidal (jalan tengah) bukan penakut tetapi cinta damai.

 Tasamuh (toleransi) menghargai perbedaan.

8. Salah satu hakikat manusia adalah merupakan Individu yang sangat dipengaruhi oleh

lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai

dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial. Jelaskan

menurut pendapat anda !

Jawab: Karena Manusia pada hakikatnya tidak dapat hidup sendiri, manusia pasti
membutuhkan orang lain karena manusia adalah makhluk sosial. Banyak kegiatan
yang dapat dilakukan masyarakat untuk mempererat persaudaraan dan membawa
pengaruh antar warga di lingkungan sekitar, lingkungan sekolah. Contohnya adalah
Gotong royong, Remaja Masjid, Pengajian, Karang Taruna, Presentasi,
Berorganisasi, Piket Bersama, dan Perlombaan.

“ Selamat Mengerjakan Semoga Berhasil”

Anda mungkin juga menyukai