PENGANTAR
I. DASAR HUKUM
1. UNCLOS 1982
2. KUHD / KUH Perdata
3. UU.17/2008 Tentang Pelayaran
4. PP.51/2002 Tentang Perkapalan
5. Stbl 1933 No.48 Peraturan Pendaftaran Kapal
6. Stbl 1934 No.78 Penetapan Surat Laut dan Pas-pas Kapal
7. Stbl 1935 No. 492 Ordonansi Surat Laut dan Pas-pas kapal
8. Stbl 1935 No. 564 Peraturan Surat Laut dan Pas-pas kapal
9. Keppres No.5/1989 tentang Ratifikasi TMS 1969
10. Kepmenhub No.KM.46/1996 tentang Sertifikasi Kelaikan dan
Pengawakan Kapal Penangkap Ikan
11. Permenhub No.KM.6/2005 tentang Pengukuran Kapal
12. Permenhub No. KM.26/2006 tentang Penyederhanaan Sistem dan
Prosedur Pengadaan Kapal dan Penggunaan/Penggantian Bendera
Kapal.
II. KELAIKLAUTAN KAPAL
Pelayaran di laut penuh resiko dan menyangkut hubungan
internasional.
Untuk mewujudkan ketertiban lalu lintas pelayaran internasional,
setiap kapal yang berlayar di laut harus :
1. Memiliki identitas yang jelas Status hukum
2. Memenuhi syarat untuk dilayarkan
Keselamatan
3. Dijalankan oleh orang yang memiliki Pengawakan
kemampuan untuk melayarkan kapal
SERTIFIKAT
• Keselamatan kapal
KAPAL MEMENUHI penumpang
KESELAMATAN PERSYARATAN NAUTIS, • Keselamatan kapal KAPAL LAIK LAUT
TEKNIS DAN RADIO barang UNTUK
KAPAL SERTA PENCEGAHAN
PENCEMARAN DARI • Kelaikan dan DIOPERASIKAN BAGI
KAPAL DAN KEAMANAN Pengawakan Kapal PELAYARAN
KAPAL Penangkap Ikan. NASIONAL/
• SOLAS sesuai ukuran INTERNASIONAL
untuk pelayaran
Internasional
KAPAL INDONESIA
Bendera Indonesia
GROSSE AKTE Berlaku Hukum Indonesia
GT. ≥ 7 Dibedakan satu dengan yang lain
PENDAFTARAN
KAPAL berdasarkan :
Nama Pemilik Pemilik - Nama Kapal
Identitas Pemilik - Tanda Panggilan
Alamat Pemilik - Ukuran dan Tonase Kapal
- Pemilik
- Identitas Kapal
- Pemilik
- Kebangsaan Kapal
KESELAMATAN KAPAL
- Pengadaan, pembangunan dan pengerjaan kapal termasuk
Perlengkapannya serta pengoperasian kapal harus memenuhi
persyaratan keselamatan kapal, yang meliputi :
1. Konstruksi
2. Bangunan
3. Permesinan dan Perlistrikan
4. Stabilitas
5. Material
6. Tata susunan serta perlengkapan termasuk perlengkapan alat penolong
dan radio; dan
7. Elektronika kapal
- Berdasarkan hasil pemeriksaan Marine Inspector, kapal yang
memenuhi persyaratan keselamatan diberikan sertifikat keselamatan
sesuai ukuran, penggunaan dan daerah pelayarannya yang berupa :
1. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang
2. Sertifikat Keselamatan Kapal Barang
3. Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan
4. Sertifikat SOLAS sesuai ukuran, dan melakukan Pelayaran Internasional.
PENGAWAKAN KAPAL
ADPEL/KANPEL
PENDAFTARAN KAPAL (Yang ditunjuk) GROSSE AKTA
• UU NO.17/2008 • SURAT UKUR PEND/BN
• PP NO.51/2002 • BUKTI PEMILIKAN
• KUHD Ps. 314 • IDENTITAS PEMILIK
• Stbl. 1933 NO. 48 • BBN 1)
• PERMENHUB NO.KM.26/2006 • DELETION CERT.2)
STKK
ADPEL/KANPEL • SURAT LAUT 3)
KEBANGSAAN KAPAL (GT≥175)
• UU NO17/2008 (Yang berwenang)
• SURAT UKUR • PAS TAHUNAN
• PP NO.51/2002 (GT.7 S/D 174)
• GROSSE AKTA 4)
• KUHD Ps. 311 • PAS KECIL 5)
• RELAAS (GT<7)
• PEN.SL&PK.STBL 1935 NO.78 KETERANGAN
• ORD.SI&PK.STBL.1935 NO.492 1) Sesuai Kep. Menkeu.
2) Eks. Kapal berbendera asing
• PER.SL&PK.STBL.1935 NO.564 3) Diterbitkan oleh DITKAPEL
4) Untuk Pas Kecil cukup bukti milik
• KEPMENHUB NO. KM.46/1996 5) Sesuai SE Menhub No.SE. 7 tgl 24-08-2000,
dilimpahkan ke PEMDA
• PERMENHUB NO.KM.26/2006
PENDAFTARAN KAPAL
I. RUANG LINGKUP
1. Pendaftaran hak milik atas kapal
2. Pembebanan hipotek atas kapal
3. Pencatatan hak kebendaan lainnya atas kapal
II. TUJUAN
1. Mewujudkan hubungan yang sungguh-sungguh (genuine link)
antara kapal dengan negara bendera agar dapat memperoleh Surat
Tanda Kebangsaan Kapal
2. Memberikan identitas yang jelas (fisik dan pemilik) kepada kapal
3. Mencatat dan mengikuti terus menerus beban-beban, hak-hak
tanggungan dan sebagainya yang melekat pada kapal.
4. Mencatat dan mengikuti terus menerus setiap perubahan yang
terjadi atas kapal (nama, mesin atau badan kapal).
5. Agar dapat dijadikan jaminan utang (hipotek kapal).
III. AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN
1. Hanya kapal yang telah didaftarkan saja yang dapat memperoleh
hak untuk mengibarkan bendera kebangsaan (Maritime Flage) dari
negara pendaftar sebagai bendera kebangsaan kapal.
2. Kapal yang telah didaftarkan dapat diberi surat tanda kebangsaan
kapal sebagai legalitas untuk mengibarkan bendera kebangsaan
kapal.
3. Kapal berhak mendapatkan perlindungan hukum dari negara
tempat kapal didaftar (Flag State).
4. Negara bendera wajib melaksanakan yurisdiksi dan pengawasan
yang efektif terhadap kapal yang mengibarkan benderanya sebagai
bendera kebangsaan, melalui peraturan perundang-undangan
nasional dibidang administratif, teknis dan sosial.
5. Timbul hubungan hukum antara negara dengan kapal yang
ditunjukan melalui bendera kapal dan surat tanda kebangsaan
kapal.
6. Kapal yang telah didaftarkan diperlakukan sebagai benda tidak
bergerak.
IV. SISTEM PENDAFTARAN KAPAL
1. The National School
Aliran ini menganut pengaturan pendaftaran yang kaku (Rigid),
contohnya Portugal.
Kapal yang dapat didaftar di negara ini :
a. Kapal yang dibangun di negara tempat didaftar.
b. Dimiliki oleh WN/BH negara tempat didaftar.
c. Nakhoda dan ABK harus WN dari negara tempat didaftar
Aliran ini dapat disebut sistem PENDAFTARAN TERTUTUP
yang kaku (Rigid Closed Registry).
1. Asas Spesialitas
2. Asas Publisitas
2. Aspek Publik
a. Dapat memperoleh Surat Tanda Kebangsaan Kapal
b. Kewajiban memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal
TAHUN 1947-1956
SYAHBANDAR
(STBL. 1947 NO.53)
TAHUN 1956-1958
KEPALA KANTOR PENDAFTARAN TANAH
(PP. No.9 TAHUN 1955 LN.No.12 TAHUN 1955
2. Aspek Ekonomis
Karena kapal yang terdaftar merupakan asset nasional, harus
diupayakan agar mendapatkan alokasi muatan yang wajar (fair
share) dalam angkutan perdagangan dalam maupun luar negeri.
Peran pemerintah sangat penting untuk menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi armada nasional, antara lain pengaturan
mengenai preferensi muatan (cargo preference).
3. Aspek Politis
Karena kapal merupakan asset nasional maka ia harus mendapatkan
perlindungan dari negara dan negara berkewajiban untuk
mengembangkan potensi armada niaga nasional serta menjaga agar
bendera kapal tidak disalah gunakan
KEBANGSAAN KAPAL DAN TANGGUNG JAWAB HUKUM
NEGARA BENDERA
BENDERA
KEBANGSAAAN
4. Nomor IMO.
1. Surat Laut
a. Penerbitan Surat Laut harus dicatat dalam buku register Surat
Laut.
b. Surat Laut beri nomor urut, nomor halaman dan nomor buku
register Surat Laut.
2. Pas Tahunan
a. Penerbitan Pas Tahunan harus dicatat dalam buku register
Pas Tahunan dan dilaporkan kepada Dirjen Hubla pada setiap
akhir bulan untuk catat dalam buku register Pas Tahunan
Pusat.
b. Pas Tahunan diberi nomor urut, nomor halaman dan nomor
buku register Pas Tahunan.
3. Pas Kecil
a. Penerbitan Pas Kecil harus dicatat dalam buku register Pas
Kecil dan dilaporkan kepada Dirjen Hubla pada setiap akhir
bulan untuk dicatat dalam buku register Pas Kecil Pusat.
b. Pas Kecil diberi nomor urut, nomor halaman dan nomor buku
register Pas Kecil.
SURAT LAUT REPUBLIK INDONESIA
TANDA TEMPAT
NAMA KAPAL TANDA PENDAFTARAN
PANGGILAN PENDAFTARAN
TONASE
UKURAN TONASE KOTOR TAHUN
BERSIH NOMOR IMO
P X L X D (M) (GT) PEMBANGUNAN
(NT)
BAHAN
PENGGERAK JUMLAH JUMLAH
MEREK, TK/KW UTAMA
UTAMA GELADAK BALING-BALING
KAPAL
Milik ..…………………………………………….……………………………………………………
berkedudukan di ……………………………………………………………….., memenuhi syarat
sebagai Kapal Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, oleh karena itu berhak berlayar
dengan mengibarkan bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal.
Kepada seluruh pejabat yang berwenang dan pejabat-pejabat Republik Indonesia maupun mereka yang bersangkutan dan
berkewajiban supaya memperlakukan nakhoda, kapal dan muatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia dan Perjanjian dengan negara-negara lain.
Diberikan di :
Didaftarkan dalam Register Surat Laut Pada tanggal :
No. Urut :
No. Halaman :
Buku Register : An. MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
PAS TAHUNAN
TANDA TEMPAT
NAMA KAPAL TANDA PENDAFTARAN
PANGGILAN PENDAFTARAN
TONASE BERSIH
UKURAN P X L X D (M) TONASE KOTOR (GT) TAHUN PEMBANGUNAN
(NT)
Milik ..…………………………………………….……………………………………………………
berkedudukan di ……………………………………………………………….., memenuhi syarat
sebagai Kapal Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, oleh karena itu berhak berlayar
dengan mengibarkan bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal.
Kepada seluruh pejabat yang berwenang dan pejabat-pejabat Republik Indonesia maupun mereka yang bersangkutan dan
berkewajiban supaya memperlakukan nakhoda, kapal dan muatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan Republik Indonesia dan Perjanjian dengan negara-negara lain.
PAS KECIL
BAHAN
JUMLAH
PENGGERAK UTAMA MEREK, TK/KW UTAMA TAHUN PEMBANGUNAN
GELADAK
KAPAL
Tembusan Yth : Capt. ARIFIN SOENARDJO, MH.
Pembina Utama Muda (IV/c)
1.DIRJEN Perhubungan Laut. NIP. 19590118 198603 1 002
2.DIRJEN Bea & Cukai Up.Direktorat Teknis Kepabeanan,
3.Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut,
4.Kasubdit. Nautis, Teknis dan Radio,
5.Kasubdit Kelaikan Kapal,
6.Kasubdit Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal,
7.Kasubdit Telekomunikasi Pelayaran Dit Navigasi.
8.Direksi PT. Biro Klasifikasi Indonesia,
9.PT. ECHO BEACH MARITIM INDONESIA.
Jl.Iskandarsyah I No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan 12160, Indonesia
Telp. 021-7358353 Fax. 021-7258341