SKALA PETA:
Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian seorang navigator dalam hal monilai secara
kritis, apakah sebuah peta itu baik atau tidak, ialah skala peta, di samping faktor lainnya.
Sebab ketelitian sebuah peta sangat bergantung dari:
Survay yang diadakan untuk membuat peta itu
Koreksi beser dan kecil yang diadakan setelah peta tsb. digunakan.
Faktor skala. Peta dengan skala yang besar akan memberikan detail yang lebih banyak
dibandingkan dengan peta dengan skala kecil.
Alat yang dipakai waktu mengadakan survey pun mempengaruhi ketelitian peta.
Tak kurang pentingnya ialah ketengah-tengeh, singkatan2 maupun simbol2 yang
menggambarkan akan kelengkapan peta itu sendiri.
Skala Peta:
Skala Skala ialah perbandingan satu satuan panjang dipeta dengan panjang yang
sesungguhnya. Untuk menyatakan skala ada beberapa macam cara yang dipakai :
1. Skala umum (natural scale), misalnya 1 : 80.000 artinya aatu satuan panjang dipeta =
80.000 kali satuan tsb. dalan keadaan sebenarnya.
2. Skala angka (numerical scale) mis. 1 cm = 10 Km artinya. 1 cm dipeta = 10 km pada
keadaan sesungguhnya
3. Skala grafik (grafical scale). Dipeta sering terdapat sebuah garis yang nempunyai
pembagian dalam mil, yard, km, atau m.
Jarak2 dipeta ini dapat kita ukur dengan memakai akala tadi.
Pembagian peta menurut kegunaan dan skalanya.
Peta Ichtisar : skala 1 : 600.000 atau lebih besar.
- skala kecil, meliputi daerah luas .
- Details tak perlu.
- Memberi keterangan tentang variasi. Dapat dipakai untuk menentukan track dari suatu
tempat ketempat lainaya sebelum dipindahkan kepeta-peta yang lebih besar.
Peta Samudra (sailin chart) :
- skala 1 600.000 atau lebih kecil
- dipakai untuk nenyebrangan samudera
- details pea tak perlu, karena perairannya tidak sesulit perairan atar pulau.
- Meliputi daerah yang luas.
Peta antar pualu (peta haluan, peta perantau, General chart) :
- Skala kira-kira antara 1 : 100.000 - 1 : 600.000
- Dipakai untuk pelayaran antar pulau
- Details peta sudah harus ditunjukkan walaupun tidak seteliti peta pantai atau
pelabuhan
Peta pantai (coast chart) :
- Skala kira-kira antara 1 : 50.000 - 1 : 100.000
- Dipakai pada waktu mendekati/menjauhi teluk, pelabuhan
- Details peta mutlak diperlukan demi keselamatan pelayaran.
Peta penjelas :
- Skala kira-kira 1 : 50.000 atau lebih
- Dipakai untuk memperjelas navigasi didaerah perairan sempit, daerah berbahaya atau
daerah yang ramai dilayari, karena itu,
- Details peta mutlak diperlukan.
Peta Pelabuhan (harbour chart, peta rencana) :
- Skala kira-kira 1 : 50.000 atau lebih.
- Dipakai waktu mendekati/meninggalkan pelabuhan atau dermaga. Juga untuk
merencanakan tempat berlabuh.
- Details peta sangat (mutlak) diperlukan. Kalau perlu lebih detail lagi.
Diatas sudah diterangkan bahwa selain skala peta kita masih memerlukan keterangan lain
untuk bisa menyimpulkan bahwa peta yang kita pakai baik dengan details yang jelas da
lengkap.
Keterangan umum/detail yang terdapat pada peta laut :
Setelah kita perinci tentang jenis2 peta sesuai dengan skalanya, maka seyogyanya
seorang navigator dapat juga membaca details, dari pada peta yang dipakainya. Keterangan
ini sangat penting, karena : - Untuk mencegah keragu-raguan apakah peta yang dipakainya
baik atau tidak. (Didepan sudah diterangkan mengenai peta yang baik). Pada umumnya
keterangan yang terdapat dipeta antara lain :
1. Nomor peta terdapat pada sudut kiri atas/ kanan bawah peta
2. Nama peta (Titel Peta atau judul peta) biasanya terdapat
ditempat yang paling baik/layak.
tidak menutupi route2 pelayaran utama atau keterangan penting lainnya dari peta
itu.
3. Tahun survey / tahun perpetaan: terdapat dibawah nama peta.
4. Tahun penerbitan : terdapat diluar batas peta, tengah bawah.
5. Tahun penerbitan baru biasanya disebelah kanan tahun percetakan lama. Kalau peta
edisi baru ini keluar, maka koreksi besa maupun keci pada edisi lama otomatis
dinyatakan dihilangkan
6. Tunggal koreksi besar biasanya di sebelah kanan tahun penerbitan. Kalau di sebelah
kananya telah dicetak tahun edisi baru, mais koreksi ini dicetak dibawahnya
7. Koreksi kecil diambil dari BPI dan dikerjakan sendiri oleh navigator. Tahun dan
nomor BPI ditulis disebelah kiri bawah sebelah luar batas peta.
- 1967 - 12 artinya dikoreksi pada tahun 1967, dari BPI No. 12. Bila koreksi ini sifatnya
sementara, maka dibawah koreksi ini ditulis dengan pensil mis. (T) = Temporary
(P) = Preliminary E
8. Tahun percetakan terdapat disudut sebelah kanan atas. Misalnya 237, 69 artinya hari
ke 237 dari tahun 1969
9. skala peta biasanya terdapat dibawah judul/nama peta
10. Ukuran peta di sudut kanan bawah dalam tanda kurung dan dinyatakan dalam
inchi/dim
11. Keterangan pasang dan arus pasang. Kadang2 keterangan pasang di masukkan dalam
peta untuk beberap pelabuhan tertentu. Biasanya di tempat yang cukup jelas dan tidak
menutupi keterangan2 penting atau lalu-lintas utama.
Keterangan pasang berbentuk tabel, sedang keterangan arus pasang ada yang
berbentuk tabel, ada berbentuk belah ketupat dengan angka atau abjad sebagai tanda
pengenal, ada juga yang hanya diberi keterangan2, ada juga yang diberikan dengan
tanda panah.
12. Dalamnya laut dinyatakan dalam depa dan kaki atau dalam meter atau decimeter.
Satuan mengenai dalamnya laut biasa dicetak dibawah nama peta, mis. Sounding in
fathom atau Sounding in meters.
Kalau dinyatakan ounding in fathom, dan dalamnya laut 11 depa, maka hanya angka
saja yang tertera disana, ; tetapi kalau 11 < fathom, maka akan tertera dalam fathom
dan feet.
Contoh : Sounding in fathoms: 12 artinya 12 depa.
8 artinya 8 depa, 4 kaki.
Garis dalam ialah : Caris yang menghubungkan tempat2 dengan kedalaman yang
sama. Gunanya ialah untuk me nentukan posisi kapal dengan
cara peruman (kombinasi baringan dan peruman).
13. Muka surutan (chart datum) dinyatakan dalam kaki terhadap air tinggi purnama rata2.
14. Proyeksi peta diatas/di bawah judul.
Setelah kita mengetahui keterangan2 yang terdapat pada peta, maka apabila kita
hendak memesan peta, cukup dengan menyatakan saja :
- nomor peta
- nama peta dan skalanya
- Negara yang menerbitkan dan tahun penerbitan
- Tahun percetakan baru yang terakhir
- Tanggal koreksi besar dan kecil yang terakhir
Di dalam perakteknya kita memesan peta lewat agen kita dengan hanya menyebut : Nomor
peta, nama peta dan skalanya serta negara penerbit.
Memesan peta :
- Di Indonesia kita dapat memesan peta Hidrograri Angkatan Laut R.I jl.
Gunung Sahut No.87 Jakarta.
- Diluar Negeri untuk peta-peta BA (British Admiralty Charta) bisa kita
pesan langsung kepenerbitnya yaitu The Hydrographic Office of British
Admiralty di Inggaris tau keagen-agennya diseluruh dunia.
- Di Amerika kita dapat memesan peta-peta HO yang diterbitkan oleh The
United States Navi Hydrographic Office.
- Ditempat lain dapat dipesan langsung kebadan Hidrographi negara yang
bersangkutan atau kepada agen agen mereka dipelabuhan utama negara
tsb.
Alamat mereka dapat kita jumpai :
- didalam almanak Nautika
- didalam katalog peta laut
- didalam penerbitan navigasi lainnya.
Setelah kita menerima peta yang kita pesankan, sebaiknya kita teliti terlebih dahulu apakah
peta tersebut :
- memenuhi persyaratan akan sebuah peta laut yang baik/tidak.
- Berisi keterangan2 yang dibutuhkan oleh seorang navigator
- Apakah sudah dikoreksi dengan BPI / NTM yang terakhir/belum
Mengoreksi sebuah peta sehubungan dengan BPI :
- Pakailah peta dengan skala terbesar
- Koreksilah beberapa buah peta dengan skala berbeda sekaligus
- Didalan mengoreksi ini jangan lupa memasukan singkatan-singkatan atau siribol2 dari
peta BA 501 1 atau peta Indonooia dan Amerika No. 1.
- Bila mengorekai penerangan dimana terdapat banyak perobahan perobahan yang harus
dikerjakan naka koreksi tsb.kita persingkat dengan urutan sbb :
- Tinggi diatas permukaan laut
- Periode
- nomor di dalam kelompok dan
- jarak tampak
- Untuk peta-peta samudra hanya peneranganyang jarak tampaknya
Lebih besar dari 15 mil yang dikoreksi, termasuk sifat dan warnanya.
V. PENERBITAN NAVIGASI :
Untuk mensukseskan suatu pelayaran, maka seorang navigator membuat :
- persiapan2 sebelum penyebrangan
- perencanaan pelayaran tsb.
Untuk maksud ini dan untuk bisa merencanakan secara teliti pelayarana tsb, maka ia perlu di
bekali dengan pengetahuan mengenai publikasi navigasi. Publikasi navigasi ialah buku-buku
dan bahan-bahan penting yang diterbitkan dan disiarkan untuk membantu seorang navigator
dalam melayarkan kapalnya dengan sebaik-baiknya. Buku-buku dan bahan tersebut antara
lain :
- Peta-peta laut dan yang erat hubungannya dengan peta laut ialah katalog peta dan folio
peta.
- Almonak nautika tahun bersangkutan
- Buku kepaduan Bahari (pilot books atau sailing directions)
- Buku-buku Navigasi
- Daftar-daftar seperti :
- daftar suar
- daftar pasang surut
- daftar arus pasang
- daftar ilmu pelayaran
- daftar pelampung2 serta rambu2 yang tak berpenerangan.
- daftar isyarat radio, dan daftar jarak
- Peta-peta khusus seperti :
- peta pandu
- peta cuaca
- peta arus
- peta angin
- Berita pelaut (BPI atau Notice to Mariners)
- Berita peringatan Navigasi (navigation warning)
- Ocean Passage for the World
- Route2 yang dianjurkan untuk di lewati oleh kapal2 pada musim2 tertentu sesuai dengan
PK. mesinnya : seperti untuk route2 yang di anjurkan di Eropah Utara dan Laut Tengah
diberikan dalam N E M E D R I ( North European and Mediteranean Routing
Instructions).
- Agar mendapat keterangan yang lebih jelas dan terperinci dari bahan2 publikasi navigasi
itu, kami mencoba untuk menjelaskan satu demi satu, sebagai berikut :
Katalog peta :
Katalog peta : ialah sebuah buku khusus mengenai peta laut, dimana di dalamnya terdapat
indeks2 peta dari A s/d W. Untuk katalog BA, meliputi seluruh dunia. Index ini menunjukan
daerah dimana kita berada, lalu dengan index ini kita bisa menemukan daerah yang dimaksud
sekaligus dapat melihat peta2 mana yang kita butuhkan. Contoh : Index A adalah peta dunia.
xxKatalog peta BA, diterbitkan setiap tahun, berisi nama, seri nomor, harga
dll dari segala macam peta dan berisi publikasi navigasi lainnya yang
berguna bagi pelaut.
Folio peta : Folio peta ialah kumpulan atau seri peta2 secara lengkap untuk suatu daerah
tertentu, atau suatu bagian dari dunia ini dengan batas2 geografis tertentu.
Setiap folio mempunyai nama dan seri nomor, daftar dari folio tersebut yang
berisi nomor dan nama peta yang terdapat didalam folio itu.
xx Folio peta BA meliputi seluruh dunia dan dunia ini dibagi dalam 100 folio
dan berisi nomor 1 s/d 100
Buku Kepaduan Buharu (sailing directions atau pilots) :
xx BA membagi dunia ini atas 75 jilid. Isinya sangat penting bagi seorang navigator karena
memberikan keterangan2 umum a untuk setiap daerah. Untuk daerah2 yang diterangkan
diberikan juga nomor petanya. Isi dari buku kepanduan bahari a.l.
- perhatian untuk berita pelaut
- suatu nota yang diambil dari berita pelaut untuk melengkapi buku itu.
- perhatian dalam menggunakan buku itu
- perhatian dalam hal ukuran2 serta satuan2 yang dipakai dalam buku itu.
- Keterangan2 yang berhubungan dengan peta laut, penerbitan2 navigasi, cuaca dan
navigasi pada umumnya.
- Peta2 index yang menunjukan daerah yang dijelaskan dalam buku itu.
- Keterangan2 terperinci dari suatu daerah, pemerintah, flora fauna, perdagangan, mata
uang yang berlaku nomor dan skala peta yang paling baik untuk daerah itu, keadaan
cuaca, arus2 pasang surut, isyarat2, peringatan2, sistim pelampung, ko- munikasi,
station radio, galangan kapal, pembasmian tikus, waktu tolok dll. yang tidak diberikan
di dalam buku ocean Passange for the World
Buku kepanduan bahari dicetak kembali dalam batas waktu 10-12 tahun, setelah tahun
penerbitan yang terakhir. Pelengkap untuk tiap Jilid dicetak tiap tahun dan pelengkap ini
dilampir kan didalam jilid2 yang bersangkutan.
Dartar suar (List of lights):
Daftar suar merupakan sebuah buku dimana kita dapat mengetahui segala sesuatunya
mengenai sebuah suar.
Dartar suar Indonesia merupakan buku dimana kita dapat mengetahui segale sesuatu tentang
sebuah suar yang terdapat dikepulauan indonesia.
Dartar suar Indonesia berisi:
1. Jarak tampak suar
2. Koreksi tinggi jarak tampak suar tsb.
3. Singkatan yang dipakai dalam tsb.
4. Karuk ter suar
5. Keterangan terperinci mengenai tiap suar dalam 10 kolom
Dari gambar diatas dapat dilihat, garis baringan penuntun dimana 2 benda dapat kelihatan
menjadi satu. Dapat juga satu benda saja dipakai sebagai penuntun dengan baringannya
selama kapal berada dalem garis baringan itu, kapal akan tetap aman.
Dengan kata lain garis penuntun ialah untuk meruntun menentukan haluan dan belokan)
ketempat-tenpat tertentu. Selesai untuk menuntun kapal, garis penuntun juga dapat dipakai
untuk menentukan posisi (sebagul Garis baringan) dan untuk monentukan sembir (salah
pedoman).
Macam-macam baringan dan baringan khusus:
a. Baringan silang
BC = AB
< 450 BAR.Relatip
I II III
A D B HAL
c. Baringan 2 dan 4 surat (22 1/2 dan 45 derajat atau 7/10) :
BC = 7/10 AD
Dengan P yang kita peroleh kita masuk daftar XI dengan argumen lintang dan declinasi (A
dan B) A dan B ini ditambah atau dikurang, bergantung dari :
- apakah P > 900 atau P < k 900
- apakah lintang dan declinasi sena- ma atau tak senama.
Dari A dan B ini kita mendapatkan c dari tabel XII.
Nilai c ini merupakan nilai azimuth atau baringan sejati BA itu. Bandingkan nilai baringan
sejati dan baringan pedoman benda angkasa tadi, dan kita mendapatkan kesalahan pedoman
kita itu.
Salah satu contoh barin an khusus :
Misalnya baringan 0
– 450
0
Bar. I :
Bar. I I : 450
Pada saat kapal di C (bar 900) maka
jarak BC = 7/10 x jarak AD
A D B
Ambilah haluan misalnya 0870. Kita hondak menentukan posisi kapal dengan cara baringan
khusus 0
– 450 :
Bar. I = 0870 - 0
= 0
++ Dengan cara yang sana kita dapat menentukan posisi kapal memakai baringan-baringan
khusus lainnya.
E. Baringan geser
Misalkan baringan I diambil pada Jam 08.20. Baringan II diambil pada
jam 08.40. Tentukan posisikapal pada baringan II ?
- Contoh soal soal Sebuah kapal berlayar dengan Hs = 090 0, membaring sebuah benda
dengen podoman 0250. Apabila diketahui variasi 200 T dan deviasi = 100 T, ditanyakan :
- baringan maknit Baringan pedoman = 250
- baringan sejati Deviasi = 100 T
- baringan dari benda itu Baringan magnit = 350
- baringan relatip Variasi = 200 T
Baringan sejati = 250
Penyelesaian : +1800
Baringan dari benda = 2350
Haluan Sejati = 0900
Baringan Sjati = 550
Baringan Relatip = 350 pada lambung kiri.
2. Sebuah kapal dengan haluan sejati 0900, membaring sebuah benda dengan pedoman
1350 . Apabila diketahui variasi 100 B dan deviasi 100 B, ditanyakan :
- Baringan magnit
- Baring sejati
- Baringan dari benda itu
- Baringan relatip
Hal.sejt : 0900
Bar : 1150
Bar.Rel. : 025
Dilambungkan.
3. Sebuah kapal berlayar dengan haluan pedoman 690 dan dengan kecepatan 10 mil per jam.
Meru suar M yang terletak disebelah kiri garis haluan pada pukul 16.00 anda baring
dengan pedoman standard yakni sebesar 420301. Pada saat mercu suar itu tepat
melintang, jam menunjukan pukul 17.15.
Ditanyakan : Jarak kira-kira antara kapal anda hingga kemerCU suar M tst. pada saat ia
melintang itu? (Variasi : 4 T, deviasi 20T)
Jawah : var. 40 dan dev. + 20, Jadi sembir = 60
Haluan sejati 69 + 60 = 480301 , baringan
Relatip = 750 - 480301 = 260301
x AB x =
=======
4. Pada pukul 12.00 WIB tanggal 29 Mei 1974 anda menerina berita bahaya (sos) dari KM
DUPA. Baringan kapal itu 2020 301 dan jaraknya sejauh 25 mil. Kecepatan kapal anda 9t
jam. Apabila KM DUPA yang sedang terbakar itu berhaluan Barat Barat Laut, dengan
kecepatan 31/Jam, dengan haluan berapa dan pukul berapa kapal anda dapat bertemu
dengan KM. DUPA dalam waktu yang sesingkat-singkatnya?
Jawab :
a) Hubungkan posisi kapal kita (B) dengan posisi KM. DUPA (A)
b) Gambarkanlan vaktor kapal Dupa (haluan dan kecepatannya), garis AC.
c) Dari titik C Jangkakan kecepatan kapal kita yang memotong AT di D. DC adalah
haluan kapal kita untuk bertemu dengan KM Dupa secepat-cepatnya (216)
d) Dari B tarik garis BF // CD, memotong perpanjangan AC di F adalah titik pertemuan
kedua kapal
Kedua kapal bertemu pada jam 12.00 + 2 jam 06 atau pada pukul
14.06
5. Sebuah kapal berlayar pada tanggal 1 Januari 1974 dengan haluan pedoman 88 0 pada
pukul 21.00 ia membaringkan dengan pedoman sebuah suar S dengan hasil 65o30t. Pada
pukul 21.30 suar itu dibaring kembali yakni 430 podoman. Kecepatan kapal 12 mil/jam.
Deviasi 30B variasi didekat daerah tersebut sebagaima yang tortura dipeta = + 7 0 (1954)
decreasing 6 annually.
Ditanyakan :
a. Posisi kapal itu pada pukul 21.00
b. Posisi kapal itu pada pukul 21.30
c. Posisi kapal itu pada saat suar tersebut tepat keliliatan melintang kapal.
d. Waktu pada saat suar tersebut tepat kelihatan nelintarg.
Jawab : Variasi =+70 decreasing 61 tahun. Berarti untuk tahun 1974, berkurang
dengan (1974 - 1954 x 61= 120 = 20. Dengan sendirinya variasi 1974 = 7 o - 20 5o.
Variasi = +50
Deviasi 30 (barat)
Sembir 20 Haluan sejati 880 + 20= 90o
Baringan sejati (21.00)
0 0
+2= , Br =
Baringan sejati (21.30) = 430 + 20 =450, Br 450 Jarak baringan I dan Baringan II =
301= x 12 = 61
a. Jangkakan pada garis haluan mulai dari titik potong baringan I dengan haluan,
sejauh 6 mil. (P).
b. Dari posisi 21.30 ini tariklah garis sejajar haluan yang memotong maris baringan
I dititik R. R merupakan tempat kedudukan pal pada pukul 21.00.
c. Posisi kapal pada saat melintang ialah .pada baringan 0 o (utara) yaitu pada jarak
7/10 x 61 4.21.
2) Lihat soal no.1 kapal tersebut tida mendapat angin BL dengan kekuatan 20 konots.
Berapakah haluan yang harud dikemudikan untuk mencapai titik B ?Effect angin
diperkirakan 2 knots
3) Berapa haluan yang dikenudikan bila kapal tadi mendapa arus dan angin seperti tsb
dalam soal 1 dan 2) atas ??
4) Melewati sebuah suar dengan jarak tersentu dengan perhitungan arus. Misalnya sebuah
kapal berada di A dan akan melewati suar S pada jarak mil. Diketahui arus tenggara 2
knots.
Caranya :
- Buatlah sebuah lingkaran dengan jari-jari 5 mil dari S (pusat suar s). Dari titik A
ditarik garis singgung suar tadi (titik D)
- Lukiskan arah dan kekuatan arus di A. Hubungkan titik 2 mil (arua) ke titik D.
- Haluan yang harus dikemudikan ialah garis dari A yang sejajar dengan garis tadi.
(lihat gambar).
Pelampung : ( BUOY )
Guna pelampung : - sebagai tanda adanya bahaya.
- sebagai tanda adanya perobahan centour dari dasar laut.
- sebagai penuntun atau penunjuk jalan yang aman bagi pelayaran.
- Untuk maksud2 tertentu/khusus, seperti :
pelampung karantina
pelampung tuang
tempat latihan menembak
dll.
Sistim pelampung :
Ada 2 macam : 1. Sistim LATERAL : Dipakai ditepi pantai dan perairan sempit yang
bisa dilayari.
Diperairan pedalaman
Ditempat yang menandakan ada bahaya.
Dibedakan atas pelampung sisi kiri dan sisi
kanan.
Perairan yang ada hubungannya dengan
perairan pedalaman yang bisa dilayari.
2. Sistik KARDINAL :
Dipakai dilaut lepas
Menandakan sektor aman
Dibedakan atas sektor Utara – Selatan – Timur –
Barat.
Sesungguhnya kedua sistim ini sama maksud dan tujuannya, perbedaannya hanya terletak
pada letak, bentuk dan warna disamping perbedaan-perbedaan yang tersebut diatas dan
penerangan serta sifat2nya. Oleh karena itu bila kita memasuki perairan suatu negara,
hendaknya kita pelajari sistim pelampung yang berlaku dinegara ybs.
Jenis pelampung :
Semua pelampung bertujuan sama tetapi terdapat perbedaan dalam bentuk warna, tanda2
khusus serta perlengkapannya. Sehubungan dengan perbedaan2 ini maka sebagai alat
pembantu navigasi, sebuah pelampung hanya memenuhi fungsinya pada siang hari dan dalam
keadaan cuaca terang. Pada malam hari hanya pelampung yang berpenerangan. Pada cuaca
berkabut atau jelek, hanya pelampung yang memakai gong atau bell yang dapat digunakan
sebagai penuntun.
Bentuk pelampung / perlengkapannya :
a.Pelampung tiang ( spar buoy )
b.Pelampung tumpul ( can buoy )
c.Pelampung lancip ( nun buoy )
d.Pelampung bundar ( round buoy )
e.Pelampung lonceng ( bell buoy ) dilengkapi dengan lonceng
f.Pelampung suling ( whistle buoy ) dilengkapi dengan suling kabut
g.Pelampung suar ( light buoy ) dilengkapi dengan penerangan
h.Pelampung kombinasi dilengkapi dengan kombinasi antara e – h seperti pelampung
karantina, tempat tuang, dlsb.
Pengenalan pelampung pada siang hari :
Pengenalan pada siang hari dengan : - warna dan
- nomor atau nomor & huruf.
Warna :
Pelampung hitam : warna hitam, hitam putih kotak2, hitam kuning kotak2. Bentuk
runcing. Pelampung hitam merupakan pelampung sisi kanan jika
dating dari laut.
Pelampung merah : warna merah, merah putih kotak2 atau merah kuning kotak2, bentuk
tumpul. Pelampung merah merupakan pelampung sisi kiri kalua
dating dari laut.
Pelampung gosong tengah ( pemisah atau pertemuan ). Warna merah putih mendatar,
bentuk bulat. Juga hitam putih mendatar, bergantung alur pelayaran
utama.
Pelampung berwarna yang menunjukkan batas daerah laut bebas dan daerah pedalaman.
Pelampung dengan warna hijau menunjukkan letak kerangka. Bentuknya sangat
bergantung dari pada sisi mana dapat dilewati.
Bentuk runcing : dilalui pada sisi kanan
Bentuk tumpul : dilalui pada sisi kiri
Bentuk bundar : dilalui pada kedua sisi.
Pelampung dengan warna kuning menunjukkan daerah karantina. Bentuknya runcing.
Pelampung dengan warna kuning mendatar, menunjukkan tempat tuang. Bentuk runcing.
Nomor pelampung : kebanyakan pelampung mempunyai nomor atau huruf atau kombinasi
antara nomor dan huruf. Pemberian nomor atau huruf ini gunanya agar
kita dapat mencocokkan pelampung itu dipeta.
Di Indonesia : Nomor ganjil terdapat disebelah kanan dari alur pelayaran jika kita dating
dari laut
-Nomor genap terdapat disebelah kiri dari alur pelayaran jika datang dari laut
lepas (open sea) pemberian huruf dimaksud agar dapat mengenal nama suatu
bahaya navigasi yang dianak pelampungi.
Pengenalan pelampung suar :
a. Warna penerangan : warna penerangan yang biasanya dipakai ialah putih, merah dan
hijau.
Pembedaannya sbb : -Penerangan Merah dipakai untuk pelampung warna merah.
- Penerangan Putih dipakai untuk semua jenis pelampung
tergantung kebutuhan.
- Penerangan Hijau khusus dipakai untuk pelampung warna hitam.
b. Sifat penerangan :
1. F = Fixed Light = penyinaran tetap. Darat dipasang pada semua pelampung, kecuali
pelampung gosong tengah dan pelampung perintang.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
5. F. F1 = Fixed-Flashing = cerlang tetap.
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8
10. Gp. Occ. = Group occulting = kelompok nyala tetap yang diselingi oleh
penggelapan.
Gambar 9
11. Alt.Fl.R.G. = Alternating Flashing Red and Green = cerlang bergantian merah dan
hijau.
Gambar 10
2 2 2 6
Ternyata tiap kelompok mempunyai cerlang 2x, Jadi suar tsb, mempunyai sifat
:
KCL (2) 12 detik atau GP.Fl (2) 12 seconds.
Nama Suar :
Daftar suar Indonesia :
1. Dicetak tebal : Suar pengenal ( Land Fall )
2. Dicetak Miring : Suar pelampung ( suar terapung )
3. Dicetak biasa : suar darat lainnya.
Daftar suar BA.
1. Dicetak tebal : Suar dengan jarak tampak > 15 mil
2. a. Dicetak miring tebal : Kapal suar.
b. Dicetak miring biasa : Pelampung suar.
3. Dicetak biasa : Suar – suar darat lainnya.
Sektor suar :
Pada daftar suar terdapat keterangan sbb. :
Red from 055 to 071; Green thense to 091 ; Red from 202 to 222 obscured else
where.
Artinya : Dari 055 sampai 071 warna merah, hijau dari 071 sampai 091; lalu merah lagi
dari 202 sampai 222, seterusnya gelap. (lihat gambar dibaeah ini).
Contoh lain : Disalah satu kolom daftar suar tertera : Visible white from 290 through North
to 046; Green from 046 to 089 through East to 140; White from 140 to
176; Obscured else where.
Artinya : Kelihatan putih dari 290melalui Utara ke 046; Hijau dari 046 ke 089 melalui
Timur ke 140; Putih dari 140 ke 176; selanjutnya kelihatan gelap / terhalang.
Suar penuntun : Ialah dua buah yang letaknya berjauhan dan hanya menyinar kesatu
jurusan. Bila navigator mengemudikan kapalnya pada satu garis terhadap
kedua suar tersebut, berarti ia berada dijalan yang aman/diluar daerah
berbahaya.
Anjuran bagi navigator, agar memperhatikan peta baik2 serta bandingkan dengan keadaan
yang
sebenarnya.
Jarak nampak suar : jarak nampak sebuah suar bergantung dari :
- Kekuatan penerangan suar.
- Tinggi penerangan diatas permukaan laut.
- Tinggi sipengamat diatas permukaan laut.
Jarak nampak ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca.
* Lingkaran jarak nampak suar atau biasa disebut Lingkaran suar ialah sebuah lingkaran
khayalan yang terdapat dipeta yang merupakan jarak geographis dari suar tsb. Dengan
patokan tinggi mata 5 meter ( 15 kaki ).
* Lingkaran suar ini gunanya ialah untuk menentukan jarak kapal dari suar tersebut pada
saat suar tersebut dilihat untuk pertama kalinya.
* Periode suar waktu antara nyala pertama sampai nyala berikutnya. Bila suar dalam
kelompok, periode suar merupakan waktu antara nyala pertama dalam kelompok kesatu
sampai nyala pertama dalam kelompok berikutnya.
Guna periode suar ialah untuk pengecekan character sebuah suar sehingga dapat
membedakan suar yang satu dengan suar lain yang berdekatan.
Contoh lain :
1. Dipeta terera GP Fl (3) 15 sec. 163 ft 18 m. Apa artinya ?
Jawab : Gp Fl (3) artinya suar tsb mempunyai jenis penyinaran cerlang yang diberikan
didalam kelompok. Dalam tiap kelompok terdapat 3x cerlang.
15 sec artinya periode = 15 detik yaitu waktu antara nyala yang pertama dalam
kelompok kesatu sampai nyala pertama dalam kelompok berikutnya = 15
detik.
163 ft artinya tinggi suar 163 kaki diatas permukaan air ( mean high water
spring ).
18 M artinya jarak nampak suar 18 mil dengan patokan tinggi mata sipengamat
5 m ( 15 kaki ) pada cuaca terang.