Anda di halaman 1dari 42

IV.

SKALA PETA:
Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian seorang navigator dalam hal monilai secara
kritis, apakah sebuah peta itu baik atau tidak, ialah skala peta, di samping faktor lainnya.
Sebab ketelitian sebuah peta sangat bergantung dari:
 Survay yang diadakan untuk membuat peta itu
 Koreksi beser dan kecil yang diadakan setelah peta tsb. digunakan.
 Faktor skala. Peta dengan skala yang besar akan memberikan detail yang lebih banyak
dibandingkan dengan peta dengan skala kecil.
 Alat yang dipakai waktu mengadakan survey pun mempengaruhi ketelitian peta.
 Tak kurang pentingnya ialah ketengah-tengeh, singkatan2 maupun simbol2 yang
menggambarkan akan kelengkapan peta itu sendiri.
Skala Peta:
Skala Skala ialah perbandingan satu satuan panjang dipeta dengan panjang yang
sesungguhnya. Untuk menyatakan skala ada beberapa macam cara yang dipakai :
1. Skala umum (natural scale), misalnya 1 : 80.000 artinya aatu satuan panjang dipeta =
80.000 kali satuan tsb. dalan keadaan sebenarnya.
2. Skala angka (numerical scale) mis. 1 cm = 10 Km artinya. 1 cm dipeta = 10 km pada
keadaan sesungguhnya
3. Skala grafik (grafical scale). Dipeta sering terdapat sebuah garis yang nempunyai
pembagian dalam mil, yard, km, atau m.
Jarak2 dipeta ini dapat kita ukur dengan memakai akala tadi.
Pembagian peta menurut kegunaan dan skalanya.
Peta Ichtisar : skala 1 : 600.000 atau lebih besar.
- skala kecil, meliputi daerah luas .
- Details tak perlu.
- Memberi keterangan tentang variasi. Dapat dipakai untuk menentukan track dari suatu
tempat ketempat lainaya sebelum dipindahkan kepeta-peta yang lebih besar.
Peta Samudra (sailin chart) :
- skala 1 600.000 atau lebih kecil
- dipakai untuk nenyebrangan samudera
- details pea tak perlu, karena perairannya tidak sesulit perairan atar pulau.
- Meliputi daerah yang luas.
Peta antar pualu (peta haluan, peta perantau, General chart) :
- Skala kira-kira antara 1 : 100.000 - 1 : 600.000
- Dipakai untuk pelayaran antar pulau
- Details peta sudah harus ditunjukkan walaupun tidak seteliti peta pantai atau
pelabuhan
Peta pantai (coast chart) :
- Skala kira-kira antara 1 : 50.000 - 1 : 100.000
- Dipakai pada waktu mendekati/menjauhi teluk, pelabuhan
- Details peta mutlak diperlukan demi keselamatan pelayaran.
Peta penjelas :
- Skala kira-kira 1 : 50.000 atau lebih
- Dipakai untuk memperjelas navigasi didaerah perairan sempit, daerah berbahaya atau
daerah yang ramai dilayari, karena itu,
- Details peta mutlak diperlukan.
Peta Pelabuhan (harbour chart, peta rencana) :
- Skala kira-kira 1 : 50.000 atau lebih.
- Dipakai waktu mendekati/meninggalkan pelabuhan atau dermaga. Juga untuk
merencanakan tempat berlabuh.
- Details peta sangat (mutlak) diperlukan. Kalau perlu lebih detail lagi.
Diatas sudah diterangkan bahwa selain skala peta kita masih memerlukan keterangan lain
untuk bisa menyimpulkan bahwa peta yang kita pakai baik dengan details yang jelas da
lengkap.
Keterangan umum/detail yang terdapat pada peta laut :
Setelah kita perinci tentang jenis2 peta sesuai dengan skalanya, maka seyogyanya
seorang navigator dapat juga membaca details, dari pada peta yang dipakainya. Keterangan
ini sangat penting, karena : - Untuk mencegah keragu-raguan apakah peta yang dipakainya
baik atau tidak. (Didepan sudah diterangkan mengenai peta yang baik). Pada umumnya
keterangan yang terdapat dipeta antara lain :
1. Nomor peta terdapat pada sudut kiri atas/ kanan bawah peta
2. Nama peta (Titel Peta atau judul peta) biasanya terdapat
 ditempat yang paling baik/layak.
 tidak menutupi route2 pelayaran utama atau keterangan penting lainnya dari peta
itu.
3. Tahun survey / tahun perpetaan: terdapat dibawah nama peta.
4. Tahun penerbitan : terdapat diluar batas peta, tengah bawah.
5. Tahun penerbitan baru biasanya disebelah kanan tahun percetakan lama. Kalau peta
edisi baru ini keluar, maka koreksi besa maupun keci pada edisi lama otomatis
dinyatakan dihilangkan
6. Tunggal koreksi besar biasanya di sebelah kanan tahun penerbitan. Kalau di sebelah
kananya telah dicetak tahun edisi baru, mais koreksi ini dicetak dibawahnya
7. Koreksi kecil diambil dari BPI dan dikerjakan sendiri oleh navigator. Tahun dan
nomor BPI ditulis disebelah kiri bawah sebelah luar batas peta.
- 1967 - 12 artinya dikoreksi pada tahun 1967, dari BPI No. 12. Bila koreksi ini sifatnya
sementara, maka dibawah koreksi ini ditulis dengan pensil mis. (T) = Temporary
(P) = Preliminary E
8. Tahun percetakan terdapat disudut sebelah kanan atas. Misalnya 237, 69 artinya hari
ke 237 dari tahun 1969
9. skala peta biasanya terdapat dibawah judul/nama peta
10. Ukuran peta di sudut kanan bawah dalam tanda kurung dan dinyatakan dalam
inchi/dim
11. Keterangan pasang dan arus pasang. Kadang2 keterangan pasang di masukkan dalam
peta untuk beberap pelabuhan tertentu. Biasanya di tempat yang cukup jelas dan tidak
menutupi keterangan2 penting atau lalu-lintas utama.
Keterangan pasang berbentuk tabel, sedang keterangan arus pasang ada yang
berbentuk tabel, ada berbentuk belah ketupat dengan angka atau abjad sebagai tanda
pengenal, ada juga yang hanya diberi keterangan2, ada juga yang diberikan dengan
tanda panah.
12. Dalamnya laut dinyatakan dalam depa dan kaki atau dalam meter atau decimeter.
Satuan mengenai dalamnya laut biasa dicetak dibawah nama peta, mis. Sounding in
fathom atau Sounding in meters.
Kalau dinyatakan ounding in fathom, dan dalamnya laut 11 depa, maka hanya angka
saja yang tertera disana, ; tetapi kalau 11 < fathom, maka akan tertera dalam fathom
dan feet.
Contoh : Sounding in fathoms: 12 artinya 12 depa.
8 artinya 8 depa, 4 kaki.
Garis dalam ialah : Caris yang menghubungkan tempat2 dengan kedalaman yang
sama. Gunanya ialah untuk me nentukan posisi kapal dengan
cara peruman (kombinasi baringan dan peruman).
13. Muka surutan (chart datum) dinyatakan dalam kaki terhadap air tinggi purnama rata2.
14. Proyeksi peta diatas/di bawah judul.
Setelah kita mengetahui keterangan2 yang terdapat pada peta, maka apabila kita
hendak memesan peta, cukup dengan menyatakan saja :
- nomor peta
- nama peta dan skalanya
- Negara yang menerbitkan dan tahun penerbitan
- Tahun percetakan baru yang terakhir
- Tanggal koreksi besar dan kecil yang terakhir
Di dalam perakteknya kita memesan peta lewat agen kita dengan hanya menyebut : Nomor
peta, nama peta dan skalanya serta negara penerbit.
Memesan peta :
- Di Indonesia kita dapat memesan peta Hidrograri Angkatan Laut R.I jl.
Gunung Sahut No.87 Jakarta.
- Diluar Negeri untuk peta-peta BA (British Admiralty Charta) bisa kita
pesan langsung kepenerbitnya yaitu The Hydrographic Office of British
Admiralty di Inggaris tau keagen-agennya diseluruh dunia.
- Di Amerika kita dapat memesan peta-peta HO yang diterbitkan oleh The
United States Navi Hydrographic Office.
- Ditempat lain dapat dipesan langsung kebadan Hidrographi negara yang
bersangkutan atau kepada agen agen mereka dipelabuhan utama negara
tsb.
Alamat mereka dapat kita jumpai :
- didalam almanak Nautika
- didalam katalog peta laut
- didalam penerbitan navigasi lainnya.
Setelah kita menerima peta yang kita pesankan, sebaiknya kita teliti terlebih dahulu apakah
peta tersebut :
- memenuhi persyaratan akan sebuah peta laut yang baik/tidak.
- Berisi keterangan2 yang dibutuhkan oleh seorang navigator
- Apakah sudah dikoreksi dengan BPI / NTM yang terakhir/belum
Mengoreksi sebuah peta sehubungan dengan BPI :
- Pakailah peta dengan skala terbesar
- Koreksilah beberapa buah peta dengan skala berbeda sekaligus
- Didalan mengoreksi ini jangan lupa memasukan singkatan-singkatan atau siribol2 dari
peta BA 501 1 atau peta Indonooia dan Amerika No. 1.
- Bila mengorekai penerangan dimana terdapat banyak perobahan perobahan yang harus
dikerjakan naka koreksi tsb.kita persingkat dengan urutan sbb :
- Tinggi diatas permukaan laut
- Periode
- nomor di dalam kelompok dan
- jarak tampak
- Untuk peta-peta samudra hanya peneranganyang jarak tampaknya
Lebih besar dari 15 mil yang dikoreksi, termasuk sifat dan warnanya.
V. PENERBITAN NAVIGASI :
Untuk mensukseskan suatu pelayaran, maka seorang navigator membuat :
- persiapan2 sebelum penyebrangan
- perencanaan pelayaran tsb.
Untuk maksud ini dan untuk bisa merencanakan secara teliti pelayarana tsb, maka ia perlu di
bekali dengan pengetahuan mengenai publikasi navigasi. Publikasi navigasi ialah buku-buku
dan bahan-bahan penting yang diterbitkan dan disiarkan untuk membantu seorang navigator
dalam melayarkan kapalnya dengan sebaik-baiknya. Buku-buku dan bahan tersebut antara
lain :
- Peta-peta laut dan yang erat hubungannya dengan peta laut ialah katalog peta dan folio
peta.
- Almonak nautika tahun bersangkutan
- Buku kepaduan Bahari (pilot books atau sailing directions)
- Buku-buku Navigasi
- Daftar-daftar seperti :
- daftar suar
- daftar pasang surut
- daftar arus pasang
- daftar ilmu pelayaran
- daftar pelampung2 serta rambu2 yang tak berpenerangan.
- daftar isyarat radio, dan daftar jarak
- Peta-peta khusus seperti :
- peta pandu
- peta cuaca
- peta arus
- peta angin
- Berita pelaut (BPI atau Notice to Mariners)
- Berita peringatan Navigasi (navigation warning)
- Ocean Passage for the World
- Route2 yang dianjurkan untuk di lewati oleh kapal2 pada musim2 tertentu sesuai dengan
PK. mesinnya : seperti untuk route2 yang di anjurkan di Eropah Utara dan Laut Tengah
diberikan dalam N E M E D R I ( North European and Mediteranean Routing
Instructions).
- Agar mendapat keterangan yang lebih jelas dan terperinci dari bahan2 publikasi navigasi
itu, kami mencoba untuk menjelaskan satu demi satu, sebagai berikut :
Katalog peta :

Katalog peta : ialah sebuah buku khusus mengenai peta laut, dimana di dalamnya terdapat
indeks2 peta dari A s/d W. Untuk katalog BA, meliputi seluruh dunia. Index ini menunjukan
daerah dimana kita berada, lalu dengan index ini kita bisa menemukan daerah yang dimaksud
sekaligus dapat melihat peta2 mana yang kita butuhkan. Contoh : Index A adalah peta dunia.
xxKatalog peta BA, diterbitkan setiap tahun, berisi nama, seri nomor, harga
dll dari segala macam peta dan berisi publikasi navigasi lainnya yang
berguna bagi pelaut.
Folio peta : Folio peta ialah kumpulan atau seri peta2 secara lengkap untuk suatu daerah
tertentu, atau suatu bagian dari dunia ini dengan batas2 geografis tertentu.
Setiap folio mempunyai nama dan seri nomor, daftar dari folio tersebut yang
berisi nomor dan nama peta yang terdapat didalam folio itu.
xx Folio peta BA meliputi seluruh dunia dan dunia ini dibagi dalam 100 folio
dan berisi nomor 1 s/d 100
Buku Kepaduan Buharu (sailing directions atau pilots) :
xx BA membagi dunia ini atas 75 jilid. Isinya sangat penting bagi seorang navigator karena
memberikan keterangan2 umum a untuk setiap daerah. Untuk daerah2 yang diterangkan
diberikan juga nomor petanya. Isi dari buku kepanduan bahari a.l.
- perhatian untuk berita pelaut
- suatu nota yang diambil dari berita pelaut untuk melengkapi buku itu.
- perhatian dalam menggunakan buku itu
- perhatian dalam hal ukuran2 serta satuan2 yang dipakai dalam buku itu.
- Keterangan2 yang berhubungan dengan peta laut, penerbitan2 navigasi, cuaca dan
navigasi pada umumnya.
- Peta2 index yang menunjukan daerah yang dijelaskan dalam buku itu.
- Keterangan2 terperinci dari suatu daerah, pemerintah, flora fauna, perdagangan, mata
uang yang berlaku nomor dan skala peta yang paling baik untuk daerah itu, keadaan
cuaca, arus2 pasang surut, isyarat2, peringatan2, sistim pelampung, ko- munikasi,
station radio, galangan kapal, pembasmian tikus, waktu tolok dll. yang tidak diberikan
di dalam buku ocean Passange for the World
Buku kepanduan bahari dicetak kembali dalam batas waktu 10-12 tahun, setelah tahun
penerbitan yang terakhir. Pelengkap untuk tiap Jilid dicetak tiap tahun dan pelengkap ini
dilampir kan didalam jilid2 yang bersangkutan.
Dartar suar (List of lights):
Daftar suar merupakan sebuah buku dimana kita dapat mengetahui segala sesuatunya
mengenai sebuah suar.
Dartar suar Indonesia merupakan buku dimana kita dapat mengetahui segale sesuatu tentang
sebuah suar yang terdapat dikepulauan indonesia.
Dartar suar Indonesia berisi:
1. Jarak tampak suar
2. Koreksi tinggi jarak tampak suar tsb.
3. Singkatan yang dipakai dalam tsb.
4. Karuk ter suar
5. Keterangan terperinci mengenai tiap suar dalam 10 kolom

Daftar suar Indonesia terbagi dalam kolom suar Kolem sbb:


Kolom 1 - nomor suar
Kolom 2 - nama suar
Kolom 3 - posisi suar cinyatakan dalam lintang dan bujur
Kolom 4 - jumlah penyinaran, warna, kekuatan cahaya dan sumber cahaya dari suar
Kolom 5 -Sifat dan periode penyinaran
Kolom 6 -Tinggi suar dalam meter diatas permukaan laut rata2
Kolom 7 -Jarak nampak dalam mil laut pada cuaca terang.
Kolom 8 -Keterangan dari bangunan suar dengan tinggi kira2 dalan meter diatas dasar
bangunan.
Kolom 9 -Penjelasan lanjutan
Kolom 10 -Keterangan dari berita peleut Indonesia (BPI).
Daftar Suar BA:
BA. menerbitkan12 jilid daftar suar yang meliputi robahan2/koreksi dari buku2 ini diambil
dari berita pelaut.
Isi daftara suar, tara lain :
a. Perhatian untuk berita pelaut.
b. Peta index yang menunjukkan batae2 geografis yang dicakup dalam jilid yang
bersangkutan.
c. Keterangan mengonai macamapenerangan dan isyarat dari pelam pung, suar, kapal suar
dll.
d. Tabel untuk menghitung Jarak nampak dari lampu.
e. Keterangan terperinci dari penerangana navigasi kecuali pelampung.
Introductory Remarks : adalah judul dimana kita dapat mencari cara2 mengartikan tanda2
yang dipakai dalam buku ini.
Perbedaan kolom daftar suar indonesia dengan daftar suar BA. :
1. Kolom 1- Nomor suar. Didalam nomor suardari daftar Indonesia angka2 yang dicetak
biasa adalah nomor suar menurut urutan di Indonesia sedangkan angka yang
dicetak miring adalah nomor suar Internasional. Dalam suar BA, nomor
admiralty dicetak biasa Nomor Internationalnya dicetak didalam tanda
kurung
Kolom 2 - Daftar suar BA tambahan tahun didirikan dan perobahan terakhir
Kolom 6 -Daftar suar Indonesia, tinggi suar dinyatakan dalam meter diatas permukaan
laut rata-rata. Didalam daftar suar BA tinggi suar dinyatakan didalam kaki diat
sus air tinggi.
Kolom 8-Daftar suar Indonesia berisi keterangan dari bangunan suar dengan tinggi kira-
kira dalam meter, sedang daftar suar BA sama dengan kolom 1
Kolon 9- Daftar suar Indonosia berisi penjelasan lanjutan sedangkan daftar suar BA
berisi keterangan dari bangunan atau kapal suar dengan tinggi kira2 dalam
kaki.
Kolom 10 - Daftar suar Indonesia berisi keterangan dari BPI mengenai suar Tsb. Daftar
suar BA berisi penjelasan.
Didalam daftar suar BA d balik cover selalu terdapat keterangan yg meminta perhatian
khusus penerbitan-penerbitan berita pelaut No. 1 s/e 20 dari tahun yang sedang berjalan.
Misalnya:
- Berita pelaut No 1 adalah keterangan untuk menjadi perhatian apabila mendekati
pantai/ pelabuhan Inggeris.
- Berita pelaut No.8 adalah keterangan mengenai kapal selam
- Berita pelaut No. 10 adalan keterangan mengenai pelaksanaan penyapu ranjau.
- Berita pelaut No.18 adalah keterangan mengenai daearah yang berbahaya karena
ranjau.
- Didalam daftar suar juga tercakup isyarat kabut dan isyarat-isyarat pada waktu siang
hari.
Daftar Pasang Surut :
Daftar surut Indonesia atau lebih dikenal dengan nama HIDRAL 1, berisi a.l. :
- Ramalan harian pasang surut untuk 60 kota perlabuahan, sungai, teluk da derah
pelayaran penting di indonesia, termasuk singapura.
- pembagian daerah waktu di Indonesia
- waktu yang dipakai ialah waktu TOLOK
- Penjabaran centimeter dalam kaki.
- Untuk tempat yang diramal, diberikan posisinya dalam lintang dan bujur, Zo.
- Tinggi air dinyatakan dalam decimeter.
x Didalam daftar ramalan harian daftar pasang surut Indonesia itu ada angka-angka yang
digaris bawahi. Ini menunjukan kedudukan air yang tertinggi dan yang terendah untuk hari
itu.
x Kolom mendatar didalam daftar tersebut, menunjukan jam dalam sehari. Kolom tegaknya
menunjukan hari tanggal pada bulan ybs.
Daftar arus Pasang Surut Indonesia :
Dikenal dengan nama HIDRAL 2.
Berisi antara lain :
- Ramalan harian arus pasang surut di Indonesia untuk tahun yang berjalan bagi 18
selat-selat, beting, alur pelayaran
- Pembagian daerah waktu di Indonesia
- Waktu yang dipakai adalah waktu TOLOK
- Kecepatan arus dinyatakan dalam o,1 mil/ jam.
- Untuk tiap tempat yang diramal diberikan lintang dan bujurnya. Juga diberikan arah
arus positif dan arah arus negatif serta arah arus tetap setiap bulannya. (diambil nilai
rata-rata).
- Data-data tambahan seperti yang diberikan didalam BPI
- Angka-angka didaftar hariannya diberikan tanda plus (+) dan tanda minus (-). Angka
(+) menyatakan arah arus pasang dan angka (-) menyatakan arah arus surut.
Daftar isyarat dari BA (Admiratly list of Radio Signal) :
Terdiri dari 6 jilid yang isinya :
- Jilid I : Hal komunikasi
- Jilid II : stasion2 RDF dan pecancar-pemancar radio (direction finding stations and
radio bcocon)
- Jilid III : Dari hal cuaca (meteorological service)
- Jilid IV : Stasion pengamat cuaca (meteorological stations).
- Jilid V : Sistim-sistim penentuan tempat kedudukan (position fixing).
- Jilid VI : V.H.F. untuk sarana hubungan antar kapal dengan kapal, kapal dengan darat,
kapal dengan stasion pandu atau kapal dengan syahbundar dll.
Berita Pelaut Indonesia (Notice to Mariners) :
Di Indonesia dikeluarkan oleh HIDRAL dengan nama Berita pelaut Indonesia (BPI). BPI
merupakan sebuah buku yang sebenarnya adalah kumpulan dari berita-berita dalam satu
minggu, kemudian diterbitkan perminggu.
BPI diberi nomor menurut minggunya dalam setahun 1 s/d 52.
Isi BPI antara lain :
1. Perubahan yang ada sangkut pautnya dengan peta laut Indonesia.
2. Perubahan2/tambahan pada publikasi2 Navigasii lainnya.
3. Umumnya N.T.M. dimaksudkan agar peta2 laut, buku2 kepanduan bahari, daftar2
suar, daftar isyarat radio dan publikasi navigasi lainnya selalu up to date
mengingat keamanan pelayaran
Jadi seyogyanya N.T.M. menyiarkan perubahan2, koreksi2, penambahan2 yang bersangkutan
dengan keamanan navigasi di laut.
Didalam BRI sering kita menjumpai :
15/352 : 15 adalah No. BPI ybs
352 adalah No. urutan Berita dalam BPI yang bersangkutan.
Susunan BPI biasanya terdiri dari bagian-bagian :
- Bab I Berita pelaut dan keterangan Hydrographi
- Bab II Pembetulan dan tambahan
- Bab III Pengumuman-pengumuman.
Diluar negeri khususnya di Negara-Negara Maritim yang sudah maju diterbitkan oleh badan
Hidrographi negaranya masing2. Yang terkenal di Eropah dan pesisir barat samudra pasifik
adalah The Weekly co plete eddition of Admiralty Notices to Mariner yang diterbitkan setiap
minggu. Di Amerika N.T.M. nya identik dengan di Inggeris. Pada dasarnya N.T.M.
mempunyai isi yang sama de ngan BPI tetapi N.T.M. lebih luas dan up to date sesuai dengan
peta2 laut mereka yang meliputi seluruh dunia.
Berita peringatan Navigasi (Navigational warning) :
Berita ini merupakan pengumuman melalui radio yang merupakan peringatan akan adanya
bahaya navigasi yang ditujukan kepada kapal. Biasanya siaran radio ini diprakarsai oleh
negara2 yang bersangkutan. Cara lain ialah dengan melaporkan kepada suatu badan, lalu
badan ini menyiarkan secara luas kepada kapal2.
Misalnya :
- NAVEAM daerah Atlantik Timur termasuk laut utara dan laut Baltik.
- HYDROLANT untuk daerah Atlantik Barat
- HYDROPAC untuk daerah Pacifik bagian timur
Ocean Pasaage for the world:
Buku ini terdiri dari 2 jilid yang berisi keterangan2 dan perhatian2 yang bersangkutan
dengan route2 pelayaran dilaut (route semudra) bagi kapal2 sesuai dengan kekuatan mesin
kapal tersebut.
Kapal2 biasanya dikategorikan dalam 3 kelas yaitu:
- High Power vessel dengan kecepatan 14 knots keatasa.
- Medium power dengan kecepatan 11 sampai 14
- Low power vessel dengan kecapatan sampai dengan 101/jam.
Bagi setiap katagori ini, dianjurkan route2 yang harus diambil pada pelayaran
samudra pada musim-musim tertentu.
Buku ini juga dilengkapi dengan peta2angin arus dari berbagai tempat didunia. Selain
itu terdapat keterangan yang berguna bagi seorang navigator yang tidak terdapat
didalam buku kepanduan bahari (pilot book).
NEMEDRI: (Nort Europeon and Mediteranean Routing Instructions):
Buku ini berisi tentang :
- daerah yang berbahaya karena ranjau
- rote-route yang terbaik yang dianjurkar untuk diikuti dalam pelayaran.
- Hal-hal yang disebutkan dalam buku ini khusus untuk Eropah Utara dan Laut Tengah.
- Hal-hal yang eangat mendesak maupun perobahan-perobahan yang diambil dari
N.T.M., langsung disiarkan melalui NAVEAM.
Adapun unsur buku ini sangat tergantung dari situasi ranjau sudah mengijinkan atau belum
didaerah yang dimaksud. Begitu situasi ranjau mengijinkan, buku ini segera ditiadakan.
VI. MENINGALKAN PELABUHAN
1. Persiapan dikamar peta : Hal-hal yang disiapkan dikamar peta :
peta-peta laut sesuai dengan routenya. Pada peta in harus sudah ditarik garis haluan. Peta
yang akan harus diyakini bahwa peta itu baik untuk bernavisasi artinya memenuhi syarat
sebuah peta laut yang baik, surveynya terbari dan dikoreksi secara bersinambungan dengan
BPI. Untuk menyiapkan peta-peta yang akan dipakai dalam pelayaran, dapat kita gunakan
katalog dan folio peta. Di Indonesia kita dapat memakai peta laut Indonesia No.2 dan No.3
untuk mencari peta-peta yang sesuai denean route yang kita butuhkan.
- Buku kepanduan bahari daerah yang bersangkutan
- Almanak Nautika tahun yang bersangkutan
- Daftar suar Indonesia dan kalau perlu sesuai dengan routenya kita memakai daftar suar
BA.
- Daftar pasang surut Indonesia. Sesuai dengan routenya kita siapkan Juga ATT dari BA.
- Daftar ilmu pelayaran
- Daftar Daerah ranjau di Indonesia
- Buku-buku tabel-tabel lainnya yang dibutuhkan dan alat-alat untuk menjangka peta.
2. Merencanakan jalannya pelayaran :
- Pakailah selalu peta dengan skala yang terbesar.
- Tariklah haluan-haluan yang akan diikuti didalam peta yang digunakan dengan bantuan,
benda-benda bantu novigasi yang ada, seperti suar, kapal suar, tanjung, pelampung dll.
Garis haluan harus sedemikian rupa, sehingga setiap waktu posisi kapal dapat dilukiskan
dengan aman, demikian pula titik-titik untuk merobah haluan.
- Perhitungkan kemungkinan kapal akan hanyut oleh arus, adanya hujan, kabut dll. yang
bisa menutup bahaya navigasi. Pokonya dalam keadaan bagaimanapun kapal diusahakan
dapat diketahui posisinya dan terhindar dari bahaya-bahaya navigasi.
- Kalau perlu hitunglah arus pasang surut untuk daerah tertentu
- Didaerah perairan yang ramai atau sempit, perhitungkan kemungkinan adanya kapal-kapal
lainnya ditempat yang sama. Dengan ETA hitunglah kapal-kapal akan sampai atau melalui
tempat- tempat seperti itu atau diparairan dulit. Diperairan yang sulit sedapat mungkin
lewati pada siang hari atau cuaca terang.
- Pisahkan peta-peta yang sudah dipakai dan yang akan dipakai. Peta-peta yang akan
digunakan selalu disusun diatas secara, berurutan sesuai dengan pemakaiannya
3. Pemindahan posisi :
Kadang-kadang kita harus memindahkan posisi kapal kita aari suatu peta ke peta lainnya.
yang skalanya berbeda. Dalam hal seperti ini yang perlu diperhatikan ialah skalanya. Bila
skalanya. tidak sama, kerjakanlah sbb :
a. Bila posisi tersebut dinyatakan dengan baringan-baringan atau Jarak :
- Gambarkan baringan yang sama dengan peta I pada peta II.
- Ukurlah jarak dipeta I dengan skala lintangnya, dan dengan cara yang sama diukurkan
pada peta II.
- Perpotongan jarak dengan garis baringan dipeta II adalah posisi kapal yang telah
dipindahkan
b. Bila posisi kapal dinyatakan dengan lintang dan bujur :
- tentukan lintang dan bujur posisi kapal pada peta I
- pindahkan posisi (lintang dan bujur) di peta II. Cara ini di pakai bila tidak ada sama
sekali baringan atau jarak dari benda-benda darat
Lihat gambar di halaman sebelah...

4. Penentuan Posisi Kapal :


Untuk penentuan posisi kapal, kita harus mengambil baringan baringan benda darat,
tanjung, gunung, pelampung atau baringan benda angkasa. Agar posisi kapal kita benar,
maka seyogyanya baringan yang kita ambil itupun harus benar (sejati). Untuk itu kita harus
selalu mengetahui kesalahan pedoman kita. Selain itu diusahakan agar pengambilan posisi
kapal itu sedapat mungkin lebih dari satu benda agar kesalahan pengambilan dapat dicheck.
Macam-macam baringan :
- baringan silang
- baringan dan jarak
- baringan dan peruman
- baringan yang digeserkan
- serentetan peruman
- 2 atau lebih suar penuntun
- baringan dengan alat-alat elektronik
- kombinasi dari baringan-baringan tsb diatas.
Pada penentuan posisi dengan memakai baringan 3 benda kadang2 timbul segi tiga kesalahan
yang cukup besar dipeta.
Hal ini disebabkan :
- kekeliruan mengenal benda
- kekeliruan waktu melukis baringan
- tidak tepat pada waktu membaring
- salah pedoman tidak diketahui atau salah
- jarak waktu antara 2 baringan cukup lama
- kemungkinan peta yang dipakai tidak teliti pada waktu
pembuatannya, surveynya sudah terlalu lama atau belum
dikoreksi dangan BPI terakhir sehingga tidak up to date.
Baringan akan baik hasilnya kalau memilih benda baringan yang tepat dan baik pula. Untuk
itu baringan yanr ambil harus :
- Ambilah baringan benda2 yang jauh/yang tidak cepat berubah, terlebih dahulu.
- Baringan yang satu dengan yang lain mempunyai beda sudut tegak lurus atau hampir
tegak lurus satu dengan yang lain
- Benda-benda yang diambil harus dikenal (ada di peta).
- Janganlah, mengambil bonda2 baringan yang bertolakbelakang atau hampir bertolak
belakang satu sama lain.
Kalau didalam menentukan posisi kapal dengan menbaring itu (posisi sejati), terjadi
kesalahan yang hanya disebabkan oleh pemakuan dovisiasi yang salah, maka posisi kapal itu
dapat dikoreksi dengan memakai:
- kertas tembus/ bening
- station pointer
- dengan memutar ke 3 garis baringan
- dengan lingkaran luar
Barisan khusus/istimewa.
Barisan khusus ialah garis-garis baringan tertentu yang sering kali sudah tertera dipeta
dengan maksud menarik perhatian para mu. alim akan bahaya-bahaya navigasi yang ada,
misalnya baringan penuntun, dimana selama kapal berada digaris baringan itu, kapal tetap
aman. Kadang kala tidak diberi garis penuntun tetapi baringan penuntun saja

Dari gambar diatas dapat dilihat, garis baringan penuntun dimana 2 benda dapat kelihatan
menjadi satu. Dapat juga satu benda saja dipakai sebagai penuntun dengan baringannya
selama kapal berada dalem garis baringan itu, kapal akan tetap aman.
Dengan kata lain garis penuntun ialah untuk meruntun menentukan haluan dan belokan)
ketempat-tenpat tertentu. Selesai untuk menuntun kapal, garis penuntun juga dapat dipakai
untuk menentukan posisi (sebagul Garis baringan) dan untuk monentukan sembir (salah
pedoman).
Macam-macam baringan dan baringan khusus:
a. Baringan silang

Perpotongan kedua baringan


adalah posisi kapal.
b. Kombinasi baringan dan jarak :

Jarak nampak suar diketahui setelah


dikoreksi dengan tinggi mata, kita
mendapat jarak tanpak tsb dipeta.
Pada penglihatan suar tsb. pertama
kalinya, suar kita baring. Kedudukan
27 kapal adalah perpotongan baringan
dengan lingkaran jarak tampak yang
sudah dikoreksi tadi.

c. Kombinasi baringan dengan peruman :

Tempat kedudukan kupal dipeta,


didapat dari baringan yang diambi
pada kadalanan yang diukur pada
waktu yang bersamaan.

d. Baringan yang di geserkan :


Misalkan baringan pertama dari
sebuah benda diambil pada jarm
08.20. baringan kedua dia ambil pada
jam 08.40. Jarak yarg ditempuh
selama 20 menit 20/60 x kecepatan
kapal rata-rata. Dari titik potong grs
I II baringan pertama dgn haluan diukur
jarak yang ditempuh tadi (digeser).
Di titik ini ditarik garis baringan
kedua (geser), yang mernotong
garis.baringan kedua di posisi ke-
dua.
e. Baringan Khusus/ Istimewa :
1. Baringan 4 surat (45o)

BC = AB
< 450 BAR.Relatip

2. Baringan 30 o dan 60o atau 7/8

I II III

A D B HAL
c. Baringan 2 dan 4 surat (22 1/2 dan 45 derajat atau 7/10) :
BC = 7/10 AD

d. Baringan 26 1/2 dan 45 :


BC = AD = DC

e. Sudut bahaya datar dan bahaya tegak :


Dalam kedua hal ini ada sebuah baringan atau baringan2 yang tidak boleh dilampaui
agar kapal tetap berada di tempat yang aman.
Sudut bahaya mendatar : Tentukan dua titik yang terpisah yang sudah diketahui. Buatlah
sebuah lingkaran yang melalui kedua titik tadi sehingga semua bahaya berada didalamnya.
- Ukurlah besarnya sudut pada lingkaran tadi melalui kedua titik itu. (APB, titik P sebarang
pada lingkaran).
- Agar kapal tetap aman, maka kita harus men jaga agar sudut antara mana kedua titik. (A
dan B) itu dapat dilihat dari kapal, tidak boleh lebih besar dari sudut APB.
- Usahakan agar mendapat sudut yang lebih kecil dari APB, sehingga kapal selalu berada
diluar lingkaran bahaya (aman).
- Sudut APB disini disebut sudut bahaya datar (horizontal danger angle). Sudut bahaya
mendatar dipakai untuk melayeri daerah antara gosong-gosong, rintangan rintangan /
bahaya navigasi lainnya.

< AQB < <APB


Kapal diluar lingkaran bahaya =
Aman

Sudut bahaya tegak (vertical danger angle) :


Bila diperlukan untuk menghindari bahaya dalam jarak tertentu dari satu titik yang
telah dikenal, dimana tinggi titik tsb. sudah diketahui diatas permukaan air maka dengan
tabelxxv DIP. dapat dilihat pada sudut mana tinggi tersebut dapat dilihat di atas permukaan
air. Bahay tersebut dapat dihindari dengan olah gerak sedemikian rupa sehingga kita selalu
melihat tinggi tersebut dengan sudut yang lebih kecil dari pada sudut yang kita peroleh dari
tabel.
Sudut dimana pada jarak tertentu puncak benda tersebut dapat dilihat, disebut sudut
bahaya tegak (vertical danger angle).

Menentukan salah pedoman :


Dalam melukiskan garis-garis baringan dipeta, sering kali kalau kita menggunakan
tiga garis baringan,kita akan mendapatkan segitiga posisi yang besar, seperti yang sudah
diterangkan didepan. Hal ini disebabkan :
- kekeliruan mengenal benda baringan.
- kekeliruan waktu melukis dipeta
- tidak tepat waktu membaring.
- Salah pedoman tidak dikotahui atau salah
- Jarak waktu antaran baringan yang satu dengan baringan yang lain terlalu jauh
- kemungkinan peta yang kita pakai tidak teliti waktu pebuatannya atau s surveynya sudah
terlalu lama, atau belum dikoreksi sehingga tidak up yo date lagi
Seperti kita ketahui, semua garis baringan yang akan dilukiskan dipeta, haruslah
baringan sejati, dengan demikian posisi yang kita peroleh adalah sejati. Untuk itu kita
perlu mengetahui lebih dahulu kesalahan pedoman yang kita pakai.
Cara mencari kesalahan pedoman :
Baringan sejati dipeta : 096 Ua
a. Dengan translit : Baringan sejati dari dua benda yang menjadi satu didarat, lalu
Baringan
dibandingkan dengan baringan pedomannya (lihat pedoman : 094 Up
gambar).
Kesalahan pedoman : - 20
Koreksinya :+20
Ini berarti bahwa setiap baringan
dengan pedoman tersebut, selalu +20
untuk mendapatkan baringan sejati,
dan dilukiskan dipeta.
b. dengan baringan kebalikan : Hal ini dilakukan dengan membaring kapal lain
yang sudah diketehui kesalahan pedomannya.
Kemudian diminta baringan dari kapal itu
Bp : 2320 terhadap kita. Setelah salah satu baringan
Kes.Ped -2 ditambah atau dikurangi dengan 1800 kita
bandingkan baringan-baringan tersebut.
Bs B terhadap A = 2320 + 20 = 2250
Bs A terhadap B = 2250- 180 = 450
Bp A terhadap B = = 420
Kesalaha ped.A = 420 - 450= - 30
======
c. dengan menghitung azimuth benda angkasa :
Benda angkasa dibaring (Bp) dan dicatat ppwnya waktu pengambilan.
Ppw + duduk ......................................GMT
Dgn. GMT didapat..................GMT .....................Declinasi..............................
Incrim.....................................................................Kor.decl................................
SHA (kalau ada)
BT (+) atau BB (-)
L.H.A (P) didapat.

Dengan P yang kita peroleh kita masuk daftar XI dengan argumen lintang dan declinasi (A
dan B) A dan B ini ditambah atau dikurang, bergantung dari :
- apakah P > 900 atau P < k 900
- apakah lintang dan declinasi sena- ma atau tak senama.
Dari A dan B ini kita mendapatkan c dari tabel XII.
Nilai c ini merupakan nilai azimuth atau baringan sejati BA itu. Bandingkan nilai baringan
sejati dan baringan pedoman benda angkasa tadi, dan kita mendapatkan kesalahan pedoman
kita itu.
Salah satu contoh barin an khusus :

Misalnya baringan 0
– 450

0
Bar. I :

Bar. I I : 450
Pada saat kapal di C (bar 900) maka
jarak BC = 7/10 x jarak AD

A D B

Ambilah haluan misalnya 0870. Kita hondak menentukan posisi kapal dengan cara baringan

khusus 0
– 450 :

Misalnya baringan I diambil pada pukul 08.00


Misalnya baringan II diambil pada pukul 08.15
Kecepatan kapal kita diambil rata-rata 12 knots.
Tentukan rosisi kapal sdr pada jam 08.00, 08.15?
Jam berapa kapal Sdr. akan melintang suar tersebut?
Jawab :
Sebelum kita menjawab soal seperti diatas, kita terlatih dahulu harus ingat apakah benda
baringan berada disebelah kiri atau kanan haluan kita.
++ kalau sebelah kiri, besarnya baringan = haluan - sudut baringan (Bar.Relatip).
++ kalau disebelah kanan = haluan + sudut baringan.

Bar. I = 0870 - 0
= 0

Bar.II = 0870 - 450 = 420


Baar.III = 0870- 900=3570
Jarak yang ditempuh dalam 15t = 15/60 x 12 = 3 mil

- Ukur pada garis haluan jarak 3 mil dari titik A. (dapat


titik E)
- Dari titik. B dibuatkan (digeserkan) baringan I yang
akan mo motong bar.II di titik G.
- Titik G merupakan tempat kapal. Pada Jam 08.15
- Dengan menarik garis haluan pada titik G, kita mendapat kapal posisi kapal jam 08.15 dan
pada Jam 08.00 dan pada kapal melintang suar (tt k. F. uan H)
- Waktu melintanf dapat dicari dengan (7/1o x 15t ) + 08.15 = 08.25

++ Dengan cara yang sana kita dapat menentukan posisi kapal memakai baringan-baringan
khusus lainnya.
E. Baringan geser
Misalkan baringan I diambil pada Jam 08.20. Baringan II diambil pada
jam 08.40. Tentukan posisikapal pada baringan II ?

Caranya : Misalkan kecepatan kapal ra ntai


adalah 10 mil/ jam.
- Jarak yang ditempuh dalam waktu 20
menit. 20/60 x 10 3.3 mil.
- Ukur 3.3 mil pada garis haluan dari ttk
potong baringan I dengan garis haluan.
- Garis ini akan memotong baringan II.
Titik potong ini merupakan tempat
kedudukan kapal pada jam 08.40

- Contoh soal soal Sebuah kapal berlayar dengan Hs = 090 0, membaring sebuah benda
dengen podoman 0250. Apabila diketahui variasi 200 T dan deviasi = 100 T, ditanyakan :
- baringan maknit Baringan pedoman = 250
- baringan sejati Deviasi = 100 T
- baringan dari benda itu Baringan magnit = 350
- baringan relatip Variasi = 200 T
Baringan sejati = 250
Penyelesaian : +1800
Baringan dari benda = 2350
Haluan Sejati = 0900
Baringan Sjati = 550
Baringan Relatip = 350 pada lambung kiri.
2. Sebuah kapal dengan haluan sejati 0900, membaring sebuah benda dengan pedoman
1350 . Apabila diketahui variasi 100 B dan deviasi 100 B, ditanyakan :
- Baringan magnit
- Baring sejati
- Baringan dari benda itu
- Baringan relatip

Baringan pedoman = 1350


Deviasi = 100 B-
Baringan magnit = 1250
Variasi = 100 B-
Baringan sejati = 1150
1800
Baringan dari benda = 2950
======

Hal.sejt : 0900
Bar : 1150
Bar.Rel. : 025
Dilambungkan.

3. Sebuah kapal berlayar dengan haluan pedoman 690 dan dengan kecepatan 10 mil per jam.
Meru suar M yang terletak disebelah kiri garis haluan pada pukul 16.00 anda baring
dengan pedoman standard yakni sebesar 420301. Pada saat mercu suar itu tepat
melintang, jam menunjukan pukul 17.15.
Ditanyakan : Jarak kira-kira antara kapal anda hingga kemerCU suar M tst. pada saat ia
melintang itu? (Variasi : 4 T, deviasi 20T)
Jawah : var. 40 dan dev. + 20, Jadi sembir = 60
Haluan sejati 69 + 60 = 480301 , baringan
Relatip = 750 - 480301 = 260301

Waktu yang diperlukan untuit molintang 17.15 - 16.00 = 1 jam 15 menit

jam, yang berarti Jarak yang ditempuh x 10 mil = mil..

Ingat baringan khusus/istimewa dengan baringan relatip .Jarak melintang

x AB x =

=======

4. Pada pukul 12.00 WIB tanggal 29 Mei 1974 anda menerina berita bahaya (sos) dari KM
DUPA. Baringan kapal itu 2020 301 dan jaraknya sejauh 25 mil. Kecepatan kapal anda 9t
jam. Apabila KM DUPA yang sedang terbakar itu berhaluan Barat Barat Laut, dengan
kecepatan 31/Jam, dengan haluan berapa dan pukul berapa kapal anda dapat bertemu
dengan KM. DUPA dalam waktu yang sesingkat-singkatnya?
Jawab :
a) Hubungkan posisi kapal kita (B) dengan posisi KM. DUPA (A)
b) Gambarkanlan vaktor kapal Dupa (haluan dan kecepatannya), garis AC.
c) Dari titik C Jangkakan kecepatan kapal kita yang memotong AT di D. DC adalah
haluan kapal kita untuk bertemu dengan KM Dupa secepat-cepatnya (216)
d) Dari B tarik garis BF // CD, memotong perpanjangan AC di F adalah titik pertemuan
kedua kapal

e) Waktu yang diperlukan ialah =

= 2,1 jam = 2 jam 06 menit.

Kedua kapal bertemu pada jam 12.00 + 2 jam 06 atau pada pukul
14.06
5. Sebuah kapal berlayar pada tanggal 1 Januari 1974 dengan haluan pedoman 88 0 pada
pukul 21.00 ia membaringkan dengan pedoman sebuah suar S dengan hasil 65o30t. Pada
pukul 21.30 suar itu dibaring kembali yakni 430 podoman. Kecepatan kapal 12 mil/jam.
Deviasi 30B variasi didekat daerah tersebut sebagaima yang tortura dipeta = + 7 0 (1954)
decreasing 6 annually.
Ditanyakan :
a. Posisi kapal itu pada pukul 21.00
b. Posisi kapal itu pada pukul 21.30
c. Posisi kapal itu pada saat suar tersebut tepat keliliatan melintang kapal.
d. Waktu pada saat suar tersebut tepat kelihatan nelintarg.
Jawab : Variasi =+70 decreasing 61 tahun. Berarti untuk tahun 1974, berkurang
dengan (1974 - 1954 x 61= 120 = 20. Dengan sendirinya variasi 1974 = 7 o - 20 5o.
Variasi = +50
Deviasi 30 (barat)
Sembir 20 Haluan sejati 880 + 20= 90o
Baringan sejati (21.00)
0 0
+2= , Br =

Baringan sejati (21.30) = 430 + 20 =450, Br 450 Jarak baringan I dan Baringan II =

301= x 12 = 61

(Ingat baringan istimewa/khusus dan 45)

a. Jangkakan pada garis haluan mulai dari titik potong baringan I dengan haluan,
sejauh 6 mil. (P).
b. Dari posisi 21.30 ini tariklah garis sejajar haluan yang memotong maris baringan
I dititik R. R merupakan tempat kedudukan pal pada pukul 21.00.
c. Posisi kapal pada saat melintang ialah .pada baringan 0 o (utara) yaitu pada jarak
7/10 x 61 4.21.

d. Waktu suar tsb melintang x 1 jam = 21 menit.

waktu melintang 21.30 + 211= jam 21.15


==========
Pengaruh angin dan Arus dalan Pelayaran :
Sebuah kapal yang berlayar seluruhnya berada didalam arus atau angin, maka terpengurula
oleh arus atau angin teraebut. Pengaruh tersebut akan merabawa kapal kita kedudukan yang
merupakan garia hasil (resultante) antara gaya pendorong dan arah serta ke kuatan arus angin
tersehut. Sebelun kita melukiskan dipeta, hal2 berikut ini harus kita teliti.
Arus :Keterangan mengenai arus dapat kita lihat di peta laut maupun peta2 arus.
Arus pasang :Keterangan mengenai hal ini dapat kita lihat dipeta-peta laut, buku kepanduan
bahari, publikas mengenai arus pasang dan pada atlas arus2 pasang.
Angin :Effeknya sangat bergantung dari besarnya bagian kapal diatas permukaan air
dan kekuatan angin itu sendiri.
Beberapa persoalan yang menyangkut angin dan arus :
1) sebuah kapal dongan kecepatan 12 mil/jam bertolak dari A k
B. Berapa haluan yang harus dikemudikan untuk mencatat titik 5.
B. apabila terdapat arus TL dengan kekuatan 3 knots.
Jawab :
- hubungkan A B sebagai haluan dipeta.
- lukiskan arah dan kekuatan arus (TL, kekuatan 3) di titik A.
- Dari titik 3' tadi, jangkakan kecepatar kapal 12' yang memoton haluan di B. (garis p)
- Dari titik A tarik garis sejajar p yang sekaligus merupakan haluan yang harus
dikemudikan untuk men capai B.

2) Lihat soal no.1 kapal tersebut tida mendapat angin BL dengan kekuatan 20 konots.
Berapakah haluan yang harud dikemudikan untuk mencapai titik B ?Effect angin
diperkirakan 2 knots
3) Berapa haluan yang dikenudikan bila kapal tadi mendapa arus dan angin seperti tsb
dalam soal 1 dan 2) atas ??

4) Melewati sebuah suar dengan jarak tersentu dengan perhitungan arus. Misalnya sebuah
kapal berada di A dan akan melewati suar S pada jarak mil. Diketahui arus tenggara 2
knots.
Caranya :
- Buatlah sebuah lingkaran dengan jari-jari 5 mil dari S (pusat suar s). Dari titik A
ditarik garis singgung suar tadi (titik D)
- Lukiskan arah dan kekuatan arus di A. Hubungkan titik 2 mil (arua) ke titik D.
- Haluan yang harus dikemudikan ialah garis dari A yang sejajar dengan garis tadi.
(lihat gambar).

Navigasi daerah karang :


Navigasi daerah karang : - Membutuhkan kewaspadaan dan penglihatan yang tajam
- Pakailah alat penduga dalamnya laut.
- Tempatkan seorang pengintai dihaluan, ditempat yang
setinggi mungkin.
Karang dapat di lihat : - Pada saat matahari tinggi
- Pada saat matahari bersinar dari buritan.
- Bila ada cukup angin bertiup menggerakkan permukaan air.
- Dari tampat yang tinggi. Bila dilihat dari tempat yang tinggi
Kira-kira 3 kaki (1 m) dibawah permukaan air berwarna coklat muda.
Kira-kira 6” (2m) dibawah permukaan air berwarna hujau terang. Makin bertambah
dalam, warnanya berubah menjadi hijau tua dan akhirnya menjadi biru tua.
Navigasi dekat pantai :
- Pakailah peta dengan skala besar. Pada peta tersebut sudah di- tarik garis haluan,
dengan patokan patokan untuk merubah haluan misalnya : suar, tanjung dll.
- Garis haluan harus sedemikian rupa sehingga selalu bebas dari bahaya-bahaya
navigasi. Perhitungkan kemungkinan adanya hujan dan, kabut, arus kuat dll, namun
kapal masih tetap aman.
- Patokan kita berlayar menyusur pantai ialah :
a. Bila pantainya terjal, lewati lah pada jarak _2 mil.
b. Bila pantai landai, bergantung dari sarat kapal kita.
c. Bila ada bahaya navigasi dekat pantai, paling sedikit kapal berada 1 mil dari
bahaya tersebut, dalam keadaan mana kita tselalu bisa menentukan posisi kapal
secara tepat. Kalau sukar menentukan posisi kapal setiap saat, maka jarak tersebut
diatas diperbesar.
d. Bila ruangan cukup. Pelampung - pelampung dilewati pada Jarak paling sedikit ½
mil.
e. Bila ada bahaya banaya yang tak kelihatan, lewatlah pada jarak 5-10 mil.
Perhitungkan kemungkinan kapal didorong arue Malam hari jarak ini lebih baik
diperbesar.
f. Kalau perlu hitunglan pasang surut untuk daerah-daerah tertentu
g. Didaerah yang sempit jangan lupa perhitungkan kenungkinan bertemu dengan
kapal lain.
h. Sebaiknya hitunglah perkiraan waktu tiba (ETA).
VII. BENDA PEMBANTU NAVIGASI :
( Aid to Navigation )

Yang dimaksud dengan benda2 pembantu navigasi ialah :


- Benda-benda yang membantu navigator dalam menemukan daratan bila datang dari laut.
- Memberi dan menunjukkan arah ketempat tujuannya, misalnya pelabuhan.
Yang termasuk benda-benda pembantu navigasi ialah mercu suar, kapal suar, rambu2 radio,
isyarat kabut, pelampung2, rambu2, serta alat2 electronika seperti loran, decca dll.
Penempatan benda2 bantu navigasi :
- ditepi pantai
- diperairan sempit yang bisa dilayari
- ditempat yang dapat dilihat dan didengar pada jarak yang aman terhadap bahaya-
bahaya navigasi.
- penempatan bergantung dari kebutuhan dan keadaan setempat.
Guna benda bantu navigasi :
- sebagai tanda dan penuntun guna penentuan posisi kapal terhadap bahaya2 navigasi
yang tersembunyi.

Pelampung : ( BUOY )
Guna pelampung : - sebagai tanda adanya bahaya.
- sebagai tanda adanya perobahan centour dari dasar laut.
- sebagai penuntun atau penunjuk jalan yang aman bagi pelayaran.
- Untuk maksud2 tertentu/khusus, seperti :
 pelampung karantina
 pelampung tuang
 tempat latihan menembak
 dll.

Sistim pelampung :
Ada 2 macam : 1. Sistim LATERAL :  Dipakai ditepi pantai dan perairan sempit yang
bisa dilayari.
 Diperairan pedalaman
 Ditempat yang menandakan ada bahaya.
 Dibedakan atas pelampung sisi kiri dan sisi
kanan.
 Perairan yang ada hubungannya dengan
perairan pedalaman yang bisa dilayari.
2. Sistik KARDINAL :
 Dipakai dilaut lepas
 Menandakan sektor aman
 Dibedakan atas sektor Utara – Selatan – Timur –
Barat.

Sesungguhnya kedua sistim ini sama maksud dan tujuannya, perbedaannya hanya terletak
pada letak, bentuk dan warna disamping perbedaan-perbedaan yang tersebut diatas dan
penerangan serta sifat2nya. Oleh karena itu bila kita memasuki perairan suatu negara,
hendaknya kita pelajari sistim pelampung yang berlaku dinegara ybs.

Hal ini dapat kita pelajari dari :


- Buku panduan bahari untuk daerah itu
- Publikasi navigasi mengenai daerah/negara itu.
- Peta2 laut berkala besar untuk daerah yang dimaksud.

Jenis pelampung :
Semua pelampung bertujuan sama tetapi terdapat perbedaan dalam bentuk warna, tanda2
khusus serta perlengkapannya. Sehubungan dengan perbedaan2 ini maka sebagai alat
pembantu navigasi, sebuah pelampung hanya memenuhi fungsinya pada siang hari dan dalam
keadaan cuaca terang. Pada malam hari hanya pelampung yang berpenerangan. Pada cuaca
berkabut atau jelek, hanya pelampung yang memakai gong atau bell yang dapat digunakan
sebagai penuntun.
Bentuk pelampung / perlengkapannya :
a.Pelampung tiang ( spar buoy )
b.Pelampung tumpul ( can buoy )
c.Pelampung lancip ( nun buoy )
d.Pelampung bundar ( round buoy )
e.Pelampung lonceng ( bell buoy ) dilengkapi dengan lonceng
f.Pelampung suling ( whistle buoy ) dilengkapi dengan suling kabut
g.Pelampung suar ( light buoy ) dilengkapi dengan penerangan
h.Pelampung kombinasi dilengkapi dengan kombinasi antara e – h seperti pelampung
karantina, tempat tuang, dlsb.
Pengenalan pelampung pada siang hari :
Pengenalan pada siang hari dengan : - warna dan
- nomor atau nomor & huruf.

Warna :
 Pelampung hitam : warna hitam, hitam putih kotak2, hitam kuning kotak2. Bentuk
runcing. Pelampung hitam merupakan pelampung sisi kanan jika
dating dari laut.
 Pelampung merah : warna merah, merah putih kotak2 atau merah kuning kotak2, bentuk
tumpul. Pelampung merah merupakan pelampung sisi kiri kalua
dating dari laut.
 Pelampung gosong tengah ( pemisah atau pertemuan ). Warna merah putih mendatar,
bentuk bulat. Juga hitam putih mendatar, bergantung alur pelayaran
utama.
 Pelampung berwarna yang menunjukkan batas daerah laut bebas dan daerah pedalaman.
 Pelampung dengan warna hijau menunjukkan letak kerangka. Bentuknya sangat
bergantung dari pada sisi mana dapat dilewati.
Bentuk runcing : dilalui pada sisi kanan
Bentuk tumpul : dilalui pada sisi kiri
Bentuk bundar : dilalui pada kedua sisi.
 Pelampung dengan warna kuning menunjukkan daerah karantina. Bentuknya runcing.
 Pelampung dengan warna kuning mendatar, menunjukkan tempat tuang. Bentuk runcing.
Nomor pelampung : kebanyakan pelampung mempunyai nomor atau huruf atau kombinasi
antara nomor dan huruf. Pemberian nomor atau huruf ini gunanya agar
kita dapat mencocokkan pelampung itu dipeta.
Di Indonesia : Nomor ganjil terdapat disebelah kanan dari alur pelayaran jika kita dating
dari laut
-Nomor genap terdapat disebelah kiri dari alur pelayaran jika datang dari laut
lepas (open sea) pemberian huruf dimaksud agar dapat mengenal nama suatu
bahaya navigasi yang dianak pelampungi.
Pengenalan pelampung suar :
a. Warna penerangan : warna penerangan yang biasanya dipakai ialah putih, merah dan
hijau.
Pembedaannya sbb : -Penerangan Merah dipakai untuk pelampung warna merah.
- Penerangan Putih dipakai untuk semua jenis pelampung
tergantung kebutuhan.
- Penerangan Hijau khusus dipakai untuk pelampung warna hitam.

b. Sifat penerangan :
1. F = Fixed Light = penyinaran tetap. Darat dipasang pada semua pelampung, kecuali
pelampung gosong tengah dan pelampung perintang.

2. F2 = Flashing light = suar cerlang. Hanya dipasang pada pelampung-


pelampungmerah, hitam, dan khusus.

Gambar 1

3. Qk. F1 = Quik Flashing = Cerlang yang cepat. Dipasang pada pelampung


perintang atau pelampung yang membutuhkan perhatian khusus,
seperti pada belokan-belokan yang tajam dlsb.

Gambar 2

4. Occ = Occulting light = penyinaran tetap dengan diselingi penggelapan-


penggelapan.

Gambar 3
5. F. F1 = Fixed-Flashing = cerlang tetap.

Gambar 4

6. F. & GP. F1. = Fixed group Flashing = Kelompok cerlang tetap.

Gambar 5

7. Gp. F1. = Group Flashing = Kelompok cerlang.

Gambar 6

8. I. Qk. F1 = Interrupted quick Flashing = cerlang cepat terputus – putus.

Gambar 7

9. S-L Fl. = Short – Long Flashing = Cerlang pendek – panjang.

Gambar 8

10. Gp. Occ. = Group occulting = kelompok nyala tetap yang diselingi oleh
penggelapan.

Gambar 9
11. Alt.Fl.R.G. = Alternating Flashing Red and Green = cerlang bergantian merah dan
hijau.

Gambar 10

 Singkatan2 yang biasanya dipakai untuk penerangan2 ialah W = White = Putih, R


= Red = Merah dan G = Green = hijau.
 Penerangan2 pada pelampung dihasilkan dari : Gas acetylene (AG), Petroleum
incandescent (PG), Pharaline light (PH), Listrik (E), Blangas incan descent light
(BG), Petroleum (P),Vet Gas (VG), Vet gas incandescent light (VGG) dll.
12. Gambar 11
ISOPHASE

Terang & gelap sama waktunya.

 Mengenal sifat suar :


Didalam daftar suar tertera sbb :
Suar A : 2 detik terang, 2 detik gelap
2 detik terang, 6 detik gelap
Suar B : 3 detik terang, 3 detik gelap
6 detik terang, 3 detik gelap.
Berapa periode suar tersebut dan tentukanlah sifatnya !
Untuk mengetahui sifat dan periode suar tersebut, dapat dikerjakan sbb:
Suar A : Terang 2 detik Gelap 2 detik
Terang 2 detik Gelap 6 detik +

Terang 4 detik Gelap 8 detik  Periode = 12 detik


 Terang <  Gelap, berarti suar tsb. Mempunyai sifat cerlang (flashing)

2 2 2 6
Ternyata tiap kelompok mempunyai cerlang 2x, Jadi suar tsb, mempunyai sifat
:
KCL (2) 12 detik atau GP.Fl (2) 12 seconds.

Suar B : Terang 3 detik dan Gelap 3 detik


Terang 6 detik Gelap 3 detik +
Terang 9 detik Gelap 3 detik  Periode 15
 Terang > Gelap  Occulting

Tiap kelompok memberikan 2x penggelapan sehingga sifat suar tersebut


ialah :
KP (2) 15 detik atau Gp.Occ(2) 15 second.

Mercu suar dan kapal suar :


Mercu suar dipasang ditepi pantai dimana perairannya dapat dilayari. Tujuan utama dari
pemasangan sebuah mercu suar ialah :
- Memberi penerangan dari suatu tempat yang tinggi
- Memberi peringatan kepada navigator akan bahaya-bahaya navigasi yang tersembunyi.
* Bangunan Mercu suar biasanya dilengkapi dengan tempat tinggal juga dilengkapi dengan
isyarat kabut atau rambu radio.
* Stasion suar mengandung pengertian bahwa disamping mercu suar juga terdapat bangunan
lain untuk isyarat radio, isyarat kabut dan lain sebagainya. Kapal suar biasanya
ditempatkan ditempat dimana mercu suar ditempatkan. Dengan kata lain kapal suar itu
biasanya selain berfungsi sebagai mercu suar, juga berfungsi sebagai stasion radio,
pemberi isyarat kabut, bahkan sekaligus juga berfungsi sebagai stasion pandu masuk
pelabuhan dan sekaligus pula sebagai stasion Decca maupun Loran atau lainnya.
Kebanyakan kapal suar ditempatkan di :
- pintu masuk pelabuhan penting
- manandakan daerah bahaya atau ramai
- sebagai tanda pemisah daerah lalu lintas samudera dan pedalaman/pelabuhan.
Mengenal suar pada malam hari :
Untuk tidak mengelirukan/menyesatkan seorang navigator dalam mengenal suar dimalam
hari,
maka ia :
- memperoleh keterangan mengenai suar yang up to date.
- sesuaikan tanda-tanda/keterangan dipeta dengan keadaan sebenarnya.
- Hal2 yang harus disesuaikan ialah : sifat2nya, warna, periode, tinggi, jarak nampak
dan
nomor kalau ada.
- diteliti kembali didalam daftar suar apakah masih ada suar lain disekitarnya.
- agar memperoleh kepastian maka pakailah stop watch dan hitunglah periode serta
jarak2 antara dari cerlang.
- pertimbangan keadaan cuaca, warna serta jarak dengan suar.
Oleh karena itu dianjurkan :
- Pakailah daftar suar yang up to date
- Baringan pada daftar suar adalah baringan sejati dihitung searah jarum jam dari Utara
Sejati seperti terlihat dari kapal.
- Baca dan pelajari keterangan yang terdapat dalam daftar suar.

Nama Suar :
Daftar suar Indonesia :
1. Dicetak tebal : Suar pengenal ( Land Fall )
2. Dicetak Miring : Suar pelampung ( suar terapung )
3. Dicetak biasa : suar darat lainnya.
Daftar suar BA.
1. Dicetak tebal : Suar dengan jarak tampak > 15 mil
2. a. Dicetak miring tebal : Kapal suar.
b. Dicetak miring biasa : Pelampung suar.
3. Dicetak biasa : Suar – suar darat lainnya.
Sektor suar :
Pada daftar suar terdapat keterangan sbb. :
Red from 055 to 071; Green thense to 091 ; Red from 202 to 222 obscured else
where.
Artinya : Dari 055 sampai 071 warna merah, hijau dari 071 sampai 091; lalu merah lagi
dari 202 sampai 222, seterusnya gelap. (lihat gambar dibaeah ini).

Contoh lain : Disalah satu kolom daftar suar tertera : Visible white from 290 through North
to 046; Green from 046 to 089 through East to 140; White from 140 to
176; Obscured else where.
Artinya : Kelihatan putih dari 290melalui Utara ke 046; Hijau dari 046 ke 089 melalui
Timur ke 140; Putih dari 140 ke 176; selanjutnya kelihatan gelap / terhalang.

Pengertian kelihatan sekeliling : tak ada sektor gelapnya.


Pengertian kelihatan sebagian :
( selanjutnya ada sektor terang dan sektor gelapnya ).

Suar penuntun : Ialah dua buah yang letaknya berjauhan dan hanya menyinar kesatu
jurusan. Bila navigator mengemudikan kapalnya pada satu garis terhadap
kedua suar tersebut, berarti ia berada dijalan yang aman/diluar daerah
berbahaya.

Anjuran bagi navigator, agar memperhatikan peta baik2 serta bandingkan dengan keadaan
yang
sebenarnya.
Jarak nampak suar : jarak nampak sebuah suar bergantung dari :
- Kekuatan penerangan suar.
- Tinggi penerangan diatas permukaan laut.
- Tinggi sipengamat diatas permukaan laut.
Jarak nampak ini sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca.

* Lingkaran jarak nampak suar atau biasa disebut Lingkaran suar ialah sebuah lingkaran
khayalan yang terdapat dipeta yang merupakan jarak geographis dari suar tsb. Dengan
patokan tinggi mata 5 meter ( 15 kaki ).
* Lingkaran suar ini gunanya ialah untuk menentukan jarak kapal dari suar tersebut pada
saat suar tersebut dilihat untuk pertama kalinya.

* Periode suar waktu antara nyala pertama sampai nyala berikutnya. Bila suar dalam
kelompok, periode suar merupakan waktu antara nyala pertama dalam kelompok kesatu
sampai nyala pertama dalam kelompok berikutnya.
Guna periode suar ialah untuk pengecekan character sebuah suar sehingga dapat
membedakan suar yang satu dengan suar lain yang berdekatan.

Jarak nampak sebuah suar dapat dibedakan atas :


1. Jarak cakrawala : ( horizon distance ) ialah jarak suar tersebut dalam mil laut, dihitung
dari suar tersebut sampai kecakrawala.
2. Jarak geografis : ( geographical distance ) ialah jarak suar bila hanya dibatasi oleh
lengkung bumi, tinggi penerangan dan tinggi si pengamat.
** Jarak geographis adalah jarak cakrawala penerangan + jarak
cakrawala pengamat.
3. Jarak pijar : ( luminous range ) ialah jarak nampak suatu suar yang ditentukan oleh
kekuatan pijar penerangan itu, terangnya cuaca dan ketelitian mata.
4. Jarak dipeta ( Charted visibility ) ialah jarak sebagaimana tertera dipeta dengan skala
terbesar. Jarak ini yang tertera didalam daftar suar, dan merupakan jarak geographis
dengan patokan tinggi mata 5 m atau 15 kaki. Atau jarak pijar dari suatu suar yang lemah.
5. Penerangan yang kuat ( strong light ) ialah suar yang jarak nampaknya hanya dibatasi oleh
jarak geografis saja dengan patokan tinggi mata 5 m atau 15 kaki. Dalam hal ini selisih
jarak geografis dengan jarak dipeta lebih kecil dari ½ mil.
6. Penerangan yang lemah ( weak light ) : suar yang kekuatannya sama dengan jarak pijar
penerangan tersebut dengan patokan tinggi mata 5 m atau 15 kaki. Selisih jarak geografis
dengan jarak dipeta lebih besar dari ½ mil.
Seperti kita ketahui, jarak geografis merupakan jumlah jarak cakrawala penerangan dan
jarak cakrawala pengamat.
Rumus yang dipakai :
Jarak geografis = d = 2.08 ( VH + Vh ) dlm. meter.
d = 8/7 ( VH + Vh ) dalam kaki.
Contoh : Tinggi sebuah suar diatas permukaan air = 49 m. berapa jauhkah jarak nampak
maximum suar tersebut dari anjungan kapal yang tingginya 9 m ?
Jika diketahui pula jarak nampak dipeta 19 m apakah suar tersebut termasuk
kuat atau lemah ?
Jawab : Jarak geografis = 2.08 ( VH + Vh ).
Jarak maximum = 2.08 ( 7 + 3 ) = 2.08 mil.
Jarak geografis = 2.08 ( VH + Vh )
= 2.08 ( 7 + 2.23 ) = 19.2 mil
( patokan tinggi mata 5 m )
Jarak geografis = 19.2 mil
Jarak dipeta = 19.0 mil ( patokan tinggi mata 5 m )
Selisih jarak = 0.2 mil < 0.5 mil
Jadi suar tersebut adalah suar kuat.=

Contoh lain :
1. Dipeta terera GP Fl (3) 15 sec. 163 ft 18 m. Apa artinya ?
Jawab : Gp Fl (3) artinya suar tsb mempunyai jenis penyinaran cerlang yang diberikan
didalam kelompok. Dalam tiap kelompok terdapat 3x cerlang.
15 sec artinya periode = 15 detik yaitu waktu antara nyala yang pertama dalam
kelompok kesatu sampai nyala pertama dalam kelompok berikutnya = 15
detik.
163 ft artinya tinggi suar 163 kaki diatas permukaan air ( mean high water
spring ).
18 M artinya jarak nampak suar 18 mil dengan patokan tinggi mata sipengamat
5 m ( 15 kaki ) pada cuaca terang.

2. Dipeta tertera Gp.Occ (11) 10 sec. 49m 19M, apa artinya ?


Jawab : Gp. Occ (11) : suar tersebut mempunyai penyinaran penggelapan ( occulting )
yang diberikan dalam kelompok. Pada tiap kelompok terdapat
11 x penggelapan.
10 sec. : periode 10 detik yaitu waktu antara penggelapan pertama
dalam kelompok ke sampai penggelapan pertama dalam
kelompok berikutya.
49 m : tinggi suar diatas permukaan air ( MHWS )
19 M : jarak nampak 19 mil dengan patokan tinggi mata 15 kaki (5m)
pada cuaca terang.

VIII. SISTIM PELAMPUNG DI INDONESIA :


( Buoyage System og Indonesia )
Di Indonesia dipakai sistim Lateral ( Lateral system ). Pada sistim ini dibedakan atas :
a. Pelampung pada sisi kanan ( Starboard hand ) :
- bentuk pelampung : runcing
- warna pelampung : hitam, hitam putih kotak2 atau hitam kuning kotak-kotak.

- tanda puncak : segi tiga atau belah ketupat  


- jika ada suar : warna penyinaran putih atau hijau cerlang.
- scotlite : warna putih atau hijau.

Anda mungkin juga menyukai