Anda di halaman 1dari 40

PERENCANAAN KAPAL

TANKI MINYAK
“MT. ALIMAH”

JUMIATUN NUR ALIMAH


21090116060031
Ukuran Utama Kapal :
LOA : 91,05 m
LPP : 86,50 m
B : 19,40 m
H : 5,00 m
T : 3,40 m
Vs: 11,50 Knots
Radius Pelayaran : 1850 Sea Miles
Coefisien Block : 0,72
Mesin Induk : 1300 BHP
Kapal Tanker
adalah Kapal yang mengangkut muatan
cair ataupun gas.

Berdasarkan Muatannya, kapal tanker


dibedakan menjadi 3, antara lain :
1. Oil Tanker
2. Chemical Tanker
3. Liquified Natural Gas (LNG) Tanker
Tahap – Tahap Perencanaan Kapal Tanker :
1. Rencana Garis ( Lines Plan )
2. Rencana Umum ( General Arragement)
3. Konstruksi Profil ( Profile Construction)
4. Potogan Tengah Kapal ( Midship Section )
5. Bukaan Kulit Kapal ( Shell Expansion )
6. Sistem Pipa ( Piping System )
LINES PLAN

Gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal digunakan


untuk mengetahui bentuk dan mengukur badan kapal, dapat
digunakan beberapa penggambaran/pemroyeksian dari
bentuk sebuah kapal terhadap bidang-bidang tertentu.
Gambar Lines Plan dapat dilihat dari :
1. Bidang datar vertikal melintang/Pandangan depan (Body
Plan)
2. Bidang datar vertikal memanjang/Pandangan samping
(Sheer Plan)
3. Bidang datar horizontal/Pandangan atas (Half Breadth
Plan)
WL5 WL5
WL4 WL4
WL3 WL3
WL2 WL2
WL1 WL1
BASELINE BASELINE
CL

BL BL BL BL BL BL BL BL
IV III II I I II III IV

WL5 WL5
WL4 WL4
WL3 WL3
WL2 WL2
WL1 WL1

AP 0,25 0,5 0,75 1 1,5 2 2,5 3 4 5 6 7 7,5 8 8,5 9 9,25 9,5 9,75 FP

BLIV
BLIV

BLIII
BLIII

BLII
BLII

BLI
BLI

AP 0,25 0,5 0,75 1 1,5 2 2,5 3 4 5 6 7 7,5 8 8, 5 9 9,25 9,5 9,75 FP

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK PERKAPALAN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
NAMA KAPAL

MT "ALIMAH"

LINES PLAN
SKALA : 1 : 100 TANGGAL TTD
DIGAMBAR: JUMIATUN NUR ALIMAH
DIPERIKSA : SARWOKO ,AT ,M.KES
24-03-20 19
A0 6
DISETUJUI : EKO JULIANTO S. SH. SST NIM : 21090116060031
TAHAP – TAHAP PEMBUATAN RENCANA GARIS
1. Perhitungan Dasar
2. Menentukan Letak LCB
3. Membuat CSA (Curve Section Area)
4. Membuat AWL (Water Line Area)
5. Menghitung Radius Bilga dan Membuat Body Plan
6. Menghitung Chamber, Sheer, dan Bangunan Atas
7. Menghitung Daun Kemudi dan Sepatu Kemudi
8. Membuat Stern Clearence
9. Menentukan Bentuk Stem Ship dan Stern Ship
PERHITUNGAN DASAR MELIPUTI :
1. Panjang Garis Muat(LWL)
2. L Diplacement
3. Coefficient Midship (Cm)
4. Coefficient Water (Cw)
5. Coefficient Prismatic (Cp)
6. Luas Water Line (AWL)
7. Luas Midship (Am)
8. Volume Displacement
9. Coefficient Prismatic Displacement (Cp. Dipl)
10. Diplacement
MENENTUKAN LETAK LCB
a. Dengan Diagram NSP
1. Menghitung Coefisien Prismatik
2. Hasil diaplikasikan ke diagram NSP
3. Menggambar Letak LCB dan didapatkan letak LCB terhadap
tengah panjang displacement.
b. Dengan Tabel Van Lamerent
4. Menentukan Harga Coefisien Prismatik ( Qf dan Qa )
5. Dari harga – harga tersebut kemudian kita baca luas station
pada tabel Van Lamerent yang merupakan harga prosentase
terhadap luasan Midship
6. Didapati harga luas masing – Masing station
7. Luasan tiap station tersebut digambar, yaitu lengkung CSA
Lama
8. Menghitung sudut p, b, dan Q untuk membuat lengkung CSA
baru
Membuat CSA (Curve of Section) dengan Metode Van
Lamerent :
1. Menentukan Harga Coefisien Prismatik (Qa dan Qf)
2. Melihat Presentase Am tiap section
3. Gambar grafik CSA Lama
4. Membuat sudut dari nilai p, b, dan Q
5. Gambar CSA Baru
6. Ukurluas tiap section dari CSA Baru
7. Hitung volume yang direncanakan dengan syarat
prosentase < 5 %
AWL ( Water Line Area ) = Luas Bidang Garis Air Muat
Dengan sudah diketahuinya panjang garis air (LWL),
lebar kapal (B) serta koefisien prismatik bagian
depan kapal (Qf), maka dapat dilukiskan bentuk
daripada lengkung garis air, dimana ditentukan lebih
dulu sudut masuk garis air dihaluan kapal
berdasarkan koefisien prismatik (Qf) dari diagram
sudut masuk NSP
Daun Kemudi
Untuk menentukan ukuran daun kemudi, terlebih
dahulu menghitung luas daun kemudi. Sealnjutnya
adalah merancang tinggi dan lebar daun kemudi

C1 = Factor untuk tipe kapal = 1


C2 = Factor tipe kemudi kapal umum = 1
C3 = Factor untuk profil kemudi = 0,8
C4 = Factor untuk peletakan kemudi = 1 (kemudi
dalam pancaran propeller)
SEPATU KEMUDI
Yaitu untuk menentukan bentuk, panjang, dan
penampang sepatu kemudi yang bertujuan
untuk membentuk bagian stern kapal maupun
clearance terhadap baling – baling.
GENERAL ARRANGEMENT
Gambar rencana umum dari suatu kapal
yang dapat didefinisikan sebagai gambar
untuk menata ruangan yang efektif dan
efisien sesuai kebutuhan dan peraturan
Langkah – langkah dalam menggambar rencana umum :
1. Menentukan ruang utama
2. Menentukan batas-batas dari ruangan di dalam kapal
3. Menyediakan jalan ke ruangan-ruangan tersebut
4. Memilih & menempatkan peralatan/perlengkapan kapal
Yang termasuk Ruang Utama:
-Tanki Muat
-Ruang Mesin (Machinery Spaces)
-Ruang Anak Buah Kapal (Crew)
-Tangki-tangki (bahan bakar, air tawar, perlumas dan ballast)
Perhitungan Berat :
Volume Displacement (V)
Displacement (D)
- Length Weight Tonnage (LWT) / Berat Kapal Kosong
Meliputi:-Berat baja badan kapal
-Berat peralatan kapal
-Berat mesin penggerak kapal
- Dead Weight Tonnage (DWT) / Bobot Mati Kapal
Meliputi:-Berat bahan bakar
-Berat air tawar
-Berat minyak lumas
-Berat bahan makanan
-Berat crew dan barang bawaan
--Berat muatan
Profil Construction
Rencana konstruksi merupakan perencanaan untuk
menentukan jenis ukuran kostruksi yang ada dalam
kapal, meliputi perencanaan tebal plat, dimensi
kerangka (frame, beam dan sriffner), serta
merencanakan konstruksi sekatnya. Konstruksi kapal
terdiri dari konstruksi badan kapal beserta konstruksi
bangunan atas kapal dan konstruksi gumah geladak
kapal.
PIPING SYSTEM
Instalasi pipa digunakan untuk mengalirkan
fluida/gas seperti pipa gas buang, pipa sistem
co2, atau instalasi pipa yang mengalirkan
udara dan uap yang bertekanan dari satu
tangki ke tangki lainnya, atau mengalirkan
fluida dari kapal keluar atau sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai