Manajemen Strategik
Disusun oleh:
MANAJEMEN – S1
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Analisis PT Garudafood Tbk dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Manajemen Strategik. Selain
itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang analisis PT Garudafood Tbk
bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Yohan Wismantoro selaku dosen Mata
Kuliah Manajemen Strategik. Terimakasih juga kepada teman kelompok yang sudah
berkenan bekerja sama dengan baik sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah..................................................................................................6
1.3 Tujuan........................................................................................................................6
BAB II.......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................7
2.1 Kerangka kerja Analitis Formulasi Strategi...............................................................7
2.2 Membuat macam-macam matriks................................................................................8
2.2.1 Matriks EFE dan IFE.............................................................................................8
2.2.2 Matriks CPM...........................................................................................................9
2.2.3 Matriks SWOT......................................................................................................10
2.2.4 Matriks SPACE................................................................................................12
2.2.5 Matriks BCG dan IE........................................................................................14
2.2.6 Grand Strategy PT.Garudafood.....................................................................16
2.2.7 Matrix QSPM........................................................................................................17
2.2.8 Analisis Value Chain.............................................................................................19
KESIMPULAN.......................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
Jaringan penilaian faktor luar (EFE) yang memberdayakan spesialis untuk meringkas dan
menilai data moneter, sosial, sosial, segmen, ekologi, politik, administratif, sah, inovatif, dan
serius.
Jaringan penilaian faktor internal (IFE) adalah langkah untuk menyimpulkan dalam
memimpin tinjauan administrasi penting dalam. Perangkat rencana prosedur merangkum dan
menilai kualitas dan kekurangan utama dalam kapasitas organisasi. Ini juga memberikan
premis untuk membedakan dan menilai hubungan di antara kapasitas ini
Matriks Boston Consulting Group (BCG) dan Matriks Internal Eksternal (IE) yang
didesain khususnya untuk meningkatkan usaha perusahaan multidimensional untuk
memformulasikan strategi. BCG adalah perusahaan konsultasi besar yang terkena dampak
kejatuhan ekonomi tanpa memecat karyawan dan pada tahun 2010 memperkerjakan paling
banyak sebagai konsultasi baru. Matriks Internal-EKSTERNAL (Internal-External-IE)
memposisikan berbagai divisi di organisasi dalam tampilan sembilan-sel.
Jaringan profil serius (CPM) membedakan pesaing utama organisasi dan kualitas dan
kekurangan pesaing tertentu yang sebanding dengan posisi penting organisasi. Beban dan
skor normal tertimbang habis-habisan pada CPM dan EFE memiliki signifikansi yang sama.
Meskipun demikian, faktor pencapaian dasar dalam CPM mencakup masalah ke dalam dan
luar, dengan cara ini positioning menyinggung kualitas dan kekurangan, di mana 4 =
kekuatan yang signifikan, 3 = kekuatan kecil, 2 = kekurangan kecil, 1 = kekurangan yang
signifikan.
Kerangka kerja SWOT misalnya kualitas lubang bukaan Kisi SWOT merupakan
koordinasi yang signifikan dengan perangkat yang membantu kepala dengan menciptakan
empat jenis sistem: kualitas bukaan (SO) metodologi, kekurangan bukaan (SO) teknik
(kekurangan bukaan WO), kekuatan- bahaya prosedur ST dan kelemahan metodologi WT
bahaya. Berkoordinasi dengan faktor-faktor kunci di dalam dan di luar adalah bagian yang
paling merepotkan dalam mengembangkan SWOT Grid dan membutuhkan wawasan praktis,
dan tidak ada yang paling cocok. Metodologi SO memanfaatkan kualitas internal organisasi
untuk memaksimalkan kebebasan luar. Teknik WO bermaksud untuk memperbaiki
kekurangan di dalam dengan memanfaatkan keadaan luar yang menjanjikan. Sistem ST
memanfaatkan kualitas organisasi untuk menjauhkan atau mengurangi pengaruh bahaya dari
luar. Teknik WT adalah strategi penjagaan yang digunakan untuk mengurangi kekurangan
interior dan menjauhkan diri dari bahaya luar.
Jaringan penilaian posisi dan aktivitas penting (SPACE), adalah tahap 2 penting lainnya
yang berkoordinasi dengan perangkat. Sistem empat kuadran menunjukkan apakah teknik
yang kuat, tradisionalis, hati-hati, atau serius umumnya cocok untuk asosiasi. Titik
persimpangan kerangka SPACE membahas dua elemen dalam dari posisi moneter (FP) dan
posisi kejam (CP) seperti halnya dua elemen luar dari posisi kemantapan (PS) dan posisi
industri (IP). Variabel-variabel ini mungkin merupakan penentu utama dari sebuah asosiasi
pada umumnya posisi penting
Grand Strategy Matrix memiliki empat kuadran penting yang dapat ditempatkan untuk
semua asosiasi. Kerangka Metodologi Unggul didasarkan pada dua pengukuran evaluatif:
posisi bersaing dan pengembangan pasar (industri). Kuadran 1 berada pada posisi strategis
yang mengagumkan. Kuadran II persyaratan untuk benar-benar menilai cara saat ini untuk
menangani pasar. Kuadran III bersaing dalam bisnis dengan perkembangan sedang dan posisi
serius yang lemah. Kuadran IV memiliki posisi bersaing yang solid, namun berada dalam
industri berkembang yang lemah.
Quantitive Key Arranging Matric (QSPM) yang menyusun tahap 3 dari sistem perincian
teknik yang berwawasan luas. prosedur ini secara tidak memihak menunjukkan teknik elektif
yang layak. QSPM memanfaatkan kontribusi dari pemeriksaan Tahap 1 dan mencocokkan
hasil dari penyelidikan Tahap 2 untuk memilih secara tidak memihak di antara metodologi
elektif.
Pemeriksaan Rantai Nilai adalah prosedur yang digunakan untuk membedah bagian
dalam organisasi, yang interaksinya mencakup pembedaan latihan dasar dan membantu
menambah nilai barang. Worth Chain dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu Essential
Exercises dan Backing Exercises khusus.
Model lima kekuatan Watchman dalam investigasi agresif adalah metodologi bersaing
yang umumnya digunakan untuk mendorong metodologi di banyak bisnis. Kekuatan
persaingan antar perusahaan berubah secara luas di berbagai industry.
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui dan membuat Matriks EFE dan IFE, CPM, SWOT, SPACE, BCG, IE,
Grand Strategy, QSPM, Value Chain dan Porter’s Five-Forces Model dari PT.Grandfood
Putra Putri Jaya Tbk.
BAB II
PEMBAHASAN
Matriks Grand
Matriks IE
Strategy
Quantitative
Strategic Planning
Matrix (QSPM)
2.2 Membuat macam-macam matriks
2.2.1 Matriks EFE dan IFE
Keterangan:
Tabel EFE
Tabel IFE
Berdasarkan hasil dari Matrix IFE diatas, diketahui bahwa factor internal PT
Garudafood mempunyai nilai sebesar 2,69, yang menunjukkan bahwa strategi perusahaan
dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalisir kelemahan membuat kondisi internal
perusahaan cenderung kuat.
2.2.2 Matriks CPM
MATRIX CPM
Berdasarkan hasil Matrix CPM diatas, diketahui bahwa total skor PT Garudafood
adalah 2,61, sedangkan total skor PT Indofood adalah 3,25, dan total skor PT Wings adalah
2,80. Hal tersebut menunjukan bahwa posisi PT Garudafood kurang baik apabila
dibandingkan dengan dua pesaingnya.
Kesimpulan :
Rata-rata FP adalah 14 : 3 = 4,66
Rata-rata IP adalah 15 : 3 = 5
Rata-rata SP adalah -7 : 3 = -2,33
Rata-rata CP adalah -11 : 3 = -3,66
Koordinat vector direksional :
Sumbu x = -3,66 + 5 = 1,34
Sumbu y = -2,33 + 4,66 = 2,33
FP
3
Konservatif Agresif
1
IP SP
-3 -2 -1 -1 1 2 3
-2
Defensif -3 Kompetitif
C
P
Dari grafik Matrix Space diatas, dapat diketahui bahwa koordinat vector pada sumbu
x sebesar 1,34 dan pada sumbu y sebesar 2,33. Dengan demikian, menunjukan bahwa
perusahaan berada pada posisi kuadran agresif. Strategi yang cocok digunakan dalam posisi
kuadran agresif yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.
JUMLAH 5.638.449.815.256 1
Dari hasil perhitungan pangsa pasar, Perseroan PT.Garudafood Jaya Tbk mendapat
presentase pendapatan paling tinggi senilai 0,978566952 (97%)
PT.Garudafood 20,19%
PT.Sentrafood 22,50%
Kesimpulan: Analisis PT. garudafood jaya. Tbk: pada kuadran: Cash cow / sapi perahPT.
Garudafood memiliki pangsa pasar yang relative tinggi, tetapi bersaing didalam pertumbuhan
pasar industri yang lambat. Sehingga, pendapatan yang dapat diperas seperti susu saspi dapat
dilihat dari PT. garudafood yang memiliki banyak anak perusahaan yang memproduksi
berbagai produk makanan ringan, minuman serbuk maupun kemasan.
IE MATRIX
4,0
I
High II III
Weak
Total IFE
Score
= Company Position
Berdasarkan hasil IFE 2,69 dan hasil EFE 2,57 yang menunjukan bahwa posisi internal
maupun eksternal PT Garudafood bernilai sedang atau rata-rata. Dalam hasil matrix Internal-
External pada gambar diatas, PT Garudafood berada dalam sel nomor V, yaitu dalam sel
pertahankan dan pelihara. Hal tersebut merupakan suatu keadaan dimana perusahaan
mengalami suatu masa pertumbuhan dan startegi yang cocok digunakan yaitu strategi jaga
dan pertahankan; penetrasi pasar dan pengembangan produk.
1
POSISI POSISI
KOMPETITIF KOMPETITIF YANG
YANG LEMAH KUAT
-3 -2 -1 1 2 3
-
1
PERTUMBUHAN PASAR
YANG RENDAH
PT Garudafood Tbk berada pada posisi Kuadran I, dimana perusahaan dapat mengambil
keuntungan dari peluang-peluang yang ada. Adapun bentuk-bentuk strategi yang dapat digunakan
dalam Kuadran I, yaitu :
- Pengembangan Pasar
- Penetrasi Pasar
- Pengembangan Produk
- Integrasi Ke Depan
- Integrasi Ke Belakang
- Integrasi Horizontal
- Diversifikasi Terkait
Kelemahan :
4. Jenis produk yang 0,09 3 0,27 2 0,18
dihasilkan terlalu banyak
5. Banyak masyarakat yang 0,12 - - 3 0,36
belum mengetahui secara
keseluruhan tentang
produk dari Garudafood
6. Laba bersih PT 0,15 - - - -
Garudafood turun sebesar
40% pada tahun 2020
Peluang :
6. Pertumbuhan pasar yang 0,11 4 0,44 3 0,22
terus meningkat
7. Diminati dan dapat 0,17 4 0,68 3 0,51
diterima dengan baik oleh
masyarakat luas
8. Memanfaatkan internet 0,19 3 0,57 4 0,76
untuk mengembangkan
pangsa pasar dan
memperkenalkan produk
yang dihasilkan
0,08 2 0,16 4 0,32
9. Membuat pasar baru untuk
setiap produk baru yang
diciptakan
0,10 - - 2 0,2
10. Konsumen berasal dari
semua kalangan
Ancaman :
4. Banyak kompetitor yang 0,16 - - 1 0,16
menciptakan produk
serupa seperti produk yang
dihasilkan Garudafood
5. Kompetitor menghasilkan 0,10 - - 1 0,10
produk baru yang lebih
inovatif
6. Persaingan harga dengan 0,09 1 0,09 1 0,09
kompetitor
Berdasarkan table QSPM diatas, dapat dilihat bahwa dari dua strategi alternatif yaitu
penetrasi pasar dan pengembangan produk, jumlah TAS pengembangan produk lebih unggul
daripada penetrasi pasar, yaitu penetrasi pasar dengan TAS 3,75 sedangkan pengembangan
produk dengan TAS 4,87.
Analisis Porter’s Five-Forces Model terdiri dari 5 kekuatan yaitu persaingan diantara
perusahaan yang bersaing, masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk substitusi,
kekuatan posisi tawar pemasok, kekuatan posisi tawar konsumen. Berikut analisis Porter’s
Five-Forces Model pada PT Garudafood :
https://www.academia.edu/36994682/Buku_Manajemen_Strategi_PT_GarudaFood
https://media.neliti.com/media/publications/167671-ID-analisis-perumusan-strategi-
bisnis-pada.pdf
https://www.google.com/search?
q=Keunggulan+kompetitif+PT+Garudafood&oq=KEUNGG&aqs=chrome.0.69i59j69i5
7j0l8.2423j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.academia.edu/36994682/Buku_Manajemen_Strategi_PT_GarudaFood
https://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/
ANNOUNCEMENTSTOCK/From_EREP/202011/20201130082952-22737-0/Indofood
%20Sukses%20Makmur%20Tbk_Billingual_30_Sep_2020.pdf
https://emiten.kontan.co.id/download/
sbxJfIkU4_JuChu32JHpXHfvLcsPRukSJwP8aMzY1ZgyWgzSJm0Hq7Gn99iLKENIy
0AxCZyvn3bvYShS5849Eg
LAMPIRAN BUKTI TURNITIN