Dosen :
Mata Kuliah :
Kelompok 7
ABT 7B:
A. Game Theory
Game theory adalah studi tentang bagaimana pemain seharusnya secara
rasional memainkan game. Setiap pemain menginginkan permainan berakhir dengan
memberikan hasil yang menguntungkan. Dia memiliki sedikit kontrol terhadap hasil
yang dipengaruhi strategi yang dipilihnya. Namun, hasil tidak ditentukan oleh pilihan
strateginya saja tetapi juga tergantung kepada pilihan strategi pemain lainnya, dan
disinilah konflik dan kerja sama terjadi. Terjadi konflik karena pemain berbeda pada
umumnya akan mendapat nilai hasil yang berbeda. Terjadi peluang untuk bekerja
sama karena beberapa pemain secara bersama dapat melakukan koordinasi strategi
mereka untuk mendapatkan sebuah hasil dengan payoff yang lebih baik bagi mereka
(Straffin, 1993:1).
Game theory menganalisis bagaimana kita mengambil keputusan setelah
merespon keputusan yang diambil oleh pemain lain. Game theory membahas situasi
keputusan dengan dua atau lebih pengambil keputusan (decision maker) yang
berkompetisi. Game theory juga merupakan studi tentang model matematika yang
berkaitan dengan konflik maupun kerja sama antara para pembuat keputusan yang
cerdas dan rasional. Teori ini terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh para
pengambil keputusan, dan mereka menyadari bahwa pilihan tindakan yang diambil
akan mempengaruhi satu sama lain.
Dalam teori ini payoff table diketahui oleh semua pemain dan juga ada best
strategy untuk setiap pemain yang merupakan strategi optimal mereka masing-
masing. Contoh game dalam permainan adalah seperti catur, bridge, sepakbola, dll.
Dalam korporasi contohnya adalah Apple vs Samsung. Dalam politik contohnya
adalah konflik antar negara.
Agar game dapat dimodelkan secara matematis, diperlukan elemen dasar dari
sebuah game atau yang biasa disebut juga sebagai Rules of The Game, yaitu:
1. Pemain/Player : pengambil keputusan dalam game (decision maker).
2. Tindakan/ Strategy : rencana aksi yang akan dilakukan oleh para pemain serta
aturan yang diperbolehkan dalam permainan.
3. Outcome: hasil yang diperoleh dari setiap keputusan.
1
4. Payoff : sebuah bilangan yang merepresentasikan derajat hasil (utilitas) yang
diinginkan atau dirasakan oleh pemain yang bersangkutan atau nilai yang bisa
diharapkan dari hasil penggunaan strategi.
5. Value of the game : keuntungan yang didapatkan oleh pemain yang ofensif dan
kerugian yang dirasakan oleh pemain yang defensif. Pemain yang berusaha
memaksimalkan outcome akan berada di sebelah kiri table dan pemain yang
berusaha meminimalkan outcome akan berada di bagian atas table.
6. Equilibrium : keseimbangan yang paling optimal dimana pemain tidak bisa lagi
mengubah posisinya.
Para pemain berusaha memaksimalkan payoff mereka, dengan cara memilih
strategi yang tepat berdasarkan informasi yang mereka miliki. Keadaan di mana setiap
pemain telah menentukan strategi yang optimal disebut kesetimbangan (equilibrium).
Dengan mengetahui kesetimbangan dari suatu game, pemodel dapat mengetahui
tindakan/strategi apa yang dipilih oleh para pemain yang terlibat, dan juga outcome
dari game tersebut.
Teori ini dipopulerkan oleh ahli matematika bernama John Forbes Nas. Jr,
peraih hadiah nobel bidang ekonomi tahun 1994. Beliau memperkenalkan istilah
keseimbangan “Nash” atau Nash Equilibrium. Nash equilibrium yaitu keseimbangan
yang tercapai, dimana setiap pemain dalam sebuah permainan tidak bisa lagi
memperbaiki posisinya untuk merespon apa yang dilakukan kompetitornya. Contoh
dari nash equilibrium adalah dilemma narapidana (prisoner’s dilemma).
Situasi
KOOPERATI
F
Game Theory
Situasi NON
KOOPERATI
F
2
kontrak yang mengikat mungkin terjadi, sedangkan dalam permainan non kooperatif,
kontrak tersebut tidak mungkin.
3
3. Dua politisi berkonflik atas rancanangan UUD, satu berusaha mengamankan,
satunya berusaha untuk mengalahkan.
4. Brand A ingin meningkatkan marketshare untuk produk baru tapi kompetitor pasti
berusaha untuk meminimalkan keuntungan yang dapat diperoleh Brand A.
5. Kontraktor bernegosiasi pada pemerintah untuk kontrak dalam proyek, mungkin
yang menang pemerintahnya atau sebaliknya.
4
C. Pure Strategy Game
Pure strategy game adalah permainan ketika setiap pemain di dalam game
mengadopsi single stategy sebagai strategi optimal mereka. Nilai dari pure strategy
game sama untuk kedua pemain baik pemain offensive maupun defensive. Strategi ini
adalah kebalikan dari mixed strategy yang mana pemain menggunakan strategi yang
beragam apabila game dimainkan beberapa kali. Offensive player adalah pemain yang
berusaha memaksimalkan, posisinya yang berada di sebelah kiri (dalam gambar
berarti dia athlete/agent), sedangkan defensive player adalah pemain yang berusaha
meminimalkan outcome ada di paling atas (general manager). Jadi offensive player
akan menggunakan maximin strategy atau strategi dengan hasil minimum terbesar.
Sedangkan defensive player akan menggunakan minimax strategy atau strategi
dengan hasil maksimum terkecil.
General
Minimize Defensive Atas Minimax
Manager
Kesimpulan dari pure strategy game ini adalah bahwa strategi optimal akan
menghasilkan payoff yang sama bagi kedua pemain atau memiliki hasil payoff yang
seimbang. Dalam pure strategy game terdapat juga Dominant Strategy yaitu strategi
yang inferior terhadap sejumlah strategi lain, untuk setiap strategi yang dipilih lawan
5
(dengan kata lain, payoff strategi tersebut ≤ payoff sejumlah strategi lainnya). Pada
Pure Strategy, strategi optimal yang telah dihasilkan oleh tiap pemail berdasarkan
payoff yang sama akan disebut sebagai Equilibrium atau Saddle Point. Equilibrium
dalam game ini secara bersamaan merupakan minimum dari satu baris dan maksimum
dari satu kolom.
Contoh :
Strategi B
Minimum
B1 B2
Baris
A1 7 1 1
Strategi A A2 8 10 8 Maksimin
A3 3 11 3
Maksimim kolom 8 11
Minimaks
6
memperoleh setidaknya min {3,11} = 3. Jadi nilai minimum di setiap baris mewakili
keuntungan minimum yang didapat A jika memainkan strategi murni. Nilai-nilai
tersebut ditunjukkan dalam contoh diatas pada “minimum baris”. Dengan memilih
strategi yang kedua, pemain A memaksimumkan keuntungan minimumnya, dan
keuntungan ini diketahui max {1,8,3} = 8. Pemilihan pemain A disebut strategi
maksimin dari permainan.
Sebaliknya pemain B ingin meminimumkan kerugian , jika B memilih strategi
pertama, B akan memengalami kerugian tidak lebih dari maksimal {7,8,3} = 8 tanpa
bergantung pada strategi yang dipilih A. Dan jika memainkan strategi kedua, B akan
mengalami kerugian tidak lebih dari maksimal {1,10,11} = 11. Hasil yang
bersesuaian ditunjukkan dalam contoh tersebut pada “maksimum kolom”. Jadi pemain
B akan memilih strategi yang meminimumkan kerugian maksimumnya, yaitu
diketahui min {8,11} = 8. Pemilihan pemain B disebut strategi minimaks dan
kerugiannya disebut nilai minimaks. Dalam contoh titik sadel terdapat pada baris
kedua kolom pertama yaitu elemen a 21=8. Hal ini dapat terjadi karena pemain A akan
mendapatkan keuntungan yang paling besar jika memilih strategi 2, maka pemain B
akan meminimumkan kerugian maksiminnya dengan memilih strategi pertama.
Secara umum jika pemain A mempunyai m strategi dan peman B mempunyai
n strategi. Elemen a ij merupakan besarnya pay off yang diterima oleh A (Taha, 1996).
Jika pemain A memilih strategi i maka paling sedikit A akan memenangkan min j { aij }
pemain A akan memilih strategi yang akan memberikan nilai maksimum yaitu :
max a
i
{ ij } pemain B akan memilih strategi yang meminimumkan kerugian yaitu :
min i max a
{ ij } . Jika diperoleh suatu elemen a kl dimana :
j i
7
Dalam permainan yang menggunakan strategi campuran (mixed strategy),
setiap pemain tidak mengetahui stategi apa yang akan digunakan oleh pemain lain,
setiap pemain akan berusaha erumuskan suatu strategi yang nilai pay off-nya tdak
berpengaruh terhadap strategi yang dipilih pemain lawan.
Langkah pertama terapkan metode maksimin dan minimaks. Permainan
strategi campuran terjadi apabila nilai maksimin tidak sama dengan nilai minimaks,
maka games ini tidak memilik titik sadel atau strategi murni bukan merupakan strategi
optimal, sebagai gantinya keseimbangan dapat dicapai jika menggunakan mixed
strategi. Langkah berikutnya, terapkan strategi dominan, dengan harapan ukuran
matriks pay off dapat diperkecil.
Contoh :
Minimum
Perusahaan B Maksimin
Baris
B1 B2 B3
A1 2 5 7 2 2
Perusahaan A A2 -1 2 4 -1
A3 6 1 9 1
Maksimum 6 5 9
kolom Minimaks ≠ Maksimin
Minimaks 5
Dari table diatas, diketahui bahwa nilai maksimin tidak sama dengan nilai minimaks.
Oleh karena itu, tidak dapat diketemukan titik pelana. Kemudian dengan menerapkan
aturan dominan, strategi B3 didominasi oleh B2, sehingga kolom B3 dapat
dihilangkan. Kemudian strategi A2 juga didominnasi oleh strategi A1 sehingga baris
A2 dapat dihilangkan. Matriks permainan telah berubah menjadi permainan 2x2,
seperti table dibawah ini.
8
B1 B2
A1 2 5 2 2
Perusahaan A
A3 6 1 1
Maksimum 6 5
kolom Minimaks ≠ Maksimin
Minimaks 5
Pada table diatas tidak ada titik pelana maka permainan dapat dipecahkan dengan
menerapkan konsep strategi campuran. Penyelesaian permainan dapat dilakukan
dengan :
1. Metode grafik
Semua permainan 2 x n (yaitu, pemain baris mempunyai dua strategi dan pemain
kolom mempunyai n strategi) dan permainan mx2 (yaitu pemain baris mempunyai
m strategi dan pemain kolom mempunyai 2 strategi) dapat diselesaikan secara
grafik.
2. Metode analisa
Pendekatan ini bertujuan mengembangkan pola strategi campuran agar
keuntungan atau kerugian yang dialami kedua perusahaan adalah sama. Pola ini
dikembangkan dengan menentukan suatu distribusi probabilitas untuk strategi-
strategi yang berbeda. Nilai-nilai profitabilitas ini memungkinkan untuk
ditemukannya strategi campuran yang optimum. Nilai-nilai profitabilitas dapat
dihitung dengan cara berikut.
Misalkan matriks pay off pemain A dan pemain B adalah sebagai berikut :
STRATEGI PEMAIN B
B1 B2
STRATEGI A1 a b
A2 c d
PEMAIN A
9
Matriks permainan diatas dapat diselesaikan menggunakan metode analisis
sebagai berikut :
Untuk perusahaan A :
2p + 6 (1 – p) = 2p + 6 – 6p = 6 – 4p
5p + 1 (1 – p) = 5p + 1 – 1p = 1 + 4p
6 – 4p = 1 + 4p
5 = 8p
P = 5/8
= 0,625
= 2p + 6 (1 – p) = 5p + 1(1 – p)
10
= 2 (0,625) + 6 (0,375) = 5 (0,625) + 1 (0,375)
= 3,5 = 3,5
Untuk perusahaan B :
Dengan cara serupa, dapat dihitung pay off yang diharapkan untuk perusahaan B.
profitabilitas untuk strategi B1 adalah q dan B2 adalah 1-q. Bila apapun strategi
yang digunakan B, perusahaan A meresponnya dengan strategi S1, maka :
2q + 5(1 – q) = 2q + 5 – 5q = 5 – 3p
5 – 3q = 1 + 5q
4 = 8q
Q = 4/8
= 0,5
Dan apabila nilai p = 0,5, maka nilai (1 – p) adalah (1 – 0,5) = 0,5 sehingga kedua
nilai profitabilitas untuk strategi S1 dan S2 milik perusahaan B sudah diketahui
nilainya.
= 2q + 5 (1 – q) = 6q + 1(1 – q)
11
= 2 (0,5) + 5 (0,5) = 6 (0,5) + 1 (0,5)
= 3,5 = 3,5
12
(A1, B2) komponennya adalah (1, 2), karena 3 merupakan nilai terbesar pada
komponen kedua yang menyatakan pay off bagi B maka nilai 3 diberi tanda #.
Kemudian dilihat pada komponen pertama yang menyatakan pay off bagi pemain A,
contohnya pada kolom pertama (−2, 3), (4, 3), dan (2/3, 2), nilai 4 merupakan nilai
terbesar maka 4 diberi tanda #. Titik keseimbangan Nash adalah dimana setiap
kemungkinan pay offpada semua komponen mempunyai tanda #.
Contoh :
Strategi B
B1 B2
A1 (−2, 3#) (1, 2)
A2 (4#,3#) (2, 1)
A3 (2/3,2#) (3#, 1)
13
Daftar Pustaka
Sari, Kartika, Ni Ketut Tari Tastrawati, dan Ahmad Saifuddin. 2018. Penerapan Konsep Teori
Permainan (Game Theory) Dalam Pemilihan Strategi Kampanye Politik
(Studi Kasus : Strategi Pemenangan Pemilukada Dki Jakarta Tahun 2017). E-Jurnal
Matematika, Universitas Udayana. Vol. 7, No. 2.
Situmorang, James R. 2015. Penggunaan Game Theory dalam Ilmu Sosial. Jurnal
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik
Parahyangan. Vol.11, No. 2.
Rochimah, Nur Aini. 2020. ZERO SUM GAME PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi
Kasus Di Kids Fun Island Toserba Laris Kartasura). Fakultas Syariah, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.
Mustaqim, Kiki. (2013). Aplikasi Konsep Teori Permainan Dalam Pengambilan Keputusan
Politik Universitas Pendidikan Indonesia. (Universitas Pendidikan Indonesia).
http://repository.upi.edu/366/6/S_FPMIPA_0700085_CHAPTER%203.pdf
14