Anda di halaman 1dari 14

PEMUTUSAN

HUBUNGAN
KERJA
Anggota kelompok :

Dania Chairani

Mutiara Hasri Munthe

Administrasi Bisnis Terapan

5B
APA ITU
PHK ?

Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah Pemutusan hubungan kerja adalah


pengakhiran hubungan kerja karena suatu berhentinya individu sebagai anggota
hal tertentu yang mengakibatkan sebuah organisasi yang disertai
berakhirnya hak dan kewajiban antara pemberian imbalan keuangan oleh
pekerja atau buruh dan pengusaha organisasi yang bersangkutan.

UU RI No.13 Tahun 2003 Tentang Hasibuan(2001:95)


Ketenagakerjaan, Pasal 1 ayat 25
Faktor-faktor pemutusan hubungan kerja
Menurut Maier(2000:116), faktor-faktor yang mempengaruhi Pemutusan Hubungan Kerja yaitu
:

Faktor Pribadi Kepuasan Budaya Perusahaan


• Usia Kerja
Ketidakpuasan yang menjadi Budaya perusahaan dapat
• Lama kerja penyebab pemutusan kerja mempengaruhi persepsi
• Keikatan terhadap memiliki banyak aspek, karyawan, menentukan dan
perusahaan diantara aspek-aspek itu mengharapkan bagaimana
adalah ketidakpuasan cara individu bekerja sehari-
terhadap manajemen hari dan dapat membuat
perusahaan, kondisi kerja, individu tersebut merasa
mutu pengawasan, senang dalam menjalankan
penghargaan, gaji, promosi tugasnya.
dan hubungan interpersonal.
Jenis jenis Pemutusan Hubungan Kerja
Menurut Mangkuprawira

• Atrisi
• Sementara Bekerja
Pemberhentian tetap seseorang dari
Pekerja meninggalkan pekerjaannya
perusahaan secara tetap karena alasan
untuk sementara dengan karena alasan
pengunduran diri, pensiun, atau meninggal.
kesehatan, keluarga, melanjutkan
pendidikan, rekreasi, dsb. Keadaan ini • Terminasi
disebut juga dengan cuti pendek atau Perpisahan permanen karyawan dari
PHK cuti panjang PHK perusahaan karena alasan tertentu. Seperti
Sementara Tetap karena alasan kedisiplinan dan bisnis.
• Pemberhentian sementara
Dikarenakan alasan internal perusahaan, • Kematian
seperti karena alasan ekonomi dan bisnis, Pada karyawan usia muda berarti perusahaan
misalnya kondisi moneter dan krisis kehilangan besar karena terkait dengan

ekonomi menyebabkan perusahaan investasi yang dikeluarkan dalam bentuk

mengalami chaos. penarikan tenaga kerja, seleksi, orientasi, dan


pelatihan.
Meninggal Dunia

Undang-Undang Kontrak Kerja Berakhir


Alasan
Pemutusan
Hubungan
Kerja
(Suwatno dan Donni : 2011)

Keinginan Pensiun
Perusahaan

Keinginan
Karyawan
(Turnover)
Hak Karyawan PHK
Menurut UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ada 3 jenis pesangon :

Uang Uang Penghargaan Uang Pengganti Hak


Pesangon Masa Kerja yang Seharusnya
• • ≥ 3-6 tahun : 2 bulan gaji
Diterima
< 1 tahun : 1 bulan gaji
• Cuti tahunan yang belum diambil dan
• ≥ 1-2 tahun : 2 bulan gaji • ≥ 6-9 tahun : 3 bulan gaji
• ≥ 2-3 tahun : 3 bulan gaji • ≥ 9-12 tahun : 4 bulan gaji belum gugur.
• ≥ 3-4 tahun : 4 bulan gaji • ≥ 12-15 tahun : 5 bulan gaji • Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja
• ≥ 4-5 tahun : 5 bulan gaji • ≥ 15-18 tahun : 6 bulan gaji
• ≥ 5-6 tahun : 6 bulan gaji • ≥ 18-21 tahun : 7 bulan gaji • Penggantian perumahan serta
• ≥ 6-7 tahun : 7 bulan gaji • ≥ 21-24 tahun : 8 bulan gaji pengobatan dan perawatan sebesar 15%
• ≥ 7-8 tahun : 8 bulan gaji • ≥ 24 tahun : 10 bulan gaji
• ≥ 8 tahun : 9 bulan gaji dari uang pesangon.
Larangan Pemutusan Hubungan Kerja
Menurut UU No. 13 Tahun 2003

• Pekerja mengerjakan ibadah yang • Pekerja mendirikan atau menjadi anggota

diperintahkan agamanya dan pengurus serikat pekerja di luar jam

• Pekerja menikah kerja

• Pekerja mempunyai pertalian darah atau • Perbedaan paham, agama, aliran politik,

ikatan perkawinan dengan pekerja suku, warna, kulit, golongan, jenis kelamin,

lainnya dalam satu perusahaan kondisi fisik, atau status perkawinan

• Pekerja mengadukan pengusaha kepada • Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit

pihak berwajib karena melakukan akibat kecelakaan kerja, atau karena sakit

tindakan pidana kejahatan yang menurut keterangan dokter jangka

waktu penyembuhannya belum dapat


Di Indonesia 5-10% karyawan melakukan turnover atau perpindahan
karyawan setiap tahunnya yang disebabkan karena banyaknya
perusahaan baru yang membuat para karyawan mencoba mencari
perusahaan yang dianggap bisa lebih memberikan manfaat kepada
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI mereka kedepannya.
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARYAWAN

(Studi Pada PT. PLN (PERSERO) Rayon Manado


Utara) PT PLN (Persero) Rayon Manado Utara dalam melaksanakan tugas pokoknya
selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya. Tetapi
Oleh Mawey Z. Alfa, Sri Murni, dan Ferdy
masih ada masyarakat yang merasa tidak nyaman terhadap pelayanan PT
Roring.
PLN (Persero) Rayon Manado Utara, akibatnya PLN harus memahami
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan turnover karyawan karena turnover akan membuat berkurangnya tingkat
Manajemen Universitas Sam Ratulangi
Manado produktivitas dalam sebuah perusahaan. Jika PLN melakukan pemutusan
hubungan kerja karyawan maka perlu mengeluarkan biaya tambahan dalam
rangka melakukan perekrutan karyawan baru. Bahkan pihak manajemen
akan merasa sia-sia usahanya atas proses rekrutmen yang berhasil
menjaring staf berkualitas karena staf tersebut memilih bekerja pada
perusahaan lain.
KERANGKA BERPIKIR

Faktor
Pribadi
H2 H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara
(X1)
variabel faktor pribadi (X1), budaya
perusahaan (X2), dan kepuasan kerja
Budaya Turnover
H3
Perusahaa Karyawan (X3) terhadap turnover karyawan
n (X2) (Y)
H2 : Terdapat pengaruh signifikan antara
faktor pribadi (X1) terhadap turnover
H4
Kepuasan karyawan (Y)
Kerja (X3) H3 : Terdapat pengaruh signifikan antara
H1 budaya perusahaan (X2) terhadap
turnover karyawan (Y)
H4 : Terdapat pengaruh signifikan antara
kepuasan kerja (X3) terhadap turnover
karyawan (Y)
HASIL UJI KORELASI DAN REGRESI

Berdasarkan tabel, persamaan regresi bentuk


Standardized Coefficients yang diperoleh adalah

Y = 11,881 + 0,474X1 + 0,209X2 - 0,014X3

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Nilai konstanta sebesar 11,881 artinya jika variabel independen yang terdiri dari faktor pribadi, budaya perusahaan, dan
kepuasan kerja mengalami peningkatan sebesar 1 skala, pemutusan hubungan kerja akan meningkat sebesar 11,881 skala.
2. Koefisien regresi faktor pribadi sebesar 0,474 artinya, apabila faktor pribadi meningkat sebesar 1 skala dalam jawaban
responden maka akan meningkatkan turnover karyawan sebesar 0,474 skala.
3. Koefisien regresi budaya perusahaan sebesar 0,209 artinya, apabila budaya perusahaan ditingkatkan sebesar 1 skala dalam
jawaban responden maka akan meningkatkan turnover karyawan sebesar 0,209.
4. Koefisien regresi kepuasan kerja sebesar 0,14 artinya apabila kepuasan kerja meningkat sebesar 1 skala dalam jawaban
responden akan menurunkan turnover karyawan sebesar 0,14.
HASIL UJI
DETERMINASI

Hasil Koefisien Korelasi atau R sebesar


0,443 hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh faktor pribadi, budaya
perusahaan, dan kepuasan kerja
terhadap turnover karyawan,
mempunyai pengaruh yang positif dan
cukup kuat sebesar 44,3%. Hasil
Koefisien Determinasi atau R square
(R2) adalah 0,196 yang menunjukan
bahwa 19,6% turnover karyawan,
dipengaruhi oleh faktor pribadi, budaya
perusahaan, dan kepuasan kerja
sementara sisanya sebesar 0,804 atau
80,4% dipengaruhi oleh sebab-sebab
HASIL UJI HIPOTESIS SECARA STIMULTAN
(UJI F)

Hasil pengujian model regresi untuk


keseluruhan variable menunjukkan
nilai F hitung = 2,768 dengan
signifikansi 0,001. Hasil tersebut
didapat bahwa nilai signifikansi lebih
kecil dari 0,05. Dengan arah koefisien
positif, dengan demikian diperoleh
bahwa hipotesis yang menyatakan
bahwa variabel faktor pribadi, budaya
1) Jika F hitung (sig) < 0,05 maka Hipotesis diterima
perusahaan dan kepuasan kerja
2) Jika F hitung (sig) > 0,05 maka Hipotesis ditolak
secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
turnover karyawan diterima atau
terbukti.
HASIL UJI HIPOTESIS SECARA PARSIAL
(UJI T)

Uji T dapat dilakukan dengan


menggunakan kriteria uji hipotesis yaitu:

1) T hitung < T tabel = hipotesis ditolak


2) T hitung > T tabel = hipotesis diterima

Hasil perhitungan diperoleh :


1. Variabel faktor pribadi, T hitung 2,836 > T tabel 1,685, dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada
pengaruh faktor pribadi terhadap turnover karyawan diterima.
2. Variabel budaya perusahaan, T hitung 2,054 > T tabel 1,685, dengan demikian hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh budaya perusahaan terhadap turnover karyawan diterima.
3. Variabel kepuasan kerja, T hitung -0,092 < T tabel 1,685, dengan demikian hipotesis yang menyatakan
ada pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover karyawan ditolak.
Daftar Pustaka
Roring, Ferdi, Sri Murni, dan Mawey Z. Alfa. 2016. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan Pada PT. PLN
(Persero) Rayon Manado Utara. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Manajemen. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Said, Ferdi, Alimuddin. 2017. Peran Pemerintah Dalam Menangani Konflik
Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan PT Gunung Mas Di Kabupaten
Pangkep. Jurusan Ilmu Administrasi Negara. Unismuh Makassar.
Zulhartati, Sri. 2010. Pengaruh Pemutusan Kerja terhadap Karyawan Perusahaan.
Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora. Vol. 1. No. 1.

Anda mungkin juga menyukai