Anda di halaman 1dari 7

Teori Game

(Game Theory/Teori Permainan)

A. Game Theory
Game theory adalah studi tentang bagaimana pemain seharusnya secara
rasional memainkan game. Setiap pemain menginginkan permainan berakhir dengan
memberikan hasil yang menguntungkan. Dia memiliki sedikit kontrol terhadap hasil
yang dipengaruhi strategi yang dipilihnya. Namun, hasil tidak ditentukan oleh pilihan
strateginya saja tetapi juga tergantung kepada pilihan strategi pemain lainnya., dan
disinilah konflik dan kerja sama terjadi. Terjadi konflik karena pemain berbeda pada
umumnya akan mendapat nilai hasil yang berbeda. Terjadi peluang untuk bekerja
sama karena beberapa pemain secara bersama dapat melakukan koordinasi strategi
mereka untuk mendapatkan sebuah hasil dengan payoff yang lebih baik bagi mereka
(Straffin, 1993:1).
Game theory menganalisis bagaimana kita mengambil keputusan setelah
merespon keputusan yang diambil oleh pemain lain. Game theory membahas situasi
keputusan dengan dua atau lebih pengambil keputusan (decision maker) yang
berkompetisi. Game theory juga merupakan studi tentang model matematika yang
berkaitan dengan konflik maupun kerja sama antara para pembuat keputusan yang
cerdas dan rasional. Teori ini terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh para
pengambil keputusan, dan mereka menyadari bahwa pilihan tindakan yang diambil
akan mempengaruhi satu sama lain.
Dalam teori ini payoff table diketahui oleh semua pemain dan juga ada best
strategy untuk setiap pemain yang merupakan strategi optimal mereka masing-
masing. Contoh game dalam permainan adalah seperti catur, bridge, sepakbola, dll.
Dalam korporasi contohnya adalah Apple vs Samsung. Dalam politik contohnya
adalah konflik antar negara.
Agar game dapat dimodelkan secara matematis, diperlukan elemen dasar dari
sebuah game atau yang biasa disebut juga sebagai Rules of The Game, yaitu:
1. Pemain/Player : pengambil keputusan dalam game (decision maker).
2. Tindakan/ Strategy : rencana aksi yang akan dilakukan oleh para pemain serta
aturan yang diperbolehkan dalam permainan.
3. Outcome: hasil yang diperoleh dari setiap keputusan.
4. Payoff : sebuah bilangan yang merepresentasikan derajat hasil (utilitas) yang
diinginkan atau dirasakan oleh pemain yang bersangkutan atau nilai yang bisa
diharapkan dari hasil penggunaan strategi.
5. Value of the game : keuntungan yang didapatkan oleh pemain yang ofensif dan
kerugian yang dirasakan oleh pemain yang defensif. Pemain yang berusaha
memaksimalkan outcome akan berada di sebelah kiri table dan pemain yang
berusaha meminimalkan outcome akan berada di bagian atas table.
6. Equilibrium : keseimbangan yang paling optimal dimana pemain tidak bisa lagi
mengubah posisinya.
Para pemain berusaha memaksimalkan payoff mereka, dengan cara memilih
strategi yang tepat berdasarkan informasi yang mereka miliki. Keadaan di mana setiap
pemain telah menentukan strategi yang optimal disebut kesetimbangan (equilibrium).
Dengan mengetahui kesetimbangan dari suatu game, pemodel dapat mengetahui
tindakan/strategi apa yang dipilih oleh para pemain yang terlibat, dan juga outcome
dari game tersebut.
Teori ini dipopulerkan oleh ahli matematika bernama John Forbes Nas. Jr,
peraih hadiah nobel bidang ekonomi tahun 1994. Beliau memperkenalkan istilah
keseimbangan “Nash” atau Nash Equilibrium. Nash equilibrium yaitu keseimbangan
yang tercapai, dimana setiap pemain dalam sebuah permainan tidak bisa lagi
memperbaiki posisinya untuk merespon apa yang dilakukan kompetitornya. Contoh
dari nash equilibrium adalah dilemma narapidana (prisoner’s dilemma).

Situasi
KOOPERATI
F
Game Theory
Situasi NON
KOOPERATI
F

Game theory kooperatif mencakup interaksi sosial yang kompetitif dimana


akan ada pihak yang menang/kalah atau suatu game yang pemainnya dapat
mengadakan komitmen yang saling mengikat (binding commitment). Sedangkan non-
kooperatif adalah situasi dimana dua perusahaan saling memperhitungkan
kemungkinan perilaku satu sama lain dengan masing-masing menetapkan harga.
Perbedaan antara kooperatif dan non kooperatif, yaitu dalam permainan kooperatif
kontrak yang mengikat mungkin terjadi, sedangkan dalam permainan non kooperatif,
kontrak tersebut tidak mungkin.

B. Zero Sum Game Theory


Zero Sum Game Theory adalah teori permainan dalam konflik ini
menggunakan prinsip solusi win-lose. Dalam teori ini, dua pihak yang terlibat
permasalahan merupakan pihak yang saling berhadapan untuk memperoleh keputusan
terbaik walaupun dengan kerugian pihak yang lain (dikenal sebagai zero sum game).
Teori permainan ini sangatlah kompetitif dimana jika satu pemain untung maka yang
lainnya akan rugi. Total keuntungan (gain) dari pemain – total kerugian (lost) = 0.
Zero sum game juga bisa disebut sebagai suatu sistem permainan dimana jika
keuntungan ditambahkan maka hasilnya adalah sama dengan kerugian pihak lawan, di
mana teori permainan ini menempatkan pihak lain menaggung beban atas pihak
satunya. Pada zero sum game, keuntungan yang didapatkan oleh seorang peserta
berasal dari kerugian peserta-peserta yang lain, dan juga sebaliknya, kerugian dari
seorang peserta menjadi keuntungan bagi peserta-peserta yang lain
Dalam teori Zero Sum jumlah payoff dari setiap pemain sama dengan nol.
Untuk game dengan 2 pemain, besar keuntungan di satu pihak sama dengan besar
kerugian di pihak lain. Semakin besar nilai payoff, semakin menguntungkan bagi
pemain. Untuk game zero-sum dengan 2 pemain, payoff dapat direpresentasikan
dalam bentuk matriks dan bimatriks.
Zero sum game juga dikenal sebagai suatu teori dimana akan ada pihak yang
menang dan ada pihak yang kalah. Dengan demikian tertera jelas terdapat unsur
spekulatif dalam suatu transaksi. Menggolongkan transaksi derivatif sebagai suatu
perjudian, akan membawa konsekwensi hukum yang tidak sesuai dengan hakikat
suatu transaksi derivatif. Konsekuensi hukuman dari perjudian adalah bahwa kontrak
atau perjanjian seperti itu tidak dapat dipaksakan pelaksanaannya menurut hukum,
dan apabila salah satu pihak telah melaksanakan prestasinya (membayar), maka dia
tidak dapat menuntut kembali apa yang telah dibayarkannya.

Contoh zero sum game yang terdiri dari dua pemain :


1. Ketika serikat pekerja negosiasi kontrak baru dengan management.
2. Dua tentara berpartisipasi dalam permainan perang.
3. Dua politisi berkonflik atas rancanangan UUD, satu berusaha mengamankan,
satunya berusaha untuk mengalahkan.
4. Brand A ingin meningkatkan marketshare untuk produk baru tapi kompetitor pasti
berusaha untuk meminimalkan keuntungan yang dapat diperoleh Brand A.
5. Kontraktor bernegosiasi pada pemerintah untuk kontrak dalam proyek, mungkin
yang menang pemerintahnya atau sebaliknya.

Contoh kasus zero sum game :


1. Perebutan pangsa pasar (market share) antara Indomie dan Mie Sedap.
2. Posisi awal pangsa pasar Indomie 90%, digempur oleh Mie Sedap sehingga
kehilangan 15% pangsa pasarnya.
3. Pada kondisi awal, Indomie kehilangan pangsa pasar sebesar 15%, yaitu (90%
menjadi 75%). Artinya Mie Sedap memperoleh 15% pangsa pasar mie instan di
Indonesia.
4. Indomie: Mengeluarkan produk baru.
5. Mie Sedap: Meningkatkan anggaran pemasaran.
6. Dalam zero sum game keuntungan yang diterima salah satu pemain adalah sebesar
kerugian yang diderita pemain lain (lawan), dimana total pay-off value-nya sama
dengan nol.
C. Pure Strategy Game
Pure strategy game adalah permainan ketika setiap pemain di dalam game
mengadopsi single stategy sebagai strategi optimal mereka. Nilai dari pure strategy
game sama untuk kedua pemain baik pemain offensive maupun defensive. Strategi ini
adalah kebalikan dari mixed strategy yang mana pemain menggunakan strategi yang
beragam apabila game dimainkan beberapa kali. Offensive player adalah pemain yang
berusaha memaksimalkan, posisinya yang berada di sebelah kiri (dalam gambar
berarti dia athlete/agent), sedangkan defensive player adalah pemain yang berusaha
meminimalkan outcome ada di paling atas (general manager). Jadi offensive player
akan menggunakan maximin strategy atau strategi dengan hasil minimum terbesar.
Sedangkan defensive player akan menggunakan minimax strategy atau strategi
dengan hasil maksimum terkecil.

*) Maximin : cari yang minimum payoff offensive player-nya. Kalau menggunakan


strategi 1 $30.000 dan strategi 2 $20.000.

*) Minimax :cari yang paling maksimum payoff defensive player-nya. Kalau


menggunakan strategi A $560.000, strategi B $40.000, dan strategi C $30.000.

Maximize Offensive Kiri Atlet Maximin

General
Minimize Defensive Atas Minimax
Manager

Kesimpulan dari pure strategy game ini adalah bahwa strategi optimal akan
menghasilkan payoff yang sama bagi kedua pemain atau memiliki hasil payoff yang
seimbang.
1. Dominant Strategy
Dalam pure strategy game terdapat juga Dominant Strategy
Daftar Pustaka

Sari, Kartika, Ni Ketut Tari Tastrawati, dan Ahmad Saifuddin. 2018. Penerapan Konsep Teori
Permainan (Game Theory) Dalam Pemilihan Strategi Kampanye Politik
(Studi Kasus : Strategi Pemenangan Pemilukada Dki Jakarta Tahun 2017). E-Jurnal
Matematika, Universitas Udayana. Vol. 7, No. 2.
Situmorang, James R. 2015. Penggunaan Game Theory dalam Ilmu Sosial. Jurnal
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik
Parahyangan. Vol.11, No. 2.
Rochimah, Nur Aini. 2020. ZERO SUM GAME PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi
Kasus Di Kids Fun Island Toserba Laris Kartasura). Fakultas Syariah, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.

Teori Permainan. Muhlis Tahir. Modul Universitas Gunadarma.

Teori Game. Ahmad Sabri. Modul Universitas Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai