Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PEMASARAN

Disusun oleh:

Dania Chairani 4517030029


Iman Jayanegara 4517030037
Nadya Azzura 4517030041
Syarif Hidayatullah 4517030049

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
TAHUN 2019
ABT 4B
A. Pasar
Pasar atau market merupakan sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual
guna melakukan aktivitas perekonomian yaitu berupa menjual atau membeli suatu barang
dan jasa atau sumber daya ekonomi dan berbagai faktor produksi yang lainnya.
Pada prinsipnya, aktivitas perekonomian yang terjadi di pasar didasarkan dengan
adanya kebebasan dalam bersaing, baik itu untuk pembeli maupun penjual. Penjual
mempunyai kebebasan untuk memutuskan barang atau jasa apa yang seharusnya untuk
diproduksi serta yang akan di distribusikan. Sedangkan bagi pembeli atau konsumen
mempunyai kebebasan untuk membeli dan memilih barang atau jasa yang sesuai dengan
tingkat daya belinya. .
Menurut beberapa ahli ada beberapa pengertian pasar yaitu :
1. William J.Stanton William J.Stanton berpendapat bahwa pengertian pasar adalah
sekumpulan orang yang memiliki keinginan untuk puas, uang yang digunakan
untuk berbelanja, serta memiliki kemauan untuk membelanjakan uang tersebut.
2. Kotler dan Amstrong Kotler dan Amstrong berpendapat bahwa pengertian pasar
merupakan seperangkat pembeli aktual dan juga potensial dari suatu produk atau
jasa. Ukuran dari pasar itu sendiri tergantung dengan jumlah orang yang
menunjukkan tentang kebutuhan, mempunyai kemampuan dalam bertransaksi.

a) Jenis-jenis pasar
1. Pasar Persaingan Sempurna : Jenis pasar persaingan sempurna dapat disebut juga
pasar persaingan murni yaitu merupakan pasar di mana terdapat banyak pembeli
dan penjual serta mereka sudah mengetahui keadaan pasar. Ciri dari jenis pasar ini
adalah produk yang dijual sejenis/ homogen, hargasudah ditentukan pasar, dan
terdapat banyak pembeli dan penjual. Contoh dari pasar persaingan sempurna
adalah pasar berbagai jenis hasil pertanian.
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
- Pasar Monopoli : Pasar monopoli merupakan suatu pasar yang terjadi ketika
seluruh penawaran terhadap sebuah barang pada pasar yang telah dikuasai
oleh salah seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu. Ciri dari pasar ini
adalah hanya terdapat 1 penjual sebagai penentu hargadan barang yang
diperjualbelikan hanya semacam. Contohnya adalah PT PLN.
- Pasar Persaingan Monopolistik : Pasar jenis ini merupakan suatu dengan
banyak penjual yang menjual barang yang berbeda corak. Pasar jenis ini
banyak dijumpai di sektor perdagangan eceran dan jasa. Misalnya jasa salon,
toko kelontong, angkutan, dan toko obat. Ciri dari pasar ini adalah terdapat
banyak penjual dan pembeli.
- Pasar Oligopoli : Pasar jenis ini merupakan pasar yang terdiri dari beberapa
penjual yang menjual suatu barang tertentu, sehingga penjual yang satu
dengan yang lainnya dapat memengaruhi harga. Ciri dari pasar ini adalah
produknya berstandar dan terdiri dari sedikit penjual. Contohnya perusahaan
rokok, perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, serta perusahaan semen.

b) Fungsi Pasar
1. Fungsi Distribusi Produk : hal ini karena banyak terdapat konsumen, sedangkan
penjual sebagai distributor, artinya barang yang dijual tersebut tidak diproduksi
sendiri.
2. Fungsi Penetapan Harga / Nilai : karena terdapat interaksi antara penjual dan
pembeli, maka terdapat juga permintaan serta penawaran dari kedua pihak
tersebut. Sehingga terdapat kesepakatan harga kesetimbangan yang dapat dicapai
dari interaksi kedua pihak tersebut.
3. Fungsi Promosi : fungsi pasar merupakan tempat berkumpulnya para konsumen
yang merupakan tempat promosi yang sempurna bagi produsen guna
memperkenalkan produk mereka. Pada umumnya saat proses promosi dari
produsen tersebut berlangsung, mereka akan menawarkan dengan penawaran yang
menarik, seperti harga produk tersebut yang lebih murah dibandingkan produk
dari produsen yang lainnya.
4. Fungsi Penyerapan Tenaga Kerja : selain terdapat para pedagang dan pembeli, di
pasar juga banyak terdapat pihak lain yang dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi.
Seperti tukang sapu, ojek, tukang parkir, tukang sampah, dan lain sebagainya.

B. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang,
tempat, property, organisasi, informasi, dan ide.
a) Tingkat-tingkat Produk
1. Pada tingkat dasar adalah manfaat inti (core benefit), layanan atau manfaat yang
benar-benar dibeli pelanggan. Pemasar harus melihat diri mereka sendiri sebagai
penyedia manfaat. Contoh : Tamu hotel membeli “istirahat dan tidur”
2. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar
(basic product). Maka kamar hotel meliputi tempat tidur, kamar mandi, lemari,
meja, dsb
3. Pada tingkat ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang diharapkan (expected
product), sekelompok atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli
ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel mengharapkan tempat tidur yang
nyaman, handuk baru, kamar mandi bersih, dan suasana yang tenang
4. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk tambahan (augmented
product), yang melebihi harapan pelanggan. Di Negara-negara maju, positioning
merek dan persaingan terjadi pada tingkat ini. Tetapi, di pasar negara berkembang
sebagian besar persaingan terjadi di tingkat produk yang diharapkan.
5. Tingkat kelima adalah produk potensial (potential product), yang mencakup
semua kemungkinan tambahan dan transformasi yang mungkin dialami sebuah
produk atau penawaran di masa depan. Ini adalah tempat di mana perusahaan
mencari cara baru untuk memuaskan pelanggan dan membedakan penawaran
mereka.

b) Klasifikasi Produk
1. Berdasarkan Ketahanan (Durability) dan Keberwujudan (Tangibility)
- Barang-barang yang tidak tahan lama (Nondurable goods) : adalah barang-
barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan, seperti sikat gigi dan sabun.
- Barang Tahan lama (Durable goods): adalah barang barang berwujud yang
biasanya dapat digunakan untuk waktu yang lama. Contoh : Kulkas, AC,
pakaian.
- Jasa (Service) adalah produk yang tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi,
dan dapat musnah.
2. Berdasarkan Kegunaan ( Konsumen atau Industri )
a. Konsumen
- Barang sehari-hari (convenience goods), barang yang sering dibeli dengan
segera dan dengan usaha minimum. Contoh : minuman ringan, sabun, surat
kabar
- Barang belanja (shooping goods), barang yang secara karakteristik
dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan
gaya. Contoh : perabot, pakaian, tas, dsb
- Barang khusus (specialty goods), barang yang mempunyai karakteristik atau
identifikasi merek yang unik di mana ada cukup pembeli yang berusaha
melakukan usaha pembelian khusus. Contoh : komponen stereo music,
peralatan fotografi, dsb
- Barang yang tak dicari (unsought goods), adalah barang yang tidak dikenal
konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli, contohnya : detector
asap, batu nisan, asuransi jiwa, dsb

b. Industri
- Bahan dan suku cadang (materials and parts), barang yang seluruhnya menjadi
bagian dari produk produsen. Contoh : produk pertanian, bahan komponen
seperti besi benang dan kabel.
- Barang modal (capital items), barang tahan lama yang memfasilitasi
pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Contoh: Kantor, Pabrik,
Komputer dsb
- Layanan bisnis dan pasokan (supplies and business services), barang dan jasa
jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk
jadi. Contoh : barang MRO alias Maintenance, Repair, Operation seperti Cat,
Sapu, Batubara, Pensil, dsb. Layanan bisnis meliputi Jasa pemeliharaan dan
perbaikan (pembersihan jendela, perbaikan AC) dan jasa penasihat bisnis
(konsultan, akuntan,dsb)

c) Diferensiasi
1. Diferensiasi Produk
a. Bentuk, Banyak produk dapat di diferensiasikan berdasarkan bentuk (form),
ukuran, bentuk atau struktur fisik produk.
b. Fitur, Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan memvariasikan fitur
yang melengkapi fungsi dasar mereka. Perusahaan juga dapat
mengembangkan fitur baru dengan survey kepada pelanggan untuk
menentukan fitur potensial
c. Penyesuaian, Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan
produk tersebut dengan keinginan pelanggan dan mitra bisnis.
d. Kualitas Kinerja, adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi.
Perusahaan harus merancang tingkat kinerja yang tepat bagi pasar sasaran dan
kinerja pesaing dan harus mengelolanya sepanjang waktu. Sebagian besar
produk ditetapkan pada satu dari empat tingkat kinerja: rendah, rata-rata,
tinggi atau unggul
e. Kualitas Kesesuaian, Pembeli mengharapkan produk mempunyai kualitas
kesesuaian yang tinggi, yaitu dimana semua unit yang diproduksi identik dan
memenuhi spesifikasi yang dijanjikan
f. Ketahanan, Ketahanan (durability) adalah ukuran umur operasi harapan
produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga
untuk beberapa produk tertentu. Pelanggan akan lebih membeli produk yang
terjamin tahan lamanya.
g. Keandalan, adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami
malfungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.
h. Kemudahan perbaikan, adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika
produk itu tidak berfungsi atau gagal.
i. Gaya, menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.
j. Desain, totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk
berdasarkan kebutuhan pelanggan. Desain merupakan salah satu cara potensial
untuk mendiferensiasikan produk atau jasa perusahaan.

2. Diferensiasi Jasa
a. Kemudahan Pemesanan (ordering ease), Mengacu pada seberapa mudah
pelanggan menempatkan pesanan dengan perusahaan.
b. Pengiriman (delivery), Mengacu kepada seberapa baik produk atau jasa
dibawa ke plenaggan. Meliputi kecepatan, akurasi, dan perawatan sepanjang
proses.
c. Instalasi, Mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk
beroperasi di lokasi yang direncanakan.
d. Pelatihan pelanggan (customer training), Mengacu pada pelatihan karyawan
pelanggan untuk menggunakan peralatan pemasok dengan benar dan efisien
e. Konsultasi pelanggan (customer consuling), mengacu pada data, sistem
informasi, dan layanan nasihat yang ditawarkan penjual kepada pembeli.
f. Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair), Menggambarkan
program layanan untuk membantu pelanggan mempertahankan produk yang
dibeli dalam kondisi yang baik.

d) Sistem dan Bauran Produk


Sistem produk (product system) adalah kelompok barang yang berbeda tapi
berhubungan dan berfungsi dengan cara yang compatible. Misalnya, smartphone
dilengkapi denganproduk yang dapat dipasang seperti headset, kamera, perekam
suara,dsb.
Bauran Produk (product mix) disebut juga pilihan produk (product assortment)
adalah kumpulan semua produk dan barang yang ditawarkan untuk dijual oleh penjual
tertentu. Bauran produk terdiri dari berbagai lini produk. Contoh: Michelin mempunyai
3 lini produk : Ban, Peta, dan Jasa Pemeringkat Restoran

e) Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi.


Sebagian besar produk fisik harus dikemas dan diberi label. Banyak kemasan yang
sudah terkenal mendunia seperti botol Coca Cola. Jaminan dan Garansi juga dapat
menjadi bagian penting dari strategi produk, yang sering tampil pada kemasan.
a. Pengemasan adalah semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah
untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencakup sampai tiga tingkat. Air
mineral bisa dikemas dalam botol (kemasan primer) yang diletakkan dalam
kardus (kemasan sekunder) di dalam kotak kardus bergelombang (kemasan
pengiriman) yang biasanya berisi 6 kardus atau lebih.
Tujuan packaging : Mengidentifikasi merek, mengekspresikan informasi
deskriptif dan persuasive, memfasilitasi transportasi dan perlindungan
produk,dsb.
b. Pelabelan : Label bisa berupa gantungan yang ditempelkan pada produk atau
gambar yang dirancang untuk menjadi bagian dari kemasan. Label bisa
membawa nama merek saja atau sejumlah besar informasi. Fungsi Label :
Mengidentifikasi produk, Memeringkat produk, Menggambarkan produk,
mempromosikan produk
c. Jaminan dan Garansi: Semua penjual bertanggung jawab secara hokum untuk
memenuhi harapan normal atau rasional pembeli. Jaminan (warranties) adalah
pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk
dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat
perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya. Baik tertulis
maupun tersirat, jaminan tunduk kepada hokum.

C. Marketing Information System


Marketing Information System (MIS) adalah serangkaian prosedur dan metode
yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan, dan menyimpan
informasi yang tepat untuk dipakai dalam pengambilan keputusan pemasaran untuk
memperbaiki marketing planning serta implementasi serta pengendaliannya.

a) Tujuan Marketing Information System


1. Menyediakan informasi yang berkaitan dengan situasi internal dan eksternal
seperti: perilaku konsumen, pesaing, saluran distribusi, kebijakan publik dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen pemasaran.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, penetapan
sasaran, strategi, program, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan
berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

b) Manfaat Marketing Information System


1. Mengetahui apa saja kebutuhan pelanggan
Sistem informasi pemasaran mengolah data-data pemasaran sehingga perusahaan
dapat mengetahui barang atau jasa apa yang disukai atau tidak disukai oleh
pelanggan serta kebutuhan mengenai barang atau jasa apa saja yang diinginkan
oleh pelanggan.
2. Mengetahui Perencanaan Strategi yang lebih efisien dan efektif
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pemasaran dapat digunakan
untuk membuat perencanaan dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif
sehingga membuat perusahaan mampu mencapai sasaran pemasaran.
3. Mengetahui Pesaing-pesaing yang mengancam perusahaan
Informasi yang didapatkan dari sistem informasi pemasaran akan
mengidentifikasikan dan meramalkan masalah-masalah pesaing yang akan
mengancam kemajuan perusahaan atau usaha. Informasi yang dihasilkan juga
dapat membantu menentukan keunggulan bersaing perusahaan

c) Keuntungan Marketing Information System


1. Dilakukannya pengumpulan data.
2. Sebuah perspektif yang luas.
3. Penyimpanan data penting.
4. Menghindari krisis.
5. Rencana pemasaran yang terkoordinasi.
6. Kecepatan dalam memperoleh informasi yang cukup untuk membuat keputusan.
7. Data dikumpulkan secara terus menerus selama beberapa periode waktu.
8. Kemampuan untuk melakukan analisis biaya-manfaat.

d) Kelemahan Marketing Information System


Kelemahan dari marketing information system adalah membutuhkan biaya dan tenaga
kerja yang tinggi dan besar di awal waktu serta proses persiapan sistem informasi yang
kompleks. Sehingga pihak yang melakukan MIS ini perlu terus melakukan evaluasi dan
perkembanga agar sistem ini dapat terlaksana dengan lebih efektif.

D. Perilaku Pembeli
Perilaku pembeli adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan barang, jasa, ide ataupun pengalamandimana hal
tersebut ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian.
Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga
meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi,
maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan
melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut
bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan effort lebih
terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku
konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.

a) Jenis Perilaku Pembeli


1. Jenis Perilaku Pembeli Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
- Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
- Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
- Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
- Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan
konsumen.
2. Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
- Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak
maupun elektronik
- Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal
luas
- Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi
atau prestise

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen


1. Faktor Budaya : Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas terhadap perilaku
yaitu sebagai determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Peran budaya,
sub budaya, dan kelas sosial pembeli sangatlah penting.
- Budaya dikatakan sebagai suatu simbol dan fakta yang kompleks yang
diciptakan oleh manusia dan diturunkan dari generasi ke generasi sebagai
penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
- Sub Budaya, terdiri dari bangsa, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
Banyak sub budaya yang membentuk segmen pasar yang penting dan
pemasaran sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan mereka. Ketika sub budaya tumbuh besar maka perusahaan
akan merancang program pemasaran khusus untuk melayani mereka.
- Kelas Sosial, beberapa perusahaan beroperasi secara efektif pada kelas-kelas
sosial tertentu dengan cara merencanakan perawatan barang dan jasa oleh
kelas-kelas tersebut. Kelas social memperlihatkan berbagai preferensi produk
dan merk di banyak bidang.

2. Faktor Sosial
- Kelompok Acuan
Kelompok ini sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku dan opini yang
memiliki dampak pada gaya hidup yang dipilih seseorang.
- Keluarga
Keluarga dianggap sebagai salah satu kelompok yang paling berpengaruh dari
semua kelompok acuan yang ada karena perilaku terhadap toko dan produk
dikembangkan didalam rumah tangga.
- Peran dan Status
Posisi seseorang dalam tiap-tiap kelompok dapat didefinisikan dalam peran
dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang.
3. Faktor Pribadi : Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,
karena banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak yang sangat
langsung terhadap perilaku konsumen, sehingga penting bagi pemasar untuk
mengikuti mereka secara seksama. Faktor pribadi meliputi :
- Usia dan Tahap siklus Hidup : Orang membeli barang dan jasa yang berbeda
sepanjang hidupnya selera orang terhadap suatu barang juga berhubungan
dengan usianya.
- Pekerjaan : Suatu pemahaman atas tipe-tipe pekerjaan memberikan pandangan
ke dalam kebutuhan konsumen. Pergantian pekerjaan menyebabkan
perubahan-perubahan pada perilaku konsumsi.
- Keadaan Ekonomi : Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi pilihan
seseorang terhadap produk. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang
dapat dibelanjakan (tingkat, kestabilan, pola waktu), tabungan dan aktivitas,
serta sikap atas belanja atau menabung.
- Gaya Hidup : Merupakan salah satu cara bagi seseorang untuk
mengaktualisasikan diri. Gaya hidup juga merupakan cerminan pribadi
seseorang dimana perilaku yang muncul dipengaruhi oleh kelompok acuan,
pribadi dan tuntutan akan aktualisasi diri.
E. Pasar Industri
Pasar industri adalah pasar dimana konsumen membeli suatu produk industri bukan
untuk kepentingan indiividu melainkan untuk kepentingan suatu badan usaha atau
organisasi. Konsumen industri terdiri atas badan usaha perorangan , perusahaan, lembaga,
atau organisasi.

a) Proses Pembelian Pasar Industri


Proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pembeli pasar industri untuk
menetapkan kebutuhan akan produk dan jasa yang harus dibeli dan untuk
mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan memilih dari berbagai alternatif merek dan
pemasok.

b) Karakteristik Pasar Industri


1. Struktur dan Permintaan Pasar.
- Pasar Industri memiliki lebih sedikit pembeli tetapi lebih besar
nilainya.
- Pelangan pasar iIndustri lebih terkonsentrasi secara geografis.
- Permintaan pembeli industri merupakan turunan dari permintaan
konsumen akhir.
- Permintaan di pasar industri lebih inelastic – kurang terpengaruh oleh
perubahan harga jangka pendek.
- Permintaan di pasa r industri lebih berfluktuatif dan lebih cepat.
2. Sifat unit pembelian.
- Pembelian di pasar industri melibatkan lebih banyak pembeli.
- Pembelian dipasar industri melibatkan usaha pembelian yang lebih
professional.
3. Berbagai tipe Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan.
- Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan keputusan
yang kompleks.
- Proses pembelian industri lebih formal.
- Dalam pembelian di pasar industri, penjual dan pembeli bekerja lebih
erat dan membangun hubungan jangka panjang.
-
Daftar Pustaka

http://woocara.blogspot.com/2016/01/pengertian-pasar-jenis-jenis-pasar-fungsi-
pasar.html#ixzz5i2mpTT8c (diakses pada 11-03-2019, pukul 20:30 WIB)

https://www.hestanto.web.id/perilaku-pembelian-konsumen/ (diakses pada 11-03-2019, pukul


21:30 WIB)

http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen (diakses pada 12-03-2019, pukul


17:30 WIB)

https://rocketmanajemen.com/marketing-information-system/ (diakses pada 12-03-2019,


pukul 19:00 WIB)

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-informasi-pemasaran-atau-
marketing-information-system/15036/2 (diakses pada 12-03-2019, pukul 21:00 WIB)

Ma’ruf Jasman J 2005, Riset Perilaku Konsumen : Nilai Membeli Melalui Internet,Program
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

http://www.esaunggul.ac.id/epaper/pendekatan-antropologi-budaya-dalam- memahami-
perilaku-konsumen-sebuah-kerangka-konsep-pemikiran/ (diakses pada 13-03-2019, pukul
20:30 WIB)

Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi ke 13. Erlangga,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai