Anda di halaman 1dari 5

Why Why Analysis & Fish Bone Diagram

Dosen :

Lieke Puspasari S.Sos, M.S.M

Mata Kuliah :

Teknik Pengambilan Keputusan

Dibuat Oleh :

Dania Chairani 4517030029

Program Studi Administrasi Bisnis Terapan, Jurusan Administrasi


Niaga

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Jalan Prof Dr. G.A. Siwabessy, Kampus UI, Depok


16425 Telepon (021) 7270036, Hunting, Fax (021)
7270034 Laman : http://www.pnj.ac.id e-pos :
humas@pnj.ac.id
TUGAS : Membuat Why Why Diagram/Analysis dan Fish Bone Diagram!

1. Buatlah why why analysis dengan permasalahan yang paling sering Anda hadapi!
Jawab :
Permasalahan : Lemari baju yang selalu berantakan
a. Mengapa lemari baju yang selalu berantakan? Berantakan karena mengambil
bajunya ditarik secara asal tanpa mengangkat baju yang bagian atasnya.
b. Mengapa ditarik secara asal? Karena terburu-buru ingin saat ingin ambil baju dan
mandi.
c. Mengapa terburu-buru? Karena sudah agak telat untuk prepare penampilan untuk
pergi.
d. Mengapa telat untuk prepare? Karena telat bangun di pagi harinya.
e. Mengapa telat bangun? Karena nonton drama Korea dan film hingga larut malam.

Issue Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5

Lemari baju Mengambil Terburu- Telat untuk Telat bangun Menonton drama
yang selalu baju yang buru saat prepare di pagi hari Korea dan film.
berantakan ditarik secara mengambil penampilan
asal baju

Solusi Mengurangi
kuantitas waktu
menonton di
malam hari dan
mencoba
merapihkan
lemari saat libur.

2. Buatlah Fishbone Diagram dengan permasalahan terkait Covid 19. Bebas mengambil
sudut pandang yang mana!
Jawab :
Permasalahan : Bisnis salon & spa yang menurun profitnya akibat Covid-19 (Industri
Jasa dan menggunakan 8P)
Fishbone Diagram :

People Place
Beban operasional yang terus
berjalan
Tetap membuka salon
Pelanggan takut
secara konvensional
datang ke salon
Listrik, air, dll yang terus beroperasi

Karyawan yang menurun Perlengkapan hanya


tersedia di salon
motivasinya untuk bekerja
Salon & Spa yang
mengalami penurunan
profit akibat Covid-19
Masih mengikuti pola yang Pelanggan tidak mendapatkan
sama seperti sebelum Covid-19 info terbaru dari salon
Tidak membuat promo baru
untuk menunjukkan eksistensi
Menganggap situasi
akan cepat berlalu
Perlu budget yang besar

Process Promotion

Kesimpulan :

Dari Fishbone Diagram di atas dapat dilihat bahwa ternyata profit dari salon menurun bukan
hanya karena aspek People saja berupa minimnya pelanggan yang datang dan menurunnya
motivasi karyawan, namun juga dipengaruhi oleh sistem tempat konvensional atau Place
yang masih ditetapkan salon dan juga Process dari pihak management yang tidak adaptif,
serta strategi Promotion yang kurang aktif. Untuk itu manajer salon perlu menetapkan
strategi baru yang bisa membantunya menaikkan profit salon lagi, yang mana salah satu
strateginya adalah dengan strategi Home Service.

Dari hasil analisis, manajer salon tersebut menyimpulkan ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk kembali menambah profit dari salon di tengah Pandemi Covid-19 ini, yaitu :

1. People : Ketakutan pelanggan untuk datang ke salon seharusnya bisa dijadikan


peluang untuk salon untuk menerapkan sistem baru yaitu Home Service di mana staff
salon bisa datang ke rumah konsumen untuk mendapatkan jasa dari salon & spa.
Dengan hal tersebut maka konsumen tidak akan berkurang karena tetap menaati
protokol kesehatan untuk berada di rumah. Karyawan juga bisa dimotivasi dengan
diberi insentif berupa rapid test untuk menghindari penularan.
2. Place : Dengan jasa Home Service maka beban operasional yang harus dikeluarkan
oleh salon tidak akan terlalu besar lagi karena tidak ada aktifitas dan kegiatan apapun
di gedung salo karena seluruhnya dilaksanakan di rumah konsumen masing-masing.
3. Process : Manajer juga bersikap adaptif terhadap situasi pandemi dan memiliki
strategi baru terhadap perubahan perilaku konsumen karena era pandemi ini adalah
masa yang sulit untuk diprediksi oleh siapapun dan banyak lini bisnis yang terganggu
juga, untuk itu manajer harus bersikap adaptif agar salon tetap eksis tetapi tetap
memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan.
4. Promotion : Tetap aktif berkomunikasi dengan konsumen adalah suatu hal yang
sangat diperlukan oleh perusahaan bisnis jasa agar tidak kalah dari pesaing dan
mempertahankan konsumen loyal. Dengan aktif berinteraksi lewat berbagai media
khususnya sosial media, salon akan tetap eksis walaupun di era pandemi ini.
Produk tidak bisa ON

1. Why 1 : Mengapa produk tidak bisa di-ON-kan? Karena no solder di komponen


konektor
2. Why 2: Mengapa ada No Solder di komponen konektor? Karena mesion solder tidak
stabil
3. Why 3 : Mengapa mesin solder tidak stabil? Karena suku cadang tidak diganti
4. Why 4 : Mengapa suku cadang tidak diganti tepat waktu? Karena tidak ada anggaran
khusus
5. Why 5 : Mengapa tidak ada anggaran khusus? Karena untuk menghemat biaya

Anda mungkin juga menyukai