Anda di halaman 1dari 13

GAME THEORY: INSIDE OLIGOPOLY

SAMSUNG VS APPLE CASE


Dibuat untuk memenuhi tugas Managerial Economics/ Reguler-73/ B
Dosen pengampu: Eny Sulistyaningrum, S.E., M.A., Ph.D.,

Disusun oleh:

1. Alif Fikri Alim 18REG73011

2. Siti Fitria Fahmila 18REG73112

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018
I. Introduction
Game Theory: Inside Oligopoly

1.1. Game Theory (Teori Permainan)

Game theory (teori permainan) dipelopori oleh ahli matematika John Von Neumann
dan ekonom Oskar Morgenstern pada tahun 1944 dan tidak lama kemudian teeori ini diakui
sebagai terobosan baru dalam penelitian tentang oligopoli. Secara umum, teori permainan
berkaitan dengan strategi terbaik atau optimum dalam berbagai situasi konflik. Misalnya,
teori permainan bisa membantu sebuah perusahaan ketika menurunkan harga tidak akan
terjadi perang harga yang mematikan atau menentukan apakah perusahaan harus menambah
kapasitas untuk mencegah pemain baru masuk dalam industry meskipun hal ini mengurangi
laba jangka pendek perusahaan, dan mengapa kecurangan dalam kartel akan menyebabkan
keruntuhan perusahaan. Singkatnya, teori permainan ini memperlihatkan bagaimana
perusahaan oligopoli membuat keputusan secara strategis untuk memperoleh keunggulan
kompetitif atas pesaingnya, atau bagaimana perusahaan oligopoli bisa memperkecil ancaman
potensial akibat langkah strategis pesaingnya.

Setiap model teori permainan terdiri atas pemain, strategi, ganjaran dan equilibrium.
Pemain (player) adalah para pembuat keputusan ( yaitu para manajer perusahaan oligopolies)
yang perilakunya akan berusaha kita jelaskan dan ramalkan. Strategi (strategy) adalah pilihan
untuk mengubah harga, mengembangkan produk baru, melakukan kampanye iklan,
membangun kapasitas baru, dan tindakan serupa lainnya yang mempengaruhi penjualan dan
tingkat laba perusahaan serta pesaingnya. Ganjaran (payoff) adalah hasil atau konsekuensi
dari setiap pilihan strategi. Untuk setiap strategi yang diterapkan oleh sebuah perusahaan,
biasanya terdapat strategi-strategi (reaksi) yang bisa dilakukan oleh pesaing. Ganjaran adalah
hasil atau konsekuensi dari setiap kombinasi strategi yang dilakukan kedua perusahaan.
Ganjaran biasanya dinyatakan dalam bentuk laba atau rugi perusahaan yang kita kaji, akibat
strategi perusahaan itu atau reaksi pesaingnya. Table yang mencamtumkan ganjaran dari
semua strategi yang dilakukan suatu perusahaan dan reaksi yang mungkin diberikan pesaing
disebut matriks ganjaran (payoff matrix). Equilibrium adalah keseimbangan dimana pemain
tidak bisa lagi merubah posisinya sehingga keseimbangan itu dianggap yang paling optimal
dengan pilihan strategic terbaik.

1
Didalam game theory terdapat dua jenis keputusan atau yang disebut order of
decisions in games:

 Simultaneous-move game: adalah suatu strategi di mana setiap pemain akan membuat
keputusan tanpa sepengetahuan keputusan oleh pemain lain.
 Sequential-move game: adalah suatu strategi di mana satu pemain akan bergerak setelah
mengamati gerakan pemain lain.

Frequency of Interaction yaitu frekuensi tindakan yang dipilih setiap pemain untuk
merespon pemain lain dan dibagi menjadi:

 One-shot game yaitu permainan di mana pemain biasanya berinteraksi untuk


membuat keputusan hanya sekali.
 Repeated game yaitu permainan di mana pemain berinteraksi untuk membuat
keputusan lebih dari satu kali.

1.2 Teori Normal-form game

Teori normal-form game digunakan sebagai representasi permainan yang menunjukkan


para pemain, kemungkinan strategi yang akan dipilih oleh setiap pemain, dan hasil (payoff) dari
strategi alternatif.

Set of players
Player A’s strategies

Player A’s
possible
payoffs
Player B’s from
strategies strategy
“Right”

Player B’s possible payoffs


from strategy “down”

2
1.3 Strategi Dominan Dan Strategi aman

Strategi Dominan (dominant strategy)

Strategi dominan yaitu kondisi dimana pemain dengan setiap pay-offnya dalam
strategi superior terhadap setiap pay-off yang berhubungan dalam suatu strategi alternative.
Strategi ini biasanya menghasilkan pembayaran tertinggi untuk pemain terlepas dari tindakan
lawan atau maksudnya tanpa memperdulikan tindakan lawan pemain. Untuk melihat
bagaimana para pemain memilih strategi yang memaksimumkan ganjaran mereka, berikut
merupakan contoh matriks strategi dominan.

Di dalam matriks ini, pemain A dapat memilih “up” atau “down”, dan imbalan yang
didapatkannya tergantung dari pilihan pemain B yang bisa memilih “left” atau “right”. Jika A
memilih “up” saat B memilih “right”, imbalan yang mereka dapatkan adalah 0 untuk A dan 1
untuk B.

Player B
STRATEGY
Left Right

Up 1,2 0,1
Player A
Down 2,1 1,0

Dalam strategi dominan, masing-masing pemain memiliki 1 pilihan optimal yang


tidak tergantung pada pilihan pemain lain. Dalam hal ini, A akan selalu memilih “down”
karena imbalan 2 (“down”-“left”) atau 1 (“down”-“right”) tidak pernah lebih buruk daripada
1 (“up”-“left”) atau 0 (“up”-“right”). Demikian pula, bagi B, memilih “left” tidak akan
pernah lebih buruk daripada memilih “right”, apapun pilihan A. Dengan demikian, “down”
dan “left” adalah strategi dominan bagi masing-masing pemain A dan B.

Pada situasi ketika terdapat strategi dominan untuk masing-masing pemain,


equilibrium atau titik keseimbangan akan selalu tercapai. Dalam kasus ini, A dengan “down”,
dan B dengan “left”, dengan imbalan 2 untuk A dan 1 untuk B (“down” & “left”) merupakan
keseimbangan strategi dominan (dominant strategy equilibrium).

3
Strategi aman (secure strategy)

Strategi aman ini sebaliknya dari strategi dominan yaitu sebuah strategi yang
menjamin hasil tertinggi namun dari skenario terburuk yang mungkin terjadi yang dapat
dipilih oleh pemain. Strategi ini biasanya dilakukan pemain apabila pada satu kondisi pemain
tidak memiliki strategi dominannya. Seperti pada contoh matriks berikut ini:

Player B
STRATEGY
Left Right

Up 10,20 15,8
Player A
Down -10,7 10,10

Pada situasi seperti ini pemain B tidak memiliki strategi dominan. Untuk melihat
matriks ini, jika pemain A memilih “up”, pilihan terbaik oleh pemain B pasti “left”, karena 20
adalah lebih baik daripada hasil 8 yang akan didapatkan jiika memilih “right”. Tetapi, jika
pemain A memilih “down”, pilihan terbaik untuk B pasti “right”, karena 10 lebih baik
daripada hasil 7 yang akan didapat jika memilih ”left”. Dengan demikian, tidak ada strategi
yang dominan untuk pemain B; pilihan terbaik B tergantung pada apa yang dilakukan pemain
A dan ini sebagai salah satu contoh penerapan sequential move-game.

1.4 Keseimbangan Nash

Equilibrium Nash adalah suatu kondisi yang menjelaskan suatu penetapan strategi
keseimbangan yang dimana setiap pemain dalam sebuah permainan tidak bisa lagi
memperbaaiki posisinya untuk merespon apa yang dilakukan pemain lain. Contohnya adalah
yang ditunjukkan dalam matriks payoff pada tabel sebelumnya. Strategi keseimbangan Nash
untuk pemain A adalah “up”, dan untuk pemain B adalah “left”. Untuk melihat ini, misalkan
A memilih “up” dan B memilih “left”. Mengingat strategi pemain A adalah “up” yang terbaik
dan yang dapat pemain B lakukan adalah memilih “left”. Mengingat bahwa strategi B adalah
“left”, yang terbaik yang bisa pemain A lakukan adalah memilih “up”. Oleh karena itu,
dengan strategi tersebut (“up”& “left”), setiap pemain melakukan yang terbaik yang bisa
mengingat keputusan pemain lain. Namun strategi ini jarang dilakukan oleh pemain karena

4
dikhawatirkan akan merugikan konsumen dengan meningkatnya harga pada barang yang
akan ditawarkan oleh salah satu pemain demi mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi.

1.5 Dilema Narapidana (Prisoners Dilemma)

Perusahaan oligopoli sering menghadapi masalah yang disebut dilema tahanan


(prisoners dilemma). Istilah ini mengacu pada sebuah situasi dimana setiap perusahaan
melaksanakan strategi dominannya, tetapi masing-masing bisa bertindak lebih baik (artinya,
memperoleh laba yang lebih besar) dengan melakukan kerja sama atau sering disebut socially
optimal solution yaitu kondisi terbaik yang dapat dicapai oleh pihak yang seharusnya
bersaing namun memutuskan untuk berkolusi supaya memperoleh hasil saling
menguntungkan.

Sebagai contoh, ada 2 tahanan (tersangka) yang diselidiki secara terpisah tanpa saling bisa
menebak pilihan tindakan satu sama lain. Masing-masing tahanan mempunyai pilihan untuk
mengaku (confess) atau menyangkal (deny), dengan implikasi seperti tergambar pada matriks
di bawah ini.

B
Prisoner
Confess Deny

Confess 5,5 3,10


A
Deny 10,1 2,2

Jika kedua tahanan sama-sama mengaku, keduanya akan ditahan selama 5 tahun, jika
A mengaku dia akan dihukum 3 tahun dan B menyangkal akan menanggung hukuman 10
tahun. Namun jika keduanya bekerja sama untuk menyangkal, mereka hanya akan ditahan 2
tahun. A akan memilih untuk mengaku. Alasannya, bila B menyangkal, A hanya akan
ditahan 3 tahun. Kalaupun B mengaku, dia masih akan lebih baik, yakni ditahan 5 tahun
daripada 10tahun. Dengan demikian, bukan saja fenomena keseimbangan Nash, melainkan
keseimbangan strategi dominan dapat terjadi di sini, yaitu saat kedua tahanan akan memilih

5
mengaku (tanpa mengetahui strategi tahanan lain). Pada akhirnya, kedua tahanan berada pada
kondisi “A mengaku” dan “B mengaku” (5, 5). Akan tetapi, keseimbangan ini ternyata bukan
kondisi terbaik karena kedua tahanan bisa mendapatkan hasil lebih baik jika “A menyangkal”
dan “B menyangkal” pula (2, 2). Tentu saja ini hanya bisa terjadi jika keduanya dapat
berkoordinasi.

6
II. Analyze

2.1 Rumusan Masalah


1. Bagaimana dampak gugatan Samsung dan Apple terhadap market share perusahaan
dengan pendekatan Game Theory?
2. Bagaimana dampak gugatan Samsung dan Apple terhadap profit perusahaan dengan
pendekatan Game Theory?

2.2 Tujuan Penelitian


Berdasarkan dari rumusan masalah maka tujuan dari studi ini adalah:

1. Mengetahui dampak dari gugatan Samsung dan Apple terhadap market share
perusahaan dengan pendekatan Game Theory.
2. Mengetahui dampak dari gugatan Samsung dan Apple terhadap profit perusahaan
dengan pendekatan Game Theory.

2.3 Permasalahan Hukum Samsung dan Apple

Apple dan Samsung merupakan dua raksasa teknologi khususnya perangkat ponsel
pintar yang merajai pasar di seluruh dunia. Persaingan antara kedua perusahaan ini nampak
begitu ketat dalam riset dan pengembangan hingga dari segi pemasaran bisnisnya. Sebagai
dua perusahaan terbesar yang menjadi pemimpin pasar, gesekan dalam persaingan antara
keduanya merupakan hal yang wajar terjadi. Termasuk saling kasus klaim desain, fitur, dan
teknologi antara keduanya yang berbuah tuntutan hukum satu sama lain di meja hijau untuk
menyelesaikan kasus yang cukup panjang dan menyita perhatian publik selama bertahun-
tahun.
Kasus ini bermula dengan adanya tuntutan pada tanggal 15 April 2011 dimana Apple
melayangkan tuntutan perdananya yang disusul dengan tuntutan balik dari pihak Samsung
beberapa hari sesudahnya. Tak lama kemudian kedua laporan digabungkan menjadi menjadi
satu kasus. Dalam tuntutannya, Apple mengklaim bahwa Samsung telah menjiplaik desain
dari produk mereka yaitu iPhone dan iPad beserta packaging-nya pada produk Samsung
Galaxy dan Galaxy Tab. Apple membawakan daftar paten yang dianggap telah dilanggar oleh
Samsung dengan bukti presentasi grafis perubahan desain ponsel Samsung sebelum dan
sesudah peluncuran produk iPhone. Sementara di pihak lain, Samsung membawakan
bantahannya yang membuktikan bahwa perusahaan tersebut sudah pernah membuat desain
ponsel serupa sebelum peluncuran iPhone di pasar. Di samping itu, Samsung juga
mengajukan tuntutan balik yang menyatakan bahwa Apple telah melanggar beberapa paten

7
teknologi miliknya. Apple menuntut ganti rugi sebesar 2,52 miliar dollar AS. Sementara
Samsung menuntut pembayaran royalty sebesar 2,4 persen dari penjualan tiap produk Apple
yang dianggap telah melanggar patennya. Konsekuensi lain dari tuntutan ini adalah
pencekalan terhadap produk yang dianggap melanggar paten. Implikasi logis yang akan
berpengaruh pada keduanya dari tuntutan yang dilayangkan adalah perubahan market share
perusahaan di pasar serta perubahan revenue. Hal ini menuntut perusahaan untuk
memaksimalkan langkahnya dalam mengambil strategi yang tepat dalam permasalahan
hukum ini yang menjerat keduanya.

1. Simulasi Dampak Tuntutan Samsung dan Apple Terhadap Market Share

SAMSUNG
STRATEGY
Lawsuit No Lawsuit

Market Loss Market Gain


Lawsuit
Market Loss Market Loss
APPLE
Market Loss Market Gain
No Lawsuit
Market Gain Market Gain

Tujuan utama dari teori permainan adalah untuk memprediksi payoff yang mungkin
terjadi sebagai akibat dari langkah yang diambil dengan mempertimbangkan kemungkinan
langkah lawan. Dalam kasus ini, kedua perusahaan yaitu Apple dan Samsung harus
memperkirakan langkah yang tepat untuk mengalahkan lawan dalam kaitannya dengan
market share yang diakibatkan tuntutan hukum kedua perusahaan. Dari matriks di atas dapat
dilihat bahwa setiap langkah yang diambil kedua perusahaan akan menghasilkan payoff yang
berbeda. Dalam kasus ini, dapat dipahami dari matriks di atas bahwa :

- Jika Apple selalu mengajukan gugatan, langkah terbaik bagi Samsung adalah
mengajukan gugatan balik karena ada kemungkinan bagi Apple untuk memperoleh
market gain dan mengambil pasar Samsung.

8
- Jika Apple selalu tidak menggugat, maka langkah terbaik bagi Samsung adalah tetap
mengajukan gugatan karena langkah ini akan menghasilkan payoff berupa market
gain bagi Samsung.
- Jika Samsung selalu mengajukan gugatan, langkah terbaik bagi Apple adalah
mengajukan gugatan balik karena ada kemungkinan bagi Samsung untuk memperoleh
market gain dan mengambil pasar Apple.
- Jika Samsung selalu tidak menggugat, maka langkah terbaik bagi Apple adalah tetap
mengajukan gugatan karena langkah ini akan menghasilkan payoff berupa market
gain bagi Apple.

Dari gugatan pertama yang dilayangkan oleh Apple, tak lama kemudian Samsung
melayangkan gugatan balik dan disusul dengan langkah saling gugat satu sama lain selama
bertahun-tahun. Dalam kondisi ini keduanya berada pada titik keseimbangan Nash dimana
keduanya mengambil langkah terbaik yang dapat diambil namun sebagai konsekuensinya,
keduanya memiliki peluang yang sama untuk kehilangan pasarnya akibat dari tuntutan yang
dapat menurunkan loyalitas pelanggan produk perusahaan dan berpindah ke perusahaan
pesaing. Seandainya keduanya bersepakat untuk menghentikan gugatan, keduanya akan
mencapai titik socially optimal solution dimana keduanya memperoleh market gain atau
setidaknya dapat sama-sama mempertahankan pasarnya. Namun skenario seperti ini sulit
terjadi mengingat kedua perusahaan sulit untuk mempercayai satu sama lain karena ada
kemungkinan bagi pihak lain untuk mengingkari kesepakatan.

2. Simulasi Dampak Tuntutan Samsung dan Apple Terhadap Profit Perusahaan

SAMSUNG
STRATEGY
Lawsuit No Lawsuit

Lawsuit 4, 2 8, 1
APPLE
No Lawsuit 3, 7 7, 5

Gugatan hukum antara Samsung dan Apple memiliki konsekuensi terhadap


keuntungan perusahaan, karena selain berdampak pada perubahan market share dimana hal

9
ini mengakibatkan turunnya pendapatan bagi perusahaan yang kalah, gugatan ini dapat
menimbulkan biaya-biaya yang tidak seharusnya dikeluarkan untuk menempuh jalur hukum.
Ditambah lagi dengan biaya denda yang harus dibayarkan perusahaan yang kalah dalam
gugatan. Sebagaimana yang disimulasikan dalam tabel di atas :

- Jika Apple selalu mengajukan gugatan, maka langkah terbaik yang bisa diambil oleh
Samsung adalah dengan melakukan gugatan balik karena payoff yang dapat diperoleh
Samsung lebih tinggi bila melakukan tuntutan balik dibandingkan jika tidak
mengajukan gugatan balik (2 > 1).
- Jika Apple selalu tidak mengajukan gugatan, maka langkah terbaik yang dapat
diambil oleh Samsung adalah tetap mengajukan gugatan, karena payoff yang
diperoleh Samsung lebih besar bila mengajukan gugatan (7 > 5).
- Jika Samsung selalu menggugat, maka langkah terbaik bagi Apple adalah dengan
melayangkan gugatan juga (4 > 3).
- Jika Samsung selalu tidak menggugat, maka langkah terbaik bagi Apple adalah
dengan tetap menggugat pula (8 > 7).

Dari seluruh skenario, kedua perusahaan memiliki strategi dominan untuk melakukan
gugatan. Hal ini mengakibatkan kedua perusahaan ini saling menggugat satu sama lain
karena apapun langkah yang diambil oleh lawan, akan lebih menguntungkan bagi masing-
masing perusahaan untuk tetap mengajukan gugatan atas pesaingnya untuk memperoleh
payoff yang lebih tinggi, meskipun bila keduanya bersepakat untuk saling melepas
gugatan, kedua perusahaan justru dapat memperoleh hasil yang sama-sama lebih tinggi,
namun tidak ada jaminan bahwa pesaing akan jujur dan menepati kesepakatan tersebut
karena lebih mementingkan kepentingan perusahaannya sendiri.

10
III. Conclusion

Teori permainan berkaitan dengan strategi terbaik atau optimum dalam berbagai
situasi persaingan. Tujuan utama dari teori permainan adalah untuk mempr ediksi payoff yang
mungkin terjadi sebagai akibat dari langkah yang diambil dengan mempertimbangkan
kemungkinan langkah pemain lawan. Dalam kasus gugatan hukum antara Samsung dan
Apple, kedua perusahaan mengambil langkah terbaik yang dapat diambil. Pada titik dimana
keduanya tidak dapat lagi merubah posisinya mengingat langkah pesaing itulah Samsung dan
Apple berada pada titik keseimbangan nash. Dalam realitanya, kedua perusahaan benar-benar
mengambil langkah saling gugat karena langkah itulah yang paling realistis untuk dilakukan
mengingat rivalnya akan mengambil langkah serupa untuk memaksimalkan payoff yang
mungkin didapatkan.

11
Daftar Pustaka

Baye, M., dan Prince, J. (2017). Managerial Economics and Business Strategy, 9th Edition.
McGraw Hill, New York. (BP)
Salvator, Dominick.2010. Managerial Economics Buku 2 Edisi ke-5, diterjemahkan
oleh:Budi, Ihsan Setyo. Jakarta:Salemba Empat.

12

Anda mungkin juga menyukai