(Teori Permainan)
PENGERTIAN :
Langkah 3
Dari tabel di atas terlihat bahwa pilihan pemain baris-A dan pemain
kolom-B tidak sama, dimana pemain atau perusahaan A memilih nilai
2 dan perusahaan B memilih nilai 5, dengan demikian maka
permainan ini dapat dikatakan belum optimal à karena belum
ditemukan nilai permainan (sadle point) yang sama. Oleh karena itu
perlu dilanjutkan dengan menggunakan strategi campuran, yang
langkahnya adalah sebegai berikut :
Langkah 4
Masing-masing pemain akan menghilangkan strategi yang menghasilkan
keuntungan atau kerugian paling buruk. Bila diperhatikan pada tabel
sebelumnya, untuk pemain A, strategi S2 adalah paling buruk,
karena bisa menimbulkan kemungkinan kerugian bagi A (ada nilai
negatif / -1 nya). Dan bagi pemain B, strategi S3 adalah paling buruk
karena kerugiannya yang bisa terjadi paling besar (perhatikan nilai-nilai
kerugian di strategi S3 pemain/perusahaan B)
Langkah 5
Setelah pemain A membuang strategi S2 dan pemain B membuang
strategi S3, diperoleh tabel sebagiai berikut :
Perhatikan bahwa setelah masing-masing membuang strategi yang
paling buruk, maka sekarang persaingan atau permainan dilakukan
dengan kondisi, perusahaan A menggunakan strategi S1 dan S3,
sementara perusahaan B menggunakan strategi S1 dan S2.
Langkah 6
Langkah selanjutnya adalah dengan memberikan nilai probabilitas
terhadap kemugkinan digunakannya kedua strategi bagi masing-
masing perusahaan. Untuk perusahaan A, bila kemungkinan
keberhasilan penggunaan strategi S1 adalah sebesar p, maka
kemungkinan keberhasilan digunakannya strategi S3 adalah (1-p).
Begitu pula dengan pemain B, bila kemungkinan keberhasilan
penggunaan strategi S1 adalah sebesar q, maka kemungkinan
keberhasilan digunakannya strategi S2 adalah (1-q).
Langkah 7
Selanjutnya mencari nilai besaran probabilitas setiap strategi yang
akan digunakan dengan menggunakan nilai-nilai yang ada serta nilai
probalitas masing-masing strategi untuk menghitung sadle point yang
optimal, dengan cara sebagai berikut :
Untuk perusahaan A
Bila, apapun strategi yang digunakan A, perusahaan B meresponnya
dengan strategi S1, maka :
2p + 6(1-p) = 2p + 6 – 6p = 6 – 4p
Untuk perusahaan B
Bila, apapun strategi yang digunakan B, perusahaan A meresponnya
dengan strategi S1,maka :
2q + 5(1-q) = 2q + 5 – 5q = 5 – 3q
Dan apabila nilai q = 0,5, maka nilai (1-q) adalah (1 – 0,5) = 0,5,
sehingga kedua nilai probabilitas untuk strategi S1 dan S2 milik
perusahaan B sudah diketahui nilainya. Apabila kedua nilai probabilitas
tersebut dimasukkan dalam kedua persamaan di atas, maka kerugian
minimal yang diharapkan oleh perusahaan B adalah :
Perusahaan B
B1 B2 B3
Perusahaan A A1 20 50 70
A2 - 10 20 40
A3 60 10 90
Perusahaan B
B1 B2 B3
Perusahaan A A1 2 5 7
A2 -1 2 4
A3 6 1 9
Perusahaan B
B1 B2 B3
Perusahaan A A1
A2
A3
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai maksimin tidak sama dengan nilai
minimaks. Dengan menerapkan aturan dominan maka strategi B3 didominasi oleh
strategi B2 sehingga kolom B3 dihapuskan. Demikian juga strategi A2 didominasi
oleh strategi A1 sehingga baris A2 dihilangkan. Matriks permainan berubah menjadi
seperti berikut :
Karena nilai maksimin tetap tidak sama dengan
nilai minimaks maka penyelesaian permainan
strategi ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode grafik, metode aljabar
matriks, metode analitis atau linear
programming.
II. Klasifikasi Permainan
A. Berdasarkan jumlah langkah dan pilihan
1. Permainan berhingga (finite game), yaitu suatu permainan yang mempunyai sejumlah
langkah yang berhingga dengan setiap langkah yang memuat sejumlah pilihan yang
berhingga pula.
2. Permainan tak berhingga (infinite game), yaitu permainan selain permainan berhingga.
1. Permainan dua orang, yaitu permainan dengan jumlah pemain dua orang.
2. Permainan n orang, yaitu permainan dengan jumlah pemain n orang.
Pelanggan masuk
Ke dalam sistem Garis tunggu Pelanggan keluar
antrian atau antrian s dari sistem
antrian
Fasilitas
Pelayanan
STUKTUR SISTEM
ANTRIAN 4
ANALISIS ANTRIAN
Pelayanan
Rerata
kedatangan ( Jumlah Rerata
Laju (
dalam Antrian (Lq )
6
MODEL NETWORKS
Sistem Seri
Subsistem 1 Subsistem 2
Sistem Paralel
STRUKTUR DASAR PROSES ANTRIAN
a. Satu saluran satu tahap b. Banyak saluran satu tahap
c. Satu saluran banyak tahap d. Banyak saluran banyak tahap
a
Antrian Pelayanan
b
Antrian
Pelayanan
c
Antrian Pelayanan
d
Antrian
Pelayanan
PROSEDUR ANTRIAN
1. Populasi masukan
Berapa banyak pelanggan potensial yang masuk sistem antrian
2. Distribusi kedatangan
Menggambarkan jumlah kedatangan per unit waktu dan dalam periode waktu
tertentu berturut-turut dalam waktu yang berbeda
3. Disiplin pelayanan
Pelanggan yang mana yang akan dilayani lebih dulu : a. FCFS (first come, first
served) b. LCFS (last come, first served) c. Acak d. prioritas
4. Fasilitas Pelayanan
mengelompokkan fasilitas pelayanan menurut jumlah yang tersedia : a. Single-
channel b. multiple-channel
5. Distribusi Pelayanan
a. Berapa banyak pelanggan yang dapat dilayani per satuan waktu
b. Berapa lama setiap pelanggan dapat dilayani
6. Kapasitas sistem pelayanan
memaksimumkan jumlah pelanggan yang diperkenankan masuk dalam sistem
6. Karakteristik sistem lainnya
pelanggan akan meninggalkan sistem jika antrian penuh, dsb
NOTASI DALAM SISTEM ANTRIAN
n = jumlah pelanggan dalam sistem
Pn = probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem
λ = jumlah rata-rata pelanggan yang datang persatuan waktu
µ = jumlah rata-rata pelanggan yang dilayani per satuan waktu
Po = probabilitas tidak ada pelanggan dalam sistem
p = tingkat intensitas fasilitas pelayanan
L = jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dlm sistem
Lq = jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
W = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem
Wq = waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu
dalam antrian
1/µ = waktu rata-rata pelayanan
1/λ = waktu rata-rata antar kedatangan
S = jumlah fasilitas pelayanan
ASUMSI M/M/1
Laju kedatangan (distribusi Poisson)
Laju pelayanan (distribusi exponential)
Server tunggal
First-come-first-served (FCFS)
Panjang antrian tak terbatas
Jumlah pelanggan tak terbatas
12
PERSAMAAN
λ
1. Tingkat intensitas pelayanan P
μ
2. Probabilitas kepastian n pelanggan dalam sistem Pn P n (1 P)
3. jumlah rata-rata pelanggan yang diharapkan dlm sistem
P λ
L
1- P μ-λ
4. jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu dalam antrian
λ2 P2
Lq
μ(μ - λ) 1- P
1
5, waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama dalam sistem W
μ-λ
6. waktu yang diharapkan oleh pelanggan selama menunggu dalam antrian
λ
Wq
μ(μ - λ)
CONTOH
PT CIARD mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu operator. Rata-
rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20
kendaraan per jam. Operator dapat melayani rata-rata 25 mobil per jam, dengan
waktu pelayanan setiap mobil mengikuti distribusi probabilitas eksponensial. Jika
diasumsikan model sistem antrian yang digunakan operator tersebut (M/M/1),
hitunglah :
1. Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan (p)
2. Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam sistem (L)
3. Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian (Lq)
4. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem
(menunggu pelayanan) (W)
5. Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam
antrian (Wq)
Fasilitas
Pelayanan
s
Kedatangan Mobil antri menunggu Mobil Keluar
mobil, 20 per pelayanan 1 pompa bensin
jam melayani 25 mobil per
jam
SPBU CIARD
PENYELESAIAN
λ = 20 dan µ = 25
1. Tingkat intenstas (kegunaan) pelayanan atau p
λ 20
p 0,80
μ 25
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator akan sibuk melayani
kendaraan selama 80% dari waktunya. Sedangkan 20% dari waktunya
(1 – p) yang sering disebut idle time akan digunakan operator untuk
istirahat, dll
λ 20
2 L
μ - λ 25 20
4, atau
p 0,80
L 4
1 - p 1 0,80
Angka tersebut menunjukkan bahwa operator dapat mengharapkan 4 mobil
yang berada dalam sistem
3 Lq λ 2
( 20 ) 2
400
3,20
μ(μ - λ) 25(25 20) 125
Angka tersebut menunjukkan bahwa mobil yang menunggu untuk
dilayani dalam antrian sebanyak 3,20 kendaraan
4 1 1 1
W 0,20 jam atau 12 menit
μ - λ 25 20 25
Angka tersebut menunjukkan bahwa waktu rata-rata kendaraan
menunggu dalam sistem selama 12 menit
λ 20 20
5 Wq 0,16 jam atau 9,6 menit
μ(μ - λ) 25(25 20) 125
L =λW
Lq = λ Wq
W = Wq + 1/µ
18
µ = rata-rata tingkat pelayanan untuk setiap fasilitas pelayanan
λ λ s
p Po ( ) p Lq W Wq
1
μs μ Wq
Lq 2
λ μ
s!(1 - p)
λ
L λW Lq
μ
Po
1 ( μλ ) n
λ n λ s n! ( Po ), jika 0 n s
( ) ( )
s -1
μ μ Pn λ n
n 0 n!
λ μ ( Po ), jika n s
( )
s!(1 - )
sμ
s!s n-s
CONTOH
Sebuah rumah sakit memiliki ruang gawat darurat (RGD) yang berisikan tiga
bagian ruangan yang terpisah untuk setiap kedatangan pasien. Setiap ruangan
memiliki satu orang dokter dan satu orang jururawat. Secara rata-rata seorang
dokter dan jururawat dapat merawat 5 orang pasien per jam. Apabila pasien
yang dihadapi hanya luka-luka ringan, mereka dapat melayani 12 pasien per
jam. Laporan pihak statistik pasien pada rumah sakit tersebut menunjukkan
bahwa kedatangan dan penyelesaian pelayanan mengikuti distribusi Poisson.
Sistem : (M/M/3)
λ = 12 s=3
µ=5 s
p = 12/3(5) = 0,8
s
Pasien menunggu
ddalam antrian untuk s
Pasien datang Pasien pergi
berobat
(rata-rata 12 3 saluran pelayanan
setelah
pasien per jam) 1 team mengobati rata-
rata 5 pasien perjam menerima
pengobatan
Model UGD
Pemrograman Simulasi
1 1
Po 0,056
n
s
6,28 11,52
s 1
n!
n 0
s!1
.s
n 2
12
2
1
12 12
0
5 5 5 5,76 / 2 2,4 1 6,28
s 1 s 1
n 0 n!
n 0 2! 2! 1! 0!
s
12
3
5
13,824 / 1,2 11,52
12
s!1 3!1
.s 15
21
PENYELESAIAN
λ s 12 3 12
Po ( ) p 0,056( ) ( )
μ 5 15 0,056(13.824)(0,8)
Lq 2
2,58 3 pasien
s!(1 - p) 12 2 6 ( 0,04)
3!(1 - )
15
Lq 2,58
Wq 0,215 jam atau 12,9 menit
λ 12
1 1
W Wq 0,215 0,415 jam atau 24,9 menit
μ 5
Analisis:
? Bagaimana merancang fasilitas pelayanan
? Berapa tingkat pelayanan yang seharusnya
disediakan
Tingkat pelayanan
Total expected cost
(Biaya pelayanan + biaya menunggu)
23
BIAYA SISTEM ANTRIAN
Biaya Menunggu
Tingkat Pelayanan
24
Pemrograman Simulasi
Biaya Pelayanan
- Supermarket: + check out counter + pelayan, tk pelayanan diperbaiki
biaya meningkat, waktu nganggur pelayan meningkat
Biaya menunggu
- hubungan terbalik antara tingkat pelayanan dan waktu
menunggu
- sulit dinyatakan secara eksplisit
- diduga sebagai biaya kehilangan keuntungan, biaya turunnya
produktivitas pekerja
Sehingga model keputusan :
Minimumkan є (C) = I Ci + W Cw
JURUSAN AGRIBISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
PENDAHULUAN
Penerapan model transportasi tdk terbatas pada
pengiriman barang dari sumber dan tujuan secara
geografis.
Masalah penugasan berhubungan dengan
bagaimana pekerjaan (job) diberikan dari pekerja
ke yang mengerjakan (mesin), agar biaya yang
ditanggung dapat diminimumkan.
Perbedaannya, pada model penugasan jumlah
setiap sumber dan jumlah pd setiap tujuan adalah
SATU.
PERUMUSAN MODEL
Apabila ada situasi penugasan m pekerjaan
(atau pekerja) ke-n mesin. Pekerjaan i (=1,
2,…, m) ketika ditugaskan ke mesin j (=1,
2, …, n) memerlukan biaya cij.
Kalau dipandang sebagai masalah model
transportasi khusus:
- PEKERJAAN mewakili SUMBER
- MESIN mewakili TUJUAN
FORMULASI MODEL LP
Penawaran yang tersedia di setiap
sumber adalah 1, yaitu ai = 1 untuk
semua i dan permintaan di setiap tujuan
bj=1 untuk semua j. Biaya penugasan
pekerjaan adalah cij (m = n)
Model penugasan dapat diekspresikan
secara matematis:
0, jika tdk ditugaskan i-j
Xij =
1, jika ditugaskan i=j
FORMULASI MODEL
Fungsi Tujuan:
m n
- Minimumkan Z = cij Xij
i=1 j=1
Kendala: n
- Pekerjaan: Xij = 1 (i = 1, 2, . . ., m)
j=1
m
- Mesin : Xij = 1 (j = 1, 2, . . ., n)
i=1
Mesin ai
1 2 3
1 5 7 9 1
Pekerjaan 2 14 10 12 1
3 15 13 16 1
bj 1 1 1
Perumusan model LP
FT: Min Z = 5X11 + 7X12 + 9X13 + 1421 + 10X22
12X23 + 15X31 + 13X32 + 16X33
ST: X11 + X12 + X13 = 1 ………….. (Pekerjaan 1)
X21 + X22 + X23 = 1 ………….. (Pekerjaan 2)
X31 + X32 + X33 = 1 ………….. (Pekerjaan 3)
X11 + X21 + X31 = 1 ………….. (Mesin 1)
X12 + X22 + X32 = 1 ………….. (Mesin 2)
X13 + X23 + X33 = 1 ………….. (Mesin 3)
TABEL AWAL
BARIS (-) MESIN
1 2 3
5 7 9 p1=5
1
14 10 12 p2=10
JOB 2
15 13 16 p3=13
3
TABEL BERIKUTNYA
KOLOM (-) MESIN
Tdk ada NOL
1 2 3 (kurangi sel
dengan nilai
0 2 4 terkecil=2)
1
4 0 2
JOB 2
3 2 0 3
TABEL OPTIMAL
MESIN
1 2 3
1 0 2 2
2 4 0 0
JOB
3
2 0 1
TABEL OPTIMAL
MESIN
1 2 3
Jika jumlah
1 0 2 2 garis lebih
kecil dari
1
jumlah baris
2 4 0 0 atau kolom
JOB pada tabel,
1
penugasan
3 optimum
2 0 1 belum dapat
1
ditemukan
LATIHAN
Sebuah perusahaan memperkerjakan 3 tenaga ahli yg
berdomisili di tiga daerah. Mereka akan dikirim ketiga daerah
lain yg membutuhkan. Berikut ini ditunjukkan biaya
perjalanan dr setiap tenaga ahli ke setiap daerah. Berapakah
total biaya perjalanan?
TUJUAN
Ponti Jogja Bali
Jakarta 25 31 35
DOM Surabaya 15 20 24
Makasar 22 19 17
PENYELESAIAN (SOLUSI)
Susun tabel Regret dengan menghitung
opportunity cost (NILAI TERKECIL),
sebagai berikut: Belum ada nilai O,
kurangi dengan
nilai terkecil
P Q R
A 10 4 0
SAL
B 9 4 0
C 0 3 5
PENYELESAIAN (SOLUSI)
Susun tabel biaya imbangan dengan
pengurangan baris dan kolom (kolom 2
belum ada nol), ingat PENUGASAN
PASAR
P Q R
A 10 1 0
SAL
B 9 1 0
C 0 0 5
SOLUSI OPTIMAL
Tabel biaya imbangan yng direvisi dengan
pengurangan angka terkecil, ingat
PENUGASAN
PASAR
P Q R
A 9 0 0
SAL
B 8 0 0
C 0 0 6
PENUGASAN OPTIMUM
Salesman Daerah Penjualan
A R 35
B Q 20
C P 22
ALTERNATIF LAIN:
Salesman Daerah Penjualan
A Q 31
B R 24
C P 22
Latihan
Mesin
A B C D
Pekerjaan
I 1 4 6 3
II 9 7 10 9
III 4 5 11 7
IV 8 7 8 5